36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CT-Scan Kepala adalah suatu pemeriksaan radiologi dengan menggunakan pesawat CT-Scan baik dengan atau tanpa menggunakan media kontras guna mengetahui kelainan atau penyakit di daerah kepala (cranium). Pada pemeriksaan ct scan kepala non kontras dilakukan dengan dua tahapan yaitu pertama plan scanning kepala dibuat dengan posisi tabung detektor berada di samping kepala pasien yang berbaring terlentang. Kemudian di buatlah scan slice per slice menurut program, barulah dalam hal ini pasien diatas meja pemeriksaan bergerak sesuai dengan gerakan tabung detektor berputar mengelilingi sambil exposed ( Rasad, 1992 ) Salah satu kelainan patologi yang dapat dilihat melalui CT-Scan kepala adalah Tumor otak.Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). (Gillroy, 2002).Tumor otak dapat timbul di berbagai bagian dari otak; dijaringan otak, selaput otak, sistim ventrikel, pleksus koroid,glandula pinealis, hipofisis dan lain-lain. Tumor otak dapat bersifat primer atau sekunder sebagai akibat metastasis dari tumor di bagian lain. 1

TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan CT-Kepala tanpa kontras dengan slice thicknes 10 mm. Pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus tumor di Sub Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. II 04.05.01 dr. Soedjono (RST) Magelang dilakukan dengan tanpa memakai media kontras dengan slice thicknes 10 mm. Dengan dilakukannya teknik pemeriksaan CT – Scan maka hasil gambaran radiograf akan memberikan informasi yang lebih jelas yang tidak didapat pada foto rontgen konvensional biasa.

Citation preview

Page 1: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

CT-Scan Kepala adalah suatu pemeriksaan radiologi dengan

menggunakan pesawat CT-Scan baik dengan atau tanpa menggunakan

media kontras guna mengetahui kelainan atau penyakit di daerah kepala

(cranium). Pada pemeriksaan ct scan kepala non kontras dilakukan dengan

dua tahapan yaitu pertama plan scanning kepala dibuat dengan posisi tabung

detektor berada di samping kepala pasien yang berbaring terlentang.

Kemudian di buatlah scan slice per slice menurut program, barulah dalam hal

ini pasien diatas meja pemeriksaan bergerak sesuai dengan gerakan tabung

detektor berputar mengelilingi sambil exposed ( Rasad, 1992 )

Salah satu kelainan patologi yang dapat dilihat melalui CT-Scan

kepala adalah Tumor otak.Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang

bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk dalam

ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang

(medulla spinalis). (Gillroy, 2002).Tumor otak dapat timbul di berbagai

bagian dari otak; dijaringan otak, selaput otak, sistim ventrikel, pleksus

koroid,glandula pinealis, hipofisis dan lain-lain. Tumor otak dapat

bersifat primer atau sekunder sebagai akibat metastasis dari tumor di

bagian lain.

Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan CT-Kepala tanpa kontras

dengan slice thicknes 10 mm. Pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus

tumor di Sub Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. II 04.05.01 dr. Soedjono

(RST) Magelang dilakukan dengan tanpa memakai media kontras dengan

slice thicknes 10 mm. Dengan dilakukannya teknik pemeriksaan CT – Scan

maka hasil gambaran radiograf akan memberikan informasi yang lebih jelas

yang tidak didapat pada foto rontgen konvensional biasa.

1

Page 2: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai

Pemeriksaan CT Scan kepala dengan kasus tumor di Sub Instalasi Radiologi

RST Dr. Soedjono Magelang dan mengangkatnya sebagai laporan kasus

dengan judul ” TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN

KASUS TUMOR OTAK DI SUB INSTALASI PENUNJANG DIAGNOSTIK

RUMAH SAKIT Tk II 04.05.01 Dr. SOEDJONO MAGELANG ”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah laporan kasus ini adalah :

Bagaimana teknik pemeriksaan CT Scan kepala non kontras dengan

kasus tumor di Sub Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan kepala non kontras

dengan kasus tumor di Sub Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono

Magelang.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan laporan kasus ini antara

lain:

1. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah pengalaman dan dapat mengetahui lebih

lanjut tentang teknik pemeriksaan CT Scan kepala non kontras dengan

kasus tumor di Sub Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang.

2. Bagi Pembaca

Pembaca dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang

teknik pemeriksaan CT-Scan dengan kasus tumor di Sub Instalasi

Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang.

2

Page 3: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

3. Bagi Rumah Sakit

Dapat memberikan dorongan dalam meningkatkan pelayanan

diagnostik, khususnya pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan kasus

tumor di Sub Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang.

4. Bagi Akademi

Sebagai bahan masukan bagi penulisan laporan kasus dengan kasus

yang sama.

3

Page 4: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Otak Manusia

2.1.1. Otak ( Brain )

Otak merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh.Otak

merupakan bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga

tengkorak yang dibungkus oleh suatu lapisan yang kuat ( Syaifudin,

1997 ).

a. Otak besar (Cerebrum)

Otak mempunyai dua permukaan yaitu permukaan atas dan

permukaan bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan

kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks cerebral dan zat

putih terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut

saraf. Fungsi Otak besar:

1) Mengingat pengalaman-pengalaman yang lalu.

2) Pusat persarafan yang menangani aktifitas mental, akal,

intelegensi, keinginan dan memori.

3) Pusat menangis, buang air besar dan buang air kecil.

Gambar 1. Penampang Melintang Otak

(Syaiffudin, 1997)

4

Keterangan Gambar1. Medulla Oblongata 2. Pons3. Otak Tengah 4. Meningens5. Otak Depan6. Serebrum7. Konvolusi8. Dienchepalon9. Serebellum10. Hind Brain11. Medulla Spinalli

Page 5: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

b. Batang Otak (Truncus Enchepali)

Batang otak terdiri dari:

1) Disenchepalon, bagian batang otakpaling atas terdapat

diantara cerebellum dengan mesenchepalon.

2) Mesensepalon, atap dari mesensepalon terdiri dari empat

bagian yang menonjol keatas, dua dsebelah atas disebut

korpus kuadrigeminus superior dan dua sebelah bawah

disebut korpus kuadrigeminus inferior.

3) Pons Varoli, brakium pontis yang menghubungkan

mesenhepalon dengan pons varoli dan cerebellum terletak di

depan cerebellum diantara otak tengah dan medulla

oblongata, disini terdapat premotoksid yang mengatur gerakan

pernafasan dan refleks.

4) Medulla oblongata, bagian batang otak paling bawah yang

menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis.

c. Otak Kecil (cerebellum)

Cerebellum terletak pada bagian paling bawah dan belakang

tengkorak, dipisahkan dengan cerebrum oleh fisura transversalis

dibelakangi oleh pons varoli dan diatas medulla oblongata. Otak

kecil terdiri dari:

1) Arkhiocerebellum (vestibulocerebellum).

2) Paleacerebellum ( spinocerebellum).

3) Neocerebellum (ponto cerebellum).

5

Page 6: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Gambar 2. Otak dengan piamater

(Syaifuddin, 1997 )

d. Meningen (selaput otak)

Selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang

belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa

pembuluh darah dan cairan sekresi ( cairan serebro spinalis ).

Memperkecil benturan atau gerakan yang terdiri dari 3 ( tiga )

lapisan

1) Durameter ( lapisan sebelah luar)

2) Arakhnoid ( lapisan tengah )

3) Piameter ( lapisan sebelah dalam )

e. Cairan Serebrospinal

Cairan serebrospinal adalah hasil sekresi plexus khoroid ke

dalam ventrikel – ventrikel yang ada dalam otak, cairan tersebut

masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan

juga ke dalam ruang subarakhnoid melalui celah – celah yang

terdapat pada ventrikel keempat

6

Keterangan Gambar:

1. Vena-vena serebri superior.

2. Lobus frontalis.3. Vena serebri media.4. Vena-vena serebri

inferior.5. Rolandi.6. Serebelum7. Medula oblongata.8. Lobus temporalis

Page 7: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

2.2. Patologi Tumor Otak

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak

(benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk dalam ruang

tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang

(medulla spinalis). (Gillroy, 2002).

Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa

tumor primer maupun metastase.Apabila sel-sel tumor berasal dari

jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal

dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara,

prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder.(Mayer. SA,

2002).

Tumor Medulla spinalis adalah tumor di daerah spinal yang dapat

terjadi pada daerah cervical I hingga sacral, yang dapat dibedakan

atas;

7

Gambar 3. Sirkulasi cairan serebrospinal ( Syaifuddin, 1997 )

Page 8: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

1) Tumor primer yang berasal dari:

a) tulang; osteoma dan kondroma,

b) serabut saraf disebut neurinoma(Schwannoma),

c) berasal dari selaput otak disebut Meningioma;

d) jaringan otak ; Glioma, Ependinoma

2) Tumor sekunder: merupakan anak sebar (metastase) dari tumor

ganas di daerah rongga dada, perut, pelvis dan tumor payudara.

3) Lokasi tumor Gejala-gejala:

kelainan yang diakibatkan lokasi tumor

8

1. Lobus Frontalis (bagian depan

otak)

Menimbulkan gangguan mental

seperti;apatis,Perubahanperilaku

,Psikosis,

2. Fronto basal Gangguan penciuman (anosmia)

3. Basal Brain nerve palsies, kelainan

endokrin

4. Central Hemiparesis, kelainan

Somatosensoris, kejang motorik.

5. Parasagital Parese tungkai, kelainan gaya

berjalan.

6. Occipital Hemianopsia, Visual sensation

7.Brainstem (batang otak) Brain nerve palsies, Spastic

paresis, Vertigo.

8.Cerebellum -Vertigo, Ataxia

Page 9: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

2.3 Dasar – Dasar CT-Scan

CT-Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-x, computer

dan televisi sehingga mampu menmpilkan gambar anatomis tubuh

dalam manusia dalam bentuk irisan atau slice (Rasad, 1992 ).Pada

CT-Scan prinsip kerjanya hanya dapat men-scanning tubuh dengan

irisan melintang tuibuh (potongan axial). Namun dengan

memanfaatkan teknologi computer maka gambaran axial yang telah

didapatkan dapat diformat kembali sehingga didapatkan gambaran

coronal, sagital, oblique, diagonal bahkan bentuk tiga dimensi dari

objek tersebut. (Tortorici, 1995)

2.3.1 Komponen Dasar CT-Scan (Tortorici, 1995)

CT-Scan memiliki tiga komponen utama yaitu : Gantry,

meja pemeriksaan (couch), dan konsul. Gantry dan couch

berada di dalam ruang pemeriksaan sedanakan konsul

diletakkan terpisah dalam ruang control.

a. Gantry

Di dalam CT-Scan, pasien berada diatas meja

pemeriksaan dan meja tersebut dapat bergerak menuju

gantry. Gantry ini terdiri dari tabung sinar-x, kolimator dan

detector .

b. Tabung sinar-x

Berdasarkan strukturnya, tabung sinar-x sangat mirip

dengan tabung sinar-x konvensional namun perbedaanya

terletak pada kemampuannya untuk menahan panas dan

output yang tinggi.

9

Page 10: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

c. Kolimator

Kolimator berfungsi untuk mengurangi radiasi hambur,

membatasi jumlah sinar-x yang sampai ke tubuh pasien

serta untuk meningkatkan kualitas gambaran.

d. Detektor

Selama eksposi, berkas sinar-x (foton) menembus pasien

dan mengalami perlemahan (atenuasi). Sisa-sisa foton yang

telah ter-atenuasi kemudian ditangkap oleh detector

Detektor memiliki dua tipe yaitu detector solide state dan

detector isian gas

e. Meja pemeriksaan (couch)

Meja pemeriksaan merupakan tempat untuk

memposisikan pasien. Meja ini biasanya terbuat dari fiber

karbon. Meja ini harus kuat dan kokoh mengigat fungsinya

untuk menopang tubuh pasien selama meja bergerak ke

dalam gantry.

