18
1 1 Onrizal The Mangrove Research Institute [email protected] Bagaimana menjelaskan karakteristik Bagaimana menjelaskan karakteristik flora dan fauna flora dan fauna di kawasan tsb? di kawasan tsb? 2 3 Teknik Sampling Sampel Prinsip: Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi tersebut Menduga Populasi 4 Seorang ibu memasak sepanci sayur sup, dan mengambil “satu sendok sup ” untuk dicicipinya, untuk mengatakan bahwa “satu panci sup ” tersebut sudah lezat Perumpamaan/contoh sampling 5 Seringkali sensus tidak mungkin dilakukan Menghemat sumberdaya: biaya, waktu dan tenaga Kecepatan akses informasi Ruang lingkup populasi lebih luas Informasi yang diperoleh lebih teliti dan mendalam MENGAPA TEKNIK SAMPLING DIPERLUKAN?? 6 PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Populasi (Population) : Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya Banyaknya anggota populasi untuk ukuran populasi (N) Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut parameter, misal: nilai tengah (µ) dan ragam (σ 2 ) populasi Populasi dapat dibedakan menjadi: Populasi terbatas (finite population) Populasi tidak terbatas (infinite population)

Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

1

1

OnrizalThe Mangrove Research Institute

[email protected] Bagaimana menjelaskan karakteristik Bagaimana menjelaskan karakteristik flora dan fauna flora dan fauna di kawasan tsb?di kawasan tsb?

2

3

Teknik Sampling

Sampel

Prinsip: Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel

yang diambil dari populasi tersebut

Menduga

Populasi

4

Seorang ibu memasak sepanci sayur sup, dan mengambil “satu sendok sup” untuk dicicipinya, untuk mengatakan bahwa “satu panci sup” tersebut sudah lezat

Perumpamaan/contoh sampling

5

� Seringkali sensus tidak mungkin dilakukan

� Menghemat sumberdaya: biaya, waktu dan tenaga

� Kecepatan akses informasi

� Ruang lingkup populasi lebih luas

� Informasi yang diperoleh lebih teliti dan

mendalam

MENGAPA TEKNIK SAMPLING DIPERLUKAN??

6

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING

Populasi (Population)

: Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya

Banyaknya anggota populasi untuk ukuran populasi (N)

Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut

parameter, misal: nilai tengah (µ) dan ragam (σ2) populasi

Populasi dapat dibedakan menjadi:

Populasi terbatas (finite population)

Populasi tidak terbatas (infinite population)

Page 2: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

2

7

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING

Satuan Sampel

: Individu-individu atau sekumpulan individu-individu (unit) dari populasi yang diambil/dipilih dengan cara-cara tertentu, dimana individu-individu atau unit-unit terpilih tsb akan diukur dan

diamati karakteristiknya

Sampel (Sample)

: Bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu untukdiukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya

Banyaknya sampel dalam populasi disebut ukuran sampel (n)

Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik sampel disebut statistik,

misal: nilai tengah/rata/rata (Y ) dan ragam (Sy2) sampel

8

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING

Kerangka Penarikan Sampel (sampling frame)

: Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya

9

Penentuan Jumlah Sampel

� Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple

Random Sampling)

222

22

SZNd

SNZn

+=

� Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic

Random Sampling)

a. Populasi terbatas

NeZ

NZn

222

22

+=

σσσσ

σσσσ

αααα

αααα

b. Populasi tak terbatas2

=e

Zn

σσσσαααα

d = besarnya toleransi

penyimpangan

10

Penentuan Jumlah Sampel

� Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling)

1. Dengan Metode Alokasi Proporsional

+=

22

2

22

22

2

hS

hNZEN

hS

hNNZ

n

αααα

ααααn

N

hN

hn =

2. Dengan Metode Alokasi Neyman

+=

22

2

22

2)(2

2

hS

hNZEN

hS

hNNZ

n

αααα

ααααn

hS

hN

hS

hN

hn

=

11

Penentuan Jumlah Sampel

� Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling).... Lanjutan

3. Dengan Metode Alokasi Optimum

∑ ∑

+=

22

2

22

)((2

2

hS

hNZEN

hC

hS

hN

hC

hS

hNZ

n

αααα

ααααn

hC

hS

hN

hC

hS

hN

hn

=

)(

12

Keterangan

n = ukuran (total) sampelN = ukuran (total) populasiNh = ukuran tiap strata populasi

nh = ukuran tiap strata sampel E = kesalahan yang bisa ditolerir

Zα = nilai distribusi normal baku (tabel-Z) pada α tertentuSh = standar deviasi strataCh = biaya setiap unit sampling per strata

