22
MEKANISME PENGUATAN SERTA PERPATAHAN DAN KELELAHAN PADA LOGAM JURUSAN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2014 Ina 333513 Reni 333513 Wahyudin 3335101003

tekban

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

MEKANISME PENGUATAN SERTA PERPATAHAN DAN KELELAHAN PADA LOGAM

MEKANISME PENGUATAN SERTA PERPATAHAN DAN KELELAHAN PADA LOGAM

JURUSAN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASACILEGON BANTEN2014

Ina 333513Reni 333513Wahyudin 3335101003Latar Belakang Mekanisme penguatan pada material logam merupakan hubungan antar pergerakan dislokasi dan sifat mekanik dari logam.Dengan mengurangi pergerakan dislokasi, kekuatan mekanik dapat di tingkatkan, dimana di sebabkan energi mekanik yang di butuhkan untuk membuat deformasi plastis akan semakin besarUntuk mengetahui perkembangan ilmu pengetauan & teknologi yang semakin canggih pada pihak yang mempunyai kualitas dalam meningkatkan mutu produksi, tingkat kestabilan & kekakuan bahan produksi MEKANISME PENGERASAN LOGAMANNEALLINGTujuan Menghilangkan tegangan pada bahan.Menaikkan keuletan dan ketangguhan.Menghasilkan struktur mikro tertentu.

Macam-macam proses anneling:

NormalizingFull anniallingSpheroidization

Annealing terdiri dari 3 proses yaitu :Fase recoveryFase recovery adalah hasil dari pelunakan logam melalui pelepasan cacat kristal (tipe utama dimana cacat linear disebut dislokasi) dan tegangan dalam.Fase rekristalisasiFase rekristalisasi adalah fase dimana butir nucleate baru dan tumbuh untuk menggantikan cacat- cacat oleh tegangan dalam.Fase grain growth ( tumbuhnya butir)Fase grain growth ( tumbuhnya butir) adalah fase dimana mikrostruktur mulai menjadi kasar dan menyebabkan logam tidak terlalu memuaskan untuk proses pemesinan.

Tempering

Tujuan: Menambah keuletan dan sedikit mengurangi kekerasan.

Proses: Pemanasan kembali antara 100-400 derajat Celcius, stetlah Untuk proses quenching setelah hardening dilakukan mendadak, sedangkan setelah tempering pendinginan dilakukan dengan udara.

Hasil: keuletan dan ketangguhan akan meningkat. HARDENINGTujuan :Untuk merobah struktur baja sedemikian rupa sehingga diperoleh struktur marterisit yang keras.

Proses : baja dipanaskan sampai suhu tertentu antara 700-830C tergantung dari kadar karbon kemudian ditahan pada suhu tersebut, kemudian didinginkan secara mendadak dengan mencelupkan kedalam air/oli atau media pendingin yang lain.

Hasil :kekerasan tinggi, kekenyalan rendah.PERPATAHAN (FATIQUE)

Patah lelah (fatique) merupakan sala satu penyebab utama kegagalan bahan/ material konstruksi. Kelelahan material adalah proses perubahan dinais (tegangan-regangan) sehingga terjadi retak (crack) ataupun patahMekanisme patah lelah di awali timbulnya inti retak akibat pergerakan dislokasi siklik, dilanjutkan dengan pertumbuhan menjadi micro crack, kemudian tumbuh menjadi macro crack, selanjutnya berkembang (propagasi) ingga terjadi patah lelah. Perpatahan pada logam dibagi menjadi:KELELAHAN (FATIQUE)

Kelelahan merupakan suatu kegagalan lelah terjadi ketika sebuh bahan telah mengalami silus tegangan & regngan yang menghasilkan kerusakan yang permanan, juga dapat terjadi dibawah atau diatas tegangan luluh.Faktor Yang Mempengaruhi Umur LelahKondisi materialAwal retak lelah terjadi dengan adanya deformasi plastis mikro setempat, dengan demikian komposisi kimia dan struktur mikro material akan sangat mempengaruhi kekuatan untuk menahan terjadinya deformasi plastis sehingga akan sangat berpengaruh pula terhadap kekuatan lelahnya.

Proses PengerjaanPada dasarnya setiap ketidakkontinyuan dan ketidakseragaman pada material akan berpengaruh langsung terhadap penjalaran retak lelah atau ketahanan lelah material, ketidakkontinyuan ini dapat berupa takikan dari geometri komponen ataupun berupa retakan dan rongga sebagai akibat suatu proses pengerjaan. Selain itu ketidakseragaman yang berupa ketidakmohogenan struktur ataupun berupa segregasi dari suatu proses pengerjaan akan sangat berpengaruh pula terhadap ketahanan lelah material.

Bentuk dan ukuran komponen

Kelelahan merupakan fenomena permukaan, maka akan sangat ditentukan oleh ukuran permukaan. Semakin besar ukuran maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya pembentukan awal retaknya.

Temperatur operasi

Pada temperatur tinggi, kekuatan logam akan menurun sehingga deformasi plastis akan lebih mudah terjadi dan batas lelah menjadi tidak jelas (hilang) yang disebabkan oleh karena pengaruh mobilitas dislokasi.

Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan yang korosif akan menyerang permukaan logam dan menghasilkan lapisan oksida atau produk korosi. Umumnya oksida adalah sebagai lapis lindung dan dapat mencegah kerusakan korosi selanjutnya, tetapi pembebanan siklik dapat menyebabkan pecahnya lapisan tersebut dan kerusakan korosi berikutnya sehingga timbul korosi sumuran yang berfungsi sebagai takikan. TERIMA KASIH