16
TEHNIK EKSODONSI Progdi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah, Surakarta Drg. MAHMUD KHOLIFA, MDSc

Tehnik Eksodonsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tehnik Eksodonsi

Citation preview

Page 1: Tehnik Eksodonsi

TEHNIK EKSODONSI

Progdi Kedokteran GigiUniversitas

Muhammadiyah,Surakarta

Drg. MAHMUD KHOLIFA, MDSc

Page 2: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI

Adalah tindakan memisahkan gigi dari jaringan lunak & tulang sekitarnya

Memerlukan tenaga & alat

tidak diharapkan terjadi trauma sesudah pencabutan

Page 3: Tehnik Eksodonsi

GIGI JARINGAN LUNAK

EKSODONSI

TENAGA ALAT

TIDAK BARBARIC

FORCEP

MASING² GIGI

Page 4: Tehnik Eksodonsi

PENGHAYATAN KEKUATAN EKSODONSI

• Unt dpt menghayati mengapa gigi dpt “mencabut dirinya sendiri”, maka perlu diperhatikan bahwa :

1. Kekuatan cabut yang di berikan oleh musculus tangan operator

2. Diteruskan ke pegangan forcep

3. Melalui paruh forcep, kemudian memegang gigi & menggerakkan kearah tulang alveolus buccal & lingual

4. Gerakan gigi menyebabkan dinding alveolus tertekan keluar sehingga melebarkan socket gigi

5. Gerakan diulang beberapa kali sampai kelebaran alveolus dirasa cukup untuk mengeluarkan gigi tersebut dengan mudah

Page 5: Tehnik Eksodonsi

PENGGUNAAN FORCEPS

Memilih forceps

yang tepat

Memegang forceps

yang benar

Posisi paruh

forceps

Gerakan forceps

Macam & ukuran

Komplikasi fakturDapat dihindari

Seluruh ujung pegangan forceps

tergenggam

Jangan memegangPegangan forcepsDekat engselnya

Poros panjang paruh forceps

//Poros panjang

gigi

Paruh forceps Harus memegang

Sebagian akarYang sehat

(jangan mahkota)

Paruh forceps tidak boleh

bergeser ke cementum sewaktu digerakkan

(fraktur akar)

tidak boleh menggangguGigi tetangga

Page 6: Tehnik Eksodonsi

MENDUDUKKA

N PASIEN DI KURSI GIGI

PENCABUTAN RA

PENCABUTAN RB

BIDANG OCCLUSAL GIGI

POSTERIOR MEMBENTUK

SUDUT 45 ° – 90° THD LANTAI

POSISI OPERATOR DI DEPAN PASIEN

BIDANG OCCLUSAL GIGI

POSTERIOR MEMBENTUK

SUDUT 10° ( // )THD LANTAI

POSISI OPERATOR DI

DEPAN/BELAKANG PASIEN

Page 7: Tehnik Eksodonsi

KEKUATAN DASAR

DALAM EKSODONSI

PENCABUTAN RA

PENCABUTAN RB

1. gerakan ke apical sampai paruh forcep memegang akar gigi

2. Di ikuti dengan kekuatan tekanan kearah buccal & lingual

3. di sertai rotasi dengan gerakan mesio-distal

Page 8: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² MAXILLER POSISI NORMAL

• Kekuatan yang pertama diberikan kepada gigi-gigi maksila ialah kekuatan ke apikal sampai paruh forcep memegang akar gigi

• Selanjutnya di ikuti kekuatan tekanan kearah tulang buccal dan lingual

• Atau rotasi dengan gerakan mesio-distal, tergantung dari keadaan gigi

Page 9: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² ANTERIOR RA POSISI NORMAL

1. I-1

2. I-2

3. C

Tekanan labial, diikuti tekanan Plt nal

Tekanan labial

dengan rotasi

ke mesial

Di ikuti menggerakk

an Gigi

Ke luar socket

Tekanan labial, denganRotasi mesial

Sambil menarik

GigiKe luar socket

Tekanan labial, diikuti tekanan Plt nal

Tekanan labial

dengan rotasi

ke mesial

Sambil menarik

GigiKe luar socket

Page 10: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² POSTERIOR RA POSISI NORMAL

