Tafsir Surat AL-Anfaal 9-10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tafsir dari surah al anfaal ayat 9 & 10

Citation preview

Tafsir Surat AL-Anfaal 9-10KEMENANGAN DARI ALLAHAyat ini menggambarkan suasana sebelum meletusnya ghazwah Badar Al-Kubra. Pertempuran antara kaum muslimin dan musyrikini di BAdar adalah pertempuran yang amat tidak seimbang dalam berbagai segi: jumlah pasukan, persenjataan, dan kesiapan berperang. Namun, ayat ini menggambarkan kekuaan dan kemenangan bukan terletak jumlah pasukan dan persenjataan yang banyak. "Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabat memperoleh an-Nashr dari Allah SWT? Inilah kajian inti dari ayat 9 dan 10Saat itu seharusnya Rasulullah SAW dan para sahabat menghadapi detik-detik yang menegangkan. Tak lama lagi akan terjadi pertempuran yang mengkhawatirkan kelangsungan dakwah Rasul. Namun, sikap yang tampak pada diri mereka adalah tawakal, berserah diri kepada Allah SWT. Dengan aqidah yang menghujam dalam dada mereka, mereka yakin bahwa Allah akan memberi pertolongan. INi terlihat ketika mereka berdo'a, Abdullah bin Abbas berkata "Umar bin Khattab telah bercerita kepadaku tentang Rasulullah ketika perang Badr akan meletus. Beliau SAW melihat musuh jumlahnya seribu orang sedangkan para sahabat 319 orang. Segera setelah itu beliau menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya seraya memohon kepada Allah dengan suara keras dan diliputi oleh rasa tunduk dan khusyu :'Ya Allah, penuhilah apa yang ENgkau janjikan kepadaku. Ya Allah, datangkanlah apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jka Engkau hancurkan jama'ah dari Ahlil Islam ini, ENgkau tidak disembah di bumi ini' "Do'a ini dilakukan cukup lama hingga selendangnya jatuh dari dua pundaknya. Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkannya di atas pundak Rasulullah SAW dan berkata :"Ya Nabiyyallah, cukuplah engkau memohon kepada Rabbmu". (HR. Muslim)Do'a Rasulullah yang lain, "Ya Allah, aku memohon kepadamu janjimu. Ya Allah, jika engkau berkehendak, Engka tidak akan disembah"Maka Abu Bakar memegang tangan Rasulullah SAW. seraya berkata: "Cukuplah ya Rasulullah", kemudian beliau keluar dan membaca ayat "....golongan itu pasti dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang..." (HR. Bukhari)Menundukkan hati dengan penuh khusyu di saat sulit dan terjepit pada saat memperuangkan agama Allah, merupakan saat yang baik untuk berdo'a. Imam Bukhari dalam kitabnya menulis bab khusus "Bab keikut-sertaan malaikat dalam peristiwa Badr". Abdullah bin Abbas berkata :"Ketika salah seorang sahabat mengejar dengan gigih seorang musyrik yang di depannya, tiba-tiba ia mendengar dari atasnya suara pukulan dan suara penunggang kuda yang menghentakkan kudanya. Lalu sahabat itu melihat orang musyrik telah jatuh terkapar dalam keadaan hidung dan wajahnya luka berat akibat pukulan yang keras. Ketika peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah SAW., beliau bersabda 'Kau benarm itu merupakan pertolongan Allah dari langit yang ketiga'". (HR. Bukhari Muslim)Syaikh Abdullah Azzam dalam kitabnya "Pelajaran Jihad pada abad ini" mengisahkan sebuah kejadian pertempuran di Philipina yang beliau dapatkan dari komandan mujahidin Abdul Ghani Sanja Layun. Beliau mengisahkan:"Pada hari Jum'at tanggal 1 Juni 1966 di daerah Data Labulih, sekolompok pasukan pemerintah menyerang markas mujahidin, yang di dalamnya hanya terdapat empat orang mujahidin. Maka terjadilah peperangan antara kami dengan musuh selama 15 menit. Ketika temanku tertembak, aku mengira ia sudah syahid, segera aku berdo'a kepada Allah dengan penuh khyusu, aku berteriak 'Ya Allah...! Manakah Malaikat...! Mana pertolongan...!' Maka ketika itu aku mendengar dari arah belakang kami suara tembakan yang mengarah kepada musuh, kami juga mendengar suara tawon yang banyak, dan suara angin yang keras. Kejadian ini menyebabkan musuh lari terbirit-birit, dan mereka mengalami kerugian 7 orang tewas, 9 luka-luka, sementara kami banyak sekali mendapat ghaniman persenjataan".Itulah Busyra (kabar gembira) dari Allah (ayat 10)Di akhir ayat, Allah SWT memberi pelajaran dan tarbiyah aqidah kepada para mujahidin, bahwa kemenangan yang mereka lihat adalah semata-mata dari Allah SWT Yang Maha Kuat dan Bijaksana. Akhir ini memiliki nilai-nilai tarbiyah yang antara lain disimpulkan oleh para mufassiriin sebagai berikut:1. Tafsir Fathul Bayan menjelaskan:"Kemenangan itu dari Allah, bukan dari selainnya, bukan juga dari malaikat. Allah lah penolong sesungguhnya, dan malaikat hanyalah salah satu dari sebab-sebab kemenangan yang diberikan oleh Allah kepada para mujahidin. DI ayat ini terdapat pelajaran agar setiap muslim hanya bertawakal kepada Allah dan percaya kepadanya dalam segala keadaan. Sesungguhnya kemenangan dan pertolongan di tangan Allah"2. Sayyid Quthb mengatakan:"Do'a mereka telah dikabulkan oleh Allah, dengan diberi bantuan malaikat. Ini menunjukkan diberi bahwa pertempuran ini memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah SWT. Namun Allah SWT tidak membiarkan kejadian kemenangan ini sepahami seakan-akan ada sesuatu sebab khusus. Masalah ini dikembalikan sepenuhnya kepada Allah. Akhir ayat 10 merupakan pelurus aqidah dan tashawwur seorang muslim. Do'a yang dikabulkan, tentara malaikat dan pemberitaannya, hanyalah kabar gembira agar dapat menenangkan hati. Kemenangan hanyalah datang dari Allah dan tak mungkin dari yang lin"3. Dr, Muhammad Amin dalam tafsirnya mengatakan:"Demikianlah ayat ini mentarbiyah seorang mukmin agar hanya yakin dengan kekuatan dan iradah Allah. Dia Yang Maha Kuasa untuk ebrbuat apa saja. Ayat ini juga mengingatkan, agar jangan sampai dikira bahwa malaikat dengan kekuatannya memiliki hak untuk memberi kemenangan. amun harus diyakini bahwa yang dilakukan malaikat adalah atas seizin dan iradah Allah. Inilah tauhid dan iman yang murni".