33
Pendahuluan A. Pengertian Pola Tata Kelola Sesuai dengan Permenkes nomor 75 tahun 2014, Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan perautran perundang-undangan. Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Paling sedikit terdiri atas : Kepala Puskesmas Kepala sub bagian tata usaha Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Masyarakat Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam perkembangannya, telah ditetapkan bahwa puskesmas akan ditingkatkan menjadi PPK-BLUD. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Baan Layanan Umum Daerah, pola tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau unit kerja yang akan menerapkan Pola pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD. Selanjutnya dalam pasal 3 dan 32 Permendagri nomor 61 tahun 2007 disebutkan BLUD beroperasi berdasarkan tata kelola yang memuat antara lain : 1. Struktur Organisasi: menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi. 2. Prosedur kerja:menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi. 3. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi penukung yang sesuai POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 1 1

Tata Kelola Pusk Masaran II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tata Kelola Pusk Masaran II

Citation preview

Page 1: Tata Kelola Pusk Masaran II

Pendahuluan

A. Pengertian Pola Tata Kelola

Sesuai dengan Permenkes nomor 75 tahun 2014, Puskesmas merupakan unit

pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan

perautran perundang-undangan. Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja

Puskesmas. Paling sedikit terdiri atas :

Kepala Puskesmas

Kepala sub bagian tata usaha

Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Masyarakat

Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium

Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas

pelayanan kesehatan.

Dalam perkembangannya, telah ditetapkan bahwa puskesmas akan ditingkatkan menjadi

PPK-BLUD. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Baan Layanan Umum Daerah, pola

tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau unit

kerja yang akan menerapkan Pola pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD.

Selanjutnya dalam pasal 3 dan 32 Permendagri nomor 61 tahun 2007 disebutkan BLUD

beroperasi berdasarkan tata kelola yang memuat antara lain :

1. Struktur Organisasi: menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,

tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi.

2. Prosedur kerja:menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi

jabatan dan fungsi dalam organisasi.

3. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang jelas dan

rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi penukung yang sesuai dengan prinsip

pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.

4. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan dan kebijakan yang

jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara

kuantitatif dan kualitatif/kompetetn untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi

secara efisien, efektif dan produktif.

B. Prinsip-prinsip Tata Kelola

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 1

1

Page 2: Tata Kelola Pusk Masaran II

Prinsip-prinsip tata kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 ayat (2) dn

pasal 33 Permendagri nomor 61 tahun 2007 terdiri dari :

1. Transparansi

Merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi

agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang membutuhkan.

2. Akuntabilitas

Merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada BLUD agar

pengelolaanya dapat dipertanggungjawabkan.

3. Responsibilitas

Merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan organisasi terhadap

prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan.

4. Independensi

Merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang sehat.

C. Tujuan Penerapan Tata Kelola

Pola Tata kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas

bertujuan untuk :

Memaksimalkan nilai Puskesmas dengan cara menerapkan prinsip

keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.

Mendorong pengelolaan Puskesmas secara profesional, transparan dan efisien

serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ Puskesmas.

Mendorong agar organisasi Puskesmas dalam membuat keputusan dan

menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap

stakeholder.

Meningkatkan kontribusi Puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum

masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

D. Sumber Referensi Tata Kelola

1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan

Umum

5. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen nomor 1 tahun 2012 tentang kebijakan

penetapan tarif di puskesmas.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 2

Page 3: Tata Kelola Pusk Masaran II

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat.

7. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 4 tahun 2011 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 14 tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Sragen.

8. Peraturan Bupati Sragen nomor 48 tahun 2014 tentang Pedoman Tata Kelola

BLUD Unit Pelaksana Tehnis Dinas Puskesmas kabupaten Sragen.

9. Peraturan Bupati Sragen no 49 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal

Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas kabupaten Sragen.

10. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Nomor

445/2114/13/2014tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di

Kabupaten Sragen.

