39
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OTOMASI - P1 PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER S7200 SIEMENS CPU 224-01.22 Disusun oleh : Risydah Rosyidah Fajriyah (2413 031 035) Asisten : Hiskia Junanta Ginting (2411 100 045) PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Teknik otomasi plc

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    1 2

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM 3 TEKNIK OTOMASI - P1 4 5 PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER S7200 6

    SIEMENS CPU 224-01.22 7 8 Disusun oleh : 9 10 Risydah Rosyidah Fajriyah (2413 031 035) 11 12 13 14 Asisten : 15 16 Hiskia Junanta Ginting (2411 100 045) 17

    18 19 20 21 PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI 22 JURUSAN TEKNIK FISIKA 23 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 24 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 25 SURABAYA 26 2015 27

  • ii

    28

    29 30

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM 31 TEKNIK OTOMASI - P1 32 33 PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER S7200 34

    SIEMENS CPU 224-01.22 35 36

    Disusun oleh : 37 38 Risydah Rosyidah Fajriyah (2413 031 035) 39 40 41 42 Asisten : 43 44 Hiskia Junanta Ginting (2411 100 045) 45 46 47 48 PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI 49 JURUSAN TEKNIK FISIKA 50 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 51 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 52 SURABAYA 53 2015 54

  • iv

    ABSTRAK

    Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi yang

    diaplikasikan pada suatu industri semakin berkembang yang salah

    satunya adalah Programmable Logic Controller (PLC).

    Programmable Logic Controller (PLC). Programmable Logic

    Controller (PLC) adalah sebuah alat kontrol yang bekerja

    berdasarkan pada pemrograman dan eksekusi instruksi logika.

    PLC dalam sistem kerjanya didukung oleh memori ( RAM, ROM,

    EPROM ), saluran-saluran ( Bus ), data, alamat dan control.

    Terdapat beberapa macam bahasa pemrograman yang digunakan

    untuk PLC seperti Ladder Diagram, Function Block Diagram,

    Structure Text, dan Statement List. Akan tetapi yang digunakan

    pada percobaan PLC ini yaitu ladder diagram karena dianggap

    lebih mudah. Untuk ladder diagram yang dibuat sebanyak tiga

    Rung. Rung pertama menggunakan rangkaian interlock untuk

    mengendalikan pompa 1 dan indikator lampu merah yang

    dimaksudkan agar ketika air menyentuh sensor bawah dua pompa

    tidak menyala secara bersama. Rung kedua berupa rangkaian self

    holding untuk mengendalikan pompa 2 yang dimaksudkan agar

    ketika air menyentuh sensor atas maka pompa 2 akan menyala

    untuk memindahkan air. Rung ketiga mengendalikan indikator

    lampu kuning yakni ketika air menyentuh sensor tengah.

    Pemrograman dasar PLC Siemens S7-200 pada software

    menggunakan ladder diagram. Untuk software yang digunakan

    adalah Step 7-micro/Win 32 V3.1.1.6.

    Kata Kunci: PLC, Ladder Diagram, dan Rung

  • v

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • vi

    ABSTRACT

    Along with the development of the times, the technology

    applied in a growing industry, one of which is a Programmable

    Logic Controller (PLC). Programmable Logic Controller (PLC).

    Programmable Logic Controller (PLC) is a control tool that

    works based on the programming and instruction execution logic.

    PLC in the system works supported by the memory (RAM, ROM,

    EPROM), channels (bus), data, address and control. There are

    several kinds of programming languages used for the PLC such

    as Ladder Diagram, Function Block Diagram, Structured Text,

    and Statement List. However, used in experiments PLC ladder

    diagram because this is considered easier. For ladder diagram

    made three Rung. First rung use interlock circuit for controlling

    the pump 1 and the red light indicator which meant that when

    water touches the sensor under two pump does not turn together.

    The second rung in the form of self-holding circuit for controlling

    pump 2 which meant that when water touches the sensor on the

    pump 2 will light to move water. The third rung control indicator

    lights yellow when water touches the sensor the middle. Siemens

    S7-200 PLC basic programming in software using a ladder

    diagram. For software that is used is Step 7-Micro / Win 32

    V3.1.1.6.

    Keywords: PLC, Ladder Diagram, and Rung

  • vii

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena

    atas rahmat dan karunia-Nya, praktikan mampu menyelesaikan

    Laporan Resmi Teknik Otomasi mengenai Programmable Logic

    Controller (PLC) yang diselenggarakan oleh Laboratorium

    Rekayasa Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika ITS.

    Dalam laporan ini, praktikan melaporkan hasil praktikum

    Teknik Otomasi P1 mengenai Programmable Logic Controller

    (PLC) serta kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini.

    Tak lupa, praktikan mengucapkan terima kasih kepada

    asisten laboratorium yang telah mengajarkan, membimbing, dan

    mendampingi praktikan selama praktikum berlangsung sampai

    laporan ini disusun. Praktikan juga mengharapkan kritik dan

    saran dari pembaca demi sempurnanya laporan resmi ini.

    Surabaya, 4 Mei 2015

    Penulis

  • ix

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................. ii

    ABSTRAK ............................................................................. iv

    ABSTRACT ............................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ........................................................ viii

    DAFTAR ISI .......................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ........................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ....................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................. 1 1.3 Tujuan .................................................................... 1 1.4 Sistematika Laporan .............................................. 2

    BAB II DASAR TEORI

    2.1 Programmable Logic Controller (PLC) ................ 3 2.2 Sistem Kerja PLC .................................................. 5 2.3 Bahasa Pemrograman ............................................ 6 2.4 Program Interlock .................................................. 7 2.5 Timer dan Counter ................................................. 9

    BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Peralatan .............................................................. 11 3.2 Prosedur Percobaan ............................................. 11

    BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa Data ........................................................ 13 4.2 Pembahasan ......................................................... 13

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .......................................................... 15 5.2 Saran .................................................................... 15

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 PLC Siemens S-7 200 ........................................ 4

    Gambar 2.2 Arus Informasi PLC ........................................... 5

    Gambar 2.3 Simbol pada Ladder Diagram ............................ 6

    Gambar 2.4 Simbol Interlock ................................................. 8

    Gambar 2.5 Simbol Interlock Clear ....................................... 8

    Gambar 2.6 Diagram Waktu Instruksi Timer ......................... 9

    Gambar 3.1 Sistem Pengendalian Level dan Mixing ........... 11

    Gambar 4.1 Ladder Diagram PLC ...................................... 13

  • xiii

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Alamat Mixing Tank ............................................. 11

  • xv

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi dituntut

    untuk berkembang semakin canggih. Dimana teknologi-teknologi

    tersebut sebagian besar diaplikasikan pada suatu industri. Dengan

    berkembangnya teknologi tersebut maka dalam dunia industri

    menuntut agar dapat meningkatkan hasil produksi secara efektif

    dan efisien. Dengan adanya tuntutan tersebut maka sistem kendali

    yang digunakan pada suatu industri sebagian besar menggunakan

    kendali otomatis yaitu Programmable Logic Controller (PLC).

    Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat kontrol

    yang bekerja berdasarkan pada pemrograman dan eksekusi

    instruksi logika. Dengan menggunakan PLC maka dalam

    mengendalikan atau mengoperasikan suatu sistem akan lebih

    mudah karena dapat dikontrol melalui komputer secara otomatis,

    dan apabila terdapat kesalahan pada suatu sistem kontrol akan

    lebih mudah diatasi.

    Oleh karena itu dilakukan praktikum teknik otomasi

    mengenai Programmable Logic Controller (PLC) agar dapat

    memahami dan mengetahui mengenai pemrograman, serta

    hardware dan software yang digunakan pada PLC.

    1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari percobaan Programmable

    Logic Controller (PLC) ini yaitu:

    1. Bagaimana pemrograman dasar PLC Siemens S7-200? 2. Bagaimana hardware dan software PLC Siemens S7-

    200?

    1.3 Tujuan Adapun tujuan dilakukan percobaan Programmable Logic

    Controller (PLC) ini yaitu:

    1. Untuk mengetahui pemrograman dasar PLC Siemens S7-200

  • 2

    2. Untuk mengetahui hardware dan software PLC Siemens S7-200?

    1.4 Sistematika Laporan Adapun sistematika penulisan laporan Programmable Logic

    Controller (PLC) ini yakni disusun atas beberapa bab, dimana

    setiap bab terdiri atas beberapa subbab. Bab I adalah

    pendahuluan. Bab II adalah dasar teori mengenai Programmable

    Logic Controller (PLC). Bab III adalah metodologi percobaan.

    Bab IV adalah analisa data dan pembahasan dari hasil percobaan

    yang dilakukan. Serta bab V yaitu penutup.

  • 3

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer

    elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki

    fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang

    beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller

    menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi

    secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan

    industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat

    diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi

    yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,

    urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk

    mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital

    maupun analog. Adapun konsep dari PLC yaitu:

    1. Programmable Menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk

    menyimpan program yang telah dibuat yang dengan

    mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

    2. Logic Menunjukkan kemampuan dalam memproses input

    secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan

    operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,

    membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain

    sebagainya.

    3. Controller Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan

    mengatur proses sehingga menghasilkan output yang

    diinginkan.

    PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay

    sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram,

    alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang

    yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian

    komputer secara khusus. PLC memiliki bahasa pemrograman

  • 4

    yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program

    yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai

    dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.

    Gambar 2.1 PLC Siemens S7-200

    Input yang diberikan ke PLC disimpan dalam memori,

    kemudian diproses oleh PLC berdasarkan instruksi logika yang

    telah diprogram sebelumnya. Hasil proses adalah berupa output,

    output inilah yang dipakai untuk mengontrol peralatan. Kerja dari

    PLC ini sepenuhnya tergantung dari program yang terdapat di

    memori ini.

    Tugas dari bagian pemroses adalah memproses data yang

    berasal dari input dan kemudian sebagai hasilnya adalah berupa

    respon (output). Sinyal yang berasal dari bagaian proses ini,

    berupa sinyal listrik yang kemudian dipakai untuk mengaktifkan

    peralatan output seperti : motor, solenoid, lampu, katup dan lain

    sebagainya. Dengan menggunakan peralatan output ini kita dapat

    merubah besaran / kuantitas listrik menjadi kuantitas fisik.

    Sinyal output PLC dikondisikan dan disesuaikan dengan

    peralatan dari luar PLC. Sebab kadang-kadang PLC dihubungkan

    secara langsung dengan actuator atau transducer yang terdapat di

    sistem kontrol. Di pasaran kita temui ada dua macam PLC yaitu

    PLC jenis Compact dan Modular. Pada PLC jenis Compact

    antarmuka (interface) I/O sudah menyatu dengan CPU-nya,

    sedangkan jenis modular antarmuka (interface) berupa modul I/O

    yang terpisah dengan modul CPU.

  • 5

    2.2 Sistem Kerja PLC PLC dalam sistem kerjanya didukung oleh memori ( RAM,

    ROM, EPROM ), saluran-saluran ( Bus ), data, alamat dan

    control. Dalam pemrogramannya, PLC selain dapat menyimpan

    data, menghapus tetapi juga dapat diprogram secara berulang.

    Pemrograman ini dapat dilakukan dengan menggunakan

    komputer, Hand Held Programmer atau Light Pen Programmer.

    Hubungan antara PLC dan Pemrograman dilakukan secara serial.

    Kapasitas yang dapat disimpan dalam memori tergantung pada

    jenis dan tipe PLC.

    Dalam melaksankan instalasi PLC, penting sekali mengikuti

    petunjuk instalasi pengkabelan dan koneksi di terminal masukan

    dan terminal keluaran, hal ini untuk menghindari kesalahan dan

    kerusakan akibat kesalahan instalasi.

    Struktur PLC dapat dibagi ke dalam empat komponen utama:

    1. Antarmuka ( interface ) input

    2. Antarmuka ( interface ) output

    3. Prosessing Unit ( CPU- Central Prosessing Unit )

    4. Unit memori

    Arus informasinya dalam PLC akan mengikuti jalur yang

    sederhana seperti dibawah ini :

    Gambar 2.1 Arus Informasi PLC

    1. CPU akan membaca unit memori 2. Memeriksa status Antarmuka input

  • 6

    3. Memperbaharui status CPU 4. Memperbaharui status Antarmuka output

    2.3 Bahasa Pemrograman Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program

    dalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan

    kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai user /

    pemogram.

    a. Ladder Diagram Ladder diagram atau sering disebut juga ladder logic

    adalah bahasa pemrograman PLC yang menggambarkan

    program dalam bentuk grafis. Adapun simbol-simbol

    untuk ladder diagram sebagai berikut:

    Gambar 2.3 Simbol pada Ladder Diagram

    Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang

    terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik.

    Dalam diagram ini terdapat 2 buah garis vertikal, yang

    mana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan

    sumber tegangan positip catu daya, sedangkan garis

  • 7

    vertikal sebelah kanan dihubungkan dengan sumber

    tegangan negatif catu daya.

    Diantara 2 garis tersebut dipasang kontak-kontak yang

    menggambarkan kontrol dari saklar, sensor dan output.

