57
Tatacara Penetapan dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan Direktorat Bina Teknik DitJen Bina Marga

Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

  • Upload
    phambao

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Tatacara Penetapandan

Persyaratan

Laik Fungsi JalanLaik Fungsi Jalan

Direktorat Bina Teknik

DitJen Bina Marga

Page 2: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Daftar Isi Draft PERMEN LFJU• Menimbang; Mengingat; dan Memutuskan

• Bab I: Ketentuan Umum (ps 1)

• Bab II: Tujuan dan Lingkup (ps 2,3)

• Bab III: Persyaratan-persyaratan LFJ

– Paragraf 1: Persyaratan teknis dan administrasi, ps 4,5,6.

– Paragraf 2: Katagori kelaikan Fungsi, ps 7

– Paragraf 3: Persyaratan pemenuhan kelaikan fungsi jalan, ps 8

– Paragraf 4: Persyaratan Tim ULJF, ps 8

– Paragraf 5: Komponen dan Formulir Uji Laik Fugsi Jalan

• Bab IV: Tatacara Uji dan Penetapan• Bab IV: Tatacara Uji dan Penetapan

– Paragraph 1: Laik Fungsi Jalan Nasional, ps 10

– Paragraph 2: Laik Fungsi Jalan Provinsi, ps 11

– Paragraph 3: Laik Fungsi Jalan Kabupaten/Kota, ps 12

• Bab VI: Pembiayaan

• Bab VII: Pengawasan

• Bab VI: Peraturan Peralihan, ps 13

• Bab VI: Penutup, ps 14

• Lampiran: – Formulir 01 - Rekapitulasi Uji Laik Fungsi Jalan dan

– Formulir 02 - Uji Laik Fungsi Jalan

Page 3: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Urusan pemerintahan yang dibagi bersama dan

pengaturannya

Menetapkan

tatacara penetapan

dan persyaratan

LFJU

Pemerintah

Pemerintah

Daerah

Teks

PP

LFJU

Melaksanakan

LFJ pada jalan-

jalan Nasional

Melaksanakan

LFJ pada jalan-

jalan Kabupaten/

Kota

Melaksanakan

LFJ pada jalan-

jalan Provinsi

Daerah

Provinsi Pemerintah

Daerah

Kab/Kota

Page 4: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Menimbang:

Bahwa sebagai tindak lanjut ps 102 ayat (8) PP no.34 tahun

2006 tentang Jalan; dan

sehubungan dengan ps 2 ayat (3) dan ayat (4) huruf c PP no.38

tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, PemDA Provinsi, PemDa Kabupaten/

Kota; Kota;

maka perlu menetapkan Permen PU tentang Tatacara, Persya-

ratan, dan Penetapan Laik Fungsi Jalan untuk jalan umum;

untuk dilaksanakan oleh pemerintah, pemda provinsi, dan

pemda kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.

Page 5: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Mengingat:

• UU no.22 tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan jalan;

• PP no.34 tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 no.86 dan Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia no.4655);

• PP no.38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 no.82 dan Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia no.4737);

• PP no.29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000

nomor 64);

Page 6: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Memutuskan :

Menetapkan:

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

TENTANG TATA CARA PENETAPAN DANTENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN

PERSYARATAN LAIK FUNGSI JALAN UTK

JALAN UMUM.

Page 7: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Bab I

Ketentuan UmumKetentuan Umum

Pasal 1

Memuat daftar istilah yang dipakai dalam Permen

Page 8: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB II

Tujuan dan LingkupTujuan dan Lingkup

Page 9: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB II Tujuan dan Lingkup

Pasal 2

(1)Tata cara Penetapan dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan Umum ini

bermaksud menetapkan pedoman dan standar teknis untuk melak-

sanakan Uji dan Evaluasi serta penetapan Laik Fungsi Jalan suatu

ruas jalan umum yang meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan

jalan kabupaten/kota;jalan kabupaten/kota;

(2)Tatacara Penetapan dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan untuk jalan

umum ini bertujuan:

a. mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi pengaturan,

pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan; dan

b. menyediakan jalan yang memenuhi ketentuan keselamatan, kelan-

caran, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Page 10: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB II Tujuan dan Lingkup

Pasal 3

(1) Lingkup Tatacara Penetapan dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan umum ini

meliputi persyaratan teknis, persyaratan administrarif, katagorisasi laik fungsi

jalan, pelaksanaan Uji, dan penetapan Laik Fungsi Jalan;

(2) Persyaratan teknis LFJ meliputi teknis geometrik jalan, teknis struktur

perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis pemanfaatan

bagian-bagian jalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu-

lintas, dan teknis perlengkapan jalan;

