Tahap Perkembangan Pada Usia Dewasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rtr

Citation preview

TAHAP PERKEMBANGAN PADA USIA DEWASA

Tahap perkembangan pada usia dewasa ini dapat di bagi atas beberapa bagian, antara lain :

1. Perkembangan Dewasa Dini ( 18 tahun - 40 tahun )

a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik Pada periode dewasa awal, penampilan dan kesehatan fisik mencapai puncaknya dan periode yang sama penurun penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik pun mulai menurun. penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik dicapai pada periode permulaan dewasa awal dan menurun pada akhir dewasa awal. dan puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan duapuluhan dan sesudah mana menjadi penurunan lambat laun hingga awal usia 40-an.b. Perubahan Kognitif Kekhasan tingkah laku kognitif, orang dewasa yang matang perkembangan kognitifnya lebih sistematis dalam memecahkan masalah. Orang dewasa awal mulai berpikir yang lebih liberal dan bijaksana dalam mengambil keputusan tentang cara pemecahan masalah, sehingga peningkatan toleransi terhadap hal hal yang tidak diinginkan.

c. Penyesuaian peran seksual Penyesuaian pada peran seks pada masa dewasa dini benar benar sulit. anak laki laki dan perempuan telah menyadari pembagian peran seks yang direstui masyarakat, tetapi belum tentu mereka mau menerimanya sepenuhnya. banyak gadis remaja ingin berperan sebagai seorang ibu dan isteri yang baik kalau mereka dewasa nanti. tetapi setelah dewasa mereka tidak mau menjadi isteri ataupun ibu sesuai pengertian tradisional yaitu alasan mereka ingin menghindari peranan wanita tradisional yang telah dijelaskan oleh Arnott dan Bengslon.d. Penyesuaian perubahan minat Remaja umumnya mempertahankan minat minat mereka sewaktu beralih kemasa dewasa tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. ini disebabkan karena beberapa minat yang dipertahankan dalam kehidupan dewasa tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi memberikan kepuasan seperti semula. perubahan minat biasanya terjadi amay cepat pada masa remaja seperti perubahan perubahan fisik dan psikologis.e. Penyesuaian perubahan perkawinan Penyesuaian yang lebih cocok dan disukai menjadi sulit begitu juga dengan banyaknya pertambahan model keluarga menjadikan proses penyesuaian hidup sebagai suami istri sulit. tingkat kesulitan menjadi besar dimana gaya hidupnya berbeda sekali dengan anggota lainnya dalam keluarga. misalnya, seorang wanita dahulu kehidupan masa anak-anaknya dirumah dibesarkan dalam keluarga inti mungkin akan mendapat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan masalah yang timbul ketika ia menikah dengan pria yang berasal dari latar belakang keluarga besar.f. Penyesuaian pekerjaan Penyesuaian pekerjaan makin cocok bakat dan minatnya dengan jenis pekerjaan yang diemban, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh. pola umum kehidupan mereka bergantung pada beberapa banyak yang mereka peroleh dan bagaimana cara memperolehnya. banyak orang dewasa muda yang tidak atau kurang memiliki keterampilan atau pelatihan untuk suatu bentuk pekerjaan tertentu dalam melamar berbagai kantor yang sifatnya berbeda dengan yang dilamar, tidak sesuai pula dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.2. Perkembangan Dewasa Madya ( 40 tahun - 60 tahun )

a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya. dari salah satu sekian banyak penyesuaian yang sulit yang pria dan wanita berusia madya harus lakukan adalah dalam mengubah penampilan. penyesuaian diri terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa sikap individu yang kurang menguntungkan semakin di intensifkan lagi oleh perilaku sosial yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal yang muncul bersama pada tahun tahun selanjutnya.b. Perubahan Kognitif Pada usia setengah baya kemampuan kognitifnya yang menurun adalah kemampuan mengingat, berpikir, mekanisme yang memerlukan kecepatan dan keakuratan input melalui panca indra agar dapat mengamati gerak, perbedaan, perbandingan dan pengelompokan atau pengkategorian. tentu saja tidak semua orang dewasa pertengahan makin meningkat kemampuan kognitif pemecahan masalah.c. Penyesuaian peran seksual

Penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya terdapat pada perubahan, pada kemampuan seksual mereka. Perubahan seksual pada wanita; perubahan tubuh dan emosi secara umum terjadi pada saat menopause, tetapi tidak selalu disebabkan atau berhubungan dengan keadaan tersebut. berhentinya menstruasi hanya merupakan salah satu aspek dari menopause. Perubahan seksual pada pria klimakterik pada pria sangat berbeda dengan menopause pada wanita. klimakterik dating kemudian, biasanya pada usia 60 atau 70 tahunan dan berjalan sangat lambat.d. Penyesuaian perubahan minat Perubahan minat selama usia madya perubahan perubahan tersebut jauh kurang kentara daripada perubahan perubahan yang terjadi pada tahun tahun awal kehidupan. perubahan minat yang ada perubahan tugas, tanggungjawab, kesehatan dari peran dalam hidup, konsentrasi pria pada bidang pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam menekan keinginan mereka disbanding pada masa yang relative masih muda.e. Penyesuaian perubahan perkawinan

Pola kehidupan keluarga yang dijalani banyak mengalami perubahan selama periode usia madya seperti diungkapkan cavan perubahan yang paling besar adalah penarikan diri dari anak anak dari keluarga, meninggalkan bapak dan ibunya. sebagai unit keluarga penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya lebih sulit bagi wanita daripada pria karena kehidupan wanita berpusat pada rumah dan anggota keluarga selama tahun tahun usia dini.

Kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap perubahan pola keluarga pada usia madya : Perubahan fisik Hilangnya peran sebagai orangtua Kurangnya persiapan Perasaan kegagalan Merasa tidak berguna lagi Kekecewaan terhadap perkawinan Merawat anggota keluarga berusia lanjut.f. Penyesuaian pekerjaan Dewasa ini dengan semakin bertambahnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja usia madya, maka masalah pengalaman menyesuaikan diri dengan pekerjaan buka monopoli pria saja. wanita juga mempunyai banyak masalah yang sama dengan pria dan bahkan banyak wanita menganggapnya sebagai masalah yang unik bagi mereka.3. Perkembangan Pada Dewasa Akhir ( 60 - isdead )

a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel sel tubuh. Pertumbuhan dan reproduksi sel sel menurun, oleh karena itu peristiwa penurunan pertumbuhan dan reproduksi sel sel menyebabkan terjadi banyak kegagalan pergantian sel sel yang rusak, lamanya penyembuhan apabila lansia menderita sakit.b. Perubahan Kognitif Orang yang sudah tua menjadi pelupa, reaksi terhadap rangsangan yang semakin lamban Orang yang sudah tua itu sebagian orang memusuhi generasi muda mempertahankan cara lama dan tidak ingin adanya perubahan.c. Penyesuaian peran seksual Setiap orang butuh dicintai dan dipelihara meskipun sudah tua. penelitian yang dilakukan oleh master dan Johnson (1968). seorang wanita yang mengalami menopause bukan berarti tidak mungkin menikmati hubungan intim dengan pasangannya, bahkan wanita ini mengalami pembaharuan minat dan kesenangan terhadap hubungan intim. pada wanita menopause memang terjadi perubahan hormone, namun hal itu menghalangi wanita itu untuk menikmati hubungan seks.d. Penyesuaian perubahan minat

Mengenai minat dan keinginan tersebut dibahas pada uraian berikut ini :

- Minat pribadi Minat dalam diri sendiri : orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila semakin tua Minat terhadap pakaian : minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlubat dalam kegiatan sosial Minta terhadap uang : pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan samasekali.-Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena memang tidak dapat dielakkan- Minat sosial- Minat untuk mati

e. Penyesuaian perubahan perkawinan Salah satu cara orang usia lanjut dalam mengatasi masalah kesepian dan hilangnya aktivitas seksual yang disebabkan karena tidak mempunyai pasangan hidup adalah dengan cara menikah kembali. menikah lagi pada masa dewasa ini merupakan hal yang biasa daripada masalalu. bagaimana seperti telah ditekankan pada uraian yang terdahulu, bahwa kesempatan untuk menikah kembali lebih sedikit bagi wanita daripada bagi pria dari tahun ke tahun.f. Penyesuaian pekerjaan Pria lanjut usia biasanya lebih tertarik pada jenis pekerjaan yang statis dari pada pekerjaan yang bersifat menantang yang mereka sadari tak mungkin ada. mereka lebih puas dengan pekerjaannya pada orang yang lebih muda. wanita yang tidak bekerja selama masa dewasa ini ketika mereka sibuk dengan pekerjaan rumahtangga dan mengurus anak, sering kali bekerja usia madya dan mendapatkannya. sebagai komponensasi kepuasan dari tanggungjawab keluarga dan rumah semakin berkurang.DEWASA AKHIRuntuk memenuhi tugas psikologi

