4

Click here to load reader

Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan Tanaman Manggis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan

Citation preview

Page 1: Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan Tanaman Manggis

Buletin Teknik Pertanian Vol. 7. Nomor 1, 2002 37

Perbanyakan bibit buah-buahan umumnya dilakukansecara vegetatif, yaitu dengan cangkok, okulasi, sam-

bung pucuk, setek, susuan, dan kultur jaringan. Cara per-banyakan bibit tersebut bergantung pada komoditasnya.Pada tanaman manggis (Garcinia mangostana L.), perba-nyakan hanya bisa dilakukan dengan cara sambung pucukdan susuan.

Tanaman manggis adalah salah satu jenis buah-buahanyang sangat lambat pertumbuhannya, karena tanaman inimempunyai perakaran yang sangat sedikit dan miskin buluakar. Pertumbuhan sepasang daun pada ujung rantingmemerlukan waktu sekitar empat bulan, padahal pada tanam-an buah-buahan lainnya, dalam waktu yang sama penam-bahan daunnya bisa mencapai 6-10 helai daun.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mempercepatperkecambahan dan pertumbuhan batang bawah manggis.Anwarudin et al. (1996) menyebutkan bahwa konsentrasiasam giberelat (GA3) dan lama perendaman biji manggistidak berpengaruh terhadap perkecambahan dan pertum-buhannya. Lukitariati et al. (1996) meneliti pengaruh asamindol butirat (IBA) yang dipadukan dengan naungan.Hasilnya tidak menunjukkan adanya interaksi antara IBAdan naungan terhadap perkecambahan dan pertumbuhanbiji manggis, tetapi naungan 50-75% cenderung memberikanpertumbuhan lebih baik.

Mansyah et al. (1998) menggunakan batang bawahmanggis dan kerabatnya untuk disambung dengan entresmanggis. Perlakuan yang paling baik adalah sambungandengan tanaman sejenis, yaitu manggis dengan manggisyang mencapai keberhasilan 68% bibit jadi setelah 8 bulansejak penyambungan. Penyambungan dengan mengguna-kan batang bawah fukugi hanya menghasilkan bibit jadi11%, bahkan yang menggunakan batang bawah mundu dannyamplung tidak berhasil.

Tanaman manggis yang berasal dari biji memerlukanwaktu yang cukup lama sampai berproduksi, yaitu setelah

10-15 tahun baru mulai berbuah. Tanaman manggis daribenih dengan perbanyakan vegetatif sambung pucuk dansusuan di Instalasi Penelitian dan Pengembangan TeknologiPertanian (IPPTP) Cipaku sudah mulai berproduksi padaumur 6-7 tahun, tetapi pertumbuhan vegetatifnya sangatlambat dibandingkan dengan tanaman dari biji.

Persiapan batang bawah memerlukan waktu yang cukuplama. Dalam kondisi yang sangat baik, tanaman dari biji barumencapai tinggi sekitar 60 cm (Verheij dan Cornel, 1992).Pada saat itu diameter batangnya baru bisa menyamai dia-meter entres calon batang atas dan siap untuk disambungatau disusukan. Padahal tanaman buah-buahan lain, dalamkondisi yang sama telah mencapai ketinggian lebih dari 1 m.

Pengkajian telah dilakukan dengan tiga cara tekniksambung menggunakan bentuk entres yang berbeda. Peng-kajian bertujuan untuk mengetahui teknik penyambungandan bentuk entres yang baik untuk pembibitan pada tanamanmanggis.

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan adalah batang bawah manggisyang telah siap untuk disambung, kantong plastik trans-paran ukuran 20 cm x 6 cm untuk bungkus label dan ukuran20 cm x 10 cm untuk sungkup pada bibit yang baru di-sambung, kertas manila karton untuk label, spidol hitam,entres calon batang atas, dan kertas koran untuk pembung-kus entres pada saat pengambilan sampai penyambungan.Kertas koran juga dipergunakan untuk alas alat dan bahanselama penyambungan. Selain itu, digunakan pula taliplastik untuk pengikat sambungan. Tali dibuat dari sayatankantong plastik transparan dan elastis dengan lebar 2 cm.Entres calon batang atas yang digunakan adalah entres tidakbercabang dengan dua helai daun dan entres bercabangdengan tiga cabang dan enam helai daun. Alat yang digu-nakan adalah pisau okulasi, gunting setek, silet, dan stapler.

