Upload
truongdan
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian PerhubunganRepublik Indonesia
Direktorat Jenderal Perkeretaapian
TANTANGANSUMBER DAYA MANUSIA
DALAM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
A. TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
B. PERKERETAAPIAN INDONESIA
C. SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN
D. TANTANGAN, ANCAMAN, PELUANG DAN HAMBATAN SDM PERKERETAAPIAN
OUTLINE
1. PILAR PEMBENGUNAN BERKELANJUTAN
Economy
Society
Social
EconomicEnvironment
Bearable Equitable
Viable
sustainable
2. CAR USE VS NON CAR USE
10.37 Million
3. BERKURANGNYA KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR
4. TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
TRANSPORTASI BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE TRANSPORTATION) : Berkelanjutan secarasosial, ekonomi dan lingkungan melalui tersedianya transportasi yang selamat, sehat, hematenergi dalam rangka untuk mewujudkan pertumbuhan yang ramah lingkungan (greengrowth) dan keamanan energi (energy security).
STRATEGI: A S I
5. PILAR KEBIJAKAN
FOKUS: 5 PILAR
KEBIJAKAN(Push – Pull
Policies)
Peningkatan Peran
Angkutan Umum
(Prioritasi)
Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas (MRLL)
Penurunan Polusi Udara dan Suara
Transportation Demand
Management (TDM)
Pengembangan Non Motorized
Transport (NMT)
Pengembangan Transit System atau
TOD
Pengembangan Jaringan dan infrastruktur
Angkutan Umum Masal
Perbaikan Intermodalitas dan
Aksesibilitas Angkutan Umum
Perbaikan Sistem Kepemilikan
Angkutan Umum
Perbaikan Kapasitas Jalan
Penerapan ATCS / ITS
Manajemen Lalu Lintas
ANDALALIN
Gasifikasi
Pemanfaatan Energi Alternatif
Penerapan Teknologi Ramah
Lingkungan (green transport -
environmentally friendly)
ERP
Perparkiran (Parking Policy)
Dis-incentive using private car
Pengembangan Fasilitas Pejalan
Kaki
Pengembangan Jalur Sepeda
Car free day
5 Pilar kebijakan dilaksanakan secara paralel (dalamsatu paket kebijakan) untuk menuju keberhasilantransportasi yang berkelanjutan
1 12 3 4 5
6. PERAN MODA KERETA API
Sumber : transport infographic indonesia – Indonesia Infrastructure Initiative
7. KARAKTERISTIK & KEUNGGULAN MODA KERETA API
TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
1. KONDISI EKSISTING PERKERETAAPIAN INDONESIA
Panjang Jaringan KA di wilayah Sumatera :• Jalur KA beroperasi ± 1.268,1 Km
(termasuk jalur ganda sepanjang 284 Km)• Jalur Non-aktif : ± 129,1 Km
Panjang Jaringan KA di wilayah Jawa :• Jalur KA beroperasi ± 3.890,38 Km (termasuk
jalur ganda sepanjang 1.192,6 Km)• Jalur Non-aktif : ± 2.835,85 Km
Diwilayah Sulawesi saat ini telahterbangun Jaringan KA Sepanjang ± 16 Km
sebagai bagian dari Trans Sulawesi
Jumlah Angkutan Penumpang (2017) : ± 356.461.000 PenumpangJumlah Angkutan Barang (2017): ± 39.512.000 Ton
1. Operator Sarana Perkeretaapian: PT. KAI, PT. KCI, PT. Railink, PT. KCIC, PT. MRT Jakarta, PT. Jakarta Propertindo
2. Operator Prasarana Perkeretaapian: PT. KAI, PT. KCIC, PT. MRT Jakarta, PT. Jakarta Propertindo
2. RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL
Konsep Pengembangan
Pulau Sulawesi : KA
Barang (Pertanian,
perkebunan dan
pertambangan) dan KA
Wisata (eco-cultural,
biodiversity)
Pulau Kalimantan : KA
Logistik Trans
Kalimantan (Barang)
Pulau Sumatera: KA
Barang
(Perkebunan dan industri)
Dan KA penumpang
(melayani mobilitas
masyarakat dari bandara
dan wilayah perkotaan)
Pulau Papua :Kereta
Api Barang untuk
pertambangan,
perkebunan /pertanian,
dan perikanan (barang)
Pulau Jawa, Madura dan Bali: KA
Penumpang dan Perkotaan
dengan aktivitas ekonomi dan
sosial , Angkutan Perkebbunan,
Pertaninan dan KA Pariwisata
Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2010-2030 ( saat ini sedang dilakukan Reviu Ripnas 2010-2030)
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN
INDUSTRI BIDANG PRASARANA :
12.100 Km Jaringan KA
INDUSTRI BIDANG SARANA :
4.800 Lok, 39.655 Gerbong, Kereta 27.960
PENGEMBANGAN SDM PERKERETAAPIAN:
80.460 ORANG
LEMBAGA PENDUKUNG
Pembangunan Fasilitas Operasi(Persinyalan, Telekomunikasi, Pelistrikan)
Pengadaan Rel, Bantalan Beton, Penambat Pembangunan Jembatan, Stasiun,
Bangunan Khusus
Pengadaan Lokomotif Pengadaan Kereta, LRT, Tram, KRD, KRL Pengadaan Gerbong & Peralatan Khusus
SDM Regulator SDM Operator SDM Industri
Lembaga Riset Perguruan Tinggi
Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2010-2030
3. DUKUNGAN INDUSTRI DAN SDM/KELEMBAGAAN PERKERETAAPIAN
1. STAKEHOLDERSPERKERETAAPIAN
K/L terkait: KementerianPUPERA, KementerianPerindustrian, Bappenas, BPPT, Kementerian BUMN dll
2. SDM DALAM PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN
SDM PERKERETAAPIAN (TEKNIS OPERATOR)
Lanjutan….