Disusun oleh:Tiara Rizky Nur AmaliaDevani ChintiabadiPuput LestariRatih Ayu WulandariFauzia SalmaDosen PembimbingAulia KiranaUniversitas Muhammadiyah SurakartaFakultas Ilmu KesehatanJurusan Gizi D3Tahun 2012/2013DAFTAR ISIDaftar isiiBAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah..11.2 Tujuan Makalah11.3 Rumusan Masalah1BAB 2 PEMBAHASAN2.1 Pengertian Dewasa Akhir.22.2 Perkembangan Dewasa Akhir32.2.1 Perkembangan Fisik32.2.2 Perkembangan Kognitif..32.2.3 Perkembangan Psikis dan Intelektual.42.2.4 Perkembangan Emosional42.2.5 Perkembangan Spiritual..52.2.6 Perkembangan Minat..52.2.7 Perkembangan Kepribadian52.3 Teori Perkembangan Menurut Erikson..6BAB 3 PENUTUP3.1 Kesimpulan8DAFTAR PUSTAKA9BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.Seiring dengan pertumbuhan seseorang, usia merekapun juga bertambah. Dari anak-anak, remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir. Perubahn ini juga diikuti dengan perubahan lainnya, yaitu perubahan fisik dan perubahan intelektualPerubahan Fisik yang semakin menua akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.Perubahan intelektual, pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia.Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.Dengan adanya perubahan ini, maka terkadang membuat orang-orang yang telah masuk dalam fase ini menjadi menarik diri dari lingkungannya.1.2 TujuanMengetahui perkembangan apa saja yang terjadi saat kita telah memasuki masa dewasa akhir1.2. Rumusan masalah- Apa pengertian dewasa akhir?- Perkembangan apa saja yang dilalui pada masa dewasa akhir?BAB 2PEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN DEWASA AKHIRMenurut Erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda.Ciri-ciri dewasa akhir:1. Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis.2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai hukuman.3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia lanjut tidak begit dibutuhkan katena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar5. Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia lanjut.6. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih muda.7. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk memperlambat penuaan.Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya: Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua. Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan Membina kehidupan rutin yang menyenangkan. Saling merawat sebagai suami-istri Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif (menjadi janda atau duda). Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu. Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.2.2 PERKEMBANGAN DEWASA AKHIR2.2.1 Perkembangan FisikPada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah :1. Daerah kepala2. Daerah Tubuh3. Daerah persendian2.2.2 Perkembangan Kognitif Kecerdasan dan Kemampuan MemprosesKecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial. Pekerjaan dan PensiunPekerjaanPada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70% (Douvan, 1983).Satu perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu. Mis: dari tiga juta lebih orang dewasa berusia di atas 65 tahun yang pekerja pada tahun 1986, lebih dari separuhnya merupakan pekerja-pekerja paruh waktu.PensiunPensiun merupakan ide yang relatif baru. Ide ini baru menampakkan efeknya di banyak negara maju sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad dua puluh ketika harapan hidup meningkat. Di Amerika Serikat, depresi ekonomi 1930 merupakan pendorong sistem pengamanna sosial, yang bersama dengan perusahaan yang mensponsori rencana pensiun yang telah dinegosiasi dengan serikat buruh- memungkinkan banyak pekerja lansia yang pensiun dengan keamanan kondisi keuangan. Akhirnya, pensiun wajib pada usia 65 tahun menjadi sesuatu yang hampir unversal.Lingkungan Sosial Orang Dewasa LanjutSalah satu teori sosial mengenai penuaan adalah teori pemisahan (disengagement theory) menyatakan bahwa orang-orang dewasa lanjut secara perlahan-lahan menarik diri dari masyarakat (Cumming & Henry, 1961).PenghasilanOrang usia lanjut yang miskin merupakan pusat perhatian khusus. Pada tahun 1988, 3.482.000 orang usia 65 tahun dan di atasnya di AS diklasifikasikan miskin oleh pemerintahfederal.Dapat dipahami bahwa orang lansia mengkhawatirkan pendapatan mereka. Rata-rata pendapatannya hanya sekitar setengah dari apa yang mereka dapatkan ketika masih bekerja secara penuh. PengaturanTempatTinggalSatu stereotipe dari para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam institusi-institusi-rumah sakit, rumah sakit jiwa, panti jompo (nursing home), dan sebagainya.Semakin tua seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian. Mayoritas orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal sendirian sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian. Karena para lansia yang dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali memiliki kesehatan yang baik dan sedikt ketidakmampuan, dan mereka selalu memiliki hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga.2.2.3 Perkembangan Psikis dan IntelektualMenurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlakupadaseoranglansia.Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.2.2.4 Perkembangan EmosionalMemasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.2.2.5 PerkembanganSpiritualSebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda semua penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.2.2.6 Perkembangan Minat1. Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila semakin tua2. Minat terhadap pakaian: minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan sosial3. Minat terhadap uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan samasekali.4. Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena memang tidak dapat dielakkan5. Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya. Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa sebelumnya6. Minat untuk mati, beberapa pertanyaan sering kali banyak menghinggapi pikiran para lanjut usia ini antara lain, kapan saya akan mati ?, apa yang menyebabkan kematian saya nanti ?, apa yang bisa saya lakukan terhadap kematian seperti yang saya inginkan ?, atau apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri ?, bagaimana saya dapat mati dengan cara yang baik?.7. Minat untuk makan sering kali sangat berkurang. Hal ini banyak disebabkan karena masalah gigi, gusi dan sistem pencemaan. Sehingga ini juga menyebabkan terjadinya ketegangan dengan mereka yang mengurus/menyediakan makanan tersebut.2.2.7 Perkembangan KepribadianPerkembangan ini merujuk kepada teori psikoanalisa; Freud, Roger, dan Erikson FreudPercaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan2 narsistik masa kanak-kanak awal (Santrock, 2002: 250).Artinya tindakan yang dibuat harus diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak akan memperoleh kepuasan. Carl JungMengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250).Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang membuat orang yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya kembali ke alam sadar.Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas, sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran EriksonIntegritas Vesus KeputusasaanPercaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap terakhir dari delapan tahap siklus kehidupan.Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama hudupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani dengan baik maka akan merasakan kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan sebaliknya. Mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan dalam menerima hal baru. Dan mereka juga merasa tidak tahan dengan tekanan, perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah tertidur, dengan keyakinan bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu, mereka menarik diri dari semua bentuk kegiatan.2.3 TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERIKSONPerkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.1.PerkembanganKeintimanKeintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir.2.PerkembanganGeneratifGenerativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.2. PerkembanganIntegritasIntegritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak menrasa berdaya.Menurut Erikson ada beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari keterlibatan sosial(1) ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini(2) penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan(3) orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya(4) pada saat kematian semakin mendekat, oran ingin seperti ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.BAB 3PENUTUP3.1 KESIMPULANMasa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik, mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.Pada masa dewasa akhir, ada beberaa erkembangan yang kita alami. Diantaranya adalah perkembanagn fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikis dan intelektual, perkembangan emosional, perkembangan minat, dan perkembangan kepribadian.Menurut erikson ada 3 gejala penting pada perkembangan psikososial pada masa dewasa akhir, yaitu perkembangan keintiman, perkembangan generative, dan perkembangan integritasDAFTAR PUSTAKAhttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2102731-teori-perkembangan-psikososial-erik-erikson/http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.htmlhttp://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.htmlAbout these ads

