Upload
moehamed-faizan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
1/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
Author : Chaidar Warianto
Publish : 25-05-2011 07:44:49
A. Latar Belakang Masalah
Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih
memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya. Apabila
dilihat dari rata-rata produksinya, ternyata tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan
dengan negara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan India yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5
ton/ha (Kartapradja dan Djuariah, 1992). Rendahnya produksi tomat di Indonesia kemungkinan disebabkan
varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang
kurang efisien.
Kebanyakan varietas tomat hanya cocok ditanam di dataran tinggi, tetapi oleh Badan Penelitian dan
Pengambangan Pertanian telah dilepas varietas tomat untuk dataran rendah, yaitu Ratna, Berlian, Mutiara serta
beberapa varietas lainnya (Purwati dan Asga, 1990). Namun seringkali terjadi penanaman tomat tanpa
memperhatikan kualitasnya, sehingga hasil dan kualitas buahnya sangat rendah. Oleh karena itu untuk
memenuhi kebutuhan tomat yang semakin tinggi maka penelitian perlu diarahkan untuk meningkatkan hasil
dan kualitas buah tomat dengan menanam varietas-varietas unggul.
Kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara pertumbuhan
tanaman dan kondisi lingkungannya. Faktor lain yang menyebabkan produksi tomat rendah adalah
penggunaan pupuk yang belum optimal sertta pola tanam yang belum tepat. Upaya untuk menanggulangi
kendala tersebut adalah dengan perbaikan teknik budidaya. Salah satu teknik budidaya tanaman yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas tomat adalah pemilihan benih tomat.
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat
berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yangberiklim tropik, sebagai gulma. Penyebaran tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buah tomat
dan kotorannya tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orang Spanyol.
Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian, tanaman tomat sudah
tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik. Tanaman tomat termasuk tanaman
semusim yang berumur sekitar 4 bulan.
Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi :
Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Solanales Famili
: Solanaceae Genus : Lycopersicon (Lycopersicum) Species : Lycopersicon
esculentum Mill.
Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani adalah tomat varietas ratna, berlian,
precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas yang
digunakan adalah varietas Artaloka.
Tanaman tomat merupakan bagian dari komponen pangan telah terbukti memberi nilai lebih kepada petani
yang membudidayakan tanaman ini. Umur produksi yang pendek, tingkat kebutuhan yang selalu meningkat,
serapan pasar yang cenderung bertambah dari waktu kewaktu merupakan beberapa hal yang turut menciptakan
peluang positif bagi para petani.
Sebagai bagian dari tanaman pangan, tanaman ini juga turut berkontribusi terhadap ketahanan pangan dunia
secara umum, sumber pendapatan prospektif petani secara khusus. Ditunjang dengan kondisi nilai poduk dan
kondisi pasar yang positif, akan turut memperkuat daya dukung kesejahteraan petani khususnya yang
membudidayakan tanaman ini. Hal ini akan turut berkontribusi pada diversifikasi penyediaan produk-produkpangan bagi dunia, pada akhirnya akan turut memperkuat ketahanan pangan dunia.
Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat
Page 1
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
2/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20 -27C, pembentukan buah
terhambat pada temperatur >30C atau < 10C. Tomat baik ditanam pada tanah yang
berdrainase baik, dengan pH optimum 6.0 -7.0 (Purwati dan Asga, 1990). Tomat dapat ditanam sebagai rotasi
pada lahan sawah. Hindari menanam tomat pada lahan yang sebelumnya ditanami tanaman dari keluarga
Solanaceae, seperti: terung, cabai, tomat dan yang lainnya untuk menghindarkan hama dan penyakit. Beberapatipe tomat yang dibudidayakan antara lain: buah segar (biasanya berwarna merah dengan variasi dalam bentuk,
ukuran dan warna); chery-buah kecil; dan prosesing buah dengan warna merah yang kuat dan tinggi dalam
kandungan bahan padat, sesuai untuk dibuat pasta, sup atau saos. Berdasarkan pertumbuhannya, tomat
diklasifikasikan sebagai determinat (menyemak, pendek) dimana pertumbuhan batang diakhiri dengan
karangan bunga, semideterminate atau indeterminat (tinggi) tumbuh berterusan menghasilkan daun dan bunga.
Pada indeterminat, memungkinkan masa panen yang lebih panjang, yang mungkin bermanfaat pada waktu
harga berfluktuasi, akan tetapi jenis ini perlu menggunakan turus dan harus dipangkas secara teratur yang
dapat menambah tenaga kerja. Untuk varietas yang ditanam dapat dipilih berdasarkan varietas yang tahan
penyakit, disesuaikan dengan musim, atau varietas hibrida maupun OP, tergantung dari kebutuhan budi daya.