Percobaan ini dilaksanakan di IPPTP Cipaku, Bogorpada tahun 1999/2000. Perlakuan utama terdiri atas (A)sambung celah, (B) sambung sisip, dan (C) sambungcanggap. Perlakuan tambahan terdiri atas (a) entres tidakbercabang dan (b) entres bercabang. Percobaan diulang tigakali dan tiap perlakuan terdiri atas 10 tanaman.

TEKNIK SAMBUNG PUCUK DENGAN ENTRES TIDAK BERCABANG DAN BERCABANGPADA PEMBIBITAN TANAMAN MANGGIS

Lasimin Sumarsono1, Apud Sjaefuddin1, Djunaedi Dimyati2, Abdurahman3, dan Sudiyanti3

1Teknisi Litkayasa Pratama, 2Ajun Teknisi Litkayasa, dan 3AsistenTeknisi Litkayasa pada Instalasi Penelitian dan Pengkajian TeknologiPertanian Cipaku, Jln. Raya Cipaku, Kotak Pos 364 Bogor, Telp.(0251) 380808

Page 2: Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan Tanaman Manggis

38 Buletin Teknik Pertanian Vol. 7. Nomor 1, 2002

Penyiapan Batang Bawah dan Entres

Batang bawah yang dipakai berumur sekitar 2 tahundan ukuran diameter batangnya sama dengan diameterentres calon batang atas yaitu sekitar 7 mm. Media tanambatang bawah adalah campuran tanah yang gembur denganpupuk kandang yang matang dengan perbandingan 4 : 1.Penggunaan media tanam tersebut bertujuan agar pertum-buhan batang bawah lebih cepat dan subur. Suwanda (1991)menyebutkan bahwa penggunaan media tersebut dapatmempercepat keluarnya tunas.

Pengambilan entres calon batang atas dilakukandengan memilih cabang dan tunasnya yang sehat sertadaunnya sudah berwana hijau tua. Entres diambil dari ca-bang yang mengarah ke atas dan terkena sinar matahari.Entres diambil dengan cara memotong ujung cabang se-panjang 20 cm dari titik tumbuh, baik untuk entres yang tidakbercabang maupun yang bercabang. Entres ini dipotonglagi sesaat sebelum disambungkan sehingga panjangnyamenjadi 10 cm dari titik tumbuh. Perompesan entres tidakdilakukan karena akan memperlambat pertumbuhan hasilsambungan (Suryanto, 1995).

Teknik Sambung Pucuk

Sambung Celah

Batang bawah dipotong pada ketinggian 15 cm daripangkal batang. Pada ujung potongan batang bawah ter-sebut dibelah vertikal ke bawah di tengah-tengahnya se-panjang sekitar 2 cm sehingga menjadi dua bagian yangsama besar. Pangkal entres calon batang atas disayatsebelah kiri dan kanan sepanjang 2 cm sehingga menyerupaihuruf V. Pangkal entres yang telah disayat dimasukkan kedalam celah ujung batang bawah yang dibelah tadi denganhati-hati, sehingga bekas sayatannya tertutup oleh belahanbatang bawah. Sambungan kemudian diikat dengan tali dansegera disungkup dengan kantong plastik transparan, ujungkantong plastik sungkup diikat di bawah bidang penyam-bungan. Penyungkupan dimaksudkan untuk mengurangipenguapan dan menjaga agar lingkungan di dalam kantongsungkup cukup lembap (Gambar 1).

Sambung Canggap

Batang bawah dipotong miring pada ketinggian sekitar15 cm dari pangkal dengan kemiringan sekitar 45 derajat.Pada bidang pemotongan tersebut dibuat dua belahanvertikal ke bawah sepanjang sekitar 2 cm sehingga ujungnyaterbelah menjadi tiga bagian sama besar. Pangkal entres juga

dipotong miring dengan kemiringan sekitar 45 derajat dandibelah dengan cara menyayatnya dari ujung pangkal kebagian ujung sepanjang 2 cm seperti pada belahan batangbawah sehingga menjadi tiga bagian sama besar. Pangkalentres yang telah dibelah tadi dimasukkan pada belahanbatang bawah kemudian segera diikat dengan tali dan segeradilakukan penyungkupan seperti pada teknik model celah(Gambar 2).

