39
TATALAKSANA KEPABEANAN DIBIDANG IMPOR

TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

TATALAKSANA

KEPABEANAN DIBIDANG

IMPOR

Page 2: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

ImporImporDefinisi:Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar daerah pabean ke dalam daerah pabean

Saat Impor:Saat impor adalah saat barang memasuki Daerah Pabean. Barang impor terutang BM begitu memasuki Daerah Pabean.

Pemeriksaan: Terhadap barang impor dilakukan pemeriksaan pabean yang terdiri dari:1.Penelitian dokumen2.Pemeriksaan fisik (secara selektif)

Page 3: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

kinosta.doc 3

IMPOR

ZEEZEE

LANDAS KONTINENLANDAS KONTINEN

DAERAH PABEANDAERAH PABEAN

MASUKMASUK

BARANG IMPORBARANG IMPOR

IMPORAdalah kegiatan memasukkan barang

ke dalam Daerah Pabean

Page 4: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

REGISTRASI IMPORTIR

1. EXISTENCE - ALAMAT DAN IDENTITASuntuk mengenali pengguna jasa kepabeanan melalui NIK

1. RESPONSIBILITY - SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB

2. NATURE OF BUSINESS

3. AUDITABLE

Page 5: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

IMPORTIR

Pemeriksaan lapanganOleh Kanwil/KPU DJBC

Menu registrasi importir situs bea dan cukaihttp://www. beacukai.go.id

Isi+kirimFormulir isian registrasi

importir

Penelitian administrasi

PROSES REGISTRASI IMPORTIR

Y

Perlu pemeriksaan lapangan?

ditolak

T

NIK

Page 6: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

1. Perwakilan neg asing / badan internasional

2. Brg penumpang, awak sarana pengangkut, brg kiriman, lintas batas

3. Brg pindahan

4. Brg Hadiah, hibah

5. Brg Pemerintah

6. Brg impor sementara penumpang

Pengecualian registrasi importir

Page 7: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

ALUR TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

1. KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT

DAN KEDATAANGAN BARANG IMPOR

2. PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN

3. PENGELUARAN BARANG IMPOR

Page 8: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

SEBELUM KEDATANGANNYA SARANA PENGANGKUT WAJIB MEMBERITAHUKAN

RENCANA KEDATANGAN (BC 1.0)

• Nama SP• No. pengangkutan (voy./flight no)• Pelab. asal• Pelab terakhir yg disinggahi• Pelab.tujuan• Perkiraan tanggal kedatangan• Rencana jumlah kemasan, peti kemas

atau barang curah yang akan dibongkar• Pelab. tuj. berikutnya dalam Daerah

Pabean

Diberitahukan 24 jam sebelum kedatangan u/ SP laut

untk SP udara paling lambat sampai dg sebelum kedatangan

SP

SP dr luar daerah pabean melaui darat tdk wajib RKSP

Page 9: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

SingaporeSingaporeSingaporeSingapore

Memuat/tidak memuat barang imporMemuat/tidak memuat barang impor

Tg.PriokTg.Priok Tg.PerakTg.Perak

AustraliaAustraliaAustraliaAustralia

Tg. EmasTg. EmasMemuat BI eks A/L dari Tg Priok tujuan Ke Tg.Emas

Memuat BE dari Tg.EmasTujuan ke Australia, bongkar Tg Perak utk dimuat kapal D

Kapal AKapal B Kapal CKapal C

Kapal DKapal D

Kapal A International Liner, datang dari Singapore memuat maupun tidak memuat barang2 impor/ekspor/barang

Kapal B National Liner, memuat brg impor eks A/L dari Tg Priok ke Tg Emas

Kapal C National Liner, memuat brg ekspor tujuan Australia dari Tg Emas dibongkar di Tg Perak untuk di A/L ke Australia dengan Kapal D

Wajib menyerahkan RKSP / JKSP

Page 10: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PADA SAAT KEDATANGANNYA PENGANGKUT WAJIB :

• Menyerahkan Pemberitahuan Pabean berupa Inward Manifest (BC 1.1), sebelum pembongkaran barang atau paling lambat 24 jam sejak kedatangan SP laut dan 8 jam sejak SP udara

• Selain itu wajib menyerahkan Personal effect / crew/passenger manifestStore listStowage planAmunition listDrug listdaft inventaris SP*SP melalui darat , paling lama s/d

kedatangan .