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan membeli benih yang siap semai atau
dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih tomat dilakukan dengan cara membeli, hendaknya
membeli di toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih yang bermutu dan bersertifikat. Pengadaan
benih yang dilakukan dengan membuat sendiri adalah sebagai berikut: 1) Pilih buah tomat dari tanaman tomat
yang petumbuhannya dan produksinya yang bermutu baik. Buah yang dipilih adalah buah tomat yang telah
masak dan tua dan masak di pohon. Buah sehat dan tidak terserang hama ataupun penyakit. 2) Buat setelah
dipetik dibiarkan sampai merekah dan berair (2 - 3 hari). 3) Biji-biji diambil setelah buah tomat merekah dan
cucilah dengan air bersih, kemudian dikeringkan sehingga kadar airnya paling tinggi 12%. Biji-biji tomat yang
telah dikeringkan dapat langsung disemaikan atau disimpan terlebih dahulu dalam wadah, misalnya kaleng
atau botol kering sambil menunggu saatnya untuk disemaikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka ada beberapa rumusan masalah yaitu :
Bagaimanakah langkah-langkah menyiapkan benih tomat ?
Adakah faktor yang mempengaruhi dalam menyiapkan benih tomat ?
C. Tujuan Penulisan
mengetahui langkah-langkah dalam menyiapkan benih tomat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyiapkan benih tomat.
METODELOGI
A. Alat dan bahan
Alat yang digunakan yaitu :
Page 2
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
3/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
Pisau bedah
6 cawan petri4 gelas kimia 250 ml
Papan bedah
Saringan teh
Pengaduk gelas
Timbangan neraca ohauss
Kertas saring
Triplek atau nampan
Bahan yang digunakan :
Tomat yang segar
Air
Abu gosok
B. Cara kerja
Buah tomat yang segar diambil dari kantong plastik kemudian dipisahkan (sortir) berdasarkan tesktur buah
yang akan dijadikan benih, dengan syarat buah yang berwarna merah segar.kemudian buah yang akan
dijadikan benih dimasukkan kedalam gelas kimia.
Buah tomat kemudian dikupas dengan menggunakan pisau bedah menjadi empat bagian tetapi tidak terpisah,
selanjutnya mengambil biji tomat dengan menggunakan pengaduk gelas dipisahkan dari daging buah tomat.
Biji yang sudah terpisah kemudian dimasukkan kedalam cawan petri.
Biji di dalam cawan petri kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca ohauss untuk mengetahui berat
basah biji tomat tersebut
Biji tomat kemudian dicampur dengan abu gosok untuk menghilangkan lendirnya dengan cara mengaduk
menggunakan tangan selanjutnya biji yang bercampur abu dibilas menggunakan air di dalam gelas kimia.
Biji tomat selanjutnya disaring dengan menggunakan saringan teh kemudian biji tersebut disimpan dikertas
saring dengan menggunakan pengaduk gelas.
Biji tomat yang sudah diratakan di atas kertas saring kemudian disimpan diatas triplek atau nampan kemudian
dilakukan pengeringan dengan menggunakan cahaya matahari
Biji tomat yang sudah kering kemudian ditimbang untuk mengetahui berat keringnya dan selanjutnya biji
tomat yang akan dijadikan benih disimpan dalam plastik atau kemasan.
PEMBAHASAN
Page 3
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
4/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
A. Langkah-langkah Dalam Menyiapkan Benih Tomat
Bibit yang baik dan berkualitas berasal dari benih yang baik dengan perlakuan pembenihan yang baik. Berilah
label pada tanaman yang akan diambil benihnya sehingga tanaman itu tidak dipanen untuk dikonsumsi.Tunggulah sampai tanaman itu masak sebelum dipetik benihnya. Ini berarti membiarkan tanaman tersebut
melewati tahapan yang layak untuk dikonsumsi. Buah yang masih muda memiliki benih yang muda juga
sehingga tidak bisa berkecambah. Waktu yang terbaik untuk memetik benih adalah menjelang tengah hari,
saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen benih pada musim hujan, Anda bisa memetik buah,
benih, atau lebih baik lagi dengan mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian.
Kelembaban sedikit saja akan membuat benih itu menjadi rusak.
