17
Proses berhub Perawat klien dapat dibagi dalam 4 fase : 1.Fase Pra interaksi Pra interaksi mulai sebelum kontak pertama dgn klien. Perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutannya, sehingga kesadaran dan kesiapan perawat utk melakukan hub dgn K dpt dipertanggung jawabkan.

Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wew

Citation preview

Page 1: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Proses berhub Perawat klien dapat dibagi dalam 4

fase :1.Fase Pra interaksi Pra interaksi mulai sebelum kontak pertama

dgn klien.

Perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutannya, sehingga kesadaran dan kesiapan perawat utk melakukan hub dgn K dpt dipertanggung jawabkan.

Page 2: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Perawat yg sudah berpengalaman dpt menganalisa diri sendiri serta nilai tambah pengalamannya berguna agar lebih efektif dlm meberikan askep

Tugas tambahan dalam fase ini adalah mendptkan informasi ttg klien dan menetukan kontak pertama.

Page 3: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

2. Fase Perkenalan atau orientasiFase ini dimulai dgn pertemuan dgn klien.

Yang perlu dikaji pada fase ini adalah alasan klien minta pertolongan yg akan mempengaruhi terbinanya hub P-K

Dalam memulai hubungan, tugas utama adl membina hub rasa percaya, pener maan dan pengertian , komunikasi yg terbuka dan perumusan kontrak dgn klien.

Page 4: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Perawat dan klien mungkin mengalami perasaan tidak nyaman, bimbang karenamemulai hub yg baru.

Klien yg mempunyai pengalaman hub interpersonal yg menyakitkan akan sukar menerima dan terbuka pada orang asing.

Page 5: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Klien anak memerlukan rasa aman utk

mengekspresikan perasaan tanpa dikritik atau dihukum.

Tugas perawat adalah mengekplorasi pikiran, perasaan, perbuatan klien, dan mengidentifikasi maslah, serta merumuskan tujuan bersama klien.

Page 6: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

3. Fase kerjaPada fase kerja , perawat dan klien

mengeksplorasi stressor yg tepat dan mendorong perkbgn kesadaran diri dgn menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien.

Perawat membantu klien mengatasi kecemasan, meningkatkan kemandirian dantanggung jawab drir sendiri, dan mengembangkan mekanisme koping yg konstruktif.

Page 7: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Perubahan prilaku maladaptif menjadi fokus pada fase ini.

Pada kenyataannya dlm menjalankan tind kep, klien sering tidak kooperatif, utk itu perawat perlu belajar bertingkah laku asertif.

Page 8: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

4. Fase terminasiFase terminasi merupakan fase yg sangat sulit

dan penting dari hub terapeutik, dimana rasa percaya dan hub intim yg terapeutik sdh terbina dan berada pada tingkat optimal, dimana keduanya P-K akan merasa kehilangan.

Pada fase terminasi dpt terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas pd unit tertentu

atau klien pulang.

Page 9: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Apapun alasan terminasi , tugas perawat pd fase ini adlah menghadapi realitas perpisahan yg tidak dpt di ingkari.

Fase terminasi harus diatasi dgn memakai konsep proses kehilangan.

Proses terminasi yg sehat akan memberi pengalaman positif dlm membantu klien mengembangkan koping utk perpisahan.

Page 10: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Reaksi klien dlm menghadapi terminasi dpt bermacam cara, klien menginkari perpisahan atau mengingkari manfaat hub, klien dapat mengekspresikan perasaan marah dan bermusuhan dgn tdk menghadiri pertemuan atau bicara yg dangkal.

Page 11: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

1. Respon klien pada fase orientasia. Bersedia melakukan hubb. Menguji perawat dan membatasi hub

(terlambat utk pertemuan, mengakhiri pertemuan/kontrak, mempermainkan perawat).

c. Lupa nama perawat dan waktu pertemuan.

Page 12: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

d. Mencoba menggoncangkan perawat (mengucapkan kata-kata kasar, memperlihatkan perilaku yg tidak sopan).

e. Memfokuskan percakapan pada perawat utk menguji kemampuan perawat.

Page 13: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

2. Respon Klien Pd Fase Kerjaa. Menerima perawat : tidak menguji, tdk berfokus

pada pada perawat, tdk menggoncangkan perawat.

b. Menepati waktu pertemuan / kontrak.c.Terbuka : menjelaskan perasaannya dan

melakukan klarifikasi pada hal yg tidak dimengerti.

Page 14: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

d. Tanggap thp interaksi dgn perawat.e. Mendiskusikan topik tertentu dgn perawat.f. Perubahan perilaku sesuai dgn hasil diskusi

dan kerjasama dgn perawat.

3.Respon Klien pd Fase Terminasi a.Menolak perpisahan. b.Menolak makna hubungan.

Page 15: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

c. Mengungkapkan rasa marah atau bermusuhan.

d. Merubah sikap pada perawat. - mengkritik perawat - defensif thd perawat - proses kehilangane. Merasa ditolakf. Memutuskan hub lebih dinig. Minta pulang paksah. Menerima perpisahan.

Page 16: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Fase Tugas

1. Prainteraksi

2. Perkenalan atau Orientasi.

Eksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri.Analisa kekuatan , kelemahan, profesional diri.Dapatkan data ttg klien jika mungkin.Rencanakan pertemuan pertama.

Tentukan alasan klien minta pertolongan.Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka.Rumuskan kontrak bersamaEksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien.

Page 17: Tahapan Hubungan Terapeutik P-K4

Fase Tugas

3. Kerja

4. Terminasi

Eksplorasi stressor yg tepatDorong perkbg kesdaran diri klien dan pemakaianya.Mekanisme koping yg konstruktifAtasi penolakan perilaku adaptif.

Ciptakan realitas perpisahanBicarakan proses terapi dan pencapaian tujuanSaling mengekplorasi perasaan penolakan dan kehilangan.Sedih, marah dan prilaku lain.