I. Perubahan dari masa remaja ke dewasa awalMasa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapn-harapan sosial baru. Pada masa ini, individu diharapkan memainkan peran baru, eperti suami/istri, orang tua, pencari nafkah, dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas yang baru. Periode ini merupakan periode yang khusus dan sulit. Individu diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri.Selama masa dewasa, perubahan-perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seprti masa kanak-kanak dan remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama-saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk- pada perubahan-perubahan tersebut, bersama dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapanyang timbul akibat perubahan tersebut.Dikatakan bahwa masa anak-anak dan remaja merupakan periode pertumbuhan dan masa dewasa merupakan masa pengaturan. Pada masa dewasa pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditanganinya sebagai kariernya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggunga jawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Sekarang, diakui bahwa penjajakan terlalu singkat sering terbentuknya bibit-bibit ketidakpuasan karena terlalu cepat memilih pekerjaan atau teman hidup. Oleh sebab itu, banyak orang muda mencoba berbagai pekerjaan untuk menentukan mana yang paling sesuai untuk memenuhi berbagai keperluan mereka dan yang akan memberikan kepuasan yang lebih permanent2Sekali seseorang telah menemukan pola hidup yang diyakininya dapt memenuhi kebutuhannya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasan selama sisa hidupnya.II. Perkembangan FisikKondisi Kesehatan dan FisikPemuda biasanya berada di puncak kesehatan, fungsi sensoris dan motoris. Pada pertengahan usia 20 semua fungsi tubuh berkembang dengan sempurna. Pada usia 20-40 tahun ketajaman visual mencapai puncaknya namun pada usia 45 tahun terjadi penurunan terhadap rasa, bau, serta sensitivitas. Status kesehatan.Kurang dari 6% pemuda beusia 25-44 tahun yang menyatakan kesehatan mereka sedang-sedang saja atau buruk (NCHS, 2002B). banyak diantara mereka yang tidak pernak sakit atau cacat, dan sebagian besar tidak memiliki kondisi kronis atau kerusakan. Yang paling umum adalah rasa sakit pada tulang belakang.Kecelakaan merupakan penyebab kematian orang Amerika berusia 20-30 tahun, diikuti dengan pembunuhan dan bunuh diri. Ketiga hal ini bertanggung jawab terhadap 72% kematian di usia 20an awal dan 51% diantara usia 25-34 tahun.Masa dewasa awal, fondasi fungsi fisik untuk rentang kehidupan selanjutnya telah dibentuk walaupun ada bagian dari kesehatan yang dipengaruhi oleh gen, factor perilaku apa yang dimakan oleh si pemuda. Apakah dia mendapatkan cukup tidur? Apa mereka merokok atau mengkonsumsi minuman keras atau obat terlarang? Semua itu memberi dampak pada kesehatan dan kesejahteraan pada saat ini dan masa mendatang.3Pengaruh genetic pada kesehatan.Sebagian besar penyakit bersifat multifactor, melibatkan penyebab genetic maupun lingkungan. Contoh, penderita diabetis mellitus yang tidak tergantung pada insulin, yang menyerang kurang lebih 4% populasi di dunia. Para periset telah menemukan sebuah gen dalam kromosom 2 yang memberikan kontribusi terhadap kerentanan terhadap penyakit ini pada diri orang meksiko amerika. Factor resiko bagi atheroscleorosis (penyempitan arteri) yang mungkin dimulai pada masa kanak-kanak dan menjadi ancaman pada usia 40 dan 50an. Mencakup tekanan darrah tinggi, merokok dan peningkatan level kolesterol dalam darah. Diperkirakan 80% variasi pda level HDL (kolesterol baik) dalam populasi berkaitan dengan factor genetic.Pengaruh perilaku pada kesehatan dan kebugaran. Dalam sebuah study longitudinal terhadap 7000 orang dewasa berusia 20-70 tahun, kesehatan dihubungkan langsung kepada beberapa perilaku yang biasa dilakukan. Contoh, mengkonsumsi makanan reguler, termasuk sarapan pagi dan tidak mengemil, makan dan berolah raga secara moderat, tidur secara reguler 7-8 jam setiap harinya, tidak merokok dan mengkonsumsi minuman keras secara moderat.Tindakan preventif bisa memberikan keuntungan. Test pemindaian reguler seperti papsmir yang dilakukan untuk mendeteksi kanker mulut rahim dan pengujian mandiri testicular untuk mendeteksi kanker testis, dapat mencegah penyakit tersebut atau mengungkapkannya pda stadium dini yag masih dapat diobati.Hubungan antara perilaku dan kesehatan mengilustrasikan kesaling ketergantungan antara aspek perkembangan fisik, kognitif dna emosianal. Lingkungan kepribadia, emosi, dan sosial sering kali menggangu apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang dan mengarahkan mereka kepada perilaku yang tidak sehat.4 Nutris dan kolesterol.secara singkat memaparkan nilai penting nutrisi bagi ksehatan fisik dan mental. Apa yng dimakan mempengaruhi bagaimana penampilan, perasaan dan kerentanan orang-orang terhadap penyakit. Kebiasaan makan berperan penting dalam penyakit jantung sebagaimana yang ditunjukan oleh Arthur ashe, tidak harus dibatasi pada waktu mendatang. Orang-orang yang mengkomsumsi buah dan sayur, terutama yang kaya karotenoid bisa menurunkan peluang mereka terhadap penyakit jantung. Ulasan dari banyak studi epidemiologis menemukan bahwa mengikuti diet berbasis tumbuhan dan dengan terus aktif, mempertahan berat yang sehat, dan menahan diri dari rokok dapat memangkas resiko terkena kanker apapun hingga 70%. Obesitas.Obesitas pada orang dewasa biasa dengan body mass index, jumlah kilogram berat/meter/segi tinggi. Seorang dewasa BMI 25 atau lebih dianggap kelebihan berat badan, dan seseorang dengan BMI 30 atau lebih dianggap masuk kategori obesitas. Pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dan wanita sengan lebih dari 30% bisa dianggap obesitas. WHO telah menyebut obesitas sebagai epidemis dunia (WHO, 1998). Dalam masyarakat yang menghargai kelangsingan, kegemukan dpat mengarah kepada maslah emosional. Kondisi tersebut juga membawa resiko darah tinggi, serangan jantung, struke, diabetes, dll. Aktifitas fisik.Orang dewasa yang aktif secara fisik mendapatkan