8
TABEL ASUHAN KEPERAWATAN NO Dx Keperawata n Tujuah / KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi 1. Gangguan Jalan napas, berhubunga n dengan dahak tidak bisa dikeluarka n, ditandai dengan dispepsia progresif dahak yang banyak dan tidak bisa dikeluarka n, bernapas melalui otot aksesori, pernapasan Tujuan Tujuan jangka Pendek : Sesak berkurang, 28x/m Tujuan jangka panjang : Sesak hilang, RR 20x/m Mandiri : 1. Auskultasi bunyi napas. 2. Ajarkan batuk efektif. 3. Beri posisi nyaman. 4. Tingkatkan Berapa derajat spasme pneumonia terjadi dengan obstruksi jalan napas, dan dimanifestasikan dengan adanya bunyi napas. Dorongan batuk dapat membantu keluarnya sputum. Pengiriman O2 dapat diperbaiki dengan posisi duduk untuk menurunkan kolaps jalan nafas dan kerja nafas. Jam 09.00 : Mengauskultasi bunyi napas. Jam 10.30 : Mengajakan batuk efektif. H : Batuk berkurang. Jam 12.00 : Memberi posisi nyaman, posisis semi poler. H : pasien merasa nyaman. Jam 13.00 Memberi air Jam 14.45 S : sesak berkuran O : RR 28x/m A : Masalah teratasi sebagian. P : Planning dilanjutka n (1,2,3,4,5 ,6,7 )

Tabel Asuhan Keperawatan Iin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

TABEL ASUHAN KEPERAWATAN

NO

Dx Keperawat

an

Tujuah / KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

1. Gangguan Jalan napas, berhubungan dengan dahak tidak bisa dikeluarkan, ditandai dengan dispepsia progresif dahak yang banyak dan tidak bisa dikeluarkan, bernapas melalui otot aksesori, pernapasan dangkal, bunyi napas bronchial, pelebaran nasal, photo thoraks menunjukkan infiltrasi melebar, RR

Tujuan Tujuan jangka Pendek :Sesak berkurang, 28x/mTujuan jangka panjang :Sesak hilang, RR 20x/m

Mandiri :1. Auskultasi

bunyi napas.

2. Ajarkan batuk efektif.

3. Beri posisi nyaman.

4. Tingkatkan cairan sampai 3000ml

Kolaborasi :5. Beri O2

Berapa derajat spasme pneumonia terjadi dengan obstruksi jalan napas, dan dimanifestasikan dengan adanya bunyi napas.

Dorongan batuk dapat membantu keluarnya sputum.

Pengiriman O2 dapat diperbaiki dengan posisi duduk untuk menurunkan kolaps jalan nafas dan kerja nafas.

Hindrasi membantu menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran.

Jam 09.00 : Mengauskultasi bunyi napas.

Jam 10.30 : Mengajakan batuk efektif.H : Batuk berkurang.

Jam 12.00 :Memberi posisi nyaman, posisis semi poler.H : pasien merasa nyaman.

Jam 13.00Memberi air hangat.H : secret mencair.

Jam 14.45S : sesak berkuranO : RR 28x/mA : Masalah teratasi sebagian.P : Planning dilanjutkan (1,2,3,4,5,6,7 )

Page 2: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

2.

32x/m.

Gangguan rasa nyaman / nyeri berhubungan dengan nyeri dada ditandai dengan sakit kepala, nyeri

Tujuan :Mengurangi rasa nyeriKH :Jangka pendek :Nyeri dada berkurang,

tambahan sesuai indikasi.

6. Memberi Cefadroksil 500gr 3x1

7. Beri obat Eritromicyn 3 x1 tablet

1. Tentukan karakteristik nyeri, misalnya tajam,konstan, selidiki perubahan karakter intensitas

Suplai O2 tercukupi dan mengurangi sesak.

Menghambat sintesis dindng mikroba, sehingga bekteri mati dan tidak melakukan pembentukan dinding sel bakteri.

Menghambat sintesa protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel, bersifat bakteriostatik / bakteriosid.

Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa derajat pada pneumonia. Juga dapat timbuk komplikasi pneumonia seperti perikarditis dan

Jam 13.30 :Memberi tambahan O2.H : sesak berkurang.

Jam 14.00 :Memberi obat cefadroksil.H : Bakteri mati.

Jam 14.30 :Memberi obat Eritromicyn. H : Kuman terhambat

Jam 08.00 :Menentukan karakteristik nyeri.H : Nyeri berkurang.

Jam 19.00 :S : pasien mengatakan nyari berkurang.O : skala nyeri 3A : Masalah belum teratasi.

Page 3: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

3.

dada ( pleuretik ), influenza, nyeri dada sbsternal, skala nyeri 7.

