105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA " SEBAGAI TAMAN PUBLIK DAN PEMAKAMAN TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PRAGMATIK UTOPIAN" Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh : DAN DARE ARRADHIKA I0208007 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA

" SEBAGAI TAMAN PUBLIK DAN PEMAKAMAN TERPADU

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PRAGMATIK UTOPIAN"

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

DAN DARE ARRADHIKA

I0208007

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA

Sebagai Taman Publik dan Pemakaman Terpadu dengan Pendekatan

Arsitektur Pragmatik Utopian

PENYUSUN : DAN DARE ARRADHIKA

NIM : I 0208007

JURUSAN : ARSITEKTUR

TAHUN : 2012

Telah diperiksa dan disetujui

Tanggal : Juli 2012

Pembimbing I

Tugas Akhir

Ir. Agus Heru Purnomo, MT.

NIP. 19560801 198601 1 002

Pembimbing II

Tugas Akhir

Tri Joko Daryanto, ST, MT.

NIP. 19690509 199702 1 001

Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik UNS

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT.

NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik UNS

Kahar Sunoko, ST, MT.

NIP. 19690320 199503 1 002

Page 3: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'aalamiin, Konsep Perencanaan dan Konsep Perancangan

Taman Makam Vertikal di Jakarta Sebagai Taman Publik dan Pemakaman Terpadu

dengan Pendekatan Arsitektur Pragmatik Utopian ini berhasil penulis selesaikan

dengan mudah dan lancar. Penulis berharap penulisan ini dapat membuka peluang

baru pada generasi mendatang dalam memilih judul proyek tugas akhir yang lebih

berani dan menantang. Semoga penulisan ini senantiasa memberi manfaat bagi

semua pihak yang membacanya. Terima kasih.

Surakarta, Juli 2012

Dan Dare Arradhika

Page 4: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Allah SWT

"Engkaulah yang melampaui dan mengatasi segalanya"

Rasulullah Muhammad SAW

"Engkau yang diutus sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta"

Ibu So'imi Rochmaningsih, Bp. Satriya Widyogomo,

Arrayasi Atria Danesti, Astral Artemisia,

Aretha Orva Ultima, Madinatul Munawaroh

Keluarga Besar Bp. Soegiman T.S. + Bp. Rahardjo Wiryonitisastro

"Terimakasih atas segala bantuan moral maupun material yang senantiasa

menyelimuti langkah kaki ini dalam menapaki jalan kehidupan"

Ir. Sri Purwaningsih, Kahar Sunoko, ST , MT

Ir. Agus Heru P., MT , Tri Joko D. ST, MT

seluruh dosen dan karyawan jurusan arsitektur UNS

"Terimakasih atas segala bimbingan dan jasa-jasa yang tak kan ternilai selama

kurang lebih empat tahun jiwa raga ini menimba ilmu di Jurusan Arsitektur UNS "

Tim Hore Arch 08

"Kasih sayang, perselisihan, persahabatan, benci, cinta, kekhilafan, kehangatan,

apapun yang telah kita jalani, sedang kita rasakan, dan kelak akan terjadi,

semoga kita tetap menjadi KELUARGA yang senantiasa HORE"

Kaka Tingkat + Adik Tingkat Semuanya

" Terima kasih telah menjadi salah satu generator yang senantiasa memotivasi tubuh

ini untuk senantiasa berkarya dan mencetak prestasi, dan sesuatu yang spesial patut

untuk diberikan pada adik tingkat (angkatan berapapun) yang lulus dengan IPK lebih

dari 3,93 dan berani menghubungi [email protected], semangat !!! "

Dan segala yang diciptakanNya di dunia ini

"Terimakasih, karena setiap unsur dari sistem kehidupan di dunia ini akan senantiasa

saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tak langsung-butterfly effect"

Page 5: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Hanyalah sekumpulan kata terangkai sebagai kalimat,

Apapun itu, semoga bermanfaat,

Kadang kita merasa,,

Hidup itu tak selalu manis seperti apa yang kita harapkan,,

Namun ketahuilah,,,

Bahwa hidup itu juga tak kan selalu pahit seperti yang kita khawatirkan,,,

Dengan Yakin, Do'a, dan Usaha,,,,

InsyaAllah kesuksesan akan senantiasa tercapai dengan ridhoNya,,,,

Enjoy The Process as Playing The Game,,,

--Dan Dare Arradhika--

Page 6: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul .................................................................................................................. 1

B. Latar Belakang ................................................................................................. 1

C. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

D. Persoalan ........................................................................................................... 3

E. Tujuan ............................................................................................................... 4

F. Sasaran .............................................................................................................. 4

G. Metode Pembahasan ...................................................................................... 5

1. Pengumpulan Data ........................................................................................ 5

2. Analisis Data ................................................................................................. 5

3. Merumuskan Konsep .................................................................................... 6

H. Batasan dan Ruang Lingkup ......................................................................... 6

1. Batasan .......................................................................................................... 6

2. Ruang Lingkup .............................................................................................. 7

I. Sistematika Pembahasan ................................................................................... 7

BAB II

TINJAUAN

A. Kematian ........................................................................................................... 9

1. Pengertian Kematian ..................................................................................... 9

2. Pandangan Kematian Menurut Lima Agama Besar di Indonesia ................. 9

Page 7: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Fenomena Pembusukan ............................................................................... 10

B. Pemakaman ..................................................................................................... 11

1. Pengertian Pemakaman ............................................................................... 11

2. Fungsi Pemakaman ..................................................................................... 11

3. Elemen Pemakaman .................................................................................... 12

4. Macam Pemakaman .................................................................................... 12

5. Karakter Pemakaman .................................................................................. 12

6. Pelayanan Pendukung Pemakaman ............................................................. 13

7. Prosesi menurut lima agama besar di Indonesia ......................................... 13

C. Taman Publik .................................................................................................. 17

1. Pengertian Taman Kota ............................................................................... 17

2. Fungsi Taman Kota ..................................................................................... 18

3. Elemen Taman Publik ................................................................................. 18

4. Macam Taman Kota .................................................................................... 19

5. Karakter Taman Publik .............................................................................. 20

D. Arsitektur Pragmatik Utopian ......................................................................... 20

1. Pengertian Pragmatik Utopian .................................................................... 20

2. Suatu Teori Evolusi Arsitektur ................................................................... 21

3. Desain Berkelanjutan .................................................................................. 23

4. Massa dan Tampilan Bangunan .................................................................. 24

5. Sirkulasi....................................................................................................... 26

6. Elemen Arsitektur ....................................................................................... 27

7. Pengaruh Positif Pada Lingkungan Sekitar .................................................... 28

E. Preseden .......................................................................................................... 29

1. San Diego Hill (Karawang , Jakarta Barat) ................................................. 29

2. Moksha Tower (Mumbai, India) ................................................................. 30

BAB III

TINJAUAN LOKASI

A. JAKARTA ...................................................................................................... 32

1. Daerah Khusus Ibukota Jakarta ................................................................... 32

2. Ekonomi ...................................................................................................... 33

3. Kependudukan ............................................................................................. 33

Page 8: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Iklim ............................................................................................................ 35

5. RTRW Mengenai Ruang Terbuka Hijau ..................................................... 36

BAB IV

ANALISIS

A. Analisis Kegiatan dan Peruangan ................................................................... 37

1. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang .................................................................. 37

2. Pola Peruangan ............................................................................................ 41

3. Besaran Ruang ............................................................................................ 46

B. Analisis Pemilihan Site ................................................................................... 50

C. Analisis Pengolahan Site ............................................................................... 53

1. Pencapaian ................................................................................................... 53

2. Zonning ....................................................................................................... 54

3. Respon Bangunan Terhadap Matahari ........................................................ 55

4. Respon Bangunan Terhadap Angin ............................................................ 58

5. Respon Bangunan Terhadap View .............................................................. 60

D. Analisis Tampilan, Tata Massa, dan Lansekap ................................................ 61

1. Tampilan bangunan ........................................................................................ 61

2. Tata Massa Bangunan ..................................................................................... 65

3. Tata Lansekap ................................................................................................. 66

E. Analisis Struktur Bangunan ............................................................................... 70

1. Pemilihan Material ......................................................................................... 70

2. Struktur Makam Vertikal ............................................................................... 71

3. Struktur Bangunan Pengelola ......................................................................... 74

F. Analisis Utilitas ................................................................................................. 75

1. Penyediaan Energi ....................................................................................... 75

2. Penyediaan Air Bersih ................................................................................. 75

3. Penyiram Tanaman ...................................................................................... 76

4. Drainase ....................................................................................................... 76

5. Pembuangan Asap Pembakaran .................................................................. 77

6. Parkir ........................................................................................................... 78

7. Keamanan Kebakaran ................................................................................. 79

Page 9: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Konsep Kegiatan dan Peruangan .................................................................... 80

1. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang .................................................................. 80

2. Pola Peruangan ............................................................................................... 83

3. Besaran ruang ................................................................................................. 83

B. Site Terpilih .................................................................................................... 85

C. Konsep Pengolahan Site ................................................................................ 85

1. Pencapaian ................................................................................................... 85

2. Zonning ....................................................................................................... 86

3. Respon Bangunan Terhadap Matahari ........................................................ 86

4. Respon Bangunan Terhadap Angin ............................................................ 86

5. Respon Bangunan Terhadap View .............................................................. 87

D. Konsep Tampilan, Tata Massa, dan Lansekap ............................................... 87

1. Tampilan Bangunan ........................................................................................ 87

2. Tata Massa ...................................................................................................... 88

3. Lansekap ......................................................................................................... 89

E. Konsep Struktur Bangunan ............................................................................. 90

1. Material Terpilih ............................................................................................. 90

2. Struktur Makam Vertikal ................................................................................ 90

3. Struktur Bangunan Pengelola ......................................................................... 90

F. Konsep Utilitas ............................................................................................... 91

1. Penyediaan Energi ....................................................................................... 91

2. Penyediaan Air Bersih ................................................................................. 91

3. Penyiram Tanaman ...................................................................................... 91

4. Drainase ....................................................................................................... 92

5. Pembuangan Asap Pembakaran .................................................................. 92

6. Parkir ........................................................................................................... 92

7. Keamanan Kebakaran ................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Charles Darwin.......................................................................................22

Gambar 2.2 Evolusi Bentukan Massa Arsitektur...................................................... 24

Gambar 2.3 Contoh proses pembentukan massa....................................................... 25

Gambar 2.4 Stavanger Concert Hall...........................................................................25

Gambar 2.5 Dominasi Material Arsitektur Pragmatik Utopian.................................26

Gambar 2.6 Sirkulasi Pillar of Bawadi......................................................................27

Gambar 2.7 Elemen Arsitektur Pragmatik Utopian...................................................27

Gambar 2.8 Pengembangan Kalifha Park..................................................................28

Gambar 2.9 San Diego Hill........................................................................................29

Gambar 2.10 Moksha Tower....................................................................................30

Gambar 3.1 Peta Jakarta...........................................................................................32

Gambar 3.2 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi Jakarta 2011.......................34

Gambar 3.3 Peta Struktur Arahan Rencana Pemanfaatan Tata Ruang

Wilayah DKI Jakarta..................................................................................36

Gambar 4.1 Pemilihan Site Membuka Kemungkinan

Pengembangan Daerah Sekitar...................................................................50

Gambar 4.2 Analisis Pemilihan Site.........................................................................51

Gambar 4.3 Alternatif Site B....................................................................................52

Gambar 4.4 Analisis Pencapaian...............................................................................53

Gambar 4.5 Analisis Zona Kegiatan..........................................................................54

Gambar 4.6 Analisis Matahari....................................................................................55

Gambar 4.7 Analisis Inovasi Solar Cell.....................................................................56

Gambar 4.8 Analisis Penyinaran Matahari pada Vegetasi........................................56

Gambar 4.9 Electrochromic Smart Window..............................................................57

Gambar 4.10 Analisis Angin......................................................................................58

Gambar 4.11 Analisis Turbin Angin..........................................................................59

Gambar 4.12 Analisis Aliran Angin pada Permukaan ..............................................60

Gambar 4.13 Analisis View.......................................................................................60

Gambar 4.14 Analisis Pemaksimalan View...............................................................61

Gambar 4.15 Tampilan Eksterior..............................................................................61

Gambar 4.16 Tampilan Interior.................................................................................64

Gambar 4.17 Analisis Tata Massa.............................................................................65

Gambar 4.18 Gelombang...........................................................................................65

Gambar 4.19 Petak Makam.......................................................................................68

Gambar 4.20 Vegetasi...............................................................................................69

Gambar 4.21 Ilustrasi Evolusi Elemen Taman..........................................................70

Gambar 4.22 Analisis Struktur badan bangunan.......................................................72

Gambar 4.23 Mechanically Stabilized Earth.............................................................72

Page 11: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Gambar 4.24 Kolom Lengkung..................................................................................73

Gambar 4.25 Struktur Jembatan Layang....................................................................73

Gambar 4.26 Struktur Bangunan Pengelola...............................................................74

Gambar 4.27 Pembangkit Listrik...............................................................................75

Gambar 4.28 Sprinkle Penyiram Tanaman................................................................76

Gambar 4.29 Sistem Drainase....................................................................................76

Gambar 4.30 Pembuangan Asap Hasil Kremasi.........................................................77

Gambar 4.31 Sistem Parkir Autostadt........................................................................78

Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang..............................................79

Gambar 5.1 Site Terpilih.............................................................................................85

Page 12: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Jakarta Tahun 2006-2010........................................33

Tabel 3.2 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi Jakarta 2011............................34

Tabel 3.3Data Iklim Wilayah Jakarta.........................................................................35

Tabel 4.1 Perhitungan Besaran Ruang.......................................................................47

Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk Jakarta tahun 2006-2010..........................................51

Tabel 5.1 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang...................................................80

Tabel 5.2 Besaran Ruang............................................................................................83

Page 13: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Proses Analisis............................................................................................6

Bagan 2.1 Posisi Pendekatan Pragmatik Utopian..................................................... 22

Bagan 4.1 Analisis Kelompok Besar Kegiatan........................................................37

Bagan 4.2 Struktur Kepengurusan Dinas Taman dan Pemakaman DKI Jakarta......39

Bagan 4.3 Analisis Pola Perletakan Area taman Makam..........................................42

Bagan 4.4 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Komersial................................42

Bagan 4.5 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Maintain Fasilitas....................43

Bagan 4.6 Analisis Pola Perletakan Ruang Keperluan Kremasi..............................43

Bagan 4.7 Analisis Pola Perletakan Ruang Pelayanan Publik..................................44

Bagan 4.8 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Dinas.......................................45

Bagan 4.9 Analisis Pola Perletakan Area Peruangan dengan Kesamaan Sifat.........46

Bagan 4.10 Analisis Karakter Tampilan Fasilitas......................................................62

Bagan 4.11 Analisis Tampilan Pengingat Kematian..................................................63

Bagan 4.12 Sistem Parkir...........................................................................................78

Bagan 5.1 Konsep Pola Peruangan............................................................................83

Bagan 5.2 Konsep Zona Kegiatan..............................................................................86

Bagan 5.3 Tahap Pembentukan Massa.......................................................................88

Bagan 5.4 Penyediaan Energi Listrik.......................................................................91

Bagan 5.5 Penyediaan Air Bersih..............................................................................91

Page 14: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul

“ Taman Makam Vertikal di Jakarta“

(Sebagai Taman Publik dan Pemakaman Terpadu dengan Pendekatan Arsitektur

Pragmatik Utopian)

Merupakan suatu fasilitas pemakaman terpadu yang menyatukan kegiatan

pendukung ke dalam satu area pelayanan dan berfungsi ganda sebagai ruang terbuka

hijau publik dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian dalam desain fasilitas

secara vertikal (bertingkat) untuk merespon fenomena keterbatasan lahan di Jakarta.

B. Latar Belakang

Kematian merupakan fenomena yang pasti dialami oleh makhluk hidup.

Kematian merupakan akhir dari kehidupan manusia di dunia sekaligus suatu transisi

menuju kehidupan kekal di alam akhirat. Orang yang telah meninggal tentunya

harus disemayamkan dengan layak sebagai wujud penghormatan terakhir dan juga

sebagai memorial kepada kerabat yang ditinggalkannya.

Selama ini pemakaman sebagai wadah dari penyemayaman jenazah kurang

begitu diperhatikan dalam dunia arsitektur. Hal ini mengakibatkan pemakaman

kurang begitu terekspos dalam masyarakat. Padahal secara tersirat pemakaman

merupakan sarana pengingat kematian bagi orang yang masih hidup. Dengan

senantiasa mengingat kematian manusia akan cenderung berhati-hati dalam

menjalani hidup. Sehingga fasilitas pemakaman perlu dikembangkan lewat

arsitektur agar lebih terekspos pada masyarakat sebagai suatu pengingat kematian.

Penyediaan layanan pendukung pemakaman jenazah perlu untuk dipadukan

dalam satu area pelayanan. Hal tersebut dipengaruhi perkembangan zaman

menuntut manusia untuk memenuhi kebutuhan secara cepat. Sehingga dengan

adanya one stop service dalam penyediaan keperluan pendukung seperti

administrasi pemakaman, mobil jenazah, pemulasaraan jenazah, peti jenazah, dan

lain sebagainya diharapkan prosesi pemakaman dapat berjalan lebih efektif.

Page 15: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keterbatasan lahan pada aspek penyediaan ruang terbuka hijau merupakan

salah satu masalah serius yang dialami Kota Jakarta. Penyediaan ruang terbuka hijau

di Jakarta saat ini baru mencapai sembilan persen dari tiga puluh persen yang

disyaratkan pemerintah. Jumlah itu juga dapat berkurang dengan maraknya

penggusuran taman dan pemakaman untuk pembangunan bangunan komersil.

Padahal ruang terbuka hijau memiliki esensi yang tinggi bagi suatu kota. Di satu

sisi ruang terbuka hijau dapat digunakan oleh masyarakat kota sebagai taman publik

untuk berinteraksi, berolah raga, dan juga melakukan refreshing. Manusia sebagai

makhluk sosial memerlukan suatu wadah untuk saling berinteraksi dengan orang

lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Di sisi lain ruang terbuka

hijau memiliki beberapa essensi sebagai paru paru kota, resapan air hujan, dan

habitat beberapa flora fauna yang ada sehingga dapat menjaga kesimbangan

ekosistem kota. Sehingga pemerintah perlu melakukan suatu usaha dalam merespon

fenomena keterbatasan lahan yang terjadi di Kota Jakarta ini.

Sistem bangunan vertikal merupakan alternatif solusi yang sangat efektif

dalam merespon keterbatasan lahan semenjak semakin berkembangnya teknologi

bangunan. Dengan sistem ini luas lahan dapat dilipatgandakan sesuai keinginan dan

kemampuan. Sehingga dengan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi sekarang

ini sistem vertikal ini dapat diadopsi sebagai alternatif solusi dari fenomena

keterbatasan lahan pemakaman dan ruang terbuka hijau publik di Kota Jakarta.

Menggabungkan area pemakaman terpadu dan taman publik merupakan suatu

usaha yang efektif dalam merespon keterbatasan lahan namun kedua hal tersebut

memiliki sifat yang bertolak belakang. Taman publik identik dengan suasana yang

ramai dan bebas sedangkan area pemakaman identik dengan suasana yang sepi dan

dibatasi. Kedua hal yang berbeda tersebut dijembatani dengan pendekatan arsitektur

pragmatik utopian. Suatu evolusi dari dunia arsitektur dimana seorang arsitek tidak

harus memilih satu dari dua pilihan yang saling bertolak belakang, namun bisa

memilih semuanya lewat strategi penggabunggan pontensi dari keduanya agar dapat

berjalan bersama secara harmonis.

Mendesain lansekap pemakaman dan taman publik secara vertikal

(bertingkat) merupakan suatu hal yang terkesan utopis. Hal tersebut terjadi karena

pemakaman dan taman sewajarnya didesain pada suatu lansekap terbuka yang

Page 16: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

berada di permukaan tanah. Di sisi lain, hal tersebut juga terkesan pragmatik karena

sistem vertikal (bertingkat) merupakan salah satu usaha yang paling efektif dan

fungsional dalam merespon fenomena keterbatasan lahan yang ada. Sehingga

pendekatan arsitektur pragmatik utopian diangkat sebagai jembatan untuk

merealisasikannya. Arsitektur pragmatik utopian merupakan evolusi dari arsitektur

yang beradaptasi pada perkembangan kehidupan manusia. Arsitektur ini

menghasilkan ide ide yang luar biasa (utopian) namun tetap fungsional dan dapat

direalisasikan (pragmatik) dengan memanfaatkan potensi inovasi teknologi.

C. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana merancang fasilitas

pemakaman vertikal yang memadukan kegiatan pendukung ke dalam satu area

pelayanan dan berfungsi ganda sebagai ruang terbuka hijau publik di Jakarta dengan

pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

D. Persoalan

Beberapa permasalahan yang diangkat antara lain

1. Bagaimana memadukan kegiatan pendukung pemakaman yang saling terpisah?

2. Bagaimana memadukan fungsi pemakaman dengan fungsi taman publik dengan

pendekatan arsitektur pragmatik utopian agar dapat berjalan selaras?

3. Bagaimana merancang taman publik dan pemakaman terpadu yang mampu

mendukung usaha perluasan ruang terbuka hijau kota?

4. Bagaimana strategi pemilihan site yang tepat agar fasilitas Taman Makam

Vertikal memiliki manfaat lebih bagi lingkungan sekitar?

5. Bagaimana merancang taman publik dan pemakaman terpadu dengan sistem

vertikal yang mampu merespon fenomena keterbatasan lahan di Jakarta?

6. Bagaimana merancang fasilitas taman publik dan pemakaman terpadu yang

dapat menjadi sarana pengingat kematian sesuai pendekatan arsitektur

pragmatik utopian?

7. Bagaimana mengaplikasikan suatu landsekap ke dalam fasilitas Taman Makam

Vertikal sesuai pendekatan arsitektur pragmatik utopian?

Page 17: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

8. Bagaimana strategi pengkondisian unsur alami dari pemakaman dan taman ke

dalam suatu fasilitas Taman Makam Vertikal?

9. Bagaimana mengaplikasikan inovasi teknologi ke dalam fasilitas Taman

Makam Vertikal sesuai pendekatan arsitektur pragmatik utopian?

E. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah mendapatkan suatu konsep perencanaan dan

perancangan fasilitas pemakaman vertikal yang memadukan kegiatan pendukung

ke dalam satu area pelayanan dan berfungsi ganda sebagai ruang terbuka hijau

publik di Jakarta dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

F. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai dalam penulisan ini antara lain

1. Tercapainya konsep pemakaman terpadu yang menyatukan fungsi kegiatan

pendukung ke dalam suatu area pelayanan.

2. Tercapainya konsep penggabungan kegiatan fungsi pemakaman dan taman

publik sesuai dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

3. Tercapainya konsep hubungan antar ruang yang dapat mendukung kegiatan

pemakaman terpadu dan taman publik yang diwadahi.

4. Tercapainya konsep pemilihan site yang sesuai dengan pendekatan arsitektur

pragmatik utopian.

5. Tercapainya konsep pengolahan site yang sesuai dengan pendekatan arsitektur

pragmatik utopian.

6. Tercapainya konsep tampilan dan bentukan massa fasilitas Taman Makam

Vertikal dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

7. Tercapainya konsep penyelesaian struktur bangunan fasilitas Taman Makam

Vertikal yang sesuai pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

8. Tercapainya konsep pemilihan material bangunan yang kuat dan tahan lama

untuk fasilitas Taman Makam Vertikal sesuai pendekatan arsitektur pragmatik

utopian.

9. Tercapainya konsep utilitas yang mendukung fungsi pemakaman terpadu dan

taman publik dengan maksimal sesuai pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

Page 18: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

G. Metode Pembahasan

1. Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan survey langsung pada areal pemakaman untuk melihat bagaimana

keadaan pemakaman eksisting pada umumnya untuk melihat berbagai masalah

yang ada di dalamnya. Selain itu juga melihat bagaimana pengolahan lahan

makam yang ada sekarang untuk merumuskan pengolahan lahan yang lebih baik.

Melihat suatu prosesi pemakaman secara langsung di areal pemakaman dan

melihat aktivitas yang ada di dalamnya.

b. Studi Literatur

Yaitu mencari data dan teori yang berhubungan dengan pemakaman, taman

publik, dan pendekatan arsitektur pragmatik utopian lewat buku. Referensi yang

digunakan untuk meninjau taman kota adalah buku "Ruang Terbuka Hijau"

karya Niniek Anggraini dan referensi untuk meninjau pendekatan arsitektur

pragmatik utopian adalah "Yes Is More" karya Bjarke Ingle Group.

c. Studi Preseden

Yaitu mencari preseden pemakaman yang difungsikan sebagai ruang publik

seperti San Diego Hill - Kawarang Barat dan preseden pemakaman vertikal

seperti Moksha Tower - Mumbai.

d. Wawancara

Melakukan wawancara pada responden dari penganut agama yang berbeda untuk

mengumpulkan informasi mengenai prosesi penyemayaman jenazah sesuai

aturan masing-masing agama.

2. Analisis Data

a. Input

Data dan teori mengenai

1) Kematian

2) Pemakaman

3) Taman Publik

4) Arsitektur Pragmatik Utopian

Page 19: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Proses

c. Output

Merupakan hasil analisis dari aspek kegiatan, peruangan, pemilihan site,

pengolahan site, tampilan, tata massa, struktur, dan utilitas dengan tinjauan teori

taman publik, pemakaman terpadu, dan arsitektur pragmatik utopian.

3. Merumuskan Konsep

Merumuskan hasil analisis yang telah dilakukan pada aspek kegiatan, peruangan,

pemilihan site, pengolahan site, tata massa, struktur, dan utilitas sehingga

mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan fasilitas Taman Makam

Vertikal di Jakarta.

H. Batasan dan Ruang Lingkup

1. Batasan

Dalam kasus ini Taman Makam Vertikal yang dimaksud adalah pemakaman

vertikal yang menyatukan kegiatan pendukung dan berfungsi ganda sebagai

taman publik sebagai respon fenomena keterbatasan lahan di Jakarta dengan

pendekatan arsitektur pragmatik utopian menurut Bjarke Ingles. Arsitek Bjarke

Ingles dipilih karena merupakan arsitek yang mengaplikasikan pola pikir

pragmatik utopian ke dalam dunia arsitektur sebagai suatu bentuk inovasi dari

evolusi hasil adaptasi terhadap perkembangan kehidupan manusia.

Konsep Taman

Makam Vertikal di

Jakarta

(Sebagai Taman

Publik dan

Pemakaman Terpadu

dengan Pendekatan

Arsitektur Pragmatik

Utopian)

Kematian &

Pemakaman

Terpadu

Teori

Taman Publik

Analisis

Kegiatan

Peruangan

Pemilihan Site

Pengolahan Site

Tata Massa &

Tampilan

Struktur

Utilitas

Teori

Arsitektur

Pragmatik

Utopian

Bagan 1.1 Proses Analisis

Page 20: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Ruang Lingkup

Untuk ruang lingkup yang dibahas adalah konsep dan teori yang tepat untuk

perencanaan dan perancangan fasilitas Taman Makam Vertikal di Jakarta sesuai

pendekatan arsitektur pragmatik utopian menurut Bjarke Ingles dalam buku

"Yes is More". Untuk hal hal yang menyangkut arsitektural antara lain

pengolahan site, tampilan, tata massa, struktur, utilitas, dan sebagainya.

I. Sistematika Pembahasan

TAHAP I

Tahap ini membahas gambaran awal secara menyeluruh tentang konsep

perencanaan dan perancangan Taman Makam Vertikal di Kota Jakarta mulai

dari latar belakang, rumusan permasalahan, persoalan, tujuan, sasaran, metode,

dan sistematika pembahasan.

TAHAP II

Tahap ini membahas tinjauan yang mencakup tinjauan teori dan tinjauan

preseden berkaitan dengan pemakaman, taman publik, dan arsitektur pragmatik

utopian menjadi dasar dalam melakukan analisis untuk mendapatkan konsep

perencanaan dan perancangan Taman Makam Vertikal di Kota Jakarta.

Referensi mengenai taman publik diperoleh dari buku Ruang Terbuka Hijau

karya Niniek Anggraini dan pendekatan arsitektur pragmatik utopian diperoleh

dari buku Yes Is More karya Bjarke Ingles.

TAHAP III

Dalam tahap ini membahas data makro dan mikro dari lokasi terpilih yaitu Kota

Jakarta. Membahas dinamika penduduk Kota Jakarta dan berbagai potensi yang

ada di dalamnya berkaitan dengan Taman Makam Vertikal yang direncanakan.

TAHAP IV

Dalam tahap ini membahas proses analisis untuk mendapatkan konsep

perencanaan dan konsep perancangan Taman Makam Vertikal di Kota Jakarta.

Termasuk di dalamnya analisis peruangan, penataan site, tampilan, tata massa,

struktur, dan utilitas sesuai dengan pendekatan arsitektur pramatik utopian.

Page 21: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

TAHAP V

Tahap ini merupakan penjabaran dari output analisis yang telah dilakukan pada

tahap sebelumnya dalam bentuk konsep perencanaan dan perancangan Taman

Makam Vertikal di Kota sebagai fasilitas pemakaman vertikal yang

memadukan kegiatan pendukung ke dalam satu area pelayanan dan berfungsi

ganda sebagai ruang terbuka hijau publik di Jakarta dengan pendekatan

arsitektur pragmatik utopian

Page 22: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN

Bab ini menjabarkan tinjauan mengenai kematian, lahan pemakaman, taman

publik, dan pendekatan arsitektur pragmatik utopian yang menjadi dasar dalam

melakukan analisis pada tahap selanjutnya.

A. Kematian

1. Pengertian Kematian

Kematian merupakan akhir dari kehidupan yaitu ketiadaan nyawa dalam

organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara

permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab

tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup

mengalami pembusukan.

2. Pandangan Kematian Menurut Lima Agama Besar di Indonesia

a. Menurut pandangan Islam kematian pada hakikatnya merupakan peralihan

hidup dari satu alam ke alam lainnya. Kematian bukanlah akhir dari

segalanya, melainkan terminal awal untuk menuju kepada kehidupan kekal

di akhirat. ( Nababan, H. Syamsul Arifin, Kematian Dalam Perspektif Islam,

Makalah (tidak dipublikasikan), Yayasan An Naba' , Banten )

b. Menurut pandangan agama Budha kematian mengacu pada faktor terpenting

untuk menentukan kematian yaitu unsur-unsur batiniah suatu makhluk

hidup. Walaupun organ-organ tertentu masih dapat berfungsi sebagaimana

layaknya (secara alamiah ataupun melalui bantuan peralatan medis ),

seseorang dikatakan mati apabila kesadaran ajal (cuticitta) telah muncul

dalam dirinya. Begitu muncul sesaat, kesadaran ajal akan langsung padam.

Kepadaman kesadaran ajal merupakan „the point of no return’ bagi suatu

makhluk dalam kehidupan ini. Kematian merupakan suatu transisi menuju

kehidupan mendatang. (Sañjîvaputta, Jan, (1999), Menguak Misteri

Kematian, LPD Publisher, Bangkok.)

Page 23: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Menurut pandangan umat hindu kematian adalah perpisahan jasad dengan

Roh. Mati menurut pandangan Hindu hanyalah berlaku bagi jasad, bukan

untuk Roh. Bagi Roh, jasad tak lebih dari sekedar baju yang jika sudah

usang harus dilepas/dibuang untuk diganti dengan yang baru sebelum

mendapat “selimut keabadian” di alam Moksha. ( Paradev, Page, Fenomena

Gerbang Kematian, www.parisada.org, diakses pada 12 November 2011)

d. Menurut pandangan umat katholik kematian adalah titik akhir peziarahan

manusia di dunia, titik akhir dari masa rahmat dan belas kasihan, yang Allah

berikan kepadanya, supaya melewati kehidupan dunia ini sesuai dengan

rencana Allah dan menuju dunia keabadian. (Katekismus Gereja Katholik,

1013, www.luxveritatis7.wordpress.com, diakses pada 12 November 2011)

e. Menurut pandangan kristen

Kematian adalah pintu menuju hidup kekal yaitu kelepasan dari segala dosa

menuju hidup kepada kehidupan bersama Allah.

( Siregar, Pdt. F. H. B. , (2010), Kematiaan Menurut Ajaran Kristen,

www.hkbptapiannaulipematangsiantar.blogspot.com, diakses pada 12

November 2011)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kematian merupakan

suatu transisi menuju kehidupan yang kekal di alam akhirat. Kehidupan

setelah kematian sangat dipengaruhi oleh apa yang dilakukan seseorang

selama hidupnya. Fenomena kematian hendaknya menjadi suatu pengingat

bagi manusia yang masih hidup untuk lebih berhati hati dalam menjalani

kehidupan. Sehingga pemakaman sebagai penyemayaman jenazah perlu

lebih diekspos pada amsyarakat lewat arsitektur.

3. Fenomena Pembusukan

Jenazah manusia yang telah meninggal dunia akan mengalami pembusukan

dalam kurun waktu sekitar 24 jam kematian. Pembusukan mayat adalah proses

degradasi jaringan terutama protein akibat autolisis dan kerja bakteri pembusuk

terutama Klostridium welchii. terdapat sembilan faktor yang mempengaruhi

cepat-lambatnya pembusukan mayat, antara lain

a. Mikroorganisme. Bakteri pembusuk mempercepat pembusukan.

b. Suhu optimal yaitu 210C-37

0C mempercepat pembusukan.

Page 24: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c. Kelembaban udara yang tinggi mempercepat pembusukan.

d. Umur. Bayi, anak-anak dan orang tua lebih lambat terjadi pembusukan.

e. Konstitusi tubuh. Pembusukan tubuh gemuk lebih cepat dari tubuh kurus.

f. Sifat medium. Udara : air : tanah (1:2:8).

g. Keadaan saat mati. Oedem mempercepat pembusukan. Dehidrasi

memperlambat pembusukan.

h. Penyebab kematian. Radang, infeksi, dan sepsis mempercepat pembusukan.

Arsen, stibium, dan asam karbonat memperlambat pembusukan.

i. Seks. Wanita baru melahirkan (uterus post partum) lebih cepat mengalami

pembusukan.

Proses pembusukan jasad manusia yang telah meninggal menghasilkan

senyawa yang berbahaya untuk makhluk hidup seperti asam asetat, gas metana,

dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Sehingga ( Al-Fatih II,

Muhammad, (2007), Forensik, Klinik Indonesia. www.klinikindonesia.com

diakses pada 20 Desember 2011)

Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dari sembilan faktor

yang mempengaruhi cepat-lambat pembusukan terdapat empat faktor luar yang

dapat dikendalikan lewat penyelesaian arsitektural yaitu jumlah mikro

organisme, suhu optimal, kelembaban udara, dan sifat medium. Proses

pembusukan menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi makhluk hidup

sehingga penyemayaman jenazah memerlukan suatu penanganan khusus agar

tidak membahayakan lingkungan sekitar.

B. Pemakaman

1. Pengertian Pemakaman

Pemakaman merupakan tempat menguburkan jenazah orang yang

telah meninggal. (Sugono, Dendy, (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta)

2. Fungsi Pemakaman

Area pemakaman memiliki beberapa fungsi , antara lain

a. Sebagai tempat penyemayaman jenazah

Page 25: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Tempat untuk melakukan ziarah mengingat dan menghormati almarhum

c. Sebagai pengingat kematian bagi manusia yang masih hidup

d. Sebagai area peresapan air hujan

e. Sebagai bagian dari ruang terbuka hijau kota

3. Elemen Pemakaman

Beberapa elemen yang terdapat pada pemakaman antara lain

a. Petak kubur

b. Vegetasi (Pohon , perdu, tanaman penutup tanah,dll)

c. Penanda makam (kijing, semen, kayu, tanah ditinggikan,dll)

d. Jalan Setapak

e. Perkerasan

f. Bangunan penjaga makam

g. Saluran drainase

h. Area cuci kaki

4. Macam Pemakaman

Pemakaman di indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

a. Pemakaman umum

b. Pemakaman khusus, termasuk di dalamnya

1) pemakaman agama tertentu

2) pemakaman adat

3) pemkamanan cina

4) pemakaman tanah wakaf

5) pemakaman pribadi / keluarga

6) makam pahlawan

5. Karakter Pemakaman

Beberapa karakteristik pemakaman di Indonesia, antara lain

a. Relatif sepi

b. Dominasi vegetasi plumeria (kambuja)

c. Terdapat petak makam

d. Terkesan angker dan menakutkan

Page 26: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

e. Merupakan tempat berziarah

f. Secara audio cenderung tenang

g. Terdapat pelayanan pendukung pemakaman

h. Kegiatan dibatasi aturan

6. Pelayanan Pendukung Pemakaman

Menurut Perda No.3 Tahun 2007 Pasal 9 tentang pemakaman

disebutkan bahwa pelayanan pendukung pemakaman antara lain

a. pelayanan jasa pengurusan jenazah

b. angkutan jenazah

c. pembuatan peti jenazah

d. perawatan jenazah

e. pelayanan rumah duka

f. pengabuan atau kremasi

g. tempat penyimpanan abu jenazah

h. kegiatan atau usaha lain di bidang pelayanan pemakaman

7. Prosesi menurut lima agama besar di Indonesia

a. Menurut Ajaran Islam

1) Muslim yang telah meninggal dunia harus dimandikan, dikafani, dan

disholatkan dulu sebelum dikubur. Bagi umat islam yang masih hidup

keikutsertaan dalam prosesi ini hukumnya fardhu khifayah, yaitu

wajib untuk dilakukan oleh umat muslim, namun apabila sudah ada

yang melakukannya maka kewajiban bagi yang lain akan digugurkan.

2) Konsep penyemayaman jenazah dalam Ajaran Islam adalah manusia

berasal dari saripati tanah dan kembali ke tanah sehingga

penyemayaman jenazah harus dikubur di dalam tanah agar menjadi

tanah. Hal ini termuat Al Quran,

a. Surat Thaahaa (20) ayat 55 :

"Dari bumi (Tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan

kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya

Kami mengeluarkanmu pada kali yang lain"

b. Surat Nuh (71) ayat 17 dan 18 :

Page 27: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(17)-"Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik

baiknya" (18)- "kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah

dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan

sebenar benarnya"

Sehingga umat Islam yang telah meninggal harus dikubur dalam

media tanah agar nantinya jenazah dapat kembali menjadi tanah.

(Wawancara dengan H. Taslim, S.Ag)

3) Dalam ajaran Islam ini juga terdapat aturan mengikat mengenai

lubang kubur dan juga tata cara penguburan

a. Lubang kubur

Lubang kubur dibuat memanjang dari arah utara ke selatan.

Panjang dari lubang kubur disesuaikan dengan tinggi jenazah.. Di

bagian dasar kubur dibuat liang lahat, yaitu liang tempat

meletakkan jenazah.

b. Tata cara penguburan jenazah

Sebelum jenazah diberangkatkan ke makam, hendaknya

lubang kubur dan liang lahat sudah selesai dibuat. Setelah sampai

di makam, jenazah (masih berada dalam usungan) diletakkan di

pinggir atas lubang kubur sebelah kiblat sejajar dengan lubang

kubur. Kemudian tiga laki-laki muslim (keluarga dekat jenazah)

turun ke lubang kubur, dan tiga lainnya berdiri di atas menghadap

jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri mengahdap jenazah,

mengangkat jenazah dan menyerahkannya pada tiga laki-laki yang

berdiri di lubang kubur. Kemudian jenazah diletakkan dengan

hati-hati di liang lahat dengan posisi miring, kepala di sebelah

utara, kaki menjulur ke selatan menghadap kiblat. Keempat utas

tali yang mengikat jenazah dilepas dan kain kafan yang menutup

muka disingkapkan sehingga muka jenazah dapat mencium tanah.

Setelah jenazah sudah diletakkan di liang lahat, jenazah ditutup

dengan papan ataupun peti mati yang sudah dibongkar, lalu

ditimbun tanah.

Page 28: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(Drs. H. Syamsuri, 2004, Pendidikan Agama Islam untuk kelas

XI., Erlangga, Jakarta)

4) Islam juga mengajarkan adab berziarah makam yang baik sesuai,

beberapa aturan dalam berziarah antara lain,

a) Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi areal

pemakaman.

b) Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan Ridho dari

Allah SWT, bukan untuk meminta sesuatu pada orang yang sudah

meninggal.

c) Tidak duduk, menginjak-injak, tidur di atas petak makam

d) Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air besar,

kencing, meludah, melakukan hubungan suami isteri, buang

sampah sembarangan, dan lain-lain.

e) Mengucapkan salam kepada penghuni alam kubur

f) Mendoakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan

tenang di alam kubur sana dengan ikhlas

g) Tidak membaca Al Quran di areal pemakaman

b. Menurut ajaran Budha

1) Umat Budha yang telah meninggal dunia dirawat dengan dimandikan

dan dikenakan pakaian pantas yang dia sukai semasa hidupnya atau

dikanakan pakaian nasional adat setempat. Sebelum dilakukan

penyemayaman terakhir dilakukan acara mendoakan jenazah secara

bersama sama di rumah duka.

2) Dalam ajaran Budha penyemayaman jenazah umumnya dilakukan

dengan dua cara yaitu dikubur ataupun dikremasi. Namun ajaran ini

sangat fleksible sehingga tatacara penyemayaman jenazah umat budha

yang telah meninggal dunia dapat dilakukan sesuai dengan tatacara

penyemayaman sesuai dengan wilayah setempat. Termasuk

didalamnya tata cara dalam penguburan, lubang kubur, maupun adab

dalam berziarah. (Sañjîvaputta, Jan, (1999), Menguak Misteri

Kematian, LPD Publisher, Bangkok.)

Page 29: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Menurut Agama Hindu

1) Umat Hindu yang telah meninggal dunia dirawat dengan dimandikan

dan dikenakan pakaian yang rapi. Pemilihan pakaian dapat bersifat

fleksibel menyesuaikan adat dan kebudayan setempat.

2) Ajaran hindu sangat bersifat fleksibel termasuk tata cara

penyemayaman jenazah. Penyemayaman jenazah umumnya dilakukan

dengan cara ngaben (dibakar) namun hal tersebut hanya untuk

kalangan yang mampu. Selain itu penyemayaman jenazah dapat

dilakukan dengan dikubur, ditenggelamkan di laut, maupun

disemayamkan sesuai dengan adat kebudayaan sekitar seperti

diletakkan di bawah pohon, di atas batu, dan lain sebagainya.

3) Dalam ajaran hindu juga tidak disebutkan aturan mengenai tatacara

penguburan, lubang kuburan, maupun adab dalam berziarah semua itu

sesuai dengan adat dan kebudayaan setempat. Dalam berziarah

dianjurkan untuk menjaga sopan santun dan tenang pada saat

mendoakan orang yang telah meninggal.

(wawancara Bapak Sudjarwo, Pedande Desa Kemuning)

d. Menurut agama katholik

1) Umat katholik yang meninggal dunia dirawat dengan dimandikan dan

dikenakan pakaian yang rapi, kemudian dilakukan doa bersama

dengan menyanyikan syair syair pujian untuk sang jenazah.

2) Tatacara penyemayaman jenazah umat katholik juga fleksible dan

dapat mengikuti adat dan budaya setempat. Jenazah umat katholik di

Indonesia umumnya disemayamkan dengan dikubur di dalam tanah.

3) Untuk tatacara penguburannya dilakukan dengan mengubur jenazah

bersama peti mati tanpa dirusak maupun di buka. Dalam ajaran

katholik ini tidak disebutkan aturan mengenai lubang pemakaman.

4) Adab berziarah sesuai dengan ajaran katholik adalah menjaga sopan

santun saat berada di areal pemakaman.

e. Menurut agama kristen

1) Umat kristen yang meninggal dunia dirawat, dimandikan, dan

dikenakan pakaian yang rapi dan didoakan dengan syair pujian.

Page 30: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Tatacara penyemayaman jenazah umat kristen juga fleksible dan

dapat mengikuti adat dan budaya setempat. Hampir sama seperti umat

katholik, jenazah umat kristen di Indonesia pada umumnya

disemayamkan dengan dikubur di dalam tanah.

3) Untuk tatacara penguburan jenazah umat kristen pun juga hampir

sama dengan umat katholik yaitu jenazah dikubur bersama peti mati

tanpa dirusak maupun di buka. Dalam ajaran kristen ini tidak

disebutkan aturan mengenai lubang pemakaman.

4) Adab berziarah sesuai dengan ajaran kristen adalah dengan menjaga

sopan santun di areal pemakaman.