banyak keuntungan. Disamping membantu mempertahankan berat badan yang diinginkan, aktifitas fisik juga dapat membangun otot, menguatkan jantung dan paru-paru, melingdungi dari segala jenis penyakit, osteoporosis, meredakan kekhawatiran dan depresi serta memanjangkan umur.5 Merokok.Alasan orang untuk merokok adalah karena rokok bersifat menyandu. Kecenderungan menyandu bisa karena factor keturunan, dan beberapa gen tertentu bisa jadi mempengaruhi kemampuan untuk berhentiPengaruh tidak langsung pada kesehatan dan kebugaran Status sosioekonomi dan ras/etniksitas. Hubungan antara status sosioekonomi dan kesehatan telah didokumen tasikan secara luas. Orang-orang dengan pendapatan yang lebih tinggi mendapatkan nilai kesehatan yang lebih tinggi dan usia yang lebih panjang dibandingkan dengan yang berpenghasilan yang lebih rendah. Pendidikan juga merupakan sesuatu yang penting, semakin rendah pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka tewas akibat penyakit, cedera, dan penyakit kronis yang dapat menular dan menjadi orban pembunuhan dan bunuh diri. Hal ini tidak berarti pemasukan dan pendidikan merupakn penyebab kesehatan yang baik, akan tetapi kondisi tersebut berkaitan dengan factor lingkungan dan gaya hidup. Kemiskinan diasosiasikan dengan nutrisi buruk, perumahan dibawah standar, keterbukaan terhadap polusi dan prilaku kekerasan. Asosiasi antara pemasukan, pendidikan dan kondisi pemungkiman dan kesehatan membanu memberikan penjelasan terhadap kondisi kesehatan yang relative buruk pada beberapa populasi minoritas. Perbedaan etnis dalam kesehatan tidak seluruhnya diatributkan kepada sosioekonomi. Misalnya walaupun afro-america lebih sedikit meroko ketimbang kulit putih tetapi mereka memetabolisme lebih banyak nikotin dalam darah mereka sehingga rentang terhadap kanker paru-paru.6Kergaman dalam sebagian besar indicator kesehatan semakin menipis pada 1990an bagi semua kelompok ras dan etnik, walaupun hal ini tidak berlaku bagi Indian amreika dan penduduk asli Alaska. Akan tetapi keragaman rasial dan etnis dalam kematian akibat cedera yang berkaitan dengan pekerjaan, tabrakan dan bunuh diri.Gender. Wanita memiliki tingkat kemungkinan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria dan tingkat kematian yang lebih rendah sepanjang hidup. Panjangnya usia wanita diatributkan kepada perlindungan genetic yang diberikan oleh kromosom X kedua. Walaupun demikian factor sikososial dan cultural, seperti kecendrungan ria terhadap pengambilan resiko dan pemilihan daging serta kentang ketimbang buah dan sayuran, juga memainkan perang.Lebih besarnya kecenderungan wanita mencari perawakan medis tidak selalu berarti kesehatan wanita lebih buruk dibandingkan pria. Kesadaran public akan isu kesehatan telah meningkat. Ketersediaan penanganan impotensi dan tes pemindaian kanker prostat membawa lebih banyak pria keruang dokter. Pada saat yang sama gaya hidup wanita semakin mirip dengan gaya hidup pria maka pada tingkat yang tertentu mereka juga memiliki pola kesehatan pria. Hubungan dengan orang lain dan kesehatan. Hubungan personal tampaknya vital bagi kesehatan. Ikatan sosial bisa jadi mendorong perasaan akan makna atau hubungan dalam hidup. Orang yang menikah khususnya pria cenderung lebih sehat secara fisik dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menikah, menjanda, berpisah dan khususnya bercerai. Orang yang menikah juga cenderung lebih baik secara financial, factor yang diasosiasikan dengan kesehatan fisik dan mental dalam sebuah studi terhadap lebih dari 36000 ribu pria dan wanita usia 25-64 tahun, orang yang menikah hidup lebih lama ketimbang yang tidak akan tetapi orang-orang dengan pemasukan yang tinggi, melajang atau7menikah namun dengan pengasilan yang rendah, tingkat kematian tertinggi terdapat pada mereka yang melajang dan berpenghasilan rendah.III. Perkembangan kognitifPikiran sehat menyatakan kepada kita bahwa orang dewasa berpikir dengan cara yang berbeda dengan yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Beberapa perspektif terhadap kognisi orang dewasa.Dibalik Piaget: pergeseran ke pemikiran post-formal.Pemikiran pada masa dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran postformal yang bersifat relative. Pemikiran postformal melihat bayangan abu-abu. Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi membuka cara pandang tidak biasa terhadap sesuatu dan menantang pandanan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui system logika tunggal dan mendamaikan atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan.Jan Sinnott, salah seorang periset terkemuka, mengemukakan beberapa criteria pemikiran postformal. Diantaranya Fleksibel. Kemampuan untuk maju dn mundur antara pemikira abstrak dan pertmbangan praktis dan nyata. Multikausalitas, multisolusi. Kesadaran bahwa sebagian besar masalah memilik lebih dari satu penyebab dan lebih dari satu solusi, dan sebagian solusi bekecenderungan lebih besar untuk berhasil dibandingkan yang lain. Prakmatisme. Kemampuan untuk memilih yang terbaik dari beberapa kemungkinan solusi dan menyadari criteria pemilihan tersebut.8 Kesadaran akan paradoks. Menyadari bahwa masalah atau solusi mengandung konflik infern.Schaie: Model Rentang Kehidupan Perkembangan Kognitif. Model schaie melihat perkembangan penggunaan inteletual dalam konteks sosial. Tujuh tahapnya berkaitan dengan tujuan yang muncul ke permukaan dalam berbagai tahap usia. Tujuan ini bergeser dari penguasaan informasi dan keterampilan (apa yang harus saya ketahui) kepada intergrasi praktis pengetahuan dan keterampilan (bagaimana menggunakan apa yang saya ketahui) untuk mencari makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu). Berikut ini ada tujuh tahapan: Tahap pencarian (masa kanak-kanak dan remaja). Anak-anak dan remaja menguasai informasi untuk kepentingan mereka sendiri atau sebagai persiapan berpartisipasi di masyarakat. Tahap pencapaian (masa remaja akhir atau awal 20-30an). Para pemuda tersbeut tidak lagi mendapatkan informasi bagi kepentingan mereka sendiri; mereka menggunakan apa yang mereka ketahui untuk