f. Sistem konsul

Konsul tersedia dalam berbagai variasi. Model tang lama

masih menggunakan dua system konsul yaitu untuk

pengoperasian CT-Scan sendiri dan untuk perekaman dan

pencetakan gambar.

g. Sistem kontrol

Pada bagian ini petugas dapat nengontrol parameter-

parameter yang berhubungan dengan beroperasinya CT-

Scan seperti pengaturan kV, mA, waktu scanning, ketebalan

irisan (slice thicknes), dan lain-lain.

h. Sistem pencetakan gambar

Setelah gambaran CT-Scan diperoleh, gambaran

tersebut dipindahkan ke dalam bentuk film. Pemindahan ini

dengan menggunakan kamera multiformat. Cara kerjanya

10

Page 11: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

yaitu kamera merekam gambaran di monitor dan

memindahkannya ke dalam film.

i. Sistem perekaman gambar

Merupakan bagian penting yang lain dari CT-Scan.

Data-data pasien yang telah ada disimpan dan dapat

dipanggil kembali dengan cepat.

Gambar 4 Gantry dan Couch (meja pemeriksaan)

( Bontrager, 2001 )

Gambar 5 Komputer dan console ( Bontrager, 2001 )

2.3.2 Parameter CT-Scan

Gambar pada CT-Scan dapat terjadi sebagai hasil dari

berkas-berkas sinar-x yang mengalami perlemahan setelah

menembus objek, ditangkap detector, dan dilakukan pengolahan

dalam computer. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam

11

Page 12: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

CT-Scan dikenal beberapa parameter untuk pengontrolan

eksposi dan output gambar yang optimal.

a. Slice Thickness

Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari

objek yang diperiksa. Pada umumnya ukuran yang tebal

akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah

sebaliknya ukuran yang tipis akan menghasilkan gambaran

dengan detail yang tinggi.

b. Range

Range adalah perpaduan atau kombinasi dari beberapa

slice thickness. Sebagai contoh untuk CT-Scan kepala,

range yang digunakan adalah dua. Pemanfaatan dari range

adalah untuk mendapatkan ketebalan irisan yang berbeda

pada satu lapangan pemeriksaan.

c. Volume Investigasi

Volume investigasi adalah keseluruhan lapangan dari objek

yang diperiksa. Lapangan objek ini diukur dari batas awal

objek hingga batas akhir objek yang akan diiris semakin

besar.

d. Faktor Eksposi

Faktor eksposi adalah faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap eksposi meliputi tegangan tabung (kV), arus

tabung (mA) dan waktu eksposi (s). Besarnya tegangan

tabung dapat dipilih secara otomatis pada tiap-tiap

pemeriksaan.

e. Field of View (FOV)

Field of view adalah diameter maksimal dari gambaran

yang akan direkonstruksi. Besarnya bervariasi dan biasanya

berada pada rentang 12-50 cm. FOV yang kecil akan

12

Page 13: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

meningkatkan resolusi gambaran karena dengan FOV yang

kecil maka akan mereduksi ukuran pixel (picture element).

f. Gantry Tilt

Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang

vertical dengan gantry (tabung sinar-x dan detector).

Rentang penyudutan antara -25 derajat sampai +25 derajat.

Penyudutan dari gantry bertujuan untuk keperluan diagnosa

dari masing-masing kasus yang dihadapi.

g. Rekonstruksi Matriks

Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari

picture element (pixel) dalam proses perekonstruksian

gambar. Rekonstriksi matriks ini berpengaruh terhadap

resolusi gambar yang akan dihasilkan. Semakin tinggi

matriks yang dipakai maka semakin tinggi resolusi yang

akan dihasilkan.

h. Rekonstruksi Algorithma

Rekonstruksi algorithma adalah prosedur matematis

(algorithma) yang digunakan dalam merekonstruksi gambar.

Semakin tinggi resolusi algorithma yang dipilih maka akan

semakin tinggi pula resolusi gambar yang akan dihasilkan.

i. Window Width

Window Width adalah rentang nilai computed

tomography yang dikonversi menjadi gray levels untuk

ditampilkan dalam TV monitor. Setelah computer

menyelesaikan pengolahan gambar melalui rekonstruksi

matriks dan algorithma maka hasilnya akan dikonversi

menjadi skala numeric yang dikenal dengan nama nilai

computed tomography

13

Page 14: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Tipe jaringan Nilai CT (HU) Penampakan

Tulang

Otot

Materi putih

Materi abu-abu

Darah

CSF

Air

Lemak

Paru

Udara

+1000

+50

+45

+40

+20

+15

0

-100

-200

-1000

Putih

Abu-abu

Abu-abu menyala

Abu-abu

Abu-abu

Abu-abu

Abu-abu gelap ke hitam

Abu-abu gelap ke hitam

Hitam

Nilai CT pada jaringan yang berbeda penampakannya pada layar

monitor (Bontrager, 2000)\

j. Window Level

Window level adalah nilai tengah dari window yang

digunakan untuk penampilan gambar. Window level ini

menentukan densitas gambar yang dihasilkan.

2.4. Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala

2.4.1. Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)

a. Tumor,massa dan lesi

b. Metastase otak

c. Perdarahan intra cranial

d. Aneurisma

e. Abses

f. Atrophy otak

g. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)

h. Kelainan congenital

14

Page 15: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

2.4.2. Persiapan pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-

instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus

diketahui

2.4.3. Teknik Pemeriksaan

a. Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan

posisi kepala dekat dengan gantry.

b. Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head

holder. Kepala

diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh

sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan

interpupilary line sejajar dengan lampu indikator

horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut

atau disamping tubuh. Untuk mengurangi

pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya

difikasasi dengan sabuk khusus pada head

holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi

pengganjal untuk kenyamanan pasien ( Nesseth,

2000 ).

Gambar 6. Posisi pasien pada pemeriksaan CT-scan kepala

15

Page 16: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

c. Scan Parameter

1) Scanogram : kepala lateral

2) Range : range I dari basis cranii sampai

pars petrosum dan range II dari

pars petrosum sampai verteks.

3) Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm

( range II )

4) FOV : 24 cm

5) Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar

kecilnya sudut yang terbentuk

oleh orbito meatal line dengan

garis vertical.

6) kV : 120

7) mA : 250

8) Reconstruksion Algorithma : soft tissue

9) Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial )

110-160 HU ( otak pada fossa

posterior )

2000-3000 HU ( tulang )

10) Window Level : 40-45 HU ( otak

supratentorial )

30-40 HU ( otak pada fossa

posterior )

200-400 HU ( tulang )

d. Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala

pada umumnya:

1) Potongan Axial I

Merupakan bagian paling superior dari otak yang

disebut hemisphere. Kriteria gambarnya adalah tampak :

a) Bagian anterior sinus superior sagital

b) Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)

c) Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri)

16

Page 17: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

d) Sulcus

e) Gyrus

f) Bagian posterior sinus superior sagital

Gambar 7. Posisi Irisan Otak (Bontrager, 2001)

Gambar 8. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak (Bontrager,

2001)

2) Potongan Axial IV

Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut

tingkat medial ventrikel. Criteria gambarnya tampak :

a) Anterior corpus collosum

b) Anterior horn dari ventrikel lateral kiri

c) Nucleus caudate

d) Thalamus

e) Ventrikel tiga

f) Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami kalsifikasi)

g) Posterior horn dari ventrikel lateral kiri

17

Page 18: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Gambar 9. Posisi Irisan otak (Bontrager, 2001)

Gambar 10. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

(Bontrager, 2001)

3) Potongan Axial V

Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial

tiga. Kriteria gambar yang tampak :

a) Anterior corpus collosum

b) Anterior horn ventrikel lateral kiri

c) Ventrikel tiga

d) Kelenjar pineal

e) Protuberantia occipital interna

18

Page 19: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Gambar 11. Posisi Irisan Otak (Bontrager, 2001)

Gambar 12. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

(Bontrager, 2001)

4) Potongan Axial VII

Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari

bidang orbita. Struktur dalam irisan ini sulit untuk ditampakkan

dengan baik dalam CT-scan. Modifikasi-modifikasi sudut posisi

kepala dilakukan untuk mendapatkan gambarannya adalah

tampak :

a) Bola mata / occular bulb

b) Nervus optic kanan

c) Optic chiasma

d) Lobus temporal

e) Otak tengah

f) Cerebellum

g) Lobus oksipitalis

h) Air cell mastoid

19

Page 20: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

i) Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid

Gambar 13 Posisi Irisan Otak (Bontrager, 2001)

Gambar 14. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

(Bontrager, 2001)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Paparan Kasus

Untuk memberikan deskriptif yang jelas, maka penulis akan

menguraikan tentang pelaksanaan pemeriksaan CT-Scan

kepala pada kasus tumor otak di Sub Instalasi Radiologi RST Dr.

Soedjono Magelang.

3.1.1 Identitas Pasien

20

Page 21: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Nama : Ny. S

Umur : 49 Tahun

Jenis Kelamin : wanita

Alamat : Nglempong Tirto Salam

Tanggal pemeriksaan : 4 Januari 2012

Permintaan foto : Head CT-Scan

Diagnosa : Tumor Fronto Parietal Sinistra

NO RM : 1449

3.1.1 Riwayat Pasien

Pasien datang ke bagian Bangsal Gawat Darurat pada tanggal 20

Desember 2011 dengan keluhan nyeri dan benjolan di kepala. Karena

pasien akan melakukan pemeriksaan CT Scan kemudian dokter

menyarankan untuk mondok terlebih dahulu, pasien akhirnya mondok

di ruang Bougenvil. Setelah itu oleh dokter pemeriksa dikirim ke Sub

Instalansi Radiologi untuk melakukan pemeriksaan CT-Scan dengan

dugaan Tumor Fronto Parietal Sinistra.

3.1.3 Prosedur pemeriksaan

a. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan CT-Scan

kepala dengan kasus Tumor Fronto Parietal Sinistra di RST Dr.

Soedjono Magelang, yaitu :

1) Pesawat CT-Scan siap pakai dengan spesifikasi data sebagai

berikut :

21

Page 22: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Gambar.15 Komputer, console, Pesawat CT dan Dry View

8700

Nama pesawat : CT Scan X-vision/GX

Merk : Toshiba, console model CKCN-

00BB

Serial : A5602050

Kondisi : baik

2) Selimut.

3) Head cleam.

4) Pengganjal kepala

b. Persiapan pasien

Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, hanya benda-

benda yang dapat mengganggu radiograf dilepas, seperti

kacamata, anting-anting. Pasien diberi selimut agar tidak

dingin dan terasa nyaman. Komunikasi dengan keluarga

pasien sangat diperlukan mengenai prosedur pemeriksaan

yang dilakukan.

c. Teknik Pemeriksaan

1) Posisi pasien : Supine diatas meja pemeriksaan den-

gan kepala dekat dengan gantry.

2) Posisi objek : Kepala fleksi dan diletakan pada head

holder. Kepala diposisikan sehingga Mid Sagital

Plane kepala sejajar dengan lampu indicator longitu-

dinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indi-

cator horizontal. Selanjutnya kepala difiksasi dengan

22

Page 23: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

head clem. Lengan pasien diatur disamping tubuh

dan difiksasi dengan sabuk khusus. Kemudian

bagian tubuh diberikan selimut. Batas atas pemerik-

saan adalah vertek dan batas bawah basis cranii.

3) Click patient registration

4) Isi data pasien sampai selesai (nama, umur, jenis

kelamin, dokter pengirim dan lain-lain)

5) Bila data benar,di ok

6) Masukkan pasien kemudian atur posisinya dan

difiksasi

7) Tekan tombol program yang akan diperiksa, yaitu

tekan tombol HEAD.

8) Pilih pemeriksaan kepala Non Kontras.

9) Kemudian tunggu sebentar sampai tombol start

menyala, kemudian tekan tombol start.