(3) Persyaratan administrasi LFJ meliputi administrasi perlengkapan jalan, status(3) Persyaratan administrasi LFJ meliputi administrasi perlengkapan jalan, status

jalan, kelas jalan, kepemilikan tanah ruang milik jalan, Leger jalan, dan

Dokumen AMDAL;

(4) Pelaksanaan Uji meliputi pemeriksaan fisik jalan dan pemeriksaan dokumen

penyelenggaraan jalan

(5) Pemeriksaan fisik jalan adalah menguji pemenuhan persyaratan teknis laik

fungsi jalan pada suatu ruas jalan;

(6) Pemeriksaan dokumen penyelenggaraan jalan adalah menguji pemenuhan

persyaratan administrasi laik fungsi jalan suatu ruas jalan

(7) Penetapan LFJ adalah penetapan status kelaikan fungsi suatu ruas jalan yang

dibuat berdasarkan hasil Uji LFJ dan ditetapkan oleh penyelenggara jalan.

Page 11: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Prinsip Dasar LFJ dan TIM Evaluasi• LFJ dimaksudkan untuk:

MEMBERIKAN keselamatan bagi pemakai jalan dari aspek jalan

• Uji LFJ dilakukan oleh Tim UJI LFJ (yg independen), dibentuk

oleh penyelenggara jalan

• Tim Uji LFJ terdiri dari para ahli jalan dan unsur-unsur penye-

lenggara jalan, penyelenggara Lalu-lintas dan Angkutan Jalan:lenggara jalan, penyelenggara Lalu-lintas dan Angkutan Jalan:

• Unsur Bina Marga;

• Unsur Perhubungan Darat; dan

• Unsur Kepolisian.

– Unsur Polisi dan Perhubungan Darat dapat mengusulkan suatu ruas

jalan yang telah dioperasikan kepada penyelenggara jalan untuk di

evaluasi kelaikannya

• Jumlah Tim ELFJ disesuaikan dengan kebutuhan

Page 12: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Katagorisasi LFJ

Semua jalan umum

HARUSmemenuhi LFJ:

Nasional

Provinsi

ELFJ (Y/N?)

LAIKbersyarat

Tidak LAIK

Jalan TIDAK

dioperasikan dan harus diperbaikiUntuk

memberikan:

KESELAMATAN

kepada

masyarakat

pengguna jalan

Perbaikan

besar

Provinsi

Kabupaten/Kota

LAIK

Jalan dioperasikan sementaradan diperbaiki sesuai rekomendasi

dari team ELFJ atau maksimum 2

tahun

Perbaikan

kecil

Jalan dioperasikan, dievaluasi lagi bila dipandang perlu (jika ada

usulan) atau paling lama 10 tahun

Page 13: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Prinsip Laik Fungsi Teknis:

membandingkan

kondisi eksisting terhadap parameter perencanaan

• Parameter standar

PERENCANAAN:

• struktur perkerasan

jalanDATA TEKNIS

MEMENUHI(y/n ?)

jalan

• struktur BangKapJa

• geometri jalan

• pemanfaatan

bagian-bagian jalan

• penyelenggaraan

manajemen dan

rekayasa lalin

• perlengkapan jalan

DATA TEKNIS

JALAN

EKSISTING

Page 14: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku
Page 15: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Prinsip Laik Fungsi Administrasi

DOKUMEN

ADMINISTRASI

- Administrasi

perlengkapan

DATA

Administrasi perlengkapan

jalan

- SK Status Jalan

- SK Kelas jalan

- Surat Kepemilikan

Tanah Rumija

- Leger Jalan

- AMDAL

MEMENUHI

(y/n ?)

Administrasi

Jalan

EKSISTING

Page 16: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Balai Besar mempersiapkan

jalan-jalan yang akan dievaluasi atau dire-evaluasi kelaikannya

Balai Besar mengusulkan jalan-jalan yg akan dievaluasi

LFJ kepada DJBM

Setiap tahun anggaran, DJBM

membentuk Team ELFJ

Prosedur Evaluasi LFJ pada JALAN NASIONAL

Jalan dilarang

Jalan dioperasikan dan

harus diperbaiki sesuai

rekomendasi Tim ELFJ

Tidak LaikLaik bersyarat

Laik

LAIK (?)

(y/n?)

DJBM menerbitkan sertifikat

Laik Fungsi Jalan a/n Menteri,

yang berlaku 10 tahun

Diterbitkan sertifikat

LFJ SEMENTARA yg

berlaku maks 2 tahun

DJBM menugaskan Tim

ELFJ utk melakukan ELFJ

Jalan dilarang

dioperasikan dan harus

diperbaiki sesuai

rekomendasi Team ELFJ

rekomendasi Tim ELFJ

Page 17: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Satker/UPT Jalan Provinsi

mempersiapkan jalan-jalan yang akan

dievaluasi atau dire-evaluasi kelaikannya

UPT Jalan Provinsimengusulkan ruas-ruas jalan

yang akan dievaluasi kepada

Dinas BM Provinsi

Setiap Tahun Anggaran, Dinas BM

Provinsi membentuk Team ELFJ

provinsi

Jalan dapat dioperasikan

sementara s.d. 2 tahun

dan HARUS diperbaiki oleh

UPT jalan Provinsi

Prosedur Evaluasi LFJ pada JALAN PROVINSI

Dinas BM Provinsi menugaskan

team ELFJ

Jalan dilarang

dioperasikan dan

HARUS diperbaiki

Tidak laikLaik bersyarat

Laik

ELFJ

(y/n?)

