93
TUGAS AKHIR UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN VARIASI JUMLAH KLOS Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil Disusun Oleh : ARIEF EDI WIBOWO 02 511 032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA JOGJAKARTA 2007 i

teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

  • Upload
    hasma

  • View
    84

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

TUGAS AKHIR

UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN

VARIASI JUMLAH KLOS

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil

Disusun Oleh :

ARIEF EDI WIBOWO

02 511 032

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

JOGJAKARTA

2007

i

Page 2: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

HALAMAN PENGESAHAN

UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN

VARIASI JUMLAH KLOS

Disusun Oleh :

ARIEF EDI WIBOWO 02 511 032

Mengetahui TelahDiperiksa dan Disetujui

Ketua Jurusan Teknik Sipil Oleh Dosen Pembimbing :

( IR.H.FAISOL AM.MS ) ( IR.H.SOESASTRAWAN.MS ) Tanggal : Tanggal :

ii

Page 3: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

MOTTO

Dan kamu tidak mampu mewujudkan keinginanmu kecuali ALLAH

Tuhan Semesta Alam menghendakinya.

( Qs At-Takwir : 29 )

…ALLAH Maha Tau akan segala hal

( Qs An-Nuur : 35 )

Barang siapa yang jujur dalam segala perbuatan, maka ALLAH akan

marah kepada orang yang membuatnya marah

Kita semua dilahirkan dengan sayap. Mengapa kamu lebih suka

merangkak dalam menjalani hidup..?

Dari yang kita peroleh, kita dapat menghidupi diri kita, namun yang

kita berikan dapat menciptakan kehidupan.

iii

Page 4: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

HALAMAN PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya kecilku ini untuk : Ayah dan Ibuku tercinta, Yang telah dengan sabar, perhatian dan penuh kasih sayang, membimbing dan membesarkanku selama ini, Bapak..Ibu...akhirnya anakmu ini selsesai sudah kuliahnya dan semoga bisa membanggakan bapak dan ibu...Maaf kalo selama ini arif sering menyusahkan dan bikin pikiran bapak n ibu........ Ekhaku sayang yang telah menjadi sumber inspirasi dan semangat dalam hidup. Makasih bgt ya yang atas perhatiannya dan dukungannya. Biar cerewet tapi memberi semangat qo.. Doain Mas ya yang,biar cepet dapet kerja...AMIN.. Dan untuk Almamaterku, Terima kasih telah menghantarkanku ke masa depan

iv

Page 5: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan

rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas

akhir yang merupakan salah satu syarat memperoleh jenjang kesarjanaan S1 pada

jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta.

Tujuan utama dari Tugas Akhir atau penelitian Uji Kuat Tekan Batang

Ganda Dengan Variasi Jumlah Klos adalah untuk memperoleh gambaran tentang

kuat desak atau beban maksimum dari batang ganda kayu glugu. Dari hasil

penelitian ini, diharapkan komponen struktur kolom batang ganda ini dapat

dipakai sebagai bahan alternatif yang tepat untuk kolom bangunan sederhana.

Penulis dalam menyelesaikan penelitian ini telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis banyak

mengucapkan terima kasih sebesar–besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah banyak memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta

perlindungan kepada penulis.

2. Bapak Dr.Edy Suandi Hamid, M.Ec, selaku Rektor Universitas Islam

Indonesia.

3. Bapak Dr.Ir.H Ruzardi, MS, selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.

4. Bapak Ir.H Faisol AM, MS, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.

5. Bapak Ir.H Soesastrawan, MS, selaku Dosen pembimbing Tugas Akhir yang

telah dengan sabar dan pengertian membimbing serta memberikan masukan

kepada penulis sehingga selesainya tugas akhir ini.

6. Kedua orang tua serta adikku tercinta yang telah banyak memberikan kasih

sayang, doa dan nasihat yang tak ternilai selama ini kapada penulis.

7. EkhaQ sayank, makasih atas perhatian, kasih sayang dan dukungannya.

v

Page 6: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

8. Sahabatku Wahyu dan Hendro makasih dah bantu ngelab.

9. Mas Aris, yang sudah berjuang mati-matian membantu urusan lab.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu saran dan kritik yang sifatnya membangun diharapkan guna perbaikan dari

karya ini. Akhirnya harapan penulis, tugas akhir ini dapat berguna bagi semua

pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.

Yogyakarta, November 2007

Penulis

vi

Page 7: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iv

ABSTRAKSI.......................................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xii

DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................2

1.5 Batasan Masalah...................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menurut Suwarno Wiryomartono........................................................4

vii

Page 8: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

2.2 Menurut Gurfinkel..........................................................................4

2.3 Spasi Kolom Menurut Stalnaker dan Haris....................................5

2.4 Spasi Kolom Menurut Faherty.......................................................6

2.6 Penelitian Sejenis Sebelumnya......................................................6

BAB III. LANDASAN TEORI

3.1 Karakteristik Kayu................................................................................7

3.1.1 Pengujian Berat Jenis Kayu........................................................8

3.1.2 Pengujian Tegangan Bahan........................................................8

3.1.3 Penentuan Modulus Elastisitas Kayu.........................................9

3.2 Batang Desak.......................................................................................10

3.2.1 Batang Tunggal..........................................................................12

3.2.2 Batang Ganda.............................................................................12

3.2.3 Jarak Klos.................................................................................. 13

3.2.4 Faktor Tekuk..............................................................................14

3.3 Sanbungan Baut...................................................................................17

BAB IV. METODELOGI PENELITIAN

4.1 Bahan Penelitian..................................................................................18

4.2 Peralatan Penelitian.............................................................................18

4.3 Model Benda Uji.................................................................................21

4.4 Metode Penelitian...............................................................................22

4.5 Bagan Alir Penelitian..........................................................................23

viii

Page 9: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian..................................................................................24

5.1.1 Modulus Elastisitas Kayu...................................................24

5.1.2 Kuat Desak Batang Tunggal.............................................. 27

5.1.3 Kuat Desak Batang Ganda..................................................28

5.1.4 Hubungan Jarak Klos Dengan Kuat Desak Maksimum

Batang Ganda.....................................................................33

5.2 Pembahasan............................................................................35

5.2.1 Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji.............................35

5.2.2 Perbandingan Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji Batang

Tunggal Dengan Batang Ganda.....................................38

5.2.3 Perilaku Benda Uji Terhadap Beban Desak......................38

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan........................................................................................41

6.2 Saran..................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................43

LAMPIRAN........................................................................................................44

ix

Page 10: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iv

ABSTRAKSI.......................................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xii

DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang......................................................................................1

1.7 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.8 Tujuan Penelitian..................................................................................2

1.9 Manfaat Penelitian................................................................................2

1.10 Batasan

Masalah...................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

x

Page 11: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

2.1 Menurut Suwarno Wiryomartono........................................................4

2.2 Menurut Gurfinkel..........................................................................4

2.3 Spasi Kolom Menurut Stalnaker dan Haris....................................5

2.4 Spasi Kolom Menurut Faherty.......................................................6

2.6 Penelitian Sejenis Sebelumnya......................................................6

BAB III. LANDASAN TEORI

3.1 Karakteristik Kayu................................................................................7

3.1.1 Pengujian Berat Jenis Kayu........................................................8

3.1.2 Pengujian Tegangan Bahan........................................................8

3.1.3 Penentuan Modulus Elastisitas Kayu.........................................9

3.2 Batang Desak.......................................................................................10

3.2.1 Batang Tunggal..........................................................................12

3.2.2 Batang Ganda.............................................................................12

3.2.3 Jarak Klos.................................................................................. 13

3.2.4 Faktor Tekuk..............................................................................14

3.3 Sanbungan Baut...................................................................................17

BAB IV. METODELOGI PENELITIAN

4.1 Bahan Penelitian..................................................................................18

4.2 Peralatan Penelitian.............................................................................18

4.3 Model Benda Uji.................................................................................21

4.4 Metode Penelitian...............................................................................22

xi

Page 12: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

4.5 Bagan Alir Penelitian..........................................................................23

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian..................................................................................24

5.1.1 Modulus Elastisitas Kayu...................................................24

5.1.2 Kuat Desak Batang Tunggal.............................................. 27

5.1.3 Kuat Desak Batang Ganda..................................................28

5.1.4 Hubungan Jarak Klos Dengan Kuat Desak Maksimum

Batang Ganda.....................................................................33

5.2 Pembahasan............................................................................35

5.2.1 Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji.............................35

5.2.2 Perbandingan Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji Batang

Tunggal Dengan Batang Ganda.....................................38

5.2.3 Perilaku Benda Uji Terhadap Beban Desak......................38

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan........................................................................................41

6.2 Saran..................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................43

LAMPIRAN........................................................................................................44

xii

Page 13: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Sampel Uji Desak Kayu.................................................................... 9

Gambar 3.2 Grafik Tegangan Regangan...............................................................10

Gambar 3.3 Batang Tunggal..................................................................................12

Gambar 3.4 Batang Ganda .................... ...............................................................12

Gambar 3.5 Lentur Pada Batang Akibat Beban Desak .........................................13

Gambar 4.1 Mesin Uji Kuat Desak .......................................................................18

Gambar 4.2 Hidraulic Jack ...................................................................................19

Gambar 4.3 Loading Frame ..................................................................................19

Gambar 4.4 Dial Gauge ........................................................................................20

Gambar 4.5 Flow Chart Penelitian ……………………………………………...23

Gambar 5.1 Grafik Tegangan Regangan sampel 1 ..............................................25

Gambar 5.2 Grafik Tegangan Regangan Sampel 2 ............................................27

Gambar 5.3 Grafik Gabungan Beban defleksi Batang Tunggal 1 .......................28

Gambar 5.4 Grafik Gabungan beban defleksi Sampel 1 .....................................30

Gambar 5.5 Grafik Gabungan beban defleksi Sampel 2 .....................................31

Gambar 5.6 Grafik Gabungan beban defleksi Sampel 3 .....................................32

