Teknik Bertanya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kurikulum

Citation preview

  • Kode Modul: 01.PEND-UMUM-D.2005MODUL DIKLAT BERJENJANGJenjang Sekolah : UMUMMateri Diklat : KependidikanJenjang Diklat : Dasar

    TEKNIK BERTANYA

    Penyusun : Dra. Indrawati, M.PdPenyunting : Dra. Lidiya Br. Sinulingga

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)

  • Modul Tekhnik Bertanya i

    KATA PENGANTAR

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam (PPPG IPA)sebagai lembaga diklat memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain mengembangkan danmeningkatkan kualitas pendidikan sains untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK , dan SLB.Sebagai lembaga pengembang, PPPG IPA selalu berupaya meningkatkan peran danfungsinya dengan mengembangkan standardisasi kompetensi tenaga kependidikan,menerapkan standar pelayanan nasional, serta mengkaji dan mengembangkan bahandiklat yang inovativ, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

    Modul adalah salah satu bahan diklat yang disusun untuk mengembangkan model-model pembelajaran sains untuk dikaji, dipahami, dan diimplementasikan oleh guru-gurudalam proses pembelajaran, agar guru dan siswa lebih memahami bagaimana prosespemahaman sains. Oleh karena itu, pada proses belajar mengajar sains, guru harusberorientasi pada tiga hal pokok, sebagai berikut.1. Proses sains, siswa belajar dan memahami sains melalui pengamatan, pengukuran,

    percobaan, menarik kesimpulan, dan lainnya.2. Struktur konsep sains yaitu: Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA.3. Kecakapan hidup siswa (life skills).

    Berdasarkan tiga aspek tersebut, cara yang ditempuh adalah dengan lebihmengenalkan konsep-konsep sains dengan cara menggunakan model keterampilan prosessains dan bahan diklat yang sesuai.

    Diharapkan modul ini dapat dimanfaatkan oleh guru-guru di sekolah, sehinggadapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran sains.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita dalam meningkatkan mutupendidikan khususnya sains di Indonesia

    .

    Bandung, November 2005Plh. Kepala PPPG IPA,

    DDrs. Suryadi, M.M

    NIP. 131 070 737

  • Modul Tekhnik Bertanya ii

    DAFTAR ISI

    HalamanKata Pengantar...... i

    Daftar Isi.. ii

    Daftar Tabel iii

    BAB I. PENDAHULUAN ... 1

    A. Standar Kompetensi ..... 1

    B. Kompetensi Dasar . 2

    C. Deskripsi Materi ..... 2

    BAB II. A. PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA .. 3

    A. Fungsi Pertanyaan dalam Pembelajaran .. 7

    B. Klasifikasi Pertanyaan .. 9

    C. Teknik Mengajukan Pertanyaan.. 16

    D. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan

    pertanyaan...

    18

    BAB III. RANGKUMAN 20

    BAB IV. EVALUASI .. 21

    DAFTAR PUSTAKA ..... 24

  • Modul Tekhnik Bertanya iii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Komentar Terhadap Pertanyaan ...... 6

    Tabel 2. Pertanyaan Klasifikasi Keterampilan Proses IPA... 13

    Tabel 3. Contoh Pertanyaan Divergen. 15

  • Modul Tekhnik Bertanya 1

    BAB IPENDAHULUAN

    Dalam kehidupan sehari-hari, pertanyaan sering diajukan dan

    biasanya untuk mendapatkan informasi dan berguna hanya untuk si

    penanya. Dalam proses pembelajaran, pertanyaan diajukan baik oleh guru

    maupun siswa. Siswa mengajukan pertanyaan untuk memenuhi rasa ingin

    tahunya mengenai sesuatu dan memperjelas hal-hal yang kurang

    dipahaminya, sedangkan pertanyaan yang diajukan guru bukan hanya

    ditujukan untuk memenuhi rasa ingin tahu siswa saja melainkan ada

    tujuan-tujuan tertentu, di antaranya untuk memotivasi siswa, mengecek

    pengetahuan siswa dan sebagainya.

    Cara yang ditempuh guru dalam mengajukan pertanyaan dan

    menanggapi pertanyaan mempunyai pengaruh terhadap proses

    pembelajaran, pencapaian hasil belajar, dan peningkatan cara berpikir

    siswa. Namun pengaruh positif tersebut tidak otomatis terjadi dan tidak

    mudah diperoleh jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan kualitas

    pertanyaan guru tidak efektif. Oleh karena itu penguasaan dan

    keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dapat ditingkatkan. Hal

    ini dipertegas oleh pendapat Allen et. all dan Trowbridge dan Bybee

    (1990) bahwa pertanyaan memegang pertanyaan penting dalam

    pembelajaran IPA, terutama pembelajaran yang berorientasi pada inkuari.

    A. Standar KompetensiStandar kompetensi yang harus dimiliki setelah mempelajari uraian

    materi yang ada dalam modul ini adalah penguasaan keterampilan-

    keterampilan dasar pengelolaan pembelajaran. Untuk mencapai

    standar kompetensi tersebut, salah satunya adalah penguasaan

    kompetensi dasar berikut ini.

  • Modul Tekhnik Bertanya 2

    B. Kompetensi DasarKompetensi dasar yang diharapkan dicapai pembaca modul ini

    adalah sebagai berikut.

    Menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengajukanpertanyaan dalam pembelajaran IPA

    Untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar tersebut, indikator-

    indikator yang harus dikuasai meliputi berikut ini.

    1. Menyebutkan fungsi bertanya dalam pembelajaran.

    2. Mengidentifikasi klasifikasi pertanyaan.

    3. Menjelaskan teknik-teknik membimbing siswa ketika mengajukan

    pertanyaan.

    4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang perlu diperhatikan ketika

    mengajukan pertanyaan.

    5. Merumuskan pertanyaan dalam berbagai jenis yang termasuk

    klasifikasi konvergen-divergen, taksonomi Bloom, dan keterampilan

    proses.

    C. Deskripsi materiModul ini membahas berbagai aspek mengajukan pertanyaan yang

    sering dikemukakan oleh guru. Dalam mengajukan pertanyaan ketika

    pembelajaran berlangsung, seringkali guru tidak menyadari tujuan

    pertanyaan diajukan dan bentuk pertanyaan apa yang digunakan untuk

    mengajak siswa berpikir. Oleh karena itu, dalam modul ini dipaparkan

    mengenai aspek-aspek berikut ini.

    Materi yang akan Anda pelajari melalui modul ini meliputi:

    1. tujuan dan fungsi bertanya dalam pembelajaran;

    2. klasifikasi pertanyaan menurut taksonomi Bloom, keterampilan

    proses, terbuka-tertutup, dan sifat jawaban pertanyaan;

    3. teknik mengajukan pertanyaan yang meliputi teknik membimbing

    dan pengarahan ulang;

    4. faktor-faktor yang perlu diperhatikan ketika mengajukan

    pertanyaan.

  • Modul Tekhnik Bertanya 3

    BAB IIPERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA

    Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru sering mengajukan

    atau mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan

    tersebut kalau dianalisis ada yang terstruktur dalam arti rangkaian

    pertanyaan yang diajukan direncanakan untuk mencapai maksud tertentu

    dan ada pertanyaan-pertanyaan yang asal ditanyakan tanpa maksud yang

    jelas. Pada saat mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, hendaknya

    guru mengetahui untuk maksud apa pertanyaan tersebut ditanyakan,

    karena pertanyaan dalam konteks pembelajaran memiliki tujuan tertentu

    sesuai dengan jenis pertanyaan yang diungkapkan.

    Pertanyaan dalam konteks pembelajaran berbeda maksudnya

    dengan pertanyaan yang diajukan dalam kehidupan sehari-hari yang

    keperluannya hanya untuk kepentingan si penanya, pertanyaan yang

    diajukan dalam pembelajaran berguna dari segi kepentingan guru maupun

    siswa. Berikut ini suatu ilustrasi kegiatan guru dalam pembelajaran IPA.

    Seorang guru IPA di SMP akan mengajarkan prinsip Archimedes,

    ia sadar betul untuk mengajarkan topik tersebut harus membuat siswa

    berpikir dan bekerja untuk melakukan penyelidikan serta menemukan

    sendiri prinsip Archimedes. Pada kegiatan pembelajaran, ia menyediakan

    alat-alat dan bahan, yaitu ember plastik, batu bata, dan air serta fasilitas

    lainnya yang diperlukan oleh siswa. Selanjutnya, ia meminta siswa

    melakukan kegiatan penyelidikan, pertanyaan awal yang diajukan adalah

    sebagai berikut.

  • Modul Tekhnik Bertanya 4

    Kasus Pembelajaran AGuru anak-anak, hari ini ibu minta kalian menyelidiki sesuatu

    dengan menggunakan alat/bahan yang sudah disiapkan.

    Sambil menunjukkan batu bata, ini apa anak-anak?

    Apa kegunaan batu bata merah ini?

    Siswa batu bata merah untuk bangunan

    Guru Bagus, ini yang lainnya? (sambil menunjukkan air dan

    ember plastik)

    Untuk apa air dalam kehidupan?

    Siswa Air dan ember

    Untuk mandi, minum, dan memasak

    Guru Ya, dengan alat-alat ini coba lakukan percobaan

    (guru memberi banyak waktu kepada murid-muridnya untuk

    melakukan observasi, merumuskan hipotesis, dan

    melakukan penyelidikan untuk membuktikan hipotesisnya)

    Siswa Mengambil ember, air, dan batu bata merah dan mencoba-

    coba bermain dengan ketiga benda tersebut

    Guru (Mengamati siswanya)

    Kasus Pembelajaran BGuru Anak-anak hari ini kalian akan mempelajari tentang

    berbagai warna dan bentuk di dalam dunia tumbuhan dan

    hewan. Tujuan pelajaran kita adalah untuk mengetahui

    apakah manfaat dari keanekaragaman ini. (Guru

    memperlihatkan gambar-gambar tumbuhan yang dihinggapi

    kupu-kupu)

    Rika, apa yang kamu lihat di dalam gambar ini?

    Rika Yah .. ada beberapa kupu-kupu bu

    Guru Beberapa kupu-kupu, mana kupu-kupu itu? Dapat kamu

    tunjukkan?

  • Modul Tekhnik Bertanya 5

    Rika Di sini dan di sini (sambil menunjukkan gambar kupu-kupu)

    Guru Bagus, apakah hanya itu yang dapat kamu lihat dalam

    gambar?

    Rika Tidak, ada daun, dahan dan bunga

    Guru Bagus, dan Joni, menurutmu bagaimana dengan kupu-kupu

    ini, apakah sulit menemukannya?

    Joni Oh, kupu-kupu dalam gambar itu tidak langsung dapat

    dilihat

    Guru Mengapa begitu?

    Joni Ya, sebab kupu-kupu kelihatan seperti daun

    Guru Betul, kupu-kupu itu kelihatan seperti daun. Aminah,

    mungkin kamu dapat lebih menjelaskan bagaimana kupu-

    kupu itu kelihatan seperti daun?

    Aminah Ya, bentuk sayap-sayapnya seperti menipu, kelihatan

    seperti daun

    Guru Baik sekali, kamu menggunakan kata menipu, dapat kamu

    jelaskan apa maksudnya?

    Aminah Bercampur dengan latar belakangnya

    Guru Dapat kamu tambahkan Hendri?

    Hendri Ya, sayap-sayapnya kelihatan seperti cabang-cabang

    Guru Baik, seperti rangting kecil , apa lagi?

    Hendri Seperti ujung daun

    Guru Bagus, dan bagaimana dengan pinggiran sayapnya?

    Siti Ya seperti daun

    Guru Seperti daun. Dapat disimpulkan lebih khusus, Anita?

    Anita Bentuk dan warnanya menyerupai dedaunan

    Guru Betul, bentuk, warna. Bagaimana dengan besarnya?

    Hendri Yah besarnya sama besar dengan daun, semua sama

    besarnya.

    Guru Baik sekali. Jadi semuanya ini menyebabkan kupu-kupu

    kelihatan seperti daun, dan kupu-kupu hinggap di atas

  • Modul Tekhnik Bertanya 6

    ranting yang mirip pula dengan sayap-sayapnya. Nah

    menurut kalian, apa ada keuntungan tertentu dibalik

    penipuan ini. Coba Anita apa keuntungannya?

    Anita Yah . Mungkin ada hewan-hewan yang ingin memakan

    kupu-kupu itu, tetapi tidak dapat melihatnya

    Guru . (melanjutkan tanya-jawab mengenai bunga)

    Berdasarkan ilustrasi pembelajaran IPA di atas, bagaimana

    komentar Anda tentang pertanyaan yang diajukan Guru? Coba tuliskan

    dalam tabel di bawah ini!

    Tabel 1. Komentar Terhadap Pertanyaan

    Pertanyaan yangdiajukan

    Komentar

    Baik Kurang baik Alasan

    Pada kasus pembelajaran A, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

    guru masih kurang baik karena pertama mungkin guru mengajukan

    pertanyaan tersebut untuk mengingatkan siswa mengenai nama batu bata

    atau ia hanya ingin meyakinkan bahwa semua siswanya sudah tahu batu

    bata merah. Kedua, guru tidak menindaklanjuti dengan pertanyaan

    susulan yang menghubungkan batu bata dengan air dan ember. Guru

    kurang mengajak siswa untuk berpikir, apa yang dapat dilakukan dengan

    ketiga benda tersebut. Tampaknya guru sudah yakin semua siswa dapat

    melakukan percobaan prinsip Arhimedes dengan ketiga benda tersebut

    tanpa harus membimbing siswa dengan pertanyaan lanjutan. Pada kasus

    pembelajaran B, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sudah baik,

    pertanyaan yang diajukan membimbing siswa untuk menemukan

    hubungan warna, bentuk daun, warna daun dan bentuk sayap kupu-kupu

    dan kegunaannya.

  • Modul Tekhnik Bertanya 7

    Dari kedua kasus pembelajaran di atas, pertanyaan memegang

    peran penting dalam pembelajaran karena dengan mengajukan

    pertanyaan guru dapat melibatkan siswanya untuk berpikir. Bertanya pada

    hakikatnya adalah berpikir, kita sebelum mengajukan pertanyaan pasti

    berpikir dulu, demikian juga yang mendapat pertanyaan, sebelum

    menjawab, ia akan berpikir. Hal ini terutama terjadi dalam proses

    pembelajaran di kelas. Guru yang hendak mengajukan pertanyaan akan

    berpikir untuk apa dan bagaimana pertanyaan-pertanyaan akan diajukan

    kepada siswa. Oleh karena itu untuk membantu guru memahami dan

    menguasai bagaimana pertanyaan harus diajukan, dalam modul ini

    dibahas mengenai fungsi pertanyaan, klasifikasi pertanyaan, teknik

    mengajukan pertanyaan, dan prinsip-prinsip ketika mengajukan

    pertanyaan.

    B. Fungsi Pertanyaan dalam PembelajaranMengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang

    sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini

    didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa

    pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik

    mengajar. Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran untuk

    meransang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek

    penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap

    menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada

    pelajaran, dan banyak hal lagi. Cara siswa menjawab atau jawaban

    yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis

    pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan,

    pemahaman, analisis, atau evaluasi.

    Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa

    fungsi, yaitu: 1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk

    berparsipasi aktif dalam pembelajaran, 2) mengevaluasi persiapan

    siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, 3)

  • Modul Tekhnik Bertanya 8

    mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, 4) mereviu apa yang

    telah diajarkan. 5) mengarahkan siswa untuk menemukan

    kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, 6)

    meransang siswa mencari bahan untuk data , 7) mengembangkan dan

    membangun konsep diri siswa sevara individu (Carin dan Sund, 1971;

    Carin 1997: 97). Sedangkan Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo

    (1997: 13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas

    adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui

    penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal

    pelajaran yang telah diberikan.

    Dalam proses pembelajaran, di samping pertanyaan guru yang

    memegang peranan penting, juga harus diciptakan agar siswa dapat

    mengajukan pertanyaan. Untuk menciptakan suasana yang

    mendukung bagi siswa untuk bertanya, maka guru perlu membuat atau

    menciptakan kerangka pertanyaan. Tahap pertama dalam

    menciptakan kerangka pertanyaan adalah merangsang minat siswa

    dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung

    dengan benda-benda atau alat-alat yang merangsang rasa ingin tahu

    siswa. Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat

    merespon pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang

    diharapkan oleh guru. Respon siswa dapat berupa penggunaan kata-

    kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu,

    atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan

    termasuk ke dalam klasifikasi observasi. Dengan demikian pertanyaan

    yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan

    verbal dalam bentuk pertanyaan lisan, namun harus didukung oleh

    situasi yang kondusif agar siswa termotivasi untuk menjawab maupun

    mengajukan pertanyaan.

  • Modul Tekhnik Bertanya 9

    C. Klasifikasi PertanyaanPertanyaan yang diajukan oleh guru dapat diklasifikasikan ke

    dalam beberapa bagian, ada yang dapat diklasifikasikan ke dalam

    pertanyaan divergen (menyebar) dan konvergen (memusat) atau

    sering disebut juga pertanyaan terbuka dan tertutup, ada pula yang

    mengklasifikasikannya ke dalam taksonomi Bloom dan keterampilan

    proses. Dahar membaginya ke dalam jenis pertanyaan: 1) faktual dan

    deskriptif (untuk memerikan), 2) pertanyaan membimbing, dan 3)

    pertanyaan tingkat tinggi. Sedangkan Carin mengelompokkan

    pertanyaan ke dalam pertanyaan tingkat rendah, tingkat menengah,

    dan tingkat tinggi.

    1. Pertanyaan menurut Taksonomi BloomBloom (1956) mengklasifikasikan pertanyaan berdasarkan domain

    kognitif, yaitu pertanyaan ingatan (recall), pemahaman

    (comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis

    (syntesis), dan evaluasi (evaluation).

    a. Pertanyaan ingatan

    Pertanyaan ingatan diajukan untuk mengungkap pengetahuan

    siswa mengenai fakta, kejadian, dan definisi. Guru mengajukan

    pertanyaan ingatan biasanya untuk mengetahui apakah siswa telah

    memperoleh sejumlah fakta yang dikehendaki atau tidak.

    Pertanyaan ingatan dapat berbentuk dua tipe, yaitu : 1) pertanyaan

    yang menuntut jawaban ya atau tidak dan 2) pertanyaan yang

    menuntut jawaban siswa dengan hasil mengingat. Pertanyaan yang

    sering diajukan dalam jenis ini diawali dengan kata apa, siapa,

    dimana, bilamana (kapan), atau definisikan. Berikut ini contoh

    pertanyaan ingatan:

    1) Apakah fungsi darah?

    2) Apakah definisi gaya?

    3) Siapa penemu mesin uap?

  • Modul Tekhnik Bertanya 10

    4) Dimana sel darah merah dibentuk?

    5) Kapan mikroskop ditemukan?

    b. Pertanyaan Pemahaman

    Pertanyaan pemahaman diajukan apabila guru meminta siswa

    untuk memahami sesuatu dengan cara mengorganisasikan

    informasi yang telah diperoleh, menyusun kembali kata-kata

    dengan menggunakan kalimat sendiri. Pertanyaan pemahaman

    dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu: 1) pertanyaan yang

    meminta siswa memberikan penjelasan dengan menggunakan

    kata-kata sendiri, misalnya: jelaskan apa yang dimaksud dengan

    rangkaian listrik tertutup?; 2) pertanyaan yang meminta siswa

    menyatakan ide pokok suatu hal dengan menggunakan kata-kata

    sendiri, misalnya: faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika

    melakukan percobaan perpindahan panas secara konduksi?; 3)

    pertanyaan yang meminta siswa untuk membandingkan atau

    membedakan, misalnya: bandingkan pembiasan yang terjadi dalam

    akuarium berbentuk persegi dengan dalam akuarium berbentuk

    bulat? ( Siswoyo , 1997: 17).

    c. Pertanyaan aplikasi

    Pertanyaan aplikasi diajukan apabila guru ingin meminta siswa

    untuk dapat menggunakan informasi atau konsep yang telah

    dimiliki untuk menjelaskan atau memecahkan masalah pada situasi

    baru. Contoh pertanyaan aplikasi, misalnya:

    Bagaimana caranya mendapatkan garam bersih dari garamkotor yang sudah bercampur dengan pasir?

    d. Pertanyaan analisis

    Pertanyaan analisis diajukan apabila guru meminta siswa untuk

    dapat menemukan jawaban dengan cara: 1) mengidentifikasi motif-

    motif masalah yang ditampilkan, 2) mencari bukti-bukti atau

  • Modul Tekhnik Bertanya 11

    kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan, 3) menarik

    kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat

    generalisasi berdasarkan informasi yang ada. Contoh pertanyaan

    analisis misalnya : Berdasarkan data panjang tali, massa bandul,

    dan waktu ayun bandul, apakah yang mempengaruhi frekuensi

    ayunan bandul?

    e. Pertanyaan sintesis

    Pertanyaan sintesis diajukan apabila guru meminta siswa untuk

    dapat memberikan jawaban lebih dari satu kemungkinan dan

    mengembangkan potensi siswa untuk berkreasi. Contoh

    pertanyaan sintesis : Apa yang akan terjadi bila seberkas cahaya

    melalui dua medium optik yang berbeda?

    f. Pertanyaan evaluasi

    Pertanyaan evaluasi diajukan apabila guru menghendaki siswa

    untuk dapat memberikan penilaian atau pendapat terhadap suatu

    isu yang ditampilkan. Pertanyaan evaluasi dapat diajukan untuk

    mengetahui kemampuan siswa merancang, mempertimbangkan,

    dan mengkritik. Contoh pertanyaan yang bersifat evaluatif adalah

    sebagai berikut.

    Dapatkan kamu memikirkan suatu cara untuk memecahkanmasalah ini? (merancang)

    Setujukah kamu dengan adanya kebijaksanaan bahwa orangyang meninggal di rumah sakit dan tidak ada keluarganya,

    maka organ-organ tubuhnya dapat secara otomatis

    disumbangkan pada orang yang memerlukannya?(membuat

    pertimbangan)

    Apakah kesimpulan yang diperoleh oleh kelompok temanmudidasarkan pada bukti-bukti yang benar?

  • Modul Tekhnik Bertanya 12

    2. Pertanyaan Keterampilan Proses IPAPertanyaan-pertanyaan yang termasuk klasifikasi keterampilan

    proses ditujukan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk

    menemukan konsep melalui proses IPA yang mencakup: mengamati,

    membedakan, mengklasifikasi, memprediksi, menafsirkan,

    menerapkan konsep, merumuskan hipotesis, merencanakan

    penelitian, membuat model, berkomunikasi dan menyimpulkan. (Carin,

    1997: 105).

    Pertanyaan mengamati diajukan apabila guru meminta siswa

    untuk dapat menggunakan alat indera (penglihatan, pendengaran,

    penciuman, peraba, dan pengecap) atau alat ukur (misalnya

    penggaris, neraca) untuk menyatakan sifat suatu objek. Pertanyaan

    mengklasifikasi dapat diajukan apabila guru meminta siswa untuk

    dapat menunjukkan kemampuan membedakan, mengkontraskan dan

    mencari persamaan-persamaan dari suatu objek/peristiwa. Pertanyaan

    memprediksi, diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat

    memberikan dugaan berdasarkan data /informasi yang diperolehnya

    atau menggunakan pola yang ditemukan dari hasil pengamatan dan

    mengemukakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada

    kejadian atau peristiwa. Pertanyaan menafsirkan diajukan apabila guru

    meminta siswa untuk dapat menghubungkan hasil-hasil pengamatan

    dan menemukan suatu pola dalam suatu seri pengamatan. Pertanyaan

    penerapan konsep diajukan apabila guru menginginkan siswa untuk

    dapat menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

    menjelaskan apa yang sedang terjadi. Pertanyaan merumuskan

    hipotesis diajukan untuk melatih siswa agar mampu menghubungkan

    variabel-varibel. Pertanyaan merencanakan penelitian menuntut siswa

    untuk dapat menentukan alat, bahan, dan sumber yang digunakan

    dalam penelitian, menentukan variabel yang harus dibuat tetap dan

    yang dapat diubah-ubah, menentukan apa yang harus diamati, diukur,

    dan ditulis, menentukan cara dan langkah kerja, menentukan

  • Modul Tekhnik Bertanya 13

    bagaimana hasil pengamatan untuk dibuat kesimpulan. Pertanyaan

    komunikasi diajukan untuk meminta siswa agar dapat mendeskripsikan

    hasil pengamatan, menyusun dan menyampaikan laporan secara

    sistematis, menggambarkan data dengan grafik, tabel, diagram dan

    cara membacanya.

    Berikut ini contoh pertanyaan yang termasuk keterampilan proses

    IPA.

    Tabel 2. Pertanyaan Klasifikasi Keterampilan Proses IPA

    KeterampilanProses IPA

    Contoh Pertanyaan

    Mengamati Apakah yang kamu lihat bila magnet yang dipegang

    didekatkan pada magnet yang tergantung?

    Mengklasifikasi Dari benda-benda yang ada di sekitar kita, benda apa

    sajakah yang dapat ditarik oleh magnet?

    Memprediksi Perhatikan grafik pemakaian energi dunia ini

    (ditampilkan grafik Pemakaian Energi Dunia pada

    tahun 2010), berapa kira-kira jumlah pemakaian

    energi dunia pada tahun 2020?