Dinas BM Provinsi menerbitkan

Sertifikat Laik Fungsi Jalan a/n

Gubernur, yang berlaku 10 tahun

team ELFJ utk melakukan EvaluasiLFJ

HARUS diperbaiki

sesuai rekomendasi

Team ELFJDiterbitkan sertifikat LFJ

SEMENTARA yg berlaku

maks 2 tahun

Page 18: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Satker Jalan Kabupaten/Kota

mempersiapkan jalan-jalan yang akan

dievaluasi atau dire-evaluasi kelaikannya

Satker ybs mengusulkan ruas-ruas jalan

yang akan dievaluasi LFJ kepada Dis

BM Kab/Kota

Setiap tahun, Dinas BM Kab/Kota a/n

Bupati/Walikotamembentuk Team

ELFJ

Jalan dioperasikan

sementara dan HARUS

diperbaiki oleh UPTD

Kab/Kota

Prosedur Evaluasi LFJ pada JALAN-JALAN KABUPATEN/KOTA

Dinas BM Kabupaten/Kota menugaskan

Team ELFJ utk mengevaluasi LFJ

Jalan dilarang

dioperasikan dan HARUS

diperbaiki sesuai

Laik

Laik bersyaratELFJ

(y/n?)

Dinas BM Kab/Kota menerbitkan

sertifikat Laik Fungsi Jalan, a/n Bupati

/Walikota, dan berlaku 10 tahun

Team ELFJ utk mengevaluasi LFJdiperbaiki sesuai

rekomendasi team ELFJ

Tidak laik

Diterbitkan sertifikat LFJ

SEMENTARA yg berlaku

maks 2 tahun

Page 19: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Organisasi dan personil

Team ELFJ

Team ELFJ-Pusat

(minimum 5 orang)

Persyaratan kompetensi Teknis:

Ahli bidang perkerasan jalan,

Ahli bidang Geoteknis jalan

Ahli bidang Geometrik & Teknik Lalu-lintas

Ahli bangunan pelengkap jalan

Ahli bangunan perlengkapan jalan1 Ketua merangkap anggota

1 Sekretaris merangkap anggota

3 Anggota (minimum)

Anggota Team terdiri dari:

- Unsur keBina-Margaan

- Unsur Perhubungan

- Unsur Kepolisian Lalu-lintas

Ahli bangunan perlengkapan jalan

Ahli penegakan hukum lalu-lintas

Persyaratan kompetensi Administrasi:

Ahli Jalan yang paham dokumen:

Administrasi perlengkapan jalan;

Status jalan;

Kelas jalan;

Sertifikat Rumija;

Leger Jalan;

AMDAL jalan;

Page 20: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB III

Persyaratan-persyaratan Persyaratan-persyaratan

Laik Fungsi Jalan

Page 21: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 1

Persyaratan Teknis

Pasal 4

Persyaratan teknis Laik Fungsi Jalan untuk geometrik jalan, struktur

perkerasan jalan, struktur bangunan pelengkap jalan, pemanfaatan

bagian-bagian jalan, penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu-

lintas meliputi pemenuhan terhadap kebutuhan alat-alat mana-jemenlintas meliputi pemenuhan terhadap kebutuhan alat-alat mana-jemen

dan rekayasa lalu-lintas yang mewujudkan perintah dan la-rangan

dalam berlalu-lintas, dan perlengkapan jalan meliputi peme-nuhan

terhadap spesifikasi teknis konstruksi alat-alat manajemen dan

rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan

persyaratan teknis jalan yang berlaku.

Page 22: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 1

Persyaratan Teknis

Pasal 5

(1) Pemenuhan terhadap persyaratan teknis Laik Fungsi Jalan, harus memper-

timbangkan kebutuhan dan kemampuan daerah serta kondisi fisik

lingkungan jalan;

(2) Dalam hal pemenuhan terhadap persyaratan teknis sulit dicapai karena

suatu alasan yang sulit dihindarkan, baik untuk seluruh ruas jalan maupun

pada sebagian ruas jalan, dapat dipertimbangkan menurunkan persyarat-pada sebagian ruas jalan, dapat dipertimbangkan menurunkan persyarat-

an teknis Laik Fungsi Jalan kepada tingkat yang masih memenuhi

persyaratan keselamatan;

(3) Untuk jalan dengan syarat teknis yang diturunkan, perlu penambahan

perlengkapan jalan yang dapat mengatur lalu-lintas agar pengguna jalan

tetap mendapatkan perlindungan keselamatan;

(4) Penurunan persyaratan teknis Laik Fungsi Jalan, harus berdasarkan reko-

mendasi dari Tim Uji Laik Fungsi Jalan dan izin dari penyelenggara jalan.