(wawancara Ibu Sri Sugiyanti, Amd, Guru Agama Kristen SMPN 25

Surakarta)

Pemakaman berkaitan dengan prosesi pada masing masing agama yang ada

dalam masyarakat. Dari lima agama besar yang ada di Indonesia agama Islam

memiliki peraturan pemakaman yang tegas dan bersifat universal, tetapi keempat

agama yang lain yaitu Hindu, Budha, Kristen, dan Katholik memiliki peraturan

yang fleksibel. Sehingga aturan dalam Islam yang tegas dan bersifat universal

dapat lebih dominan digunakan dari aturan agama lain yang lebih flexibel. Suatu

area pemakaman terpadu hendaknya menyediakan berbagai pelayanan

pendukung sehingga dapat mengakomodir kebutuhan penyemayaman jenazah

untuk masyarakat.

C. Taman Publik

1. Pengertian Taman Kota

Taman (Garden) diterjemahkan dari bahasa Ibrani, Gan berarti melindungi

atau mempertahankan lahan yang ada dalam suatu lingkungan berpagar, Oden berarti

kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Secara lengkap dapat diartikan Taman

adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan,

kegembiraan, dan kenyamanan. (Anggriani, Niniek , (2011), Ruang Terbuka Hijau di

Perkotaan, Yayasan Humaniora , Klaten.)

Page 31: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Fungsi Taman Kota

Fungsi sangat besar karena berusaha menciptakan suatu space yang

manusiawi bagi penduduk kota. Adapun fungsi dari taman kota antara lain

a. Fungsi sosial

1) sebagai tempat melakukan aktivitas bersama

2) sebagai tempat komunikasi sosial

3) sebagai tempat peralihan dan menunggu

4) sebagai tempat bermain dan olah raga

5) sebagai sarana olah raga dan rekreasi

6) sarana penghubung antara tempat satu dengan tempat lainnya

7) pembatas diantara massa bangunan

8) sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk

membentuk kesadaran lingkungan hidup

9) sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian, dan

keindahan lingkungan

b. Fungsi Ekologis

1) penyegaran udara, mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro

2) penyerap air hujan

3) pengendalian banjir dan pengaturan tata air

4) memelihara ekosistem tertentu dan perlindungan plasma nuftah

5) pelembut arsitektur bangunan

3. Elemen Taman Publik

Elemen dari taman publik terdiri dari

a. Material Lansekap atau Vegetasi

1) Pohon : tanaman kayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar dengan

percabangan yang kokoh.

2) Perdu : jenis tanaman seperti pohon terapi berukuran kecil, batang cukup

berkayu tetapi kurang tegak dan kurang kokoh.

3) Semak : tanaman yang agak kecil dan rendah, tumbuhnya melebar atau

merambat.

Page 32: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4) Tanaman penutup tanah : tanaman yang lebih tinggi rumputnya, berdaun

dan berbunga indah.

5) Rumput : jenis tanaman pengalas, merupakan tanaman yang persisi berada

diatas tanah.

b. Material Pendukung atau Elemen Keras

1) Kolam dibuat dalam rangka menunjang fungsi gedung atau merupakan

bagian taman yang memiliki estetika sendiri. Taman dengan kolam akan

mampu meningkatan kelembaban lingkungan sehingga dapat berfungsi

sebagai penyejuk lingkungan.

2) Tebing buatan. Tebing ini dibuat untuk memberikan kesan alami, menyatu

dengan alam, tebing dibuat dengan maksud untuk menyembunyikan

tembok pembatas dinding yang licin massif, agar tidak menyilaukan pada

saat matahari bersinar sepanjang siang.

3) Batu-batuan sebagai elemen estetika untuk menguatkan kesan alami.

4) Gazebo adalah bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang

berfungsi sebagai tempat beristirahat menikmati taman.

5) Jalan setapak dibuat agar dalam pemeliharaan taman tidak merusak rumput

dan tanaman.

6) Perkerasan pada taman dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai

macam bahan, seperti tegel, paving, aspal, batu bata, dan bahan lainnya.

7) Lampu taman sebagai penerang dan sebagai nilai estetika pada taman.

4. Macam Taman Kota

Tiga macam taman kota menurut aktivitasnya antara lain,

a. Taman untuk rekreasi aktif adalah taman yang didalamnya dibangun suatu

kegiatan pemakai taman, sehingga pemakai taman secara aktif

menggunakan fasilitas didalamnya, sekaligus memperoleh kesenangan,

kesegaran, dan kebugaran.

b. Taman untuk rekreasi pasif adalah taman yang dibentuk agar dapat

dinikmati keindahan dan kerindangannya, tanpa mengadakan aktivitas dan

kegiatan apapun.

Page 33: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Taman untuk rekreasi aktif dan pasif merupakan taman yang bisa

dinikmati keindahan sekaligus ada fungsi lain dan dapat digunakan untuk

mengadakan aktivitas.

5. Karakter Taman Publik

Beberapa karakteristis taman publik di Indonesia antara lain,

a. Relatif banyak dikunjungi masyarakat

b. Dominasi bunga

c. Terdapat pedestrian

d. Terkesan menarik dan menyenangkan

e. Sebagai tempat berinteraksi

f. Secara audio relatif ramai

g. Didukung elemen taman

h. Kegiatan cenderung bebas

bahwa taman publik memiliki dua elemen utama yaitu elemen landscape dan

elemen pendukung yang saling mengisi. Taman publik memiliki dua fungsi

utama yaitu fungsi sosial dan fungsi ekologis untuk menciptakan suatu space

yang manusiawi bagi penduduk kota. Suatu taman publik tentunya harus dapat

memberi makna bagi masyarakat sekitar, mengakomodir kegiatan user, dan juga

menerima kehadiran berbagai lapisan masyarakat sesuai peraturan yang berlaku.

D. Arsitektur Pragmatik Utopian

Tinjauan arsitektur pragmatik utopian ini bersumber dari buku Yess Is More :

An Archicomic On Architectural Evolution karya Bjarke Ingels pada tahun 2009

terbitan Taschen, Denmark.

1. Pengertian Pragmatik Utopian

Secara historis bidang arsitektur telah didominasi oleh dua ekstrem yang

berlawanan. Di satu sisi merupakan avant garde-penuh ide-ide gila. Berasal dari

filsafat, mistisisme, atau daya tarik potensial visualisasi komputer sehingga sering

terlepas dari kenyataan dan hanya menjadi karya seni yang mahal. Di sisi lain

terdapat banyak sekali perusahaan konsultan yang mendirikan bangunan kotak yang

membosankan. Arsitektur akan mengakar pada dua wajah yang tidak subur yaitu

Page 34: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

utopis yang naif atau pragmatis yang kaku. Bila dihadapkan pada kedua hal tersebut,

Bjarke Ingle cenderung memadukan potensi antara kedua hal yang saling berlawanan

tersebut. Suatu arsitektur pragmatik utopian yaitu perpaduan potensi sisi pragmatis

dan sisi utopis yang dapat berjalan harmonis untuk kepentingan masyarakat.

2. Suatu Teori Evolusi Arsitektur

Gambaran tradisional dari arsitek radikal adalah seorang pemuda yang

memberontak melawan suatu pembentukan. Avant-garde didefinisikan sebagai

apa yang dilawan daripada digunakan untuk apa. Hal ini mengarah ke suatu fase

pergantian dari kontradiksi dimana setiap generasi mengatakan bahwa dia adalah

lawan dari generasi sebelumnya.. Daripada menjadi radikal dengan mengacuhkan

suatu kontek, lebih baik mencoba mengubah pola pikir dengan cara yang

menyenangkan.

Seperti Darwin mendekripsikan suatu penciptaan sebagai proses dari seleksi

alam. Arsitek sebaiknya memperhatikan kekuatan dari masyarakat, berbagai

kepentingan dari semua orang, memutuskan yang mana ide arsitek bisa hidup dan

yang mana yang harus mati. Suatu ide ber-evolusi lewat suatu mutasi dan

perkawinan silang menjadi suatu spesies baru dari arsitektur yang seutuhnya .

Kehidupan manusia ber-evolusi lewat adaptasi dari perubahan lingkungan

alami. Dengan inovasi dari arsitektur dan perkembangan teknologi Bjarke Ingel

telah menangkap kekuatan untuk mengadaptasi lingkungan sekitar sebagai suatu

jalan kehidupan yang tepat. Sebagaimana kehidupan itu berevolusi, kota dan

arsitektur juga perlu berevolusi secara beriringan. Sehingga di saat sesuatu tidak

cocok untuk berada di masanya, sebagai seorang arsitek harus memiliki

kemampuan dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa arsitektur tidak

memaksa masyarakat untuk beradaptasi pada sisa masa lalu yang telah usang

namun memberi suatu inovasi baru yang menarik dan menyenangkan.

Arsitektur sering dibebankan dengan konsep monogami (tunggal) dari suatu

komitmen ke dalam suatu kepentingan tunggal atau ide. Suatu arsitektur dimana

seorang arsitek tidak harus memilih antara privat atau publik, padat atau terbuka,

urban atau sub-urban, atheis atau muslim, dan lain sebagainya. Suatu arsitektur

yang memperbolehkan arsitek untuk mengatakan "YA" untuk semua aspek

kehidupan manusia tak peduli seberapa besar mereka bertentangan. Suatu bentuk

Page 35: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

arsitektural yang digami (ganda), dimana arsitek tidak harus memilih satu

diantara yg lain tapi bisa mendapatkan keduanya secara harmonis.

Seperti yang dikatakan Darwin, bukan spesies paling kuat ataupun paling

pintar, melainkan yang paling bisa beradaptasi dengan perubahanlah yang mampu

bertahan. Arsitektur Pragmatik Utopian merupakan penggabungan antara

pemikiran pragmatik dan pemikiran utopian yang dapat berjalan harmonis untuk

kepentingan masyarakat. Suatu evolusi dari dunia arsitektur dari hasil adaptasi

terhadap perkembangan masyarakat. Memposisikan arsitek dalam suatu konsep

bigami (ganda) yang dapat menyatukan berbagai aspek kehidupan tanpa

memperdulikan seberapa bertentangan kedua hal tersebut asalkan dapat memberi

manfaat yang lebih untuk kehidupan masyarakat.

Arsitektur pragmatik utopian berada pada overlap antara potensi pemikiran

utopis dan pragmatis. Sehingga menghasilkan inovasi ide baru dengan

mengeksplor imaginasi maksimal (utopis) namun tetap bersifat fungsional, dapat

diterima logika, dan memungkinkan manusia untuk menggapainya (pragmatis)

Gambar 2.1Charles Robert Darwin

Sumber : Yes Is More

Bagan 2.1 Posisi Pendekatan Pragmatik Utopian

Pragmatis Utopian

Pragmatik Utopian

Potensi

Page 36: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dengan pemanfaatan perkembangan teknologi sebagai bentuk adaptasi

perkembangan kehidupan manusia.

3. Desain Berkelanjutan

Sekarang ini konsep berkelanjutan bukanlah suatu hal yang dapat diangkat

sebagai tema khusus dalam suatu desain karena setiap bangunan haruslah

menerapkan prinsip prinsip berkelanjutan baik secara langsung dan tidak langsung

agar bangunan tersebut dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat. Dalam

suatu desain berkelanjutan tersebut terdapat sepuluh aspek, antara lain

a. Reduce, Reuse, Recycle (mengurangi penggunaan, penggunaan kembali,

daur ulang)

b. Stay close to home (tetap dekat dengan rumah)

c. Minimize use of combustion engines (memperkecil penggunaan mesin

pembakaran)

d. Reduce fuel consumption (mengurangi penggunaan bahan bakar)

e. Support govermenment regulation with political choice (mendukung aturan

pemerintah dengan pemilihan politik)

f. Support throughful innovation ( mendukung inovasi yang bijaksana)

g. Prioritize (prioritas)

h. Vote (memilih)

i. Feel guity (merasa bersalah)

j. Enjoy what you have (menikmati apa yang kau punya)

Dengan menyesuaikan desain berkelanjutan pada pola hidup sesuai

pendekatan arsitektur pragmatik utopian yang senantiasa beradaptasi pada

perkembangan manusia, maka didapatkan evolusi sepuluh poin tersebut menjadi

a. Use, Reuse, Recycle ( menggunakan, menggunakan kembali, daur ulang)

b. Hit the road ( memulai perjalanan )

c. Maximize use of hydrogen engines ( memperbanyak penggunaan mesin

berbahan hidrogen)

d. Produce energi when driving ( menghasilkan energi saat berkendara)

e. Support your household with energy (mendukung rumah tangga dengan

energi)

Page 37: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

f. Support thoughtful innovation !!! (lebih menegaskan dukungan pada inovasi

yang bijaksana)

g. The more you use-more you get (semakin banyak yang dipakai-semakin

banyak yang didapat)

h. Waste (sampah)

i. Dont feel guilty (jangan merasa bersalah)

j. Enjoy more ( menikmati lebih)

Kedua hal tersebut bukanlah merupakan dua hal yang saling berlawanan,

namun lebih ke dua sisi yang berjalan dari latar belakang yang sama. Dengan

evolusi tersebut masyarakat tidak merasa terbatasi maupun terpaksa. Sehingga

masyarakat dapat melakukan semua kegiatan dengan bebas dan tetap menjunjung

prinsip berkelanjutan.

4. Massa dan Tampilan Bangunan

Pada awal 1900an, arsitek sudah mampu mendesain dan membangun menara

yang imajinatif sebagai penghormatan untuk gereja maupun sang raja. Bangunan

tersebut memiliki ornamen yang indah dengan bentuk organik yang dinamis.

Masyarakat dapat merasakan keindahan dan terpukau dengan bangunan

bangunan tersebut. Namun dengan datangnya fungsionalisme dengan berbagai

perhatian mengenai pencahayaan alami, view, fungsi, dan teknik produksi,

imajinasi kita semakin berkurang sehingga bangunan hanya akan berbentuk

orthogonal yaitu kotak yang membosankan dengan pengulangan plat persegi

panjang yang identik. Bentuk tersebut menimbulkan suatu kebosanan dan

pemikiran yang statis. Dengan melakukan evolusi dan beradaptasi kita dapat

memadukan kedua unsur tersebut dengan memanfaatkan nilai baik dari

Gambar 2.2 Evolusi Bentukan Massa Arsitektur

Sumber : Yes Is More

Page 38: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

fungsionalisme ke dalam suatu proses kreatif dan menghasilkan bentukan baru

yang indah sekaligus fungsional.

Proses pembentukan massa pada pendekatan arsitektur pragmatik utopian

merupakan suatu pembentukan berdasarkan proses berfilosofi yang mengambil

suatu bentuk tertentu kemudian mentransformasikannya dengan memaksimalkan

imajinasi untuk menghasilkan bentukan massa yang terkesan dinamis, unik, dan

terlepas dari bentukan bangunan yang membosankan. Bentukan tersebut lebih

menitik beratkan pada proses berfilosofi dan eksplorasi imajinasi daripada suatu

bentukan yang komunikatif untuk menunjukkan fungsi yang diwadahi.

Bentukan massa pada Arsitektur Pragmatik Utopian memiliki bentuk yang

unik, namun hal tersebut tidak semata mata mengejar nilai estetika ataupun

imajinasi. Setiap ruang yang tercipta dari bentukan massa tersebut memiliki nilai

Gambar 2.3 Contoh proses pembentukan massa

Sumber : Yes Is More

Gambar 2.4 Stavanger Concert Hall

Sumber : Yes Is More

Page 39: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

fungsional yang lebih. Seperti yang terlihat pada Stavanger Concert Hall (gambar

2.4) terlihat bagian bawah maupun bagian ats tangga dimanfaatkan sebagai ruang

publik. Pada bagian atap bangunan pun juga dibuat datar dan mudah diakses oleh

masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik

Massa bangunan pada arsitektur pragmatik utopian memiliki bentukan massa

yang terkesan monumental dan dinamis. Massa bangunan ini diselesaikan dengan

fasad bangunan yang didominasi dengan material beton bertulang, kaca, baja,

kayu, dan vegetasi yang di ekspos sehingga menjadi suatu elemen fungsional

sekaligus elemen estetika. Pemilihan material tersebut juga berdasarkan kekuatan

struktur dan penyesuaian terhadap bentuk massa yang dinamis.

Bentukan Massa yang dinamis dan terlepas dari bentuk bentuk pragmatik

yang kaku tentunya memerlukan penyelesaian struktur yang sesuai. Penyelesaian

struktur pada arsitektur pragmatik utopian ini sangat memperhatikan beberapa

aspek agar bangunan dapat berdiri dengan kuat dan dapat direalisasikan, seperti

a. bentuk bangunan yang dinamis

b. pemanfaatan teknologi

c. logika struktur

d. pemilihan material yang tepat

5. Sirkulasi

Sirkulasi memegang peranan penting dalam suatu wadah kegiatan.

Menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lain agar kegiatan dapat

berjalan dengan maksimal.

Gambar 2.5 Dominasi Material Arsitektur Pragmatik Utopian

Sumber : big.dk

Page 40: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Bangunan dalam arsitektur pragmatik utopian bukanlah suatu bangunan egois

yang membatasi diri dengan ruang luar dan tidak membatasi hubungan antar

fasilitas di luar site. Berlaku sebaliknya, bahwa bangunan pada arsitektur

pragmatik utopian menjadikan site menjadi suatu sarana penghubung antar

fasilitas di luar site yang bermanfaat untuk kepentingan publik.

6. Elemen Arsitektur

Pendekatan arsitektur pragmatik utopian menekankan pada suatu inovasi

yang bermanfaat untuk masyarakat. Bahwa suatu hal yang ada sekarang ini adalah

hasil evolusi dari proses adaptasi dari suatu perkembangan masyarakat yang tidak

menutup kemungkinan bahwa hal yang ada sekarang ini masih dapat berevolusi

lagi apabila kebutuhan masyarakat mulai berkembang. Begitu pula pada elemen

arsitektur yang dapat berevolusi menyesuaikan perkembangan masyarakat sehinga

tak hanya memenuhi tuntutan fungsional namun memiliki nilai tambah sebagai

suatu elemen yang menyenangkan.

Gambar 2.6 Sirkulasi Pillar of Bawadi

Sumber : big.dk

Gambar 2.7 Elemen Arsitektur Pragmatik Utopian

Sumber : big.dk

Page 41: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sebagai contoh adalah halte bus, selama ini kegiatan menunggu bus di halte

bus merupakan suatu hal yang membosankan. Bagaimana bila kegiatan menunggu

bus dibuat lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan pendekatan

pragmatik utopian suatu tempat duduk pada halte bus dapat berevolusi menjadi

ayunan sehingga user tidak akan bosan saat menunggu bus. Halte bus tak hanya

memiliki nilai fungsional sebagai tempat menunggu bus, namun memiliki nilai

tambah sebagai suatu elemen yang menyenangkan.

7. Pengaruh Positif Pada Lingkungan Sekitar

Tak semata mata hanya membangun pada site yang telah disediakan oleh

client saja, Bjarke Ingle juga merencanakan suatu bangunan pioner di Kalifha,

Abu Dhabi. Ingle melihat area ini merupakan salah satu area mati yang

berpontensi untuk dikembangkan apabila dirangsang dengan suatu fasilitas yang

diekspos secara maksimal sehingga dapat menarik perhatian dunia. Maka

dirancang fasilitas Taman Bermain Kalifha Park dengan mega roller coaster

sebagai point of interest yang membuka kemungkinan pengembangan area di

sekitarnya dan menghidupkan area tersebut.

Simpulan dari pembahasan diatas adalah arsitektur pragmatik utopian

merupakan evolusi arsitektur yang beradaptasi dengan perkembangan kehidupan

masyarakat. Arsitektur yang menggabungkan pemikiran pragmatis dan pemikiran

utopis ini memiliki beberap prinsip desain, antara lain

a. Imaginatif-logis

b. Inovasi

c. Pemanfaatan teknologi modern

d. Dinamis-Monumental

e. Filosofis

f. Dominasi unsur publik

Gambar 2.8 Pengembangan Kalifa Park

Page 42: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

g.Manfaat ganda

h.Energi mandiri

E. Preseden

1. San Diego Hill (Karawang , Jakarta Barat)

a. Pelaku :

1) Keluarga duka dan jenazah

2) Peziarah

3) Wisatawan

4) Pengelola

b. Aktivitas :

1) Pemakaman Jenazah

2) Berziarah

3) Berjalan jalan

4) Rekreasi

5) Olah raga

6) Pertemuan

7) Pengelolaan fasilitas

c. Perwadahan

San Diego Hill selain menyediakan area untuk pemakaman juga

menyediakan fasilitas fasilitas rekreasi seperti lapangan olah raga, jalan

setapak dengan pengolahan lansekap yang indah, gedung pertemuan ,

restoran, waduk dengan permainan air, dan lain sebagainya.

d. Permasaan

Massa bangunan di San Diego Hill ini dirancang dengan komposisi

menyebar untuk memaksimalkan pengolahan lansekap dan agar massa

bangunan tidak menutup pandang pada pengunjung.

San Diego Hill merupakan makam

pertama di Indonesia yang menambahkan

unsur rekreasi ke dalam fungsi. Makam ini

bersifat komersil dan terbuka untuk umum

tanpa ada pengkhususan. Gambar 2.9 San Diego Hill

Page 43: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

e. Interaksi

San Diego Hill dibangun dengan mempertahankan kontur alami dari

site. Keserasian dengan alam sekitar yang hijau sangat ditonjolkan untuk

memperkuat aspek rekreasi yang mengubah citra negatif dari suatu

pemakaman.

Dari preseden San Diego Hill ini dapat disimpulkan bahwa

pemakaman tak selalu menjadi tempat yang angker dan tidak tertata, tetapi

bisa dikombinasikan dengan unsur rekreasi menjadi suatu inovasi fasilitas

pemakaman yang menarik perhatian.

2. Moksha Tower (Mumbai, India)

a. Pelaku

1) Keluarga duka dan Jenazah (Hindu, Islam, Kristen, dan Parsi)

2) Peziarah

3) Pengelola

b. Aktivitas

1) Pemakaman

2) Kremasi

3) Berziarah

4) Meditasi

5) Pengelolaan fasilitas

c. Perwadahan

Moksha Tower menyediakan pemakaman bagi umat Hindu,

Islam, Kristen, dan Parsi selain itu juga menyediakan fasilitas kremasi

bagi jenazah yang ingin disemayamkan dengan cara dibakar sesuai

salah satu adat kebudayaan yang ada di India. Pada bagian atas tower

disediakan suatu space yang luas untuk bermeditasi bagi umat parsi.