Gambar 1. Teknik sambung celah: a) entres calon batang atas yangtelah disayat pangkalnya, b) batang bawah dengan celahpada ujungnya, dan c) bibit yang telah disambung

Gambar 2. Teknik sambung canggap: a) entres calon batang atasyang telah dibelah pangkalnya, b) batang bawah yangtelah dibelah ujungnya, dan c) bibit yang telahdisambung

Page 3: Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan Tanaman Manggis

Buletin Teknik Pertanian Vol. 7. Nomor 1, 2002 39

Sambung Sisip

Batang bawah tidak dipotong seperti pada model celahatau canggap, tetapi pada batang bawah tersebut dibuatsayatan miring ke bawah sedalam 2 cm dengan ketebalansetengah diameter batang pada ketinggian 15 cm dari pang-kal batang. Pangkal entres disayat sebelah kiri dan kanansehingga membentuk huruf V sama seperti pada model celah.Pangkal entres yang telah disayat dimasukkan ke dalam sa-yatan batang bawah sampai bekas luka sayatannya tertutupoleh sayatan batang bawah, kemudian diikat seperti padamodel celah atau canggap. Sambungan segera disungkupdengan kantong plastik transparan. Sebelum disung-kupkan, kantong plastik dibelah sepanjang 3 cm agar bisamenutupi dengan baik sampai di bawah bidang pe-nyambungan kemudian diikat di bawah sambungannya(Gambar 3).

telah menyatu adalah terjadinya pembengkakan di sekitarsambungan.

Pelabelan

Semua perlakuan diberi label dari kertas manila kartonyang dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak mudahrusak terkena hujan. Label ditempelkan pada setiap pottanaman sesaat setelah selesai penyambungan. Jumlah labeldari semua perlakuan sebanyak 180 tanaman.

Pengamatan

Pengamatan dan pengukuran dilakukan di lapangan.Karakter yang diamati adalah:● Umur saat pecah tunas, diamati mulai pada umur 1 minggu

setelah disambung.● Umur saat pembentukan daun, diamati mulai setelah pecah

tunas.● Jumlah daun, diamati pada umur 3 bulan setelah penyam-

bungan.● Panjang tunas, diamati pada umur 3 bulan setelah penyam-

bungan.● Pertambahan diameter batang atas, diamati pada waktu

penyambungan dan pada umur 3 bulan setelah penyam-bungan.

● Keberhasilan tanaman jadi, diamati pada umur 1 dan 3 bu-lan setelah penyambungan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase bibit jadi tertinggi (100%) diperoleh padaperlakuan teknik sambung celah menggunakan entres tidakbercabang, diikuti oleh teknik sambung canggap menggu-nakan entres tidak bercabang (95%) dan teknik sambungsisip menggunakan entres tidak bercabang (85%). Tekniksambung pucuk yang menggunakan entres bercabangkeberhasilannya kurang dari 75% (Tabel 1). Hal ini kemung-kinan disebabkan hara yang disalurkan melalui batangbawah tidak mencukupi kebutuhan entres bercabang karenaentresnya lebih besar.

Umur pecah tunas yang paling cepat terjadi padaperlakuan teknik sambung celah menggunakan entres tidakbercabang yaitu 11,80 hari, sedangkan perlakuan lainnyabaru mencapai pecah tunas setelah berumur lebih dari 30 harisejak penyambungan. Sambung pucuk menggunakan entresbercabang baru mencapai pecah tunas setelah berumur 45hari.

Pembukaan Sungkup

Pembukaan sungkup dilakukan setelah pecah tunas dandaunnya membuka dan sudah berwarna kehijauan. Jikapembukaan sungkup dilakukan pada waktu belum pecahtunas atau daunnya belum berwarna kehijauan, sambungankemungkinan akan mati karena belum kuat beradaptasidengan udara luar.

Pembukaan Ikatan Sambungan

Ikatan tali plastik pada sambungan bibit dibuka padaumur 3 bulan setelah penyambungan, setelah sambunganbenar-benar kuat. Tali dibuka dengan menggunakan siletatau pisau okulasi. Salah satu ciri bahwa sambungannya

Gambar 3. Teknik sambung sisip: a) entres calon batang atas yangtelah disayat pangkalnya, b) batang bawah yang telahdisayat pada bagian tengah batangnya, dan c) bibit yangtelah disambung

Page 4: Teknik Sambung Pucuk Dengan Entres Tidak Bercabang Dan Bercabang Pada Pembibitan Tanaman Manggis

40 Buletin Teknik Pertanian Vol. 7. Nomor 1, 2002

Pembentukan daun paling cepat terjadi pada perlakuanteknik sambung celah menggunakan entres tidak bercabangyaitu 14,80 hari, sedangkan pada perlakuan lainnya, daunbaru terbentuk 33 hari sejak penyambungan. Pada perlakuansambung pucuk menggunakan entres bercabang, pemben-tukan daunnya lebih lambat lagi, yaitu setelah 48 hari sejakpenyambungan.