Page 23: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 2

Persyaratan Administrasi

Pasal 6

• Persyaratan administrasi Laik Fungsi Jalan meliputi

pemenuhan kelengkapan terhadap dokumen-dokumen

jalan yang terdiri dari:

– dokumen penetapan status jalan, – dokumen penetapan status jalan,

– dokumen penetapan perintah dan larangan dalam pengaturan

lalu-lintas bagi semua perlengkapan jalan,

– dokumen penetapan kelas jalan,

– dokumen penetapan kepemilikan tanah,

– dokumen penetapan leger jalan, dan

– dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau dokumen

lain sejenisnya.

Page 24: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 3

Katagori dan persyaratan Laik Fungsi JalanPasal 7

(1)Kelaikan fungsi suatu ruas jalan dapat dinyatakan dalam:

– Laik Fungsi tidak bersyarat;

– Laik Fungsi bersyarat; dan

– Tidak Laik Fungsi;

(2)Katagori Laik Fungsi tidak bersyarat adalah kondisi suatu ruas

jalan yang memenuhi semua persyaratan teknis dan memilikijalan yang memenuhi semua persyaratan teknis dan memiliki

semua persyaratan administrasi, sehingga laik untuk dioperasikan

kepada umum;

(3)Kelaikan suatu ruas jalan dengan katagori laik tidak bersyarat

berlaku sampai suatu keadaan dimana jalan tersebut dipandang

perlu untuk dievaluasi kembali, atau tidak lebih dari 10 tahun;

(4)Evaluasi kembali suatu ruas jalan yang berkatagori Laik Fungsi

tidak bersyarat sebelum 10 tahun dapat dilakukan atas inisiatif

penyelenggara jalan atau atas usulan fihak Kepolisian atau atas

usulan fihak penyelenggara lalu-lintas dan angkutan jalan.

Page 25: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 3

Katagori dan persyaratan Laik Fungsi Jalan

Pasal 7

(5)Katagori Laik Fungsi bersyarat adalah kondisi suatu ruas jalan

yang memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan memiliki

paling tidak dokumen penetapan status jalan;

(6)Katagori Laik Fungsi bersyarat pada jalan baru menyatakan bahwa

ruas jalan tersebut laik untuk dioperasikan kepada umum setelah di-

lakukan perbaikan-perbaikan teknis dalam waktu sesuai rekomen-lakukan perbaikan-perbaikan teknis dalam waktu sesuai rekomen-

dasi dari Tim Uji Laik Fungsi Jalan;

(7)Katagori Laik Fungsi bersyarat pada jalan yang sudah dioperasi-

kan menyatakan bahwa ruas jalan tersebut laik untuk diopmenuhi

sebagian persyaratan teknis tetapi masih dapat meerasikan kepada

umum bersamaan dengan perbaikan-perbaikan teknis dalam waktu

sesuai rekomendasi tim Uji Laik Fungsi Jalan;

Page 26: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 3

Katagori dan persyaratan Laik Fungsi Jalan

Pasal 7

(8) Katagori Tidak Laik Fungsi adalah kondisi suatu ruas jalan yang

sebagian komponennya tidak memenuhi persyaratan teknis se-

hingga ruas jalan tersebut tidak mampu memberikan keselamatan

bagi pengguna jalan sehingga jalan tersebut dilarang dioperasikan

kepada umum dan atau tidak memiliki dokumen jalan sama sekali;

(9) Katagori ketidaklaikan ini berlaku sampai jalan tersebut diperbaiki(9) Katagori ketidaklaikan ini berlaku sampai jalan tersebut diperbaiki

dan dievaluasi kembali kelaikannya;

(10)Katagori Laik Fungsi suatu ruas jalan yang sudah selesai dibangun

dan/atau sudah dioperasikan harus dicapai paling lama 3 tahun.

Page 27: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 4

Tim Uji Laik Fungsi Jalan

Pasal 8

(1) Personalia Tim Uji Laik Fungsi Jalan terdiri dari:

a. Seorang ketua merangkap anggota

b. Seorang sekretaris merangkap anggota, dan

c. Paling sedikit 3 anggota;

(2) Ketua Tim berasal dari unsur penyelenggara jalan,(2) Ketua Tim berasal dari unsur penyelenggara jalan,

(3) Sekretaris dan anggota Tim berasal dari: unsur penyelenggara

jalan, unsur penyelenggara lalu-lintas dan angkutan jalan, serta

unsur Kepolisian;

(4) Seluruh anggota Tim Uji Laik Fungsi Jalan termasuk ketua dan

sekretaris, tidak boleh diangkat dari unsur yang terlibat langsung

dengan ruas jalan yang menjadi kewenangannya baik secara tek-

nis maupun administrasi.