Gambar 2.10 Moksha Tower

Moksha Tower merupakan desain

pemakaman vertikal di Mumbai yang

mengakomodir pemakaman untuk empat

agama terbesar di India yaitu umat Hindu,

Islam, Kristen, dan Parsi sebagai solusi dari

keterbatasan lahan pemakaman yang ada

Page 44: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

d. Permasaan

Moksha Tower terdiri dari satu massa tunggal dengan 50 lantai.

e. Interaksi

Moksha Tower sangat kontekstual dengan lingkungan sekitar. Pada

bangunan terdapat pemaksimalan lahan hijau yang berguna untuk

menfilter polusi udara yang ada di sekitarnya.

Dari preseden Moksha Tower ini dapat disimpulakan bahwa

dengan sistem vertikal jumlah luasan lahan pemakaman dapat

dilipatgandakan sebagai solusi fenomena keterbatasan lahan.

Page 45: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

TINJAUAN LOKASI

Bab ini menjabarkan tinjauan lokasi yang mencakup data data mengenai

situasi dan kondisi Kota Jakarta berkaitan dengan Taman Makam Vertikal.

A. JAKARTA

1. Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota

negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang

memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau

Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),

Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan

Djakarta (1942-1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan

penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta

(Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan

terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

Gambar 3.1 Peta Jakarta

sumber : bdkjakarta.kemenag.go.id

Page 46: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Ekonomi

Selain sebagai pusat pemerintahan, Kota Jakarta juga merupakan pusat

bisnis dan keuangan. Di samping Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia,

kantor-kantor pusat perusahaan nasional banyak berlokasi di Kota Jakarta. Saat

ini, lebih dari 70% uang negara, beredar di Kota Jakarta.

Kota Jakarta merupakan salah satu kota di Benua Asia dengan masyarakat

kelas menengah cukup besar. Pada tahun 2009, 13% masyarakat kota Jakarta

berpenghasilan di atas US$ 10.000. Jumlah ini, menempatkan Kota Jakarta

sejajar dengan Singapura, Shanghai, dan Mumbai.

3. Kependudukan

Jumlah penduduk Jakarta sekitar 9.588.198 jiwa (2010), namun pada siang

hari, angka tersebut akan bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota

satelit seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. Kota/Kabupaten yang

paling banyak penduduknya adalah Jakarta Timur dengan 2.131.341 penduduk,

sementara Kepulauan Seribu adalah kabupaten dengan paling sedikit penduduk,

yaitu 19.545 jiwa.

a. Kepadatan Penduduk

Kota

Administrasi

Luas /

Area

(km2)

2006 2007 2008 2009 2010

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Kepadata

n

Pendudu

k (km2)

Kepulauan

Seribu

8,70 1 640 2 297 2 233 2 251 2 432

Jakarta Selatan 141,27 14 092 14 872 15 161 15 287 14 598

Jakatra Timur 188,03 12 858 12 878 12 914 13 023 14 327

Jakarta Pusat 48,13 18 618 18 485 18 590 18 745 18 761

Jakata Barat 129,54 16 890 16 774 17 004 17 147 17 616

Jakarta Utara 146,66 10 213 9 908 9 951 10 035 11 221

Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Jakarta Tahun 2006-2010

Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Page 47: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Data Kelahiran dan Kematian

Berikut ini adalah tabel jumlah kelahiran dan kematian Kota Jakarta pada

tahun 2011 yang digunakan untuk mengetahui jumlah kelahiran dan kematian

per tahun.

Perbandingan jumlah kelahiran dan kematian Kota Jakarta per wilayah

kota administrasi pada tahun 2011 tersebut ditunjukkan pada diagram berikut

Gambar 3.2 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi Jakarta 2011

Sumber : Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi

Sumber : Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi

Tabel 3.2 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi Jakarta 2011

Page 48: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Agama

Agama yang dianut oleh penduduk DKI Jakarta beragam. Menurut data

pemerintah DKI pada tahun 2005, komposisi penganut agama di kota ini

adalah Islam (84,4%), Kristen Protestan (6,2 %), Katolik (5,7 %), Hindu

(1,2 %), dan Buddha (3,5 %) Jumlah umat Buddha terlihat lebih besar

karena umat Konghucu juga ikut tercakup di dalamnya. Angka ini tidak jauh

berbeda dengan keadaan pada tahun 1980, yangmana umat Islam berjumlah

84,4%; diikuti oleh Protestan (6,3%), Katolik (2,9%), Hindu dan Buddha

(5,7%), serta Tidak beragama (0,3%) penganut agama Kong Hu Cu secara

relatif adalah 1,7%. Pada tahun 1980 dan 2005, sensus penduduk tidak

mencatat agama yang dianut selain kelima agama yang diakui pemerintah.

4. Iklim

Jakarta memiliki karakteristik udara yang panas dan kering. Jakarta

mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan

rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan

antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta

dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus

dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober

adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C.

Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tahun

Rata-rata

tertinggi °C

(°F)

29.9

(85.8)

30.3

(86.5)

31.5

(88.7)

32.5

(90.5)

32.5

(90.5)

31.4

(88.5)

32.3

(90.1)

32.0

(89.6)

33.0

(91.4)

32.7

(90.9)

31.3

(88.3)

32.0

(89.6)

31,8

(89,2)

Rata-rata

terendah °C

(°F)

24.2

(75.6)

24.3

(75.7)

25.2

(77.4)

25.1

(77.2)

25.4

(77.7)

24.8

(76.6)

25.1

(77.2)

24.9

(76.8)

25.5

(77.9)

25.5

(77.9)

24.9

(76.8)

24.9

(76.8)

25,0

(77)

Presipitasi

mm (inches)

384.7

(15.146)

309.8

(12.197)

100.3

(3.949)

257.8

(10.15)

133.4

(5.252)

83.1

(3.272)

30.8

(1.213)

34.2

(1.346)

29.0

(1.142)

33.1

(1.303)

175.0

(6.89)

84.0

(3.307)

1.655,2

(65,165)

Rata-rata

hari berhujan 26 20 15 18 13 17 5 24 6 9 22 12 187

Tabel 3.3Data Iklim Wilayah Jakarta

Sumber: World Meteorological Organisation

Page 49: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5. RTRW Mengenai Ruang Terbuka Hijau

Area yang berwarna hijau menunjukkan arahan rencana pemanfaatan tata

ruang Wilayah DKI Jakarta termasuk di dalamnya area perencanaan ruang terbuka

hijau yang dapat dijadikan pedoman dalam penentuan site untuk fasilitas Taman

Makam Vertikal di Jakarta.

Gambar 3.3 Peta Struktur Arahan Rencana

Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta

Sumber : Pemkot DKI Jakarta

Page 50: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

ANALISIS

Bab ini menjabarkan proses analisis aspek arsitektural terhadap pendekatan

arsitektur pragmatik utopian berdasarkan tinjauan teori yang telah di bahas pada bab

sebelumnya guna mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan fasilitas

Taman Makam Vertikal di Jakarta.

A. Analisis Kegiatan dan Peruangan

1. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Proses analisis terhadap aspek peruangan dimulai dari analisis

kegiatan yang direncanakan pada fasilitas Taman Makam Vertikal.

Dari bagan 4.1 terlihat bahwa Taman Makam Vertikal ini merupakan

fasilitas mix use antara taman publik dan pemakaman terpadu. Sehingga

dalam fasilitas ini terdapat beberapa kelompok dengan masing masing user,

detail kegiatan, dan perwadahannya. Hal tersebut dijabarkan sebagai berikut,

a. Kelompok Kegiatan Taman Publik. Kegiatan yang umum dilakukan

pengunjung pada taman publik antara lain berinteraksi, berjalan jalan,

Bagan 4.1 Analisis Kelompok Besar Kegiatan

Pragmatik Utopian

Keterbatasan Lahan

Keg. Pemakaman

(Terpadu)

Kebutuhan

Kematian

Kebutuhan

Interaksi

Taman Publik Pemakaman Terpadu +

Fasilitas

Taman Makam Vertikal

Keg. Taman Publik Keg. Staff Pengelola

Page 51: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

jogging, bermain, berolahraga, beristirahat, dan lain sebagainya.

Kegiatan tersebut perlu diwadahi dengan jalan setapak mengelilingi

lansekap taman dengan didukung instrumen permainan, instrumen

olahraga, tempat peristirahatan, dan lain sebagainya

b. Kelompok Kegiatan Pemakaman. Faslititas ini merupakan pemakaman

terpadu sehingga kelompok kegiatan ini dibedakan menjadi dua yaitu

pemakaman kubur dan pemakaman kremasi beserta masing masing

kegiatan pendukungnya.

1) Pada pemakaman kubur jenazah diusung melalui jalur sirkulasi dan

dikubur pada liang lahat. Sedangkan keluarga duka dan peziarah

dapat melakukan mengurus administrasi pada bagian administrasi,

mendapatkan informasi pada bagian informasi, menunggu pada

ruang tunggu dan hall, melakukan prosesi rumah duka pada aula

serbaguna, mendapatkan kebutuhan pemakaman pada toko

kebutuhan pemakaman, memesan peti mati pada workshop peti

mati. Selain itu juga menyediakan fasilitas pada pengunjung untuk

melakukan pelatihan pemulasaraan pada ruang pelatihan.

2) Pada pemakaman kremasi jenazah diusung melewati jalur sirkulasi,

sebelum dilakukan penyimpanan dan pembakaran mayat perlu

dimulasara pada ruang pemulasaraan jenazah untuk memastikan

tidak ada benda sulit terbakar yang melekat pada tubuh jenazah, bila

keluarga menginginkan untuk melakukan pembakaran pada hari lain

maka jenazah dapat disimpan di ruang penyimpanan jenazah,

jenazah dibakar pada ruang kremasi, setelah dilakukan kremasi

jenazah akan menjadi abu dan sisa tulang yang masih kasar

sehingga perlu digiling agar menjadi serbuk dan dimasukkan ke

dalam guci pada ruang pengelolaan abu, setelah abu sudah

dimasukkan ke dalam guci keluarga dapat membawanya pulang atau

menyimpannya pada ruang penyimpanan abu yang dapat dikunjungi

sewaktu waktu oleh keluarga maupun pengunjung. Sama halnya

dengan kegiatan pemakaman kubur, keluarga duka maupun peziarah

bisa mengurus administrasi pada bagian administrasi, mendapatkan

Page 52: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

informasi pada bagian informasi, menunggu pada ruang tunggu, dan

lain sebagainya.

c. Kelompok Kegiatan Pengelola. Pada kelompok kegiatan ini pengelola

dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan Dinas Taman dan Pemakaman

Jakarta Pusat dan kegiatan pengelolaan langsung pada fasilitas Taman

Makam Vertikal, hal tersebut dijabarkan sebagai berikut

1) Pada kegiatan dinas ini didasarkan pada struktur Kepengurusan Dinas

Taman dan Pemakaman DKI Jakarta. Dari bagan tersebut kepengurusan

dinas terbagi menjadi beberapa bagian sebagi berikut

a) Ka. Suku Dinas Pemakaman, memimpin Dinas Pemakaman Jakarta

Pusat dan fasilitas bidang pemakaman di ruang Ka. Suku Dinas

Pemakaman, untuk melakukan diskusi dengan staff dapat dilakukan

di ruang diskusi kecil dan untuk meeting besar dapat dilakukan di

ruang meeting.

b) Ka. Suku Dinas Pertamanan, memimpin Dinas Pertamanan Jakarta

Pusat dan fasilitas bidang pertamanan di ruang Ka. Suku Dinas

Pertamanan untuk melakukan diskusi dengan staff dapat dilakukan di

Bagan 4.2 Struktur Kepengurusan Dinas Taman dan Pemakaman DKI Jakarta

Sumber Distama DKI Jakarta

Pusat

Ka. Su. Din

Pemakaman

Ka. Su. Din

Pertamanan

Tata

Usaha

Tata

Usaha

Sie.

Perencanaan

Taman

Sie.

Taman

Sie.

jalur

Hijau

Sie.

Bina Peran serta

masyarakat

Sie. Sarana

dan Prasarana

Pemakaman

Sie.

Angkutan dan Perawatan

Jenazah

Sie.

Taman dan pemakaman

umum

Page 53: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

ruang diskusi kecil dan untuk meeting besar dapat dilakukan di ruang

meeting.

c) Staff dan Kepala Tata Usaha, mengurus kegiatan tata usaha (

pencatatan, perijinan, kepegawaian, keuangan) di ruang Tata Usaha

d) Staff dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman, mengelola

perencanaan dan penyediaan sarana dan prasarana pemakaman yang

berkantor di ruang Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman

e) Staff dan Kepala Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah, mengelola

penyediaan pelayanan angkutan jenazah, jasa pemulasaraan, dan

pelatihan pemulasaraan yang berkantor di ruang Seksi Angkutan dan

Perawatan Jenazah

f) Staff dan Kepala Seksi Taman Pemakaman Umum, mengelola

kegiatan perawatan, dan pemeliharaan fasilitas pemakaman yang

berkantor di ruang Seksi Taman Pemakaman Umum

g) Staff dan Kepala Seksi Perencanaan Taman, mengelola perencanaan

dan pengembangan taman di ruang Seksi Perencanaan Taman

h) Staff dan Kepala Seksi Taman, mengelola kegiatan pembibitan,

penyediaan elemen taman, dan pengawasan lingkungan yang

berkantor di ruang Seksi taman.

i) Staff dan Seksi Jalur Hijau, mengelola kegiatan perawatan dan

pengembangan jalur hijau yang berkantor di ruang Seksi Jalur hijau

j) Staff dan Seksi Bina Peran Serta Masyarakat, mengelola kegiatan

penyuluhan masyarakat dan kemitraan yang berkantor di ruang Bina

Peran Serta Masyarakat

2) Pada kegiatan pengelolaan langsung pada fasilitas juga terdapat

beberapa bagian antara lain

a) Office Boy , melayani kebutuhan staff dan menjaga kebersihan dan

kerapian ruang, di ruang pantry

b) Tukang Kayu, mengelola pembuatan peti di workshop peti mati

c) Pelayan Toko dan Kepala Toko, melayani konsumen yang mencari

kebutuhan prosesi pemakaman termasuk penjualan peti mati, di toko

kebutuhan pemakaman.

Page 54: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d) Kasir Toko, mengatur keuangan dari hasil penjualan kebutuhan

pemakaman, di ruang kasir toko

e) Kepala Krematorium, memimpin dan mengawasi staff ktematorium

di ruang kepala krematorium

f) Bagian Pemulasaraan Jenazah Kremasi, merawat jenazah sebelum

dikremasi di ruang pemulasaraan jenazah

g) Bagian Kremasi, melakukan proses kremasi, di ruang kremasi

h) Bagian Pengelolaan Abu jenazah, mengelola abu setelah dikremasi di

ruang pengelolaan abu dan menyimpan abu jenazah di ruang

penyimpanan abu

i) Koki Kafetaria, memasak untuk pelanggan dan kebutuhan konsumsi

staff, di dapur

j) Pelayan Kafetaria, melayani pengunjung kafetaria, di kafetaria

k) Kasir Kafetaria, mengelola keuangan hasil penjualan makanan, di

ruang kasir kafetaria

l) Bagian Keamanan, mengawasi keamanan secara keseluruhan fasilitas

pada ruang CCTV dan spot keamanan

m) Operator Kontrol Utama, mengelola kinerja fasilitas Taman makam

Vertikal yang diatur dengan komputer utama dan digerakkan oleh

mesin secara otomatis, di ruang kontrol utama

n) Teknisi Listrik, mengawasi kinerja dan maintain kelistrikan pada

fasilitas, di ruang terminal listrik

o) Mekanik, mengawasi kinerja dan maintain kinerja peralatan mesin

pada fasilitas, di ruang mekanik

Selain kegiatan di atas tedapat beberapa kegiatan yang bersifat

universal yang dilakukan oleh seluruh user yaitu kegiatan makan dapat di

lakukan di kafetaria, kegiatan ibadah bagi muslim dilakukan di mushola,

kegiatan ekskresi dan higiene dilakukan di kamar mandi, dan kegiatan

memarkirkan kendaraan di area parkir.

2. Pola Peruangan

Untuk mendapatkan pola peruangan yang bisa memaksimalkan kegiatan

yang diwadahi, maka ruang ruang yang mewadahi kegiatan yang berhubungan

Page 55: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

perlu diletakkan pada area yang berdekatan. Hal tersebut dilakukan agar antar

ruang dapat saling mendukung kegiatan lain layaknya simbiosis mutualisme.

Pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini ruang ruang yang memiliki

kesamaan sifat komersial, kesamaan sifat dinas, memiliki kesamaan sifat

pelayanan maintain fasilitas, kesamaan sifat yang berhubungan dengan suatu

kegiatan, dan kesamaan sifat yang lain dapat didekatkan pada suatu area tertentu.

Fasilitas ini merupakan Taman Makam Vertikal sehingga keseluruhan

fasilitas ini hendaknya dilingkupi oleh area taman makam sebagai ruang publik.

Hal pertama yang dilakukan user berkendaraan sebelum memasuki area taman

adalah memarkirkan kendaraannya sehingga area parkir diletakkan pada bagian

terluar dari area taman makam.

Ruang ruang yang memiliki kesamaan sifat komersial antara lain kafetaria,

toko kebutuhan pemakaman, workshop peti mati, dan latihan pemulasaraan.

Toko kebutuhan pemakaman, workshop peti, dan latihan pemulasaraan perlu di

dekatkan karena memiliki kegiatan yang sama yaitu berhubungan dengan prosesi

pemakaman. Toko kebutuhan pemakaman dapat menjual hasil worshop peti mati

Bagan 4.3 Analisis Pola Perletakan Area taman Makam

Area Taman Makam

Ruang lain

Luar Site

Luar Site

Parkir

Bagan 4.4 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Komersial

Langsung

Tak Langsung

Informasi

Kafetaria Mushola

Workshop Toko

Latihan

Pemulasaraan

Page 56: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dan keduanya dapat dijadikan sebagai salah satu materi pengenalan alat dan

bahan pada latihan pemulasaraan. Agar pengunjung lebih mudah melakukan

aktivitasnya maka perlu adanya bagian informasi. Kegiatan istirahat, sholat, dan

makam merupakan kegiatan yang bedekatan, sehingga antara mushola dan kamar

mandi juga perlu didekatkan dengan area kafetaria.

Ruang ruang yang memiliki kesamaan maintain fasilitas antara lain

ruang kontrol utama, ruang utilitas, ruang terminal listrik, ruang keamanan +

CCTV, dan ruang mekanik. Kelima ruang tersebut perlu didekatkan agar

kegiatan maintain dan penanganan kerusakan dapat dilakukan dengan efektif.

Alur pewadahan dari proses kremasi berturut turut ruang

pemulasaraan jenazah, ruang penyimpanan jenazah, ruang kremasi, ruang

pengelolaan abu, kemudian bila keluarga berkenan maka abu jenazah dapat

Bagan 4.6 Analisis Pola Perletakan Ruang Keperluan Kremasi

Langsung

Tak Langsung

R.

Pemulasara

an Jenazah

R.

Penyimpan

an Jenazah

R.

Kremasi

R. Ka.

Krematori

um

R. Tunggu

R.

Pengelolaa

n Abu

R.

Penyimpa

nan Abu

Area

Taman

Bagan 4.5 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Maintain Fasilitas

Langsung

Tak Langsung

R. Mekanik R. Keamanan

+CCTV

Terminal

Listrik

R. Kontrol

Utama

R. Utilitas

Page 57: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

disimpan di ruang penyimpanan abu, sehingga ruang ruang tersebut perlu

diletakkan pada area yang berdekatan. Untuk mengawasi dan memimpin

jalannnya kegiatan kremasi maka ruang ruang tersebut didekatkan dengan

ruang kepala krematorium. Agar prosesi kremasi dapat disaksikan oleh

keluarga duka maka pada area ini juga perlu dilengkapi dengan ruang tunggu.

Ruang penyimpanan abu jenazah merupakan salah satu ruang publik sehingga

ruang ini hendaknya dapat diakses secara langsung dari taman makam.

Untuk mendaftarkan kematian dan pengurusan administrasi

pemakaman dapat dilakukan di ruang administrasi. Apabila terjadi keluhan

konsumen yang disampaikan kepada Customer Service dapat dikroscek

dengan cepat oleh bagian administrasi maka kedua ruang ini didekatkan. Data

data dari administrasi lalu disalurkan kepada bagian tata usaha sehingga kedua

ruang ini perlu didekatkan. Agar pengunjung mendapatkan pelayanan dengan

maksimal maka area ini perlu dilengkapi dengan dengan ruang informasi. Area

informasi, administrasi, dan customer service merupakan area pelayanan

kepada publik yang dapat diakses oleh pengelola dan publik , hal tersebut

memiliki sifat yang sama dengan aula serbaguna yang dapat digunakan untuk

kegiatan upacara rumah duka sebelum prosesi penguburan sehingga ruang aula

Bagan 4.7 Analisis Pola Perletakan Ruang Pelayanan Publik

Langsung

Tak Langsung

Informasi

R.

Administrasi

R. Tata

Usaha

R. Customer

Service

Aula

Serbaguna

Page 58: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tersebut dapat didekatkan. Aula serbaguna ini juga dapat digunakan oleh staff

untuk melakukan apel pagi sebelum kegiatan utama dilaksanakan.

Pada fasilitas Taman makam Vertikal ini terdapat kegiatan Dinas

Pertamanan dan Dinas Pemakaman. Ruang ruang pada masing masing dinas

perlu didekatkan pada satu area tersendiri tanpa suatu partisi masiv agar

kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan antar seksi dapat berkoordinasi

dengan mudah. Pada tiap seksi terdapat staff dan kepala seksi, keduanya

ditempatkan pada area yang sama agar kinerja staff dapat senantiasa terpantau

dan kinerja dapat lebih efektif. Begitu pula dengan ruang kepala dinas yang

didekatkan dengan ruang ruang seksi tanpa suatu partisi masiv agar kinerja

akan senantiasa terpantau dan berjalan maksimal. Pada Dinas Pemakaman

ruang ruang yang didekatkan pada satu area antara lain R. Ka. Suku Dinas

Pemakaman, R. Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman, R. Seksi Angkutan

dan Perawatan Jenazah, R. Seksi Taman dan Pemakaman Umum. Sedangkan

pada Dinas Pertamanan ruang ruang yang didekatkan pada satu area antara

lain R. Ka. Suku Dinas Pertamanan, R. Seksi Perencanaan Taman, R. Seksi

Bagan 4.8 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Dinas

Langsung

Tak Langsung

R. Ka. Su.

Dinas

Pemakama

n

R. Seksi

Sarana dan

Prasarana

pemakama

n

R. Seksi

Angkutan dan

Perawatan

Jenazah

R. Seksi

Taman

dan

Pemakam

an Umum

R. Ka. Su.

Dinas

Pertamana

n

R. Seksi

Perencanaa

n Taman

R. Seksi

Taman

R. Seksi

Jalur Hijau R. Bina

Peran Serta

Masyaraka

t

R. Meeting

R. Diskusi

Kecil

Pantry

Page 59: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Taman, R. Seksi Jalur Hijau, R. Seksi Bina Peran Serta Masyarakat. Dari

kedua Kegiatan Dinas tersebut perlu ruang ruang pendukung untuk keperluan

koordinasi massal maka perlu didekatkan dengan R. Meeting dan R. Diskusi

Kecil. Semua kegiatan staff juga perlu di dukung dengan layanan office boy

yang berpusat pada ruang pantry.