    Menginterpretasi Perhatikan data hasil percobaan perpindahan panas

    pada berbagai jenis logam, apa yang menyebabkan

    kecepatan perpindahan panas pada logam berbeda?

    Menerapkan

    konsep

    Apa yang dapat kamu sarankan pada pemasangan

    kaca jendela agar tidak mudah pecah pada musim

    panas ?

    Merumuskan

    hipotesis

    Apa yang akan terjadi apabila sebuah klip kertas

    dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air penuh?

    Merancang

    eksperimen

    Bagaimana kamu dapat menentukan pengaruh limbah

    deterjen terhadap kehidupan ikan?

    Menyimpulkan Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan

    pengaruh limbah deterjen terhadap kehidupan ikan?

  • Modul Tekhnik Bertanya 14

    3. Pertanyaan Konvergen dan Divergena. Pertanyaan Konvergen

    Pertanyaan konvergen disebut juga pertanyaan tertutup, yaitu

    pertanyaan yang tidak menuntut siswa untuk memberikan jawaban

    lebih dari satu (banyak alternatif). Pertanyaan ini dapat diajukan

    langsung untuk menarik perhatian siswa pada suatu objek,

    mempertajam ingatan siswa dan membantu menilai siswa pada

    kemampuan mengingat atau mengamati.

    Objek yang diamati

    Contoh pertanyaan konvergen Tujuan

    Benda apakah yang ada dalam cawan petri? Pengamatan

    Apakah nama objek dalam cawan petri 2? Pengamatan/ingatan

    Cawan petri mana yang berisi serangga? Pengamatan

    b. Pertanyaan Divergen

    Pertanyaan divergen atau pertanyaan terbuka adalah jenis

    pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat memberikan jawaban

    yang terbuka (lebih dari satu jawaban). Pertanyaan divergen

    merangsang siswa untuk menjadi observer yang baik dan

    mengembangkan kemampuan mengorganisasi informasi/data dari

  • Modul Tekhnik Bertanya 15

    peristiwa/objek yang dipresentasikan guru. Pertanyaan divergen

    dapat membimbing siswa mencari hubungan dan membuat

    hipotesis, serta menyimpulkan. Contoh pertanyaan divergen adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 3. Contoh Pertanyaan Divergen

    Contoh Pertanyaan Divergen Tujuan

    Apa yang dapat kamu jelaskan dari

    gambar ini?

    Menggambarkan inferensi

    Pada kondisi bagaimana percobaan ini

    dapat berhasil?

    Hipotesis

    Bagaimana kamu dapat

    menggambarkan prinsip-prinsip ilmiah

    pada percobaan ini?

    Eksperimen

    Bagaimana kamu dapat memberikan

    informasi hasil percobaan?

    Organisasi data/eksperimen

    4. Pertanyaan berdasarkan sifatnyaa. Pertanyaan faktual dan deskriptif

    Berdasarkan sifat pertanyaan, pertanyaan yang diajukan dapat

    bersifat memerikan, jenis pertanyaan yang diajukan menyatakan

    fakta atau meminta deskripsi. Contoh pertanyaan yang bersifat

    faktual adalah sebagai berikut.

    1) Sungai apa yang terpanjang di Indonesia? (faktual)

    2) Hewan apa yang terbesar?

    Contoh pertanyaan deskriptif

    1) Bagaimana cara pembuatan tempe?

    2) Apakah perbedaan cacing dan ular?

    b. Pertanyaan yang bersifat membimbing

    Pertanyaan yang diajukan guru, sering termasuk kategori

    bersifat membimbing. Pertanyaan ini diajukan apabila guru ingin

  • Modul Tekhnik Bertanya 16

    meminta siswa memberikan jawaban yang lebih jelas. Pertanyaan

    yang diajukan dapat digolongkan ke dalam pertanyaan meminta

    penjelasan, meningkatkan kesadaran kritis siswa, dan mengalihkan

    respon siswa. Contoh pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan,

    misalnya sebagai berikut.

    Pertanyaan mencari penjelasan:

    1) Apa sebenarnya yang kamu maksud?

    2) Dapatkah kamu menjelaskan jawabanmu itu?

    3) Dapatkah kamu mengubah kalimat pertanyaanmu?

    Contoh pertanyaan untuk meningkatkan kesadaran kritis siswa.

    1) Apa alasanmu untuk berpikir demikian?

    2) Apa sebabnya kamu menduga demikian?

    Contoh pertanyaan untuk mengalihkan respon:

    1) Apakah kegunaan kincir air, Ani?

    2) Rini, setujukah kamu dengan jawaban Ani? Tati kamu dapat

    menambahkan pada jawaban Ani?

    C. Teknik Mengajukan PertanyaanDi dalam proses pembelajaran guru seharusnya berusaha

    melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk

    meningkatkan partisipasi siswa, ada dua teknik mengajukan

    pertanyaan yang dapat digunakan oleh guru, yaitu teknik pengarahan

    ulang ( redirecting) dan teknik membimbing (probing).

    1. Teknik Pengarahan Ulang

    Teknik pengarahan ulang dapat dilakukan guru apabila guru

    bertujuan ingin melibatkan banyak siswa dalam proses

    pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan adalah mengajukan satu

    pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa siswa.