SDM PERKERETAAPIAN (TEKNIS REGULATOR)
3. KONDISI SDM PERKERETAAPIAN SAAT INI
1. SDM REGULATOR 2. SDM OPERATOR
NO KLASIFIKASI JUMLAH
1 Auditor Perkeretaapian 7
2 Inspektur Sarana Perkeretaapian 21
3 Inspektur Prasarana Perkeretaapian 32
4 Penguji Jalur dan Bangunan KA 60
5 Penguji Fasilitas Pengoperasian KA 29
6 Penguji Sarana Perkeretaapian 19
7 Administratif 445
TOTAL 613
Sumber: Ditjen Perkeretaapian (2018)
NO KLASIFIKASI JUMLAH
1 Awak Sarana 5.061
2 Juru Periksa Jalan 2.083
3 Penjaga Pintu Perlintasan 2.130
4 Juru Periksa Jalan 2.803
5 Tenaga Pelaksana & Administratif * 18.519
TOTAL 30.596
Sumber: Ditjen Perkeretaapian (2018)
Indonesia saat ini memiliki 3(tiga) Badan PenyelenggaraSarana dan 1 (satu) Badan Penyelenggara Prasarana
yang beroperasi
* : termasuk tenaga perawatan sarana dan prasarana
4. PROYEKSI KEBUTUHAN SDM PERKERETAAPIAN PERIODE 2020-2024
1. SDM REGULATOR 2. SDM OPERATOR
NO KLASIFIKASI JUMLAH
1 Auditor Perkeretaapian 16
2 Inspektur Sarana Perkeretaapian 48
3 Inspektur Prasarana Perkeretaapian 74
4 Penguji Jalur dan Bangunan KA 138
5 Penguji Fasilitas Pengoperasian KA 67
6 Penguji Sarana Perkeretaapian 44
7 Administratif 1024
TOTAL 1.410
Sumber: Hasil Analisa Ditjen Perkeretaapian (2018)
NO KLASIFIKASI JUMLAH
1 Awak Sarana 8.098
2 Juru Periksa Jalan 3.333
3 Penjaga Pintu Perlintasan 3.408
4 Tenaga Pelaksana & Administratif * 29.630
TOTAL 44.469
* : termasuk tenaga perawatan sarana dan prasarana
Pada periode tahun 2020-2024 diharapkan telah terbentuk 6 (enam) Badan Penyelenggara Sarana dan 4 (empat) Badan
Penyelenggara Prasarana yang beroperasi dengan beroperasinyaMRT Jakarta, LRT Jakarta dan Jabodetabek serta pengoperasian
KA diwilayah Sulawesi dan Kalimantan (KA Khusus)
Untuk mendukung penguatan fungsi administratif regulator,dibutuhkan juga SDM operator dengan kualifikasi khususseperti ahli perencana, ahli hukum, ahli kebijakan publik, ahlitata kelola keuangan pemerintah dll.