Page 11: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Menyerahkan secara manualMenyerahkan secara manual : :a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut,b. Daftar bekal kapal,c. Stowage plan, d. Daftar senjata api, dan e. Daftar obat-obatan termasuk narkotika.

Inward Manifest• Barang Impor : yang Dibongkar/

Diselesaikan, Diangkut Lanjut, Diangkut Terus

• Barang ekspor: yang Diangkut Lanjut, Diangkut Terus

• Barang BC 1.3

Sarana Pengangkut• Datang langsung dari Luar Daerah

Pabean;• Datang dari Dalam Daerah Pabean

mengangkut barang impor, brg ekspor dan/atau barang asal Daerah Pab yg diangkut ke TLDDP melalui luar Daerah Pabean

• SP Laut dan Udara :SP Laut dan Udara : - paling lambat sebelum melakukan pembongkaran - paling lambat sebelum melakukan pembongkaran

muatan.muatan. - Jk pembongkaran tdk sgr dilakukan, paling lambat :- Jk pembongkaran tdk sgr dilakukan, paling lambat : a. 24 Jam sejak kedatangan SP (Laut)a. 24 Jam sejak kedatangan SP (Laut) b. 8 Jam sejak kedatangan SP (Udara) b. 8 Jam sejak kedatangan SP (Udara) • SP Darat :SP Darat : Pada saat kedatangan SPPada saat kedatangan SP

Menyerahka

Menyerahka

nn

Tidak Wajib menyerahkan Inward Manifest Untuk SP yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan :- lego jangkar tdk lebih 24 jam (SP Laut)- Mendarat tdk lebih dari 8 jam (SP udara)

SAAT KEDATANGAN :

Menyerahkan Pemberitahuan NIHILJika tidak melakukan kegiatan bongkar/muat, akan tetapi :- lego jangkar lebih 24 jam (SP Laut)- Mendarat lebih dari 8 jam (SP udara)

KEWAJIBAN PENGANGKUTKEWAJIBAN PENGANGKUT

Page 12: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PEMBONGKARAN BARANG IMPORPEMBONGKARAN BARANG IMPOR ► di Kawasan Pabean

► Kawasan lain setelah mendapat ijin dari Ka. KPPBC

► Paling lama 24 (dua puluh empat) jam setelah selesai Paling lama 24 (dua puluh empat) jam setelah selesai pembongkaran barang impor , Pengangkut wajib pembongkaran barang impor , Pengangkut wajib menyampaikan daftar kemasan atau peti kemas atau jumlah menyampaikan daftar kemasan atau peti kemas atau jumlah barang curah yang telah dibongkar barang curah yang telah dibongkar kepada Pejabat di Kantor kepada Pejabat di Kantor Pabean.Pabean.

► Dikecualikan :Force majeurSifat barangKendala tehnisKongestiKawasan Pabean tidak memenuhi syarat

Wajib dilaporkan pada kesempatan pertama dan menyampaikan manifest paling lambat 72 jam

setelah selesai pembongkaran barang impor

Att :

SA berdasarkan ps 7 (4) dan (5) UU No. 10/1995

Page 13: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PENIMBUNAN BARANG IMPOR Hanya dapat ditimbun di TPSHanya dapat ditimbun di TPS Dalam hal ttt dapat ditimbun di tempat lain atas Dalam hal ttt dapat ditimbun di tempat lain atas

persetujuan Ka Kpersetujuan Ka KPPPBC, sbb :PBC, sbb :KongestiKongestiSifatnya memerlukan pengawasan khususSifatnya memerlukan pengawasan khususForce majeurForce majeurAlasan tehnisAlasan tehnisBahan baku danBahan baku dan mesin industrimesin industriKeperluan proyek mendesakKeperluan proyek mendesakBarang kebutuhan pokokBarang kebutuhan pokokBarang impor industri strategisBarang impor industri strategisFasilitas pembayaran berkala/PIB berkalaFasilitas pembayaran berkala/PIB berkalaPertimbangan Ka KPBCPertimbangan Ka KPBC

Pengusaha Tempat Penimbunan wajib lapor dalam waktu 12 jam Pengusaha Tempat Penimbunan wajib lapor dalam waktu 12 jam setelah selesainya penimbunan setelah selesainya penimbunan

Att :

SA bdsr ps 43 UU No.10 /95

Page 14: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

POSPOS

TPSTPSTPPTPP

TPSTPS

POSPOS

TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

Bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di Kawasan Pabean untuk menimbun barang sementara menunggu pemuatan atau pengeluarannya

KANTOR PABEANKANTOR PABEAN

Page 15: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN DAPAT DILAKUKAN UNTUK TUJUAN

