Upload
han-yoo-ri
View
452
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
evalusi pembelajaran biologi
Citation preview
Mata Kuliah : Evaluasi Belajar Biologi
Dosen : Roswati, S.pd, M.pd
TABEL SPESIFIKASI
OLEH:
HARTINA (0110115)
RAHMAH (0110125)
KASMAN (011014)
Jurusan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sulawesi Barat
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berisi materi tentang “tabel spesifikasi” .
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
evaluasi pembelajaran. Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan
fitrahnya, manusia di ciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan
dan kehilafan, maka dalam makalah ini kami susun pun ini belum mencapai
kesempurnaan.
Tak lupa pula kami hantarkan terima kasih kepada dosen kami yang telah membimbing kami, karena atas pengarahan dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Oleh karena itu, pastinya makalah ini tidak lupuk dari kesalahan. Penulis mengharapkan pada rekan-rekan seperjuangan dapat membeerikan kritik dan saran kepada penulis dalam rangka mencapai kesempurnaan. Agar nantinya dapat bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya.
Majene ,20 april 2013
Penyusun
Kelompok XI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian tabel spesifikasi................................................................... 2
B. Fungsi tabel spesifikasi......................................................................... 3
C. Langkah-Langkah Pembuatan Tabel Spesifikasi
D. Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGDalam pembicaraan mengenai validitas tes disebutkan bahwa sebuah tes harus
memiliki validitas isi dan tingkah laku. Dan memang validitas inilah yang terpenting
dalam menyusun tes prestasi.
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan
tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena
dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang
dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta didik ketika
hendak menjawab soal-soal tersebut.
Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpan dari bahan (materi)
serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakup dalam tes, dibuatlah sebuah
tabel spesifikasi.
Tabel spesifikasi dapat juga disebut sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah
laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi
dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.
Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki
yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan
guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini kami membatasinya kepada beberapa
pertanyaan yaitu:
1. Apa pengertian tabel spesifikasi?
2. Apa fungsi tabel spesifikasi?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatannya?
4. Bagaimana tindak lanjut setelah penyususnan tabel spesifikasi?
4
C. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian tabel spesifikasi
2. Mengetahui fungsi tabel spesifikasi
3. Mengetahui langkah-langkah pembuatan tabel spesifikasi
4. Mengetahui tindak lanjut setelah penyusunan tabel spesifikasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TABEL SPESIFIKASI
Tabel spesifikasi yang juga dikenal dengan istilah kisi-kisi soal atau blue print
adalah sebuah tabel analisis yang didalamnya dimuat rincian materi tes dan tingkah
laku beserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, dimana pada tiap petak (sel) dari
tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang menunjukkan banyaknya butir soal yang
akan dikeluarkan dalam tes hasil belajar bentuk objektif. Didalam tabel spesifikasi
juga memuat tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan butir-butir soal
tes yang akan disusun oleh tester. Hal-hal yang sering dicantumkan dalam tabel
spesifikasi hanya 3 buah aspek yaitu ingatan, pemahaman, dan aplikasi.
Tabel spesifikasi itu memuat informasi-informasi yang berhubungan dengan
butir-butir soal tes yang akan disusun. Di dalamnya, dimuat tentang bagian-bagian
dari materi pelajaran yang akan diukur (diteskan), taraf kompetensi yang akan
diungkap, banyaknya butir soal untuk masing-masing bagian dan keseluruhan tes,
taraf kesukaran masing-masing soal dan sebagainya.
Salah stu cara yang sering ditempuh dalam menyiapkan tabel spesifikasi itu
ialah dengan jalan menyusun tabel dua jalan, yang menunjukkan isi mata pelajaran
yang akan diteskan serta tingkah laku tertentu yang dipandang dapat mencerminkan
taraf kompetensi testee dalam mata pelajaran yang akan diukur.
