30
Pengolahan Sampah Merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri, baik berupa bahan daur ulang, produk lain, maupun energi. Pengolahan sampah yang pada umumnya dilakukan dapat berupa: a.Pemadatan b.Pengomposan c.Daur ulang material dan/atau d.Daur ulang energi dayu-persampahan

Tekling-Sampah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sampah

Citation preview

Page 1: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Pengolahan Sampah

Merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang masih

terkandung dalam sampah itu sendiri, baik berupa bahan daur ulang, produk lain, maupun energi.

Pengolahan sampah yang pada umumnya dilakukan dapat berupa:

a. Pemadatanb. Pengomposanc. Daur ulang material dan/ataud. Daur ulang energi

Page 2: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Jenis Pengolahan Sampah (1)

• Transformasi Biologi• Perubahan bentuk sampah dengan

memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos. Teknik biotransformasi yang umum dikenal adalah: komposting secara aerobik dan penguraian secara anaerobik

Transformasi Fisik:o Pemisahan komponen sampaho Mengurangi volume sampah

dengan pemadatan atau kompaksi

o Mereduksi ukuran dari sampah dengan proses pencacahan.

Page 3: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Jenis Pengolahan Sampah (2)

Transformasi KimiaPerubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip proses pembakaran atau insenerasi. Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan pelepasan energi panas.

Page 4: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Skala Pengolahan Sampah

• Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara langsung di sumbernya (rumah tangga/kantor). Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah pemilahan sampah atau komposting skala individu.

• Skala kawasan: yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani suatu lingkungan/ kawasan (perumahan, perkantoran, pasar,dll).

• Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola kebersihan.

Page 5: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Teknologi Pengolahan Sampah Pengomposan

Insinerasi yang berwawasan lingkungan Daur ulang Pengurangan volume sampah dengan pencacahan

atau pemadatan Biogasifikasi (pemanfataan energi hasil pengolahan

sampah)

Page 6: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Mechanical Biological Treatment (MBT)Merupakan integrasi dari proses pengolahan biologis dan

mekanis

Skema Pengolahan Sampah Mekanis dan Biologis, Terintegrasi dalam MBT

Page 7: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Pengolahan Mekanis dalam MBT

Pengolahan Biologis, dalam MBT

Page 8: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Anaerobic Digester Proses anaerob adalah proses pengolahan secara biologi

yang terjadi tanpa kehadiran oksigen. Dilakukan oleh mikroorganisme fakultatif dan obligat anaerob Tanpa kehadiran oksigen, senyawa organi akan diubah

menjadi gas (karbondioksida dan metana).

• Ketersediaan Oksigen

• Kadar Air• Ukuran dan

Densitas• Temperatur• pH dan

Alkalinitas• Rasion C/N• Kelembababan• Toksisitas• Logam Berat

Faktor Penting dalam Implementasi Anaerobic Digester

Page 9: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Composting (Pengomposan) Memanfaatkan proses biologis Terdapat 2 jenis mikroba yang dapat

digunakan dalam komposting: Mikroba anaerobic Tidak membutuhkan oksigen Jenis mesophilic (hidup pada

temperatur (20-40 oC) Jenis thermophilic (hidup pada

temperatur (45-70 oC)Mikroba aerobic Membutuhkan oksigen Jenis mesophilic (hidup pada

temperatur (20-40 oC) enis thermophilic (hidup pada

temperatur (45-70 oC)

Page 10: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Aerobic Composting

a. Windrow composting: sistem terbuka, pemberian oksigen secara alamiah, dengan pengadukan/pembalikan, dibutuhkan penyiraman air untuk menjaga kelembabannya.

b. Aerated static pile composting : menggunakan pipa berlubang yang berfungsi untuk mengalirkan udara. Proses composting diatur melalui pengaliran oksigen. Bila temperatur terlalu tinggi, aliran oksigen dihentikan, sementara bila temperature turun aliran oksigen ditambah

Page 11: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Aerobic Composting Proses komposting tanpa menggunakan oksigenBakteri yang berperan adalah bakteri obligate anaerobik

Karakteristik Aerob Anaerob

Reaksi

pembentukannya

Eksotermis, butuh enersi

luar, dihasilkan panas

Endotermis, tidak butuh enersi

luar, dihasilkan gas bio sumber

enersi

Produk akhir Humus, CO2, H2O Lumpur, CO2, CH4

Reduksi volume Lebih dari 50% Lebih dari 50%

Waktu proses 20-30 hari 20-40 hari

Tujuan utama Reduksi volume Produksi enersi

Tujuan sampingan Produksi kompos Stabilisasi buangan

Estetika Tidak menimbulkan bau Menimbulkan bau

Perbandingan Pengomposan Aerob dan Anaerob

Page 12: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Operasional Proses Komposting

1. Pemilahan 2. Pencacahan3. Proses Komposting:4. Proses Pematangan5. Pengayakan

1

2

3

45

Page 13: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Insinerasi (Pembakaran)

Mengkorvesi materi padat (dalam hal ini sampah) menjadi materi gas (gas buang) dan materi padatan yang sulit terbakar yaitu abu (bottom ash) dan debu (fly ash).