Perletakan masing masing kelompok ruang berdasarkan kesamaan

tersebut perlu diatur berdasarkan pelayanan kepada pengunjung. Area

komersil dan area pelayanan publik merupakan area yang langsung

berhubungan dengan publik sehingga memiliki hubungan secara tidak

langsung walaupun berada pada tempat yang berjauhan. Area dinas dan area

pelayanan memiliki kedekatan dalam hal administratif sehingga kedua area ini

didekatkan. Area kremasi juga memiliki sifat komersil dan lebih banyak

berhubungan dengan publik sehingga area ini didekatkan dengan area

komersil. Sedangkan area maintain merupakan area yang berhubungan tak

langsung pada seluruh fasilitas walau berada pada tempat yang berjauhan

dengan area lain, area ini ditempatkan di dekat area memiliki peralatan yang

lebih banyak agar proses maintain dapat berlangsung dengan efektif yaitu

didekatkan di area komersil dan area kremasi. Sedangkan area makam

melingkupi area yang lain.

3. Besaran Ruang

Besaran ruang pada fasilitas Taman Makam Vertikal ditentukan dengan

beberapa dasar pertimbangan sebagai berikut:

a. Perhitungan standard ( literatur)

Bagan 4.9 Analisis Pola Perletakan Area Peruangan dengan Kesamaan Sifat

Langsung

Tak Langsung

Area Taman Area

Kremasi

Area

Komersil

Area

Maintai

n

Area

Pelayanan

Publik

Area

Dinas

Page 60: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1) Architects data, Ernerst Neufert (NAD)

2) Time Saver Standart for Building Type, Joseph de Chiara & John

Callender ( TSS)

b. Perhitungan studi ruang (PHS) , yaitu penghitungan luasan kebutuhan ruang

dengan pertimbangan sebagai berikut :

1) Kapasitas pemakai

2) Peralatan pendukung

3) Flow,dengan ketentuan

a) 5%-10% = standart minimum

b) 20% = kebutuhan keleluasaan sirkulasi

c) 30% = tuntutan kenyamanan fisik

d) 40 % = tuntutan kenyamanan psikologis

e) 50% = tuntutan spesifik kegiatan

f) 70%-100% = keterkaitan banyaknya kegiatan

c. Asumsi Hasil Studi (SB)

1) Studi kasus/ Studi banding

2) Survey/ studi lapangan

No Ruang Dasar Kapasitas Perhitungan Ukuran

(m2)

1 Taman Makam NAD+

Perda

No.3

Th

2007

2260makam Kebutuhan makam tiap tahun

Jakarta Pusat

= (435 (kematian/th) : 5 (jumlah

TPU)) + Alokasi quota luar

Jakarta Pusat 30%

= 87 + 26 = 113 makam/th

Tulang manusia normal menjadi

serbuk dalam jangka 20 th,

estimasi makam > selama 20th

Estimasi jumlah makam 20th

= 20 x 113

= 2260 makam

Tiap petak makam

= 2 m x 1 m = 2 m2

Luas kebutuhan taman makam

13.560

m2

Tabel 4.1 Perhitungan Besaran Ruang

use

reuse

10th 10th next

Page 61: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

= (2260 x 2 m2)+ Flow 200%

= 4.520 m2+ 9.040 m

2

= 13.560 m2

2 Informasi NAD 4orang = (4,5m2 x 4) + flow 50%

=18m2 + 9m

2 = 27 m

2

27 m2

3 Administrasi NAD 8orang = (4,5m2 x 8)+Flow 50%

= 36m2 + 18 m

2 = 54 m

2

54m2

4 Customer

Service

NAD 6orang = (4,5m2 x 6) + flow 50%

=27m2 + 13,5m

2 = 40,5 m

2

40,5 m2

5 Hall PHS 20orang = (1,25x1,25) x 20 +Flow 50%

= 45m2 + 22,5m

2 = 67,5m

2

67,5m2

6 R. Tunggu PHS 20orang = (1,25x1,25) x 20 +Flow 50%

= 45m2 + 22,5m

2 = 67,5m

2

67,5m2

7 R. Ka. Suku

Dinas

Pemakaman

NAD 1 orang = (13,4m2) + Flow 80%

= 24,12m2

24,12m2

8 R. Ka. Suku

Dinas

Pertamanan

NAD 1 orang = (13,4m2) + Flow 80%

= 24,12m2

24,12m2

9 R. Ka. Tata

Usaha

PHS 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

10 R. Tata Usaha PHS 25 orang = (4,5m2 x 25m

2)+ flow 60%

= 112,5 m2 + 67,5 m

2

=168,75m2

180 m2

11 R. Ka. Seksi

Sarana dan

Prasarana

Pemakaman

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

12 R. Seksi Sarana

dan Prasarana

Pemakaman

PHS 18 orang = (4,5m2 x 18m

2)+ flow 50%

= 81m2 + 40,5m

2

= 121,5m2

121,5m2

13 R. Ka. Seksi

Angkutan dan

Perawatan

Jenazah

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

14 R. Seksi

Angkutan dan

Perawatan

Jenazah

PHS 17 orang = (4,5m2 x 17m

2)+ flow 50%

= 76,5m2 + 38,25m

2

= 114,75 m5

114,75

m5

15 R. Ka. Seksi

Taman

Pemakaman

Umum

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

16 R. Seksi Taman

Pemakaman

Umum

PHS 36 orang =(4,5m2 x 36m

2)+ flow 50%

= 162m2 + 81m

2

= 243m2

243m2

17 R. Ka. Seksi

Perencanaan

Taman

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

18 R. Seksi

Perencanaan

Taman

PHS 12 orang =(4,5m2 x 12m

2)+ flow 50%

= 54 m2 + 27m

2 = 81m

2 81m

2

19 R. Ka. Seksi

Taman

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

20 R. Seksi Taman PHS 12 orang =(4,5m2 x 12m

2)+ flow 50%

= 54 m2 + 27m

2 = 81m

2 81m

2

21 R. Ka. Seksi NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60% 14,88 m

2

Page 62: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Jalur Hijau = 14,88 m 2

22 R. Seksi Jalur

Hijau

PHS 12 orang =(4,5m2 x 12m

2)+ flow 50%

= 54 m2 + 27m

2 = 81m

2 81m

2

23 R. Ka. Seksi

Bina Peran

Serta

Masyarakat

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m2

24 R. Seksi Bina

Peran Serta

Masyarakat

PHS 12 orang =(4,5m2 x 12m

2)+ flow 50%

= 54 m2 + 27m

2 = 81m

2 81m

2

25 R. Kepala

Krematorium

NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60% = 14,88 m

2

14,88 m2

26 R.

Pemulasaraan

Jenazah

PHS 5Jenazah = ((2mx1m)x5) + Flow 50%

= 10m2 + 5 m

2 = 15 m

2

15 m2

27 R. Penyimpanan

Jenazah

PHS 10 Jenazah = ((2mx1m)x10) + Flow 50%

= 20m2+ 10m

2 = 30m

2 30m

2

28 R. Pembakaran PHS 3 Oven

Kremasi

= (1,5mx2,5m)3 + Flow 80%

= 11,25m2 + 9 m

2 = 20,25m

2

20,25m2

29 R. Pengelolaan

Abu Jenazah

PHS 3 Orang = ((4,5m2 x 3) + mesin giling

(1,5mx0,8m) )+ Flow 50%

= 14,7m2 + 7,35m

2 = 22,05m

2

22,05m2

30 R. Penyimpanan

Abu Jenazah

PHS 100 rak

guci

= (0,8m x

0,8mx100)+Flow100%

= 64m2 + 64m

2 = 128m

2

128m2

31 R. Latihan

Pemulasaraan

Jenazah

PHS 2model

Latihan

12 orang

= ((2mx1m)x2 + (1,5x1,5)12) +

Flow 50%

= (4m2+27 m

2)+ 50%

= 31 m2 + 15,5m

2 = 46,5 m

2

46,5 m2

32 Workshop PHS 4 orang = (4mx4m)x 4 + flow 50%

= 64m2 + 32m

2 = 96m

2 96m

2

33 R. Kepala. Toko NAD 1 orang = (9,3m2 ) + flow 60% = 14,88 m

2

14,88 m2

34 Toko

Kebutuhan

Pemakaman

SB 4 orang = (6mx5m) = 30m2 30m

2

35 Kasir Toko NAD 2orang = (4,5m2 x 2) + flow 50%

= 9m2 + 4,5m

2 = 13,5 m

2

13,5 m2

36 R. Meeting NAD 40orang = (2 m2 x 40) + flow 50%

=80m2 + 40m

2 = 120 m

2

120 m2

37 R. Diskusi Kecil NAD 6 orang = (2m2 x 6) +flow 50%

= 12m2 + 6 m

2 = 18m

2 18m

2

38 Aula Serbaguna PHS 50orang = (2m2 x 50) +Flow 40%

= 100 m2 + 40 m

2 =140m

2

140m2

39 Pantry NAD 6orang = (2m2x6) + Flow 50%

= 12m2 + 6m

2 = 18 m

2

18 m2

40 Kafetaria NAD 60orang = (2,20 x 2,42m)15 + Flow 50%

= 79,86m2 + 39,93m

2 = 119,76

m2

119,76

m2

41 Dapur NAD 5 orang

koki

Pelayanan 60pelanggan = 30m2

30m2

42 Kasir Kafetaria NAD 2orang = (4,5m2 x 2) + flow 50%

=9m2 + 4,5m

2 = 13,5 m

2

13,5 m2

43 R. Keamanan

dan CCTV

PHS 10 orang = (4,5m2x10)+flow 50%

= 45m2+

+ 22,5m2

67,5m2

44 R. Kontrol

Utama

PHS 5 orang = (4,5m2x5) + (5mx1m)

+flow50%

41,25m2

Page 63: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

= 22,5m2+5m

2+ 13,75m

2=

41,25m2

45 R. Terminal

Listrik

PHS 8 orang = (4,5m2x8)+3(3mx1m)+

(2,5mx2m) +(4mx1m)+flow

50%

= 36m2 + 9m

2+5 m

2+4 m

2+ 27m

2

=94,5m2

94,5m2

46 R. Mekanik PHS 14orang = (4,5m2x14)+flow 50%

= 63m2 + 31,5m

2

= 81 m2

81 m2

47 Mushola NAD 30orang + 2

spot @ 10

orang

= ((30(0,6mx1,2m)) + Flow

50%)

+ 2((10(0,6mx1,2m)) +Flow

50%)

= 21,6m2 + 10,8m

2 + 21,6 m

2=

54m2

54m2

48 Kamar Mandi PHS 16 Spot = 16(2m x 2m)

= 64m2

64m2

49 Parkir PHS 100 mobil

200motor

300 sepeda

=(((2,5mx5m)100) +

((1mx2,25m)200) +

((1mx2m)300)) )+ Flow 100%

= 1250m2 + 450m

2 + 600m

2 +

2300m2

= 4600m2

4600m2

Total luasan ruang yang dibutuhkan : 20.859,60 m2

B. Analisis Pemilihan Site

Analisis pemilihan site untuk Taman Makam Vertikal ini memperhatikan

beberapa aspek antara lain seperti

1. Penentuan prioritas pelayanan berdasarkan tingkat kepadatan penduduk

2. Sesuai arahan perencanaan pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau

3. Mudah diakses/ dijangkau dan tidak berada di wilayah rawan kemacetan

4. Tidak berada pada wilayah taman permanen yang sudah tertata rapi

5. Memungkinkan pemaksimalan lahan pada area yang terbatas

Selain beberapa aspek di atas, pendelkatan arsitektur pragmatik utopian

mengarahkan pemilihan pemilihan site agar memenuhi beberapa kriteria seperti

Site Terpilih Pengembangan wilayah sekitar Calon Site

Gambar 4.1 Pemilihan Site Membuka Kemungkinan Pengembangan Daerah Sekitar

Site Site

pengembangan

pengembangan

Page 64: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1. Membuka kemungkinan (merangsang) pengembangan wilayah di sekitar site

2. Dapat mengekspos fasilititas Taman Makam Vertikal dengan bentukan

monumental dan dinamis secara maksimal kepada khalayak ramai

3. Site dapat menjadi jalur publik untuk menghubungkan tempat yang satu

dengan tempat yang lain

4. Memungkinkan penggunaan teknologi modern

Kabupaten/Kota

Administrasi

Luas

Area

(km2)

Kepadatan penduduk / km2

2006 2007 2008 2009 2010

Kepulauan Seribu 8,70 1 640 2 297 2 233 2 251 2 432

Jakarta Selatan 141,27 14 092 14 872 15 161 15 287 14 598

Jakatra Timur 188,03 12 858 12 878 12 914 13 023 14 327

Jakarta Pusat 48,13 18 618 18 485 18 590 18 745 18 761

Jakata Barat 129,54 16 890 16 774 17 004 17 147 17 616

Jakarta Utara 146,66 10 213 9 908 9 951 10 035 11 221

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki angka

kepadatan penduduk yang paling tinggi di antara yang lain, sehingga pemilihan

site untuk fasilitas Taman Makam Vertikal ini adalah di wilayah Jakarta Pusat

Dari gambar 4.2 terlihat beberapa alternatif site di wilayah Jakarta Pusat

untuk Fasilitas Taman Makam Vertikal ini. Alternatif site yang memenuhi kriteria

Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk Jakarta tahun 2006-2010

Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Gambar 4.2 Analisis Pemilihan Site

a. Area tanah abang sangat rawan

kemacetan, sangat padat penduduk

(komersil), sebagian besar merupakan

taman permanen yang tertata rapi.

Sehingga tidak memenuhi syarat

c. Area Monas, rawan kemacetan, area

padat bangunan publik (komersil), lahan

berupa taman hijau yang sudah terbangun

dan memiliki nilai historis yang tidak bisa

dipindah / dirubah. Sehingga tidak

memenuhi syarat

b. Area Kemayoran, tidak rawan

kemacetan, area pemukiman dan

bangunan umum, lahan berupa jalur hijau

pada sisi jalan, merupakan jalur

penghubung jakarta utara. Sehingga

memenuhi syarat

d. Area Menteng, tidak rawan kemacetan,

area pemukiman penduduk, sebagian

berupa taman permanen yang tertata rapi.

Sehingga tidak memenuhi syarat

Page 65: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

adalah alternatif B yaitu area jalur hijau di jalan Haji Benyamin Sueb, Kemayoran.

Site tersebut memenuhi kriteria pemilihan site yang berpotensi dikembangkan

dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian.

Site ini memenuhi kriteria karena sesuai prioritas area pelayanan berdasarkan

kepadatan penduduk tertinggi, sesuai dengan arahan perencanaan pemanfaatan

ruang untuk ruang terbuka hijau, mudah dijangkau & tidak rawan macet,

merupakan area hijau yang belum tertata, site merupakan lahan yang terbatas,

posisi site terpilih dapat membuka kemungkinan pengembangan di sekitar site, site

dilewati oleh salah satu jalur arteri di Jakarta Pusat sehingga fasilitas berpotensi

untuk diekspos secara maksimal, site dengan luasan terbatas dan dipisahkan jalan

raya berpotensi untuk dikembangkan dengan menggunakan teknologi modern.

Site ini merupakan bagian dari jalur hijau di Jalan Haji Benyamin Sueb,

Kemayoran sehingga site dipisahkan oleh jalan. Site berbentuk L dengan luasan

total 15.300m2 yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu area di sebelah barat jalan

seluas 5500m2(110m x 50m), area jalan seluas 4275m

2(75m x 57m), dan area

sebelah timur jalan seluas 5525m2(85m x 65m), sehingga site efektif yang tersedia

hanya seluas 11.025m2 (area sebelah barat dan timur jalan).

Site memiliki batas

sebelah utara adalah Jalan PRJ Kemayoran, sebelah timur adalah perumahan,

sebelah selatan adalah Jalan HBR Motik, dan sebelah barat adalah area Eks-

Bandara Kemayoran.

Gambar 4.3 Alternatif Site B

110m

50m

75m

85m

57m

65m

UTARA

Pengembangan

Pengembangan

Pengembangan

Pengembangan

Pengembangan

Page 66: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Jalan Benyamin Sueb dulunya adalah jalur landasan pesawat terbang. Setelah

Bandar Udara Kemayoran ditutup maka jalur ini difungsikan sebagai salah satu

jalur arteri di Wilayah Jakarta Pusat.

C. Analisis Pengolahan Site

1. Pencapaian

Dalam melakukan analisis pencapaian pada fasilitas Taman makam Vertikal

ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu arah lalulintas jalan,

bagian site yang berdekatan dengan jalan raya, dan orientasi entrance masuk.

Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa Site terbagi menjadi dua bagian yaitu

site bagian barat dan site bagian timur sehingga terdapat dua bagian site yang

berdekatan dengan jalan. Agar site dapat mengakomodir pengunjung dari arah

Jakarta Pusat (dari arah selatan) dan arah Jakarta Utara (dari arah utara), maka

entrance juga terbagi menjadi dua untuk mengakomodir masing masing bagian

site. Entrance pada site bagian barat mengakomodir pengunjung dari arah

selatan dan entrance pada site bagian timur mengakomodir pengunjung dari

arah utara. Agar arus kendaraan dari arah utara ke selatan dapat mencapai site

yang berada di bagian barat dengan lancar maka perlu disediakan jalur

penghubung kedua jalan. Sedangkan pengunjung dari arah selatan ke utara

Gambar 4.4 Analisis Pencapaian

Arah dari Jakarta Pusat

Arah dari Jakarta Utara

UTARA

Enrance

masuk

Enrance

masuk

Jalur

Penghubung

Page 67: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

yang ingin mencapai site di bagian timur dapat memanfaatkan perempatan di

sebelah utara site untuk berputar.

2. Zonning

Area Taman Makam Vertikal merupakan fasilitas publik sehingga

sebagian besar kegiatan yang diwadahi adalah untuk kepentingan publik.

Sehingga enentuan zonning terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut

a. Zona Publik, merupakan area dapat diakses dengan leluasa dari ruang luar

dan mewadahi semua kegiatan user publik

b. Zona Semi Publik, merupakan area pelayanan kepada user publik

c. Zona Privat,merupakan zona kerja khusus pengelola dan user publik tidak

diperkenankan untuk memasukinya kecuali memiliki kepentingan khusus

Zona Publik berada pada lapisan terluar karena merupakan zona yang

berfungsi sebagai akses dari ruang luar dan memiliki luasan terbanyak. Zona

Semi publik berada di antara zona publik dan privat karena berfungsi sebagai

area pelayanan yang harus menghubungkan pengelola dan publik. Zona Privat

berada pada pusat zonning agar pelayanan dari pusat dapat menyebar dengan

mudah. Sehingga zonning pada Taman Makam Vertikal ini memiliki pola

lingkaran memusat dengan tiga lapisan zona berturut turut dari luar zona

publik, zona semi publik, dan zona privat.

Arah Pelayanan Pengelola

Zona Privat

Gambar 4.5 Analisis Zona Kegiatan

Zona Semi Publik

Zona Publik

Ruang Luar

Arah Kepentingan Publik

Page 68: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Respon Bangunan Terhadap Matahari

Indonesia merupakan negara yang terletak pada wilayah yang beriklim tropis

karena dilewati garis khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan intensitas cahaya

matahari yang menyinari permukaan wilayah memiliki intensitas yang lebih

besar. Penyinaran matahari ini memiliki potensi positif yang perlu dimanfaatkan

dan potensi negatif yang perlu ditanggulangi. Pada analisis respon bangunan

Taman makam Vertikal terhadap matahari terdapat empat aspek yang perlu

diperhatikan, yaitu

a. Pemanfaatan potensi energi matahari sebagai alternatif energi

b. Pemanfaatan potensi matahari untuk penyinaran tanaman

c. Penanggulangan efek glare dan sinar matahari pada kegiatan taman

d. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami dan

penanggulagan glare dalam ruangan

Respon

Dengan mengacu prinsip pemanfaatan teknologi modern dan energi

mandiri, energi matahari dapat diolah menjadi salah satu energi alternatif

dengan menggunakan bantuan solar panel. Agar dapat menghasilkan energi

yang maksimal maka solar panel harus menyerap intensitas sinar matahari yang

relatif konstan, namun efek dari rotasi bumi mengakibatkan matahari seolah

olah berputar dengan arah lintasan dari timur ke barat. Solar panel umumnya

dipasang pada posisi konstan dan dihadapkan pada arah datangnya intensitas

matahari terbesar saja dan hal tersebut hanya terjadi beberapa waktu saja (tidak

dapat dilakukan dari pagi sampai sore).

Gambar 4.6 Analisis Matahari

UTARA

Pagi

Siang

Sore

Page 69: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pendekatan arsitektur pragmatik utopian senantiasa berusaha

menemukan suatu inovasi pada elemen-elemen arsitektur dan memberinya nilai

lebih pada pemanfaatan. Dengan prinsip omaginatif logis dan inovasi maka

Solar panel yang selama ini dipasang pada posisi konstan dapat ditingkatkan

dengan tambahan sensor matahari dan mesin penggerak sehingga solar panel

senantiasa dapat menghadap arah datangnya intensitas matahari terbesar dan

mengikuti pergerakannya layaknya bunga matahari yang senantiasa menghadap

arah datangnya sinar matahari. Dengan demikian output energi dari

pemanfaatan solar cell ini dapat maksimal.

Fasilitas ini merupakan suatu taman makam sehingga didominasi oleh

unsur vegetasi. Untuk melakukan fotosintesis vegetasi membutuhkan cahaya

matahari. Sehingga diusahakan cahaya matahari dapat menyinari vegetasi

secara keseluruhan. Sehingga bentukan bangunan hendaknya dilengkapi

Gambar 4.8 Analisis Penyinaran Matahari pada Vegetasi

Pagi

Siang

Sore

Gambar 4.7 Analisis Inovasi Solar Cell

Sensor + penggerak

Sensor + penggerak

Sensor + penggerak

Page 70: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dengan celah celah agar cahaya matahari dapat menjangkau vegetasi yang

digunakan untuk melakukan fotosintesis.

