Target Peralihan (Performance Point)

Gambar 10. Performance point arah y dengan kekuatan gempa sebesar 150%

8,30

59,10

Dokumentasi

Gambar 11. Denah Keterangan Bangunan.

Dokumentasi

Gambar 12. Kondisi eksisting WL 1, WL 2.

Dokumentasi

Gambar 13. Kondisi eksisting WL 3, WL 4.

Dokumentasi

Gambar 14. Kondisi eksisting WL 5, WL 6.

Dokumentasi

Gambar 15. Kondisi eksisting WL 7, WL 8.

Dokumentasi

Gambar 16. Kondisi eksisting WL 9, WL 10.

Dokumentasi

Gambar 17. Kondisi eksisting WL 11.

Dokumentasi

Gambar 18. Kondisi eksisting WL 12..

Kesimpulan

Secara analisis elastisitas didapatkan hasil bahwa penampang struktur mampu menahan beban beban yang diberikan, baik secara gravitasi maupun beban kombinasi gempa.

Berdasarkan hasil perhitungan numerik yang dilakukan melalui analisis

pushover, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan gempa yang terjadi berada dalam range antara 100% sampai dengan 120% dari kekuatan gempa rencana, hal ini dapat dibuktikan melalui data-data yang didapatkan dari hasil dokumentasi keadaan bangunan pasca gempa dilapangan yang menunjukan bahwa kondisi bangunan pasca gempa berada dalam kategori IO (Immediate Occupancy Level). Artinya, tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur, dimana kekuatan dan kekakuannya kira-kira hampir sama dengan kondisi sebelum gempa. Komponen non-struktur masih berada ditempatnya dan sebagaian besar masih berfungsi jika utilitasnya tersedia. Bangunan dapat tetap berfungsi dan tidak terganggu dengan masalah perbaikan.