36
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RSKO CIBUBUR

Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik Thea

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tanda gejala klinis psikiatri

Citation preview

Tanda dan Gejala Klinis Psikiatrik

Tanda dan Gejala Klinis PsikiatrikKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDARSKO CIBUBUR

1Lingkup PembahasanKesadaran dan KognisiPerasaan/EmosiPerilaku motorik/KonasiPikiranPersepsi/PenginderaanKemampuan BahasaTilikan dan Nilai Sosial2Kesadaran/kognisia. Kesadaran/SensoriumSuatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri

Gangguan kesadaran kerusakan organik otak

Kompos Mentis : derajat optimal dari kesigapan mental Apatia : derajat penurunan kesadaran yakni individu berespon lambat terhadap stimulus dari luarSomnolensi : keadaan kesadaran menurun yang cendrung tidursekali

4Sopor : derajat penurunan kesadaran berat. Dalam keadaan ini, pasien hanya merespon minimal terhadap rangsang kuat, atau bahkan tidak sama sekali.Koma : derajat penurunan kesadaran paling berat. Tidak memberi respon apapun walaupun dengan rangsangan yang kuat.Kesadaran Berkabut : perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak dapat berpikir jernih5Delirium : terjadi gangguan fungsi kognitif yang luas. Perilaku berfluktuasi, yaitu bisa seketika gaduh gelisah dan apatis. Sering pula disertai gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi.Kesadaran Seperti Mimpi : terjadi pada serangan epilepsi vasomotor. Ia tidak menyadari yang dilakukannya dan tidak bereaksi terhadap perangsangan (tidak sama dengan sleep walking)Twilight State : perubahan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi, biasa pada gangguan otak organik. Separuh sadar, respon terhadap lingkungan terbatas, perilaku impulsif, emosi labil dan tak terduga.

6b. KognisiKemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang. Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.7c. Perhatian/KonsentrasiDistraktibilitas : ketidakmampuan individu untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakalIn atensi Selektif : ketidakmampuan memusatkan perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan3. Kewaspadaan Berlebih (Hyper-vigilance) : pemusatan perhatian yang terlalu berlebih pada stimulus eksternal dan internal sehingga pasien tampak sangat tegang

8d. OrientasiKemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu. Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak9e. Memori/Daya IngatJenis gangguan memori :AmnesiaAmnesia anterograd : apabila hilangnya memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian.Amnesia retrograd : hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian10Paramnesia (Ingatan Palsu)Konfabulasi: Ingatan palsu untuk mengisi kekosongan memoridj vu: ingatan palsu terhadap pengalaman baruJamais Vu: kebalikan dj vu, yaitu pasien merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya11Hiperamnesia : ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalamanScreen memory : menutupi pengalaman traumatis dengan sesuatu yang dapat ditolerirLetologika : ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalamannya12Berdasarkan waktu kehilangan daya ingatnya:Memori segera : adalah kemampuan mengingat peristiwa yang baru saja terjadiMemori baru : ingatan terhadap pengalaman dalam beberapa hari terakhirMemori jangka menengah : ingatan terhadap peristiwa beberapa bulan laluMemori jangka panjang : ingatan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi (tahun)13EMosiEmosiSuasana perasaan yang dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. Secara deskriptif fenomatologis dibedakan antara mood dan afek.15a. MoodMood eutimia : suasana perasaan dalam rentang normalMood hipotimia : suasana yang diwarnai kesedihan dan kemurunganMood disforia : suasana perasaan yang tidak menyenangkanMood hipertimia : suasana yang memperlihatkan kegairahan yang berleihan terhadap berbagai aktivitas kehidupanMood euforia : perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihanMood ekstasia : perasaan dengan kegairahan yang meluap-luap

16Aleksitimia : ketidakmampuan individu untuk menghayati perasaannyaAnhedonia : suasana kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktivitas kehidupanMood kosong : kehidupan emosi yang sangat dangkal, dijumpai pada pasien skizofrenia kronisMood labil : suasana perasaan yang berubah dari waktu kewaktuMood iritabel : suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya

17b. AfekRespon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, dan gerak gerik tubuhnya

Afek luas : adalah afek pada rentang normalAfek menyempit : menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatasAfek menumpul : penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll)

184. Afek mendatar : suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpulAfek serasi : menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinyaAfek tidak serasi : kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinyaAfek labil : menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba

19PERILAKU MOTORIKPerilaku MotorikRagam perbuatan manusia yang dilandasi motif dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktifitas mental individu

Stupor katatonia : penurunan aktifitas motorik secara ekstrim, gerakan lambat hingga tidak bergerak. dijumpai pada skizofrenia katatonikFuror katatonia : terjadi agitasi motorik yang ekstrim, kegaduhan motorik tak bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal

21Katelepsia : keadaan mempertahankan posisi tertentu dalam waktu lamaFlexibilitas cerea : sikap tubuh yang sangat luwesAkinesia : menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat terbatasBradikinesia : perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada pasien parkinson 22Alam pikirana. Proses PikirPola pikir primer : terminologi yang umum untuk pikiran derealistic, tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal pada psikosisGangguan bentuk pikir/arus pikirAsosiasi longgarIde-ide tidak berhubungan sama sekaliInkoherensiaSecara umum tidak dapat dimengerti, tanpa hubungan logisFlight of IdeasPikiran yang sangat cepatSirkumstantial : pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai pointnyaTangensial : ketidakmampuan mencapai tujuan secara langsung24b. Isi PikirKemiskinan isi pikir : pikiran yang hanya menghasilkan sedikit informasiWaham/delusi : keyakinan keliru tentang kenyataan eksternalWaham bizzare : keyakinan yang keliru, mustahil dan anehWaham sistematik : keyakinan yang tergabung dengan suatu temaWaham nihilistikWaham somatik : keyakinan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh

25Waham paranoid : termasuk didalamnya waham kebesaran, waham kejaran, waham rujukan, dan waham dikendalikanWaham cemburu : waham tentang pasangan yang tidak setiaErotomania : keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainyaObsesi : ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasionalKompulsi : kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls265. Fobia : ketakutan patologis yang irrasional yang persisten, irrasional, berlebihan. Beberapa diantaranya adalah:Fobia spesifik (obyek khusus)Fobia sosialAkrofobia (tempat tinggi)Agorafobia (tempat terbuka)Klaustrofobia (tempat sempit)Ailurofobia (kucing)Zoofobia (binatang)Xenofobia (orang asing)Fobia jarum 27PERSEPSIPersepsiSebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara sadar

Depersonalisasi : merasakan diri sendiri sebagai tidak nyata atau khayalDerealisasi : merasa lingkungannya asing dan tidak nyataIlusi : persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyataHalusinasi : terdiri dari halusinasi hipnagogik, hipnapompik, audiotorik, visual, penciuman, pengecapan, taktil, somatik, liliput

29REALITY TESTING OF ABILITYReality Testing of Ability (RTA)Kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan31DAYA NILAIDaya NilaiDaya nilai sosial : Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai dengan situasi tersebutUji daya nilai : kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan33TILIKANTilikanDerajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnyaDerajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnyaDerajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnyaDerajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyakitnyaDerajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnyaDerajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan35END OF PRESENTATION

THANK YOU 36