Tanpa Pacaran Kudus Tidak Mungkin Ada Pernikahan Kudus

Embed Size (px)

Citation preview

5 Prinsip Pacaran KudusTanpa Pacaran Kudus tidak mungkin Ada pernikahan Kudus.

1. Pacaran sekali untuk menikah Memulai dengan benar Kapan saat yang tepat untuk berpacaran ? ( Kidung Agung 8:4 ) Cinta yang paling nikmat adalah committed love. Kalau mau cari yang lebih baik itu banyak, tapi kita menjadi satu-satunya yang dicintai.

2. Mengutamakan Buah-buah Roh / Buah-buah Kasih dalam berpacaran ( Matius 7:16-20 ) Menghormati hukum tubuhmu Jika ingin melawan lawanmu, hormati dahulu kekuatan lawanmu. Apa yang kamu berhalakan selama pacaran, itu yang takkan kamu nikmati dalam pernikahan. Supaya layak menerima berkat Kudus di hari pernikahanmu: penyertaan Allah, berkat financial dan berkat anak cucu ( Ibrani 12:16-17 )

3. Menghormati Orang tua ( Keluaran 20:12 ) Menentukan kebahagiaan rumah tangga Anda ( mutlak, walaupun orang tua tidak sempurna ) Kalau memang kamu yang benar, berdoalah, karena doa mengubah segala sesuatu. Kemudian berusahalah, berusahalah jadi berkat.

4. Menghormati Gembala / Pemimpin rohani ( Ibrani 13:17 ) Menetukan kerohanian rumah tangga Guidelines untuk pemimpin: bukan nabi, bukan polisi, melainkan sebagai ayah dan sahabat.

5. Dipenuhi dengan Kasih yang abadi ( Eternal Love ) Bagi yang belum memiliki pasangan, jangan gelisah. Tuhan pasti menyediakan dan member yang terbaik. Yang harus dilakukan saat ini adalah terus berdoa dan bergaulah dengan sehat ( jangan cemarkan kasih dengan cinta / nembak terus ), supaya dapat menikah dengan sahabat, penampilan bukan segalanya tetapi akan lebih baik jika kita bisa menjaga sikap, tuturkata dan penampilan kita. Bagi yang telah memiliki pasangan cinta adalah bunga kebahagiaan bukan patokan kebahagiaan. Banyak pasangan yang mencintai dengan berlebihan tetapi mengakhiri cinta

dengan kepahitan. Cinta meraka kandas ditengah jalan. Yang terpenting dalam sebuah pernikahan bukan seberapa besar cinta yang akan kita terima atau sebaliknya tetapi seberapa besar pengertian yang kita miliki yang membuat kita memahami kelemahan dan kelebihan pasangan kita. Saling memahami satu dengan lain itulah jalan menuju kebahagian sejati. Karena itu biarkan cinta itu tumbuh ke arah kasih yang abadi kebingkainya. Kasih yang merangkum semua perasaan dan kemurahan hati untuk menerima pasangan kita apa adanya. Bagi yang sudah menikah biarkan cinta dan kasih mu dilanjutkan di Sorga yang abadi. Bila cinta dan kasihmu bertumbuh ke arah kasih yang abadi bukan nafsu, you will take time to love him/her because you will have it him/her forever, jika itu nafsu kamu akan mengambil semua yang dimilikinya sekarang, cinta seperti itu tidak akan abadi.