5. PROGRAM PENGEMBANGAN SDM PERKERETAAPIAN
Sumber: Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, 2011
D I
T J
E N
P
E R
K E
R E
T A
A P
I A
N -
K E
M E
N H
U B
1. ISU STRATEGIS TERKAIT SDM PERKERETAAPIAN
Peningkatan Pelayanandan Keselamatan
TransportasiPerkeretaapian
PerkembanganKelembagaan
PenyelenggaraanPerkeretaapianMultioperator
PerkembanganTeknologi
Perkeretaapian danTeknologi Informasi
Komunikasi
Dukungan IndustriPerkeretaapian
Efisiensi dan Efektifitasmelalui Integrasi Antar
Moda
Perhatian terhadapAspek Lingkungan
Lanjutan…(Peningkatan Pelayanan)
MASA LALU SAAT INI
PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN MASSAL DAPAT BERUPA :• PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANAN KERETA API, PENAMBAHAN RANGKAIAN,
APLIKASI PERJALANAN KERETA API.• PEMESANAN TIKET KA DAPAT DILAKUKAN SELAIN DI STASIUN KERETA API (INDOMART,
ALFAMART, MESIN MANDIRI, DLL)• PENATAAN STASIUN KA (TICKETING, TIKET GATE, STERILISASI STASIUN, FASILITAS DIVABLE);• PENINGKATAN KEAMANAN DENGAN PETUGAS DAN CCTV;• MEDIA INFORMASI (PAPAN INFORMASI, RUNNING TEXT);
Lanjutan…(Kebutuhan Pengembangan Kelembagaan)
Keterangan:BUPP : Badan Usaha Penyelenggara PrasaranaBUPS : Badan Usaha Penyelenggara SaranaBUPP/S: Badan Usaha Penyelenggara Prasarana dan Sarana
Lanjutan…(Perkembangan Teknologi Perkeretaapian)
SARANA KERETA APIPRASARANA JALAN REL
LOW
TECHNOLOGY(Teknologi Material)
FASILITAS OPERASI &
KOMPONEN PENUNJANG
MEDIUM
TECHNOLOGY(Teknologi Mesin,
Manufaktur &
Konstruksi )
HIGH
TECHNOLOGY(Teknologi Elektronika,
Informasi &
Sarana Berteknologi
Tinggi)
Material Baja
(Mampu Produksi,
Skala Pasar Belum
Menutupi Investasi)
Bantalan Rel
Penambat Rel
Konstruksi Penggelaran
Prasarana LRT & Kereta
Bandara Soekarno Hatta
Lokomotif, Kereta Penumpang, Gerbong Barang,
Kereta Berpenggerak & Bogie
Interlocking, CBI, Signalling, MDP
Axle Counter, telekomonikasi,
Level Crossing Protection, CTS
(Bahan Baku Impor, kendala di
sertifikasi dan standarisasi)
APMS (Automated People
Mover System)
(Kontrak untuk Bandara
Soekarno Hatta) HST, Cable car, GV Emac Bus, Monorail
Full elevated
(Tahap Pengembangan Teknologi)
Air Brake System
(Lisensi Knoor)
Alat Telekomunikasi
(Untuk Produk GARANSI
belum Tersertifikasi)
IKM di CEPERMaterial Komposit
(blok rem metalik, sedang
Menjajaki memasok blok rem
komposit)
BARATA
(Memproduksi Bogie,
Coupler)
Konstruksi Penggelaran
Prasarana Kereta Cepat Jakarta-
Bandung
Konstruksi Penggelaran
Prasarana Metro Capsule
Bandung
PT. TREKKAMetro Capsule Bandung
Konsorsium MRT Jakarta dengan
Tokyu, Shimizu, Obayashi, Sumitomo,
Mitsui, TOC, Kobe
Industri Pabrik Besi dan Baja
(Ironmaking)
Industri Material Baja
(Pengecoran Baja)
Lanjutan…(Dukungan Industri)
2. TANTANGAN, ANCAMAN, PELUANG DAN HAMBATAN SDM PERKERETAAPIAN
KEKUATAN (INTERNAL)
• Bonus Demografi
• Standarisasi kompetensi SDM
• Asosiasi profesi
• Dukungan industri dalamnegeri dalampengembangan SDM
PELUANG (EKSTERNAL)
• Program Pembangunan Perkeretaapian Secara Masif
• PengembanganKelembagaanMultioperator
• Alih Teknologi /IT
TANTANGAN, ANCAMAN (EKSTERNAL)
• Pembaruan TeknologiTerpasang & Perkembangan TeknologiBaru
• Kompetisi Global terkait Kualitas SDM
HAMBATAN (INTERNAL)
• Minimnya Kapasitas dan Fasilitas Lembaga Diklat dan Sertifikasi
• Minimnya kerjasama dengan Lembaga riset/ Pendidikan Tinggi
3. LANGKAH LANJUT
PENGEMBANGAN REGULASI DAN KURIKULUM PENDIDIKAN SDM PERKERETAAPIAN SKALA INTERNASIONAL
UPDATING STANDAR KOMPETENSI BERDASARKAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERKINI
PENYEDIAAN/KERJASAMA PROGRAM STUDI BIDANG PERKERETAAPIAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI (BEASISWA ATAU IKATAN DINAS)
PELAKSANAAN RISET/PENELITIAN BIDANG PERKERETAAPIAN UNTUK MENDUKUNG ALIH TEKNOLOGI DAN BEKERJASAMA DENGAN INDUSTRI DALAM NEGERI
PENINGKATAN FASILITAS PELAKSANAAN PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI SDM PERKERETAAPIAN
PEMBENTUKAN LEMBAGA BARU SERTIFIKASI/PENGUJIAN MANDIRI (SUPERVISI OLEH DJKA)
30
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN