Upload
drnurhakim
View
42
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SYOK SEPTIK
Citation preview
SYOK SEPTIK
SYOK SEPTIKDisusun Oleh : Richky Nurhakim
Pembimbing : dr. Indri Savitri Idrus, Sp. P
Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamBLUD RS Sekarwangi Cibadak Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015SyokSyok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah kejaringan. Syok muncul ketika aliran darah arterial tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga menyebabkan hipoksia regional dan penumpukan asam laktat yang menyebabkan kerusakan dan kegagalan organ
Septic ShockSepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah. Penegakkan diagnosis syok sepsis jika didapatkan bukti adanya infeksi dengan hipotensi persisten dan bukti hipoperfusi organ.
Derajat Sepsis
Epidemiologi Bakterimia karena infeksi bakteri gram negatif di AS yaitu antara 300.000-500.000 kasus pertahun (3 dari 1000 penduduk)
Shock sepsis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif 70% (Pseudomonas aeroginosa, Klebsiella, Enterobacter, E. choli, Proteus). Infeksi bakteri gram positif 20-40% (Staphylococcus aureus, Streptococcus, Pneumococcus), infeksi jamur dan virus 2-3% (dengue hemorrhagic fever, herpes viruses), protozoa (malaria falciparum)
Angus DC et al., 2001. epidemiology of severe sepsis in US : analysis of incidence, outcome, and association cost of care. Crit care med. Angka mortalitas mencapai 28.6%Peningkatan insiden sepsis berkaitan dengan peningkatan populasi lansia, peningkatan diagnosis penyakit, peningkatan prosedur invasif, peningkatan penggunaan agen imunosupresif dan kemoterapi, berkembangnya penyakit kronis seperti HIV dan ESRDFaktor Resiko Syok SepticUmurUnderlying ConditionsMedikasi/Therapeutic RegimensPemasangan alat invasiveProsedur invasivePasien yang berusia kurang dari 1 tahun dan lebih dari 65 tahunVenous catheterArterial linesPulmonary artery cathetersEndotracheal tubeTracheostomy tubesIntracranial monitoring cathetersUrinary catheterCystoscopic PembedahanTerapi radiasiCorticosteroidsOncologic chemotherapyImmunosuppressive drugsExtensive antibiotic usePoor state of healthMalnutritionChronic AlcoholismPregnancyDiabetes MelitusCancerMajor organ disease cardiac, hepatic, or renal dysfunctionPatofisiologi
Proses Biokimia yang dipacu oleh endotoksin dalam sepsis dan SIRSProsesMediatorEfekAktivasi jalur klasik dan alternatifC3a dan C5aVasodilatasiPeningkatan permeabelitas kapilerAktivasi histamineKemotaksis oleh leukositPlatelet agregasiAktivasi intrinsic koagulasiHageman factor (factor XII)Koagulasi intravaskular Aktivasi kallikrein-bradikininBradikininVasodilatasi Peningkatan permeabelitas kapilerAktivasi metabolism arachidonic acid ProstaglandinLeukotrienVasodilatasiPeningkatan permeabelitas kapilerPlatelet agregasiBronkokonstriksiDepressi myokardialProduksi Makrofag oleh sitokin Tumor nekrosis factor (TNF)Interleukin 1Intravascular koagulasiNeutrofil agregasiMenimbulkan perusakan dan fagosit endotel sel dan adesi oleh PmnMenghasilkan proteolitik enjimPenurunan aktivitas lipaseDemam Pengeluaran hormone pituitariEndorphin, ACTHVasodilatasiHipotensiHiperglikemiaStep one : initial resuscitation
This protocol should be initiated as soon as hypoperfusion is recognized and should not be delayed pending ICU admissionSSC 2012Step two : screening for sepsis and performance improvement
SSC 2012Step Three : Diagnosis
SSC 2012
Step Four : Antimicrobial TherapySSC 2012
Continue Step Four : Antimicrobial TherapySSC 2012
Step Five : Source Control SSC 2012
Step Six : Infection Prevention
SSC 2012Hemodynamic Support And Adjunctive TherapyFluid Therapy vasopressorInotropic Therapykortikosteroid
vasopressor
Inotropic Therapykortikosteroid
Norepinephrine
Sebagai agen antishock: 0.01 3 mcg/kg/min IV infusion norepinephrineStrong beta1- and alpha-adrenergic effects and moderate beta2 effects, which increase cardiac output and heart rate, decrease renal perfusion and PVR, and cause variable BP effectsDobutamine
dobutaminePada kasus shock :2 - 20 mcg/kg/minStrong beta1 and weak beta2/alpha effects, resulting in increased cardiac output, blood pressure, and heart rate, as well as decreased peripheral vascular resistancePrognosis Keseluruhan angka kematian rata-rata 40% (kisaran 10 - 90%, tergantung pada karakteristik pasien). Hasil yang buruk sering mengikuti kegagalan dalam terapi agresif awal (misalnya, dalam waktu 6 jam dari diagnosa dicurigai) terutama dalam hubungannya dengan kegagalan multiorgan, syok septik cenderung ireversibel dan fatal.Terima kasih