Upload
dothuan
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
T E S I S
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK PERS
Oleh :
SAMIADJI MAKIN RAHMATNIM : 12106078
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAROTAMASURABAYA
2008
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK PERS
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum
Dalam Studi Magister Ilmu Hukum
Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama
Oleh :
SAMIADJI MAKIN RAHMATNIM : 12106078
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAROTAMASURABAYA
2008
Telah Diuji Pada
Tanggal, 26 April 2008
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Tjuk Soehirman Djamal, SH, MS
Anggota : 1. Djarot Pribadi, SH, MH, M.Si
2. Soemali, SH, M.Hum
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat dan Ridlo Tuhan Yang Maha Kuasa, saya dapat
menyelesaikan rencana tesis yang berjudul ” Perlindungan Hukum
Terhadap Produk Pers ”.
Adapun rencana tesis ini merupakan syarat yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa pascasarjana tahun terakhir sebelum menempuh ujian.
Sebagai seorang mahasiswa yang harus banyak belajar tentunya masih
banyak sekali kekurangan-kekurangan yang dibuat dalam penulisan tesis ini.
Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala ketidak sempurnaan dalam
penulisan ini. Harapan saya dengan tesis ini akan membantu serta
menambah pengetahuan demi kemajuan di bidang magister ilmu hukum pada
umumnya.
Keberhasilan peneliti di dalam penyusunan tesis ini banyak disebabkan
oleh bantuan dari berbagai pihak, terutama karunia kesehatan dari Allah SWT
dan ketulusan kedua orang tua yang telah melahirkan saya dan diberi
kesempatan untuk belajar dan belajar. Oleh sebab itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ketua Yayasan Pawiyatan Gita Patria Universitas Narotama Surabaya,
Ibu Hj. Ir. Roro Iswahyu Damayanti.
2. Rektor di Universitas Narotama Surabaya, Bapak H. R. Djoko
Soemadijo, SH,.
3. Direktur Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas
Narotama Surabaya, Bapak DR. Ismanto Hadi. S, MS
4. Kaprodi Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas
Narotama Surabaya, Bapak DR. Sadjijono, SH, M.Hum
5. Bapak Soemali, SH, MHum selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan tesis
kepada penulis.
6. Bapak/Ibu dosen pengajar di Program Pasca Sarjana Universitas
Narotama yang telah memberikan bekal ilmu kepada peneliti.
7. Bapak/Ibu pihak perpustakaan Universitas Narotama, semua pihak
yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang telah memberikan
dorongan demi selesainya tesis ini.
8. Istriku, anak-anakku tersayang yang telah banyak memberikan do’a
dan dukungan dan memberikan kesempatan untuk mengikuti masa
perkuliahan sampai selesai.
Akhirnya saya berharap mudah-mudahan tesis ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Surabaya, 26 April 2008
Penulis,
Samiadji Makin Rahmat
ABSTRAK
Bagi dunia pers di Indonesia, perubahan kebijakan pemerintah ikut menentukan alur perkembangan pers yang kian dituntut mampu mengimbangi globalisasi komunikasi yang semakin terpadu (global communication network) dengan semakin populernya sarana informasi yang banyak pilihan, diantaranya, internet yang memudahkan jaringan informasi itu sendiri sehingga seakan-akan telah membuat dunia menciut (shrinking the word) dan semakin memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan dari tatanan masyarakatnya.
Sebaliknya, nilai perlindungan terhadap insan pers, terutama wartawan dalam menjalankan profesinya dalam peliputan dan akibatnya dari pemberitaan yang telah diolah serta menjadi ”Produk Pers” belum mendapat perlindungan sebagaimana Pasal 5 dan ketentuan Pidana dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kalau pun ada kasus yang menimpa insan pers, delik yang disangkakan terhadap pelaku adalah KUHPidana tentang pencemaran nama baik, penyebaran fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan, bukan Undang-Undang Pers.