Sebelum kita melakukan membuat sendiri benih tomat, ada yang harus diperhatikan Syarat buah tomat Selain
persyaratan berat biji, calon benih juga harus memiliki ciri fisik yang meyakinkan seperti bentuk, ukuran dan
warna calon benih harus seragam, permukaan kulitnya bersih tidak keriput dan tidak cacat, serta warna kulit
cerah dan mengkilat. Adapun syarat buah dari pohon induknya untuk diambil bijinya sebagai berikut :
buah dipetik dari cabang tanaman yang terbawah, karena biasanya benih akan lebih cepat tumbuh setelah
disemaikan
buah sudah benar-benar masak dan kulit luarnya tampak mengkilap
ukuran lebih besar dari ukuran normal
buah bersih tanpa berbintik dan tidak terkena hama, penyakit.
pertumbuhan batang, cabang, ranting, dan daunnya subur
tanaman tidak etrserang hama dan penyakit
umur minimal 7-8 bulan, karena produksi buahnya sudah mencapai maksimal
tanaman sebaiknya berbuah lebat
Benih dari tomat, mentimun dan labu perlu dikeluarkan dan ditempatkan dalam wadah yang diberi air. Benih
itu harus dibersihkan dengan baik dan kemudian dibilas sehingga semua daging biji terpisahkan dari benih.
Benih-benih tersebut kemudian dikeringkan. Benih tomat dan mentimun dapat difermentasi untuk
menghilangkan beberapa penyakit. Ambillah biji dan daging buah dari buah yang masak. Masukkan ke dalam
suatu wadah air dan biarkan selama beberapa hari. Busa akan terbentuk pada permukaan air pada wadah
tersebut, ini menunjukkan bahwa terjadi proses fermentasi. Benih itu kemudian dapat dicuci dengan air.
Semua sisa daging buahnya harus dibuang. Lalu sebarlah benih di atas plat plastik, kayu atau logam untuk
diangin-anginkan di bawah naungan.
Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam
benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa
cara menyemai pada bedeng persemaian. Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan
bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5
cm, lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup kembali
dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat
dengan jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1 atau 2
benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga, penyemaian dapat langsung dilakukan pada
kantong-kantong polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan
1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah
biji ditanam, media semai sebaiknya dibasahi dengan air.
adapun langkah dalam menyiapkan benih tomat antara lain :
Sortasi dan Grading
Page 4
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
5/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
Mendapatkan benih dari kebun sendiri, atau tanaman yang kita milki, kita tentu bisa beli tomat di pasar
sayuran yang menjual buah tomat. Buah yang didapat baik dari pohon maupun yang dibeli dipasar kemudian
kita sortir sesuai ketentuan persyaratan diatas. Memang untuk tanaman asal kita tidak tahu, apakah berumur
sudah cukup tua, muda. Pengetahuan yang kita memiliki menentukan keberhasilan bertanam tomat.
Benih dapat diuji coba untuk mengetahui berapa banyak yang akan tumbuh. Untuk benih yang akan ditanamuntuk keperluan sendiri, tempatkan benih dalam suatu wadah berisi air. Benih yang tenggelam adalah benih
yang baik untuk ditanam, benih yang mengambang adalah benih yang buruk dan dapat dibuang. Biasanya,
hampir semua benih akan tenggelam. Untuk benih yang akan dijual dan ditukarkan, sebaiknya harus diuji
terlebih dahulu untuk mengetahui berapa persentase benih yang dapat berkecambah dan tumbuh. Tingkat
kelangsungan hidup dan perkecambahan ini kemudian ditulis pada kemasannya.
Ada bermacam cara untuk melakukan pengujian ini, salah satunya adalah dengan menghitung jumlah benih
(misalnya 50 biji benih tomat), lalu tanamlah benih itu dan hitung berapa yang tumbuh (misalnya hanya 40
benih yang tumbuh). Jumlah yang tumbuh ini kemudian dibagi dengan jumlah benih yang ditanam untuk
menemukan persentase tomat yang tumbuh (40 : 50 = 0,8). Angka ini kemudian dikalikan 100% (sehingga
hasilnya 80%). Jadi, tingkat kelangsungan hidup dan perkecambahan benih ini adalah 80%.
Ekstraksi
Buah yang masak dipohon kemudian dikumpulkan, buah tomat tersebut diekstraksi dengan memisahkan biji
dari buah tomat yang akan disiapkan untuk benih tomat. Biji tersebut diekstraksi dari buahnya dengan
membersihkan lendir yang masih menempel pada biji tomat yang masih basah dengan menggunakan air yang
mengalir biji tomat tersebut dibersihkan, sehingga diharapkan dengan pencucian ini hanya ekstrak biji tomat
yang disiapkan untuk pembenihan. Selanjutnya tomat yang basah ini ditimbang untuk mengetahui kandungan
atau kadar air pada biji tomat.