Gambar 5.7 Grafik Hubungan Pmax – L1/d Sampel 1 .......................................33

Gambar 5.8 Grafik Hubungan Pmax – L1/d Sampel 2 .......................................34

Gambar 5.9 Grafik Hubungan Pmax – L1/d Sampel 3 .......................................34

Gambar 5.10 Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sampel 1 .........................36

Gambar 5.11 Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sampel 2 .........................37

Gambar 5.12 Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sampel 3 .........................37

xiii

Page 14: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Hubungan Kelas Kuat dan Berat Jenis Kayu ……………………….. ..7

Tabel 3.2 Tegangan Ijin Kayu Mutu A ..................................................................7

Tabel 5.1 Kuat Desak Kayu Sampel 1 ................................................................. 25

Tabel 5.2 Kuat Desak Kayu Sampel 2 ................................................................. 26

Tabel 5.3 Kuat Desak Batang tunggal 1 ...............................................................28

Tabel 5.4 Kuat Desak Benda Uji 1 degan Klos 2 ............................................... .29

Tabel 5.5 Kuat Desak Benda uji 2 dengan Klos 2 ……………........................... 30

Tabel 5.6 Kuat Desak Benda uji 3 dengan Klos 2 ................................................32

Tabel 5.7 Hubungan Beban maksimum – (L1/d) .................................................33

Tabel 5.8 Beban Maksimum .................................................................................36

Tabel 5.9 Beban Maksimum Batang Tunggal dan Batang Ganda.........................38

Tabel 5.10 Pmax Teoritis dan Pmax Hasil Uji…………………………………..39

xiv

Page 15: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Gambar Benda Uji..................................................................................................44

Data tes Tarik Kayu Glu Searah Serat...................................................................49

Data Perhitungan Teoritis Batang Ganda...............................................................51

Tabel Kuat Tekan Batang Tunggal Dan Batang Ganda.........................................59

Dokumentasi..........................................................................................................76

xv

Page 16: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

DAFTAR NOTASI

a = Jarak antar batang ganda (cm)

b = Lebar benda uji dan klos (cm)

h = Tinggi benda uji dan klos (cm)

g = Berat jenis kayu (kg/cm3)

A = luas (cm2)

E = Modulus elastisitas (kg/cm2)

L = Panjang batang (cm)

P = Gaya yang bekerja (kg)

V = Volume benda (cm3)

W = Berat benda (gr)

L1 = Jarak antara klos ujung dengan klos tengah

Lc = Jarak antara klos tengah dengan klos yang lain

ltk = Panjang tekuk

Fbr = Luas tampang bruto

Mc = Kadar lengas kayu kering oven

ix = Jari-jari arah x

iy = Jari-jari arah y

imin = Jari-jari inersia minimum

Ix = Momen Inersia arah x

Iy = Momen inersia arah y

It = Momen Inersia yang dihitung secara teoritis

Ig = Momen inersia yang dihitung dengan mengangap bagian ganda

Menjadi tunggal

Wo = Berat kayu basah (gr)

W1 = Beart kayu kering oven (gr)

σlt = Tegangan lentur ijin (kg/cm2)

σtk = Tegangan desak ijin sejajar arah serat (kg/cm2)

σtr = Tegangan tarik ijin sejajar arah serat (kg/cm2)

xvi

Page 17: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

σtk ┴ = Tegangan desak ijin tegak lurus arah serat (kg/cm2)

τ// = Tegangan geser ijin sejajar arah serat (kg/cm2)

σp = Tegangan sebanding (kg/cm2)

εp = Regangan sebanding

ω = Fator tekuk

λ = Kelangsingan batang

xvii

Page 18: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kayu sebagai bahan konstruksi yang masih banyak digunakan di

Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan lain-lain.

Keuntungan dari kayu yaitu sebagai bahan struktur bangunan yang tahan terhadap

gempa. Disamping itu ditinjau dari segi arsitektur, bangunan dari kayu memiliki

nilai estetika yang tinggi. Apalagi seperti kondisi saat ini setelah terjadi gempa,

masyarakat lebih memilih kayu sebagai bahan struktur bangunan.

Pada konstruksi rangka batang ( truss ) terdapat banyak batang yang

dibebani desak seperti kolom, rangka kuda-kuda, dan lainnya tidak dibuat tunggal,

melainkan ganda. Hal ini disebabkan karena pada konstruksi rangka terdapat

batang yang dibebani desak, sehingga batang tunggal tidak cukup kuat utuk

menerima gaya aksial desak yang cukup besar, sehingga terjadi tekuk ( buckling ).

Untuk menghindari bahaya tekuk, maka digunakan batang ganda yang

dihubungkan oleh suatu pengaku lateral yang disebut klos. Dengan menggunakan

batang ganda, momen inersia menjadi lebih besar sehingga batang tersebut

menjadi lebih kuat.

Page 19: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

2

1.2. Rumusan Masalah

Pada struktur rangka batang banyak terdapat batang yang dibebani desak,

dalam hal ini khususnya adalah kolom. Kekuatan batang tunggal umumnya yang

tersedia sangat terbatas untuk mendukung gaya aksial desak yang sangat besar.

Untuk itu digunakan batang ganda dengan penghubung klos untuk meningkatkan

kekuatan kolom. Untuk mendapatkan kekuatan batang ganda yang maksimal perlu

dicari jarak klos yang efisien. Sehingga didapatkan jumlah klos yg efisien. Jarak

klos pada batang ganda akan divariasi dengan menggunakan satu buah baut

sebagai alat sambung.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan batang

ganda dengan variasi jumlah klos, sehingga didapatkan jumlah klos yang mampu

menerima Pmax terbesar.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui :

1. Mengetahui jumlah efektif klos pada batang ganda, sehingga didapatkan

jarak klos yang optimal untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal.

2. Menambah pengetahuan tentang konstruksi kayu yang masih jarang

dilakukan penelitian.

Page 20: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

3

1.5. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan lebih terarah serta

mudah dipahami maka perlu adanya batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Kayu yang digunakan adalah kayu glugu super

2. Dimensi benda uji adalah ( b/h ): 4/6 cm

3. Dimensi klos ( b/h ): 4/7 cm, L : 12 cm dan 4/7, L : 18 cm.

4. Sambungan yang digunakan adalah sambungan baut tampang satu

5. Diameter baut yang digunakan : 3/8 “ ( 10 mm )

6. Jumlah baut yang digunakan adalah 1 buah, sesuai dengan PKKI 1961

untuk h > 18 cm dipakai 4 buah baut, sedangkan h ≤ 18 cm dipakai 2 buah

baut

7. Model benda uji yang dibuat masing-masing 3 buah benda uji, yaitu :

a. Jumlah Klos 2 : L = 200 cm, Lc = L = 186 cm

b. Jumlah Klos 3 : L = 200 cm, Lc = L = 93 cm

c. Jumlah Klos 4 : L = 200 cm, Lc = L = 62 cm

d. Jumlah Klos 5 : L = 200 cm, Lc = L = 46.5 cm

Page 21: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menurut Suwarno Wiyomartono

Didalam menentukan dukungan terhadap bahaya tekuk dalam arah //

(sejajar) sumbu bahan, maka batang-batang itu dapat dianggap sebagai satu

kesatuan, dengan syarat bahwa bagian-bagian susunan cukup saling terikat dengan

pertolongan klos-klos tekukan atau lazim disebut perangkai.

Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan bahwa sebuah batang ganda terdiri dari dua bagian yang ditempatkan

sedemikian sehingga momen inersia arah x sama dengan momen inersia arah y

(Ix=Iy), maka tertekuknya batang itu akan terjadi lebih dahulu dalam arah tegak

lurus sumbu bebas bahan. Dalam menentukan besarnya momen lembam terhadap

sumbu bebas bahan harus diberi faktor reduksi. Setiap batang desak harus

diselidiki momen lembamnya terhadap kedua sumbu. Dari batang ganda yang

terdiri dari dua bagian seperti di atas, didapat Ix = 2.1/2bh3 dan karena F = 2.bh,

maka didapat ix = 0,289h.

2.2 Menurut Gurfinkel ( 1981 )

Spasi kolom dibentuk oleh dua atau lebih batang – batang individu dengan

arah longitudinalnya paralel, dipisahkan pada ujung dan tengah bentang dengan

blok dan joint, yang mampu membentuk tahanan geser yang disyaratkan. Batang

tunggal pada spasi kolom disatukan atau diikat bersama pada ujung dan tengah

Page 22: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

5

batang oleh suatu blok spasi. Blok spasi penting ditengah bentang pada kolom

panjang dan dua spasi blok pada kedua ujungnya. Blok spasi harus memiliki

ketebalan yang sama dan paling tidak sama dengan batang tunggalnya, arah

seratnya harus sejajar dengan panjang kolomnya. Panjang minimum blok spasi

ujung ditentukan oleh jarak ujung yang disyaratkan oleh penghubung, yaitu posisi

pusat penghubung pada setiap blok ujung diukur oleh suatu jarak c. Kapasitas

kolom tergantung pada jarak c, yang merupakan variabel yang penting.

Sedangkan lebar bentang penghubung harus sama dengan lebar batang

tunggalnya. Penyambungan blok spasi dengan batang – batang tunggal biasanya

dilakukan dengan alat sambung baut atau paku.

2.3 Spasi Kolom Menurut Stalnaker dan Haris ( 1989 )

Spasi kolom dibentuk dari dua atau lebih batang-batang individu yang

dipisahkan pada ujung-ujung dan pertengahan bentang oleh blok-blok spasi.

Ujung blok-blok pemisah yang memisahkan batang-batang tunggal bertugas

meningkatkan kestabilan batang individu penyusun. Meningkatnya kestabilan

batang penyusun menyebabkan jarak antara, yang menjadi penyebab terjadinya

bahaya tekuk menjadi berkurang. Oleh karena itu kekuatan batang ganda ini tidak

hanya diharapkan meningkat dua kali lipat dari kekuatan batang tunggal tetapi

mungkin bisa meningkat lebih besar.