Gangguan aktivitas instrahat berhubungan dengan koneksi tidur 4 jam ditandai dengan lemah dan kelelahan, dan bicara tdak

sakit kepala berkurang, skala nyeri 3

Tujuan :Untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.KH :

Jangka pendek : lemah dan kelelahan berkurang

Jangka panjang : lemah dan

nyeri.

2. Berikan tindakan nyaman, misalnya pijat punggung.

Kolaborasi :3. Berikan

analgesik dan antitusif sesuai dengan indikasi.

Mandiri :1. Evaluasi

respon pasien terhadap aktivitas. Catat peningkatan kelelahan perubahan tanda vital selama dan setelah akitvitas.

endokarditis.

Tindakan nonanalgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanandan memperbesar efek terapi analgesik.

Digunakan untuk menekan batuk nonproduktif / paroksimal atau menurunkan mukosa berlebih, meningkatkan ketidaknyamanan / istrahat umum.

Menetapkan kemampuan / kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi.

Jam 09.40 :Memberikan tindakan nyaman, pijat punggung.H : Pasien merasa nyaman.

Jam 10.30 :Memberikan analgesik dan antitusif.

Jam 08.00 :Mengevaluasi respon pasien terhadap aktifitas.

P : planinng dilanjutkan, ( 2, 3 )

Jam 20.00S : Os mengatakan lemah / kelelahannya hilang dan kebutuhan istrahatnya tercukupi.O : tidur 8 jamA : masalah teratasiP : planning dihentikan.

Page 4: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

4.

nyambung.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubugan dengan kehilangan nafsu makan, mual, muntah, BB menurun,

kelelahan hilang karena istrahat tercukupi.

Tujuan jangka pendek :BB bertambah, bebas dari tanda malnutrisi.Tujuan jangka panjang :BB bertambah 2 kg.

2. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.Dorong penggunaan menajemen stres dan pengalih yang tepat.

3. Memberi posisi yang nyaman untuk istrahat dan tidur.

1. Beri larutan nutrisi melalui alat kontrol infus.

2. Dokumentasi masukan oral selama 24 jam, riwayat makanan dan jumlah kalori

Menurunkan stres dan rangsangang berlebihan, meningkatkan istrahat.

Pasien mungki nyaman dengan kepala tinggi, tidur dikursi, atau menunduk ke depan meja atau bantal.

Ketentuan dukungan nutrisi didasarkan pada kebutuhan kalori dan protein.

Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan

Jam 09.00 :Memberikan lingkungan yang tenang.H : Pasien merasa nyaman.

Jam 11.20 :Memberi posisi yang nyaman untuk istrahat / tidur.

Jam 12.30 :Memberikan larutan nutrisional.H : Nutrisi terpenuhi

Jam 18.00 :Mendokumentasikan pemasukan oral dan makanan.

Jam 17.00S : os mengatakan selera makan membaik.O : BB bertambah 2 kgA : masalah teratasi.P : planning dihentikan.

Page 5: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

5.

muntah 4x, hiperaktif bunyi usus, turgor kulit buruk

Gangguan sistem sirkulasi berhubungan dengan GJK kronis, ditandai dengan lemas, pusing, keringat dingin, riwayat adanya GJK kronis, takikardia, pucat.

Tujuan : untuk memperlancar sirkulasi.

dengan tepat.

3. Timbang berat badan setiap hari.

4. Jadwalkan aktivitas dengan istrahat.

Mandiri :1. Awasi

frekuensi irama .

2. Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernafas.

3. Pertahankan istrahat tidur. Dorong menggunakan teknik relaksasi dan

kebutuhan nutrisi dan kebutuhan aktual.

Memantau keefektifan teraupetik dan ketidakteraturan perkembangan berat badan.

Mengubah energi / menurunkan kebutuhan kalori.

Takikardi biasanya akibat demam / dehidrasi tapi dapat sebagai respons terhadap hipoksemia.

Manifestasi distres pernafasan tergantung pada indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum.

Mencegah terlalu lelah dan dan menurunkan kebutuhan konsumsi

Jam 08.00 :menimbang berat badan.H : Berat badan bertambah.

Jam 16.00 :Memberi kesempatan pasien tidur dan beristirahat.

Jam 09.30 :Mengawasi frekuensi jantung / irama.

Jam 10.30 :Mengkaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan

Jam 14.00 : S : sistem sirkulasi berjalan normal.O :Frekuensi irama jantung normal.A : masalah teratasi.P : intervensi dihentikan.

Page 6: Tabel Asuhan Keperawatan Iin

aktifitas senggang.

Kolaborasi :4. Beri terapi

oksigen dengan benar, misalnya nasal prong.

oksigen untuk mempermudah perbaikan infeksi.

Mempertahanka PaO2 diatas 60mmhg. Oksigen diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pasien.

bernapas.Jam 11.00 :Mempertahankan strahat tidur.

Jam 12.00Memberikan terapi oksien dengan benar, misalnya nasalprong.