E. Perubahan Tata Kelola

Pola Tata Kelola Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap

peraruran perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola Puskesmas

sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung

jawab, dan kewenangan Puskesmas serta peubahan lingkungan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 3

Page 4: Tata Kelola Pusk Masaran II

STRUKTUR ORGANISASI

& Uraian tugas

Struktur organisasi Puskesmas Masaran II dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Sragen Nomor 4 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Sragen Nomor 14 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah

Kabupaten Sragen dan juga berdasarkan pada Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat di dalam Bab VI tentang penyelenggaraan pada bagian

kesatu tentang kedudukan dan organisasi pasal 32 sampai dengan pasal 34 dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

b. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas.

Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat diatas merupakan

seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai berikut:

- tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi

manajemen kesehatan masyarakat;

- masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan

- telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas.

Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat

diatas, Kepala Puskesmas merencanakan dan mengusulkan kebutuhan

sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

c. Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.

d. Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat diatas paling sedikit

terdiri atas:

kepala Puskesmas;

kepala sub bagian tata usaha;

penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;

penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan

penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas

pelayanan kesehatan

Dengan ketentuan tersebut, maka kedudukan, fungsi dan susunan organisasi diatur

sebagai berikut :

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 4

2

Page 5: Tata Kelola Pusk Masaran II

a. Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan dipimpin oleh

Kepala Puskesmas yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Keehatan

melalui Sekretais Dinas Kesehatan.

b. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis dinas

kesehatan di bidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.

Puskesmas dalam mempunyai tugas sebagai berikut :

a. melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya

kecamatan sehat.

b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal diatas,

Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

1) penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

2) penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1),

Puskesmas berwenang untuk:

- melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

- melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

- melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan

pemberdayaanmasyarakat dalam bidang kesehatan;

- menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat

yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;

- melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

masyarakat dalam bidang kesehatan;

- menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat

yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;

- melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat;

- melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Puskesmas;

- memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

- melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,

mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan

- memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,

termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon

penanggulangan penyakit.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 5

Page 6: Tata Kelola Pusk Masaran II

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2), Puskesmas

berwenang untuk:

- menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,

berkesinambungan dan bermutu;

- menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya

promotif dan preventif;

- menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;

- menyelenggarakan menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang

mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan

pengunjung;

- menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif

dan kerja sama inter dan antar profesi;

- melaksanakan rekam medis;

- melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan

akses Pelayanan Kesehatan;

- melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;

- mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

- melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan

Sistem Rujukan.

3) Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat diatas

Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga

Kesehatan.

-

Struktur organisasi dari UPTD Puskesmas terdiri dari :

a. Kepala UPTD Puskesmas,

b. Bagian Tata Usaha, yang dibantu oleh:

- Bagian Kepegawaian,

- Bagian Keuangan,

- Bagian Rumah Tangga dan

- Bagian Sistem Informasi Puskesmas

Masing-masing Bagian dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional

sebagai pengelola urusan atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan.

c. empat Koordinator untuk pelaksanaan tugas manajemen dan tata

laksana program, yakni :

- Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan

masyarakat yang membawahi:

pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 6

Page 7: Tata Kelola Pusk Masaran II

pelayanan kesehatan lingkungan

pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

pelayanan gizi yang bersifat UKM

pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

- Penanggungjawab UKM Pengembangan

Membawahi upaya pengembangan di Puskesmas, antara lain:

pelayanan kesehatan jiwa

pelayanan kesehatan gigi masyarakat

pelayanan kesehatan tradisional komplementer

pelayanan kesehatan olahraga

pelayanan kesehatan indera

pelayanan kesehatan lansia

pelayanan kesehatan kerja

pelayanan kesehatan lainnya

- Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium

Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:

pelayanan pemeriksaan umum

pelayanan kesehatan gigi dan mulut

pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

pelayanan gawat darurat

pelayanan gizi yang bersifat UKP

pelayanan persalinan

pelayanan rawat inap

pelayanan kefarmasian

pelayanan laboratorium

- Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:

