9
TAKABUR A. Pengertian Takabur Takabur menurut bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain. Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang yang takabur, Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam, sebagaimana firman Allah swt. : Artinya: “Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS An Nahl: 29) Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur ( sombong ) karena kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :

Taka Bur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel

Citation preview

TAKABUR

A. Pengertian TakaburTakabur menurut bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang yang takabur, Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam, sebagaimana firman Allah swt. :

Artinya: Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Makaamat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.(QS An Nahl: 29)Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur ( sombong ) karena kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS An Nisa: 36)

B. Macam-Macam TakaburTakabur dari segi objek atau sasaranya terbagi menjadi tiga macam, yaitu :a. Takabur kepada Allah swt. b. Takabur kepada Rasulullah saw.c. Takabur kepada sesama manusia.Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-NyaAllah swt. berfirman :

Artinya : Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (QS Al Mukmin: 60)

2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.

Artinya : janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Luqman: 18)

C. Menghindari Perilaku TakaburSebagaimana umat islam yang beriman, kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi sifat takabur, antara lain :1. Mendekatkan diri kepada Allah swt.2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari sifat takabur3. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt.Adapun dampak negatif sifat takabur adalah sebagai berikut :1. Tidak percaya adanya hari pembalasan.2. Dibenci oleh Allah swt. serta dikucilkan masyarakat.3. Ingkar kepada kebenaran.4. Terhalang masuk ke surga.Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah saw. :Artinya : Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat dzarah ( seberat biji sawi ) (HR. Muslim )D. Penyebab TakabburPada umumnya orang yang sombong adalah orang yang memiliki kebanggaan diri, karena memiliki sifat,kemampuan atau prestasi lebih dari yang lain.1. IlmuTakabbur karena ilmu sangat mudah terjadi, yaitu dengan munculnya perasaan lebih mulia dari orang lain. Atau merasa telah mendapatkan tempat mulia di sisi Allah dengan ilmunya (QS 58:11). Ia lebih mengkhawatirkan orang lain daripada diri sendiri. Kesombongan karena ilmu ini mudah terjadi karena dua hal :1. ilmu yang dipelajari bukan ilmu hakiki. Karena hakekat ilmu adalah yang mampu memperkenalkan manusia akan Rabb-nya, keadaan ketika bertemu Allah dan hijab yang menghalanginya dari Allah. Ilmu yang demikian akan melahirkan sikap tawadhu(rendah hati) bukan takabbur. QS 35:282. keadaan hati yang kotor saat menuntut ilmu, sehingga salah niatnya dan jadilah takabbur dengan ilmu yang didapatnya.

2.Amal IbadahOrang yang masuk dalam kehidupan zuhud (konsentrasi dalam ibadah) tidak otomatis terbebas dari takabbur. Misalnya dengan zuhudnya itu, merasa lebih layak dikunjungi daripada mengunjungi. Lebih layak dibantu daripada membantu, menganggap orang lain sengsara di neraka dan merasa hanya dirinya yang selamat. dst. Rasulullah bersabda :Jika kamu mendengar ada orang yang berkata : Binasa semua manusia maka dialah yang paling dahulu binasa. HR Muslim.Dengan pernyataan ini ia membanggakan diri dan meremehkan orang lain.

3. Hasab (kedudukan) dan Nasab (keturunan)Orang yang berasal dari keluarga terhormat mudah meremehkan orang lain yang datang dari keluarga bukan terhormat, meskipun orang itu lebih baik ilmu dan amalnya, dan bahkan takabbur karena faktor ini sering kali membuat ia menganggap orang lain sebagai budaknya, dan rasa keberatan untuk berbaur dengan mereka.Dari Abu Dzarr ra berkata: Suatu hari pernah aku bersengketa dengan seseorang (Bilal) di hadapan Nabi. Lalu aku berkata kepada orang itu Hai anak hitam. Nabi segera memotong ucapanku: Hai Abu Dzarr, tiada lebih baik orang putih dari yang hitam, kecuali dengan taqwa. Mendengar itu saya berbaring dan mempersilahkan Bilal untuk menginjak-injak muka saya. HR Ahmad.

