Upload
others
View
16
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT AIR MINUM
Bahan untuk Peatihan Pembekalan Field Assistant (FA)
NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT
TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET NUWSP
TUJUAN PEMBELAJARAN
TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET
1. Menyebutkan tahapan kegiatan
2. Menyebutkan mekanisme pemantauan progres
kegiatan
3. Melakukan pencatatan dan prosedur pelaporan
permasalahan yang terjadi
OUTLINE
I. Tahap Pengadaan Barang dan Jasa
1.1 Dasar Hukum Pengadaan NUWSP
1.2 Prosedur Pengadaan NUWSP
1.3 Misprocurement Pengadaan NUWSP
1.4 Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia
1.5 Harmonisasi Peraturan Pengadaaan Indonesia
1.6 Lampiran II Permen PUPR No 07/Prt/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
II. Tahap Konstruksi
2.1 Persiapan Kontruksi
2.2 Pelaksanaan Kontrsuksi
2.3.Uji Coba (Sub Sistem dan Sistem)/Comissioning
2.4 Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan (STHP)
2.5 Masa Pemeliharaan
III. Tahap Serah Terima Aset3.1 Serah Terima Aset Barang Milik Negara (BMN) Paket NUWSP
OUTLINE
Sumber :Sub Bab 5.1.1. PMM NUWSP
▪ World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA
Credits (Januari 2011, revisi Juli 2014);
▪ Guidelines:Selection and Employment of Consultants Under IBRD
Loans and IDA Credits & Grants by World Bank Borrowers (Januari
2011, revisi Juli 2014);
▪ Procurement Plan yang telah disusun oleh Kementerian Pekerjaan
umum dan Perumahan dan disetujui oleh Bank Dunia;
▪ Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah khusus untuk pengadaan barang, jasa
konstruksi dan jasa lainnya dengan metode National Competitive
Bidding (NCB) dan mengacu pada ketentuan tambahan (NCB Annex)
yang ada di dalam Loan Agreement.
Apabila terjadi perbedaan ketentuan atau peraturan antara World
Bank’s Guidelines dengan Perpres 54/2010, maka peraturan
pengadaan Bank Dunia yang berlaku.
DASAR HUKUM PENGADAAN
Prosedur pengadaan
barang/jasa untuk NUWSP
yang sebagian ataupun
seluruh sumber
pembiayaannya berasal
dari dana pinjaman IBRD
akan dilaksanakan sesuai
dengan:
Sumber :Sub Bab 5.1.1. PMM NUWSP
PROSEDUR PENGADAAN NUWSP
E-procurement dalam SPSE hanya bisa digunakan untuk
pengadaan barang, jasa dan layanan nonkonsultansi dengan
metode NCB dengan menggunakan harmonisasi dokumen
pelelangan standar NCB seperti yang telah disepakati oleh
Bank Dunia dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Harmonisasi dokumen lelang NCB ini juga telah ditetapkan
melalui Perka LKPP No.21 Tahun 2015.
Sumber :Sub Bab 5.1.5. PMM NUWSP
MISPROCUREMENT PENGADAAN NUWSP
a. Pemasangan advertensi tidak dilakukan dengan
benar karena asimetri informasi bahkan
mengarah pada rekanan terbatas atau iklan
tersebut hanya ada pada koran dengan jumlah
eksemplar terbatas saja yang tidak sesuai
dengan peraturan koran nasional dengan
jangkauan dan oplah yang dikeluarkan Bank
Dunia;
b. Pengadaan dengan metode yang berbeda yang
telah tercantum dalam Procurement Plan;
c. Pengadaan yang dilaksanakan tidak tercantum
dalam Procurement Plan.
Misprocurement adalah terminologi khusus
yang digunakan oleh Bank Dunia untuk
menyatakan bahwa Bank Dunia tidak dapat
membiayai pembayaran/pengeluaran-
pengeluaran untuk belanja barang,
pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, serta
jasa konsuItan yang dilaksanakan tidak
sesuai dgn prosedur pengadaan yang telah
ditetapkan di dalam PMM, termasuk dasar
peraturan yang melandasinya; dan tidak
sesuai dengan Procurement Plan yang telah
disetujui oleh Bank Dunia pada setiap tahun
anggaran. Beberapa contoh penyimpangan
prosedur, misalnya:
PERATURAN STATUS
PERPRES No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Berlaku
PERPRES No 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan ke Empat atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dicabut
PERPRES No 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan ke Tiga atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dicabut
PERPRES No 172 Tahun 2012 Tentang Perubahan ke Dua atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dicabut
PERPRES No 70 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dicabut
PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dicabut
PENGATURAN BARANG DAN JASA INDONESIA
HARMONISASI PENGATURAN BARANG DAN JASA
INDONESIA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN
PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN
PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA
PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NO 21 TAHUN 2015.
PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NO 21 TAHUN 2015.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA Credits
(Januari 2011, revisi Juli 2014);
World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA Credits
(Januari 2011, revisi Juli 2014);
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN BIN-KON – WB V 4.3. (digunakan NUWSP)
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN BIN-KON – WB V 4.3. (digunakan NUWSP)
Standar Dokumen Pemilihan Secara Elektronik( D O K U M E N K U A L I F I K A S I )
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Sumber: JDIH Kementerian PUPR
A. Metode Tender , Prakualifikasi
B. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
C. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Lumsum
D. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Harga Satuan
E. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
F. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Lumsum
G. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Harga Satuan
H. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
I. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Lumsum
J. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Harga Satuan
K. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
L. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Lumsum
M. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Harga Satuan
PERMEN PUPR No 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN
PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA
(Informasi Data Pelaksanaan konstruksi dapat
diperoleh di Tim Supervisi dan atau Direksi Teknis)
Pelaksanaan Konstruksi mencakup kegiatan :
2.1 Persiapan Pelaksanaan Kontruksi
2.2 Pelaksanaan Konstruksi, Pengawasan dan Uji Material
2.3 Uji Coba Sistem (Commisioning Test)
2.4 Serah Terima Hasil Pekerjaan (STHP)
2.5 Masa Pemeliharaan
TAHAP KONSTRUKSI
Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Kontruksi terdiri dari :
a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
b. Penyerahan Lapangan/Lokasi Pekerjaan
c. Rapat Persiapan Kontrak (Pre Construction Meeting/PCM)
d. Pemeriksaan Awal Lapangan Bersama (Mutual Check 0/MC0)
e. Mobilisasi Tenaga Kerja, Material, dan Peralatan
PERSIAPAN PELAKSANAAN KOSNTRUKSI
Didalam Rapat PCM antara lain dilakukan
pembahasan :
• Pasal-pasal Dalam Kontrak
• Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)
• Tata cara pelaksanaan pekerjaan
• Program mutu (Rencana Mutu Kontrak/RMK)
• Gambar Kerja (Shop Drawing), dll
NO URAIAN
PEKERJAAN
IDENTIFIKASI
BAHAYA
SASARAN
K3
PROYEK
PENGENDALIAN
RISIKO K3
PROGRAM
SUMBER
DAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
1
Mobilisasi /
Demob Peralatan
- Lalu lintas rawan
terhadap kemacetan
- Tertabrak, Terserempet
- Terbalik
- Terjatuh dari alat Berat
2
Pekerjaan Beton
- Terkena Besi Beton
- Terjatuh dari bangunan
- Tertimpa Material
- Terkena Peralatan Kerja
3
Pekerjaan Galian
Tanah
- Terkena alat berat
- Tertimbun tanah
buangan
- Terkena Longsoran Batu
- Tertimpa material
- Terjatuh
4
Pekerjaan Pintu Air
- Terkena alat
- Tertimpa material
- Terjatuh
- Tersetrum listrik
- Terkena percikan las
5 Pekerjaan Jalan - Terkena alat
Dibuat oleh penyedia jasa (Kontraktor, dibahas dan
dan ditetapkan oleh PPK pada saat pembahasan
(Pre Construction Meeting)
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK (RK3K)
Sumber: JDIH Kementerian PUPRTata Cara Penjaminan Mutu Dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan pekerjaan dimulai setelah pengukuran dan pematokan oleh penyedia jasa
dengan mengajukan permohonan pelaksanan pekerjaan (Request for work).
Lingkup Utama Penyedia Jasa Dalam Menjalankan Pelaksanaan Kontruksi :
2.2.1 Pengendalian Mutu (bahan, pekerjaan), Pengendalian mutu dilaksanakan selama
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak (spesifikasi teknis)
2.2.2. Pengendalian Waktu. Dalam hal waktu erat kaitannya dengan biaya yang
merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu,
karena biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya
dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
FORM PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
FORM PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PENGENDALIAN WAKTU
Kurva SProyek :
Kabupaten :
25%
50%
FORM PROGRESS PELAKSANAAN FISIK
Show Cause Meeting ( SCM ) atau Rapat Pembuktian Keterlambatan pada
proyek konstruksi. Show Cause Meeting ( SCM ) diadakan oleh Pejabat Dinas
terkait dalam hal ini PPK. Rapat diadakan dikarenakan adanya kondisi kontrak
kerja yang dinilai kritis dan berpotensi waktu pelaksanaan tidak sesuai
dengan schedule yang telah dibuat.
Karena kontrak dinyatakan kritis dalam hal penanganan pekerjaan maka
kontrak kritis harus dilakukan dengan rapat pembuktian Show Cause Meeting
( SCM ).
Pejabat Dinas dalam hal ini PPK harus memberikan peringatan tertulis
kepada kontraktor mengenai keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan
PENGENDALIAN WAKTU (KONTRAK KRITIS)
Jika terjadi keterlambatan progress fisik :
1. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% – 70% dari kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
lebih besar 10%;
2. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
lebih besar 5%;
3. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.
KATEGORI KONTRAK KRITIS
MEKANISME KONTRAK KRITIS
• Uji Coba Operasional (commissioning) adalah serangkaian pengujian yang dilakukan
dari awal hingga akhir proses penyelenggaran SPAM yang bertujuan untuk melihat
kinerja/output, baik kualitas dan kuantitas yang direncanakan sudah tercapai atau belum
tercapai
• Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan fisik dan barang telah selesai dan sebelum
dilakukan PHO
• Pengujian awal merupakan rangkaian running test yang sebelumnya telah dilakukan trial
test atau pengujian secara individu terhadap masing-masing komponen/alat dan IPA
dilakukan oleh penyedia jasa
• Uji coba operasional merupakan kelanjutan dari kegiatan running test
• Hasil uji coba dituangkan dalam bentuk berita acara uji coba operasional
(commissioning)
UJI COBA/COMMISSIONING
PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING
PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING
PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING
SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (STPP)/PROVISIONAL HAND OVER (PHO)SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (SATP)/FINAL HAND OVER (FHO)
MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
(PHO & FHO)
PERSYARATAN ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL
PEKERJAAN
1. Dokumen Pengadaan Dan Dokumen Kontrak
2. Dokumen Addendum Kontrak, Contract Change Order (Cco) (Jika Ada)
Laporan :1. Harian, Mingguan, Bulanan , Kemajuan
Pekerjaan Fisik2. Komitmen Implementasi
Smk-3 Konstruksi DnaLingkungan
1. Surat Permohonan Tertulis Dari Penyedia Jasa UntukPho/Stpp Dan Fha/Stap Kepada Ppk
2. Surat Penetapan Pejabat Pphp3. Laporan Hasil Penilaian Lapangan4. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Oleh Ppk
Kepada Pa/Kpa5. Berita Acara Kelengkapan Pemeriksaan PersyaratanAdministrasi Dan Teknis6. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
Persyaratan Administrasi : Kelengkapan dokumen yang harusdipenuhi untuk menunjukkan setiap tahapan sudah dilaksanakan
PERSYARATAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN (ADMINISTRASI)
Persyaratan Teknis : Persyaratan yang harus dipenuhi karena terkait dengan mutu pekerjaan
PERSYARATAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN (TEKNIS)
MASA PEMELIHARAAN
FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
ADATIDAK
ADA
DALAM
PROSES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A DOKUMEN PERENCANAAN
1 Tersedia Gambar desain
a. DED yang di syahkan
b. As Built Drawing
2 Spesifikasi Teknis
B DOKUMEN PENGADAAN & DOKUMEN KONTRAK
1 Dokumen seleksi/dokumen pengadaan jasa konstruksi;
2 Tersedia Dokumen kontrak dan adendum kontrak
3 Dokumen RAB
C LAPORAN
1 Laporan Berkala/Rutin
Laporan Harian
Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Laporan kamajuan pelaksanaan fisik konstruksi
Laporan kemajuan penyerapan keuangan
2 Laporan implementasi komitmen SMK-3 konstruksi dan lingkungan;
3 Laporan Uji Mutu
4Laporan uji coba pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit
pelayanan dan fasilitas mekanis dan elektris SPAM;
5Berita acara kemajuan pekerjaan konstruksi (100%) ditandatangani oleh
pelaksana kontruksi, konsultan pengawas dan direksi teknis;
6
Surat Permohonan tertulis dari Penyedia jasa konstruksi (kontraktor)
