2
Teknik Auskultasi Dilakukan dengan menggunakan stetoskop. Ujung stetoskop bel digunakan agar dapat mendengar suara yang bernada rendah (‘low pitch’) lebih baik, sedangkan ujung stetoskop membran/diafragma (Bowies) digunakan agar dapat mendengar suara bernada tinggi (‘high pitch’) Posisi pasien berbaring terlentang kemudian minta pasien untuk bernapas dengan mulut yang terbuka Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke sisi untuk membandingkan suara dikedua sisi paling sedikit selama satu siklus respirasi yang sempurna. (1) Interpretasi (2) Suara yang diharapkan adalah suara napas yang normal,yaitu a. Suara napas tracheal - Suara inspirai ekspirasi di trachea (didengar di daerah leher) - Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:3 b. Suara napas bronchial - Bernada lebih tinggi daripada suara napas tracheal - Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:2 - Berasal dari bronchus besar dan dapat didengar di dada bagian sentral c. Suara napas sub-bronchial/bronkovesikuler - Bernada lebih tinggi daripada suara napas bronchial - Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:1 - Berasal dari bronchus sedang dan dapat didengar di dada bagian tengah d. Suara napas vesikuler

Teknik Auskultasi

  • Upload
    dinda24

  • View
    72

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik Auskultasi

Teknik Auskultasi

Dilakukan dengan menggunakan stetoskop. Ujung stetoskop bel digunakan agar dapat mendengar suara yang bernada rendah (‘low pitch’) lebih baik, sedangkan ujung stetoskop membran/diafragma (Bowies) digunakan agar dapat mendengar suara bernada tinggi (‘high pitch’)

Posisi pasien berbaring terlentang kemudian minta pasien untuk bernapas dengan mulut yang terbuka

Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke sisi untuk membandingkan suara dikedua sisi paling sedikit selama satu siklus respirasi yang sempurna. (1)

Interpretasi (2)

Suara yang diharapkan adalah suara napas yang normal,yaitu

a. Suara napas tracheal

- Suara inspirai ekspirasi di trachea (didengar di daerah leher)

- Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:3

b. Suara napas bronchial

- Bernada lebih tinggi daripada suara napas tracheal

- Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:2

- Berasal dari bronchus besar dan dapat didengar di dada bagian sentral

c. Suara napas sub-bronchial/bronkovesikuler

- Bernada lebih tinggi daripada suara napas bronchial

- Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 1:1

- Berasal dari bronchus sedang dan dapat didengar di dada bagian tengah

d. Suara napas vesikuler

- Bernada lebih tinggi daripada suara napas sub-bronchial/bronkovesikuler

- Rasio fase inspirasi : ekspirasi = 3:1

- Berasal dari bronchus kecil/bronchiolus dan dapat didengar di seluruh daerah perifer dada

Dapat pula didapatkan suara napas yang tidak normal atau abnormal, yaitu :

Page 2: Teknik Auskultasi

a. Terdapatnya suara napas tracheal, bronchial, sub-bronchial/bronkovesikuler di tempat yang tidak seharusnya. Keadaan ini mungkin disebabkan karena bronchiolus di daerah prifer dada mengalami infiltrasi/konsolidasi sehingga suara ketiga napas tersebut langsung dihantarkan ke stetoskop tanpa tertutup suara napas vesikuler.

b. Suara napas vesikuler yag memanjang.

Rasio fase inspirasi : ekspirasi menjadi 3:2 atau 3:3. Terdengar bila lumen bronchiolus mengalami penyempitan

1. Diagnosis fisik buku saku

2. Buku diktat dr hendarto

3.