Mengurangi volume : 85-95 %, mengurangi berat :70-80 %.

Sasaran insinerasi: Mereduksi massa dan volume

buangan Membunuh bakteri dan virus Mereduksi materi kimia toksik Memudahkan penanganan

limbah selanjutnya

Page 14: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Pirolisis

Adalah degradasi limbah organic secara thermal dalam kondisi tanpa oksigen untuk menghasilkan arang karbon, minyak dan gas yang

dapat dibakar.

Perbedaan Gasifikasi,Priolisis, dan Pembakaran

Page 15: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Pirolisis Materi limbah terdiri dari senyawa kimia yang kompleks,

misal limbah domestik yang terdiri dari kertas dan karbon yang tersusun dari polimer kompleks rantai panjang,

Proses degradasi thermal atau pirolisis terhadap material tersebut, dalam kondisi tanpa oksigen, menghasilkan pemutusan rantai panjang polimer dan menghasilkan molekul yang lebih pendek dalam bentuk minyak dan gas.

Pirolisis berjalan pada temperature yang relative rendah, yaitu dalam rentang 400-800oC.

Panas disuplai melalui pemanasan tidak langsung, seperti pembakaran dari gas atau minyak, atau pemanasan langsung menggunakan transfet gas panas.

Pirolisis memiliki kelebihan dalam menghasilkan gas atau produk minyak dari limbah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.

Gas yang dihasilkan dari proses pirolisis terhadap sampah atau bomassa didominasi oleh karbon dioksida, karbon mono oksida, hydrogen, methan, dan sebagian kecil gas hidrokarbon lainnya.

Page 16: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Gasifikasi

• Merupakan teknologi proses yang mengubah bahan padat menjadi gas.

• Bahan padat: bahan bakar padat (biomassam batubara, dan arang)

• Gas: adalah gas-gas yang keluar dari proses gasifikasi dan umumnya berbentuk CO, CO2, H2

• Proses gasifikasi pada hakikatnya mengoksidasi suplai hidrokarbon pada lingkungan yang terkontrol untuk memproduksi gas sintetis yang memiliki nilai komersial yang signifikan.

Page 17: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Jenis Gasifier Berdasar Metode Kontak Antara Gas dan Bahan Bakar

Entrained bed Fluiduzed bed

(Bubbling atau Circulating)

Spouted bed (metode semburan)

Fixed atau moving bed

Page 18: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Daur Ulang SampahDaur ulang didefinisikan suatu proses mengumpulkan,

memisahkan, melakukan proses, menjual material yang dapat dimanfaatkan kembali atau mengubah menjadi material baru.

Hirarki Pengelolaan Sampah

Page 19: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Penggunaan Sampah Hasil Daur Ulang Sampah

• Penggunaan langsung: kayu, drum, meubel, dsb

• Bahan baku untuk remanufakturing: logam aluminium, besi, kertas, karton, gelas, plastik, karet, dsb. Setiap bahan memerlukan spesifikasi yang ditentukan pembeli, seperti: tingkat kemurnian, densitas, model pengemasan

• Bahan baku untuk konversi biologik dan kimiawi: sampah organik untuk produksi kompos dan gas

• Bahan bakar: recovery energi panas menjadi listrik melalui proses pembakaran, melalui konversi sampah menjadi minyak, gas, pelet dsb.

• Reklamasi lahan: sampah konstruksi bangunan, kompos

Page 20: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Stasiun Peralihan Antara (SPA)Syarat yang harus dipenuhi dalam analisis kelayakan SPA :• Beban pelayanan di suatu

kawasan telah mencapai 20 ton/hari.

• Ritasi kendaraan angkut ke TPA, rata-rata hanya 1 rit per hari (disebabkan waktu operasi pengangkutan yang lama)

• Jarak TPA dari pusat pelayanan ≥ 25 km

• SPA skala kawasan harus dibangun pada lahan milik pemerintah

• Biaya pengoperasian dan pemeliharaan SPA skala kawasan disyaratkan lebih kecil dari penyisihan biaya transportasi yang terjadi dikarenakan adanya SPA skala kawasan.

Page 21: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Skala Pelayanan Stasiun Peralihan Antara (SPA)

NoParameter Pelayanan

SatuanBesaran

Pelayanan

1Kapasitas SPA Skala kawasan

ton/hari 20-30

2 Penduduk Terlayani Jiwa40.000-60.000

3 Rumah Terlayani Rumah 8.000-12.0004 RT Terlayani RT 400-6005 RW Terlayani RW 40-606 Kelurahan Terlayani Kelurahan 4-67 Radius Pelayanan Km 1,1-1,4

Sampah yang dapat ditangani di SPA skala kawasan adalah sampah sejenis sampah rumah tangga, diperbolehkan dalam kondisi

tercampur dan atau residu olahan, sedangkan untuk sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) rumah tangga harus ditangani secara

khusus.