Sebagai taman fasilitas ini memerlukan suatu peneduh agar user

taman dapat merasa nyaman dan tidak terganggu dengan intensitas sinar matahari

yang berlebihan. Untuk meningkatkan kesan alami maka fasilitas ini hendaknya

didominasi oleh vegetasi sehingga sinar matahari yang sifatnya mengganggu ini

dapat ditanggulangi dengan pemanfaatan barier vegetasi. Tak hanya nyaman

karena akan tercipta shading namun O2 hasil fotosintesis dari vegetasi juga

menyegarkan udara sekitar.

Dari pagi sampai sore hari matahari seolah olah bergerak dengan garis

lintas dari timur ke barat. Cahaya ini dapat dimanfaatkan sebagai pencahayaan

alami dalam ruangan. Untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal arah hadap

dari bukaan bangunan hendaknya tidak menghadap frontal terhadap arah datang

dan tidak pula menghindari arah datangnya sinar matahari namun menghadap di

antaranya, sehingga arah bukaan cenderung dihadapkan pada posisi serong dari

arah datangnya sinar matahari yakni pada arah tenggara-barat laut atau barat daya

- timur laut. Meskipun optimal namun posisi ini dapat beresiko timbulnya glare

yang mengganggu sehingga dapat ditanggulangi dengan pemanfaatan teknologi

electrochromic smart window, yaitu bukaan dengan kaca yang dapat mengatur

intensitas matahari yang melewatinya. Pengaturan intensitas matahari ini terjadi

karena pergerakan ion ion pada material electrochromic yang diatur oleh

komputer.

Gambar 4.9 Electrochromic Smart Window

Sumber : HowStuffWorks.com

Page 71: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4. Respon Bangunan Terhadap Angin

Sejauh tiga kilometer ke arah utara merupakan Laut Jawa, sehingga angin

dominan relatif bertiup pada arah utara-selatan karena perbedaan tekanan udara

di darat dan di laut. Angin yang bertiup pada siang hari merupakan angin laut

yang mengalir dari arah utara ke selatan, sedangkan pada malam hari

merupakan angin darat yang mengalir dari arah selatan ke utara. Kecepatan

angin di area ini relatif tinggi antara 7-10m/s dan kecepatan ini akan semakin

bertambah pada tempat yang lebih tinggi karena angin dapat bertiup tanpa

terhalang oleh massa bangunan. Angin merupakan termasuk energi kinetik

yang memiliki potensi positif yang dapat dimanfaatkan dan potensi negatif

yang perlu ditanggulangi.

Pada analisis respon bangunan Taman Makam Vertikal terhadap angin

terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu pemanfaatan potensi energi

kinetik angin untuk alternatif energi dan penanggulangan potensi negatif

tekanan angin pada bangunan.

Potensi energi kinetik dari angin dapat dimanfaatkan sebagai salah

satu sumber penyediaan alternatif energi dengan menggunakan wind turbin.

Kincir angin yang berputar karena tiupan angin akan menggerakkan generator

yang menghasilkan energi listrik. Selama ini wind turbin diletakkan secara

konstan dan dihadapkan pada arah datangnya angin dominan saja padahal angin

merupakan salah satu bentuk energi yang bergerak dan dapat berubah arah.

Gambar 4.10 Analisis Angin

3km ke arah utara dari site

merupakan laut jawa

Angin Darat

Angin Laut

Page 72: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Sehingga kincir angin hanya bergerak maksimal pada waktu waktu tertentu

karena tidak dapat mengikuti arah datangnya angin dominan. Pada site terpilih

angin dominan yang melintas adalah angin darat dan angin laut dengan arah yang

konstan secara periodik yaitu bertiup dari selatan ke utara pada malam hari dan

bertiup dari utara ke selatan pada siang hari. Sehingga wind turbin pada fasilitas

ini perlu dihadapkan pada arah utara-selatan. Agar wind turbin ini dapat berputar

maksimal selama 24 jam dan menghasilkan energi yang maksimal maka perlu

inovasi wind turbin yang dapat berputar baik diterpa angin dari arah utara

maupun arah selatan.

Sebagai suatu fasilitas taman makam yang memiliki unsur refreshing maka

wind turbin hendaknya juga menjadi suatu elemen estetika sesuai dengan prinsip

manfaat ganda. Bila suatu titik warna bergerak memutar secara cepat maka akan

membentuk suatu lingkaran warna sesuai arah putaran. Warna secara visual

memberi kesan yang menyenangkan bagi yang melihat namun secara tersirat

warna juga dapat memberi pengaruh secara tidak langsung. Warna juga memiliki

beberapa filosofi seperti warna kuning menggambarkan harapan dan optimis,

merah menggambarkan kekuatan dan kehangatan, biru menggambarkan

teknologi, spiritualitas, dan menenangkan, hijau menggambarkan alami dan

kesuburan, ungu dan jingga menggambarkan spiritualitas dan ramah (Adek,

(2010), Memaknai Warna Dalam Sebuah Desain, http://www.abangadek-

adv.com, diakses pada 30 Juni 2012). Dari filosofi tersebut warna yang sesuai

dengan fasilitas ini antara lain warna biru karena menggambarkan teknologi,

ketenangan, dan spiritualitas, warna jingga dan ungu karena menggambarkan

spiritualitas dan ramah. Sehingga kincir dapat dilengkapi lampu LED yang hemat

energi dengan warna dominan jingga, ungu, biru, dan gradasi warna pelangi yang

tidak begitu dominan untuk menghubungkan ketiga warna tersebut.

Gambar 4.11 Analisis Turbin

Angin

Diam

Bergera

k

Page 73: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Angin merupakan energi kinetik yang bergerak dan menimbulkan tekanan

bila terhalang sesuatu. Pada intensitas yang tinggi tekanan ini sangat

mempengaruhi struktur bangunan karena memberi tekanan dari arah horisontal

sehingga perlu bentukan massa bangunan yang aerodinamis sehingga angin dapat

mengalir melewati bangunan dengan lancar tanpa memberi tekanan pada struktur

bangunan. Selain itu arus angin yang terhalang oleh sesuatu dapat menimbulkan

turbulensi angin yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Angin yang

menerpa permukaan yang rata dan luas akan cenderung memberi tekanan yang

tinggi terhadap permukaan tersebut. Bentuk yang dapat mengalirkan angin tanpa

memberi suatu tekanan pada permukaan adalah bentuk kurva atau lengkung.

Sehingga bentukan bangunan hendaknya didominasi bentuk lengkung agar angin

dapat mengalir dengan lancar.

5. Respon Bangunan Terhadap View

Analisis respon bangunan terhadap view pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu pemaksimalan

potensi tampilan lingkungan sekitar sebagai view keluar site dan peemaksimalan

view ke dalam site untuk mengekspos keseluruhan fasilitas.

permukaan rata

Gambar 4.12 Analisis Aliran Angin pada Permukaan

permukaan lengkung

Gambar 4.13 Analisis View

View ke luar

View ke dalam

UTARA

Page 74: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Lingkungan sekitar site merupakan jalur hijau yang banyak dipenuhi

vegetasi. Di kota besar seperti di Jakarta tampilan hijau dari vegetasi

merupakan suatu hal yang jarang ditemui sehingga hal tersebut bisa menjadi

suatu view yang sangat menarik untuk dipandang, apalagi pada ketinggian

tertentu. Sehingga bentukan massa bangunan hendaklah berbentuk melingkar

sehingga user dapat mengamati suasana sekitar ke segala arah dengan leluasa.

Fasilitas Taman Makam Vertikal sebagai suatu pengingat kematian perlu

diekspos secara maksimal kepada masyarakat. Agar mudah dilihat oleh

khalayak ramai maka keseluruhan bangunan haruslah menjadi suatu point of

interest dengan mendesain bangunan dengan prinsip bentukan yang dinamis

dan skala yang monumental. Dengan ukuran yang monumental, fasilitas ini

dapat terlihat dari jarak yang relatif jauh. Bentukan dinamis yang unik akan

menarik perhatian orang yang melihat dan memunculkan suatu rasa

penasaran untuk mengetahui lebih jauh sehingga akan menarik pengunjung

untuk mengamati lebih dekat.

D. Analisis Tampilan, Tata Massa, dan Lansekap

1. Tampilan bangunan

Pada analisis tampilan bangunan pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu tampilan

eksterior bangunan secara keseluruhan dan tampilan interior bangunan.

Gambar 4.14 Analisis Pemaksimalan View

View ke luar

View kedalam

Keseluruhan

bangunan sebagai

Point of Interest

Gambar 4.15 Tampilan Eksterior

Page 75: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Fasilitas Taman Makam Vertikal merupakan suatu fasilitas mix use

antara taman publik dan pemakaman terpadu yang memiliki sifat yang saling

bertolak belakang. Di satu sisi taman publik merupakan tempat yang ramai,

menyenangkan, cenderung bebas sedangkan pemakaman merupakan tempat

yang sepi, sedih, dan cenderung dibatasi dengan aturan. Kedua hal yang

berbeda tersebut dipadukan dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian

dengan menggabungkan potensi dari masing masing aspek dan

menyelaraskannya. Penyelarasan tersebut dilakukan dengan memaksimalkan

potensi positif untuk menutupi aspek aspek negatif dari kedua fungsi yang

dipadukan. Maka didapatkan suatu fasilitas Taman Makam Vertikal yang

memiliki tampilan eksterior dengan kesan kesan yang inovatif seperti

Ekspos Monumental

Relatif banyak

dikunjungi masyarakat

Terdapat

Pedestrian

Secara audio cenderung

tenang

dan teratur

Inovasi

Dominasi vegetasi

Plumeria (kamboja)

Terkesan menarik

dan menyenangkan

Terdapat pelayanan

pendukung pemakaman

Ekspos

Dominasi vegetasi

bunga

Merupakan tempat

berziarah

Didukung elemen

taman

Teknologi

Relatif banyak

dikunjungi masyarakat

Terkesan menarik

dan menyenangkan

Tempat untuk

berinteraksi

Terdapat

Pedestrian

Secara audio relatif

ramai

Dominasi vegetasi

bunga

Didukung elemen

taman Kegiatan cenderung

bebas

Karakter Pemakaman Karakter Taman Publik

+

Relatif sepi

Terkesan angker dan

menakutkan Terdapat petak

makam

Merupakan tempat

berziarah Secara audio

cenderung tenang

Terdapat pelayanan

pendukung pemakaman Kegiatan dibatasi

aturan

Dominasi vegetasi

Plumeria (kamboja)

Arsitektur Pragmatik Utopian Inovasi Teknologi

Inovasi Karakter

Kedua kegiatan teratur

dan saling

menyesuaikan

Bagan 5.10 Analisis Karakter Tampilan Fasilitas

Terdapat petak

makam

Tempat untuk

berinteraksi

Monumental

Page 76: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a. Dari bagan 4.10 dapat dilihat bahwa karakter fasilitas Taman Makam ini

merupakan hasil penggabungan antara karakter pemakaman dan taman

publik dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian sehingga

memiliki karakter baru yang mempertahankan karakter masing masing

fungsi yang berpotensi positif dan melakukan overlap potensi positif

pada potensi negatif sebagai suatu inovasi karakter.

b. Seperti yang terlihat pada bagan 4.11, fasilitas taman makam hendaknya

diekspos secara maksimal kepada masyarakat sebagai suatu sarana

pengingat kematian secara tersirat dan menarik, karena selama ini

pemakaman sebagai pengingat kematian jarang sekali diekspos ke publik

dan dianggap sebagai suatu hal yang tabu sehingga orang jarang

mengunjungi pemakaman (pengingat kematian) sehingga cenderung lupa

akan datangnya kematian. Dengan tampilan yang menarik diharapkan

dapat menggiring masyarakat untuk mengunjungi taman makam dengan

frekuensi yang lebih besar sehingga secara halus mendekatkan

masyarakat pada pemakaman (pengingat kematian ) dan senantiasa ingat

dan takut pada datangnya kematian.

b. Mengakomodir kegiatan taman publik yang bebas namun mendorong

user untuk senantiasa teratur (dibatasi etika memasuki area pemakaman),

Bagan 4.11 Analisis Tampilan Pengingat

Kematian

Tampilan

makam

menakutkan &

angker secara

visual

Orang menjauhi

pemakaman

(pengingat

kematian)

Orang lupa akan

kematian

Orang tak takut

datangnya kematian

Tampilan

Menarik dan

diekspos

secara visual

Masyarakat tertarik

mengunjungi taman

makam dengan

frekuensi lebih besar

Masyarakat lebih

dekat dengan

pemakaman

(pegingat kematian)

Masyarakat diingatkan

secara halus (tersirat)

untuk senantiasa ingat

dan takut pada

datangnya kematian

Pragmatik Utopian

Page 77: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

karena selama ini kegiatan taman publik berjalan dengan bebas tanpa

aturan sehingga taman publik kerap kali disalahgunakan untuk kegiatan

negatif dan sering terjadi vandalisme

c. Memiliki atmosfer suasana yang menyenangkan, menjadi sarana

refreshing, dan mampu mengurangi rasa sedih dari keluarga duka

maupun pengunjung yang lain, karena selama ini pengelolaan makam

yang kurang teratur membuat pemakaman memiliki image yang buruk di

mindset masyarakat

d. Memiliki tampilan yang menarik dan terlepas dari kesan pemakaman

yang angker dan mencekam, karena selama ini makam dianggap oleh

masyarakat sebagai suatu tempat yang angker dan menakutkan

e. Mengekspos bentukan massa dengan skala monumental, bentukan massa

yang unik, dan mengekspos penggunaan teknologi modern dan inovasi,

karena selama ini pemakaman kurang diangkat dalam dunia arsitektur

sehingga jarang sekali adanya desain inovatif pada arsitektur pemakaman

f. Memaksimalkan suasana alami dengan dominasi unsur vegetasi pada

bangunan, karena taman dan makam identik dengan lansekap yang alami

Eksterior dan interior suatu bangunan merupakan suatu kesatuan yang

tidak terpisahkan. Maka tampilan interior pada fasilitas Taman makam

Vertikal ini perlu diselaraskan dengan tampilan eksteriornya. Tampilan

interior perlu didominasi oleh unsur vegetasi untuk menguatkan kesan alami

dalam ruangan. Kesan monumental dari interior dapat dikuatkan dengan

langit langit yang relatif tinggi dan dominasi partisi non masiv agar ruangan

terlihat lebih luas. Mengekspos sebagian struktur bangunan sebagai elemen

estetika bangunan.

Gambar 4.16 Tampilan Interior

Page 78: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2. Tata Massa Bangunan

Dari gambar 4.17 terlihat bahwa site terbelah menjadi dua bagian

yaitu di sebelah timur jalan dan di sebelah barat jalan sehingga fasilitas ini

terbagi menjadi dua massa utama (massa jamak). Untuk kemudahan sirkulasi

maka kedua massa perlu dihubungkan satu sama lain.

Proses pembentukan massa pada arsitektur pragmatik utopian

cenderung mengutamakan aspek filosofis daripada suatu bentukan yang

komunikatif. Dengan proses filosofis maka akan mendorong orang yang

melihat menjadi penasaran dan berusaha menafsirkan bentukan bangunan.

Proses tersebut membuat orang untuk mengamati dan merasakan lebih dekat

sehingga akan menjadi suatu sarana penarik pengunjung.

Fasilitas Taman Makam Vertikal ini secara tersirat merupakan sarana

pengingat kematian pada masyarakat. Pengingat kematian secara tersirat

identik dengan sifat gelombang yang menyebar dan mempengaruhi tanpa

terlihat oleh mata kepala. Sehingga bentukan massa fasilitas ini mengambil

UTARA

Gambar 4.17 Analisis Tata Massa

Massa 2

Massa 1

Gambar 4.18 Gelombang

Page 79: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

analogi bentuk gelombang pengingat kematian yang senantiasa meluas dan

menyebar.

Gelombang terdiri dari dua bagian yaitu pusat sumber gelombang dan

gelombang yang senantiasa menyebar dan meluas dari pusat gelombang ke arah

luar. Kedua bagian tersebut ditansformasikan menjadi fisik bangunan dengan

bentukan yang dinamis dan didominasi oleh lengkungan. Pusat gelombang

yang menjadi inti penggerak gelombang ditransformasikan menjadi bentukan

fisik bangunan pengelola yang menjadi pusat penggerak dari keseluruhan

kegiatan pada fasilitas. Sedangkan gelombang merupakan bagian yang

menyebar dan mempengaruhi sehingga ditransformasikan menjadi bangunan

fisik dari taman makam vertikal. Mayoritas pemakaman di Jawa dipengaruhi

oleh ajaran Islam (bersifat universal) yang berorientasi pada arah utara selatan

agar jenazah menghadap ke kiblat, orientasi tersebut juga perlu diangkat dalam

pembentukan massa dari fasilitas taman makam vertikal ini. Walaupun sifat

gelombang dapat menyebar dan meluas sampai tak terhingga, namun bangunan

dibatasi oleh site yang tersedia sehingga perwujudan fisik dari gelombang

hendaknya juga memperhatikan luasan site yang ada.

3. Tata Lansekap

Analisis tata lansekap pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini

terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu

a. Pola Sirkulasi pedestrian

b. Sirkulasi Vertikal

c. Tata petak makam makam dan vegetasi

d. Elemen taman

Jalur pedestrian pada area taman umumnya memiliki jalur sirkulasi

yang simple, dinamis, dan mengarahkan user untuk menikmati suasana sekitar

sambil mengelilingi keseluruhan lansekap taman. Pola sirkulasi pada

pendekatan arsitektur pragmatik utopian cenderung mengikuti bentukan dari

massa bangunan yang bersifat dinamis. Dengan mengikuti bentukan massa

bangunan maka pola sirkulasi dapat mengarahkan user untuk mengelilingi

keseluruhan lansekap. Sehingga pola sirkulasi pada fasilitas Taman Makam

Page 80: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Vertikal ini mengikuti bentukan massa dinamis yang mengambil analogi

filosofi lingkar gelombang dan memperhatikan arah orientasi utara- selatan.

Fasilitas ini merupakan area taman makam dengan sistem vertikal

sehingga selain sirkulasi horisontal juga harus diperhatikan aspek sirkulasi

vertikal. Sebagai taman publik harus bersifat democratic, yaitu dapat menerima

kehadiran berbagai lapisan masyarakat dengan bebas tanpa ada diskriminasi

termasuk kalangan difabel yang memiliki keterbatasan. Kalangan difabel

memerlukan bantuan khusus untuk menjangkau suatu tempat terutama pada

ketinggian yang berbeda. Sebagai taman makam, fasilitas ini juga harus

menyediakan jalur sirkulasi untuk pengusungan jenazah. Proses pengusungan

jenazah bukanlah suatu kegiatan yang mudah dilakukan karena beban jenazah

yang relatif berat, tidak boleh jatuh, keadaaan jenazah harus stabil, dan secara

adat harus dilakukan secara manual diusung oleh manusia. Oleh karena itu

proses pengusungan jenazah juga memerlukan suatu bantuan khusus untuk

menjangkau tempat pada ketinggian lantai yang berbeda. Saat ini terdapat

berbagai alat bantu dalam pencapaian sirkulasi vertikal seperti tangga,

eskalator, ram, elevator dan lain sebagainya. Dari beberapa alternatif sirkulasi

vertikal tersebut tentunya memiliki konsekuensi masing masing dalam

menggunakannya, tangga memerlukan usaha ekstra saat menaikinya, eskalator

memang berjalan dengan otomatis namun memerlukan keseimbangan saat

menaikinya, ram mudah dilewati namun memerlukan banyak lahan dan jarak

tempuh menjadi jauh, dan elevator memberi kemudahan namun memerlukan

perawatan yang rutin dan energi listrik. Pendekatan arsitektur pragmatik

utopian menekankan prinsip inovasi, teknologi modern, manfaat ganda, dan

dominasi unsur publik sehingga elevator merupakan alternatif yang dapat

digunakan. Untuk masalah perawatan dan penyediaan energi dapat didukung

oleh aspek yang lain. Selain pola sirkulasi yang digunakan untuk kegiatan

utama, suatu fasilitas tentunya juga harus menyediakan pola sirkulasi darurat

pada saat terjadi suatu bencana. Pola sirkulasi ini bersifat manual dan mudah

diakses kapan saja. Sehingga pola sirkulasi vertikal juga harus dilengkapi

dengan tangga darurat.

Page 81: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Selama ini penataan petak makam kebanyakan menggunakan dengan

sistem grid baik itu grid yang teratur maupun tidak teratur. Hal tersebut

menimbulkan suatu kebosanan dan tampilan yang statis. Sehingga agar lebih

menarik pola petak makam hendaknya ditata dengan prinsip inovasi, pola yang

dinamis, dan filosofis. Agar pola petak makam unity terhadap pola sirkulasi

dan bentukan massa yang dinamis, maka pola petak makam juga ditata

bendasarkan filosofi lingkar gelombang yang didominasi unsur lengkungan dan

juga memperhatikan orientasi utara selatan.

Kebanyakan petak makam di Indonesia ditandai dengan nisan dan

diplester dengan semen. Hal tersebut dilakukan tak hanya sebagai penanda saja

namun juga sebagai penutup tanah agar petak makam tidak ditumbuhi oleh

rumput liar. Bila dilihat lebih dalam hal tersebut memiliki lebih banyak nilai

negatif seperti dengan tidak munculnya rumput liar maka keluarga jarang

melakukan ziarah, nisan apabila tidak dibersihkan dengan teratur maka akan

timbul lumut yang membuat tampilan makam menjadi tidak bagus, sulit untuk

melakukan re-use petak makam, peresapan air dapat terganggu, dan lain

sebagainya. Sehingga dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian

melakukan inovasi untuk mengganti nisan dengan area vegetasi sebagai elemen

estetika taman. Dengan digunakannnya vegetasi sebagai penanda petak makam

maka mendorong keluarga untuk berziarah dan bertanggungjawab menjaga

tanaman pada petak makam, peresapan air dapat berlangsung dengan lancar,

dapat dilakukan re-use pemakaman, kegiatan simbolik tabur bunga dapat

diganti menjadi kegiatan siram air yang lebih fungsional karena merupakan

salah satu tindakan merawat taman.