Begitu pula, upaya Dewan Pers menyelesaikan masalah atau sengketa jurnalistik secara mudah dan cepat. Pasal 7 Surat Keputusan Dewan Pers No. 06/SK-DP/IV/2006 tentang Prosedur Pengaduan ke Dewan Pers, belum mampu menjembatani persoalan pers, sehingga ”Produk Pers” yang diduga ada Delik Pers atau Pidana Umum, masih kabur.
Seluruh insan pers sangat berharap bahwa Undang-Undang Pers dapat menjadi sarana perlindungan bagi mereka dalam menjalankan profesinya namun munculnya sejumlah sengketa antara wartawan dan perusahaan massa di satu sisi dengan masyarakat di sisi lain, dalam bentuk gugutan perdata dan tuntutan pidana oleh mereka yang merasa dirugikan oleh pemberitaan di media massa, telah mengubah harapan hampir sebagian insan pers. Satu per satu insan pers yang digugat dan dituntut mengalami kesulitan dan justru di sini dasar hukum yang digunakan adalah perbuatan melawan hukum, serta pencemaran nama baik, yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Undang-Undang Pers tidak menjadi dasar yang kuat bagi insan pers tersebut untuk membela diri mereka.
Sementara itu rumusan delik belum pernah muncul dan bahkan tidak pernah digunakan dalam sidang-sidang kasus tersebut. Karena hingga saat ini memang masih belum satu pun rumusan KUHPidana yang mengatur delik pers secara tegas apalagi bentuk sanksi hukumnya.
Dengan demikian hal ini menimbulkan masalah bagi kepastian hukum di bidang fungsi pers, khususnya menyangkut perbuatan apa yang dilarang oleh hukum pidana beserta mekanisme penegakannya agar selaras dengan adanya Undang-Undang Pers.
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
HALAMAN PENGUJI............................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 10
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 11
C.1. Tujuan Umum……………………………………………………… 11
C.2. Tujuan Khusus.......................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 12
E. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 13
F. Metode Penelitian............................................................................. 26
F.1. Pendekatan Masalah................................................................. 26
F.2. Sumber Bahan Hukum............................................................... 26
F.3. Prosedur Pengumpulan & Pengolahan Bahan Hukum.............. 27
F.4. Analisis Bahan Hukum............................................................... 28
G. Sistematika Penulisan....................................................................... 29
BAB II LANDASAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK
PERS DARI JERAT HUKUM TINDAK PIDANA DI INDONESIA. 30
A. Pengaturan Dalam Undang-Undang Produk Pers............................ 30
B. Pengaturan Dalam Surat Keputusan Dewan Pers tentang
Kode Etik Jurnalistik......................................................................... 31
C. Pengaturan Dalam Surat Keputusan Dewan Pers tentang
Standar Organisasi Wartawan.......................................................... 36
D. Pengaturan Dalam Surat Keputusan Dewan Pers tentang
Penguatan Peran Dewan Pers......................................................... 39
E. Pengaturan Prosedur Pengaduan Ke Dewan Pers........................... 43
BAB III PENERAPAN HUKUM TINDAK PIDANA PERS DALAM PUTUSAN HAKIM....................................................................... 50
A. Perbedaan Kode Etik Dalam Produk Pers dan Hukum.................... 50
A.1. Perbedaan Sanksi..................................................................... 51
A.2. Perbedaan Daya Laku............................................................... 52
B. Asas Supremasi Hukum Bagi Produk Pers....................................... 53
C. Putusan Hakim Terhadap Produk Pers dari Jerat Hukum................ 54
C.1. Faktor Ketidaksengajaan.......................................................... 55
C.2. Faktor Kesengajaan................................................................. 55
D. Interpretasi Penemuan Putusan Hukum Oleh Hakim Pidana............ 59
E. Interpretasi Penemuan Hukum Dalam Produk Pers.......................... 64
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 72
A. Kesimpulan........................................................................................ 72
B. Saran................................................................................................. 76
DAFTAR BACAAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A. LITERATUR
Arief, B.N, 2007, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan, Jakarta Kencana Prenada Media Group.