Puskesmas Pembantu

Puskesmas Keliling

Bidan Desa

Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 7

Page 8: Tata Kelola Pusk Masaran II

PROSEDUR KERJA

Hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi organisasi

Puskesmas Masaran II tergambar dalam proses bisnis yang berkesinambungan yang

meliputi pelayanan medis (poli umum & tindakan, poli gigi, poli KIA) dan penunjang medis

(laboratorium, gizi, pelayanan obat, sanitasi dan kesehatan lingkungan) didukung dengan

sarana dan prasarana dalam lingkup ketatausahaan (pelatihan SDM, penempatan &

mutasi SDM, pemeliharaan sarana dan prasarana, pengendalian alat ukur, pengadaan

barang, seleksi dan evaluasi suplier, penyimpanan barang, pemeliharaan lingkungan

kerja) dimana ada sistem kontrol pelayanan puskesmas melalui tinjauan manajemen

meliputi penanganan keluhan pelanggan, survey kepuasan pelanggan, audit klinis,

pengendalian layanan yang tidak sesuai dan tindakan pencegahan – perbaikan.

Proses bisnis Puskesmaa Masaran II yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

dimulai dari peneimaan, pelayanan medis dan penunjang medis, didukung sarana dan

prasarana penunjang (sistem ketatausahaan) dan dimonitoring melalui tinjauan

manajemen untuk mendapatkan hasil akhir yakni kepuasaan pelanggan.

A. Prosedur kerja klinis di Puskesmas Masaran II meliputi :

1. Prosedur di ruang pendaftaran : prosedur ini mencakup penerimaan,

pendaftaran, pembuatan status rekam medis, pemberian nomor urut pasien,

entry data dalam computer sampai dengan mencari kartu status RM dan

pengembalian kartu status RM ke rak penyimpan.

2. Prosedur Poli Umum, prosedur ini dimulai dari penerimaan pasien, pemeriksaan

kartu status rekam medis, melakukan anamnese, pemeriksaan fisik,

penengakan diagnosa, pemberian terapi/resep serta surat rujukan.

3. Prosedur Poli Gigi, prosedur ini mencakup pelayanan kesehatan gigi dan mulut,

pelayanan rujukan untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan serta

pemulihan.

4. Prosedur poli KIA/KB/Imunisasi, mencakup penerimaan pasien, anamnese,

pemeriksaan fisik, penyuluhan, tindakan, rujukan internal jika diperlukan sampai

pemberian resep.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 8

3

Page 9: Tata Kelola Pusk Masaran II

5. Prosedur laboratorium, mencakup mulai dari menerima surat rujukan dai poli

maupaun UGD/Rawat Inap, pengambilan sampel, pemeriksaan sample sampai

penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien dan pencatatan

semua data.

6. Prosedur pelayanan Obat, proses kegiatan dimulai dari penerimaan resep,

meracik obat sampai dengan menyerahkan obat kepada pasien dengan

informasi lengkap dan benar.

7. Prosedur Pembayaran, dimulai dari menerima pembayaran dari total pelayanan

yang didapatkan pasien, baik pasien lama maupun pasien baru.

B. Prosedur Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Masaran II meliputi :

1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang UKM Esensial dan

keperawatan masyarakat yang meliputi pelayanan promosi kesehatan termasuk

UKS, pelayanan kesehatan lingkungan , pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM,

pelayanan gizi yang bersifat UKM, pelayanan pencegahan dan pengendalian

penyakit dan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang UKM esensial dan keperawatan

kesehatan.

3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang UKM esensial dan keperawatan

kesehatan masyarakat.

4. Menilai hasil kegiatan di bidang UKM esensial dan perawatan kesehatan

masyarakat.

5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban

kepada Kepala UPTD Puskesmas.