4. P-1

5. P-2

6. M-1

7. M-2

8. M-3

Tekanan buccalDi ikuti

Tek. palatinal

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah bucal

Tekanan buccalDi ikuti

Tek. palatinal

SambilMenarik gigi

keluar kearahPlt nal/ bucal

Tekanan buccalDi ikuti

Tek. palatinal

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah bucal

Tekanan buccalDi ikuti

Tek. palatinal

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah bucal

Tekanan buccalDi ikuti rotasi

ke distal

GerakandilakukanBila akar

Tdk divergensiAtau fused

Page 11: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² MANDIBULER POSISI NORMAL

• Kekuatan yang pertama diberikan kepada pencabutan gigi-gigi mandibuler ialah kekuatan ke apikal sampai paruh forcep memegang akar gigi & bersandar pada bagian akar di atas cement

• Selanjutnya di ikuti kekuatan tekanan – tekanan lain

Page 12: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² ANTERIOR RB POSISI NORMAL

1. I-1

2. I-2

3. C

Tekanan labial, diikuti tekanan lingual

Sedikit tekanan mesial &

distal

Lalu menarik

GigiKe luar socket

Tekanan labial, diikuti tekanan lingual

Sedikit tekanan mesial &

distal Lalu

menarik Gigi

Ke luar socketKe arah labial

Tekanan labial dengan rotasi

ke mesial

Sambil menarik

GigiKe arah

labial

Page 13: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI GIGI² POSTERIOR RB POSISI NORMAL

4. P-1

5. P-2

6. M-1

7. M-2

8. M-3

Tekanan buccalDi ikuti rotasiMesio-distal

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah buccal

Tekanan buccalDi ikuti rotasiMesio-distal

SambilMenarik gigi

Keluar kearah buccal

Tekanan buccalLalu ke arah

lingual

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah bucal

Tekanan buccalLalu ke arah

lingual

SambilMenarik gigi

Keluar Kearah bucal

Tekanan Ke arah buccal

Tarik gigiKe arah

Buccal/lingual

Page 14: Tehnik Eksodonsi

GANGGUAN² PADA PENCABUTAN GIGI

UKURAN GIGI

JARINGAN SEKITAR

GIGI

TUMPATAN GIGI

TETANGGA

POSISI GIGI

OVER LAPPED

TERJEPIT

BESAR AKAR

PANJANG AKAR

PEMBENGKOKAN(DIVERGENSI)

AKAR

ANKYLOSIS

Hyper cementosis

Hyper kalsifikasiJaringan

tulang alveolar

Tulang dikurangi

Bagian aproximal

gigiYang akan

DicabutDi kurangi

Gunakan elevator

Cara terbuka- separasi

Cara tertutup-Forceps-elevator

Page 15: Tehnik Eksodonsi

EKSODONSI PADA GIGI

BERABSCESS ACUTE

Dento Alveolar Abscess

DAA lanjut PERICORONITIS M3

MANDIBULARInfeksi meliputi daerah apex

Pencabutan akan cepat memberikan jalan keluar bagi nanah

yang terkumpul di daerah apex (drainage)

Sesudah Pencabutan Dilarang melakukan

CurettageDaerah alveolus

nanah pd apex meluas & masuk ke jar tulang alv

dan jar lunak sekitar alv

Terlihat daerah fluctuasi

Pencabutan & incisi

Untuk M3 RB pencabutan ditunda

sampai infeksi acutnya

mereda

Seluruh mahkota gigiTerkena infeksiCepat menjalar

Ke jaringan sekitar

Ramus (banyak vaskularisasi)

mudah bacteriemia

Tonsil, dasar mulutPharynx / larynx

pencabutan ditunda sampai

infeksi acutnya mereda

Page 16: Tehnik Eksodonsi