Page 3: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

3

13

ILUSTRASI

“Suatu penelitian ingin mengkaji pendapatan rata-rata per bulan dari

pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan”

Populasi : seluruh pengrajin ukiran kayu jati yang ada di Kota

Medan

Ukuran Populasi : Banyaknya/total pengrajin ukiran kayu jati di Kota

Medan, misalnya 500 pengrajin

Kerangka Sampling : Daftar seluruh pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan,

berupa daftar nama, nomor tlp, alamat, dsb.

Sampel : Sejumlah/beberapa pengrajin ukiran kayu jati di Kota

Medan

Ukuran Sampel : Banyaknya/jumlah pengrajin ukiran kayu jati yang

diambil dari populasinya. Misalnya hanya 50 pengrajin

14

KLASIFIKASI METODE SAMPLING

TEKNIK SAMPLING

Probability Sampling Non Probability Sampling

SimpleRandom

Sampling

SistematicRandom

Sampling

Stratified Sampling

Cluster Sampling

Multi-Stage Sampling

ConvinienceSampling

PurposiveSampling

QuotaSampling

SnowballSampling

15

SIMPLE RANDOM SAMPLING

Metode pengambilan sampel yang memungkinkan peluang

terambilnya suatu unit sampel adalah sama besar.

Cara Pemilihan Sampel:

•Undian

•Kalkulator, tekan tombol : Ran #, untuk

mengeluarkan angka acak

•Komputer, misal di Excel: fungsi = RAND( )

•Tabel angka acak, tersedia di buku-buku sampling atau statistics

16

SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak)

tertentu antar sampel yang terpilih.

Tahapan Pemilihan Sampel :

Cari sampling frame, beri nomor unit sampel dari 1 sampai N

Tentukan ukuran sampel (n) yang diinginkan

Tentukan interval (k) : k = N / n

Pilih secara acak (gunakan cara undian, kalkulator atau tabel angka acak) bilangan bulat antara 1 sampai k sebagai sampel pertama

Ambil sampel berikutnya dengan interval k tersebut

17

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam

kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap

stratum tersebut diambil sampel secara acak.

Tahapan Pengambilan Contoh :

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen

Tentukan N, n, Nh (ukuran stratum ke-h), nh (ukuran contoh pada stratum ke-h)

Ambillah sampel pada setiap stratum secara acak (boleh juga acak sistematis)

Jumlah contoh tiap stratum (nh) boleh sama atau tidak tergantung berapa sampel yang akan dialokasikan ke tiap stratum

dari total sampel (n) yang diambil.18

CLUSTER SAMPLINGMetode pengambilan sampel yang digunakan untuk memilih sampel

yang berupa kluster/kelompok dari beberapa kelompok dalam populasi

dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil.

Tahapan Pengambilan sampel :

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok (kluster), biasanya menurut batas geografis wilayah/areal

Pilih secara acak atau sistematis beberapa kelompok sebagai sampel

Ukur semua unit (elemen) dalam tiap sampel kelompok

Page 4: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

4

19

MULTI-STAGE SAMPLING

Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya

dilakukan dalam dua tahap atau lebih.

Tahapan Pemilihan Sampel :

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok sebagai unit kerangka sampelnya

Pada tiap sampel kelompok, diambil lagi beberapa/sejumlah sampel; inilah pengambilan sampel tahap kedua

Ukurlah anggota sampel dari pengambilan tahap kedua tersebut

Ambil dari kerangka sampel tersebut beberapa kelompok sebagai sampel; inilah pengambilan sampel tahap pertama

20

CONVINIENCE SAMPLING

Metode pengambilan sampel berdasarkan pada keterbatasan elemen

dan kemudahan untuk mendapatkannya

Sample diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat

Penarikan sample dengan cara ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi murah cepat dan sering kali bermanfaat

Teknik Sampling ini untuk awal penelitian exploratif untuk mencari petunjuk awal tentang suatu kondisi yang menarik perhatian

