4
Cara kerja utama Efek samping utama Reduk si A1C keuntung an kerugian sulfoniru rea Meningka tkan sekresi insulin BB naik, hipoglik emia 1,0- 2,0% Sangat efektif Meningkat BB, Hipoglikemia (glibenklamid dan klorpropramid) Glinid Meningka tkan sekresi insulin BB naik, hipoglik emia 0,5- 1,5% Sangat efektif Meningkatkan BB, Pemberian 3x/hari harganya mahal dan hipoglikemia Metformin Menekan produksi glukosa hati dan menambah sensitif itas terhadap insulin Dispepsi a, Diare, Asisdosi s laktat 1,0- 2,0% Tidak ada kaitan dengan BB Efek samping gastrointstina l. Kontraindikasi pada insufisiensi renal. Penghamba t glukosida se-alpha Menghamb at absorbsi glukosa Flatulen s, Tinja lembek 0,5- 0,8% Tidak ada kaitan dengan BB Sering menimbulkan efek gastrointestin al.3x/hari dan mahal Tiazolidi ndion Menambah sensitif itas terhadap insulin edema 0,5- 1,4% Memperba iki profil lipid (pioglit azon), Berpoten si menurunk an infark miokard Retensi cairan, CHF, Fraktur, Berpotensi menimbulkan infark miokard, Dan mahal

tabel DM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

word

Citation preview

Cara kerja utamaEfek samping utamaReduksi A1Ckeuntungankerugian

sulfonirureaMeningkatkan sekresi insulinBB naik,hipoglikemia1,0-2,0%Sangat efektifMeningkat BB,Hipoglikemia (glibenklamid dan klorpropramid)

GlinidMeningkatkan sekresi insulinBB naik,hipoglikemia0,5-1,5%Sangat efektifMeningkatkan BB,Pemberian 3x/hari harganya mahal dan hipoglikemia

Metformin Menekan produksi glukosa hati dan menambah sensitifitas terhadap insulinDispepsia,Diare,Asisdosis laktat1,0-2,0%Tidak ada kaitan dengan BBEfek samping gastrointstinal.Kontraindikasi pada insufisiensi renal.

Penghambat glukosidase-alphaMenghambat absorbsi glukosaFlatulens,Tinja lembek0,5-0,8%Tidak ada kaitan dengan BBSering menimbulkan efek gastrointestinal.3x/hari dan mahal

Tiazolidindion Menambah sensitifitas terhadap insulinedema0,5-1,4%Memperbaiki profil lipid (pioglitazon),Berpotensi menurunkan infark miokard (pioglitazon)Retensi cairan,CHF,Fraktur,Berpotensi menimbulkan infark miokard,Dan mahal

DPP-4Inhibitor Meningkatkan sekresi insulin,Menghambat sekresi glukagonSebah,muntah0,5-0,8%Tidak ada kaitan dengan BB penggunaan jangka panjang tidak disarankan,Mahal.

Inkretin analog/mimetikMeningkatkan sekresi insulin,Menghambat sekresi glukagonSebah,Muntah.0,5-1,0%Penurunan BBInjeksi 2x/hari,Penggunaan jangka panjang tidak disarankan,Dan mahal

Insulin Menekan produksi glukosa hati,Stimulasi pemanfaatan glukosaHipoglikemi,BB naik1,5-3,5%Dosis tidak terbatas,Memperbaiki profil lipid sangat efektifInjeksi 1-4x/hari,Harus dimonitor,Meningkatkan BB,Hipoglikemia dan analognya mahal.

PENCEGAHANMenurut PERKENI (2011), pencegahan DM tipe 2 terdiri dari :1. Pencegahan PrimerPencegahan primer terdiri dari tindakan penyuluhan serta pengelolaan yang ditujan untuk kelompok masyarakat terutama yang memiliki resiko tinggi dan mengalami intoleransi glukosa. a. Program penurunan Berat BadanJika seseorang mempunyai risiko DM dan BB lebih, penurunan BB merupakan cara utama untuk menurunkan risiko terjadinya DM tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan BB 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2.b. Diet sehatDiet sehat meliputi : Dianjurkan diberikan pada setiap orang yang mempunyai risiko. Jumlah asupan kalori ditujukan untuk mencapai BB ideal. Karbohidrat kompleks merupakan pilihan dan diberikan secara terbagi dan seimbang sehingga tidak menimbulkan puncak (peak) glukosa darah yang tinggi setlah makan. Mengandung sedikit lemah jenuh, dan tinggi serat larut.c. Latihan jasmani Latihan jasmani teratur dapat memperbaiki kendali glukosa darah, mempertahan atau menurunkan BB, serta dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Latihan jasmani dibagi menjadi 3-4x aktifitas/minggu.d. Menghentikan merokokMerokok merupakan salah satu risiko timbulnya gangguan kardiovaskular.2. Pencegahan SekunderDiyujukan pada orang yang sudah positif menderita DM (terutama pasien baru) sebagai upaya penghambatan terjadinya penyulit penyakit. Penyulit penyakit yang paling sering adalah masalah kardiovaskular. Pencegahan dilakukan dengan cara pemberian pengobatan serta deteksi dini terhadap penyulit tersebut. Peran penyuluhan sangan besar terhadap sukesnya pencegahan ditahap ini karena berpengaruh terhadap kepatuhan pasien terhadap program pengobatan.3. Pencegahan TersierDitujukan kepada pasien DM yang sudah menderita penyuilit penyakit dalam upaya untuk melakukan penghambatan terhadap terjadinya kecacatan lebih lanjut. Upaya rehabilitasi dilakukan secepat mungkin untuk mencegah kecatatan tersebut menetap.

DIAGNOSISBerbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang DM. Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM, antara lain (PERKENI 2011) :Keluhan klasik DM berupa : Poliuria Polifagia Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan sebabnyaKeluhan lain dapat berupa : Lemah badan Kesemutan Gatal Mata kabur Dan disfungsi ereksi dapa laki-laki serta pruritus vulva pada perempuan.Selain dengan keluhan, diagnosa DM harus ditegakkan berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah dengan cara enzimatik. Dengan bahan darah plasma vena. Pengunaan bahan darah utuh (whole blood), vena ataupun kapiler sesuai kondisi dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnos