19
1 LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA EKSPLORASI MODUL : 3 Tabel Kontigensi Praktikan Laboran Nur Aisyah Putri S 12611014 14/11/2013 Tanggal Kumpul Nomor Mahasiswa Nama Praktikan Tanda Tangan Asisten Dosen Dessy Setiani Dewi Masithoh F.A Dr.Jaka Nugraha,M.Si Tanda Tangan Nama Penilai Nilai Tanggal Koreksi JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2013 A1

Tabel Kontigensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tabel Kontigensi

1

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS DATA EKSPLORASI

MODUL : 3

Tabel Kontigensi

Praktikan Laboran

Nur Aisyah Putri S 12611014 14/11/2013

Tanggal KumpulNomor MahasiswaNama PraktikanTanda Tangan

Asisten Dosen

Dessy Setiani

Dewi Masithoh F.A

Dr.Jaka Nugraha,M.Si

Tanda TanganNama Penilai NilaiTanggal Koreksi

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2013

A1

Page 2: Tabel Kontigensi

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tabel Kontigensi

Sebuah tabel kontigensi pada dasarnya adalah sebuah format tampilan yang

digunakan untuk menganalisis dan merekam hubungan antara dua atau lebih variabel

kategori. Tabel kontigensi biasanya akan memiliki banyak baris dan banyak kolom.

Tabel kontigensi yaitu suatu daftar atau tabel yang sengaja ditampilkan karena satu

unsur dengan unsur lainnya terdapat kesesuaian (Pengaruh/Keterkaitan). Tabel

kontingensi ini dapat bermacam-macam, seperti hubungan 2-faktor atau biner, yang

masing-masing memiliki 2-katagori dikenal dengan bentuk tabel kontingensi 2×2, jika

factor pertama memiliki 3-katagori disebut kontingensi 3×2. Demikian pula untuk

hubungan 3-faktor atau trivariat, yang masing-masing memiliki 2-katagori maka disebut

kontingensi 2x2x2. Tabel kontigensi merupakan tabel yang terdiri dari dua variabel,

setiap variabel terdiri dari beberapa kategori. kategori tersebut berada pada baris

(warna kuning) dan berada pada kolom (warna merah), ukuran tabel kontigensi adalah

bxk (baris x kolom), contoh dibawah ini tabel kontigensi berukuran 2x2 (warna

hijau).(Penjajailmu, 2013).

Gambar 1.1 Tabel kontigensi

B. Macam-macam tabel kontigensi

1. Tabel kontigensi dua dimensi

Jika hanya menghendaki tabel dua dimensi, maka masukkan masing-masing variabel

yang dikehendaki ke dalam baris dan kolom pada isian cosstabs. Misalnya suatu

penelitian ingin melihat apakah ada hubungan jenis kelamin (Pria dan Wanita) dengan

sikap terhadap tawuran (setuju dan tidak setuju), serta ingin melihat apakah ada

Page 3: Tabel Kontigensi

3

perbedaan antara jenis kelamin dengan kecenderungan sikap terhadap tawuran,

adapun mengenai datanya disajikan pada tabel kontigensi dibawah ini:

Gambar 1.2 Tabel kontigensi 2 dimensi

2. Tabel kontigensi 3 dimensi

Jika ingin menampilkan tabel tiga dimensi, maka masukkan masing-masing variabel

yang dikehendaki ke dalam baris dan kolom pada isian cosstabs. Selanjutnya variabel

ke tiga dimasukkan ke dalam isian previus (layer1 of 1) yaitu sebagai variabel baris

terluar. Contoh tabel kontigensi 3x3x3

Gambar 1.3 Tabel kontigensi 3 dimensi

Page 4: Tabel Kontigensi

4

BAB II

DESKRIPSI KERJA

Praktikan diberi perintah untuk membuat contoh tabel kontigensi 5x3x6 dengan

menggunakan aplikasi SPSS16.0. Praktikan disini membuat tabel kontigensi tentang

pendistribusian sepatu untuk enam kota besar di pulau Jawa pada bulan tertentu. Tabel

kontigensi 5x3x6 yang dibuat berbentuk seperti ini :

Tabel 1.1 Hasil tabel kontigensi 5x3x6 yang dibuat praktikan

Page 5: Tabel Kontigensi

5

Adapun langkah-langkahnya untuk membuatnya yaitu :

1. Untuk membuka aplikasi SPSS 16.0 maka klik menu Start → SPSS 16.0.

Gambar 2.1 Membuka SPSS 16.0

2. Kemudian akan muncul tampilan dibawah ini, lalu klik cancel pada kotak dialog untuk

memasukkan data.