Teknik Sampling ini sering kali dapat menyediakan bukti-bukti yang cukup melimpah, sehingga terkadang pengambilan sampel yang lebih

cangggih tidak diperlukan lagi

21

JUDGEMENT SAMPLING

Metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah

dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti

Perumusan kriterianya, subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat berperan

Umumnya diterapkan pada tahap awal suatu studi eksploratif

Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbangan dan intuisinya

Apabila intuisi dari peneliti tersebut benar, maka sampel yang dipilih oleh peneliti tersebut akan dapat mencerminkan karakteristik populasi

Ada dua Judgement Sampling :

1) Expert Sampling = sampling atas dasar keahlian

2) Purposive Sampling = sampling dengan maksud tertentu22

QUOTA SAMPLING

Pada dasarnya , sama dengan Judgement Sampling. Quota Sampling

dapat dikatakan sebagai Judgement Sampling dua tahap, yaitu:

Biasanya digunakan data dari populasi yang berkaitan

dengan demografi (kependudukan) , seperti: Lokasi

Geografis, Jenis Kelamin, Pendapatan, Usia dan

Pendidikan

Tahapan dimana merumuskankategori kontrol

Atau quota dari populasiyang akan diteliti:jenis kelamin, usia, ras

Tahapan penelitian bagaimana sampel akan diambil,dapat secara Convinience atau Judgement

tergantung pada situasi dan kondisi

23

SNOWBALL SAMPLING

Teknik Sampling ini sangat tepat digunakan apabila populasinya sangat

spesifik

Pertama-tama dilakukan interview terhadap suatu responden yang relevan, kemudian yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan /menunjuk

calon responden berikutnya yang memiliki spesifikasi/spesialisasi yang

sama

Cara pengambilan sampel dilakukan secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil,

makin lama menjadi semakin besar

seperti halnya apabila salju (snowball) yang menggelinding

Menuruni lereng gunung/bukit

Hal tersebut ditempuh, karena biasanya responden yang merupakan

anggota populasi yang spesifik tersebut saling mengenal karena

spesialisasi (profesi) mereka.

Penekanan relatif elemen-elemen yang diperlukan dalam survey sumberdaya hutan (sumber: Husch,1971)

24

Tujuan Survey

Informasi/data tentang: Areal Hutan

Tak

sira

n vo

lum

e

Tak

sira

n ri

ap

Eta

t

Sos

ial

Eko

nom

i

Lua

s

Top

o-gr

afi

Pem

i-li

kan

Tra

ns-

port

asi

Survey hutan nasional 2 2 2 2 2 2 2 2 Untuk menyusun rencana karya

1 2 2 2 1 1 1 2

Untuk survey pengenalan 2 3 3 2/3 2/3 3 3 2 Untuk menyusun pembalakan

2 1 3 1 1 3 3 3

Untuk rencana industri kehutanan

2 2 1 1 1 1 1 2

Untuk menaksir nilai tegakan

1 2 3 1 1 3 3 3

Untuk studi tata guna lahan

1 1 1 1 1 2 3 1

Untuk rencana rekreasi 2 2 1 1 3 3 3 1 Untuk studi watershed 1 1 2 2 2 2 2 1

Page 5: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

5

25 26

ANALISIS VEGETASI

• VEGETATION ANALYSIS IS THE WAY TO STUDY SPECIES COMPOSITION AND STRUCTURE OF PLANT

COMMUNITY

27

KOMPOSISI JENIS

STRUKTUR VEGETASI

SAMPLING

AREA

BENTUK UNIT SAMPLING

TEKNIK ANALISIS VEGETASI

UKURAN UNIT

SAMPLING

PELETAKKAN UNIT

SAMPLING

ANALISIS VEGETASI

28

Pertimbangan Bentuk US

� Bujursangkar� Jalur (strip/rectangular)� Lingkaran (circle)

• Kemudahan layout• Keefisienan

Bentuk Unit Samping (US)

29

1. Ukuran Minimum US ?2. Jumlah Minimum US ?

Pertimbangan Ukuran US

� Kehomogenan Vegetasi

� Ukuran Vegetasi

� Kerapatan

� Keanekaragaman Jenis

� Habitus

Cara Semi Objektif

� Kurva Spesies-Area (Species Curve Area)

Ukuran Unit Sampling (US)

30

Ukuran Unit Sampling (US)

� Kuadrat yang berukuran kecil sering lebih efisien dibandingkan kuadrat berukuran besar.