    Satu baris dari diagram tersebut biasanya disebut dengan

    istilah satu RUNG.

    b. Function Block Diagram Diagram fungsi atau FBD adalah bahasa pemrograman

    PLC yang menggambarkan bentuk aliran daya atau aliran

    sinyal dalam rung dengan menggunakan blok-blok

    diagram fungsi logik (gerbang logik). Pada dasarnya

    terdapat 3 macam blok fungsi logik dasar yaitu AND, OR

    dan NOT (Inverse). Sedangkan fungsi logik lainnya dapat

    dibangun dengan mengkombinasikan ketiga fungsi logik

    dasar tersebut.

    c. Structure Text Struktur Teks (ST) adalah penulisan program PLC yang

    dilakukan dengan menggunakan daftar teks atau notasi.

    Tabel 5 berikut ini adalah contoh program PLC yang

    ditulis sesuai dengan Standar DIN EN 61131-3 dan

    Standar Program STEP 5 atau STEP 7, untuk operasi

    dasar logik.

    d. Statement List Instruksi List (IL) atau sering juga disebut Statemen List

    (SL) adalah bahasa pemrograman PLC tingkat tinggi.

    Semua hubungan logika dan kontrol sekuens dapat

    diprogram dengan menggunakan perintah atau instruksi

    dalam bahasa pemrograman ini. Perintah-perintah atau

    instruksi-instruksi yang digunakan mirip dengan bahasa

    tingkat tinggi BASIC atau PASCAL.

    2.4 Program Interlock Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu

    alamat, instruksi, dan operand. Alamat adalah nomor yang

    menunjukkan lokasi, instruksi, atau data dalam daerah

    memori.Instruksi harus disusun secara berurutan dan

  • 8

    menempatkannya dalam alamat yang tepat sehingga seluruh

    instruksi dilaksanakan mulai dari alamat terendah hingga alamat

    tertinggi dalam program. Instruksi adalah perintah yang harus

    dilaksanakan PLC. PLC hanya dapat melaksanakan instruksi yang

    ditulis menggunakan ejaan yang sesuai. Oleh karena itu, pembuat

    program harus memperhatikan tata cara penulisan instruksi.

    Operand adalah nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data

    yang digunakan untuk suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan

    sebagai konstanta yang menyatakan nilai angka nyata atau

    merupakan alamat data dalam memori.

    Pada PLC terdapat banyak jenis intruksi, salah satunya

    adalah intruksi interlock. Pada intruksi ini ada dua jenis yaitu

    interlock (IL) dan interlock clear (ILC).

    Gambar 2.4 Simbol Interlock

    Jika interlock dalam kondisi OFF, semua output dan timer

    PVs diantara arusIL(02) dan ILC(03) akan masing-

    masing berhenti atau reset. Instruksi lain diperlakukan

    sebagai NOP. Counter PVs dalam keadaan siaga. Jika kondisi ON

    kembali, maka semua berjalan normal seperti biasa.

    Gambar 2.5 Simbol Interlock Clear

    Jika interlock dalam kondisi OFF, semua output dan timer

    PVs diantara arus IL(02) dan ILC(03) akan masing-

    masing berhenti atau reset. Instruksi lain diperlakukan

    sebagai NOP. Counter PVs dalam keadaan siaga. Jika kondisi ON

    kembali, maka semua berjalan normal seperti biasa.

  • 9

    2.5 Timer dan Counter Instruksi timer digunakan untuk operasi tunda waktu.

    Intruksi ini memerlukan dua operand yang terletak pada dua

    baris instruksi, yaitu baris pertama untuk nomor timer dan yang

    kedua untuk setting waktu (SV = Set Value). Meskipun demikian,

    instruksi timer terletak dalam satu alamat. Nomor timer dipakai

    bersama untuk nomor counter. Nomor timer/ counter hanya boleh

    digunakan sekali. Maksudnya, sekali nomor timer/ counter telah

    digunakan, sehingga tidak boleh digunakan untuk instruksi timer/

    counter yang lain. Tetapi, nomor timer sebagai operand suatu

    kontak dapat digunakan sebanyak yang diperlukan.