Gambar 2.2 Tampilan kotak dialog saat membuka SPSS

Page 6: Tabel Kontigensi

6

3. Kemudian akan muncul lembar kerja SPSS 16.0. Sebelum memasukkan data, variabel-

variabel dari data harus terlebih didefinisikan dan dimasukkan pada sheet variable view

terlebih dahulu.

Gambar 2.3 Tampilan sheet Variable View

4. Untuk kolom Values pada setiap variabelnya harus diisi dengan nilai yang berfungsi

sebagai pengganti label. Namun, untuk variabel yang mengandung frekuensi, kolom

values tidak perlu diisi. Kolom value diisi dengan nilai, dan kolom label diisi dengan

label kemudian klik Add dan OK. Misalnya ini adalah gambar pemberian nilai dan label

pada variabel Merk.

Gambar 2.4 Tampilan kotak untuk mengisi kolom values

Page 7: Tabel Kontigensi

7

5. Setelah selesai mendefinisikan variabel pada sheet Variable View beserta dengan

nilainya, maka selanjutnya adalah memasukkan data-data yang akan dianalisis pada sheet

Data View.

Gambar 2.5 Tampilan sheet Data View

Page 8: Tabel Kontigensi

8

6. Kemudian agar bisa diolah, variabel yang berisikan frekuensi harus terlebih dulu

dilakukan weight case. Untuk melakukan weight case maka klik Data kemudian klik

weight case.

Gambar 2.6 Weight cases variabel

7. Kemudian akan muncul kotak dialog weight case untuk memilih variabel yang akan di

weight case. Maka, klik Weight cases by kemudian klik variabel jumlah_kotak dan klik

tanda lalu klik OK. Variabel yang di weight case adalah variabel yang berisi

frekuensi yaitu variabel jumlah_kotak.

Gambar 2.7 Proses Weight cases variabel

Page 9: Tabel Kontigensi

9

8. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel kontigensinya, yaitu pilih analyze kemudian

descriptive statistics dan klik crosstables.

Gambar 2.8 Proses Crosstables

9. Kemudian akan muncul kotak dialog Crosstabs yang berfungsi untuk menentukan

susunan tabel. setelah selesai menentukan susunan Rows, Column, dan Layer of maka

klik OK dan tabel kontigensi akan muncul pada lembar output SPSS.

Gambar 2.9 Menentukan susunan tabel pada kotak dialog Crosstabs

Page 10: Tabel Kontigensi

10

BAB III

PEMBAHASAN

Praktikan akan membahas atau menerangkan tentang proses membuat tabel kontigensi

dan output yang dihasilkan pada proses pembuatan tabel kontigensi. Berikut ini penjelasan-

penjelasannya :

Gambar 3.1 Tampilan sheet Variable View

Gambar 3.1 ini merupakan tampilan dari sheet Variable View setelah pendefinisian

variabel. Gambar di atas juga memperlihatkan masing-masing values dari masing-masing

variabel. Pada variabel Merk ada lima values beserta labelnya yaitu angka 0 artinya nike,

angka 1 berarti nevada, angka 2 berarti yongky komaladi, angka 3 berarti connection, dan

angka 4 berarti crocs. Pada variabel Tipe ada tiga values beserta labelnya yaitu angka 0

artinya pria, angka 1 berarti wanita, dan angka 2 berarti anak-anak. Kemudian, pada variabel

tujuan_distribusi ada enam values beserta labelnya yaitu angka 0 artinya Jakarta, angka 1

berarti Bandung, angka 2 berarti Yogyakarta, angka 3 berarti Solo, angka 4 berarti Semarang,

dan angka 5 berarti Surabaya.

Page 11: Tabel Kontigensi

11

Gambar 3.2 Tampilan sheet Data View

Gambar di atas merupakan tampilan sheet data view. Kolom-kolom pada setiap

variabel diisi dengan values yang telah dimasukkan ke dalam variabel pada saat pendefinisian

variabel. Seperti pada variabel merk yang diisi values 0,1,2,3,4 kemudian pada variabel tipe

diisi dengan 0,1,2 dan pada variabel tujuan_distribusi diisi dengan 0,1,2,3,4,5. Kemudian

pada jumlah_kotak diisi dengan frekuensi banyaknya barang yang didistribusikan.