� Prinsip penentuan ukuran petak adalah bahwa petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat

dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian

Page 6: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

6

31

Ukuran Unit Sampling (US)

� Ukuran kuadrat harus memenuhi tiga syarat, yaitu:

� harus dapat mencakup sebanyak mungkin jenis floradalam komunitas yang bersangkutan.

� habitat dalam kuadrat harus diusahakan sehomogen mungkin; dan

� penutupan vegetasi dalam kuadrat harus diusahakan sehomogen mungkin.

� Contoh: satuan contoh sebaiknya tidak mencakup daerah terbuka yang cukup luas atau sebaiknya tidak didominasi (50% dari luas contoh) oleh satu jenis dan 50% lagi oleh jenis yang kedua.

32

Contoh :

SAMPLE PLOT (S.P) 1 (1M2) : 11 SPECIES

S.P. 2 (4M2) : 15 SPECIES

S.P. 3 (8M2) : 17 SPECIES

S.P. 4 (16M2) : 19 SPECIES

S.P. 5 (32M2) : 20 SPECIES

1

2

3

4

5

m

n

1 84 16 32A

2

10

20

SAMPLE PLOT AREA (m2)

TO

TAL

NU

MB

ER

OF

SP

EC

IES

(C

UM

UL

AT

IVE

)

33

1. Secara acak (random sampling)

Cara yang umum dipakai:

���� Apabila lapangan dan vegetasi homogen

Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

34

2. Secara sistematik (systematic sampling)

� Lebih praktis� Lebih menggambarkan

karakteristik komunitas flora

Cara yang umum dipakai (lanjutan):

Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

35

3. Secara sengaja (expert sampling atau purposive sampling)

Cara yang umum dipakai (lanjutan):

Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

36

Kriteria tahapan pertumbuhan ���� Contoh:

Semai : kecambah sampai H<1,5 M

Pancang : H ≥≥≥≥ 1,5 M s.d. Diameter (D) <10 CM

Tiang : D antara 10 CM s.d. < 20 CM

Pohon : D ≥≥≥≥ 20 CM

Tumbuhan bawah : selain permudaan pohon

Page 7: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

7

37

Ukuran sub-US untuk setiap tahapan pertumbuhan

Cara tersarang (Nested Sampling)

2

3

4

(1) Semai dan tumbuhan bawah : 2 X 2 M2, 2 X 5 M2, 1 X 1 M2 (2) Pancang : 5 X 5 M2(3) Tiang : 10 X 10 M2(4) Pohon : 20 X 20 M2

1

38

Karakter flora yang diukur/diamanti di

lapangan

Nama jenis

Jumlah individu

Diameter/penutupan tajuk

Diameter batang :

� DIAMETER setinggi dada (DIAMETER AT BREAST-HEIGHT;DBH) ���� 1,3 m dari permukaan tanah

� DIAMETER pada 20 CM di atas banir

� DIAMETER pada 20 CM di atas akar tunjang

Tinggi total dan tinggi bebas cabang

39

Metoda Analisis Vegetasi

A. Metoda petak1. Metoda kuadrat

1.1. Petak tunggal1.2. Petak ganda

2. Metoda jalur (transect)3. Metoda garis berpetak4. Kombinasi metoda jalur dan garis

berpetak40

Metoda Analisis Vegetasi

B. Metoda tanpa petak

1. Metoda BITTERLICH

2. Metoda titik terpusat

3. Metoda berpasangan acak

4. Metoda garis sentuh

5. Metoda titik sentuh

41

A. Metoda Petak (lanjutan)

A.1. Metoda Kuadrat

A.1.1. Petak Tunggal

10M

5M

2M

40M

40M

20M

42

A.1. Metoda Kuadrat (lanjutan)

A.1.2. Petak ganda

RANDOM SISTEMATIC

Page 8: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

8

43

A.2. Metoda jalur20 m

10 m

2 m

5 m

20 m

10 m

2 m

5 m

� paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi tanah,

topografi dan elevasi

� Jalur-jalur harus dibuat memotong garis-garis topografi, misal tegak lurus garis pantai, memotong sungai, dan menaik atau menurun lereng gunung

44

A.3. Metoda Garis Berpetak

20 m

10 m

5 m2 m

x m

20 m

10 m

5 m2 m

x m

45

A.4. Metoda Kombinasi Jalur dan Garis Berpetak

20 m

10 m

5 m2 m

46

TALLY SHEET untuk tumbuhan bawah, semai dan pancang

Petak ke Spesies n (ind)

1 ......