Page 16: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

DOKUMEN PEMBERITAHUAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN IMPOR DENGAN TUJUAN IMPOR IMPOR DENGAN TUJUAN IMPOR

UNTUK DIPAKAI UNTUK DIPAKAI

► PIB (BC 2.0)► CUSTOMS DECLARATION (BC 2.2)► PPKP (Pencacahan dan Pembeaan Kiriman

Pos)► Pemberitahuan Lintas Batas

PEMBERITAHUAN

IMPOR BARANG

Page 17: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

CARA PENGAJUAN PIB KE KPBCCARA PENGAJUAN PIB KE KPBC Setiap pengimporan atau secara berkala Setiap pengimporan atau secara berkala Secara manual atau melalui media Secara manual atau melalui media

elektronik elektronik Utk Kantor Pabean yg menerapkan sistem Utk Kantor Pabean yg menerapkan sistem

PDE , pengiriman data melalui komputer yg PDE , pengiriman data melalui komputer yg on-line dgn sistem PDE Kepabeananon-line dgn sistem PDE Kepabeanan

Page 18: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Bea Masuk adalah pungutan Negara berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah atau ditambah dengan UU No. 17 Tahun 2006 yang dikenakan terhadap barang impor . Pasal 1 butir 13 UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Terdapat 2 (dua ) cara menghitung Bea Masuk , sebagai berikut :

Tarif Spesifik

Tarif Advalorum

2626

BEA MASUK

Page 19: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Tarif Spesifik

Yaitu penghitungan Bea Masuk dengan cara mengkalikan jumlah satuan barang dengan tariff pembebanan Bea Masuk . Jenis barang impor yang dikenakan tariff spesifik ditetapkan oleh Menteri Keuangan . Dewasa ini terdapat dua jenis barang yang ditetapkan tariff spesifik yaitu beras ( Pos tariff BTBMI : 10.06 ) dan Gula (Pos tarif BTBMI : 17.01).

Contoh :

Gula pasir (refined sugar) sebanyak 10.000 kg .

Pos tariff BTBMI : 1701.99.11.00

( BM : Rp. 700,-/kg)

BM wajib dibayar adalah : 10.000 x Rp. 700,- = Rp. 7.000.000,-

2727

Page 20: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

2828

Beras (1006.30.61.00) Rp. 430,-/kg

Tepung Beras (1102.30.00.00) Rp. 430,-/kg

Gula tebu (1701.11.00.00) Rp. 550,-/kg

Gula Bit (1701.12.00.00) Rp. 700,-/kg

Gula murni (1701.99.11.00) Rp. 700,-/kg

Diimpor gula tebu (refine suger) dari tebu , jumlah 50.000 kg /net , dari Thailand .

BM = 50.000 x Rp. 550,- = Rp. 27.500.000,-

Page 21: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

2929

TARIF ADVALORUMRUMUS :

BM = % tarif BTBMI x NP

Catatan :

BTBMI = Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (versi 2007)

NP = Nilai Pabean = Harga dalam kondisi CIF

Page 22: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

3030

CARA MENGHITUNG BMps 12 UU No. 10/1995 ttg Kepabeanan

BM = setingi-tingginya 40 % x NP

Harga CIF = Fob + Freight + Insurance

Ps. 14, utk penetapan tarif brg dikelompokkan berdasarkan sistem klasifikasi

Page 23: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Cara penentuan nilai CIF adalah sebagai berikut :

• Harga CIF adalah nilai yang dijadikan dasar untuk menghitung Bea Masuk, Cukai dan Pajak dalam rangka impor.

• CIF (Cost Insurance and Freight) adalah hasil penjumlahan antara nilai FOB + Freight + Insurance.

Harga FOB adalah harga barang impor sampai dengan barang

dimuat diatas kapal di pelabuhan muat. Harga FOB biasanya

tertera didalam Invoice atau Faktur.

3131

Page 24: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Bea Masuk yang dibayar adalah hasil perkalian antara nilai pabean dengan persentase (%) tariff pembebanan bea masuk sebagaimana tertera didalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).

Contoh penghitungan Bea Masuk :

Bahan baku obat berupa : ampicilin tryhidrate , dengan nilai CIF USD

10,000.- diimpor dari India . Pos tarif dan pembebananan menurut

BTBMI adalah : 2941.10.20.00, besar tariff Bea Masuk :10 % ,

NDPBM yang berlaku adalah USD 1.- = Rp. 9.000,-.