Page 28: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 4

Tim Uji Laik Fungsi Jalan

Pasal 8

(5)Tim Uji Laik Fungsi Jalan terdiri dari para ahli jalan yang meliputi di-

siplin keilmuan:

a. Teknik perkerasan jalan, teknik geometrik jalan, teknik geoteknis jalan,

teknik jembatan & bangunan pelengkap jalan, teknik bangunan

perlengkapan jalan, teknik lalu-lintas/teknik transportasi, Teknik

lingkungan; danlingkungan; dan

b. Administrasi teknik jalan.

(6)Dalam hal anggota Tim ahli jalan sulit untuk dipenuhi seperti disya-

ratkan, maka penyelenggara jalan dapat mengangkat tenaga ahli

jalan dari unsur lembaga penelitian jalan, dan/atau dari unsur

perguruan tinggi, dan/atau dari unsur asosiasi ahli jalan.

Page 29: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 4

Tim Uji Laik Fungsi Jalan

Pasal 9

(1) Tugas dan Fungsi Tim Uji Laik Fungsi Jalan meliputi:

– Melaksanakan Uji Kelaikan Fungsi Jalan berdasarkan Surat

Pengangkatan Tim Uji Laik Fungsi Jalan dan Surat Perintah pengujian

yang meliputi ruas-ruas jalan yang harus diuji dan waktu pelaksanaan

serta biaya pelaksanaan Uji Laik Fungsi Jalan yang ditetapkan oleh

penyelenggara jalan;

– Melaksanakan uji dan evaluasi Laik Fungsi jalan pada ruas-ruas jalan – Melaksanakan uji dan evaluasi Laik Fungsi jalan pada ruas-ruas jalan

sesuai Surat Perintah Pengujian;

– Menyusun berita acara hasil Uji dan Evaluasi Laik Fungsi jalan yang

berisi rekomendasi kelaikan dan upaya perbaikan yang harus dilakukan,

dengan format yang mengacu kepada format berita acara terlampir

dalam Lampiran I dari Peraturan Menteri ini;

– Melaporkan berita acara Uji Laik Fungsi Jalan kepada Penyelenggara

jalan.

(2) Semua informasi baik yang diberikan kepada Tim Uji Laik Fungsi Jalan

maupun yang dikumpulkan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan adalah bersifat

rahasia dan milik penyelenggara jalan.

Page 30: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 4

Tim Uji Laik Fungsi Jalan

Pasal 10

Prosedure pelaksanaan ULFJ mengikuti alur tugas sebagai berikut:

– Tim ULFJ ditetapkan melalui SK penyelenggara jalan;

– Tim ULFJ mendapat surat tugas untuk melakukan Uji dan Evaluasi

Kelaikan Fungsi Jalan pada ruas-ruas jalan tertentu;

– Tim ULFJ menyusun rencana pelaksanaan yang meliputi waktu

pelaksanaan dan biaya serta peralatan yang diperlukan, dan disetujuipelaksanaan dan biaya serta peralatan yang diperlukan, dan disetujui

penyelenggara jalan;

– Tim ULFJ melakukan ULFJ pada ruas-ruas jalan yg telah ditetapkan

sesuai rencana pelaksanaan menggunakan formulir Survei ULFJ

terlampir dalam Lampiran III dari Permen ini;

– Tim ULFJ mengevaluasi hasil pengujian untuk menetapkan rekomendasi

status kelaikan fungsi dan upaya-upaya yang harus dilakukan;

– Tim ULFJ menyusun berita acara Evaluasi LFJ menggunakan formulir

berita acara Evaluasi LFJ terlampir dalam Lampiran II dari Pemen ini;

– Tim ULFJ melaporkan berita acara Evaluasi LFJ kepada penyelenggara

jalan.

Page 31: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 4

Tim Uji Laik Fungsi Jalan

Pasal 11

• Untuk melengkapi legalitas pekerjaan pada suatu ruas jalan yang

dievaluasi kelaikannya, Tim Uji Laik Fungsi Jalan dilengkapi dengan

dokumen teknis jalan meliputi: Desain Teknis Rinci (Detail

Engineering Design, DED), Gambar Teknis Terbangun (As Built

Drawing), dokumen penerimaan pekerjaan DED; dan dokumen lain Drawing), dokumen penerimaan pekerjaan DED; dan dokumen lain

yang sesuai dan tersedia;

• Dokumen teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

disediakan oleh penyelenggara jalan.