...

...

...

...

2 ......

...

...

... ......

...

...

n ......

...

...

A. Metoda Petak (lanjutan)

Lokasi : Posisi Geografis :

Desa, Kec., Kab : Tanggal :

Surveyor :

47

TALLY SHEET untuk tiang dan pohon

Petak ke Spesies Diameter (cm) Tinggi (m)

1 ...

...

...

...

...

...

...

...

...

2 ...

...

...

...

...

...

... ...

...

...

...

...

...

n ...

...

...

...

...

...

A. Metoda Petak (lanjutan)

Lokasi : Posisi Geografis :

Desa, Kec., Kab : Tanggal :

Surveyor :

48

Ringkasan analisis vegetasi dengan metoda petak

A. Metoda Petak (lanjutan)

Species Kerapatan

(ind/ha)

Kerapatan

Relatif

Frekuensi

(%)

Frekuensi Relatif

(%)

Dominansi

(m2/ha)

Dominansi relatif

(%)

Nilai Penting (%)

A

B

C

D

...

...

dst

Page 9: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

9

49

Analisis Data untuk Metoda Petak

)/(;SAMPLING UNITLUAS

JENIS SUATU INDIVIDU JUMLAHKERAPATAN haind=

100JENIS SELURUH KERAPATAN

JENIS SUATU KERAPATANXRELATIFKERAPARAN =

)/2(;SAMPLING UNITLUAS

JENIS SUATU DASARBIDANG LUAS TOTALhamDOMINANSI =

100JENIS SELURUH DOMINANSI TOTAL

JENIS SUATU DOMINANSIRELATIF DOMINANSI X=

50

PETAK SELURUH JUMLAHJENIS SUATU DITEMUKANPETAK JUMLAH

FREKUENSI =

100JENIS SELURUH FREKUENSI TOTAL

JENIS SUATU FREKUENSI RELATIF FREKUENSI X=

Analisis Data untuk Metoda Petak (lanjutan)

I. Nilai Penting

a. pohon dan tiang

= Kerapatan Relatif + Frekuensi Relatif + Dominansi Relatif

b. semai, pancang, tumbuhan bawah

= Kerapatan Relatif + Frekuensi Relatif

II. Summed Dominant Ration

= (Kerapatan Relatif + Dominansi Relatif) / 2

51

B. Metode Tanpa Petak

B.1. BITTERLICH METHOD

66 CM

Bitterlich Stick

Pohon yang tampak berdiameter lebih besar dan sama dengan plot seng didaftar namanya dan diukur

52

B.1. Bitterlich Method (Continued)

Tally Sheet of Bitterlich Method

Species Sampling Points Total Average Basal Area

1 2 3 ... n

Total

53

B.1. Bitterlich Method (Continued)

BA = x 2,3 (m2/ha)Nn

DATA ANALYSIS

BA = BASAL AREA; 2.3 = BITTERLICH STICK FACTOR

N = banyaknya pohon dari jenis yang bersangkutan, n = banyaknya titik-titik pengamatan dimana jenis itu ditemukan

54

B.2. Point Quarter Method

d1

d2

d3

d4

Kelebihan:• metoda percobaan tanpa petak contoh yang paling efisien karena:

•pelaksanaannya di lapangan memerlukan waktu yang lebih sedikit,• mudah dan tidak memerlukan faktor koreksi dalam menduga kerapatan individu tumbuhan.

Kekurangan/keterbatasan: •setiap kuadran harus terdapat paling sedikit satu individu tumbuhan, dan •setiap individu tidak boleh terhitung lebih dari satu kali.

