Tb Pada anak-anak

8/13/2019 Tb Pada anak-anak

1/19

Tuberkulosis Parupada Anak


2/19

SKENARIO

Seorang anaklaki-laki berusia 5 tahun dibawa kepuskesmas dengan keluhan batuk yang tidakkunjung sembuh sejak 2 minggu yang lalu.Keluhan disertai demam ringan terutama padamalamhari dan nafsu makan serta berat badanmenurun. Pada PF didapati kesadaran composmentis dan tampak sakit ringan. BB 15kg, TD90/60 mmHg, frekuensi napas 24x/menit, suhu

37.7 C. Lain-lainnya dalam batas normal.


3/19

ANAMNESA

Auto/allo

KU, RPS, RPD, RP, Rsos, Rkel.

Durasi batuk, warna sputum, muntah darah,sesak napas, nyeri dada, penurunan beratbadan, demam, keluhan penyerta ?

Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dalam: Batuk. Jakarta: PenerbitErlangga; 2007.h.87.


4/19

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum:

Pasien datang dalam keadaan compos mentis dengankeluhan batuk disertai demam ringan terutama malamhari dan nafsu makan serta berat badan menurun.

Nah YK, Santoso M, Kartadinata H, Yuliani IW, et al. Buku panduan keterampilan klinis (skill lab).Jilid ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2011.h.52-6.


5/19

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DarahLeukositosis, LED , anemia ringan.

Tuberkulin

0,1 cc tuberkulin P.P.D (Purified Protein Derivative) I.Kberkekuatan 5.

Sputum

Radiologi

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi ke-5, jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2009.h.2196-205,2230-8.

INDURASI HASIL GOLONGAN ANTIBODY0-5 mm Negatif No sensitivity Humoral6-9 mm Meragukan Low grade Ab masihmenonjol10-15 mm Positif Normal Kedua Abseimbang> 15 mm Positif kuat Hipersensitive Selular


6/19

DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan dibantudengan sarana penunjang pemeriksaan laboratorium.

Pada kasus diatas seorang anak laki-laki berusia 5 tahun

datang dengan keluhan batuk yang tidak kunjung sembuhsejak 2 minggu yang lalu. Disertai demam ringan padamalam hari dan nafsu makan serta berat badan menurun.

Maka dapat dibuat diagnosis sementara pasien menderita

tuberkulosis paru pada anak.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam.Edisi ke-5, jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2009.h.2196-205,2230-8.

Somantri I. Sistem pernapasan. Dalam: Asuhan pada pasien dengan tuberkulosa paru-paru. Jakarta: Salemba Medika; 2007.h.61.


7/19

DIAGNOSIS BANDINGBronkitis Kronik(batuk kronik berulang)

Keadaan klinis yang disebabkan berbagai penyebab dengan gejalabatuk yang berlangsung sekurangnya 2 minggu berturut/berulangpaling sedikit 3x dalam 3 bulan dengan/ tanpa gejala respiratorik

lainnya. Gejalanya batuk kering/produktif, nyeri dada, kadangwheezing.

Pertusis (Bordetella pertussis)

Behrman RE, Kliegman RM. Dalam: Wahab AS, alih bahasa. Muttaqin H, Dany F, Wulandari N, etal, editor. Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2010.h.960-61,1028-42.

Djojodibroto D. Respirologi (Respiratory Medicine). Edisi ke-1. Jakarta: EGC; 2009.h.143-57.

KATARALIS PAROKSISMAL KONVALESENSDemam ringan/tidak

demam Batuk keras, terus menerusBatuk berkurang

perlahanHidung tersumbat,bersin, lakrimasi Selama serangan : muka merah,sianosis, mata berair, muntah


8/19

ETIOLOGI

Mycobacterium tuberkulosis, famili mikobakteriaseae.

Basili tuberkel, batang lengkung, gram (+) lemah, pleimorfik,tidak bergerak, tidak membentuk spora, aerob obligat. Tumbuh disuhu 37-410C, menghasilkan niasin dan tidak ada pigmentasi.