Dari arah mata pelajaran, biasanya diusahakan oleh tester untuk memerinci
mata pelajaran itu kedalam satuan-satuan yang lebih kecil, yang masing-masing
merupakan satuan lebih kurang merupakan suatu kebulatan. Jika silabus untuk mata
pelajaran tertentu telah dibuat secara jelas dan rinci, maka penyusunan satuan-satuan
menurut isi atau materi ini tidaklah terlalu sukar. Sebaliknya apabila rician dalam
bentuk silabus itu belum ada, maka tester akan mengalami kesulitan dan ia sendiri
yang harus membuatnya.
6
B. FUNGSI TABEL SPESIFIKASI
Tabel spesifikasi membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-
muridnya juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam
menyusun tes.
Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi)
serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakupi dalam tes, dibuatlah tabel
spesifikasi.
Tabel spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah
laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi
dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185).
Contoh:
Aspek yang
diungkap
Pokok Materi
Ingata
n
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bagian I
Bagian II
Bagian n(terakhir)
...........
.
...........
.
...........
.
................
.................
.................
.............
.............
.............
.............
............
............
Jumlah ........... ................ .............. ............
Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga tampak hubungan
antara materi dengan aspek yang tergambar dalam TIK. Sebenarnya penyusunan tes
bukan hanya mengingat hubungan antara dua hal tersebut tetapi empat hal yaitu
hubungan antara materi, TIK, kegiatan belajar, dan evaluasi.
Contoh kaitan antara TIK, materi, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi
adalah sebagai berikut:
TIK/TPK : Siswa dapat melaksanakan jual beli menurut agama islam
Materi : Syarat dan rukun jual-beli
7
KBM : Informasi dan tanya jawab tentang makhluk hidup
Evaluasi : Tumbuhan bersel banyak disebut ….
a. uniseluluer
b. multiseluler
c. jumlah banyak
d. sel besar
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN TABEL SPESIFIKASI
Dalam pembuatan tabel spesifikasi ini langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mendaftar pokok-pokok materi yang akan di teskan kemudian memberikan
imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah:
a. Pengertian (2)
b. Fungsi Efaluasi (3)
c. Macam-macam cara evaluasi (5)
d. Persyaratan evaluasi (4)
Angka-angka yang tertera dalam kurung merupakan imbangan bobot untuk
masing-masing pokok materi. Langkah kedua yaitu memindahkan pokok-pokok
materi ke dalam tabel dan mengubah indeks menjadi persentase.
TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI
Aspek yang diungkap
Pokok materi
Ingatan pemahaman Aplikasi Jumlah
Pengertian evaluasi (14%) 7
Fungsi evaluasi (20%) 10
Macam-macam cara
evaluasi (36%)
18
Persyaratan evaluasi (30%) 15
Jumlah 50 butir
soal
8
Langkah ketiga yaitu merinci banyaknya butir soal untuk tiap pokok-pokok materi,
dan angka ini ditulis pada kolom paling kanan. Caranya yaitu dengan membagi jumlah
butir soal (disini ada 50 buah) menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan bobot yang
tertera sebagai persentase.
Dalam contoh ini dimisalkan akan disusun tes berbentuk obyektif dengan
jumlah 50 butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75
menit, maka sebagai ancar-ancar waktu adalah bahwa untuk mengerjakan satu buah
soal tes objektif membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawabnya
sehingga jika disediakan waktu 75 menit untuk tes, maka dapat disusun butir soal
sejumlah: 50 buah soal berbentuk objektif (50 menit), dan 5 buah soal berbentuk
uraian (25 menit). Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh waktu yang
tersedia dan bentuk soal.
1. Langkah pembuatan tabel spesifikasi untuk materi yang seragam
Yang dimaksud “seragam” disini adalah bahwa antara pokok materi yang satu
dengan pokok materi yang lain mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah
laku. Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20% untuk aplikasi.
Selanjutnya banyaknya butir soal untuk setiap sel (kotak kecil) diperoleh dengan cara
menghitung persentase dari banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis
di kolom paling kanan.
Contoh Tabel Spesifikasi Penyusunan Tes Evaluasi
Aspek yang
diukur
Pokok materi
Ingatan
(50%)
Pemahama
n
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Pengertian evaluasi (14%) (A) (B) (C) 7
Fungsi evaluasi (20%) (D) (E) (F) 10
Macam-macam cara
evaluasi (36%)
(G) (H) (I) 18
Persyaratan evaluasi (30%) (J) (K) (L) 15
Jumlah 50 butir
soal
9
Untuk mengisi/menentukan banyaknya butir soal untuk tiap sel adalah sebagai
berikut:
Sel A = 50 % x 7 soal = 3,5 (4 soal)
Sel B = 30% x 7 soal = 2,1 (2 soal)
Sel C = 20% x 7 soal = 1,4 (1 soal)
Untuk memgisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama seperti hal
nya mengisi sel A, B, dan C.
Disamping menggunakan cara seperti diatas, dalam menentukan jumlah butir
soal untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang dapat diambil yaitu mulai
dari pengisian sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal tiap pokok materi.
Contoh Tabel Spesifikasi Penyusunan Tes Evaluasi
Aspek yang
diukur
Pokok materi
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Bab 1 (40%) (A) (B) (C)
Bab 2 (30%) (D) (E) (F)
Bab 3 (30%) (G) (H) (I)
Jumlah (100%) 40 butir
soal
Misalnya berdasarkan waktu yang telah ditentukan, diperkirakan akan disusun
40 buah butir soal. Maka tiap sel diperoleh imbangan jumlah sebagai berikut:
Sel A = 50% x 40% x 40 soal = 8 soal
Sel B = 30% x 40% x 40 soal = 4,8 soal (dibulatkan 5 soal)
Sel C = 20% x 40% x 40 soal = 3,2 soal (dibulatkan 3 soal)
Sel D = 50% x 30% x 40 soal = 6 soal
Demikian seterusnya setelah dihitung dengan cara yang sama, maka terdapat
angka-angka yang menggambarkan banyaknya soal seperti tercantum pada tiap aspek.
Kemudian dijumlahkan ke kanan maupun ke bawah sehingga terdapat jumlah soal
untuk setiap bagian/pokok materi maupun untuk setiap aspek tingkah laku.
10
Dengan demikian maka tabel spesifikasi tersebut akan terisi seperti di bawah
ini:
Aspek yang
diukur
Pokok materi
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Bab 1(40%) (A)
8
(B)
5
(C)
3 16
Bab 2 (30%) (D)
6
(E)
4
(F)
2 12
Bab 3 (30%) (G)
6
(H)
4
(I)
2 12
Jumlah (100%) 20 13 7 40 butir
soal
2. Langkah pembuatan tabel spesifikasi untuk materi yang tidak seragam.
Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak seragam,
tidak perlu mencantumkan angka persentase imbangan tingkah laku di kepala kolom.
Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi didasarkan atas banyaknya soal
untuk pokok materi itu dan imbangan yang dikehendaki oleh penilaian menurut sifat
pokok materi yang bersangkutan.
Contoh
TABEL SPESIFIKASI UNTUK PENYUSUNAN TES EVALUASI
Aspek yang
diukur
Pokok materi
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bab 1 (40%) (A) (B) (C) 10
Bab 2 (30%) (D) (E) (F) 16
Bab 3 (30%) (G) (H) (I) 14
Jumlah (100%) 40
11
Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya:
BAB I mayoritas hafalan,
BAB 2 mayoritas pemahaman,
BAB 3 mayoritas aplikasi.
Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dituliskan pada kepala kolom.
Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel, ditentukan
per BAB.