Page 10: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

10

55

B.2. Point Quarter Method (Continued)

Sampling Point

Species Quadrat 1 Quadrat 2 Quadrat 3 Quadrat 4

D (cm)

H (m)

d(m)

D (cm)

H (m)

d(m)

D (cm)

H (m)

d(m)

D (cm)

H (m)

d(m)

TALLY SHEET OF POINT QUARTER METHOD

56

Data Analysis

B.2. Point Quarter Method (Continued)

Relative Density =Individuals of a species

Total individuals of all speciesX 100

Density =Relative density of a species

100X total density of all species

Dominance = density of species X average dominance value for species

Relative Dominance =Dominance for a species

Total dominance for all speciesX 100

Total density of all species =Unit area

(mean point-to-plant distance)2

57

Data Analysis (Continued)

B.2. Point Quarter Method (Continued)

Relative Frequency =Frequncy value for a species

Total of frequency values for all speciesX 100

Frequency =Number of points at which species occurs

Total number of points sampled

Importance Value = relative density + relative dominance + relative frequncy

58

B.3. Ramdom Pairs Method

90

Randompoint

Measureddistance

Individual nearest to point

Nearest neighborin opposite 180o sector

59

B.3. Ramdom Pairs Method (Continued)

Sampling

Points

Species D

(cm)

H

(m)

d

(m)

60

DATA ANALYSIS

B.3. Ramdom Pairs Method (Continued)

Total density of all species =Unit area

(0.80 X mean point-to-plant distance)2

Absolute and relative values for density, dominance, and frequency and the importance value may be determined by the formulas previously given for the point-quarter method

Page 11: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

11

61

B.4. Line Intercept Method50 – 100 kaki ( 1 kaki = 30,48 cm)

x m x m x m

Pita Ukur

x m

Species Interval

1 2 3 .... N

TALLY SHEET OF LINE INTERCEPT METHOD

62

DATA ANALYSIS

B.4. Line Intercept Method (Continued)

Relative density =Total individuals of a species

Total individuals of all speciesX 100

Dominance or cover(as % of ground surface)

Total of intercept lengths for a species

Total transect lenghtX 100=

Relative dominance =Total of intercept lengths for a species

Total of intercept lenghts for all speciesX 100

63

DATA ANALYSIS

B.4. Line Intercept Method (Continued)

Frequency =Intervals in which species occurs

Total number of transect intervalsX 100

Relative frequency =Frequency value for a species

Total of frequrncy values for all speciesX 100

Importance Value = relative density + relative dominance + relative frequncy

64

B.5. Point Intercept Method

110 cm

10 cm

10 cm

kawat

65

B.5. Point Intercept Method (Continued)

TALLY SHEET OF POINT INTERCEPT METHOD

Species Random Point Intercept

1 2 3 .... N

66

B.2. Point Intercept Method (Continued)

Data Analysis

Dominance =Number of point intercept for a species

Total of point intercept for all speciesX 100

Relative Dominance =Dominance values of a species

Dominance values of all speciesX 100

Absolute and relative values for density, and frequency and the importance value may be determined by the formulas previously given for the quadrat sampling technique

Page 12: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

12

Pengukuran Dimensi PohonPengukuran Dimensi Pohon

Apa saja dimensi Apa saja dimensi pohon yang diukur?pohon yang diukur?

@Onrizal

Dimensi pohon� Husch et

al. (2003):� umur,

� diameter,

� luas bidang dasar,

� tinggi,

� bentuk batang, dan

� kerapatan tajuk.

� Akan tetapi secara umum terdapat dua parameter yang paling sering diukur, yaitu

diameter dan tinggi pohon

� Van Laar & Acka (2007):• umur, • diameter, • luas bidang dasar, • tinggi total, • tinggi kayu pertukangan, • volume total, • volume kayu

pertukangan, • bentuk batang, • ketebalan batang, dan • riap.

Pengukuran Diameter Pohon

� Diameter pohon yang biasa di ukur adalah diameter setinggi dada (dbh, diameter at breast height), yakni diameter pohon pada ketinggian: � 130 cm dari permukaan tanah (mis. di

Indonesia)

� 137 cm di atas permukaan tanah, (mis. di USA)

� Selain itu ada beberapa istilah seperti diameter pangkal, diameter pada posisi 0,1 tinggi pohon, dan diameter ujung

Pengukuran diamater pohon

� Alat-alat yang umum digunakan untuk pengukuran diamater pohon

Caliper

Biltmore Stick

Bitterlich Stick

Spiegel Relascope Bitterlich

Laser Impulse 200 Laser Impulse 200

@Winrock International

Sumber Gambar: Fahutan IPB, kecuali Laser Impulse& phi band

Phi band

@Southwestern Environmental

Consultants, Inc

Pengukuran diameter pohon

Sumber: Pedoman Pelaksanaan IHMB

Page 13: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

13

Pengukuran diameter pohon

Sumber: Pedoman Pelaksanaan IHMB

Pengukuran diameter pohon

Sumber: BSN 2011

Pengukuran Tinggi Pohon

� Apa itu tinggi pohon?