Page 23: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

6

2.4 Spasi Kolom Menurut Faherty ( 1989 )

Spasi kolom terdiri dari dua atau lebih batang-batang individu dengan

batang longitudinalnya paralel dan dipisahkan diujung serta ditengah bentang oleh

blok. Batang-batang individu dihubungkan diujung-ujung batang dengan

penghubung yang mampu meningkatkan kemampuan geser yang disyaratkan

antara batang-batang penyusun dan balok atau klos. Jika hanya ada sebuah blok

spasi yang tersedia di pusat bentang batang, hanya diperlukan baut. Apabila ada

dua atau lebih blok spasi digunakan, disyaratkan menggunakan penghubung kayu

( paku, baut, dll ). Spasi kolom digunakan sebagai batang-batang desak dalam

rangka batang dan sebagai pengaku kolom.

2.5 Penelitian Sejenis Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Maharyo dan Kuncoro yang berjudul

“Kuat Tekan Batang Ganda dengan Penghubung Klos dan Variasi Jarak

Klos”. Alat sambung yang merekan gunakan adalah paku berjumlah empat

buah dengan model sambungan paku bertampang dua. Disini mereka hanya

memvariasikan jarak klosnya dan model benda ujinya hanya batang ganda

biasa. Kayu yang digunakan adalah kayu bengkirai (Shorea Laevifolia Endert)

kelas kuat I-II, hasil yang didapatkan adalah jarak klos yang optimal tapi tidak

diketahui berapa banyak jumlah klosnya sehingga memberikan kekuatan yang

optimal.

Page 24: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

7

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Karakteristik Kayu

Untuk mengetahui karakteristik kayu yang akan digunakan pada penelitian

ini perlu diketahui berat jenis, tegangan, dan kelas kuat kayu terlebih dahulu. Di

bawah ini disajikan tabel 3.1 tentang hubungan antara kelas kuat dan berat jenis

kayu, dan tabel 3.2 tentang tegangan ijin kayu mutu A.

Tabel 3.1 : Hubungan Kelas Kuat dan Berat Jenis Kayu

Kelas kuat I II III IV V

Berat Jenis ≥ 0,90 0,60 – 0,89 0,40 – 0,59 0,30 – 0,39 < 0,30

Tabel 3.2 : Tegangan Ijin Kayu Mutu A

Tegangan Kelas Kuat Jati

(kg/cm2) I II III IV V (Tectonagrandiis)

σlt 150 100 75 50 - 130

σtk// = σtr// 130 85 60 45 - 110

σtk ┴ 40 25 15 10 - 30

τ// 20 12 8 5 - 15

Tegangan ijin tersebut menurut PKKI 1961 dapat ditentukan dengan

korelasi berat jenis, yaitu : σlt = 170 g

σtk// = σtr// = 150 g

Page 25: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

8

σtk ┴ = 40 g

τ// = 20 g

dengan : g = berat jenis kering udara ( kg/cm2 )

σlt = tegangan lentur ijin ( kg/cm2 )

σtk = tegangan desak ijin sejajar arah serat ( kg/cm2 )

σtr = tegangan tarik ijin sejajar arah serat ( kg/cm2 )

σtk ┴ = tegangan desak ijin tegak lurus arah serat ( kg/cm2 )

τ// = tegangan geser ijin sejajar arah serat ( kg/cm2 )

3.1.1 Pengujian Berat Jenis Kayu

Berat volume/berat jenis adalah perbandingan antara berat benda

dengan volume benda. Untuk pengukuran berat volume kayu dilakukan pada

kondisi kering udara dan kering tungku.

γ = VW ………………………………….. ( 3.1 )

dengan : γ = berat volume benda ( gr/cm2 )

W = berat benda ( gr )

V = volume benda ( cm3 )

3.1.2 Pengujian Tegangan bahan

Tegangan adalah besar gaya yang bekerja pada tiap satuan luas tampang

benda, dengan persamaan :

Page 26: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

9

σdsk = AP …………………………………….. ( 3.2 )

dengan : σ = tegangan ( kg/cm2 )

P = gaya yang bekerja ( kg )

A= luas ( cm2 )

Pengujian tegangan bahan yang dilakukan meliputi pengujian kuat desak

kayu. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan gaya searah serat kayu.

Bentuk sampel kayu yang akan diuji kuat desaknya seperti pada gambar 3.1

P

L

h

b

Gambar 3.1 : Sampel Uji Desak Kayu

3.1.3 Penentuan Modulus Elastisitas Kayu (E)

Modulus elastisitas kayu dapat diperoleh dari diagram tegangan regangan

uji desak kayu, yaitu dengan cara membandingkan tegangan dengan regangan

kayu. Gambar grafik tergangan regangan dapat dilihat pada gambar 3.2.

Page 27: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

10

σ (kg/cm2)

σp

εεp

Gambar 3.2 : Grafik Tegangan Regangan

E = p

p

εσ

…..............…..................................... ( 3.3 )

dengan : E = modulus elastisitas (kg/cm2)

σp = tegangan sebanding (kg/cm2)

εp = regangan sebanding

3.2 Batang Desak

Batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa untuk menghindari

bahaya tekuk. Untuk menentukan faktor tekuk (ω) terlebih dahulu harus

menentukan angka kelangsingan (λ), yaitu :

λ = miniltk ….........…………………………….. ( 3.4 )

dengan : λ = kelangsingan

Ltk = panjang tekuk

Page 28: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

11

imin = jari-jari minimum

Untuk menentukan besarnya ltk tegantung dari L dan sifat-sifat ujung batang :

1. Ujung-ujung batang bersendi, maka ltk = l

2. Sebuah ujung bebas dan ujung lainnya jepit, maka ltk = 2 l

3. Sebuah ujungnya sendi dan ujung lainnya jepi, maka ltk = 2l √2

Untuk konstruksi rangka batang, dianggap ltk = l

Setelah λ diketahui, ω dapat dilihat di daftar III PKKI 1961.

Untuk menghitung tegangan desak yang terjadi digunakan rumus :

σds// = ≤brF

Pω. σds//………………………………….. ( 3.5 )

dengan : σ = tegangan yang timbul

P = beban pada batang

ω = faktor tekuk

Fbr = luas tampang bruto

Page 29: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

12

3.2.1 Batang Tunggal

Gambar 3.3 : Batang tunggal

3.2.2 Batang Ganda

Batang ganda dapat terdiri dari dua, tiga ataupun empat batang tunggal

yang digabung dengan diberi jarak antara dan dihubungkan dengan memakai klos.

Pemberian jarak ini dengan maksud untuk memperbesar momen inersia yang

berarti juga memperbesar daya dukung.

Gambar 3.4 : Batang ganda double

y

x

b b

a

It = 4 Iy + 4F.e2 e = (a+b)/2

Ig = 1/12 h.(2b)3

Ir = 1/4 (It + 3 Ig)

iy = F

Ir2

ix = 0,289h

imin = i terkecil b

yIx = 1/12 bh3

Iy = 1/12 b3h

x h ix = 0,289 h

iy = 0,289 b

b

imin = i terkecil

Page 30: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

13

Komponen geser dari beban aksial timbul ketika batang tekan melentur.

Besarnya pengaruh geser terhadap pengurangan kekuatan batang desak sebanding

dengan deformasi yang ditimbulkan oleh gaya geser. Keruntuhan yang terjadi

akibat tekuk sering terjadi pada batang tekan yang langsing. Gaya tekuk tersebut

dihitung dengan rumus Euler :

Pcr = 2

2.Lk

EIπ ……………………………………. ( 3.6 )

dengan : Pcr = gaya tekuk

E = modulus elastisitas bahan

L = panjang bentang

I = momen inersia

3.2.3 Jarak Klos

Pada batang desak, pada saat dibebani akan tertekuk seperti pada gambar

3.5 dibawah ini.

Pkr

PtkD

N

S ½ L

T

½ L

Gambar 3.5 : Lentur Pada Batang Akibat Beban Desak

Page 31: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

14

Setiap tampang pada batang tersebut menderita gaya Pkr yang berarah

vertical. Di titik S gaya ini dapat diuraikan menjadi gaya N dan D yang arahnya

masing-masing sejajar dan tegak lurus batang klos perangkai yang terhubung

dengan suatu alat sambung. Dimana alat sambung dan klos tersebut berkewajiban

mendukung gaya lintang D. dari gambar diatas terlihat bahwa di tengah-tengah

batang ( titik T ) gaya lintang mencapai maximumnya di dekat titik sendi.

Oleh karena itu, klos perangkai tidak diletakkan di tengah batang, karena

di titik itu gaya lintang nol, sehingga perangkai bekerja tidak efektif. Jumlah

perangkai hendaknya genap dan ditempatkan pada jarak antara yang sama.

Demikian pula pada ujung-ujung batang harus diberi klos, karena di titik-titik itu

gaya lintang mencapai maksimum.

3.2.4 Faktor Tekuk

Batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga terjamin

stabilitasnya ( tidak ada bahaya tekuk ). Dalam PKKI 1961, hal ini diperlihatkan

dengan menggunakan persamaan :

//. tkFbrP σωσ ≤= ............................................. ( 3.7 )

Dengan σ = tegangan yang timbul.

P = beban pada batang.

ω = faktor tekuk

Fbr = luas tampang bruto

Page 32: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

15

Penyambungan antara batang-batang tersusun dengan memakai klos

bermanfaat agar semua komponen bekerja sebagai satu kesatuan. Komponen

geser dari beban aksial timbul ketika batang tekan melentur. Besarnya pengaruh

geser terhadap pengurangan kekuatan batang desak sabanding dengan deformasi

yang ditimbulkan oleh gaya geser. Apabila σds < σE maka rumus Euler akan

berlaku, dimana σE adalah tegangan proporsional, tetapi apabila σds > σE maka

rumus Euler tidak terpakai, yang dipakai adalah rumus Tetmayer yang didasarkan

atas hasil-hasil percobaan. Gaya tekuk dihitung berdasarkan rumus Euler :

Pcr = 2.2

LEIπ ……………………………………. ( 3.8 )

dengan : E = modulus elastisitas bahan,

I = momen inersia, dan

L = panjang batang.

3.2.5 Sambungan Baut

Sambungan baut cukup mudah didalam pengerjaannya dibandingkan

dengan sambungan lain, seperti kokot buldog, cincin belah, dan pasak.

Di dalam PKKI pasal 14 dicantumkan persyaratan sambungan baut, diantaranya :

1. Alat penyambung baut harus dibuat dari baja St. 37 atau dari besi yang

mempunyai kekuatan paling sedikit seperti St. 37.

2. Lubang baut harus dibuat secukupnya saja dan kelonggaran ≤ 1.3 mm.

Page 33: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

16

3. Garis tengah baut paling kecil harus 10 mm (3/8”) sedang untuk sambungan

baik tampang satu maupun tampang dua dengan tebal kayu lebih besar 8 cm

harus dipakai baut dengan garis tengah paling kecil 12.7 mm (1/2”).

4. Baut harus disertai pelat ikutan yang tebalnya minimum 0.3d dan maksimum 5

mm dengan Ø 3d atau jika mempunyai bentuk persegi empat, lebarnya 3d.

Jika baut sebagai pelengkap, tebal pelat ikutan minimum 0.2d dan maksimum

4 mm.

5. Sambungan dengan baut dibagi dalam 3 golongan menurut kekuatan kayu,

yaitu golongan I, II, dan III. Agar sambungan dapat memberikan kekuatan

yang sebaik-baiknya, hendaknya λ= b/d diambil dari angka di bawah ini :

Golongan I

Sambungan tampang satu : P = 50 . l . d ( 1 - 0,60 sin α )

P = 240 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

Sambungan tampang dua : P = 125 . m . d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 250 . l . d ( 1 -0,60 sin α )

: P = 480 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

Golongan II

Sambungan tampang satu : P = 40 . l . d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 215 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

Sambungan tampang dua : P = 100 . m . d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 200 . l d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 430 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

Page 34: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

17

Golongan III

Sambungan tampang satu : P = 25 . l . d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 170 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

Sambungan tampang dua : P = 60 . m . d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 120. l .d ( 1 – 0,60 sin α )

: P = 340 . d2 ( 1 – 0,35 sin α )

6. Pengaruh-pengaruh faktor keadaan konstruksi dan faktor sifat-sifat beban

berlaku untuk sambungan baut ini (faktor 5/6 dan 2/3).

7. Jika gaya dukungannya itu diakibatkan oleh beban sementara, maka kekuatan

sambungan dapat dinaikan sampai dengan 25 %.

Page 35: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

18

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Bahan Penelitian

a. Kayu

Kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu glugu.

b. Baut

Baut yang digunakan sebagai alat sambung adalah baut dengan diameter

3/8” ( 10 mm ).

4.2 Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mesin Uji Kuat Desak

Mesin uji kuat desak digunakan untuk mengetahui kuat desak kayu yang

digunakan. Dalam penelitian ini digunakan mesin uji kuat desak merk

CONTROL dengan kapasitas 2000 KN.

Gambar 4.1 : Mesin Uji Kuat Desak Berserta Transducer dan

Calibration Testernya

Page 36: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

19

2. Hydraulic Jack

Alat ini mempunyai kapasitas maksimum 30 ton dengan merk MEGA, dan

digunakan untuk pembebanan benda uji.

Gambar 4.2 : Hidraulic Jack

3. Loading Frame

Untuk keperluan penelitian akan digunakan loading frame dari bahan baja

profil WF 450x200x9x14.

Gambar 4.3 : Loading Frame

Page 37: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

20

4. Dial Gauge

Alat ini digunakan untuk mengukur besar lendutan yang terjadi. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4. Untuk penelitian skala penuh

digunakan dial gauge dengan kapasitas lendutan maksimumm 50 mm dan

ketelitian 0,01 mm. Pada pengujian kolom kecil dipakai dial gauge dengan

kapasitas lendutan maksimum 30 mm dengan ketelitian 0,01 mm.

Gambar 4.4 : Dial Gauge

5. Mistar dan Kaliper

Mistar dari logam digunakan untuk mengukur variasi penempatan klos,

dimensi sampel kayu dan lain-lain. Sedangkan kaliper digunakan untuk

mengukur diameter baut.

Page 38: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

21

4.3. Model Benda Uji

Model benda uji yang akan diteliti berupa batang ganda double dari bahan

kayu glugu yang dihubungkan dengan klos, dengan dimensi batang 4/6, dengan

panjang L = 200 cm dan dimensi klos 4/7 dan 4/7 dengan panjang L = 18 cm dan

L = 12 cm, dan disambung dengan baut sebanyak 1 buah untuk setiap klosnya.

Adapun model benda uji tersebut adalah :

1. Tiga buah sample dengan Jumlah klos 2, L = 200cm, Lc = L = 186 cm

2. Tiga buah sample dengan Jumlah klos 3, L = 200cm, Lc = L = 93 cm

3. Tiga buah sample dengan Jumlah klos 4, L = 200cm, Lc = L = 62 cm

4. Tiga buah sample dengan Jumlah klos 5, L = 200cm, Lc = L = 46,5 cm

Untuk mengetahui lebih jelas model benda uji dan penempatan klosnya

dapat dilihat di lampiran 1 halaman 44.

4.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tahap Perumusan Masalah

Tahap ini meliputi perumusan masalah terhadap hal yang akan diteliti,

termasuk perumusan tujuan dan batasan masalah.

2. Tahap perumusan Teori

Pada tahap ini dilakukan pengkajian pustaka yang melandasi penelitian dan

ketentuan-ketentuan yang dijadikan acuan dalam penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Page 39: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

22

Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil UII, yang

meliputi :

a. Pengumpulan data dan bahan

b. Pembuatan model benda uji

c. Persiapan peralatan

d. Pengujian karakteristik bahan ( kayu )

e. Pengujian model benda uji, dilakukan dengan cara memberikan

beban sentris terhadap model benda uji secara perlahan sampai

terjadi kerusakan.

4. Tahap Analisa Dan Pembahasan

Dalam tahap ini hasil pengujian laboratorium dicatat kenudian dibuat grafik

hubungan antara beban dengan defleksi terhadap gaya tekan sentris.

Kemudian pembahasan dilakukan terhadap hasil penelitian.

Page 40: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

23

BAGAN ALIR PENELITIAN

Mulai

Persiapan Bahan Persiapan Alat

Uji Mutu dan Uji Kuat Kelas Kayu

Hasil Hitungan

Pemeriksaan

Uji Desak Kayu

Uji Daya Dukung Penghubung Klos

Hasil Pengujian

Analisa Dan Pembahasan Hasil Pengujian

Laporan

Selesai

Gambar 4.5 : Flow Chart Penelitian

Page 41: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

24

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Maksud dilakukannya pengujian ini adalah untuk mendapatkan data

primer berupa kuat desak kayu, dan kuat desak batang ganda sehingga diketahui

perubahan fisik yang terjadi pada benda uji dikarenakan pembebanan sentris. Dari

hasil pengujian dapat diperoleh data-data yang kemudian diolah menggunakan

komputer untuk mengetahui perilaku batang ganda dalam menerima beban sentris.

5.1.1 Modulus Elastisitas Kayu

Modulus elastisitas kayu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

3.8. Hitungan modulus elastisitas kayu sampel 1 sampai dengan sampel 3 adalah

sebagai berikut :

1. Sampel 1

Hasil pengujian kuat desak kayu sampel 1 dapat dilihat pada tabel 5.1 dan

gambar 5.1

Panjang mula-mula ( Lo ) = 20 cm

Luas = b x h

= 7x 5

= 35 cm²

Page 42: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

25

Tabel 5.1 : Kuat Desak Kayu Sampel 1

Beban Dial Tegangan Regangan KN Kg cm Kg/cm2 0 0 0 0 0 10 1019.37 0.002 29.1248 0.0001 20 2038.74 0.0045 58.2496 0.000225 30 3058.1 0.008 87.3744 0.0004 40 4077.47 0.011 116.499 0.00055 50 5096.84 0.014 145.624 0.0007 60 6166.21 0.017 174.749 0.00085 70 7135.58 0.0205 203.874 0.00102 80 8154.94 0.025 232.998 0.00125 90 9174.31 0.027 262.123 0.00135 100 10193.7 0.032 291.248 0.0016 110 11213.1 0.037 320.373 0.00185 120 12232.4 0.0415 349.498 0.00207 130 13251.8 0.047 378.622 0.00235 140 14271.2 0.0545 407.747 0.00272 150 15290.5 0.0645 436.872 0.00322

151.7 15463.8 0.066 441.823 0.0033

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 0,003 0,0035

REGANGAN

TEG

AN

GA

N (k

g/cm

)

Regangan Poly. (Regangan)

Gambar 5.1 : Grafik Tegangan-Regangan Sampel 1

Page 43: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

26

Batas sebanding : σp = 407,747 kg/cm2

εp = 0,00272

Modulus Elastisitas Kayu :

E = σp / εp

= 149906,98 kg/cm2

2. Sampel 2

Hasil pengujian kuat desak kayu sampel 2 dapat dilihat pada tabel 5.2 dan

gambar 5.2

Panjang mula-mula ( Lo ) = 19.7 cm

Luas = b x h

= 7 x 5

= 35 cm²

Tabel 5.2 : Kuat Desak Kayu Sampel 2

Beban Dial Tegangan Regangan KN Kg Cm Kg/cm2 ∆L / L 0 0 0 0 0 10 1019.37 0 29.1248 0 20 2038.74 0.0005 58.2496 0.0000254 30 3058.1 0.0015 87.3744 0.0000761 40 4077.47 0.003 116.499 0.000152 50 5096.84 0.005 145.624 0.000254 60 6116.21 0.0075 174.749 0.000381 70 7135.58 0.011 203.874 0.000558 80 8154.94 0.0145 232.998 0.000736 90 9174.31 0.017 262.123 0.000863 100 10193.7 0.019 291.248 0.000964

101.9 10387.4 0.0225 296.782 0.00114

Page 44: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

27

0

50

100

150

200

250

300

350

-0,0002 0 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012

REGANGAN

TEG

AN

GA

N (k

g/cm

)

Regangan Poly. (Regangan)

Gambar 5.2 : GrafikTeganan-Regangan Sampel 2

Batas sebanding : σp =291,248 kg/cm2

εp = 0,000964

Modulus Elastisitas Kayu :

E = σp / εp

=302124,48 kg/cm2

5.1.2 Kuat Desak Batang Tunggal

Sebelum melakukan pengujian batang ganda terlebih dahulu dilakukan

pengujian batang tunggal. Dimana hasil pengujian ini digunakan untuk

perbandingan hasil kekuatan desak batang tunggal dengan batang ganda. Untuk

hasil pembebanan batang tunggal dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 60

Berikut adalah rangkuman hasil pengujian batang tunggal 1 pada tabel 5.3 dan

gambar 5.3.

Page 45: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

28

Tabel 5.3 : Kuat Desak Batang Tunggal 1

BEBAN DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 ( Kg ) ( mm ) ( mm ) ( mm )

0 0 0 0 100 -0.25 -1 -1.9 200 -1 -2.5 -2.79 300 -1.8 -7.3 -6 400 -2.9 -9.8 -6.9 500 -6.78 -14.9 -13.2 600 -7.75 -19.89 -17.4 700 -9.8 -24.6 -18.23 800 -10.1 -32 -22 900 -15.05 -35.6 -25.6 1000 -18.75 -39.4 -29.7

0

200

400

600

800

1000

1200

-50 -40 -30 -20 -10 0

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3

.

Grafik 5.3 : Grafik Gabungan Beban – Defleksi Batang Tunggal 1

5.1.3 Kuat Desak Batang Ganda

Dari setiap pengujian desak terhadap benda uji yang diuji di Laboraturium

Struktur Universitas Islam Indonesia, diperoleh grafik atau diagram hubungan

Page 46: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

29

antara besar beban dengan defleksinya. Pada pengujian kuat desak ini, kolom

batang ganda diberikan pembebanan secara bertahap dengan kenaikan beban

sebesar 2 kg. Kemudian setiap tahap pembebanan, lendutan yang terjadi dicatat

yang kemudian akan diolah untuk mendapatkan data yang bisa digunakan untuk

mengambil kesimpulan. Untuk hasil uji pembebanan batang ganda dapat dilihat

pada lampiran 4. Berikut adalah rangkuman hasil pengujian batang ganda dengan

jumlah klos 2 yang ditunjukkan pada tabel 5.4 sampai dengan tabel 5.6 dan grafik

5.4 sampai dengan 5.6.

Tabel 5.4 : Tabel Kuat Desak Benda Uji I Dengan Klos 2

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3

0 0 0 0

200 -0.68 -1.3 -0.65

400 -1.24 -2.36 -1.35

600 -2.4 -4.51 -2.5

800 -3.45 -6.7 -3.8

1000 -5.21 -9.7 -4.35

1200 -6.59 -12.6 -5.6

1400 -8.25 -16 -7.45

1600 -10.6 -20.8 -9.8

1800 -3.05 -4.8 -11.4

2000 -4.7 -8.4 -13.25

2200 -5.1 -13.5 -15.9

2400 -8.16 -20.5 -16.8

2600 -11.75 -30.1 -20.3

Page 47: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

30

y = -4.7385x2 - 219.76x0

500

1000

1500

2000

2500

3000

-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Gambar 5.4 : Grafik Beban-Defleksi Benda Uji I Klos 2

Tabel 5.5 : Tabel Kuat Desak Benda Uji II Dengan Klos 2

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -1.09 -0.24 -0.54 400 -1.87 -0.19 -1.14 600 -2.3 0.12 -1.89 800 -2.25 0.44 -2.62

1000 -2.65 0.65 -3.07 1200 -2.7 0.85 -3.5 1400 -2.78 0.9 -3.8 1600 -2.83 1.03 -3.99 1800 -2.89 1.06 -4.14 2000 -2.94 1.1 -4.3 2200 -3.01 1.14 -4.45 2400 -3.12 1.2 -4.62 2600 -3.15 1.24 -4.87 2800 -3.19 1.32 -5.12 3000 -3.13 1.47 -5.45 3200 -3.14 1.65 -5.75 3400 -3.11 1.9 -6.1 3600 -3.08 2.3 -6.65

Page 48: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

31

Lanjutan

3800 -3.11 2.76 -7.1 4000 -3.3 3.25 -7.7 4200 -3.47 3.78 -8.2 4400 -3.83 4.6 -9.2 4600 -5.36 5.85 -10.35 4800 -6.43 6 -12.2 5000 -8.18 12.9 -16.1

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3 Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Gambar 5.5 : Grafik Beban-Defleksi Benda Uji II Klos 2

Page 49: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

32

Tabel 5.6 : Tabel Kuat Desak Benda Uji III Dengan Klos 2

BEBAN ( TON ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3

0 0 0 0

200 0.75 1.2 0.6

400 1.75 2.51 1.1

600 1.6 3.1 1.5

800 1.73 4.15 2.2

1000 2.49 6.07 3.2

1200 4.9 11.4 6

1400 7.1 18.1 9.7

1600 12.2 25.65 15.4

0200400600800

10001200140016001800

0 5 10 15 20 25 30

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3 Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Gambar 5.6 : Grafik Beban-Defleksi Benda Uji III Klos 2

Page 50: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

33

5.1.4 Hubungan Jarak Klos Dengan Kuat Desak Maksimum Batang Ganda

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan benda uji

dengan jumlah klos 2 sampai dengan benda uji dengan jumlah klos 5

menunjukkan bahwa kekuatan desak maksimum yang mampu ditahan oleh batang

ganda cenderung fluktuatif berdasarkan jarak dan jumlah klos. Dari ke empat

benda uji dengan variasi jarak dan jumlah klos dapat diperoleh suatu hubungan

yang dapat dilihat pada tabel 5.7 dan gambar 5.7 sampai dengan gambar 5.9.

Tabel 5.7 : Hubungan Beban Maksimum – (L1/d)

Jarak Klos/Lebar Pmax (Kg) (L1/d) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 46.50 2600 5000 1600 23.25 3300 3100 2200 15.5 4800 4200 4000

11.63 4000 6800 5600

y = -51.222x + 4915.6

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 10 20 30 40 5

LI/d

Pmax

0

Series1 Linear (Series1)

Gambar 5.7 : Grafik Hubungan Pmax – L1/d sample 1

Page 51: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

34

y = 11.624x2 - 715.41x + 13156

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

0 10 20 30 40 5

L1/d

Pmax

0

Series1 Poly. (Series1)

Gambar 5.8 : Grafik Hubungan Pmax – L1/d sample 2

y = 7.6858x2 - 558.71x + 10967

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 10 20 30 40 5

L1/d

Pmax

0

Series1 Poly. (Series1)

Gambar 5.9 : Grafik Hubungan Pmax – L1/d sample 3

Page 52: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

35

5.2 Pembahasan

Pembahasan dilakukan berdasarkan dari hasil percobaan benda uji yang

dilakukan di Laboratorium Struktur. Pembahasan dilakukan sebagai acuan untuk

mengambil kesimpulan.

5.2.1 Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji

Setelah dilakukan penelitian terhadap kekuatan desak benda uji yang

dilakukan di Laboratorium terhadap empat macam variasi benda uji dengan jarak

kloss yang berbeda-beda, diperoleh hasil sebagai berikut ini.

a. Untuk panjang bentang ( L ) = 200 cm, jarak antar klos ( Lc ) = 186 cm,

jumlah klos = 2, dimensi benda uji ( b/h ) = 4/6 cm. Dari hasil penelitian

laboratorium yang dilakukan terhadap tiga sampel benda uji dengan data

seperti di atas diperoleh Pmax untuk Pmax 1 = 2600 Kg, Pmax 2 = 5000

Kg dan Pmax 3 = 1600 Kg.

b. Untuk panjang bentang ( L ) = 200 cm, jarak antar klos ( Lc ) = 93 cm,

jumlah klos = 3, dimensi benda uji ( b/h ) = 4/6 cm. Dari hasil penelitian

dilaboratorium yang dilakukan terhadap tiga sample benda uji dengan data

seperti di atas diperoleh Pmax untuk Pmax 1 = 3300 Kg, Pmax 2 = 3100

Kg dan Pmax 3 = 2200 Kg.

c. Untuk panjang bentang ( L ) = 200 cm, jarak antar klos ( Lc ) = 62 cm,

jumlah klos = 4, dimensi benda uji ( b/h ) = 4/6 cm. Dari hasil penelitian

laboratorium yang dilakukan terhadap tiga sampel benda uji dengan data

seperti di atas diperoleh Pmax untuk Pmax 1 = 4800 Kg, Pmax 2 = 4200

Kg dan Pmax 3 = 4000 Kg.

Page 53: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

36

d. Untuk panjang bentang ( L ) = 200 cm, jarak antar klos ( Lc ) = 46,5 cm,

jumlah klos = 5, dimensi benda uji ( b/h ) = 4/6 cm. Dari hasil penelitian

laboratorium yang dilakukan terhadap tiga sampel benda uji dengan data

seperti di atas diperoleh Pmax untuk Pmax 1 = 4000 Kg, Pmax 2 = 6800

Kg dan Pmax 3 = 5600 Kg.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5.8 dan pada gambar 5.10

sampai dengan gambar 5.12.