Page 12: Tabel Kontigensi

12

Gambar 3.3 Proses weight cases variabel

Gambar 3.3 merupakan proses weight cases variabel. Weight cases ini dilakukan

setelah praktikan selesai pendefinisian variabel dan setelah memasukkan data ke dalam sheet

data view. Variabel yang akan di weight cases adalah variabel yang di dalamnya berisi

frekuensi yang berhubungan dengan semua variabel. Di sini variabel yang akan di weight

cases adalah variabel jumlah_kotak, karena variabel ini berisi frekuensi jumlah kotak sepatu

yang akan didistribusikan berdasarkan merk dan tipe sepatu. Cara melakukan weight cases

adalah dengan pilih menu Data kemudian klik weight cases. Kemudian akan muncul kotak

weight cases, pilih variabel yang akan di weight cases dan klik OK.

Gambar 3.4 Output weight cases

Gambar 3.4 merupakan output dari weight cases. Setalah klik OK pada kotak weight

cases, maka akan muncul tulisan pada lembar output SPSS seperti pada gambar. Apabila

sudah muncul tulisan seperti pada gambar, artinya proses weight cases telah berhasil. Tulisan

pada gambar artinya adalah telah dilakukan perintah weight cases pada variabel

jumlah_kotak.

Page 13: Tabel Kontigensi

13

Gambar 3.5 Crosstabs tabel

Gambar 3.5 merupakan gambar proses crosstabs tabel. Crosstabs tabel ini digunakan

untuk menentukan susunan tabel kontigensi. Karena praktikan ingin membuat tabel

kontigensi 5x3x6 maka pada Layer of adalah untuk menentukan baris terluar tabel kontigensi

yang diisi dengan variabel merk, sebab variabel merk di dalamnya mempunyai lima values.

Kemudian untuk rows praktikan mengisinya dengan variabel tipe, karena tipe mempunyai

tiga values di dalamnya. Kemudian untuk column diisi dengan variabel tujuan_distribusi

karena didalam variabel tersebut ada enam values. Setelah selesai menentukan susunan tabel,

selanjutnya klik OK. Output tabel kontigensi akan muncul pada lembar output SPSS 16.0.

Page 14: Tabel Kontigensi

14

Gambar 3.6 Output tabel kontigensi 5x3x6

Gambar di atas merupakan hasil dari pembuatan tabel kontigensi 5x3x6 dengan

menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Setelah selesai crosstabs dan klik OK, maka pada lembar

output SPSS 16.0 akan muncul hasil sperti gambar di atas. Tabel case processing summary itu

menunjukkan bahwa jumlah total frekuensi ada 47633, dengan missing 0.

Tabel kontigensi di atas adalah tabel tentang pendistribusian lima merk sepatu dengan

tiga tipe berbeda per merknya untuk enam kota tujuan. Frekuensi tersebut dalam satuan

kotak. Cara membaca tabel kontigensi di atas adalah seperti ini :

A. Untuk merk sepatu Nike

Untuk merk sepatu Nike dengan tipe pria untuk tujuan distribusi Jakarta ada 507

kotak sepatu, untuk tujuan Bandung ada 567 kotak, Yogyakarta 768 kotak, Solo 356

kotak, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 3311 kotak sepatu merk Nike

tipe pria yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Page 15: Tabel Kontigensi

15

Kemudian untuk merk Nike tipe wanita, ada 467 kotak yang harus didistribusikan ke

Jakarta, 487 ke Bandung, 237 ke Yogyakarta, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota

total ada 2330 kotak sepatu merk Nike tipe wanita yang harus didistribusikan ke enam

kota tujuan. Kemudian untuk merk Nike tipe anak-anak, ada 573 kotak yang harus

didistribusikan ke Jakarta, 856 ke Bandung, 357 ke Yogyakarta, dan seterusnya.

Sehingga dari enam kota total ada 2909 kotak sepatu merk Nike tipe anak-anak yang

harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk total berdasarkan kota tujuan adalah, untuk kota tujuan Jakarta total

ada 1547 kotak sepatu merk Nike yang harus didistribusikan. Kemudian, untuk kota

tujuan Bandung total ada 1910 kotak sepatu merk Nike yang harus didistribusikan, kota

Yogyakarta ada 1380, kota Solo ada 1311, kota Semarang ada 1341, dan kota Surabaya

ada 1061 kotak sepatu merk Nike yang harus didistribusikan. Sehingga total keseluruhan

untuk merk Nike yang harus didistribusikan ada 8550 kotak sepatu.