� jarak terpendek antara suatu titik (pada pohon) dengan titik proyeksinya pada bidang datar (permukaan tanah)

� Seringkali dirancukan dengan “panjang”:� jarak yang menghubungkan antara dua titik

pada batang yang diukur menurut atau tidak menurut garis lurus

Pengukuran Tinggi Pohon

Sumber: Departemen Manajemen Hutan Fahutan IPB

� Ilustrasi : tinggi vs panjangT

ing

gi =

pa

nja

ng

Tin

gg

i

Klasifikasi Tinggi Pohon

� Tinggi total: jarak antara titik pucuk pohon dengan proyeksinya pada bidang datar

� Tinggi bebas cabang: jarak antara titik lepas dahan atau lepas cabang atau batas tajuk dengan proyeksinya pada bidang datar

� Tinggi sampai batas diameter tertentu: tergantung tujuan dan kegunaan:� Tinggi kayu pertukangan (timber/merchantable

height)� Tinggi kayu tebal:

� pada pohon conifer (mis. pinus): tinggi sampai diameter7 cm atau 10 cm

� Identik dengan kayu pertukangan untuk jenis conifer

Pengukuran Tinggi Pohon

@Philip (1994)

Page 14: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

14

Pengukuran Tinggi Pohon

� Pengukuran secara langsung:

� Memanjat pohon

� Menggunakan tongkat ukur

� Kurang praktis dan hanya cocok untuk pohon yang tidak terlalu tinggi

� Pengukuran secara tidak langsung:

� Menggunakan alat-alat ukur tinggi (hypsometer)

Contoh “praktis” pengukuran tinggi pohon

Alat ukur tinggi pohon

� Klasifikasi alat berdasarkan prinsip pengukurannya:

� Prinsip geometri : menggunakan prinsip segitiga sebangun :

� Contoh: Christen meter, Walking stick, Weise hypsometer, Dendrometer � Tidak memerlukan pengukuran jarak datar

Alat ukur tinggi pohon

� Klasifikasi alat berdasarkan prinsip pengukurannya:� Prinsip trigonometri : cara pengukurannya menggunakan

perhitungan sudut dan jarak:� Contoh: Haga, Blumeleiss, Suunto hypsometer, Abney level,

Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB) � memerlukan pengukuran jarak

datar

Contoh alat ukur tinggi pohon

Haga Abney Level

Sumber Gambar: The Australian National University

Blume Leiss

Sp

ieg

el R

ela

sko

p

Contoh alat ukur tinggi pohon

Suunto Clinometer

@The Australian National University@The Australian National University

Laser Impulse 200 Laser Impulse 200

@Winrock International

Page 15: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

15

Pengukuran Tinggi Pohon

� Contoh

S=

Sumber Gambar: The Australian National University

Pengukuran Tinggi Pohon

� Contoh

Sumber: Michael Kuhns

Pengukuran Tinggi Pohon

� ContohSumber: Department of Environment and Climate Change NSW, 2007

Pengukuran Tinggi Pohon

� Contoh

Sumber: Department of Environment and Climate Change NSW, 2007

Pengukuran Tinggi Pohon

� Contoh

Sumber: Department of Environment

and Climate Change NSW, 2007

Pengukuran Tinggi Pohon

� Contoh

Sumber: Department of Environment and Climate Change NSW, 2007

Page 16: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

16

Kesalahan pengukuran Tinggi Pohon

� Pengukuran tinggi pohon lebih sulit (why?)