Gambar 4.19 Petak Makam

Utara

Page 82: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Vegetasi pada petak makam selain menjadi suatu elemen estetika

hendaknya menggunakan prinsip manfaat ganda supaya lebih fungsional. Salah

satu hal yang mengganggu pada area taman adalah serangga seperti nyamuk

yang beresiko mengganggu user. Taman sebagai area untuk melakukan

refreshing dan olahraga hendaknya dapat memproduksi udara segar yang

senantiasa menyehatkan user . Sehingga inovasi pemilihan vegetasi untuk

pengisi petak makam dapat dibedakan menjadi dua jenis , yaitu

a. Tanaman anti serangga & aroma terapi

Pemanfaatan tumbuhan lavender, serai wangi, akar wangi, zodia, dan

geranium di area Taman Makam Vertikal dapat mencegah serangga

sekaligus memberikan aroma terapi yang menciptakan suasana yang

menenangkan user di dalamnya. Aroma ini timbul dari gesekan antara daun

atau bunga. Semerbak aroma akan ditebarkan dengan bantuan angin.

Tanaman ini merupakan tanaman menahun dan dapat hidup di wilayah

tropis Indonesia.

b. Tanaman penjernih udara

Pemanfaatan tumbuhan Areca palm, lady palm, bamboopalm, rubber plant,

dracaena, english ivy, dwarf date palm, ficus ali, boston fern, dan peace lily

sebagai elemen vegetasi taman yang sudah diteliti oleh NASA Amerika

Serikat sebagai tumbuhan penjernih udara yang tak hanya menyarap CO2

dan menghasilkan O2 namun juga menyerap toksin pada udara sekitar.

Tanaman tanaman tersebut merupakan tanaman rumpun palmae yang hidup

di indonesia dan biasa digunakan sebagai elemen vegetasi taman.

Gambar 4.20 Vegetasi

Page 83: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Arsitektur pragmatik utopian menekankan prinsip inovasi, manfaat ganda,

imaginatif-logis,dan dominasi publik. Layaknya suatu evolusi, elemen taman pun

juga dapat berevolusi dan beradaptasi menyesuaikan kebutuhan dari user publik,

dalam hal ini adalah sebagai taman publik dengan kebutuhan dominan akan

permainan, olahraga, dan refreshing. Sehingga elemen taman pada Taman

Makam Vertikal merupakan inovasi dari hasil evolusi elemen taman yang

beradaptasi pada kebutuhan olah raga, bermain, dan refreshing. Elemen ini ini

dapat berupa lampu taman sekaligus latdown pull, pedestrian sekaligus

permainan meniti, kursi taman sekaligus ayunan, lampu taman sekaligus ayunan,

dan lain sebagainya

E. Analisis Struktur Bangunan

1. Pemilihan Material

Fasilitas Taman Makam Vertikal merupakan suatu bangunan yang

monumental dengan skala yang sangat besar sehingga memerlukan struktur

dengan kekuatan yang besar. Dengan pendekatan arsitektur pragmatik utopian

yang menekankn prinsip imaginatif-logis, inovasi, manfaat ganda, dan teknologi

modern maka struktur yang digunakan bukanlah struktur konvensional pada

bangunan pada umumnya namun menggunakan mega struktur yang sangat kuat,

dapat diekspos, dan menggunakan material dengan kualitas yang paling tinggi.

Material beton merupakan material dengan kapasitas kalor yang besar.

Kapasitas kalor yang besar ini dimanfaatkan untuk menghimpun kalor pada saat

siang hari kemudian mengalirkan kalor kepada tanah pada saat malam hari

Gambar 4.21 Ilustrasi Evolusi Elemen Taman

Elemen Taman

Kebutuhan Kegiatan

Evolusi Elemen Taman

Olah Raga

Bermain

Refreshing

+

Page 84: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

sehingga suhu tanah senantiasa stabil dan mendukung proses pembusukan

mayat. Material beton juga senantiasa menjaga kelembaban tanah sehingga

proses pembusukan dapat berjalan dengan lancar. Untuk menyangga beban yang

sangat berat maka beton yang digunakan adalah beton dengan kualitas yang

paling tinggi. Saat ini beton kualitas paling tinggi adalah beton K-400. Beton ini

dapat dibuat dengan sistem pracetak sehingga dalam proses pembangunan hanya

perlu memasangnya saja (tidak perlu mencetak pada site). Beton K-400 ini biasa

digunakan sebagai material pada jembatan sehingga memiliki kekuatan yang

sangat tinggi mencapai 224 kg/cm2

untuk ukuran beton 50cm x 50cm dengan

ketebalan 12cm. Kelebihan lain dari beton K 400 ini antara lain memiliki

keawetan yang tinggi, pemeliharaan yang relatif mudah, sangat rigid.

Material lain yang dapat diekspos dan memiliki nilai estetika yang lebih

adalah material baja. Di pasaran terdapat tiga jenis baja yaitu baja karbon rendah

dengan kandungan kurang dari 0,25%, baja karbon medium dengan kandungan

karbon 0,25% - 0,6 %, dan baja karbon tinggi dengan kandungan 0,6% - 1,7%.

Dari ketiga jenis baja tersebut baja karbon tinggi merupakan baja yang memiliki

kualitas paling tinggi. Sifat baja karbon tinggi ini antara lain memiliki sifat paling

keras, paling kuat, paling getas, dan dapat dinaikkan nilai mekaniknya(mudah

dibentuk) dengan sitem pemanasan. Agar semakin kuat dan tahan terhadap karat,

baja kualitas tinggi ini dapat dilapisi dengan unsur Fe, Ni, Cr, Al, Mn dengan

struktur mikro terdiri dari fasa campuran sehingga sehingga menjadi baja tahan

karat duplex kualitas tinggi. Kelebihan lain dari baja ini adalah memiliki

kekuatan yang tinggi dengan dimensi yang relatif lebih kecil dari baja biasa.

2. Struktur Makam Vertikal

Analisis struktur makam vertikal ini terdapat tiga aspek yang perlu

diperhatikan yaitu struktur badan bangunan makam vertikal, struktur kolom

penyangga badan, dan struktur pondasi. Prinsip yang ditekankan antara lain

imaginatif-logis, teknologi modern, dinamis-monumental, dan inovasi.

Badan bangunan makam vertikal merupakan wadah untuk menguburkan

jenazah dengan media tanah. Sehingga perlu adanya penyangga pada bagian

bawah dan pembatas pada bagian samping. Pembatas tersebut menggunakan

Page 85: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

beton pracetak K-400 sehingga keseluruhan pembatas merupakan struktur yang

sangat rigid dan mampu menahan beban yang sangat berat. Pada permukaan

tanah merupakan suatu lansekap sehingga penutupnya adanya unsur vegetasi.

Agar struktur badan makam vertikal ini semakin rigid dan stabil maka

ditambahkan mega struktur spaceframe (megaspaceframe) sebagai perkuatan

pada penyangga bawah. Antara beton dan spaceframe dapat disatukan dengan

menggunakan angkur. Agar kesatabilan tanah dapat terjaga maka perlu

ditambahkan Mechanically Stabilized Earth (MSE) yaitu pemasangan kerikil

yang dibalut jaring kawat pada bagian terluar tanah yang bersentuhan dengan

dinding pembatas.

Kinerja MSE adalah membentuk sendi yang dapat beradaptasi pada getaran

yang terjadi pada tanah sehingga meminimalisir tekanan yang ditimbulkan oleh

tanah terutama pada saat terjadi gempa. Selain itu MSE juga menjaga kestabilan

Gambar 4.22 Analisis Struktur badan bangunan

Gambar 4.23 Mechanically Stabilized Earth

Sumber : Living System

Jenazah

Permukaan

Beton Pembatas samping

Tanah

Beton Penyangga bawah

Vegetasi

Megaspaceframe

penyangga bawah

MSE

Page 86: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sisi terluar tembok agar tidak longsor dengan mengurangi tekanan tanah pada

dinding pembatas. (Living Systems : Innovative Material and Technologies for

Landscape Architecture)

Beban yang dari badan taman makam tersebut perlu ditopang koleh kolom

yang sangat kuat. Dalam pendekatan arsitektur pragmatik utopian cenderung

menggunakan kolom dengan bentuk lengkung karena bentuk tersebut dapat

meniadakan moment dan menyalurkan beban dengan maksimal. Kolom lengkung

ini berwujud spaceframe yang menggunakan material baja kualitas tinggi yaitu

baja tahan karat duplek kualitas tinggi. Agar kolom ini lebih stabil maka kedua

ujung dari lengkungan diikat menggunakan kabel baja sehingga struktur menjadi

satu kesatuan yang sangat rigid.

Bangunan taman makam vertikal ini memikul beban tanah, beban

vegetasi, beban manusia, dan beban elemen taman sehingga membutuhkan

suatu pondasi dan perkuatan vertikal yang sangat kuat lebih dari kekuatan

penyelesaian struktur pada bangunan rumah biasa. Beberapa pondasi yang

dapat diambil sebagai pendekatan adalah pondasi pada jembatan dan pondasi

pada jalan layang yang menyangga beban yang sangat besar.

Gambar 4.25 Struktur Jembatan Layang

sumber : skyscarappercity.com

Beban

sangat berat Kolom penopang

Pondasi

tiang pancang

Pile cap

Gambar 4.24 Kolom Lengkung

Moment ditiadakan

Baja Pengikat

Permukaan Tanah

Beban

Struktur kolom

menjadi satu kesatuan

Page 87: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pondasi pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini dapat mengadopsi

struktur pada jalan layang dengan kolom yang besar dan pondasi tiang

pancang dengan sistem joint menggunakan pile cap sehingga mampu

menopang beban yang sangat berat di atasnya.

3. Struktur Bangunan Pengelola

Pada analisis struktur bangunan pengelola ini terdapat beberapa aspek

yang perlu diperhatikan yaitu struktur penutup bangunan yang berrbentuk

lengkung, struktur penyangga plat lantai, struktur core penyangga,dan Struktur

pondasi

Struktur penutup bangunan pengelola pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini memiliki bentuk lengkung. Untuk mendapatkan bentuk

lengkungan dan memiliki struktur yang stabil maka digunakan struktur

spaceframe. Space frame ini tidak menyangga beban struktur lain kecuali

beban kaca jendela dan greenwall. Green wall yang digunakan pada bangunan

ini menggunakan media tanam mineral wool yang diikat dengan jaring kawat

dan dikaitkan pada plat aluminium yang dipasang pada bagian terluar

spaceframe. Tanaman yang digunakan adalah tanaman rumput sehingga beban

realtif ringan dan green wall dapat menempel dengan stabil pada spaceframe.

Plat lantai yang digunakan pada bangunan pengelola adalah plat lanti

beton K-400 sehingga memiliki ketebalan yang relatif tipis dan sangat rigid.

Sama halnya penyangga bada makam vertikal, plat lantai ini disangga oleh

kantilever spaceframe yang sangat rigid terbuat dari baja tahan karat duplex

kualitas tinggi. Plat lantai dan kantilever spaceframe penyangga ini disatukan

Gambar 4.26 Struktur Bangunan Pengelola

Pondasi Tiang Pancang

Spaceframe Luar

Plat Lantai Spaceframe penyangga

Core utama

Page 88: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dengan menggunakan angkur dan ditopang oleh core utama, sehingga ruangan

dapat bebas dari kolom. Agar core utama kuat menyangga beban plat lantai

dan kantilever spaceframe ini maka material terbuat dari beton K-400 dan

diperkuat dengan pondasi tiang pancang yang disatukan dengan pilecap

F. Analisis Utilitas

1. Penyediaan Energi

Dari hasil analisis respon bangunan terhadap angin menghasilkan

keputusan pemanfaatan energi angin sebagai alternatif energi dengan turbin

angin dan dari analisis respon bangunan terhadap matahari mengasilkan

keputusan pemanfaatan energi matahari dengan solar cell. Arsitektur pragmatik

utopian mengarahkan bangunan agar dapat menghasilkan energi secara mandiri

dengan pemanfaatan inovasi teknologi modern.

Penyediaan energi ini dilakukan secara terpusat dan distribusinya

diatur dan diawasi dengan komputer dari ruang kontrol utama. Listrik DC yang

dihasilkan oleh wind turbin dan solar cell dialirkan menuju charge controler

kemudian menuju baterai sehingga pada saat produksi energi mengalami

gangguan dapat menggunakan cadangan energi dari baterai. Arus DC kemudian

diaubah dengan inverter. Sistem penyediaan energi ini juga dilengkapi dengan

transformator agar kuat arus listrik dan tegangan dapat ditingkatkan berkali kali

lipat kemudian listrik dialirkan ke panel utama untuk didistribusikan.

2. Penyediaan Air Bersih

Fasilitas Taman Makam Vertikal ini merupakan fasilitas publik yang

membutuhkan konsumsi air yang relatif cukup banyak, antara lain digunakan

untuk konsumsi, sekresi dan higiene, penyiraman tanaman, keamanan

kebakaran, dan pendukung kegiatan yang lain. Untuk mencukupi kebutuhan

Gambar 4.27 Pembangkit Listrik

Page 89: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

tersebut maka penyediaan air diperoleh dari sumur artesis yang diangkat dengan

bantuan pompa. Pendekatan Arsitektur pragmatik utopian cenderung didominasi

unsur publik, sehingga kelebihan air yang terpompa dari sumur artesis

didistribusikan kepada lingkungan sekitar. Semua distribusi penyediaan air

bersih ini dikendalikan oleh komputer dari ruang kontrol utama.

3. Penyiram Tanaman

Fasilitas Taman Makam Vertikal didominasi oleh unsur vegetasi yang

memerlukan penyiraman air secara teratur agar dapat hidup dengan subur.

Dengan memanfaatkan teknologi modern sitem penyiraman dapat diatur

dengan menggunakan komputer dari ruang kontrol utama. Penyiraman tanaman

menggunakan sprinkle air yang ditempatkan pada dua posisi yaitu

a. Pada bagian dekat dengan tumbuhan, sehingga air dapat tersiram

langsurng pada tanaman dan terserap kedalam tanah

b. Pada bagian atas sebagai support untuk meratakan proses penyiraman.

Dengan prinsip imaginatif-logis, inovasi, dan teknologi modern, sprinkle

atas ini juga dapat menjadi suatu elemen estetika dengan membuat efek

pelangi dari pembiasan cahaya yang melewati titik titik air.

4. Drainase

Gambar 4.28 Sprinkle Penyiram Tanaman

Penyiram bawah Penyiram atas menimbulkan pelangi

Gambar 4.29 Sistem Drainase

kerikil MSE

Sistem penyalur air hujan

pipa kapiler

pembuangan

pipa kapiler

pembuangan

Saluran

pembuangan

air

Kelebihan

resapan air

Page 90: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Taman makam vertikal merupakan suatu pemakaman yang buatan yang

diwadahi oleh suatu bangunan arsitektur. Sehingga perlu penyesaian sistem

drainase agar tanah tidak becek dan sistem pembuangan air dapat berjalan

dengan lancar. Agar keadaan tanah tetap stabil maka dapat menggunakan

vegetasi sebagai penjaga tanah dan pengatur kadar air dalam tanah. Selain itu

juga memerlukan saluran pembuangan air yang lancar pada permukaan tanah

menggunakan kemiringan sehingga air dapat mengalir menuju saluran

pembungan air dengan gaya gravitasi. Kelebihan resapan air akan menuju ke

dasar plat yang terdapat kerikil sehingga air dapat disalurkan dengan lancar

keluar lewat lubang kapiler yang disalukan ke pipa pembuangan menuju shaft.

Air kotor kemudian disalurkan ke bak kontrol sebelum dibuang ke riool kota.

5. Pembuangan Asap Pembakaran

Sisa pembakaran dari proses kremasi adalah abu jenazah dan asap CO2. CO2

timbul akibat pembakaran benda benda organik. Agar asap tidak mengganggu

kegiatan user lain pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini maka asap harus

diolah kemudian dialirkan ke tempat yang tinggi dan dilepas ke udara agar

nantinya dapat tersapu oleh angin kemudian menjadi bahan baku fotosintesis.

Pada arsitektur pragmatik utopian yang menekankan prinsip imaginatif logis,

inovasi, teknologi modern, filosofis, dan manfaat ganda, gas pembuangan sisa

pembakaran dapat dikelola agar memiliki suatu nilai lebih sebelum nantinya

dilepas di udara. Mengambil preseden pada gedung amagerforbraendingen di

Gambar 4.30 Pembuangan Asap Hasil Kremasi

+ Asap Buangan

Simbol Orang Meninggal

Page 91: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

copenhagen denmark karya Bjarke Ingels Group, asap buangan pabrik dikelola

dahulu menjadi cincin asap yang menjadi suatu elemen estetika. Pada

krematorium asap dapat dibentuk menjadi cincin sebagai suatu elemen estetika

dan juga menjadi simbol kematian sebagai pengingat bagi yang masih hidup.

Cincin ini juga mengambil analogi simbol orang meninggal pada kebanyakan

tokoh kartun.

6. Parkir

Lahan parkir umumnya memerlukan luasan lahan yang relatif luas. Lahan

parkir harus memiliki jalur sirkulasi yang mudah diakses dan lancar agar

kenyamanan tetap terjaga. Pembedaan jalur keluar dan jalur masuk area parkir

sangat bermanfaat untuk menjaga keamanan lalulintas.

Salah satu fenomena yang melatarbelakangi masalah ini adalah keterbatasan

lahan , sehingga lahan parkir juga memerlukan suatu solusi lewat suatu inovasi

perparkiran yang efektif dan efisien terutama pada penggunaan luasan lahan.

Pendekatan arsitektur pragmatik utopian menangkap kekuatan untuk

beradaptasi lewat prinsip inovasi, pemanfaatan teknologi, dan imaginatif-logis.

Dewasa ini telah dibuat sistem perparkiran vertikal yang sangat menghemat

lahan dan memudahkan user dalam memarkirkan kendaraannya.

Di Jerman terdapat Autostadt yaitu parkir mobil vertikal yang dikendalikan

secara otomatis oleh komputer. Sehingga user hanya menempatkan mobilnya

Mobil

diparkir

USer

Mobil

didistribusikan

secara otomatis

Mobil ditempatkan

pada parkir vertikal

secara otomatis

Bagan 4.12 Sistem Parkir

Gambar 4.31 Sistem Parkir Autostadt

sumber : Discovery Science

Page 92: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pada area tertentu dan mendapatkan kartu parkir kemudian mobil dipindahkan

secara otomatis menuju tenpat parkir oleh mesin yang dikendalikan oleh

komputer. Untuk mengambilnya pun juga sama yaitu dengan memasukkan kartu

parkir dan hanya menunggu dalam waktu sekitar satu menit, mobil di

distribusikan ke area pengambilan mobil secara automatis.

Di Jepang juga sudah dikembangkan sistem perparkiran vertikal dengan

menggunakan teknologi modern. Sistem perparkiran ini juga berjalan secara

otomatis dengan mesin yang dikendalikan oleh komputer. Sehingga user hanya

perlu menempatkan sepedanya pada area tertentu dan mendapatkan kartu parkir

kemudian sepeda didistribusikan secara otomatis dengan mesin untuk

ditempatkan di parkir vertikal. Untuk mengambilnya user tinggal memasukkan

kartu parkir pada pemindai kartu kemudian dalam waktu krang dari 20 detik,

sepeda didistribusikan kepada user. Sehingga fasilitas Taman Makam Vertikal

ini juga memanfaatkan teknologi perparkiran otomatis yang dikendalikan oleh

komputer dan digerakkan dengan menggunakan mesin.

7. Keamanan Kebakaran

Percikan api yang kecil dapat beresiko menimbulkan kebakaran yang

besar. Dengan penekanan prinsip imaginatif-logis, inovasi, dan teknologi

modern pada arsitektur pragmatik utopian, maka fasilitas ini perlu dilengkapi

dengan inovasi teknologi sprinkle pemadam yang dilengkapi dengan sensor api

dan mesin penggerak yang mengarahkan sprinkle spot yang terbakar. Dengan

adanya sensor tersebut percikan api yang beresiko mengakibatkan kebakaran

dapat segera diindikasi kemudian mesin penggerak mengarahkan ujung pada

spot yang terbakar dan memadamkannya dengan cepat. Sensor dan pergerakan

sprinkle ini dipantau dan dikendalikan oleh komputer dari ruang kontrol utama.

Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang

sumber : NHK World

Page 93: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB V

KONSEP PERENCANAAN

DAN PERANCANGAN

Pada bab ini dijabarkan rumusan konsep perencanaan dan konsep

perancangan Taman Makam Vertikal dijakarta yang mencakup konsep kegiatan dan

peruangan, site terpilih, konsep pengolahan site, konsep tampilan,tata massa, dan

lansekap, konsep struktur bangunan,dan konsep utilitas.