Dinding sel kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap dayabakterisid antibodi.

Mikobakterium tumbuh lambat, waktu pembentukannya 12-24jam. Isolasi dari spesimen klinis pada media sintetik padatbiasanya memerlukan waktu 3-6 mgg dan uji keretanan obatmemerlukan waktu 1-3 mgg.

Behrman RE, Kliegman RM. Dalam: Wahab AS, alih bahasa. Muttaqin H, Dany F, WulandariN, et al, editor. Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2010.h.960-

61,1028-42.


9/19

STRUKTUR ANATOMI

Saluran pernapasan atas

Hidung, faring, laring

Saluran pernapasan bawah

Trachea, bronkus danbronkiolus, alveoli, paru,pleura.

Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan.Jakarta: Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia; 2007.h.78-97.

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel kesistem. Dalam: Sistem pernapasan. Edisike-6. Jakarta: EGC; 2011.h.499-500.


10/19

MEKANISME PERNAPASAN

Permulaan Inspirasi :Kontraksi Otot Inspirasi

Permulaan Ekspirasi :

Relaksasi Otot Inspirasi

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Dalam: Sistem pernapasan. Edisi ke-6.Jakarta: EGC; 2011.h.499-500.


11/19

EPIDEMIOLOGI

Angka infeksi tertinggi di Asia Tenggara, Cina, India, Afrikadan Amerika Latin.

Kebanyakan anak terinfeksi M.tuberkulosis dirumahnya

oleh seseorang yang dekat padanya tetapi wabahtuberkulosis anak juga dapat terjadi di sekolah-sekolahdasar dan tinggi, pusat perawatan anak, rumah, gereja,bus sekolah.


61,1028-42.


12/19

GEJALA KLINIK

Demam 40-410C yang hilang timbul.

Batuk kering/produktif

Sesak napas (infiltrasi)

Nyeri dada biasanya jarang ditemukan (pleuritis) Malaise, ditemukan berupa anoreksia, nafsu makan

menurun, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri ototdan keringat malam.

Sianosis, sesak napas dan kolaps gejala atelektasis.

Somantri I. Sistem pernapasan. Dalam: Asuhan pada pasien dengan tuberkulosa paru-paru. Jakarta: Salemba Medika; 2007.h.61.


13/19

PATOGENESIS


Wilson LM, Price SA. Patofisiologi. Vol ke-2. Jakarta: EGC; 2012.h.816-18,853-57.


14/19

TERAPI

Non medika mentosa Tirah baring. Keberhasilan dapat dilihat dari demam yang

perlahan menurun atau batuk yang mulai berkurang.

Gizi seimbang, konsumsi vit C dapat membantumeningkatkan kekebalan tubuh.


61,1028-42.

PULMONARI TB EXTRA PULMO TB2 HRZ + 4 HR 2 HRZE/S + 10 HR


15/19

PENCEGAHAN

Dapat dicegah dengan vaksin BCG

Ventilasi ruangan

Tutup mulut menggunakan masker

Selain pencegahan tbc, menyelesaikan seluruh terapi obat

sangat baik untuk melawan infeksi sehingga lebih cepatsembuh.



61,1028-42.


16/19

KOMPLIKASI

Komplikasi diniPleuritis, efusi pleura, empyema, laringitis.

Komplikasi lanjut

Obstruksi jalan napas, kerusakan parenkimberat, fibrosis paru, karsinoma paru.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisike-5, jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2009.h.2196-205, 2230-8.


17/19

PROGNOSIS

Prognosis baik pada pasien yang menjalanipengobatan dengan baik. Prognosis burukbahkan sampai kematian pada pasien yang tidakmenjalani pengobatan.


61, 1028-42.


18/19

KESIMPULAN

Hipotesis diterima. Anak laki-laki berusia 5 tahundengan keluhan batuk yang tidak kunjungsembuh sejak 2 minggu yang lalu disertaidemam ringan pada malam hari dan nafsu

makan serta berat badan menurun menderitatuberkulosis paru.


19/19

Documents

Tb Pada anak-anak