4. Al Jamal (ketampanan/kecantikan)Takabbur karena faktor ini lebih banyak terjadi di kalangan wanita, terwujud dalam celaan, atau gunjingan terhadap kekurangan fihak lain.Aisyah ra berkata : Ada seorang wanita yang ingin bertemu Nabi, dan aku katakan kepada Nabi dengan isyarat tanganku yang menunjukkan bahwa wanita itu pendek. Sabda Nabi ketika itu :Sesungguhnya kamu telah menggunjingnya.Sikap ini muncul karena adanya kesombongan dalam diri orang seperti Aisyah yang berpostur tubuh lebih baik dari orang tadi. Sebab jika ia berpostur tubuh pendek seperti orang yang diceritakan itu, tentu ia tidak akan mengatakannya.

5. Al Maal (kekayaan)Takabbur karena kekayaan ini banyak terjadi di kalangan pejabat, penguasa, pedagang, tuan tanah, dan mereka yang memilikinya. Orang yang merasa lebih kaya meremehkan orang yang dipandang kurang kaya dengan ucapan maupun sikap-sikap lainnya. Seperti ungkapan : uang jajan anak saya sehari, cukup kamu makan seumur hidupmu, dst.Hal ini terjadi karena ketidak tahuannya akan fadhilah (keutamaan) orang miskin dan bahaya kekayaan. Seperti yang pernah terjadi pada pemilik dua kebun yang congkak dan akhirnya binasa (QS. 18:34-42) atau Qarun yang akhirnya binasa bersama hartanya (QS 28:79-81).

6. Al Quwwah (kekuatan)Kekuatan dan kegagahan dapat memunculkan takabbur atas mereka yang lemah dan tidak berdaya.

7. Al Atba (pengikut/pendukung)Banyaknya pengikut, pendukung, murid, keluarga, kerabat, dsb. sering memunculkan kesombongan pada orang yang memilikinya. Seorang guru menjadi takabbur karena merasa banyak muridnya. Seorang pejabat menjadi takabbur karena banyak pengikutnya, dst.Secara umum, setiap nikmat yang bisa dianggap sebagai nilai lebih pada seseorang berpotensi untuk melahirkan benih takabbur pada seseorang.

E. Bahaya TakabburTakabbur sangat berbahaya bagi manusia. Ia merupakan kesalahan pertama yang dilakukan makhluk Allah (iblis) di dunia ini, yang menyebabkannya diusir dari surga. Pada kenyataannya takabbur itu menyebabkan hal-hal berikut ini :1. Jauh dari kebenaran. Firman Allah : Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku 7:1462. Terkunci mati hatinya. Firman Allah :Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang 40:353. Mengalami kegagalan dan kebinasaan. Firman Allah :..dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala 14:354. Tidak disukai Allah. Firman Allah :Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong 16: 235. Tidak akan masuk sorga. Sabda Nabi :Tidak akan masuk sorga orang yang di hatinya ada sebiji sawi kesombongan HR. Muslim6. Akan menjadi penghuni neraka Jahannam. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku(berdoa) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina 40: 60

Ketika seseorang memiliki sifat sombong, maka ia akan tertutup dari akhlak mulia, antara lain :1. Tidak akan mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai diri sendiri. ia selalu memandang orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri.2. Tidak akan tawadhu(rendah hati), karena selalu merasa lebih baik.3. Tidak akan dapat meninggalkan rasa dendam, karena merasa mampu membalas fihak yang merugikannya.4. Tidak dapat jujur. Karena untuk menutupi kekurangan tidak jarang ia harus berdusta.5. Tidak akan dapat mengendalikan marah. Karena merasa mampu melampiaskannya6. Tidak bisa melepaskan diri dari sifat hasad (iri)7. Tidak dapat menasehati atau menerima nasehat dengan lembut dan halus8. Selalu memandang rendah orang lain.

F. Teladan Rosullulloh tentang takabburDikisahkan Rasulullah tengah berjalan melalui sekelompok sahabat yang sedang berkumpul. Rasulullah bertanya, "Mengapa kamu berkumpul di sini?" Sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, ini ada orang gila sedang mengamuk. Sebab itu kami berkumpul disini."Rasulullah berkata : "Orang ini bukan gila. Ia sedang dapat musibah. Tahukah kamu, siapakah orang gila yang sebenarnya (al-majnun haqqal majnun?)"Para Sahabat menjawab, "Tidak ya Rasulullah."Rasulullah menjelaskan, "Orang gila ialah orang yang berjalan dengan takabur, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan, yang membusungkan dada, berharap akan surga Tuhan sambil membuat maksiat, yang kejahatannya membuat orang tidak aman dan kebaikannya tidak pernah diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya. Adapun orang ini, dia hanya sedang mendapat musibah saja."