mengejar target, seperti karier dan keluarga. Tahap pertanggungjawaban (akhir 30an sampai awal 60an). Orang-orang setengah baya menggunakan pikiran mereka untuk memecahkan masalah praktis yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap orang lain. Tahap eksekutif (30an atau 40an sampai usia pertengahan). Orang-orang yang berada dalam tahap eksekutif, yang mungkin tumpang tindah dengan tahap pencapaian dan pertanggungjawaban , bertanggung jawab terhadap system sosial atau gerakan sosial. Mereka berhadapan dengan relasi kompleks di berbagai level.9 Tahap reorganisasi (usia pertengahan, mulai di akhir masa dewasa). Orang-orang yang memasuki masa pension mereorganisir hidup dan energi intelektual mereka seputar aktifitas bermakna yang menggantikan pekerjaan mereka. Tahap reintegratif (akhir masa dewasa). Orang dewasa lebihtua, yang mungkin telah mundur dari beberapa keterlibatan sosial dan yang mungkin funsi kognitifnya mungkin sudah dibatasi oleh perubahan biologis, adalah mereka yang sudah lebih selektif terhadap tugas yang ingin mereka kerjakan. Tahap penciptaan warisan (usia tua). Mendekati akhir hidup, ketika reintegritas telah selesai, orang yang lebih tua mungkin menciptakan instruksi pewarisan kepemilikan berharga, membuat pengaturan pemakaman, memberi cerita warisan, membuat pengaturan pemakanan, atau menulis cerita hidup mereka sebagai warisan orang kepada orang yang mereka cintai.IV. Perkembangan moralDalam teori Kohlberg, perkembangan moral anak-anak dan remaja mengiringi kematangan kognisi. Pada masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih kompleks. Pengalaman mungkin mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali criteria mereka tentang bener dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut pengalaman personal sebagai alas an jawaban mereka terhadap dilemma moral. Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal semi istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Bielby&Papalia, 1975). Pengalaman seperti ini amat di warnai oleh emosi, memicu pemikiran ulang dengan cara yang tidak biasa dilakukan oleh diskusi impersonal dan hipotesis, dan pengalaman ini lebih mungkin membuat orang melihat sudut pandang orang lain.10Dengan demikian, berkenaan dengan penilaian moral, tahapan kognitif bukanlah segalanya. Tentu saja seseorang yang pemikirannya masih egosentris berkecenderungan lebih kecil membuat keputusan moral pada level postkonvensional; akan tetapi bahkan seseorang yang dapat berpikir secara abstrak bisa jadi tidak mencapai level tertinggi perkembangan moral kecuali pengalamannya menyatu dengan kognisisnya. Pengalaman diinterpretasikan dalam konteks cultural.Tahap ketujuh. Beberapa saat sebelum kematian Kohlberg ditahun 1987, ia mengemukakan tahap ketujuh penalaran moral, yang bergerak melampaui keadilan dan lebih mirip dengan transenden diri pada tradisi timur. Pada tahap ketujuh, orang dewasa menjawab pertanyaan, mengapa harus bermoral? (Kohlberg & ryncarz,1990, hlm. 192; peneknan dalam kalimat tersebut merupakan tambahan). Jawabannya, kata Kohlberg, terletak pada pencapaian perspektif kosmis perasaan menyatu dengan alam, kosmos, atau Tuhan, yang memungkinkan seseorang melihat isu moral dari sudut pandang dunia sebagai sebuah kesatuan (Kohlberg & ryncarz,1990, hlm. 1991,207). Gender dan perkembangan moral. Carol Gilligan (1982, 1987a,1987b) berpendapat bahwa system kolhberg memberikan tempat lebih tinggi kepada nilai maskulin keadilan ketimbang nilai feminine perasaan kasih saying, tanggung jawab dan perhatian.V. Perkembangan psikososialEmpat pendekatan perkembangan psikososial orang dewasa diwakili oleh:a. Model Tahapan NormatifErikson percaya bahwa kepribadian terus berubah sepanjang hidup. Model normative ini-keseluruhannya didasarkan pada riset yang hanya dilakukanterhadap pria-menyatakan bahwa semua orang mengikuti rangkaian dasar11perubahan terkait usia dan emosional yang sama. Perubahan tersebut bersifatnormatif, dalam arti perubahan tersebut tampaknya sebagai hal yang biasa bagi sebagian besar anggota populasi; dan muncul dalam periode berurutan, atau tahapn-tahapan, yang terkadang ditandai dengan krisis emosional yang melapangkan jalan kepada perkembangan yang lebih jauh lagi. Tahap keenam perkembangan psikososial Erikson, intimasi versus isolasi, adalah isu utama masa dewasa awal. Jika seorang dewasa awal tidak dapat membuat komitmen personal yang dalam terhadap orang lain, kata Erikson, maka mereka akan terisolasi dan terpaku pada kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb). Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian sebagai upaya merefleksikan kehidupan meraka. Ketika mereka berusaha menyelesaikan tuntutan saling berlawanan dari intimisi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan pemahaman etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan. Pesan terpenting model tahapan normative asalah orang dewasa harus terus berubah, berkembang, dan tumbuh. Terlepas apakah seseorang akan tumbuh atau tidak dalam cara tertentu yang dilakukan oleh model tersebut, mereka telah menantang pendapatan yang menyatakan bahwa jarang sekali hal penting terjadi pada kepribadian setelah masa remaja. b. Model timing of eventAlih-alih melihat perkembangan kepribadian orang dewasa sebagai fungsi dari usia, model timing of event, yang didukung oleh Bernece Neugarten dan yang lain (Neurgarten, Moore & Lowe, 1965; Neurgarten & Neurgarten, 1987), berpendapat bahwa rangkaian perkembangan tersebut tergantung kapan peristiwa tertentu terjadi dalam kehidupan seseorang. Peristiwa yang terrjadi sesuai perkiraan disebut tepat waktu (on time); sedangkan peristiwa yang terjadi lebih awal atau lebih lambat disebut off time. Peristiwa yang menajdi normative ketika terjadi tepat waktu menjadi tidak normatif ketika terjadi di luar waktu yang telah diperkirakan.12c. Model traitModel trait memperhatikan stabilitas atau perubahan dalam sifat kepribadian. Paul T. Costa dan Robert R. McCrae, telah mengembangkan dan menguji model lima factor yang terdiri dari berbagai factor yang tampaknya mendasari lima