6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

C. Prosedur Tata Usaha, mencakup tentang :

1. Prosedur penempatan SDM, mencakup tentang proses penempatan SDN

sehingga dapat menjamin SDM yang mampu dan profesional dalam

menjalankan tugas dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan bidangnya.

2. Prosedur Pelatihan SDM, prosedur ini ditetapkan sebagai panduan proses

pelatihan SDM, baik mencakup pelatihan yang diselenggarakan Dinas

kesehatan Kabupaten Sragen maupun Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah

sehingga dapat menjamin SDM yang mampu dan profesional dalam

memberikan pelayanan kesehatan.

3. Prosedur kalibrasi alat medis, mencakup pendataan alat dan pembuatan jadwal

kalibrasi sebagai kelayakan ukur dan alat pantau oleh badan yang

berkompeten, sampai dengan pelaksanaan dan pengecekan hasil kalibrasi dan

pelebelan alat/kalibrasi.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 9

Page 10: Tata Kelola Pusk Masaran II

4. Proesdur pemeliharaan sarpras, mencakup identifikasi sarpras, jadwal

pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan baik yang dilakukan sendiri maupun

rekanan, verivikasi dan laporan hasil pemeriksaan. Sarana dan prsasran

meliputi alalt kesehatan, sistem informasi, alat transportasi dan sebagainya.

Rekanan adalah pihak tiga yang bisa melakukan pemeliharaan sarpras.

5. Prosedur pengadaan barang, merupakan mekanisme pengadaan barang yang

meliputi identifikasi kebutuhan barang, pembeliaan, penerimaan,

pendistribusian dan penyimpanan untuk mencegah kerusakan dan kehilangan

serta kesesuaian dengan spesifikasi.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 10

Page 11: Tata Kelola Pusk Masaran II

Pengelompokan fungsi

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi Puskesmas Masaran II, fungsi-

fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

A. Fungsi Pelayanan (services).

Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah :

- upaya kesehatan masyarakat essensial dan perawatan kesehatan

masyarakat,

- upaya kesehatan masyarakat pengembangan,

- upaya kesehatan perorangan, farmasi dan laboratorium serta

- jejaring pelayanan.

B. Fungsi Pendukung ( supporting ).

Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan dalam

rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

- Upaya Kesehatan Penunjang (sistem informasi puskesmas)

- Upaya Pelayanan Administrasi yang meliputi :

1. Administrasi Keuangan termasuk aset.

2. Administrasi Umum dan Kepegawaian serta rumah tangga

3. Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

Pengelolaan sdm

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 11

4

5

Page 12: Tata Kelola Pusk Masaran II

A. Perencanaan kebutuhan SDM dan penerimaan pegawai

Puskesmas Masaran II tidak mempunyai kewenangan untuk melaksanakan

penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Puskesmas Masaran II hanya bisa

mengusulkan kebutuhan PNS.

Proses penerimaan pegawai non PNS akan dilakukan tes oleh DKK dengan

rekomendasi dari oleh Puskesmas Masaran II, dengan tetap berpedoman pada

aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

B. Sistem Remunerasi

Sistem remunerasi belum diberlakukan di Puskesmas Masaran II. Sedangkan

penghasilan karyawan di Puskesmas Masaran II meliputi :

1. Gaji/honor

a. Gaji, meliputi gaji pokok dan tunjangan-tunjangan, untuk seluruh SDM yang

berstatus PNS dengan ketentuan pelaksanaannya berdasarkan:

- UU nomor 8 tahun 1974 sebagaiman yang telah diubah dengan UU

nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok kepegawaian.

- PP nomor 25 tahun 2010 tentang peraturan gaji pegawai negeri sipil.

b. Honor, yaitu untuk tenaga honorer dan pegawai harian lepas yang besarnya

disesuaikan dengan kemampuan keuangan Puskesmas Masaran II.