    Contoh:

  • Modul Tekhnik Bertanya 17

    Guru : Beni, dapatkah kamu menjelaskan faktor-faktor yang dapat

    menyebabkan perubahan pada benda?

    Beni : panas bu!

    Guru : Dewi, dapatkah kamu menambahkan faktor lainnya?

    Dewi : udara bu

    Guru : coba sebutkan lebih spesifik lagi, maksudmu Dewi?

    Dewi : hm

    Guru : Coba Rudi, dapatkah kamu menolong Dewi?

    Rudi : mungkin maksudnya oksigen bu!

    Guru : Dapatkah kamu memberi contoh bagaimana pengaruh

    oksigen terhadap perubahan benda?

    2. Teknik membimbing ( probing)

    Pertanyaan yang bersifat probing digunakan guru untuk menggali

    jawaban siswa agar lebih jelas. Teknik membimbing (probing)

    digunakan jika siswa dalam menjawab pertanyaan guru kurang

    lengkap dan siswa hanya menjawab sebagian-sebagian. Teknik

    membimbing memerlukan waktu dan kesabaran guru dalam

    mengajukan pertanyaan dan juga memerlukan keterampilan guru

    untuk dapat menggali jawaban siswa dengan mengajukan

    serangkaian pertanyaan yang sifatnya menggali dari seorang siswa

    dengan tujuan untuk meningkatkan respon siswa menuju kepada

    jawaban yang lebih benar dan lebih luas. Contoh pertanyan

    membimbing seperti pada kasus pembelajaran B yang telah

    dikemukakan pada bagian awal bab ini.

  • Modul Tekhnik Bertanya 18

    D. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukanpertanyaan1. Kejelasan Pertanyaan

    Guru hendaknya yakin bahwa pertanyaan yang diajukan jelas dan

    tahu apa jawaban yang diinginkan dari siswa sebelum pertanyaan

    diajukan.

    2. Pemberian Waktu Tunggu

    Dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru hendaknya

    tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan jawaban siswa. Berikan

    siswa waktu untuk berpikir sebelum mengemukakan jawaban atas

    pertanyaan yang diajukan. Waktu yang diberikan oleh guru

    kepada siswa untuk menjawab disebut waktu tunggu. Carin dan

    Sund (1978) dalam Siswoyo (1997: 21) mendefinisikan waktu

    tunggu sebagai waktu yang dihitung sejak guru selesai

    mengajukan pertanyaan sampai menunjuk atau memberi

    kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

    Waktu tunggu yang umum diberikan biasanya 3-5 detik

    3. Siswa yang Dilibatkan

    Pada saat mengajukan pertanyaan pertama, hendaknya guru

    mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas untuk menjaga

    semua siswa selalu on task (ada pada suasana belajar). Namun

    apabila guru ingin memperingatkan siswa yang kurang perhatian

    atau menarik siswa yang pemalu, guru dapat menyebutkan nama

    siswa, misalnya: Apakah yang dimaksud dengan besaran fisika?

    (diam sebentar) Santi?

    4. Jenis Pertanyaan yang Diajukan

    Hindarkan pertanyaan tertutup yang merangsang siswa

    menjawab serempak. Jawaban serempak dapat membuat gaduh

    atau menyebabkan siswa tidak sopan dan memaksa guru untuk

    mengulang pertanyaan untuk siswa tertentu. Ajukan jenis

    pertanyaan ingatan pada awal pertanyaan untuk meyakinkan

  • Modul Tekhnik Bertanya 19

    apakah siswa sudah memiliki pengetahuan awal atau belum, baru

    kemudian disusul dengan pertanyaan pemahaman dan analisis

    atau pertanyaan evaluasi.

    5. Penyebaran Pertanyaan

    Sebarkan pertanyaan secara merata kepada semua siswa,

    hindarkan timbulnya pemilihan siswa tertentu, yaitu siswa yang

    mendominasi kelas.

    6. Pemberian Tanggapan

    Siswa yang memberikan jawaban benar harus diberikan

    tanggapan dengan memberikan kata pujian, misalnya dengan

    mengatakan bagus, itu jawaban benar, nah itu jawaban yang

    tepat dan sebagainya. Tanggapan terhadap jawaban benar dapat

    pula diberikan dengan bahasa tubuh, misalnya dengan anggukan

    kepala, tepukan pada punggung, atau senyuman disertai

    mengangkat ibu jari. Jawaban siswa yang tidak benar dapat diberi

    tanggapan secara diplomatis tanpa bermaksud menghukum,

    misalnya dengan mengatakan: itu pemikiran yang bagus Deni,

    tetapi bukan itu yang ibu maksud, siapa yang dapat

    membetulkan? Atau wah itu jawaban yang luar biasa, sayang

    bukan untuk pertanyan ini, mungkin ibu kurang jelas

    mengatakannya, ibu ulang pertanyaannya dengan kalimat yang

    berbeda.

  • Modul Tekhnik Bertanya 20

    BAB IIIRANGKUMAN

    Pertanyaan yang diajukan guru memegang peranan penting dalam

    proses belajar mengajar karena dengan pertanyaan atau siswa bertanya

    dapat mendorong siswa untuk berpikir. Pertanyaan yang diajukan oleh

    guru dapat berfungsi untuk memotivasi siswa untuk tetap menaruh

    perhatian pada pelajaran, mengecek pemahaman siswa atau untuk

    menilai kemajuan siswa dan mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran.