kelompok sifat yang saling berhubungan yaitu: Neurosisme. Kumpulan enam sifat negative yang mengindikasikan ketidakstabilan emosional: kepanikan, sikap bermusuhan, depresi, kesadaran diri, impulsive dan rapuh. Extraversion. Orang extravert bersifat sosial dan menyukai perhatian. Mereka terus sibuk dan aktif; mereka secara konstan mencari kehebohan dan mereka menikmati kehebohan. Open to experience. Orang yang oen to experience ingin mencoba hal-hal yang barudan penuh berisi ide-ide yang baru. Conscientious. Orangorang conscientious adalah mereka yang berprestasi; mereka kompeten, teratur, patuh, tenang, dan berdisplin. Agreeable. Orang yang agreeable adalah mereka yang dapat dipercaya, terus terang, mengalah, rendah hati, mudah dipengaruhi.d. Model TipologikalBlock (1971) merupakan pelopor pendekatan tipologis. Pendekatan ini memandang kepribadian sebagai pelaksanaan fungsi yang mempengaruhi dan yang merefleksikan sikap, nilai, perilaku, dan interaksi sosial. Riset tipologis tidak selalu berlawanan dengan riset sifat, tetapi mencoba melengkapi dan memperluasnya (Caspi, 1998). Menggunakan berbagai teknik termasuk13wawancara, penilaian klinis, pemeringkatan perilaku, dan pelaporan mandiri, para periset yang bekerja secara independent berjasil mengidentifikasikan beberapa tipe kepribadian dasar. Tiap tipe yang telah muncul dalam sejumlah study adalah: Ego-risilient. Orang ego-risilient dapat menyesuaikan diri dengan baik; percaya diri, independent, pandai berbicara, atentif, membantu, kooperatif, dan berfokus pada tugas. Overcontrolled. Orang overcontrolled cenderung pemalu, diam, penuh rasa khawatir, dan bergantung kepada orang lain. Undercontrolled. Orang undercontrolled lebih aktif, energik, impulsif, gigih dan mudah tertarik.VI. Pendidikan, Karier, dan pernikahanPilihan pendidikan dan pekerjaan setelah SMU berasal dari perkembangan kognitif pada tahun yang lebih awal dan sering kali mempresentasikan peluang pertumbuhan kognisi yang lebih jauh lagiTransisi ke universitas. Pada 1970-an, wanita cenderung menjadi mayoritas pada lapangan yang secara tradisional feminine, seperti pendidikan, perawat, dan psikologi. Mayoritas lulusan teknik dan ilmu computer masih dipegang pria, akan tetapi jurang gender semakin menyempit pada ilmu pengetahuan alam dan semakin mendekat pada matematika dan ilmu fisika (NCES Digest, 2001). 14Status sosioekonomi memainkan peran besar pada akses pendidikan tinggi. Pada 1999, 76% lulusan SMU dari keluarga kelas atas dibandingkan 49% dari keluarga kelas bawah segera mendaftar ke perguruan tinggi (NCES Digest, 2001). Mayoritas mahasiswa mendaftar diri pada institute bermasa pendidikan empat tahun dan memberi gelar kesarjanaan, dan sebagian besar yang menyelesaikan tahun pertama mereka melanjutkan studi mereka sampai mendapatkan gelar (NCES 1999, 2001).Sebagian besar anak muda yang tidak mendaftarkan diri pada pendidikan tinggi, atau tidak menyelesaikan pendidikannya, memasuki pasar kerja, tapi banyak diantara mereka yang kembali ke sekolah beberapa waktu kemudian.Bagi anak muda pada masa transisi dari remaja ke dewasa, keterbukaannya terhadap pendidikan atau lingkungan kerja baru, yang terkadang jauh dari rumahnya, menawarkan peluang untuk mengasah kemampuannya, mempertanyakan asumsi yang sudah dipegang sejak lama, dan mencoba cara baru memandang dunia. Pertumbuhan kognitif di perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat menjadi masa penemuan intelektual dan pertumbuhan kepribadian. Pilihan perguruan tinggi dapat mewakili pengejaran terhadap hasrat yang menggebu atau awal dari masa depan. Dibalik peningkatan dalam kemampuan penalaran, pengalaman perguruan tinggi dapat mengarah kepada perubuhan fundamental dalam cara mahasiswa berpikir. Memasuki dunia kerja. Penyesuaian pertama yang dianggap pokok adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit dipungkiri agar kesehatan mental dan fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Sehubungan dengan itu, maka orang dewasa telah menentukan pilihannya jauh-jauh hari sebelum mereka bekerja, 15sehingga jauh-jauh hari pula mereka melatih diri sesuai dengan prasyarat yang diperlukan untuk jenis tugas yang mereka anggap cocok dengan minat dan bakatnya.Penyesuaian kedua yang dianggap penting bagi orang dewasa muda adalh pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga factor, yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.Bentuk penyesuaian ketiga yang perlu perlu dilakukan adalah penyesuaian terhadap jenis pekerjaan yang dipilihnya.Kompleksitas kognitif pekerjaan. Riset otak memberikan penjelasan bagaimana orang menghadapi pekerjaan yang kompleks.perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah memungkinkan orang utnuk melakukan pekerjaan dalm satu waktu. Magnetic resonance imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex (FPPC) memiliki funsi khusus dalam memecahkan masalah dan perencanaan.Pendidikan dan literasi orang dewasa. Banyak orang dewasa ini yang berusaha meningkatkan keterampilan kerja mereka. Literasi merupakan persyaratan fundamental untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat informasi modern. Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan informasi cetak dan tertulis untuk berkativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka, dan mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka.16VII. Isu-isu seksualitasAturan bagi perilaku yang dapat diterima pada saat ini lebih elastis dibandingkan pada paruh pertama abad kedua puluh. Norma pada saat ini tidak lagi mendikte bahwa seseorang harus menikah, terus berada dalam perkawinan, atau memiliki anak, dan usia pada berapa hal tersebut harus dilaksanakan. Orang-orang bisa saja terus melajang, hidup bersama dengan pasangan berjenis kelamin sama atau berbeda tanpa ikatan pernikahan, bercerai, menikah kembali, menjadi orang tua tunggal, atau terus hidup tanpa kehadiran seorang anak; dan pilihan seseorang sangat mungkin berubah sepanjang masa dewasa.Hidup sendiri. Jumlah dewasa awal yang belum menikah terus meningkat secara dramatis. Pada saat sebagian orang