2. Jasa pelayanan

Jasa pelayanan merupakan kompensasi atas pelayanan kesehatan yang telah

dilakukan baik kepada pasien umum dan BPJS. Jasa pelayanan ini merupakan

imbalan yang diberikan kepada pelaksana yang secara langsung maupun tidak

langsung melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ketentuan

pelaksanaan terkait jasa pelayanan adalah sebagai berikut :

- Keputusan Menteri Kesehatan nomor 857 tahun 2009 tentang penilaian

kinerja pegawai.

- Peraturan Menteri Kesehatan nomor 19 tahun 2014 tentang penggunaan

dana kapitasi jaminan kesehatan nasional.

- Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen no

445/3838/13/2014 tentang pola pembagian jasa pelayanan kesehatan

nasional di puskesmas kabupaten Sragen.

C. Pembinaan SDM

Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPTD Puskesmas/pemimpin BLUD

dan pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 12

Page 13: Tata Kelola Pusk Masaran II

berlaku termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and

punishment).

D. Pemutusan Hubungan Kerja

vPemutusan hubungan kerja untuk pegawai berstatus PNS berpedoman pasa

Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1979 tentang pemberhentian PNS dan

Peraturan Pemerintah nomor 53 tahn 2010 tentang Displin PNS. Sedangkan untuk

pegawai non PNS pemutusan hubungan kerja berpedoman pada perjanjian kontrak

kerja.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 13

Page 14: Tata Kelola Pusk Masaran II

Sistem akutansi berbasis

Kinerja

Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah Rencana

Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis,

pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan

lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar

penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi kerja.

A. VISI :

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI SERTA BERKEADILAN ”

B. MISI :

- Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Yang Merata, Terjangkau Dan

Berkeadilan

- Meningkatkan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

- Meningkatkan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Yang Berkesinambungan

- Menggerakkan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan

Kesehatan Dengan Kemitraan

- Mendorong Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

C. MOTTO :

“ MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK UNTUK  MASYARAKAT “

Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal (SPM),

ada sekitar 21 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh UPTD

Puskesmas Masaran II sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan

Kabupaten Sragen.

1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

1. Kegiatan Pokok

a. Pendataan Bumil, bayi dan balita

b. ANC dan pemberian buku KIA

c. pencatatan kohort ibu ,bayi balita.

d. Deteksi bumil resti/komplikasi

e. Pertolongan Persalinan

f. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan neonatus di

dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan

kematian neonatus.

g. Pembuatan PWS KIA

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 14

6

Page 15: Tata Kelola Pusk Masaran II

h. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam

dan diluar gedung.

i. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah.

j. Pelayanan KB yang berkualitas.

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K-4.

b. DO K1 – K4.

c. Cakupan DDRT ibu hamil.

d. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk.

e. Cakupan kunjungan neonatus.

f. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.

g. Cakupan kunjungan bayi.

h. Cakupan BBLR ditangani.

i. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah.

j. Cakupan peserta KB baru.

k. Cakupan peserta KB aktif.

1.1. Imunisasi

1.Kegiatan Pokok.

a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar

b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi Imunisasi

Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS.

c. Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD.

d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi.

e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI

2.Indikator Kinerja

a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.

b. Cakupan imunisasi BCG.

c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.

d. Cakupan imunisasi polio 4.

e. Cakupan imunisasi campak

f. DO Hb-DPT 3 – Campak.

g. Desa/ kelurahan UCI.

h. Status T5 ibu hamil.

i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.

j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD.

k. Kejadian KIPI.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 15

Page 16: Tata Kelola Pusk Masaran II

1.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.