    Gambar 2.6 Diagram Waktu Instruksi Timer

  • 10

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 11

    BAB III

    METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Peralatan Adapun peralatan yang dibutuhkan pada percobaan

    Programmable Logic Controller (PLC) sebagai berikut:

    1. Software step 7-micro/Win 32 V3.1.1.6 2. Plant mixing tangki

    3.1 Prosedur Percobaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan

    Programmable Logic Controller (PLC) sebagai berikut:

    1. Plant pengendalian level dan mixing tank disusun sebagaimana gambar berikut.

    Gambar 3.1 Sistem Pengendalian Level dan Mixing

    2. Kondisi pada Plant mixing tangki dibuat. Tabel 3.1 Alamat untuk Mixing Tank

    ALAMAT KETERANGAN

    I0.0 Indikator Lampu Merah

    I0.1 Sensor Atas

    I0.2 Sensor Tengah

    I0.3 Sensor Bawah

    Q0.1 Mixer

    Q0.2 Indikator Solenoid Valve

    Q0.3 Pompa 2

    Q0.4 Pompa 1

  • 12

    3. Software step 7-micro/Win 32 V3.1.1.6 dibuka untuk penyusunan ladder diagram.

    4. Ladder diagram dibuat sesuai dengan kondisi berikut : a. Saklar dihidupksn sehingga menghidupkan pompa 1

    (pompa atas).

    b. Pompa atas mengisi tangka sehingga menghidupkan sensor bawah.

    c. Pompa atas terus menyala sehingga mengenai sensor tengah yang membuat mixer hidup.

    d. Mixer terus hidup sampai pada titik ketinggian sensor atas.

    e. Sensor atas hidup sehingga mematikan pompa 1 (pompa atas) dan mixer, serta menghidupkan pompa 2

    (pompa bawah) untuk membuang air pada tangki.

    f. Pompa 2 (pompa bawah) menyala sampai pada ketinggian sensor tengah.

    g. Ketika air terus-menerus dibuang dan mencapai ketinggian pada sensor bawah maka pompa 2 (pompa

    bawah) berhenti.

    5. Instruksi dipilih dengan klik kanan, [bit logic] yang ada pada pop down menu.

    6. Instruksi diberi alamat sesuai dengan kondisi pada plant PLC.

    7. Setelah penyusunan ladder diagram selesai, program dimasukkan atau dikoneksikan pada PLC dengan meng-

    klik DOWNLOAD.

    8. Program dijalankan dengan meng-klik RUN.

    9. Hasil percobaan berupa ladder diagram yang telah

    dibuat, dituliskan pada lembar kerja.

  • 13

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa Data Berdasarkan percobaan Programmable Logic Control (PLC)

    yang dilakukan, didapatkan hasil penyusunan ladder diagram

    sebagai berikut:

    Gambar 4.1 Ladder Diagram PLC

    4.2 Pembahasan Pada praktikum teknik otomasi mengenai Programmable

    Logic Control (PLC), dilakukan percobaan pada plan mixing tank

    yang telah terhubung dengan PLC Siemens S7-200. Percobaan

    yang dilakukan dibuat logika program berdasarkan kondisi yang

    telah dijelaskan pada analisa data. Berdasarkan kondisi tersebut,

  • 14

    dibuat ladder diagram pada Software Step 7-micro/Win 32

    V3.1.1.6 yang terdiri atas tiga rung.

    Rung pertama (Network 1) adalah ladder diagram yang

    mengendalikan pompa 1 dengan alamat (Q0.4) dan indikator

    lampu merah dengan alamat (I0.0). Pada ladder diagram tersebut

    menggunakan sistem interlock dimana salah satu kondisi awal

    yaitu Normally close (NC) dan menggunakan logika OR. Kondisi

    NC tersebut yaitu pada pompa 2 dengan alamat Q0.3. Pada

    kondisi tersebut dimaksudkan agar ketika sensor bawah mati

    maka pompa 2 akan mati, sehingga salah satu pompa saja yang

    menyala yaitu pompa 1.

    Rung kedua (Network 2) adalah ladder diagram yang dibuat

    dengan rangkaian Self Holding yang mengendalikan pompa 2

    dengan alamat Q0.3 dengan input I0.3 yaitu sensor bawah dan

    I0.1 untuk sensor atas. Ketika air menyentuh sensor atas maka

    secara otomatis akan menyalakan pompa 2 untuk memindahkan

    air ke tangki yang lain.

    Rung ketiga (Network 3) adalah ladder diagram yang

    mengendalikan mixer (Q0.1) dengan input sensor tengah dengan

    alamat I0.2. Pada kondisi tersebut ketika sensor tengah tersentuh

    air, maka secara otomatis akan menyalakan indikator lampu

    kuning.