muda, mereka terus melajang karena tidak mendapatkan pasangan yang tepat, yang lain melajang karena mereka memilih untuk melajang. Sebagian orang ingin bebas dalam mengambil resiko, pengalaman, dan membuat perubahan- berpindah ke Negara atau benua lain, mengejar karir, dan melanjutkan study, atau melakukan karya kreatif tanpa harus khawatir bagaimana pencarian akan kepuasan diri mereka mempengaruhi orang lain. Sebagian dari mereka menikmati kebebasan seksual. Sebagian yang lain menemukan gaya hidup tersebut sebagai hal yang menarik. Sebagian lagi menyukai hidup sendiri. Sebagian lagi menunda atau membatalkan perkawinan karena akan berakhir dengan perceraian.Hubungan Gay dan Lesbian. Hubunan gay dan lesbian mengambil banyak bentuk, tetapi mayoritas homoseksual (seperti halnya heteroseksual) mencari cinta, persahabatan, dan kepuasan seksual melalui hubungan dengan seseorang. Karena kuatnya penolakan sosial terhadap homoseksual, pengungkapan- proses menyatakan secara terbuka orientasi homoseksual- sering kali berlangsung lambat dan menyakitkan. Pengungkapan biasanya terjadi17dalam empat tahapan, yang bisa jadi tidak akan pernah tercapai secara sempurna (King, 1996):1. Menyadari bahwa dirinya homoseksual. Tahap ini mungkin terjadi pada masa kanak-kanak atau baru terjadi pada masa remaja atau setelah masa tersebut. Tahap ini dapat menjadi pengalaman yang sangat membingungkan, menyedihkan, dan membuat rendah diri.2. Mengenal homoseksual lainnya dan membentuk hubungan seksual dan romantis. Tahap ini mungkin baru akan terjadi pada masa dewasa. Berhubungan dengan homoseksual lainnya dapat menghilangkan perasaan isolasi dan meningkatkan citra diri.3. Memberitahu keluarga dan teman. Banyak homoseksual yang tidak berani melakukan hal ini dalam waktu yang panjang jika memang hal tersebut dilakukan pada akhirnya. Pengungkapan tersebut dapat menimbulkan penolakan, konflik, dan ketidaksetujuan; atau sebaliknya, hal tersebut mempererat solidaritas dan dukungan keluarga (Mays, Chatters, Cochran, & Mackness, 1998).4. Keterbukaan sempurna. Tahap ini termasuk memberitahukan kepada keluarga, pegawai, dan yang lain. Homoseksual di tahap ini telah mencapai penerimaan yang sehat terhadap seksualitas mereka sebagai bagian dari diri mereka.Kumpul kebo. Kumpul kebo adalah gaya hidup dimana pasangan belum menikah yang terlibat dalam hubungan seksual hidup bersama dalam apa yang tekadang disebut informal union. Hidup bersama tanpa ikatan pernikahan ini dapat dijadikan sebagai pengganti perkawinan atau sebagai perkawinan percobaan. Para pelaku hidup bersama cenderung memiliki sikap tidak biasa 18berkaitan dengan kehidupan keluarga. Dan dibandingkan dengan mayoritas orang lain, mreka cenderung lebih kecil memilih pasangan yang seumur, seetnis, dan yang memiliki latar belakang perkawinan yang sama dengan merekaPernikahan. Adat pernikahan amat beragam, akan tetapi universalitas beberapa bentuk pernikahan sepanjang sejarah dan diberbagai pelosok dunia mengisyaratkan pernikahan memenuhi kebutuhan dasar. 3 jenis pernikahan: Monogamy. Menikah dengan satu pasangan; merupakan norma sebagian masyarakat berkembang. Poligami. Seorang pria menikahi banyak wanita dalam satu waktu; hal yang umum terjadi di Negara Islam, Masyarakat Afrika, dan sebagian dari Asia. Poliandrus. Seorang wanita memiliki beberapa suami.Pada mayoritas masyarakat, pernikahan dianggap cara terbaik menjamin keteraturan dalam membesarkan anak. Pernikahan memungkinkan pembagian dalam hal konsumsi dan perkejaan. Idealnya, pernikahan menawarkan intimasi, komitmen, persahabatan, kasih saying, pemuasan seksual, pendampingan dan peluang bagi pertumbuhan emosional, serta sumber identitas dan kepercyaan diri yang baru.Menjadi orang tua. Bayi pertama menandakan perubahan besar dalam kehidupan orang tua. Sosok baru yang amat tergantung orang lain secara penuh ini mengubah individu dan hubungannya. Ketika si anak berkembang, orang tua juga berkembang. Baik pria dan wanita memiliki perasaan bercampur aduk saat menjadi orang tua. Bersama dengan kegairahan, mereka mungkin merasakan kecemasan akan tanggung jawab membesarkan anak dan komitmen pada waktu serta enegi yang dituntut.Perceraian. Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut19harus memutuskan bagaimana membagi harta mereka yang diperoleh selama pernikahan (seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak), dan bagaimana mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Banyak negara yang memiliki hukum dan aturan tentang perceraian, dan pasangan itu dapat diminta maju ke pengadilan. Dibawah ini ada faktor yang sering kali terjadi: Kesetian dan kepercayaan : Didalam hal ini yang sering kali menjadi pasangan rumah tangga bercerai, dalam hal ini baik pria ataupun wanita sering kali mengabaikan peranan kesetiaan dan kepercayaan yang diberikan pada tiap pasangan, hingga timbul sebuah perselingkuhan. Seks : Didalam melakukan hubungan seks dengan pasangan kerap kali pasangan mengalami tidak puas dalam bersetubuh dengan pasangannya, sehingga menimbulkan kejenuhan tiap melakukan hal tersebut, dan tentunya anda harus mensiasati bagaimana pasangan anda mendapatkan kepuasan setiap melakukan hubungan seks. Ekonomi : Tingkat kebutuhan ekonomi di jaman sekarang ini memaksa kedua pasangan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sehingga seringkali perbedaan dalam pendapatan atau gaji membuat tiap pasangan berselisih, terlebih apabila sang suami yang tidak memiliki pekerjaan. Pernikahan tidak dilandasi rasa cinta : Untuk kasus yang satu ini biasanya terjadi karna faktor tuntutan orang tua yang mengharuskan anaknya menikah dengan pasangan yang sudah ditentukan, sehingga setelah menjalani bahtera rumah tangga sering kali pasangan tersebut tidak mengalami kecocokan. Keturunan : Anak memang menjadi impian bagi tiap pasangan, tetapi tidak semua pasangan mampu memberikan keturunan, salah satu penyebabnya mungkin kemandulan pada salah satu pasangan tersebut, sehingga menjadikan sebuah rumah tangga menjadi tidak harmonis.http://thefubbys.wordpress.com/2009/10/13/perkembangan-dewasa-awal/