--------------, 1998, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
R. Soedarto, 1980, Perkembangan Pengaturan Jenis Sanksi (Pidana) di dalam Hukum Pidana, Yogyakarta, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Pius Abdillah dan Danu Prasetya, 2007, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Arkola, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai pustaka, Jakarta, 1995, lihat juga Yan Dramadija Puspa, Kamus Hukum, Edisi Lengkap Bahasa Belanda Indonesia Inggris, Suaka Ilmu, Semarang 1977.
Ritzer, George, 2003, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
P. A. F. Lamintang, 1988, Hukum Enitensier Indonesia, Armico, Bandung.
Hamzah, Andi, 2005, Asas-Asas hukum Pidana, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Jan Remmelink, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting
dari Undang-Undang Pidana Belanda dan paparannya dalam Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Willian l. River dan Cleve Mathews, 1994, Etika Media Massa dan Kecenderungan untuk Melanggarnya, tentang Dewan Pers dan Ombudsman, Penerbit Pustaka, Jakarta.
Wina Armanda, 2006, Hukum Pers ”Wajah Hukum Pidana Pers”, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
Wina Armanda Sukardi, 2007, Close Up Seperempat Abad Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik, Penerbit Dewan Pers, Jakarta.
Mardjono R, 2006, Komplikasi pasal-Pasal Ketentuan Pidana dalam Peraturan Perundang-Undang di Luar KUHPidana, Penerbit Tatanusa, Jakarta.
Moeljatno, 1999, Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawab Dalam Hukum Pidana, Yogyakarta, Yayasan badan Penerbit Gajah Mada.
Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998, Teori-teori dan Kebijaksanaan Pidana, Bandung Alumni.
Saleh Roeslan, 1981, Sifat Melawan Hukum Dari Perbuatan Pidana, Aksara Baru, Jakarta.
B. PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 Ayat (1), Pasal 27 dan pasal 28 Undang-Undang dasar 1945.
Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Surat Keputusan Dewan Pers No. 03/SK-DP/III/2006 tanggal 24 Maret 2006 tentang Kode Etik Jurnalistik.
Surat Keputusan Dewan pers No. 04/SK-DP/III/2006 tanggal 24 Maret 2006 tentang Standar Organisasi Wartawan.
Surat Keputusan Dewan Pers No. 05/SK-DP/III/2006 tanggal 24 Maret 2006 tentang Penguatan Peran Dewan Pers.
Surat Keputusan Dewan Pers No. 06/SK-DP/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Prosedur Pengaduan ke Dewan Pers.
C. PUTUSAN PENGADILAN
MA, Jkt, 2005, Petikan Putusan Hakim atas Pidana Penjara Terdakwa Pers terhadap Risang Bima Wijaya, Mahkamah Agung, Jakarta.
Surat Tuntutan Kejaksaan Negeri Sleman, 2005.
Peninjauan Kembali (PK) dari LBH Pers kepada MA, 2005.
PN, Slmn, 2004, Putusan Hakim atas Pidana Penjara Terdakwa Pers terhadap Risang Bima Wijaya, Pengadilan Negeri Tingkat 1, Sleman.
PT, Yogja, 2005, Putusan Hakim atas Pidana Penjara Terdakwa Pers terhadap Risang Bima Wijaya, Pengadilan Tinggi, Yogyakarta.
Putusan Mahkamah Agung RI No. 1608 K/Pid/2005 dalam perkara terdakwa Bambang Harymurti selaku Pemimpin Redaksi Majalah Mingguan Tempo.
Putusan Mahkamah Agung (Yurisprudensi) RI No. 3173.K/Pid/1991 dalam perkara terdakwa PT. Anugerah Langkat Makmur melawan Harian Garuda Medan, Y. Soeryadi, Syawal Indra, Irianto Wijaya dan Yayasan Obor Harapan Medan.