17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik populasi dalam peneltian. Dalam sebuah penelitian baik itu skripsi, tesis, maupun desertasi, keberadaan sampel memiliki peran yang sangat vital. Hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai sumber pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Teknik sampling sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sampel. Teknik sampling haruslah secara jelas tergambarkan dalam rencana penelitian sehingga tidak membingungkan ketika terjun dilapangan. Untuk menghindari kesalahan sampel perlu menggunakan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Teknik non probabilitas meliputi Teknik sampling seenaknya, Sampling pertimbangan. Teknik

Teknik Samplin1 Sugiyono

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metodologi penelitian bisnis Dr. Sugiyono

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSecara umum sampel penelitian adalah bagian daripopulasiyang mewakili karakteristik populasi dalam peneltian. Dalam sebuah penelitian baik itu skripsi, tesis, maupun desertasi, keberadaan sampel memiliki peran yang sangat vital. Hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai sumber pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61).Teknik sampling sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sampel. Teknik sampling haruslah secara jelas tergambarkan dalam rencana penelitian sehingga tidak membingungkan ketika terjun dilapangan. Untuk menghindari kesalahan sampel perlu menggunakan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability samplingdannon probability sampling. Teknik non probabilitas meliputiTeknik sampling seenaknya, Sampling pertimbangan. Teknik probabilitas terdiri Sampling Random Sederhana, Teknik Sampling Sistematik, Teknik Sampling Random Bertingkat, Teknik Sampling Kelompok. Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian sampel dan teknik sampling?2. Apa saja macam-macam teknik sampling?

2.3 Tujuan1. Untuk memahami pengertian sampel dan teknik sampel.2. Untuk memahami macam-macam teknik sampel.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Teknik SampingTeknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample. Untuk menetukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis, macam- macam teknik sampling di unjukan pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Macam Macam Teknik SamplingDari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling meliputi, sample random, Propartionate stratified rangdom, disproportionate stratified rangdom, dan area random. Non-Probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, samling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.( Sugiyono )Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi, karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu dan tenaga.Sampel adalah contoh, representatif atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan representatif sifatnya. Aktivitas pengumpulan sampel disebut sampling. Sedangkan populasi adalah totatlitas semua kasus, kejadian, orang atau hal. Populasi dapat berwujud sejumlah manusia, kurikulum, manajemen, alat-alat mengajar, cara mengajar, peristiwa. Dari semua populasi harus dapat ditegaskan/ditemukan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi bila akan dijadikan obyek penelitian. Tujuan peneliti mengambil sampel adalah memperoleh keterangan mengenai obyek penelitian dengan jalan hanya mengamati sebagian saja dari populasi. Hal ini dilakukan karena berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.Pengambilan sampel dilakukan karena sering tidak mungkin peneliti mengamati segenap anggota dari populasi yang relatif besar jumlahnya (satu persatu diamati). Misalnya tidak mungkin peneliti mencicipi buah rambutan sebanyak satu truk yang akan diteliti. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009) Akan tetapi syarat utama pengambilan sampel adalah mewakili populasi. Beberapa alasan melakukan penarikan sampel adalah :1. Ukuran populasi (ada yang sangat besar bahkan tak terhingga)2. Waktu, tenaga dan biaya.

2.2 Probability/ Random SamplingTeknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara objektif. Teknik Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari kondisi ideal. (Asep, 2005).Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).a) Simple Random SamplingDikatakan simple (sederhana) karena pengambilananggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi itu. Cara demiakian dilakukan bila anggota populasi daianggap homogeny. Lihat gambar 5.2 berikut.

G

Gambar 5.2 Teknik Sample Random Sampling

b) Proportionate Stratified Random SamplingTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggot/ unsure yang tidak homogeny berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 30. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi srata pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel diberikan setelah bagian ini. Teknik Proportionate Stratified Random Sampling dapat digambarkan seperti gambar 5.3 berikut.

Gambar 5.3 Teknik Stratified Random Sampling

c) Disproportionate Stratified Random SamplingTeknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstratatetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerjatertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2 , 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan Sempat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1,SMU dan SMP.

d) Cluster Sampling ( Area Sampling )Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukanpenduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.Misalnya di Indonesia terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi,maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara rondom. Tetapi perlu diingat, karena propinsi propinsi di Indonesia itu bersrata ( tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Propinsi di Indonesia ada penduduknya pada, ada yang tidak, ada yang mempunyai hutan banyak, ada yang tidak, ada yang kaya bahan tambang, ada yang tidak. Karakteristik semakan ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut srata populasi itu dapat ditetapkan.Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.(Sugiyono) Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar 5.4 berikut.

Gambar 5.4 Teknik Cluster Random Sampling

2.3 Nonprobability SamplingAdalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.a) Sampling sitematisAdalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberikan nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukang dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1,5,10,15,20,dan seterusnya sampai seratus. Lihat gambar 5.5

Gambar 5.5 Sampling Sistematis. No Populasi Kelipatan tiga yang diambil ( 3,6,9 dan seterusnya )

b) Sampling KuotaAdalah teknik untuk untuk menentukan sample dari populasi yang mempunyai cirri- cirri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapatan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian di pandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpulkan data, maka setiap anggota kelompok harus dapat mengubungi 100 orang anggota sampel , atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.c) Sampling InsidentalAdalah teknik penentuan sampel dengan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemuan dengan penelitian dapat di gunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data.d) Sampling PurposiveAdalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok di gunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian penelitian yang tidak melakukan generalisasi.e) Sampling jenuhAdalah teknik penentuan sampel bila semua anggotapopulasi di gunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalahn sensus, dimana semua anggota populasi di jadikan sampel.f) Snowball SamplingAdalah teknik penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lam lam menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama tama dipilih satu atau dua orang , tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. ( Sugiyono ) Teknik pengambilan sampel di tunjukan pada gambar 5.6 berikut. Pada penelitian kuantitatif banyak mengguanankan sampel Purposive dan snowball. Misalanya akan meliti siapa provokator kerusuhan, makan akan cocok menggunakan Purposive dan snowball sampling.

Gambar 5.6 Snow Ball Samling

BAB IIIPENUTUP3.1 kesimpulan Teknik samplingadalah bagian dari metodologistatistikayang berhubungan dengan pengambilan sebagian daripopulasi. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability samplingdannon probability sampling. Probability samplingadalah teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputiTeknik sampling seenaknya, Sampling pertimbangan. Sedangkannon probability samplingadalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri Sampling Random Sederhana, Teknik Sampling Sistematik, Teknik Sampling Random Bertingkat, Teknik Sampling Kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet CVSukmadinata, Nana. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.