1. Kegiatan Pokok

a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu.

b. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.

c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas .

d. Pelaksanaan Kadarzi.

e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas

f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK

g. Monitoring GAKI

h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80%

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA

b. Cakupan D/S, N/D.N/S

c. Balita Gizi kurang tertangani.

d. Balita Gizi Buruk tertangani.

e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun.

f. Pelaksanaan PSG posyandu.

g. Pemantauan Kadarzi.

h. Ibu hamil yang diukur LILA.

i. Ibu hamil KEK tertangani.

j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.

k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.

l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

1.3. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

1. Kegiatan Pokok

a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai, dan

pengamatan pasca KLB.

b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.

c. Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan rumah.

d. Penemuan dan pengobatan pneumonia.

e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS.

f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN.

g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE.

h. Diagnosis dan tatalaksana malaria.

i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah.

j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.

k. Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 16

Page 17: Tata Kelola Pusk Masaran II

2. Indikator Kinerja

a. Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.

b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.

c. AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun.

d. Penemuan suspek TB Paru.

e. TBParu BTA +

f. Kesembuhan TB Paru BTA +

g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.

h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.

i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.

j. Penderita DBD yang ditangani.

k. Balita dengan diare yang ditangani.

l. Penderita malaria yang diobati.

m. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).

n. IMS yang diobati.

o. Kasus gigitan HPR ditangani.

1.4. Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Kegiatan pokok

a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.

b. Inspeksi sanitasi.

c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)

d. Pelayanan klinik sanitasi.

e. Pengelolaan limbah sesuai standar.

2. Indikator kinerja

a. Institusi yang dibina.

b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.

c. TTU/TPM yang diawasi.

d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.

e. Cakupan SAB.

f. Cakupan jamban keluarga.

g. Cakupan SPAL.

h. Cakupan klinik Sanitasi.

i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.

1.5. Upaya Promosi Kesehatan

1. Kegiatan Pokok

a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.

b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,

posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 17

Page 18: Tata Kelola Pusk Masaran II

c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap

tatanan.

d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.

e. Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2. Indikator Kerja

a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.

b. Desa dengan garam beryodium baik.

c. Strata Posyandu.

d. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.

e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional

f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.

g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.

1.6. Upaya Pengobatan

1. Kegiatan Pokok

a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama sesuai

standar.

b. Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record

c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.

d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.

2. Indikator kinerja

a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).

b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi

c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.

1.7. Usaha Kesehatan Sekolah

1. Kegiatan Pokok

a. Penjaringan anak kelas 1 SD

b. Pemeriksaan berkala

c. Pembinaan dokter kecil.

d. Pembinaan sekolah sehat.

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan

b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.

c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.

d. Cakupan sekolah sehat.

1.8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

1. Kegiatan Pokok

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 18

Page 19: Tata Kelola Pusk Masaran II

a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.

b. Pembinaan kelompok usia lanjut.

c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.

2. Indikator Kerja

a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.

b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.

c. Adanya pelayanan dengan sistem UPTD Puskesmas Santun Lansia.

1.9. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat

1. Kegiatan Pokok

a. Penemuan kasus dan pelayanan

b. pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja

a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.

b. Pelayanan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas.

1.10.Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

1. Kegiatan Pokok

a. Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan kesehatan.

b. Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.

c. Melaksanakan upaya rujukan.

2. Indikator Kinerja

a. Perkesmas Bumil resti,neonatal resti, balita resti, dan penderita TBParu.

b. Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin.

1.11.Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Kegiatan Pokok

a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai stándar.

b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.

c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

c. Cakupan desa binaan UKGMD.

d. Ratio penambalan dan pencabutan.

1.12.Upaya Pengobatan Rawat Inap

1. Kegiatan Pokok

a. Melaksanakan pelayanan persalinan normal sesuai dengan standar.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 19

Page 20: Tata Kelola Pusk Masaran II

b. Melaksanakan pelayanan persalinan dengan penyulit sesuai dengan standar.

c. Melaksanakan upaya rujukan sesuai stándar.

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan penyulit

sesuai standar.

b. Cakupan visite rate.

c. Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis.

1.13.Upaya Kesehatan Kerja

1. Kegiatan Pokok

Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev.