B. Untuk merk sepatu Nevada

Untuk merk sepatu Nevada dengan tipe pria untuk tujuan distribusi Jakarta ada 267

kotak sepatu, untuk tujuan Bandung ada 365 kotak, Yogyakarta 178 kotak, Solo 345

kotak, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 2820 kotak sepatu merk

Nevada tipe pria yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk merk Nevada tipe wanita, ada 816 kotak yang harus didistribusikan

ke Jakarta, 715 ke Bandung, 589 ke Yogyakarta, dan seterusnya. Sehingga dari enam

kota total ada 3203 kotak sepatu merk Nevada tipe wanita yang harus didistribusikan ke

enam kota tujuan. Kemudian untuk merk Nevada tipe anak-anak, ada 468 kotak yang

harus didistribusikan ke Jakarta, 793 ke Bandung, 640 ke Yogyakarta, dan seterusnya.

Sehingga dari enam kota total ada 3241 kotak sepatu merk Nevada tipe anak-anak yang

harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk total berdasarkan kota tujuan adalah, untuk kota tujuan Jakarta total

ada 1551 kotak sepatu merk Nevada yang harus didistribusikan. Kemudian, untuk kota

tujuan Bandung total ada 1873 kotak sepatu merk Nevada yang harus didistribusikan,

kota Yogyakarta ada 1407, kota Solo ada 1406, kota Semarang ada 1447, dan kota

Surabaya ada 1580 kotak sepatu merk Nevada yang harus didistribusikan. Sehingga total

keseluruhan untuk merk Nevada yang harus didistribusikan ada 9264 kotak sepatu.

C. Untuk merk sepatu Yongky Komaladi

Untuk merk sepatu Yongky Komaladi dengan tipe pria untuk tujuan distribusi Jakarta

ada 457 kotak sepatu, untuk tujuan Bandung ada 345 kotak, Yogyakarta 468 kotak, Solo

Page 16: Tabel Kontigensi

16

689 kotak, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 2964 kotak sepatu merk

Yogky Komaladi tipe pria yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk merk Yongky Komaladi tipe wanita, ada 387 kotak yang harus

didistribusikan ke Jakarta, 538 ke Bandung, 496 ke Yogyakarta, dan seterusnya.

Sehingga dari enam kota total ada 2572 kotak sepatu merk Yongky Komaladi tipe wanita

yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan. Kemudian untuk merk Yongky Komaladi

tipe anak-anak, ada 598 kotak yang harus didistribusikan ke Jakarta, 489 ke Bandung,

473 ke Yogyakarta, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 3455 kotak sepatu

merk Yongky Komaladi tipe anak-anak yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk total berdasarkan kota tujuan adalah, untuk kota tujuan Jakarta total

ada 1442 kotak sepatu merk Yongky Komaladi yang harus didistribusikan. Kemudian,

untuk kota tujuan Bandung total ada 1372 kotak sepatu merk Yongky Komaladi yang

harus didistribusikan, kota Yogyakarta ada 1437, kota Solo ada 1883, kota Semarang ada

1304, dan kota Surabaya ada 1553 kotak sepatu merk Yongky Komaladi yang harus

didistribusikan. Sehingga total keseluruhan untuk merk Yongky Komaladi yang harus

didistribusikan ada 8991 kotak sepatu

D. Untuk merk sepatu Connection

Untuk merk sepatu Connection dengan tipe pria untuk tujuan distribusi Jakarta ada

356 kotak sepatu, untuk tujuan Bandung ada 824 kotak, Yogyakarta 715 kotak, Solo 953

kotak, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 4706 kotak sepatu merk

Connection tipe pria yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk merk Connection tipe wanita, ada 496 kotak yang harus

didistribusikan ke Jakarta, 379 ke Bandung, 538 ke Yogyakarta, dan seterusnya.