Page 32: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB IV

Tata cara Uji dan Penetapan

Laik Fungsi Jalan UmumLaik Fungsi Jalan Umum

Page 33: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 1

Jalan Nasional

Pasal 12

(1) Pemerintah menyelenggarakan Evaluasi FJ pada jalan Nasional;

(2) Setiap ruas jalan nasional harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi

LFJ , serta mengupayakan pemenuhan katagori Laik Fungsi Tidak Bersyarat;

(3) Pemerintah mengangkat Tim Uji Laik Fungsi Jalan pusat dengan memperhati-

kan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8;

(4) Ruas jalan nasional yang akan dievaluasi, dipersiapkan dan diusulkan oleh Unit (4) Ruas jalan nasional yang akan dievaluasi, dipersiapkan dan diusulkan oleh Unit

Pelaksana Teknis yang mengelola langsung jalan nasional yang bersangkutan,

kepada Menteri, pada awal setiap tahun anggaran;

(5) Tim Uji Laik Fungsi Jalan pusat mengevaluasi ruas jalan nasional sesuai tugas

dan fungsi serta mengikuti prosedur pelaksanaan;

(6) Kelaikan Fungsi ruas-ruas jalan nasional ditetapkan oleh Pemerintah dengan

menerbitkan Sertifikat Laik Fungsi Jalan, berdasarkan berita acara Evaluasi

Laik Fungsi Jalan, menggunakan format sesuai Lampiran I dari Peraturan

Menteri ini.

Page 34: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 2

Jalan ProvinsiPasal 12

(1) Pemerintah daerah provinsi menyelenggarakan Evaluasi Laik Fungsi Jalan

pada jalan Provinsi;

(2) Setiap ruas jalan Provinsi harus memenuhi persyaratan teknis dan

administrasi Laik Fungsi Jalan, dengan persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 4, 5, dan 6, serta mengupayakan pemenuhan Laik Fungsi tidak

bersyarat untuk ruas-ruas jalan provinsi sebagaimana disyaratkan pada

pasal 7;pasal 7;

(3) Pemerintah daerah provinsi mengangkat Tim Uji Laik Fungsi Jalan provinsi

dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9;

(4) Ruas jalan Provinsi yang akan dievaluasi, dipersiapkan dan diusulkan oleh

Unit Pelaksana Teknis yang mengelola langsung jalan provinsi tersebut

kepada Gubernur, pada awal setiap tahun anggaran;

(5) Tim Uji Laik Fungsi Jalan provinsi mengevaluasi ruas jalan provinsi sesuai

tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 9 serta mengikuti

prosedur pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada pasal 10;

Page 35: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Paragraf 1

Jalan Kabupaten/KotaPasal 14

(1) Pemda Kabupaten/Kota menyelenggarakan Evaluasi LFJ pada ja-lan-jalan

Kabupaten/Kota;

(2) Setiap ruas jalan Kabupaten/Kota harus memenuhi persyaratan teknis dan ad-

ministrasi LFJ, serta mengupayakan pemenuhan kelaikan fungsi tidak bersya-

rat;

(3) Pemda provinsi, atas usulan pemda Kabupaten/Kota, mengangkat Tim Uji LFJ

Kabupaten/Kota;Kabupaten/Kota;

(4) Ruas-ruas jalan Kabupaten/Kota yg akan dievaluasi kelaikan fungsinya, diper-

siapkan dan diusulkan oleh Unit Pelaksana Teknis yang mengelola langsung

ruas jalan tsb kepada Bupati/Walikota, pada awal setiap tahun anggaran;

(5) Tim Uji LFJ kebupaten/Kota mengevaluasi ruas jalan Kabupaten/Kota sesuai

tugas dan fungsi serta mengikuti prosedur pelaksanaan;

(6) Kelaikan Fungsi suatu ruas jalan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh pemda pro-

vinsi dengan menerbitkan sertifikat laik fungsi jalan, atas usulan Pemda Kabu-

paten/Kota, berdasarkan berita acara Evaluasi Laik Fungsi Jalan, mengguna-

kan format sesuai Lampiran I dari Peraturan Menteri ini.

Page 36: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB V

PembiayaanPembiayaan

Page 37: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pembiayaan

Pasal 15

1) Pembiayaan untuk pelaksanaan LFJ Umum meliputi pembiayaan

untuk melakukan Evaluasi LFJ dan pembiayaan untuk pencapaian

pemenuhan terhadap persyaratan Laik Fungsi Jalan.

2) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian LFJ ruas-ruas jalan

Nasional dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

3) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian laik fungsi ruas-ruas

jalan provinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah provinsi.

4) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian LFJ ruas-ruas jalan

kabupaten/kota dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

Page 38: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB VI

Pengawasan Pengawasan

Page 39: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pengawasan

Pasal 16

(1) Evaluasi kelaikan fungsi jalan dan pencapaian kelaikan fungsi jalan diawasi

oleh penyelenggaran jalan sesuai dengan kewenangannya, secara berkala

berdasarkan hasil pengawasan fungsi dan manfaat;

(2) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Kabupaten dan Kota dilaporkan oleh

pemerintah daerah Kabupaten/Kota kepada pemerintah daerah provinsi

pada setiap akhir tahun anggaran;pada setiap akhir tahun anggaran;

(3) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Provinsi, Kabupaten, dan Kota

dilaporkan oleh pemerintah daerah provinsi kepada pemerintah pada setiap

akhir tahun anggaran;

(4) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Nasional, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota dipublikasikan kepada umum oleh pemerintah pada setiap

akhir tahun anggaran melalui media publikasi nasional.

Page 40: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB VII

Peraturan peralihanPeraturan peralihan

Page 41: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pasal 17

(1) Pemenuhan Katagori Laik Fungsi tidak bersyarat suatu ruas jalan,

baik pada jalan baru maupun pada jalan yang sudah dioperasikan

sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 7 ayat 1 huruf a dan ayat

(2) paling lambat 3 (tiga) tahun sejak peraturan menteri ini

diberlakukan, diawali dengan pelaksanaan Uji Laik Fungsi Jalan

yang wajib dimulai paling lambat 1 (satu) tahun sejak peraturan

Peraturan Peralihan

yang wajib dimulai paling lambat 1 (satu) tahun sejak peraturan

Menteri ini ditetapkan;

(2) Mekanisme penyelenggaraan jalan yang berlaku sebelum

peraturan Menteri ini, perlu disesuaikan dengan berlakunya

ketentuan tentang Laik Fungsi Jalan ini selama perioda

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 42: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

BAB VIII

PenutupPenutup

Page 43: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pasal 18

(1) Tata cara penetapan dan persyaratan Laik Fungsi Jalan

sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri ini beserta

lampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan

dari Peraturan Menteri ini;

(2) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Penutup

(2) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 44: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pelaksanaan

Evaluasi

Laik Fungsi JalanLaik Fungsi Jalan(lampiran)

Page 45: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Prinsip pelaksanaan evaluasi

• Evaluasi dilakukan oleh AHLI jalan

• Mengacu kepada pedoman/standar

perencanaan teknis jalan

• Jalan dievaluasi secara visual, jika • Jalan dievaluasi secara visual, jika

dianggap perlu melakukan pengukuran

• Jalan dinyatakan aman untuk setiap fokus

pengamatan oleh Tim

Page 46: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan Teknik

Elemen Geometrik Jalan yg dievaluasi

• TIPE JALAN:

• Potongan melintang– Lebar: Lajur;

– Lebar Bahu

– Lebar Median (jika ada)

– Selokan samping– Selokan samping

• Alinemen horizontal– Radius tikungan

– Super-elevasi

– Saluran selokan samping

– Hambatan samping

• Alinemen vertikal– Tanjakan

– Kurva vertikal (cres & sag)

Page 47: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan teknik

Struktur Perkerasan jalan

• Kondisi Jalan:

– Kerataan (Roughness), IRI, m/km

–% Lubang, Kedalaman alur (mm), Keretakan (m/m2),

– Catatan: dibedakan per status jalan, jalan raya harus dengan

data lengkap, jalan sedang lebih ringkas, jalan kecil tidak perlu, data lengkap, jalan sedang lebih ringkas, jalan kecil tidak perlu,

cukup IRI saja.

• Kekuatan Konstruksi Jalan:

– Lendutan Jalan

•Hanya untuk jalan tertentu, eg. jalan nasional saja

•Persyaratannya ditetapkan oleh penguji-nya

Page 48: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan Teknik

Struktur Bangunan Pelengkap Jalan

• Jembatan

• Terowongan

• Ponton

• Lintas Atas• Lintas Atas

• Lintas Bawah

• Tempat Parkir di badan jalan

• Gorong-gorong

• Tembok Penahan Tanah

• Saluran Tepi jalan

Page 49: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan Teknik

Pemanfaatan bagian-bagian jalan

• Rumaja– Dimanfaatkan untuk hanya lalu-lintas (laik)

– Dimanfaatkan untuk yang lain (tidak laik)

• Rumija– Dimanfaatkan untuk hanya lalu-lintas (laik)– Dimanfaatkan untuk hanya lalu-lintas (laik)

– Dimanfaatkan untuk yang lain (tidak laik)

• Ruwasja– Dimanfaatkan untuk hanya fungsi lalu-lintas, pemenuhan jarak pandangan, dan keamanan konstruksi(laik)

– Dimanfaatkan untuk yang lain (??)