Bea Masuk = 10 % x 10.000 x Rp. 9.000,- = Rp. 9.000.000,-

3434

Page 25: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

TANGGUNG JAWAB BM

sejak tanggal pemberitahuan

pabean

bila importir tidak ditemukan

atas barang yang ditimbun

atas barang yang diangkut

atas barang fasilitas / saat kedatangan

3535

Page 26: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Blokir?reject

Blokir?reject Mandatory

Mandatory

Penetapan Jalur

Penetapan Jalur

Merah

PIB

Hijau

Pemeriksaan Pemeriksaan Hi Co ScanHi Co Scan

Pemeriksaan Pemeriksaan Hi Co ScanHi Co Scan

Pemeriksaan Pemeriksaan FisikFisik

Pemeriksaan Pemeriksaan FisikFisik

PenelitihanPenelitihanDokumenDokumen

PenelitihanPenelitihanDokumenDokumen

SPPB

Komputer KPBC

Kantor Pelayanan DJBC

Sistem Pelayanan ImporSistem Pelayanan Impor(PDE-Impor)(PDE-Impor)

Importir

PIBCustomsResponRespon

INSWINSW

Kuning

NPPNPP

MITA

SPPBPenelitihanPenelitihanDokumenDokumen

PenelitihanPenelitihanDokumenDokumen

SSPCPSSPCP

BANKBANK

Page 27: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PIB ditolak (reject) dalam hal : 1. Data PIB tidak diisi lengkap dan benar 2. Importir tidak melunasi hutang dalam

jangka waktu 30 hari sejak penetapan 3. Kode valuta tidak ada 4. Kode HS tak ada dalam BTBMI 5. Importir belum menyerahkan PIB/SSPCP

dalam jangka waktu yang ditetapkan 6. No. PPJK tak benar /NPP habis masa

berlakunya 7. Importir/PPJK di Black List

Page 28: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PENETAPAN JALURPENETAPAN JALUR JALUR MERAHJALUR MERAH JALUR HIJAUJALUR HIJAU JALUR KUNINGJALUR KUNING JALUR PRIORITASJALUR PRIORITAS

Page 29: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

KRITERIA JALUR MERAH

• Importir Baru

• Importir dalam kategori Resiko

sangat Tinggi

• Barang impor sementara

• Barang re-impor

• Terkena pemeriksaan acak

• Barang impor tertentu yg

ditetapkan pemerintah

• Brg impor resiko tinggi /berasal

dari negara yg berisiko tinggi

Jalur Merah adalah mekanisme

Pelayanan dan pengawasan

pengeluaran barang impor dengan

dilakukan pemeriksaan fisik dan

penelitian dokumen sebelum

Penerbitan SPPB

Page 30: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

JALUR KUNING1. Jalur Kuning adalah mekanisme pelayanan dan

pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB.

2. Jalur Kuning ditetapkan dalam hal:

1) Importir berisiko tinggi yang mengimpor komoditi

berisiko rendah;

2) Importir berisiko menengah yang mengimpor komoditi

berisiko menengah;

3) MITA Non Prioritas yang mengimpor komoditi berisiko

tinggi.

Page 31: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

JALUR HIJAUJALUR HIJAU 1. Jalur Hijau adalah mekanisme pelayanan dan

pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB);

2. Jalur Hijau ditetapkan dalam hal:1) Importir berisiko menengah yang mengimpor komoditi

berisiko rendah;2) Importir berisiko rendah yang mengimpor komoditi berisiko rendah atau menengah;

Page 32: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

JALUR PRIORITAS

Mekanisme pelayanan kepabeanan

di bidang impor yang diberikan

kepada importir yang mempunyai

reputasi sangat baik dan memenuhi

persyaratan/kriteria yang ditentukan

untuk mendapatkan pelayanan

khusus, sehingga penyelesaian

importasinya langsung diterbitkan

SPPB tanpa pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan dokumen

reputasi yg sangat baik bidang usaha yang jelas tidak pernah menyalahgunakan fas.