    Adapun kendala yang dihadapi pada percobaan tersebut yaitu

    tidak pernah menggunakan Software Step 7-micro/Win 32

    V3.1.1.6, sehingga dalam proses pembuatan ladder diagram

    membutuhkan waktu yang agak lama.

  • 15

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan Programmable Logic Controller

    (PLC) yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

    1. Pemrograman dasar PLC Siemens S7-200 pada software menggunakan ladder diagram dengan logika-logika

    tertentu seperti OR, AND, dan lain sebagainya.

    2. Adapun hardware yang digunakan pada percobaan Programmable Logic Controller (PLC) adalah PLC

    Siemens S7-200 yang komoponennya terdiri atas

    antarmuka (interface) input, antarmuka (interface)

    output, Prosessing Unit (CPU- Central Prosessing Unit),

    dan unit memori. Sedangkan untuk software yang

    digunakan adalah Software Step 7-micro/Win 32

    V3.1.1.6.

    5.2 Saran Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu praktikan

    lebih mempersiapkan dan mempelajari materi secara mendalam,

    sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.

  • 16

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2015. Modul Praktikum Teknik Otomasi. Surabaya:

    Laboratorium Rekayasa Instrumentasi

    http://plckontrol.blogspot.com/ , diakses pada 03 Mei 2015 pada

    pukul 13.00

  • LAMPIRAN 1. AND

    Gerbang logika AND terdiri dari dua input atau lebih. Jika

    salah satu input = 0, maka output akan = 0.

    Tabel 1 Tabel Kebenaran AND

    A B Y

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    Tabel 2 Gerbang Logika AND

    Persamaa

    n

    Boolean

    Simbol Ladder Diagram

    Y = A.B

    Tabel 3 K-map AND Berdasarkan Tabel Kebenaran AND

    A/B 0 1

    0 0 0

    1 0 1

    Berdasarkan Kmap tersebut diperoleh persamaan Y = AB.

    Sehingga tabel kebenaran dan ladder diagram yang dihasilkan

    dari Kmap sama dengan logika awal.

    2. OR Gerbang OR terdiri dari dua input atau lebih. Jika salah satu

    input = 1, maka output = 1.

  • Tabel 4 Tabel Kebenaran OR

    A B Y

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

    Tabel 5 Gerbang Logika OR

    Persamaan

    Boolean

    Simbol Ladder Diagram

    Y = A + B

    Tabel 6 K-map OR Berdasarkan Tabel Kebenaran OR

    A/B 0 1

    0 0 1

    1 1 1

    Berdasarkan Kmap tersebut diperoleh persamaan:

    Y = (A + AB) + ( B + AB) = A + B Sehingga ladder diagramnya menjadi:

    Gambar 1 Ladder Diagram dari Persamaan Hasil Kmap

    Dari ladder diagram tersebut maka diperoleh tabel kebenaran

    sebagai berikut:

  • Tabel 7 Tabel Kebenaran Berdasarkan Kmap

    A B Y

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    3. NAND Gerbang NAND terdiri dari dua input atau lebih. Jika salah

    satu input = 0, maka output akan =1.

    Tabel 8 Tabel Kebenaran NAND

    A B Y

    0 0 1

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    Tabel 9 Gerbang Logika NAND

    Persamaa

    n

    Boolean

    Simbol Ladder Diagram

    Y =

    Tabel 10 K-map NAND Berdasarkan Tabel Kebenaran NAND

    A/B 0 1

    0 1 1

    1 1 0

    Berdasarkan Kmap tersebut, diperoleh persamaan sebagai berikut:

  • Y = ( + A ) + ( + B) = A + B Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dibuat ladder

    diagram sebagai berikut:

    Gambar 2 Ladder Diagram NAND dari Persamaan

    Dari ladder diagram diperoleh tabel kebenaran sebagai berikut:

    Tabel 11 Tabel Kebenaran Berdasarkan Kmap

    A B Y

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    4. NOR Gerbang logika AND terdiri dari dua input atau lebih. Jika

    salah satu input = 0, maka output akan = 0.

    Tabel 12 Tabel Kebenaran NOR

    A B Y

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 0

  • Tabel 13 Gerbang Logika NOR

    Persamaan

    Boolean

    Simbol Ladder Diagram

    Y =

    Tabel 14 K-map NOR Berdasarkan Tabel Kebenaran NOR

    A/B 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    Berdasarkan Kmap tersebut diperoleh persamaan Y = . Sehingga tabel kebenaran dan ladder diagram berdasarkan Kmap

    sama dengan logika awal.