Tabel 5.8 : Tabel Beban Maksimum

Panjang bentang Jumlah klos Pmax (kg) Cm Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 200 2 2600 5000 1600 200 3 3300 3100 2200 200 4 4800 4200 4000 200 5 4000 6800 5600

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 1 2 3 4 5

Jumlah Klos

Pmax

6

Gambar 5.10 :Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sample 1

Page 54: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

37

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

0 1 2 3 4 5

Jumlah Klos

Pmax

6

Gambar 5.11 : Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sampel 2

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 1 2 3 4 5

Jumlah Klos

Pmax

6

Gambar 5.12 : Grafik Hubungan Pmax – Jumlah Klos Sampel 3

Dari tabel 5.8 di atas dapat dilihat bahwa beban maksimum akan

bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah klos pada batang ganda. Hubungan

tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.10 sampai dengan Gambar 5.12. Dengan

Page 55: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

38

penambahan jumlah klos berarti memperkecil panjang tekuk ( ltk ) sehingga

angka kelangsingan ( λ ) juga semakin kecil. Dengan demikian beban yang

mampu diterima oleh batang ganda semakin besar.

5.2.2 Perbandingan Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji Batang

Tunggal b/h = 4/6 cm, Batang Ganda dan Batang Tunggal b/h = 8/12

cm.

Dari hasil pengujian terhadap tiga buah sampel, yaitu batang tunggal

dengan b/h = 4/6, batang ganda dan batang tunggal dengan b/h = 8/12 yang

dilakukan di laboraturium struktur, didapatkan hasil sepeti pada tabel 5.9 berikut

ini.

Tabel 5.9 : Tabel Beban Maksimum Batang Tunggal

Nomer Pmax ( Kg ) Sampel Batang Tunggal Batang Ganda Batang Tunggal

b/h = 4/6 cm Klos 2 Klos 3 Klos 4 Klos 5 b/h = 8/12 cm 1 1000 2600 3300 4800 4000 9600 2 1200 5000 3100 4200 6800 9200 3 900 1600 2200 4000 5600 9400

Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa beban maksimum terbesar diperoleh

dari hasil pengujian batang tunggal b/h = 8/12. Hal ini dikarenakan batang

tersebut adalah batang utuh yang tidak mempunyai celah. Dari tabel di atas terjadi

peningkatan beban maksimum dari batang tunggal b/h = 4/6 sampai dengan

batang tunggal b/h = 8/12.

Untuk pengujian batang ganda didapatkan hasil Pmax lebih besar dari

pada Pmax batang tunggal b/h = 4/6. Hal ini dikarenakan momen inersia batang

ganda lebih besar dari batang tunggal b/h = 4/6, sehingga kekuatan batang ganda

Page 56: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

39

menjadi lebih besar dibanding batang tunggal b/h = 4/6. Dari hasil pengujian

didapatkan Pmax batang ganda besarnya tidak empat kali Pmax batang tunggal.

Tetapi dengan penambahan klos berjumlah 5, didapatkan Pmax batang ganda

menjadi empat kali lebih besar dari pada Pmax batang tunggal b/h = 4/6. Dengan

demikian penambahan jumlah klos berpengaruh terhadap kekuatan batang ganda.

5.2.3 Perbandingan Kekuatan Desak Maksimum Benda Uji Batang Ganda

Dengan Beban Maksimum Teoritis Batang Ganda.

Di bawah ini tabel 5.10 disajikan hasil perhitungan beban maksimum

teoritis dan beban maksimum hasil uji di laboraturium.

Tabel 5.10 : Tabel Pmax Teoritis – Pmax Hasil Uji

Jumlah Klos Pmax Teoritis Pmax Hasil Uji ( Kg ) ( Kg ) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 2 1002 2600 5000 1600 3 5163.56 3300 3100 2200 4 7209.86 4800 4200 4000 5 8433.49 4000 6800 5600

Dari tabel 5.10 dapat diketahui bahwa beban maksimum teoritis lebih besar dari

beban maksimum hasil uji. Hal ini disebabkan oleh kekuatan kayu glugu yang

berbeda, yaitu kayu glugu yang untuk uji berat jenis berbeda dengan kayu glugu

yang untuk uji desak sentris batang ganda. Dan data hasil uji berat jenis digunakan

untuk menghitung beban maksimum teoritis batang ganda.

5.2.4 Perilaku Benda Uji Terhadap Beban Desak

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap dua belas variasi benda uji

ketika menerima beban desak ternyata diperoleh pola lendutan yang berbeda beda.

Page 57: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

40

Salah satu contoh perilaku batang ganda yang menerima beban desak yang

menghasilkan pola lendutan yang tidak beraturan dapat dilihat pada gambar 5.5.

Lendutan yang terjadi ada yang bergerak ke arah negatif dan positif. Hal ini dapat

disebabkan oleh berbagai kemungkinan, diantaranya adalah kekuatan dan kualitas

kayu pada kolom batang ganda doble yang tidak sama.

Selain pola lendutan yang tidak teratur seperti di atas, dari hasil pengujian

desak kolom batang ganda juga didapatkan pola lendutan yang teratur. Hal ini dapat

ditunjukkan pada contoh Gambar 5.6

Dari gambar 5.6 dapat dilihat semakin besar beban yang diberikan terhadap kolom

batang ganda, maka semakin besar pula nilai lendutan yang terjadi. Penambahan

lendutan yang terjadi masih sejalan dengan penambahan beban walaupun beban

sudah hampir mencapai maksimum.

Page 58: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian kolom batang ganda dapat diambil kesimpulan mengenai

perilaku kolom batang ganda dengan variasi jumlah klos 2 sampai dengan klos 5

sebagai berikut :

1. Semakin kecil jarak klos, semakin besar beban maksimum yang diterima

oleh batang ganda ( lihat tabel 5.7 Bab 5 ).

2. Semakin besar beban yang diterima kolom batang ganda, semakin besar

lendutan yang terjadi.

3. Kekuatan kolom batang ganda lebih besar dibanding batang tunggal. Hal

ini dapat dilihat dari hasil pengujian kuat desak batang tunggal dan batang

ganda pada lampiran 4 hal 60.

4. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan satu batang kayu glugu

tidak homogen antara batang yang bagian atas dengan batang bagian

bawah.

5. Jumlah klos yang mampu menerima Pmax paling besar adalah batang

ganda dengan jumlah klos 5.

Page 59: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

42

6.2 Saran

Dari hasil penelitian kolom batang ganda maka disarankan :

1. Alat pembacaan lendutan ( Dial Gauge ) perlu ditambah yang mempunyai

kapasitas pembacaan lendutan yang lebih besar, sehingga untuk lendutan

yang besar tidak perlu penyetelan berulang-ulang terhadap Dial Gauge.

2. Pada saat pemasangan benda uji ke alat pengujian, perlu diperhatikan

peletakannya, supaya pas dan tepat berada di tengah.

3. Perlengkapan - perlengkapan di laboraturium struktur teknik sipil UII

perlu ditambah.

4. Penjagaan di laboraturium struktur teknik sipil UII perlu ditingkatkan,

karena benda uji kami sempat hilang.

5. Pada saat pengujian perlu diperhatikan ketelitian dan kecermatan

pengamatan dalam membaca dial sehingga diperoleh data yang akurat.

6. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan pembebanan

eksentris sehingga bisa didapatkan data perbandingan antara pembebanan

sentris dan eksentris.

7. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pemilihan yang jeli terhadap

jenis kayu glugu yang akan digunakan untuk penelitian. Sebaiknya

digunakan kayu glugu dari daerah yang sama agar kualitas kayu tidak jauh

berbeda. Selain itu kayu glugu yang digunakan adalah kayu yang sudah

tua agar hasil penelitian yang didapat lebih maksimal.

Page 60: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

43

DAFTAR PUSTAKA

………….., 1961, PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA 1961,

Departemen Pekerjaan Umum RI, Jakarta.

Faherty, F.Keith, WOOD ENGINEERING AND CONSTRUCTION

HANDBOOK, Mc Graw-Hill Publisshing Company, New York, 1989.

FH.Djokowahjono., 1994, Konstruksi Kayu, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Filix YKH., 1965, Konstruksi Kayu, Penerbit Bina Cipta, Bandung.

Ir.Heinz Frick., 1982, Ilmu Kosnstruksi Bangunan Kayu, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

Ozelton, E.C dan J.A.Baird, TIMBER DESIGNER’S MANUAL, London, 1976.

Suwarno Wiryomartono., 1976, Konstruksi Kayu Jilid I, Bahan-Bahan Kuliah

Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada.

Widanto, Maharyo dan Edy S.,Kuncoro, Kuat Tekan Batang Ganda Dengan

Penghubung Klos dan Variasi Jarak Klos.

Page 61: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 52

DATA PERHITUNGAN BEBAN TEORITIS BATANG TUNGGAL

1. Sampel Satu Batang Tunggal Dengan b = 4 cm, h = 6 cm

E = 149906,98 Kg/cm²

L = 200 cm

π = 3.14

Ix = 1/12 . b . h³

= 1/12 . 4 . 6³ = 72

Iy = 1/12 . b³ . h

= 1/12 . 4³ . 6 = 32

Pcr = π² . E . I L²

= 3,14 . 149906,98 . 32 200²

= 376,566 Kg

2. Sampel Dua Batang Tunggal Dengan b = 4 cm, h = 6 cm

E = 302124,48 Kg/cm²

L = 200 cm

π = 3,14

Ix = 72

Iy = 32

Pcr = 3,14 . 302124,48 . 32 200²

= 758,937 Kg

Page 62: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 53

DATA PERHITUNGAN BEBAN TEORITIS BATANG GANDA

1. Batang Ganda Dengan Jumlah Klos 2, Lc = 186 cm

666

4 4 4

ix = 0.289 . H

= 0.289 . 6

= 1.734

It = 4 ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ 34.6.121 + 4. 4.6 [ ]4 2

= 128 + 1536

= 1664 cm4

Ig = 121 .h.( 2.b )3

= 3)4.2.(12.121 = 512 cm4

Iy = ( )IgIt .341

+

= ( )512.3166441

+ = 800 cm4

iy = FbrIy =

6.4.4800 = 2,88 cm

Page 63: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 54

ix < iy, i min adalah ix = 1,734 cm

Kelangsingan batang : λ = 734,1

186 ≤ 200

= 107,26 ≤ 200

Dari tabel PKKI didapatkan nilai σ = 36,74 kg/cm2, ω = 3,52

σ = FbrPω. → 36,74 =

6.4.452,3.P

P = 1002 Kg

P = 1,002 Ton

Beban maksimum saat batang ganda ditekan adalah 1,002 Ton

Page 64: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 55

2. Batang Ganda Dengan Jumlah klos 3, Lc = 93cm

666

4 4 4

ix = 0.289 . H

= 0.289 . 6

= 1.734

It = 4 ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ 34.6.121 + 4.4.6 [ ]4 2