    Keterampilan siswa berpikir dapat ditentukan dari jenis-jenis

    pertanyaan yang diajukan oleh guru. Jenis pertanyaan dapat

    diklasifikasikan ke dalam pertanyaan konvergen-divergen, menurut

    taksonomi Bloom, sifat respon yang diinginkan, dan keterampilan proses.

    Dalam mengajukan pertanyaan di kelas, guru dapat menggunakan teknik

    membimbing (probing) yang tujuannya untuk menggali respon siswa lebih

    jelas dan mendalam terhadap satu pertanyaan yang diajukan atau teknik

    pengarahan ulang (directing) jika bertujuan ingin melibatkan banyak siswa

    dalam proses pembelajaran. Waktu tunggu, kejelasan pertanyaan, jenis

    pertanyaan, cara menyebarkan pertanyaan, dan pemberian tanggapan

    merupakan faktor-faktor atau aspek-aspek yang harus diperhatikan ketika

    mengajukan pertanyaan.

  • Modul Tekhnik Bertanya 21

    BAB IVEVALUASI

    Untuk mengetahui pemahaman anda terhadap materi yang telah

    dipelajari dalam modul ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

    1. Fungsi utama mengajukan pertanyaan kepada siswa dalam proses

    pembelajaran yaitu untuk .

    a. memenuhi rasa ingin tahu siswa

    b. mengetahui keinginan siswa

    c. mengajak siswa untuk berpikir dan bernalar

    d. menempatkan siswa sebagai subjek belajar

    2. Ibu Eli sedang mengajar tentang cara memisahkan campuran

    dengan cara penyaringan, ia mengajukan pertanyaan : Apa yang

    kalian amati dari proses penyaringan ini? ; selanjutnya ia

    memberikan informasi lain. Berdasarkan kasus di atas, faktor

    apakah yang tidak diperhatikan oleh Ibu Eli saat mengajukanpertanyaan?

    a. Kesiapan siswa

    b. Waktu tunggu

    c. Jenis pertanyaan

    d. Cara mengajukan pertanyaan

    3. Manakah dari pernyataan berikut yang perlu dihindari ketika guru

    mengajukan pertanyaan?

    a. mengarahkan pertanyaan ke semua siswa

    b. mengajukan pertanyaan tertutup

    c. mengulang-ulang pertanyaan

    d. meminta siswa untuk memberikan jawaban yang cukup panjang

  • Modul Tekhnik Bertanya 22

    4. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan :

    1. Menurutmu apa yang akan terjadi apabila cuka dicampurkan

    dengan bubuk soda kue?

    2. Dari gambar contoh-contoh insekta ini, ciri-ciri apakah yang

    dapat kalian peroleh mengenai insekta?

    3. Apakah semua insekta memiliki sayap?

    4. Bagaimana pendapatmu tentang isi film Tsunami ini?

    Dari contoh pertanyaan di atas, pertanyaan nomor berapakah yang

    termasuk tipe pertanyaan klasifikasi Taksomi Bloom?

    a. 1

    b. 2

    c. 3

    d. 4

    5. Dari contoh pertanyaan no. 4 di atas, pertanyaan nomor berapakah

    yang termasuk tipe pertanyaan proses IPA?

    a. 3 dan 4

    b. 1 dan 2

    c. 1 dan 3

    d. 2 dan 4

    6. Dari contoh pertanyaan no. 3 di atas, pertanyaan nomor berapakah

    yang termasuk tipe pertanyaan konvergen?

    a. 1

    b. 2

    c. 3

    d. 4

  • Modul Tekhnik Bertanya 23

    7. Penggunaan teknik probing yang utama adalah untuk .

    a. meningkatkan respon pertama siswa ke arah jawaban yang

    lebih benar dan lebih luas

    b. meningkatkan respon dari beberapa siswa agar lebih banyak

    terlibat dalam pembelajaran

    c. meminta siswa untuk memikirkan jawaban pertanyaan

    d. meminta siswa untuk mencari alternatif jawaban

    8. Tulislah masing-masing satu contoh rumusan pertanyaan yang

    termasuk klasifikasi konvergen-divergen, menurut taksonomi

    Bloom, dan Keterampilan proses!

  • Modul Tekhnik Bertanya 24

    DAFTAR PUSTAKA

    Carin, Arthur A, 1997, Teaching Modern Science, Seventh Edition, NewJersey: Merrill an imprint of Prentice Hall.

    Camp, William G. Improving Your Teaching Through EffectiveQuestioning Techniques

    Dahar, Ratna Wilis, 2003, Aneka Wacana Pendidikan IlmuPengetahuan Alam, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

    Siswoyo, 1997, Penggunaan Teknik Bertanya Guru UntukMeningkatkan Berpikir dan Konsepsi Siswa TentangPembiasan Cahaya Pada Sekolah dasar Negeri Bandung(Tesis), Bandung: Program Pascasarjana Institut Keguruan Dan

    Ilmu Pendidikan Bandung.

    Trowbridge, Leslie W, Bybee, Rodger W, dan Sund, Robert B, 1973,

    Becoming a Secondary School Science Teacher, Third edition,Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.