Sehingga dari enam kota total ada 2683 kotak sepatu merk Connection tipe wanita yang

harus didistribusikan ke enam kota tujuan. Kemudian untuk merk Connection tipe anak-

anak, ada 548 kotak yang harus didistribusikan ke Jakarta, 754 ke Bandung, 850 ke

Yogyakarta, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 3767 kotak sepatu merk

Connection tipe anak-anak yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk total berdasarkan kota tujuan adalah, untuk kota tujuan Jakarta total

ada 1400 kotak sepatu merk Connection yang harus didistribusikan. Kemudian, untuk

kota tujuan Bandung total ada 1957 kotak sepatu merk Connection yang harus

didistribusikan, kota Yogyakarta ada 2103, kota Solo ada 1839, kota Semarang ada 1928,

dan kota Surabaya ada 1929 kotak sepatu merk Connection yang harus didistribusikan.

Page 17: Tabel Kontigensi

17

Sehingga total keseluruhan untuk merk Connection yang harus didistribusikan ada 11156

kotak sepatu.

E. Untuk merk sepatu Crocs

Untuk merk sepatu Crocs dengan tipe pria untuk tujuan distribusi Jakarta ada 345

kotak sepatu, untuk tujuan Bandung ada 276 kotak, Yogyakarta 845 kotak, Solo 468

kotak, dan seterusnya. Sehingga dari enam kota total ada 3083 kotak sepatu merk Crocs

tipe pria yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk merk Crocs tipe wanita, ada 479 kotak yang harus didistribusikan

ke Jakarta, 674 ke Bandung, 543 ke Yogyakarta, dan seterusnya. Sehingga dari enam

kota total ada 3149 kotak sepatu merk Crocs tipe wanita yang harus didistribusikan ke

enam kota tujuan. Kemudian untuk merk Crocs tipe anak-anak, ada 946 kotak yang

harus didistribusikan ke Jakarta, 467 ke Bandung, 358 ke Yogyakarta, dan seterusnya.

Sehingga dari enam kota total ada 3440 kotak sepatu merk Crocs tipe anak-anak yang

harus didistribusikan ke enam kota tujuan.

Kemudian untuk total berdasarkan kota tujuan adalah, untuk kota tujuan Jakarta total

ada 1770 kotak sepatu merk Crocs yang harus didistribusikan. Kemudian, untuk kota

tujuan Bandung total ada 1417 kotak sepatu merk Crocs yang harus didistribusikan, kota

Yogyakarta ada 1746, kota Solo ada 1480, kota Semarang ada 1802, dan kota Surabaya

ada 1457 kotak sepatu merk Crocs yang harus didistribusikan. Sehingga total

keseluruhan untuk merk Crocs yang harus didistribusikan ada 9672 kotak sepatu.

Page 18: Tabel Kontigensi

18

BAB IV

PENUTUP

Dalam membuat tabel kontigensi, susunan tabel pada saat crosstabs sangat

mempengaruhi tampilan tabel. Jadi, dalam crosstabs harus lebih hati-hati. Variabel yang di

weight cases adalah variabel yang mengandung frekuensi.

Kesimpulan dari hasil tabel kontigensi yang dibuat praktikan yaitu :

1. Jumlah seluruh kotak sepatu yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan adalah

sebanyak 47633 kotak sepatu.

2. Jumlah kotak sepatu untuk merk Nike yang harus didistribusikan ke enam kota tujuan

adalah sebanyak 8550 kotak sepatu.

3. Jumlah kotak sepatu untuk merk Nevada yang harus didistribusikan ke enam kota

tujuan adalah sebanyak 9264 kotak sepatu.

4. Jumlah kotak sepatu untuk merk Yongky Komaladi yang harus didistribusikan ke

enam kota tujuan adalah sebanyak 8991 kotak sepatu.

5. Jumlah kotak sepatu untuk merk Connection yang harus didistribusikan ke enam kota

tujuan adalah sebanyak 11156 kotak sepatu.

6. Jumlah kotak sepatu untuk merk Crocs yang harus didistribusikan ke enam kota

tujuan adalah sebanyak 9672 kotak sepatu.

Page 19: Tabel Kontigensi

19

DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Jaka. 2011. Modul Praktikum Analisis Data Eksplorasi. Yogyakarta : UII.

Penjaja.Ilmu.2013.” Analisis Chi Square dan Korelasi Kontigensi”(on-line).

http://penjajailmu.blogspot.com/2013/02/analisis-chi-square-dan-korelasi.html.

(13/11/2013 20.00)

Statistics, Komputer. 2008. Tabel Kontingensi (on-line).

Computerstatistics.blogspot.com/2008/07/tabel-kontingensi.html. (13/11/2013 20.00)