2. Indikator Kinerja

a. Cakupan Pos UKK yang di bina.

b. Kasus penyakit akibat kerja

c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja

1.14.Regestrasi Pasien dan Catatan Medik

1. Kegiatan Pokok

a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga

b. Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS

c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan

pemusnahan.

2. Indikator Kinerja

a. Lama waktu pendaftaran pasien.

b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.

c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam

setelah selesai pelayanan.

d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.

e. Kenyamanan ruang tunggu.

f. Tata kelola rekam medik.

1.15.Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)

1. Kegiatan Pokok

a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.

b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari obat.

c. Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survey.

2. Indikator Kinerja

a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.

b. Ketersediaan obat esensial dan generik.

c. Tata kelola obat sesuai standar.

d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 20

Page 21: Tata Kelola Pusk Masaran II

e. Tata kelola dokumen resep.

1.16.Laboratorium Sederhana

1. Kegiatan Pokok

a. Persiapan sarana dan prasarana

b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana

c. Peningkatan kompetensi petugas

d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja

a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.

b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.

1.17.SP2TP

1. Kegiatan Pokok

Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan puskesmas dan koordinasi lintas

program.

2. Indikator Kinerja

Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

1.18.Upaya Rujukan

1. Kegiatan Pokok

a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan kab. Bandung Barat.

b. Pencatatan dan pelaporan

2. Indikator Kinerja

Rujukan sesuai standar.

1.19.Administrasi dan Kepegawaian

1. Kegiatan Pokok

a. Pembinaan pegawai dan waskat.

b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.

c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan

sebagainya.

2. Indikator Kinerja

a. Tepat waktu absensi pegawai.

b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.

c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 21

Page 22: Tata Kelola Pusk Masaran II

Kebijakan Layanan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 22

7

Page 23: Tata Kelola Pusk Masaran II

Jasa, Tarif, dan Sistem

1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)

Bupati menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk

memastikan bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan secara

profesional sesuai standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan,

pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan

layanan.

Puskesmas harus menetapkan mekanisme pemberian layanan jasa sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian jasa pelayanan

kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan tenaga kesehatan lainnya secara

profesional sesuai dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan medis

dalam rangka mencapai kualitas layanan yang dipersyaratkan melalui penerapan

sistem manajemen mutu untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh

stakeholders.

2. Tarif Layanan

Bupati menetapkan tarif layanan dalam Peraturan Derah nomor 1 tahun

2012 dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya

beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang sehat.

Puskesmas harus melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan

yang telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada periode

berikutnya.

3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD

Pedoman mengenai sistem penatausahaan dan akuntansi yang diterapkandi

Puskesmas Masaran II adalah :

o Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar Akutansi

Pemerintah.

o Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan

Daerah

o Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 23

Page 24: Tata Kelola Pusk Masaran II

7.2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah

Limbah medis adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis.

Limbah puskesmas cenderung ersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat

mempengaruhi kesehatan manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup

apabila tidak dikelola dengan baik.

Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan

puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak berguna,

tidak digunakan atau terbuang. Limbah puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah

medis dan non medis.

Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari

puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun

dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,

veterany, farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan

bahan-bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali

jika dilakukan dengan pengamanan tertentu.

Pengelolaan limbah di Puskesmas Masaran II melalui tiga cara yakni untuk

limbah padat non medis dikelola melalui penampungan di TPS (Tempat Pembuangan

Sementara) untuk kemudian dibuang ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir), sementara

limbah padat medis di kelola melalui kerjasama antara Puskesmas Masaran II dengan

Rumah Sakit Daerah Sragen dan untuk penanganan limbah cair dengan cara

menggunakan IPAL (Instalaasi Pembuangan Air Limbah).

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 24

Page 25: Tata Kelola Pusk Masaran II

LAMPIRAN

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 25

Page 26: Tata Kelola Pusk Masaran II

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS MASARAN II Page 26

Page 27: Tata Kelola Pusk Masaran II

POLA TATA KELOLA

PUSKESMAS MASARAN II Page 27