Kepabeanan dalam 1 tahun terakhir tidak pernah salah memberitahukan

jumlah, jenis, dan/atau nilai pabean telah diaudit KAP tidak mempunyai tunggakan utang

berupa kekurangan pembayaran bea masuk kepada DJBC

Page 33: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PEMERIKSAAN PABEAN

Brg hanya dpt dikeluarkan dari Kaw. Pab.atau tempat lain dlm pengawasan Pabean setelah tdpt pemeriksaan pab dan diberikan persetujuan

Pemeriksaan Pabean meliputi pemeriksaan fisik barang (scr selektif) dan pemeriksaan dokumen

Page 34: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PENGELUARAN BARANG IMPOR PENGELUARAN BARANG IMPOR SEMENTARASEMENTARA

1.1. Menggunakan PIB dan dok. pelengkap pabean serta Menggunakan PIB dan dok. pelengkap pabean serta bukti pembayaran/jaminanbukti pembayaran/jaminan

2.2. menggunakan PIBmenggunakan PIBK, untukK, untuk

1. Barang pindahan 2. Barang impor sementara yang dibawa oleh

penumpang 3. Barang impor melalui jasa titipan4. Barang untuk angkutan laut dan udara yang

digunakan di dalam negeri5. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh

Dirjen Bea dan Cukai

Page 35: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIEKSPOR KEMBALI

1. Terhadap brg impor yg masih berada didalam Kawasan Pabean dpt diekspor kembali dgn alasan :

Tidak sesuai pesanan Tdk dpt diimpor karena perubahan peraturan Salah kirim Rusak Tdk dpt memenuhi persyaratan impor dr instansi tehnis

2. Ket.atas tdk berlaku jika tlh diajukan PIB dan hasil pemeriksaan fisik kedapatan jumlah / jenis brg tidak sesuai

3. Importir mengajukan permohonan ke Ka KPBC4. Berdasarkan perset.KPBC, eksportir membuat PEB5. Pemeriksaan jumlah, jenis, merek serta ukuran kemasan / peti

kemas

Page 36: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR

Tujuan untuk mencegah mis description, unreported, kesalahan neg.asal brg, pemasukan brg larangan/pembatasan dan menetapkan klasifikasi tarif dan nilai pabean

Tingkat pemeriksaan 10 %, 30 % atau keseluruhan barang

Page 37: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan fisik, importir atau kuasanya berkewajiban untuk:

1.menyiapkan barang untuk dilakukan pemeriksaan fisik;

2.mengeluarkan kemasan yang akan diperiksa di tempat pemeriksaan fisik barang dibawah pengawasan Pejabat Pemeriksa Barang;

3.membuka kemasan yang akan diperiksa;

4.menyaksikan pemeriksaan fisik; dan menyerahkan contoh barang dan/atau foto barang dan/atau dokumen tentang spesifikasi produk yang diperiksa dalam hal diminta oleh Pejabat Pemeriksa Barang.

Dalam hal importir atau kuasanya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud, maka:

a.Pejabat Pemeriksa Barang membuat Laporan Hasil Periksaan (LHP) tentang tidak dapat dilakukannya pemeriksaan fisik beserta alasannya;

b.dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM), dapat dilakukan pemeriksaan karena jabatan..

Page 38: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), memuat :Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), memuat :1.1. Uraian jenis barang, meliputi :Uraian jenis barang, meliputi :

a)a) Uraian barang,Uraian barang,

b)b) Merek & tipe barangMerek & tipe barang

c)c) Spesifikasi teknis sesuai dengan kegunaan barangSpesifikasi teknis sesuai dengan kegunaan barang

d)d) Keterangan lain untuk memperjelas pengenalan barangKeterangan lain untuk memperjelas pengenalan barang

2.2. Jumlah barang dalam satuan yg umumJumlah barang dalam satuan yg umum

3.3. Jenis kemasan barangJenis kemasan barang

4.4. Kesimpulan tentang kesesuaian jumlah & jenis barang dengan copy Kesimpulan tentang kesesuaian jumlah & jenis barang dengan copy invoice & packing listinvoice & packing list

5.5. Hasil penelitian Laboratorium jika diperlukanHasil penelitian Laboratorium jika diperlukan

6.6. Keterangan dari instansi terkait jika diperlukanKeterangan dari instansi terkait jika diperlukan

7.7. Hasil pemeriksaan bersama jika dilakukan pemeriksaan bersamaHasil pemeriksaan bersama jika dilakukan pemeriksaan bersama

8.8. Memberi catatan nomor PIB, nomor petikemas/kemasan, tanggal Memberi catatan nomor PIB, nomor petikemas/kemasan, tanggal pemeriksaan dan mencantumkan nama & NIP serta membubuhkan pemeriksaan dan mencantumkan nama & NIP serta membubuhkan tanda tangan pada contoh barang dan/atau photo barangtanda tangan pada contoh barang dan/atau photo barang

Page 39: TATA LAKSANA IMPOR--New.ppt