kepada PPK untuk pelaksanaan Serah Terima Pertama Pekerjaan
(STPP)/PHO
7 Surat Penetapan Panitia Serah Terima Hasil Pekerjaan
PERSYARATAN ADMINISTRASI STPP & STAP
NO PROSES TAHAP SERAH TERIMA HASIL PEKERJAANJADWAL
RENCANA
KONDISI SAAT
PENGECEKAN PERIODE
PEMANTAUAN
ISU
STRATEGIS
TINDAK
LANJUTKETERANGAN
FORM : PS 05a
Nama PDAM/PERUMDA :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :Hari/Tanggal :
FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
TEKNIS SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
TEKNIS SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
Pemda (Bupati/Walikota) Pemerintah Pusat Balai PPW
Dokumen
Pengadaan:pelelangan
Pemda; LPSE
Pihak ke 3/Kontraktor/
Pelaksana Konstruksi Bantuan Stimulan
Balai PPW : DPA, PPK,
Pengadaan/Lelang
Kementerian PUPR : Bupati/Walikota
Dirjen CK Kemen PUPR : melakukan Penilaian aset
yang akan diserahterimakan
Menyampaikan laporan ke PPK
Pengelola Barang, Pencatatan aset di Kemen
PUPR
Laporan Pencatatan Aset di Menteri PUPR Up Sekjen (Bag. Pengelolaan BMN &
Layanan Pengadaan Kemen. PUPR
Berita Acara Serah Terima;Laporan; Surat Perjanjian
Kement. PU dgn Pemda (Walikota/Bupati)
Pelaksanaan Konstruksi Program Bantuan Stimulan
Menerima Surat Minat, Proposal Teknis, usulan
kegiatan stimulan, pemenuhan RC
Finalisasi usulan kegiatan disetujui
CPMU
Laporan ke KementerianKeuangan :
penghapusan aset
Tim Konsultan NUWSPVerifikasi, Reviu, Koordinasi, Advokasi, Pendampingan, Monitoring,
Evaluasi, Pelaporan
Surat Keputusan Walikota/Bupati serah terima aset pd PDAM
Inrfastrusktur SPAM terbangun (100 %) : Comisioning test, FHO,BA Penyelesaian pekerjaan
Pengoperasian dan Pengelolaan Aset Terbangun
oleh Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota)/PDAM Bantuan kegiatan
stimulan
Tim Penilai dan Evaluasi : SK Dirjen
PDAM menerima Hibah Prasarana dan Sarana
Penyediaan Air Minum Program NUWSP
12
3
4 5
6
78
9
10
9a
9b
11
12
III. SERAH TERIMA ASET BMN
ALUR PENGUSULAN KEGIATAN HINGGA SERAH TERIMA ASET
TAHAP SERAH TERIMA ASET
MEKANISME SERAH TERIMA ASET
TAHAP SERAH TERIMA ASET
MEKANISME SERAH TERIMA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN
DARI BALAI PPW KE PDAM
FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET
FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET
FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET
1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
2. Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 Tentang Penetapan Proyek Selesai.
3. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara
7. Perka LKPP No.21 Tahun 2015 tentang Harmonisasi Standar Dokumen Pengadaan Untuk Pekerjaan
Konstruksi Melalui Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung Dengan Metode Paska Kualifikasi Satu
Sampul (National Competitive Bidding/NCB) Dengan Sumber Dana Dari Bank Dunia
DASAR HUKUM
Suatu paket konstruksi sudah mendapatkan status selesai 100%, dengan komponen kegiatan
sebagai berikut :
1. Pembuatan Sumur Sewelut
2. Pembuatan Sumur Mrican
3. Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi
Setelah dilakukan identifikasi status dokumen, Dokumen Kontrak, SPMK, DED/RAB, Shop Drawing
sudah disyahkan (ditandatangi). Sedangkan :
- As Built Drawing Pembuatan Sumur Sewelut sudah diterima PPK dan sudah di syahkan
- As Built Drawing Sumur Mrican sudah diterima PPK tetapi belum ditandatangai kontraktor
- As Built Drawing Sumur Mrican belum diterima PPK
Tahapan kegiatan lainnya, yaitu penilaian asset dan pencatatan asset di Kementerian PUPR sudah
dilakukan
SOAL LATIHAN
TUGAS
Tugas :
Dibagi 3 kelompok ( tugas mandiri), masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
- Kelompok I mengisi form PS 02 (Status Dokumen asset)
- Kelompok II mengisi form PS 03 (Tahapan serah terima asset)
- Kelompok III menganalisa apakah kondisi tersebut bisa dilakukan serah terima aset
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATJL. PATTIMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110