Page 22: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Fasilitas KebutuhanMekanisme Penanganan Sampah di SPA

Pencatatan- Pencatatan harian- Pencatatan bulanan

Transfer sampah masuk- Kendaraan

Pengumpul :GerobakMotor sampahBecak sampahMobil pick-up- Transfer masuk

dilengkapi RAMP Proses Reduksi Volume

- Pemilahan :ManualMekanis : Conveyor

Belt- Pemadatan

Transfer sampah keluar- Kendaraan

pengangkutKapasitas minimal 5

tonKontainer tertutup

Pemrosesan akhir

Page 23: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Fasilitas KebutuhanFasilitas Utama

Area transfer sampah masuk dan keluar (dapat berupa Ramp)

Unit pemilahan sampah Unit pereduksi volume sampah

Fasilitas Perlindungan Lingkungan

Drainase Area SPA Skala kawasan Penghijauan Unit penanganan lindi

Fasilitas Pendukung

Unit pencatatan data sampah masuk dan keluar Pos Jaga Kantor Pengelola Area parkir Rambu-rambu keselamatan Pintu masuk Pagar keliling Papan nama Instalasi air bersih Toilet Truk pengangkut sampah hasil pemadatan

(disyaratkan berupa truk tertutup) Kontainer B3 rumah tangga

Page 24: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)/IPST

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau Material Recovery Facility (MRF) didefinisikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pemisahan dan pengolahan sampah secara terpusat. Kegiatan pokok di MRF :

• Pengolahan lebih lanjut sampah yang telah dipilah di sumbernya • Pemisahan & pengolahan langsung komponen sampah kota• Peningkatan mutu produk recovery/recycling

Page 25: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Penggolongan Fasilitas Dalam MRF1. Fasilitas pre-processing, merupakan tahap awal pemisahan

sampah, mengetahui jenis sampah yang masuk2. Fasilitas pemilahan, bisa secara manual maupun mekanis. 3. Fasilitas pengolahan sampah secara fisik4. Fasilitas pengolahan yang lain seperti komposting,

ataupun RDF

Faktor-faktor yang menentukan fungsi dari MRF

1. Peranan MRF dalam pengelolaan sampah.

2. Jenis komponen yang diolah.3. Bentuk sampah yang diserahkan ke

MRF.4. Pengemasan dan penyimpanan

produk.

Page 26: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Intermediate Treatment Facility

Merupakan suatu pengolahan sampah terpadu yang ditujukan untuk melakukan berbagai jenis limbah

Komponen Intermediate Treatment Facility

1.Fasilitas Manajemen2.Fasilitas Sorting3.Fasilitas Daur Ulang Material

Kayu4.Fasilitas Konversi Material

Plastik5.Fasilitas Daur Ulang Papan

Gypsum6.Tempat Penampungan

Limbah

Page 27: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Teknologi Pengolahan Plastik

1. Perajangan plastik2. Pelelehan plastik3. Pencetakkan

plastik.

Page 28: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Tahapan Pengolahan Plastik

1. Pemilahan sesuai dengan jenisnya seperti Low density Poly Ethylene (LDPE), High Density Poly Ethylene (HDPE), Poly Eihylene Terephthalote (PET), Poly vinyl Chloride (PVC), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS)

2. Perajangan di mesin perajang 3. Setelah melalui proses pencucian, plastik diangin-

anginkan diudara terbuka yang langsung terkena sinar matahari.

4. Setelah kering, serpihan plastik ini siap untuk diproses untuk dilelehkan dalam mesin ekstruder untuk pada suhu antara 150°C sampai dengan 250°C.

5. Plastik leleh berupa pasta akan terdorong melalui lubang-lubang dengan ukuran tertentu di ujung mesin ekstruder dan masuk kedalam bak panjang yang berisi air.

6. Dari sini, plastik pasta yang sudah dingin masuk ke alat pemotong untuk dipotong sesuai ukuran bijih plastik.

Page 29: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Daur Ulang Sampah Kertas

Jenis Sampah Kertas Sumber Produk DaurUlang

Kertas Komputer danKertas Tulis

PerkantoranPercetakan Sekolah

Kertas komputerdan kertas tulis Art paper

Kantong kraft Pabrik PasarPertokoan

Karton, art paper

Karton dan box Pabrik PasarPertokoan

Karton, art paper

Koran, majalah danbuku

Perkantoran PasarRumah tangga

Kerta koran, art paper

Kertas bekascampuran

Rumah tanggaPerkantoran TPS/TPA Pertokoan

Kertas tissue, kertas tuliskualitas rendah, art paper

Kertas pembungkusmakanan

Pertokoan RumahtanggaPerkantoran

Tidak dapat didaur ulang

Kertas tissue Rumah tanggaPerkantoran Rumah makari Pertokoan

Kertas tissue (tetapisangat jarang yang didaur ulang kembali)

Page 30: Tekling-Sampah

dayu-persampahan

Daur Ulang Sampah Kertas

Pemanfaatan lain

• Bahan penyekat telor dan buah-buahn• Kertas Seni dan cinderamata• Tempat pensil• Partikel board