Page 50: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Pesyaratan Teknis LFJ

Penyelenggaraan manajemen dan

rekayasa lalu-lintaspemenuhan terhadap ketentuan perintah dan atau larangan

• Rambu– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas

• Marka– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas

• Pulau Jalan– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas

• Separator– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas

• APILL– Sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu-lintas

Page 51: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan Teknis LFJ

Perlengkapan jalan yg terkait langsungPemenuhan terhadap spesifikasi teknis

• Rambu

– Bahan dasar rambu memadai

– Pemasangan dan konstruksinya cukup kuat

• Marka• Marka

– Bahan (keawetan, reflektorized) memadai

• APILL

• Lampu Jalan

• Pengendali & Pengaman

• Fasilitas Pendukung

Page 52: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

• Patok pengarah (deliniator), sesuai kebutuhan

• Guardrail, sesuai kebutuhan

• Patok , wajib utk jalan arteri dan kolektor

– Kilometer, setiap Km

– Hektometer, setiap 100m

Persyaratan Teknis LFJ

Perlengkapan jalan yg tdk terkait langsungPemenuhan terhadap spesifikasi teknis

– Hektometer, setiap 100m

– Rumija, setiap KM

• Batas Seksi , wajib utk jalan arteri dan kolektor

• Pagar, pagar rumija hanya utk jln Tol

• Fasilitas pemeliharaan

• Tempat istirahat, pagar rumija hanya utk jln Tol

Page 53: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

Persyaratan Administrasi LFJ

• Harus ada Administrasi Perlengkapan Jalan:

– Dokumen penetapan PERINTAH & LARANGAN yg

menjadi dasar penetapan rambu, marka, dan APILL

• Harus ada SK Status Jalan

• Harus ada SK Kelas Jalan

• Harus ada Surat Kepemilikan tanah Rumija

• Harus ada dokumen Leger jalan

• Harus ada dokumen AMDAL

Page 54: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

SEKIAN

DAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 55: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

PP34/2006 tentang jalan, pasal 102(dasar disusunnya Permen ini)

(1)Jalan umum dioperasikan setelah ditetapkan memenuhi persyaratan

LFJU secara teknis dan administratif sesuai dengan pedoman yang

ditetapkan oleh Menteri dan menteri terkait.

(2)Uji LFJU dilakukan sebelum pengoperasian jalan yg belum beroperasi.

(3)Uji LFJU pada jalan yg sudah beroperasi dilakukan secara berkala

paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau sesuai dengan kebutuhan.

(4)Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara teknis apabila

memenuhi persyaratan teknis:

struktur perkerasan jalan; struktur bangunan pelengkap jalan; geometri jalan;

pemanfaatan bagian-bagian jalan; penyelenggaraan manajemen dan

rekayasa lalu lintas; dan perlengkapan jalan.

(5) Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara administratif

apabila memenuhi persyaratan administrasi:

perlengkapan jalan, status jalan, kelas jalan, kepemilikan tanah ruang milik

jalan, leger jalan, dan dokumen analisa mengenai dampak lingkungan

(AMDAL).

Page 56: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

PP34/2006 tentang jalan, pasal 102

(dasar disusunnya Permen ini)

(6)Prosedur pelaksanaan uji kelaikan fungsi jalan umum

dilaksanakan oleh tim uji laik fungsi (TULF) yang dibentuk oleh

penyelenggara jalan yang bersangkutan terdiri dari unsur

penyelenggara jalan, instansi menyelenggarakan urusan di bidang

lalu lintas dan angkutan jalan.

(7)Penetapan laik fungsi jalan suatu ruas dilakukan oleh

penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan

rekomendasi yang diberikan oleh TULF

(8)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan laik

fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat

(3), ayat (4), ayat (5), dan penetapan laik fungsi diatur dengan

Peraturan Menteri.

Page 57: Tata cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan 10.pptbirohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_makalah/12.pdf · rekayasa lalu-lintas, seluruhnya mengacu kepada ketentuan persyaratanteknisjalanyangberlaku

PP38/2007 tentang pembagian urusan

pemerintahan antara perintah, pemerintah daerah

provinsi, dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota

(dasar disusunnya Permen ini)

• Sub Bidang Bina Marga

– Sub sub Bidang Pengaturan (kewenangan pusat)

• Pembentukan peraturan perundang-undangan

• Perumusan kebijakan perencanaan

Teks

PM

• Pengendalian penyelenggaraan jalan secara makro

• Penetapan NSPK

– Sub sub Bidang Pembinaan

– Sub sub Bidang Pembangunan dan Pengusahaan

– Sub sub Bidang Pengawasan

• Evaluasi Kinerja Jalan (kewenangan yang dibagi bersama

antara pemda provinsi dan pemda kabupaten kota)