= 128 + 1536

= 1664 cm4

Ig = 121 .h.( 2.b )3

= 3)4.2.(12.121 = 512 cm4

Iy = ( )IgIt .341

+

= ( )512.3166441

+ = 800 cm4

iy = FbrIy =

6.4.4800 = 2,88 cm

Page 65: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 56

ix < iy, i min adalah ix = 1,734 cm

Kelangsingan batang : λ = 734,193 ≤ 200

= 53,63 ≤ 200

Dari tabel PKKI didapatkan nilai σ = 83,37 kg/cm2, ω = 1,55

σ = FbrPω. → 83.37 =

6.4.455,1.P

P = 5163,56 Kg

P = 5,163 Ton

Beban maksimum saat batang ganda ditekan adalah 5,163 Ton

Page 66: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 57

3. Batang Ganda Dengan Jumlah klos 4, Lc = 62 cm

666

4 4 4

ix = 0.289 . H

= 0.289 . 6

= 1.734

It = 4 ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ 34.6.121 + 4.4.6 [ ]4 2

= 128 + 1536

= 1664 cm4

Ig = 121 .h.( 2.b )3

= 3)4.2.(12.121 = 512 cm4

Iy = ( )IgIt .341

+

= ( )512.3166441

+ = 800 cm4

iy = FbrIy =

6.4.4800 = 2,88 cm

Page 67: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 58

ix < iy, i min adalah ix = 1,734 cm

Kelangsingan batang : λ = 734,162 ≤ 200

= 35,76 ≤ 200

Dari tabel PKKI didapatkan nilai σ = 98,76 kg/cm2, ω = 1,315

σ = FbrPω. → 98,76 =

6.4.4315,1.P

P = 7209,86 Kg

P = 7,209 Ton

Beban maksimum saat batang ganda ditekan adalah 7,209 Ton

Page 68: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 59

4. Batang Ganda Dengan Jumlah klos 5, Lc = 46,5 cm

666

4 4 4

ix = 0.289 . H

= 0.289 . 6

= 1.734

It = 4 ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ 34.6.121 + 4.4.6 [ ]4 2

= 128 + 1536

= 1664 cm4

Ig = 121 .h.( 2.b )3

= 3)4.2.(12.121 = 512 cm4

Iy = ( )IgIt .341

+

= ( )512.3166441

+ = 800 cm4

iy = FbrIy =

6.4.4800 = 2,88 cm

Page 69: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 3 60

ix < iy, i min adalah ix = 1,734 cm

Kelangsingan batang : λ = 734,1

5,46 ≤ 200

= 26,82 ≤ 200

Dari tabel PKKI didapatkan nilai σ = 107 kg/cm2, ω = 1,218

σ = FbrPω. → 107 =

6.4.4218,1.P

P = 8433,49 Kg

P = 8,433 Ton

Beban maksimum saat batang ganda ditekan adalah 8,433 Ton

Page 70: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 1

43

MODEL BENDA UJI DENGAN KLOS 2

4 cm

6 cm

186 cm

2 m

Page 71: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 1 44

MODEL BENDA UJI DENGAN KLOS 3

4 cm

6cm

93 cm

2 m

93 cm

Page 72: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 1 45

MODEL BENDA UJI DENGAN KLOS 4

2m

62 cm

62 cm

62 cm

Page 73: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 1 46

MODEL BENDA UJI DENGAN KLOS 5

2 m

46,5 cm

46,5 cm

46,5cm

46,5 cm

Page 74: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 1

47

Gambar Klos

18cm

3.5

4 cm

7 cm 7

3.5

12 cm

7 cm

4 cm

3.5

3.5

Page 75: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 2 48

DATA TES TARIK KAYU GLUGU SEARAH SERAT

Kayu Sebelum Diuji

a. Tabel Kadar Air Kayu Glugu

Sampel Uji No Data

Kayu 1 Kayu 2 Kayu 3 1 Beban Maksimum ( kg ) 710 820 440 2 Luas Tampang ( cm2 ) 1,26 1,43 0,978

3 Tegangan Tarik Kayu

= gLuasTampan

BebanMaks ⎟

⎠⎞⎜

⎝⎛

2cmkg 563,49 573,43 449,89

b. Tabel Berat Jenis Kayu Glugu

Sampel Uji No Data

Kayu 1 Kayu 2 Kayu 3

1 Berat 1 = Bo ( gr ) 280 266 266 2 Berat 2 = Bi ( gr ) 279 265 265 3 Panjang 1 = Po ( cm ) 10 10 10 4 Panjang 2 = Pi ( cm ) 10 10 10 5 Lebar 1 = lo ( cm ) 4,5 4,5 4,5 6 Lebar 2 = li ( cm ) 4,5 4,5 4,5 7 Tinggi 1 = to ( cm ) 6,3 6,2 6,2 8 Tinggi 2 = ti ( cm ) 6,3 6,2 6,2

9 Berat Jenis Kering Udara =

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

PixlixtiBi

= ⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

3cmgr 0,984 0,951 0,949

10 Kadar Lengas Kayu =

ku

kux

GGG −15,1

x 100 ( % ) 15,412 15,434 15,434

Page 76: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 2 49

Dari tabel berat jenis kayu glugu didapatkan berat jenis kering udara

0.984;0.951 dan 0.949. Maka kayu glugu tersebut termasuk kayu kelas kuat 1.

Dari tabel berat jenis kayu glugu juga didapatkan kadar lengas kayu kering udara

kurang dari 30%, yaitu 15,412 % ; 15,434 % dan 15,434 %. Dengan demikian

kayu glugu tersebut termasuk kayu mutu B.

Page 77: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 59

TABEL KUAT TEKAN BATANG TUNGGAL SAMPEL 1

BEBAN DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 ( Kg ) ( mm ) ( mm ) ( mm )

0 0 0 0 100 0.25 1 1.9 200 1 2.5 2.79 300 1.8 7.3 6 400 2.9 9.8 6.9 500 6.78 14.9 13.2 600 7.75 19.89 17.4 700 9.8 24.6 18.23 800 10.1 32 22 900 15.05 35.6 25.6 1000 18.75 39.4 29.7

Grafik Beban – Defleksi Sampel 1

0

200

400

600

800

1000

1200

0 10 20 30 40 50

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3

.

Page 78: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 60

TABEL KUAT TEKAN BATANG TUNGGAL SAMPEL 2

BEBAN DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 ( Kg ) ( mm ) ( mm ) ( mm )

0 0 0 0 100 0.51 1.4 2.04 200 1.5 3.85 2.82 300 2.5 8.39 6.09 400 4.63 11.01 7.84 500 8.53 16.23 16.13 600 10.3 21.15 20.1 700 14.1 26.3 27.55 800 17 34.09 27.98 900 19.63 38.12 28.98 1000 23.46 44.69 30.5 1100 26.3 49.04 33.55 1200 29.7 62.23 37.35

Grafik Beban – Defleksi Sampel 2

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

0 10 20 30 40 50 60 70

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3

Page 79: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 61

TABEL KUAT TEKAN BATANG TUNGGAL SAMPEL 3

BEBAN DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 ( Kg ) ( mm ) ( mm ) ( mm )

0 0 0 0 100 0.2 1.67 2.1 200 0.95 3.9 2.85 300 1.63 8 7.3 400 1.79 12.4 7.9 500 5.98 16.58 15.9 600 7.2 20.9 19.83 700 8.95 28.47 27.75 800 10 38.65 29.88 900 14.1 40.1 30.05

Grafik Beban – Defleksi Sampel 3

0100200300400500600700800900

1000

0 10 20 30 40 5

Defleksi

Beba

n

0

Dial 1 Dial 2 Dial 3

Page 80: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 62

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 1 DENGAN KLOS 2

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -0.68 -1.3 -0.65 400 -1.24 -2.36 -1.35 600 -2.4 -4.51 -2.5 800 -3.45 -6.7 -3.8 1000 -5.21 -9.7 -4.35 1200 -6.59 -12.6 -5.6 1400 -8.25 -16 -7.45 1600 -10.6 -20.8 -9.8 1800 -3.05 -4.8 -11.4 2000 -4.7 -8.4 -13.25 2200 -5.1 -13.5 -15.9 2400 -8.16 -20.5 -16.8 2600 -11.75 -30.1 -20.3

Grafik Beban – Defleksi Sampel 1 Klos 2

y = -4.7385x2 - 219.76x0

500

1000

1500

2000

2500

3000

-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 81: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 63

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 2 DENGAN KLOS 2

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -1.09 -0.24 -0.54 400 -1.87 -0.19 -1.14 600 -2.3 0.12 -1.89 800 -2.25 0.44 -2.62

1000 -2.65 0.65 -3.07 1200 -2.7 0.85 -3.5 1400 -2.78 0.9 -3.8 1600 -2.83 1.03 -3.99 1800 -2.89 1.06 -4.14 2000 -2.94 1.1 -4.3 2200 -3.01 1.14 -4.45 2400 -3.12 1.2 -4.62 2600 -3.15 1.24 -4.87 2800 -3.19 1.32 -5.12 3000 -3.13 1.47 -5.45 3200 -3.14 1.65 -5.75 3400 -3.11 1.9 -6.1 3600 -3.08 2.3 -6.65 3800 -3.11 2.76 -7.1 4000 -3.3 3.25 -7.7 4200 -3.47 3.78 -8.2 4400 -3.83 4.6 -9.2 4600 -5.36 5.85 -10.35 4800 -6.43 6 -12.2 5000 -8.18 12.9 -16.1

Grafik Beban – Defleksi Sampel 2 Klos 2

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3 Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 82: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 64