Jumlah daun per tanaman pada umur 3 bulan mem-perlihatkan bahwa sambung pucuk menggunakan entrestidak bercabang mempunyai jumlah daun yang lebih sedikityaitu 4-5 helai, tetapi ukuran daunnya lebih besar dibandingyang menggunakan entres bercabang. Pada batang atasyang menggunakan entres bercabang, setiap tanamanmempunyai tiga cabang dan hampir setiap cabang mem-punyai dua helai daun yang ukurannya lebih kecil dibandingyang menggunakan entres tidak bercabang.

Pertambahan diameter batang atas yang menggunakanentres tidak bercabang cenderung lebih besar dibandingdengan yang menggunakan entres bercabang. Pertambahandiameter batang terbesar terjadi pada perlakuan sambungsisip yang menggunakan entres tidak bercabang, yaitu 0,70mm (Tabel 1).

KESIMPULAN

Pembuatan bibit manggis dengan teknik sambung celahmenggunakan entres tidak bercabang adalah yang terbaikkarena menghasilkan persentase bibit jadi tertinggi, yaitumencapai 100%, serta umur pecah tunas dan pembentukan

daunnya paling cepat. Sambung pucuk menggunakan entrescalon batang atas yang tidak bercabang lebih baik dibandingmenggunakan entres bercabang karena selain meng-hasilkan persentase bibit jadi yang lebih tinggi, umur pecahtunas dan pembentukan daunnya lebih cepat, serta ukurandaun dan pertambahan diameter batangnya lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Anwarudin M. J., N. L. P. Indriyani, S. Hadiati, dan E. Mansyah,1996. Pengaruh konsentrasi asam giberelat dan lamaperendaman terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bijimanggis. Jurnal Hortikultura 6 (1): 1-5.

Lukitariati S., N.L.P. Indriyani, A. Susiloadi, dan M.J.Anwarudin, 1996. Pengaruh naungan dan konsentrasi asamindol butirat terhadap pertumbuhan bibit batang bawahmanggis. Jurnal Hortikultura 6 (3): 220-226.

Mansyah E., M.J.A. Syah, A. Susiloadi dan I. Muas. 1998.Kompatibilitas manggis dengan tiga spesies kerabatnyasebagai batang bawah. Jurnal Hortikultura 8 (3): 1163-1169.

Suwanda. 1991. Pengaruh berbagai media dan pupuk organikterhadap pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostanaL.). Fakultas Pertanian, Universitas Borobudur, Jakarta. 46hlm.

Suryanto T. 1995. Pengaruh waktu perompesan daun entresterhadap keberhasilan sambung celah tanaman manggis(Garcinia mangostana L). Fakultas Pertanian, UniversitasBorobudur, Jakarta. 59 hlm.

Verheij E.W.M., and R. E. Cornel. 1992. Garcinnia mangostana L.Plant Resources of South-East Asia. Edible Fruits and Nuts.PROSEA, Bogor. 2: 177-180.

Tabel 1. Hasil pengujian teknik sambung pucuk dengan entres tidak bercabang dan bercabang pada pembibitan tanaman manggis

Bibit jadi Umur pecahUmur mulai

JumlahPenambahan

Perlakuan(%) tunas (hari)

pembentukandaun

diameter batangdaun (hari) ( m m )

Sambung celah 1 0 0 11 ,80 14 ,80 4 , 3 0 0 , 3 0 dengan entres tidak bercabangSambung celah 7 0 45 ,30 48 ,30 5 , 8 0 0 , 3 0 dengan entres bercabangSambung sisip 8 5 30 ,80 33 ,80 4 0 , 7 0 dengan entres tidak bercabangSambung sisip 6 5 7 3 7 6 6 0 , 4 0 dengan entres bercabangSambung canggap 9 5 3 1 3 4 5 0 , 4 0 dengan entres tidak bercabangSambung canggap 7 5 49 ,30 5 2 6 , 3 0 0 , 3 0 dengan entres bercabang