TAFSIR.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BismillahhirrahmanirrahimAssalamualikum w.b.t.Alhamdulillahirobbil alamin, washolatu wassamu ala asrofil ambiya iwal mursalin waala alihi wasohbihi aj main. Amma badu.Hadirin yang dirahmati Allah,

Kehidupan seharian kita seringkali disajikan dengan berita dan juga pelbagai sebaran maklumat. Kebenaran dan kesahihannya tidak dapat dipastikan. Namun seringkali manusia menjadi agen penyebaran , tanpa menilai akibat dan kesan. Demikianlah situasi yang sering berlaku lebih-lebih lagi dalam dunia tanpa sempadan.

Justeru, setelah menilai beberapa situasi dan keadaan, tergerak di hati untuk sama-sama berkongsi satu pengajaran di bawah tafsir Al-Quran dalam surah Al- Anfaal ayat ke-9 hingga ke-10 sebagai pedoman. Doa Pencetus Kemenangan Peperangan Badar, demikianlah tema yang bakal saya sampaikan.

Warga dewan rahimakumullah,

Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat yang datang bertutut-turut. (QS. 8:9) Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. 8:10) (al-Anfaal: 9-10)Demikianlah, ayat tafsir yang bakal saya perincikan. Ayat ini berkait rapat dengan peperangan badar.Hamba Allah yang dikasihi sekalian,Terlebih dahulu, sebelum saya mulakan perisianm, saya menceritakan kisah peperangan Badar secara ringkasnya,Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.

Kafir Quraish ingin menjadikan peperangan ini sebagai kemenangan bagi mereka yang akan meletakkan rasa takut di dalam hati seluruh kaum bangsa Arab. Mereka hendak menghancurkan Muslimin dan mendapatkan keagungan dan kehebatan. Banyangkan, pasukan Muslimin dengan jumlah tentara yang kecil (termasuk 2 ekor kuda), keluar dengan niat mereka hanya untuk menghadang 40 lelaki yang tidak bersenjata akan tetapi harus menghadapi pasukan yang dipersiapkan dengan baik -3 kali- dari jumlah mereka. Rasulullah SAW dengan mudah meminta mereka Muslimin untuk perang dan mereka tidak akan menolak, akan tetapi, beliau SAW ingin menekankan kepada pengikutnya bahwa mereka harus mempertahankan keyakinan dan keimanan dan untuk menjadi pelajaran bagi kita. Beliau SAW mengumpulkan para sahabatnya untuk mengadakan musyawarah. Banyak di antara sahabat Muhajirin yang memberikan usulan, dengan menggunakan kata-kata yang baik untuk menerangkan dedikasi mereka. Tetapi ada seorang sahabat yaitu Miqdad bin Al-Aswad ra., dia berdiri dihadapan mereka yang masih merasa takut dan berkata kepada Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh bani Israel kepada Musa (AS), 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'( Dalam surah Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama dengan mu !".

Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam, beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui keinginan Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah menyatakan kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para sahabat Anshor yang sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah untuk turut serta dalam berperang melawan kekuatan musuh bersama-sama Rasulullah SAW di luar kawasan mereka. Maka, pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Ya Rasulullah (SAW) mungkin yang engkau maksudkan adalah kami". Rasulullah SAW menyetujuinya. S'ad kemudian menyampaikan pidatonya yang sangat indah yang mana dia berkata,

"Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar, Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan thaat kepadamu... Demi ALlah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidaka ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang... Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan kepercayaan kami di dalam keberkahan Allah".

Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beluai bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring kalah". Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin Mundhir ra., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah ALlah mewahyukan kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil keputusan musyawarah?". Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan tersebut dan melaksanakannya [*]. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya.

Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah walaupun beliau SAWmengetahui bahwa Allah ta'ala telah menjanjikannya kemenangan. Ianya melebihi cintanya dan penghambaannya dan penyerahandiri kepada Allah ta'ala dengan ibadah yang Beliau SAW kerjakan. Dan ianya telah dikatakan sebagai bentuk tertinggi dari ibadah yang dikenal sebagai 'ainul yaqiin.