A. Konsep Kegiatan dan Peruangan

1. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Konsep kegiatan dan kebutuhan ruang pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut

N

o

Kelompok

Kegiatan

User Detail Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Taman Publik Pengunjung taman Berjalan, jogging, dan berlari Jalan setapak

Bermain Instrument permainan

Berolah raga Instrumen olahraga

Beristirahat Tempat peristirahatan

Makan Kafetaria

Ibadah Mushola

Ekskresi & Higiene Kamar mandi

Memarkirkan kendaraan Parkir

2 Pemakaman Jenazah (kubur) Diusung Jalur Sirkulasi

Dikubur Liang lahat

Keluarga duka

(kubur)

Mengurus administrasi Administrasi

Menunggu Ruang tunggu & Hall

Mendapatkan informasi Informasi

Prosesi penguburan Area liang lahat

Mendapatkan kebutuhan

pemakaman

Toko kebutuhan

pemakaman

Memesan peti mati Workshop peti mati

Peziarah (kubur) Mendapatkan Informasi Informasi

Berziarah Area petak makam

Merawat makam Area petak makam

Pengunjung

Pelatihan

Pelatihan pemulasaraan

jenazah

R. Latihan

pemulasaraan jenazah

Jenazah (Kremasi) Diusung Jalur sirkulasi

Disimpan R. Penyimpanan

jenazah

Tabel 5.1 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Page 94: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dirawat (jenazah) R. Pemulasaraan

jenazah

Dikremasi R. Kremasi

Dirawat (abu) R. Pengelolaan Abu

Disimpan (abu) R. Penyimpanan abu

Keluarga Duka Mengurus Administrasi Administrasi Kremasi

Menunggu Ruang tunggu & hall

Berkabung Ruang Tunggu

Mencari Informasi Informasi

Menyaksikan kremasi R. Kremasi

Peziarah (abu) Berziarah (abu) R. Penyimpanan abu

User Pemakaman Refreshing Area taman

User Pemakaman Makan Kafetaria

User Pemakaman Ibadah Mushola

User Pemakaman Ekskresi & Higiene Kamar mandi

User Pemakaman Memarkirkan kendaraan Parkir

4

Pengelola Ka. Suku Dinas

Pemakaman

Memimpin Dinas

Pemakaman Jakarta Pusat

dan fasilitas di bidang

pemakaman

R. Ka. Suku Dinas

Pemakaman

Ka. Suku Dinas

Pertamanan

Memimpin Dinas

Pertamanan Jakarta Pusat

dan fasilitas di bidang

pertamanan

R. Ka. Suku Dinas

Pertamanan

Ka. Tata Usaha Memimpin kegiatan tata

usaha

R. Ka. Tata Usaha

Staff Tata Usaha Kegiatan tata usaha

(pencatatan, perijinan,

kepegawaian, keuangan)

R. Tata Usaha

Ka. Seksi Sarana

dan Prasarana

Pemakaman

Memimpin kegiatan seksi

sarana dan prasarana

pemakaman

R. Ka. Seksi Sarana

dan Prasarana

Pemakaman

Staff Seksi Sarana

dan Prasarana

Pemakaman

Mengelola penyediaan

sarana dan prasarana

pemakaman

R. Seksi Sarana dan

Prasarana

Pemakaman

Ka. Seksi Angkutan

dan Perawatan

Jenazah

Memimpin kegiatan seksi

angkutan dan perawatan

jenazah

R. Ka. Seksi

Angkutan dan

Perawatan Jenazah

Staff Seksi

Angkutan dan

Perawatan Jenazah

Mengelola penyediaan

pelayanan angkutan jenazah,

jasa pemulasaraan, dan

pelatihan pemulasaraan

R. Seksi Angkutan

dan Perawatan

Jenazah

Ka. Seksi Taman

Pemakaman Umum

Memimpin kegiatan seksi

taman pemakaman umum

R. Ka. Seksi Taman

Pemakaman Umum

Staff Seksi Taman

Pemakaman Umum

Mengelola kegiatan

perawatan, pemeliharaan,

dan kebersihan fasilitas

R. Seksi Taman

Pemakaman Umum

Ka. Seksi

Perencanaan Taman

Memimpin kegiatan seksi

perencanaan taman

R. Ka. Seksi

Perencanaan Taman

Staff Seksi

Perencanaan Taman

Mengelola perencanaan

pengembangan taman

R. Seksi Perencanaan

Taman

Ka. Seksi Taman Memimpin kegiatan seksi

taman

R. Ka. Seksi Taman

Staff Seksi Taman Mengelola kegiatan

pembibitan, penyediaan

R. Seksi Taman

Page 95: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

elemen taman, dan

pengawasan lingkungan

Ka. Seksi Jalur

Hijau

Memimpin kegiatan seksi

jalur hijau

R. Ka. Seksi Jalur

Hijau

Staff Seksi Jalur

Hijau

Mengelola kegiatan

perawatan dan

pengembangan jalur hijau

R. Seksi Jalur Hijau

Ka. Seksi Bina

Peran Serta

Masyarakat

Memimpin kegiatan seksi

bina peran serta masyarakat

R. Ka. Seksi Bina

Peran Serta

Masyarakat

Staff Seksi Bina

Peran Serta

Masyarakat

Mengelola kegiatan

penyuluhan masyarakat dan

kemitraan

R. Seksi Bina Peran

Serta Masyarakat

OB Menyiapkan Kebutuhan Pantri

Melayani staff R. Staff

Menjaga kebersihan dan

kerapian ruang

R. Staff

Tukang Kayu Pembuatan peti Jenazah Workshop

peti mati

Kepala Toko Memimpin dan mengawasi

kegiatan toko penyedia

keperluan perawatan jenazah

dan workshop peti mati

R. Kepala. Toko

Pelayan Toko Melayani konsumen Toko kebutuhan

pemakaman

Kasir Mengatur pemasukan dan

pengeluaran keuangan

R. Kasir Toko

Kepala

Krematorium

Memimpin dan mengawasi

staff krematorium

R. Kepala

Krematorium

Bag. Kremasi Melakukan Proses Kremasi R. Kremasi

Bag. Pemulasaraan

Jenazah Kremasi

Merawat Jenazah Sebelum di

Kremasi

R. Pemulasaraan

Jenazah

Bag. Pengelolaan

Abu Jenazah

Mengelola Abu Setelah

Pembakaran

R. Pengelolaan Abu

Menyimpan Abu Jenazah R. Simpan Abu

Koki kafetaria Memasak Dapur

Pelayan kafetaria Melayani pengunjung Kafetaria

Kasir Kafetaria Mengelola keuangan

kafetaria

Kasir Kafetaria

Keamanan Mengawasi keamanan secara

keseluruhan

R. Keamanan dan

CCTV

Mengawasi keamanan spot

Operator Komputer

Utama

Mengatur dan mengawasi

pengoprasian komputer

utama

R. Kontrol utama

Teknisi Listrik Mengelola penyediaan dan

distribusi listrik dalam

fasilitas

R. Terminal listrik

Mekanik Mengawasi dan merawat

kinerja peralatan mesin

R. Mekanik

Semua Pengelola Rapat Kecil R. Diskusi

Semua Pengelola Rapat Besar R. Meeting

Semua Pengelola Makan Kafetaria

Semua Pengelola Ibadah Mushola

Page 96: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Semua Pengelola Ekskresi & Higiene Kamar mandi

Semua Pengelola Memarkirkan kendaraan Parkir

2. Pola Peruangan

Konsep pola peruangan pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini ditunjukkan

dengan bagan sebagai berikut

3. Besaran ruang

Besaran ruang pada Taman Makam Vertikal ini dijabarkan dengan tabel

sebagai berikut:

No Ruang Kapasitas Ukuran (m2)

1 Taman Makam 2260makam 13.560 m2

2 Informasi 4orang 27 m2

Tabel 5.2 Besaran Ruang

Bagan 5.1 Konsep Pola Peruangan

Krematoriu

m

Tunggu

simpan

Jenazah

Kremasi

Kelola

Abu

Pemula

saraan

Penyim

paan

abu

simpan

Jenazah

Worksho

p

Toko

latihan

Informa

si Kafetari

a

Mushol

aa

Mekanik Keamanan

CCTV

Utilitas Terminal

Listrik

Kontrol

Utama

parkir

Info Serbagun

a

Tata

Usaha

Administrasi Customer

Service

Pantr

ymer

Servic

e Meeting

rymer

Service Disku

singry

mer

Servic

e Ka

Di

nas

Pe

ma

ka

ma

n

Ser

vic

e

Sie Sie

Sie Sie Sie

Sie Sie

Ka

Di

nas

Pe

ma

ka

ma

n

Ser

vic

e

Pertamanan

Pemakaman

Dinas Kremasi

komersil

Pelayanan

publik

pengelolaan

fasilitas

Page 97: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

3 Administrasi 8orang 54m2

4 Customer Service 6orang 40,5 m2

5 Hall 20orang 67,5m2

6 R. Tunggu 20orang 67,5m2

7 R. Ka. Suku Dinas Pemakaman 1 orang 24,12m2

8 R. Ka. Suku Dinas Pertamanan 1 orang 24,12m2

9 R. Ka. Tata Usaha 1 orang 14,88 m2

10 R. Tata Usaha 25 orang 180 m2

11 R. Ka. Seksi Sarana dan Prasarana

Pemakaman

1 orang 14,88 m2

12 R. Seksi Sarana dan Prasarana

Pemakaman

18 orang 121,5m2

13 R. Ka. Seksi Angkutan dan

Perawatan Jenazah

1 orang 14,88 m2

14 R. Seksi Angkutan dan Perawatan

Jenazah

17 orang 114,75 m5

15 R. Ka. Seksi Taman Pemakaman

Umum

1 orang 14,88 m2

16 R. Seksi Taman Pemakaman

Umum

36 orang 243m2

17 R. Ka. Seksi Perencanaan Taman 1 orang 14,88 m2

18 R. Seksi Perencanaan Taman 12 orang 81m2

19 R. Ka. Seksi Taman 1 orang 14,88 m2

20 R. Seksi Taman 12 orang 81m2

21 R. Ka. Seksi Jalur Hijau 1 orang 14,88 m2

22 R. Seksi Jalur Hijau 12 orang 81m2

23 R. Ka. Seksi Bina Peran Serta

Masyarakat

1 orang 14,88 m2

24 R. Seksi Bina Peran Serta

Masyarakat

12 orang 81m2

25 R. Kepala Krematorium 1 orang 14,88 m2

26 R. Pemulasaraan Jenazah 5Jenazah 15 m2

27 R. Penyimpanan Jenazah 10 Jenazah 30m 2

28 R. Pembakaran 3 Oven

Kremasi

20,25m2

29 R. Pengelolaan Abu Jenazah 3 Orang 22,05m2

30 R. Penyimpanan Abu Jenazah 100 rak guci 128m2

31 R. Latihan Pemulasaraan Jenazah 2model

Latihan

12 orang

46,5 m2

32 Workshop 4 orang 96m2

33 R. Kepala. Toko 1 orang 14,88 m2

34 Toko Kebutuhan Pemakaman 4 orang 30m2

35 Kasir Toko 2orang 13,5 m2

36 R. Meeting 40orang 120 m2

37 R. Diskusi Kecil 6 orang 18m 2

38 Aula Serbaguna 50orang 140m2

39 Pantry 6orang 18 m2

40 Kafetaria 60orang 119,76 m2

41 Dapur 5 orang koki 30m2

42 Kasir Kafetaria 2orang 13,5 m2

43 R. Keamanan dan CCTV 10 orang 67,5m2

44 R. Kontrol Utama 5 orang 41,25m2

45 R. Terminal Listrik 8 orang 94,5m2

46 R. Mekanik 14orang 81 m2

Page 98: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

47 Mushola 30orang + 2

spot @ 10

orang

54m2

48 Kamar Mandi 16 Spot 64m2

49 Parkir 100 mobil

200motor

300 sepeda

4600m2

Total luasan ruang yang dibutuhkan : 20.859,60 m2

B. Site Terpilih

Site ini merupakan bagian dari jalur hijau di Jalan Haji Benyamin Sueb,

Kemayoran sehingga site dipisahkan oleh jalan. Site berbentuk L dengan luasan

total 15.300m2 yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu area di sebelah barat jalan

seluas 5500m2(110m x 50m), area jalan seluas 4275m

2(75m x 57m), dan area

sebelah timur jalan seluas 5525m2(85m x 65m), sehingga site efektif yang tersedia

hanya seluas 11.025m2 (area sebelah barat dan timur jalan).

Site memiliki batas

sebelah utara adalah Jalan PRJ Kemayoran, sebelah timur adalah perumahan,

sebelah selatan adalah Jalan HBR Motik, dan sebelah barat adalah area Eks-

Bandara Kemayoran

C. Konsep Pengolahan Site

1. Pencapaian

Konsep pencapaian pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini adalah

menyediakan entrance pada site bagian timur untuk mengakomodir

Gambar 5.1 Site Terpilih

UTARA

85m

65m

57m

75m

110m

50m

Page 99: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pengunjung dari arah utara (Jakarta Utara) dan menyediakan entrance pada

site bagian barat untuk mengakomodir pengunjung dari arah selatan (Jakarta

Pusat).

2. Zonning

Konsep zonning pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini memiliki pola

lingkaran memusat dengan tiga lapisan zona berturut turut dari luar zona

publik, zona semi publik, dan zona privat.

3. Respon Bangunan Terhadap Matahari

Konsep respon bangunan terhadap matahari pada fasilitas Taman makam

vertikal ini antara lain

a. Pemanfaatan solar cell sebagai salah satu sumber energi alternatif yang

dilengkapi dengan sensor cahaya dan mesin penggerak yang dapat

mengikuti arah datangnya intensitas matahari maksimal

b. Bangunan Taman Makam Vertikal dilengkapi dengan celah celah cahaya

agar sinar matahari dapat menjangkau vegetasi yang berada di bawah

c. Memanfaatan barier vegetasi di area taman makam sebagai peneduh alami

d. Menghadapkan bukaan pada arah tenggara - barat laut dan menggunakan

teknologi electrochromic smart window untuk mengatur intensitas cahaya

matahari yang masuk ke dalam ruangan

4. Respon Bangunan Terhadap Angin

Konsep respon bangunan terhadap angin pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini antara lain

a. Pemanfaatan wind turbin sebagai salah satu sumber energi alternatif yang

dihadapkan pada arah utara selatan (arah datang angin dominan) dan

Bagan 5.2 Konsep Zona Kegiatan

Zona Semi Publik

Zona Publik

Zona Privat

UTARA

Page 100: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

penggunaan inovasi wind turbin yang dapat berputar oleh terpaan angin dari

arah utara maupun arah selatan.

b. Mendesain wind turbin sebagai elemen estetika yang berbentuk kincir yang

dilengkapi lampu LED (hemat energi dengan warna dominan jingga, ungu,

biru, dan gradasi warna pelangi yang tidak begitu dominan untuk

menghubungkan ketiga warna tersebut.

c. Bentuk massa bangunan yang aerodinamis dengan dominasi bentuk

lengkung / kurva

5. Respon Bangunan Terhadap View

Konsep respon bangunan terhadap view pada fasilitas Taman Makam

Vertikal ini antara lain

a. Bentuk massa bangunan yang cenderung melingkar agar user dapat

mengamati suasana sekitar ke segala arah

b. Bentukan massa bangunan yang unik dan skala monumental agar

keseluruhan bangunan menjadi point of interest yang menarik perhatian dari

kejauhan

D. Konsep Tampilan, Tata Massa, dan Lansekap

1. Tampilan Bangunan

Konsep tampilan eksterior yang inovatif seperti

a. Fasilitas Taman Makam Vertikal memiliki beberapa karakter baru

sebagai penggabungan karakter makam dan karakter taman dengan

pendekatan arsitektur pragmatik utopian yaitu relatif dikunjungi

masyarakat, didominasi vegetasi kamboja sebagai vegetasi khas

pemakaman di indonesia, didominasi vegetasi bunga sebagai vegetasi

khas taman, fasilitas cenderung menyenangkan dan menarik perhatian

masyarakat untuk mengunjungi, merupakan tempat untuk berziarah,

merupakan tempat untuk berinteraksi, secara audio cenderung tenang dan

teratur, terdapat pelayanan pendukung pemakaman, terdapat elemen

taman, kedua kegiatan teratur dan saling menyesuaikan, menekankan

Page 101: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

inovasi, ekspos terhadap fasilitas, pemanfaatan teknologi, dan terkesan

monumental.

b. Diekspos secara maksimal kepada masyarakat sebagai suatu sarana

pengingat kematian secara tersirat dan menarik. Sehingga dengan

tampilan yang menarik dapat menggiring masyarakat untuk mengunjungi

taman makam dengan frekuensi yang lebih besar sehingga secara halus

mendekatkan masyarakat pada pemakaman (pengingat kematian ) agar

senantiasa ingat dan takut pada datangnya kematian.

c. Mengakomodir kegiatan taman publik yang bebas namun mendorong

user untuk senantiasa teratur (dibatasi etika memasuki area pemakaman)

d. Memiliki atmosfer suasana yang menyenangkan, menjadi sarana

refreshing, dan mampu mengurangi rasa sedih dari keluarga duka maupun

pengunjung yang lain

e. Memiliki tampilan yang menarik dan terlepas dari kesan pemakaman

yang angker dan mencekam

f. Mengekspos bentukan massa dengan skala monumental, bentukan massa

yang unik, dan mengekspos penggunaan teknologi modern dan inovasi

g. Memaksimalkan suasana alami dengan dominasi unsur vegetasi

Konsep tampilan interior antara lain

a. Didominasi unsur vegetasi dalam ruangan untuk menguatkan kesan alami

b. Ruangan dengan langit langit yang tinggi dan didominasi partisi non masiv

untuk menguatkan kesan monumental

c. Mengekspos sebagian struktur bangunan

2. Tata Massa

Konsep tata massa pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini antara lain

h. Massa jamak yang terdiri dari dua massa utama yang saling dihubungkan

Penentuan

Filosofi Bentuk

Transformasi

Filosofi ke

Bentuk Fisik

Penyesuaian Kondisi Fisik

dengan Kondisi Site yang

Ada

Bagan 5.3 Tahap Pembentukan Massa

Page 102: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

i. Bentukan massa mengambil analogi bentuk gelombang pengingat

kematian yang terdiri dari dua bagian yaitu pusat gelombang dan

gelombang kemudian mentransformasikannya menjadi fisik bangunan

dengan bentukan yang dinamis dan didominasi oleh lengkungan. Pusat

gelombang ditransformasikan menjadi fisik bangunan pengelola dan

gelombang ditransformasikan menjadi fisik bangunan makam vertikal

j. Proses pembentukan massa tetap memperhatikan orientasi utara-selatan

k. Transformasi bentukan fisik gelombang dibatasi oleh luasan site yang

tersedia

3. Lansekap

Konsep lansekap pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini antara lain

a. Pola sirkulasi pedestrian dan pola penataan petak makam mengikuti

bentukan massa yang didominasi unsur lengkungan sebagai analogi filosofi

lingkar gelombang dan tetap memperhatikan arah orientasi utara dan

selatan.

b. Sirkulasi vertikal pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini menggunakan

bantuan elevator untuk memberi kemudahan dan pelayanan yang maksimal

pada user dan dilengkapi dengan tangga darurat sebagai pengamanan bila

terjadi bencana.

c. Memanfaatkan petak makam sebagai elemen estetika dengan menanami

permukaanya dengan unsur vegetasi. Vegetasi yang digunakan memiliki

nilai estetika sekaligus nilai fungsional seperti tanaman anti serangga &

aroma terapi (lavender, serai wangi, akar wangi, zodia, dan geranium) dan

juga tanaman penjernih udara (areca palm, lady palm, bamboopalm, rubber

plant, dracaena, english ivy, dwarf date palm, ficus ali, boston fern, dan

peace lily)

d. Menggunakan elemen taman yang merupakan hasil inovasi dari hasil

evolusi elemen taman yang beradaptasi pada kebutuhan olah raga, bermain,

dan refreshing seperti lampu taman sekaligus latdown pull, pedestrian

sekaligus permainan meniti, kursi taman sekaligus ayunan, lampu taman

sekaligus ayunan, dan lain sebagainya

Page 103: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

E. Konsep Struktur Bangunan

1. Material Terpilih

Konsep material bangunan yang sesuai untuk struktur fasilitas Taman Makam

Vertikal ini adalah material dengan kualitas yang paling tinggi dan memiliki

kekuatan paling kuat seperti beton K-400 dan baja tahan karat duplex kualitas

tinggi yang berbahan dasar baja karbon tinggi.

2. Struktur Makam Vertikal

Konsep struktur makam vertikal antara lain

a. Badan makam vertikal merupakan media tanah yang disangga oleh plat

beton K-400 yang rigid dan diperkuat dengan mega struktur spaceframe

yang disatukan dengan angkur. Antara tanah dan beton diberi lapisan

Mechanically Stabilized Earth untuk menjaga kestabilan tanah.

b. Menggunakan kolom lengkung dari mega spaceframe yang menggunakan

bahan baja tahan karat duplex kualitas tinggi dan kedua ujung lengkungan

ditarik oleh kawat baja agar kolom menjadi satu kesatuan yang sangat rigid

c. Menggunakan pondasi tiang pancang dengan sistem joint menggunakan

pile cap

3. Struktur Bangunan Pengelola

Konsep struktur bangunan pengelola antara lain

a. Menggunakan rangka spaceframe pada penutup bangunan yang berbentuk

lengkung. Green wall pada lapisan terluar menggunakan media mineral

wool yang diikat dengan jaring kawat dan dikaitkan pada plat aluminium

yang dipasang pada bagian terluar spaceframe

b. Menggunakan plat lantai betok K-400 dan disangga oleh kantilever

spaceframe yang disatukan dengan menggunakan angkur. Plat lantai dan

kantilever spaceframe ditopang oleh core utama

c. Menggunakan pondasi tiang pancang dengan sistem joint menggunakan

pile cap

Page 104: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

F. Konsep Utilitas

1. Penyediaan Energi

Energi listrik disediakan secara mandiri oleh fasilitas dengan

pemanfaatan solar cell dan wind turbin dengan sistem terpusat dan

distribusinya diatur oleh komputer dari ruang kontrol utama.

2. Penyediaan Air Bersih

Penyediaan air bersih menggunakan sumur artesis dengan bantuan

pompa dan distribusinya diatur oleh komputer dari ruang kontrol utama.

Kelebihan penyediaan air dari sumur artesis juga didistribusikan pada

lingkungan sekitar

3. Penyiram Tanaman

Penyiram tanaman menggunakan sprinkle air yang dikendalikan oleh

komputer pada ruang kontrol utama. Sprinkle air ini diletakkan pada dua

posisi yaitu di dekat tumbuhan (bawah) dan pada bagian atas sebagai support

untuk meratakan penyiraman dan elemen estetika pembentuk pelangi

Bagan 5.4 Penyediaan Energi Listrik

Wind

turbin

Solar

cell

Charge

Controler

Inverter Transformator Panel

utama

Distribusi

Komputer Ruang

Kontrol Utama

Batterai

Sumur

Artesis

Ground

tank pompa pompa

Distribusi

Fasilitas

Masyarakat

Bagan 5.5 Penyediaan Air Bersih

Komputer Ruang

Kontrol Utama

Page 105: TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · TAMAN MAKAM VERTIKAL DI JAKARTA ... Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang.....79 Gambar 5.1 Site Terpilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

4. Drainase

Drainase pada bagian taman makam memanfaatkan kemiringan tanah

dan gaya gravitasi untuk mengalirkan air meuju saluran pembuangan.

Kelebihan resapan air yang menuju dasar plat yang berisi kerikil (MSE)

kemudian disalurkan menuju pipa kapiler menuju shaft. Sebelum dibuang ke

riool kota air kotor dikelola terlebih dahulu pada bak kontrol.

5. Pembuangan Asap Pembakaran

Menggunakan utilitas cerobong yang dilengkapi dengan pengolah

asap buangan hasil kremasi menjadi cincin asap sebagai elemen estetika dan

simbol pengingat kematian.

6. Parkir

Menggunakan teknologi sistem parkir otomatis yang dikendalikan

oleh komputer dan digerakkan dengan menggunakan mesin.

7. Keamanan Kebakaran

Menggunakan sprinkle pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan

sensor api dan mesin penggerak yang mengarahkan air ke titik api.