10) Setelah muncul gambar topogram, Klik sudut

kemiringan gantry sehingga antara MAE dan OML

tegak lurus.

11) Tunggu sebentar hingga muncul perintah ”press

start”, tekan tombol bertanda x-ray untuk memulai

(untuk scanogram).

12) Setelah muncul gambaran slice 1, tekan tombol stop

manual, kemudian tekan tombol Vari Area untuk

”moving”, kemudian tekan scan redo, last scan

redo.kemudian di tunggu sebentar sampai tombol

start menyala hijau.

13) Kemudian tekan tombol ”start” (untuk scan dengan

potongan axial sampai slice ke 14 kemudian tekan

tombol rod stop dan scan quick).

23

Page 24: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

14) Setelah selesai kembalikan gantry pada sudut 0,

kemudian keluarkan pasien.

15) Scan Parameter

Topogram : Kepala

Range : range mulai dari basis cranii

sampai vertex

Slice thicknes : 10 mm

WW : 222 mm

WL : 105 mm

KV : 120

mA : 150 mA

second : 2,5

Gantry tilt : 7,0 º

3.2 Hasil Radiograf

24

Page 25: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Gambar.16 Hasil Radiograf

3.3. Hasil Pembacaan Foto

Clinis : Tumor fronto parietal

Oste destruksi caluovia frontale sinistra dengan infiltrasi softissue

vergio frontalis sinistra , Suspect osteosavcoma

3.4. Pembahasan

Prosedur pemeriksaan CT-Scan kepala dengan diagnosa

tumor otak di RST Dr. Soedjono Magelang dilakukan sesuai dengan

teori yaitu dengan posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan

dengan posisi kepala pada head holder yang sudah berisi bantal

kepala terlebih dahulu.Posisikan pasien dengan mengatur meja

pemeriksaan sehingga Mid Sagital Plane ( MSP ) kepala sejajar

terhadap lampu indikator longitudinal dan lampu indikator

25

Page 26: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

horizontal 2 jari diatas kepala sehingga gambaran akan menjadi

simetris.

Secara teori pemeriksaan CT Scan kepala non kontras

menggunakan 2 range yaitu untuk base dan cerebrum. Pada

pemeriksaan CT Scan kepala non kontras pada kasus Tumor di Sub

Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang dilaksanakan hanya

dengan menggunakan satu range yaitu dari basis crani’i sampai vertex.

Penggunaan jumlah slice pada pemeriksaan ini 10 mm menyesuaikan

bentuk anatomi kepala pasien.

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

4.1.1 Pelaksanaan pemeriksaan CT Scan kepala dengan kasus

Tumor otak di Sub Instalasi Radiologi RST Dr. Soedjono Magelang

pemeriksaan dilakuka tanpa media kontras sudah dapat

memperlihatkan kelainan(Tumor otak)yang ada.

26

Page 27: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

4.1.2 Teknik pemeriksaan CT Scan kepala di Sub Instalasi Radiologi

RST Dr. Soedjono Magelang dilakukan dengan posisi pasien

supine dengan protokol pemeriksaan kepala head seq , slice

tickness 10 mm dan batas bawah pada basis cranii serta batas

atas pada vertek.

4.2 Saran

4.2.1. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan menggunakan media kontras

supaya tumor terlihat lebih jelas ukurannya.

4.2.2. Sebaiknya petugas dapat meminimalkan pergerakan kepala

pasien dengan memberi pengganjal pada kanan dan kiri pasien

sehingga pemeriksaan berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Bontrager, 2001. Text Book Of Radiography Positioning and Related

Anatomy, fithh Edition. Mosby Inc, St. Louiss. Amerika.

Hardy, Marryann. Stephen Boynes, 2003. Paediatric Radiography.

Blackwell Science Ltd. UK.

Grainger, Ronald G. David J. Allison

27

Page 28: TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KASUS TUMOR OTAK

Sjamjuhidajat R dan de Jong, Wim(editor). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi

2.Jakarta: EGC 2005

http://www.domeclinic.com

http://doctorology.net/xmlrpc.php

28