Misalnya:
Untuk Bab I, Ingatan 60%, pemahaman 30%, aplikasi 10%, maka:
Sel A = 60% x 10 soal = 6 soal
Sel B = 30% x 10 soal = 3 soal
Sel C = 10% x 10 soal = 1 soal
Untuk Bab 2, ingatan 20%, pemahaman 50%, aplikasi 30%, maka:
Sel D = 20% x 16 soal = 3 soal
Sel E = 50% x 16 soal = 8 soal
Sel F = 30% x 16 soal = 5 soal
Untuk Bab 3, ingatan 20%, pemahaman 20%, aplikasi 60%, maka:
Sel G = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel H = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel I = 60% x 14 soal = 8 soal
Apabila tabel spesifikasi sudah jadi maka ini berarti bahwa guru sudah
melakukan sesuatu tugas betul dan aman di dalam rangkaian tugas menyusun
tes. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui tabel spesifikasi dapat
dijamin bahwa tesnya cukup mempunyai validitas isi dan validitas tingkah
laku.
Adakalahnya guru memperoleh bimbingan dalam menyusun soal tes. Agar
pembimbingan dapat berlangsung secara efektif, sebaiknya dalam mengisi sel-
sel tabel spesifikasi, dituliskan sekaligus unsur-unsur item bagi sel yang
bersangkutan, misalnya sebagai berikut:
12
Aspek yang
diukur
Pokok materi
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Bab 1 (40%) (6)
1,2,6,7,
8,10
(3)
3,4,9
(1)
5 10
Bab 2 (30%) (3)
11,18,22
(8)
12,13,14,15
,
19,20,23,24
(5)
16,17,21,
25,26
16
Bab 3 (30%) (3)
27,32,36
(3)
28,33,37
(8)
29,30,31,
34,35,38,
39,40
14
Jumlah (100%) 12 14 14 40 butir
soal
D. TINDAK LANJUT SESUDAH PENYUSUNAN TABEL SPESIFIKASI
Terdapat dua langkah lagi sebagai tindak lanjut sesudah penyususnan tabel spesifikasi
untuk emmperoleh seperangkat soal tes yaitu:
a. Menentukan bentuk soal.
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk soal yaitu
1. waktu yang tersedia
2. sifat materi yang diteskan.
b. Menuliskan soal-soal.
Langkah terakhir dalam penyusunan tes adalah penulisan soal-soal tes (item
writing). Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini
dapat berakibat fatal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan soal-soal
tes yaitu:
1. Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami.
2. Suatu soal tidak boleh mengandung penafsiran ganda/membingungkan.
13
3. Cara mengenal kalimat atau meletakkan/menata kata-kata perlu diperhatikan
agar tidak ditafsirkan salah.
4. Petunjuk mengerjakan. Petunjuk ini harus dituliskan sedemikian rupa sehingga
jelas, dan siswa tidak bekerja menyimpang dri yang dikehendaki guru.
Untuk memperoleh sebuah tes yang standar, harus dilakukan uji coba (try out)
berkali-kali sehingga diperoleh soal-soal yang baik. Dengan mengadakan uji coba terhadap
soal-soal tes yang sudah disusun, maka akan memperoleh manfaat yaitu: pengalaman
menggunakan tes tersebut, mengetahui kesukaran bahasa, mengetahui variasi jawaban siswa,
mengetahui waktu yang dibutuhkan, dan lain-lain.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru yang baik selalu akan meningkatkan mutu tes yang di gunakan. Oleh
karena menyusun tes itu sukar maka mereka disarankan untuk mengumpulkan soal-
soal tesnya, dan disertai dengan catatan-catatan mengenai butir-butir mana yang
terlalu mudah, terlalu sukar, atau membingungkan. Dengan cara demikian maka
keterampilan guru dalam menyusun tes akan meningkat, dan akan diperoleh
sekumpulan tes yang mutunya bukan lagi yang paling bawah. Penyusunan tes yang
disertai dengan melalui tabel spesifikasi dapat dijamin bahwa tesnya cukup
mempunyai validitas isi dan validitas tingkah laku.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2007, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sulistyorini, 2009, Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Teras
16