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 3 DENGAN KLOS 2

BEBAN ( TON ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 0.75 1.2 0.6 400 1.75 2.51 1.1 600 1.6 3.1 1.5 800 1.73 4.15 2.2

1000 2.49 6.07 3.2 1200 4.9 11.4 6 1400 7.1 18.1 9.7 1600 12.2 25.65 15.4

Grafik Beban – Defleksi Sampel 3 Klos 2

0200400600800

10001200140016001800

0 5 10 15 20 25 30

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3 Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 83: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 65

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 1 DENGAN KLOS 3

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -0.17 0.06 0.12 400 -0.29 0.07 0.12 600 -0.39 0.08 0.1 800 -0.51 0.08 0.07 1000 -0.64 0.12 0.09 1200 -0.61 0.45 0.25 1400 -0.44 1 0.6 1600 10.3 2 1.35 1800 0.65 3.18 2.05 2000 1.5 4.58 3 2200 2.5 6.25 4.1 2400 3.4 8.28 5.4 2600 5.1 11.25 7.25 2800 8.95 16.35 10.3 3000 10.6 21.1 13.2 3200 13.8 25.62 16.1 3300 18.9 30.4 20.1

Grafik Beban – Defleksi Sampel 1 klos 3

-1000-500

0500

1000150020002500300035004000

-5 0 5 10 15 20 25 30 35

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 84: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 66

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 2 DENGAN KLOS 3

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 2.11 -1.22 0.7 400 3.24 2.75 1.39 600 3.25 2.78 2.39 800 3.39 2.89 2.4 1000 3.67 3.15 2.48 1200 4.11 3.51 2.85 1400 4.6 3.99 3.05 1600 5.09 4.59 3.29 1800 5.6 5.28 3.6 2000 6.08 5.9 3.86 2200 6.8 6.94 4.35 2400 7.65 8.2 4.95 2600 8.71 9.94 5.8 2800 10.85 13.48 7.48 3000 13.85 18.45 10.1 3100 15.7 26.28 41

Grafik Beban – Defleksi Sampel 2 klos 3

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

-10 0 10 20 30 40 50

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 85: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 67

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 3 DENGAN KLOS 3

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 1.45 1.45 1.01 400 1.6 1.83 1.38 600 1.96 2.43 1.85 800 3.09 4.09 3 1000 3.95 5.3 3.95 1200 4.93 6.77 4.9 1400 6 7.42 5.9 1600 7.89 9.97 7.5 1800 9.6 12.7 9.1 2000 12.6 17.45 11.75 2200 16.3 25.47 17.2

Grafik Beban – Defleksi Sampel 3 Klos 3

0

500

1000

1500

2000

2500

0 5 10 15 20 25 30

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 86: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 68

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 1 DENGAN KLOS 4

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 0.21 0.02 -0.08 400 0.79 0.5 0.25 600 0.84 0.58 0.42 800 1.05 0.75 0.5 1000 1.45 1.2 0.8 1200 1.83 1.65 1 1400 2.39 2.1 1.01 1600 3.4 2.85 1.02 1800 3.95 3.65 1.35 2000 4.34 3.95 1.65 2200 4.59 4.3 2.75 2400 4.95 4.5 2.85 2600 5.21 4.75 2.9 2800 5.51 5 3 3000 6 5.45 3.2 3200 6.2 5.65 3.4 3400 6.48 6 3.55 3600 6.89 6.5 3.75 3800 7.48 7.3 3.95 4000 8.09 7.8 4.5 4200 8.73 8.8 4.9 4400 9.68 10.3 5.9 4600 11.8 13.4 6.6 4800 16.55 33 10.2

Grafik Beban – Defleksi Sampel 1 Klos 4

-1000

0

1000

20003000

4000

5000

6000

7000

-5 0 5 10 15 20 25 30 35

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 87: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 69

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 2 DENGAN KLOS 4

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 0.02 -0.04 -0.1 400 0.1 0.2 0.1 600 0.14 0.26 0.11 800 0.15 0.01 -0.2 1000 0.03 0.-34 0.55 1200 -0.33 0.-83 1 1400 0.79 1.41 1.53 1600 1.35 2.08 2.15 1800 1.99 2.84 2.75 2000 2.65 3.65 3.6 2200 3.38 4.66 3.95 2400 4.09 5.27 4.53 2600 4.8 6.2 5.3 2800 5.7 7.35 6.1 3000 6.48 8.6 6.85 3200 7.4 9.65 7.75 3400 8.55 11.35 8.93 3600 9.98 13.45 10.4 3800 10.6 16 12.05 4000 12.5 19.84 15.1 4200 40.34 21 16.85

Grafik Beban – Defleksi Sampel 2 Klos 4

-1000

0

1000

20003000

4000

5000

6000

7000

-10 0 10 20 30 40 50

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 88: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 70

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 3 DENGAN KLOS 4

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -0.69 0.24 0.07 400 0.8 0.27 0.17 600 0.89 0.26 0.19 800 1.03 0.27 0.18 1000 1.02 0.21 0.12 1200 1.04 0.18 0.07 1400 0.05 0.07 0.09 1600 0.13 0.35 0.2 1800 0.65 0.83 0.42 2000 0.7 1.15 0.63 2200 1.15 1.83 0.98 2400 1.44 2.4 1.21 2600 1.75 3.2 1.58 2800 2.6 4.4 1.9 3000 3.3 4.65 2.55 3200 4.1 4.9 3.2 3400 4.99 5.3 4 3600 5.4 6.97 5.15 3800 6.1 7.6 6.75 4000 10.4 21.5 11

Grafik Beban – Defleksi Sampel 3 Klos 4

-2000

-1000

0

10002000

3000

4000

5000

6000

-5 0 5 10 15 20 25

Defleksi

Beb

an

Dial 1 Dial 2 Dial 3Poly. (Dial 1) Poly. (Dial 2) Poly. (Dial 3)

Page 89: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 71

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 1 DENGAN KLOS 5

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -1.8 -1.1 -0.59 400 -2.24 -1.43 -0.82 600 -2.56 -1.67 -1.01 800 -2.83 -1.79 -1.05

1000 -3.14 -4.92 -1.06 1200 -3.39 -2.01 -1.06 1400 -3.63 -2.04 -1.03 1600 -3.79 -2.05 -0.98 1800 -3.9 -2.05 -0.92 2000 -3.98 -1.99 -0.74 2200 -4.04 -1.88 -0.55 2400 -3.1 -1.61 -0.35 2600 -3.4 -1.2 0.1 2800 -3.77 -0.7 0.6 3000 -2.15 -0.15 1 3200 -2.7 0.58 1.5 3400 -1.46 1.7 2.47 3600 0.75 3.35 3.85 3800 2.8 6.4 5.9 4000 8.1 25.18 19.9

Grafik Beban – Defleksi Sampel 1 Klos 5

0500

10001500200025003000350040004500

-10 -5 0 5 10 15 20 25 30

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3

Page 90: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 72

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 2 DENGAN KLOS 5

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 0.04 0.03 0 400 0.05 0.03 0.06 600 0.2 0.12 -0.04 800 0.31 0.12.5 -0.013

1000 0.34 0.12 0.2 1200 0.65 0.31 0.15 1400 0.74 0.47 0.15 1600 1.3 1.1 0.15 1800 1.5 1.55 0.47 2000 2.02 2.08 0.84 2200 2.25 2.5 1.15 2400 2.64 3.04 1.58 2600 3.1 3.65 2.01 2800 3.38 4.05 2.3 3000 3.91 4.7 2.78 3200 4.2 5.2 3.19 3400 5.2 6.3 3.9 3600 6.25 7.5 4.78 3800 7.24 8.7 5.7 4000 8 9.77 6.4 4200 9.26 11.1 7.4 4400 10 12.23 8.35 4600 11.05 13.6 9.25 4800 12.15 15.1 10.3 5000 13.05 16.35 11.2 5200 14.04 17.68 12.15 5400 14.64 20.62 12.8 5600 15.17 19.48 13.4 5800 15.83 20.57 15.15 6000 16.63 21.86 16.15 6200 17.38 22.13 18.15 6400 19.33 25.78 22.15 6600 22.74 31.43 33.15 6800 23.7 42.83 35

Page 91: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 73

Grafik Beban – Defleksi Sampel 2 Klos 5

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

-5 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3

Page 92: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 74

TABEL KUAT TEKAN BATANG GANDA SAMPEL 3 DENGAN KLOS 5

BEBAN ( Kg ) DIAL 1 DIAL 2 DIAL 3 0 0 0 0

200 -1.29 -1.11 -0.83 400 -1.76 -1.6 -1.95 600 -2.34 -2.1 -1.64 800 -2.83 -2.55 -1.94

1000 -3.38 -3.06 -2.22 1200 -4.04 -3.6 -2.7 1400 -4.5 -3.98 -2.94 1600 -5.09 -4.48 -3.26 1800 -5.7 -5.03 -3.6 2000 -6.1 -5.39 -3.8 2200 -6.5 -5.77 -3.99 2400 -6.86 -6.09 -4.18 2600 -7.19 -6.45 -4.33 2800 -7.35 -6.6 -4.4 3000 -7.56 -6.87 -4.5 3200 -7.75 -7.15 -4.57 3400 -8 -7.4 -4.7 3600 -8.29 -7.78 -4.85 3800 -8.66 -8.2 -5.02 4000 -9.05 -8.75 -5.2 4200 -9.68 -9.2 -5.59 4400 -10.3 -10.35 -5.98 4600 -11.08 -11.28 -6.44 4800 -12 -12.55 -7.05 5000 -13.5 -14.33 -8 5200 -15 -18.55 -10.1 5400 -17.6 -21.82 -12 5600 -23.1 -24.05 -17

Page 93: teknik sipil-UJI KUAT TEKAN BATANG GANDA KAYU DENGAN.pdf

Lampiran 4 75

Grafik Beban – Defleksi Sampel 3 Klos 5

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

-30 -25 -20 -15 -10 -5 0

Defleksi

Beba

n

Dial 1 Dial 2 Dial 3