Warga dewan yang diberkati Allah,

- Istghosah Rasulullah shalallahu alihi wasallam

Imam Al qurthuby berkata, Istighosah artinya meminta tolong dan kemenangan."

Ayat diatas turun dengan sebab Istghosah Rasulullah shalallahu alihi wasallam pada saat perang badar ketika beliau melihat para sahabat yang berjumlah sekitar tiga ratusan harus menghadapi kekuatan pasukan musyrikin yang berjumlah seribu lebih, kemudian beliau menghadap kiblat dan beristighosah, Yaa Allah kabulkanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, Yaa Allah kalau seandainya engkau kalahkan dan binasakan kelompok dari ahlil islam ini niscaya Engkau tidak akan diibadahi lagi di muka bumi selamanya. Beliau terus beristighosah sampai sorbannya terjatuh kemudian sahabat Abu Bakar radliyallahu 'anhu mendekatinya dan berkata, Wahai nabi Allah cukupkanlah permohonanmu kepada Allah, pasti Allah mengabulkan apa yang telah dijanjikanNya kepadaMu wahai Rasulullah." Kemudian turunlah ayat ini.

Subhanallah, perasaan dan kondisi seperti apakah yang menyebabkan Rasulullah beristighosah kepada robbnya? Bukankah beliau seorang nabi? Bahkan beliau memiliki para shahabat yang pemberani dan terkenal dengan kehebatannya dalam beretempur? Bukankah hampir beliau dan para shahabatnya putus asa? Melainkan tabiat yang sesungguhnya dari sebuah pertempuran yang terjadi ketika menghadapi pasukan musuh begitu pula rintangan dan ujian yang selalu menghiasi jalan perjuangan akan selalu menyesakan dada seakan-akan digiring menuju kematian tetapi AllahTabaroka wa Ta'ala menenangkan nabiNya dan orang-orang yang beriman. Maka cukuplah Allah Ta'ala sebagai pelindung bagi kita.

Imam Athobary menafsirkan ayat di atas;

"Allah Ta'ala menghancurkan kebatilan ketika kalian beristighosah kepada Rob kalian. Maka yang dimaksud "Ketika" sudah mulai menghancurkan kebatilan itu, sehingga maksud Tastaghisuna robbakaum kalian minta diselamatkan dari musuh kalian dan memohon pertolongan untuk mengalahkan mereka. Fastajaabalakum" maka aku kabulkan do'a kalian dengan menurunkan ribuan malaikat dengan berbondong bondong.

Hadirin yang disayangi Allah,

-PENURUNAN MALAIKAT DALAM PEPERANGAN

Ketika terjadi perang Badar Allah telah mengirim bantuan lima ribu tentara Malaikat untuk menolong tentara Muslimin yang jumlahnya hanya sepertiga dari tentara kaum Musyrikin Mekah. Tentara kaum muslimin ketika itu hanya 300 orang dengan perlengkapan perang seadanya, berhadapan dengan tentara kaum Musyrikin Quraisy yang berjumlah 1000 orang dengan perlengkapan perang yang lengkap.

Secara menakjubkan tentara kaum Muslimin yang langsung dipimpin Rasululah bisa memukul mundur tentara Quraisy yang jumlahnya jauh lebih banyak. Bantuan tentara malaikat ini disebutkan Allah dalam Al Quran selain daripada surah Al-Anfaal iaitu:Ali Imran ayat 123-125

Dan sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam peperangan Badar, sedang kamu berkeadaan lemah (kerana kamu sedikit bilangannya dan kekurangan alat perang). Oleh itu bertakwalah kamu kepada Allah, supaya kamu bersyukur (akan kemenangan itu). [124] (Ingatlah wahai Muhammad) ketika engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk menguatkan semangat mereka): Tidakkah cukup bagi kamu, bahawa Allah membantu kamu dengan tiga ribu tentera dari malaikat yang diturunkan?. [125] Bahkan (mencukupi. Dalam pada itu) jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka (musuh) datang menyerang kamu dengan serta-merta, nescaya Allah membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang bertanda masing-masing. [Surah Al-Imran:123-125].