� Sumber-sumber kesalahan:

� Kesalahan alat:

� Pembagian skala kurang teliti atau kurang lengkap

� Tingkat ketelitian alat yang kurang baik

� Kedudukan alat waktu pengukuran tidak tepat

� Kesalahan tenaga pengukur:

� Pengukur kurang berpengalaman (kurang terampil)

� Pengukuran dilakukan terburu-buru

Kesalahan pengukuran Tinggi Pohon

� Sumber-sumber kesalahan (lanjutan):

� Kesalahan karena faktor lingkungan:

� Faktor fisik/topografi areal, iklim, tumbuhan bawah, dll yang kurang mendukung

� Kesalahan akibat posisi pohon:

� Tajuk terlalu tebal:

� menyebabkan salah menentukan puncak pohonsehingga hasil pengukuran “overestimate”

� Pohon berdiri miring:

� menyebabkan “overestimate” atau “underestimate”

Kesalahan pengukuran Tinggi Pohon

� Ilustrasi bila tajuk tebal

Husch et al. (2003)

Kesalahan pengukuran Tinggi Pohon

� Ilustrasi bila pohon miring

Husch et al. (2003)

Cara mengurangi kesalahan pengukuran tinggi pohon

� Menentukan arah kemiringan pohon, kemudian pengukuran dilakukan dari arah tegak lurus dgn kemiringan pohon tsb.

� Memperkirakan titik proyeksi puncak pohon pada bidang datar di tanah, sehingga sewaktu membidik ke pangkal pohon maka titik inilah yg dibidik dan bukannya pangkal pohon itu sendiri

� Untuk mengatasi kesalahan karena faktor lingkungan, lakukanlah pengukuran pada waktu yg tepat (cuaca mendukung), dipilih pada areal yg tepat, pembabatan tumbuhan bawah, dll

� Banyak latihan menggunakan alat ukur tinggi �

keterampilan

Sampling Fauna: BurungSampling Fauna: Burung� Pengamatan pada burung

dalam kerapatan kecil dari

atas perahu.

� Pada kerapatan besar, menggunakan monokuler-tripod untuk identifikasi

dan menghitung.Identifikasi

burung

Page 17: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

17

97

Keanekaragaman spesies

Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) :

H' = - ∑ pi ln pi

Dimana, pi =Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan

keseluruhan jenis (ni/N)

98

Contoh Perhitungan:

Spesies Area

a b c d e

N1 10 29 91 100 20

N2 10 19 1 100 20

N3 10 14 1 100 20

N4 10 11 1 100 20

N5 10 9 1 100 20

N6 10 7 1 100 0

N7 10 5 1 100 0

N8 10 3 1 100 0

N9 10 2 1 100 0

N10 10 1 1 100 0

Jumlah Spesies 10 10 10 10 5

Jumlah Individu 100 100 100 1000 100

H' 1,00 0,86 0,22 1,00 0,70

Sumber: Barus, 2007

99

Contoh Kriteria Indeks Keanekaragaman:

Derajat Pencemaran Indeks diversitas (H')

Tidak Tercemar > 2,0

Tercemar Ringan 1,6 - 2,0

Tercemar Sedang 1,0 - 1,6

Tercemar Berat/Parah < 1,0

Sumber: Barus, 2007

Pencemaran vs keanekaragaman biota air

100

Contoh Kriteria Indeks Keanekaragaman:

Sumber: Restu, 2002

Keanekaragaman vs karakteristik ekosistem

(based on macrozoobenthos diversity)

Indeks diversitas (H')

Karakter Ekosistem

≥ 3,3 Keanekaragaman tinggi, stabilitas ekosistem mantap, produktivitas tinggi, tahan terhadap

tekanan ekologis

1,0 - 3,3 Keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan

ekologis sedang

< 1,0 Keanekaragaman rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan

yang berat dan ekosistem tidak stabil

101

Status FloraStatus Flora

��Jenis komersialJenis komersial

��Jenis dilindungi (oleh peraturan Jenis dilindungi (oleh peraturan

nasional atau internasional)nasional atau internasional)

��Jenis endemikJenis endemik

��Sumber pakan, habitat etc dari satwa Sumber pakan, habitat etc dari satwa

tertentutertentu

102

For more information:

Please call me at:

081314769742

onrizal.wordpress.com

Page 18: Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling · PDF filePada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana(Simple Random Sampling) 2 2 2 2 2 ... E = kesalahan yang bisa ditolerir ... kategori

18

ICONES'09 Banda Aceh 103