Tentara kaum muslimin yang berjumlah hanya 300 orang bertempur dengan gagah berani, menimbulkan rasa gentar dan takut didalam hati tentara Quraisy yang jumlahnya jauh lebih besar sekitar 1000 orang . Sungguh aneh tentara Qurasy yang mengendarai kuda yang terampil dan memiliki persenjataan lengkap dibuat kucar kacir oleh tentara kaum Muslimin yang berjalan kaki. Kurang lebih 70 orang pasukan Qurais termasuk salah seorang pemimpinnya Abu jahal tewas dalam pertempuran itu. Sementara dari kaum Muslimin yang gugur syahid ada 14 orang.

Melihat banyaknya kurban yang gugur dari pihak mereka , pasukan Quraisy menjadi gentar . Mereka mundur dan akhirnya lari kucar kacir meninggalkan medan perang. Demikianlah Allah memberikan pertolongan kepada tentara Muslimin yang jumlahnya lebih sedikit dengan tentara Malaikat yang tidak terlihat.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT, -DOA PENCETUS KEMENANGAN

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah: 286)Ayat ini adalah untuk menegaskan bahawa doa itu satu usaha untuk mencapai kemenangan ditak kira dalam peperangan ataupun setiap kerja yang kita lakukan.

Seperti mana, yang telah diterangkan, doa Rasulullah telah dimakbulkan oleh Allah dalam peperangan badar. Allah telah menurunkan ribu malaikat untuk membantu tentera Islam dalam menentang tentera kafir.Daripada Hadis Imam Ahmad, Umar ibnul Khathtab ra. berkata:Pada hari perang Badar, Nabi saw. memandang kepada para sahabatnya dan mereka terdiri dari tiga ratus orang lebih, memandang kepada orang-orang musyrik, ternyata mereka lebih dari seribu orang, maka Nabi menghadap kiblat dan beliau memakai selendang dan sarung, kemudian beliau bersabda: Ya Allah, penuhilah apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika sekelompok umat Islam ini binasa, niscaya Engkau tidak akan disembah lagi di bumi selamanya.

Umar ra. berkata: Rasulullah terus-menerus memohon pertolongan kepada Rabbnya dan berdoa kepada-Nya hingga selendangnya terjatuh dari pundaknya, maka Abu Bakar mengambil selendang itu, lalu memakaikannya kepada Nabi dan mendekapnya dari belakang, lalu berkata: Wahai Nabi Allah, cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu, lalu Allah menurunkan firman-Nya: Idz tastaghitsuuna rabbakum fastajaaba lakum annii mumiddukum bi-alfim minal malaa-ikati murdifiin ([Ingatlah] ketika kamil memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat yang datang bertutut-turut.)

Dalam konteks ini, telah jelas menunjukkan bahawa doa bukan sahaja sebagai pelindung tetapi juga sebagai satu tunjang untuk kita mencapai kemenangan. Hanya Allah sahaja lah tempat untuk kita berdoa memohon setiap segala sesuatu.

Warga Dewan yang dimuliakan,

Tuntasnya, berdasarkan surah Al-Anfal ayat ke-9 hingga ke-10, pelbagai pengajaran dapat dijadikan pedoman.Antara pengajaran yang utama ialah:-Kemenangan dalam sesuatu perkara adalah dengan bantuan Allah yang Maha Berkuasa atas apa yang dikehendaki-Nya-Doa merupakan senjata utama untuk mencapai sesuatu hajat.

Sekian, wabillahitaufik walhidayah, Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.