Penimbangan berat basah untuk mengetahui berat basah biji tomat tersebut
Mencampur dengan abu gosok untuk menghilangkan lendir dan air dari daging buah tomat
Membilas dengan air kemudian disaring
Page 5
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
6/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
pengeringan Biji Bahan Benih
Pengeringan benih adalah suatu cara untuk mengurangi kandungan air di dalam benih, dengan tujuan agar
benih dapat disimpan lama. Kandungan air benih sangat menentukan lamanya penyimpanan. Penjemuran biji
dengan sinar matahari merupakan salah satu cara pengeringan yang paling sederhana dan umum dilakukan
oleh petani. Untuk pengeringan biji yang akan digunakan sebagai benih harus diperhatikan temperatur udara
sebaiknya antara 320-430C. Pada beberapa biji, pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
impermebilitas kulit biji melalui perubahan struktur pada testa. Bagian luar biji menjadi keras tetapi bagian
dalamnya masih basah. Waktu yang digunakan untuk pengeringan benih ditentukan oleh beberapa faktor
antara lain :
Kondisi benih yang dikeringkan, benih dengan kadar air awal yang tinggi dan diperlukan kadar sir yang
rendah sesudah pengeringan maka akan memakan waktu pengeringan yang lama. Tebal tipisnya kulit biji juga
menentukan lamanya pengeringan.
Tebalnya timbunan benih, mempengaruhi lamanya pengeringan. Hal ini juga tergantung pada jenis, besar,
bentuk dan berat biji.Temperatur udara, semakin tinggi temperatur udara makin cepat pengeringan. Sebaiknya temperatur untuk
pengeringan benih diatur antara 950-1040C, temperatur yang terlalu tinggi akan merusak benih.
Kelembaban nisbi udara, makin tinggi kelembaban nisbi udara makin lama pengeringan berlangsung.
Aliran udara, angin mengangkut uap air dari benih sehingga mempercepat proses pengeringan.
Perlakuan yang dilakukan pada benih tomat yaitu dengan mengeringkan menggunakan cahaya matahari
selama 4 -5 jam dengan suhu udara 300C diharapkan benih tomat ini dengan berkurangnya kadar air yang
dikandungnya dapat mendukung viabilitas benih tersebut untuk proses perkecambahan pada penanaman benih
tersebut.
Mengeringkan benih merupakan bagian yang sangat penting dari proses penyimpanan benih. Jika benih tidak
dikeringkan dengan baik maka benih akan membusuk ketika disimpan. Benih dapat dikeringkan dengan cara
apapun yang bisa Anda lakukan. Namun, sangat penting untuk mengikuti beberapa langkah praktis berikut ini
untuk mendapatkan hasil yang terbaik:
a) Beberkan dan angin-anginkan benih itu. Loyang ceper, nampan anyaman, kertas bekas, tikar atau yang
lainnya dapat digunakan sebagai alas. Untuk benih yang besar, tempatkan pada tas anyaman dan digantung
untuk dikeringkan. Balik-balikkan sekali atau dua kali sehari sehingga semua benih itu kering.
b) Lindungi benih itu dari gangguan hewan, khususnya tikus.
c) Untuk benih-benih yang kecil dan ringan, berilah perlindungan ekstra karena benih ini gampang terbang.
d) Benih yang kecil umumnya membutuhkan waktu 1 minggu dan benih yang besar butuh waktu sekitar 1-2
minggu untuk kering sempurna.
e) Awalilah proses pengeringan dengan menempatkan benih selama dua hari di tempat teduh atau di dalamruangan. Kemudian pindahkan ke bawah terik matahari selama setengah hari untuk hari-hari berikutnya. Ini
akan membantu membunuh serangga dan telurnya. Masukkan benih itu ke dalam rumah di malam harinya.
Page 6
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
7/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
Pada musim hujan, akan lebih baik untuk melakukan pengeringan dekat perapian.
Gunakan uji gigit untuk mengetahui apakah benih itu sudah kering atau belum. Gigitlah sebuah benih secara
perlahan. Jika benih itu keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan, berarti benih itu telah siap disimpan. Jika
ada bekas gigitan pada benih itu, berarti benih itu belum kering benar dan butuh dikeringkan lagi. Jika gigi
Anda patah ketika menggigit, berarti untuk pengujian berikutnya jangan terlalu keras menggigitnya!
Pengukuran Kadar Air
penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting dilakukan. Karena laju kemunduran suatu
benih dipengaruhi oleh adanya kadar airnya. Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih makin
lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah
antara 6% - 8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam.
Sedang dalam penyimpanan menyebabkan naiknya aktivitas pernapasan yang dapat berakibat terkurasnya
habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Selain itu merangsang perkembangan cendawan patogen di
dalam tempat penyimpanan. Tetapi diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan
pada embrio.
Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu
jenis benih yang tercantum deskripsi varietas. Benih cabai dihitung secara manual dengan menggunakan
pinset, biji tomat diambil dari buah tomat. kemudian diletakkan di cawan petri sebanyak 100 biji.
Menentukan berat 1000 butir benih dapat dilakukan dengan prosedur 1 X 1000 butir, yaitu dengan
menghitung. Dari hasil pengamatan maka kadar air benih tomat sebagai berikut :
No
Kadar air basah benih tomat
Kadar air kering benih tomat
Kandungan kadar air pada benih tomat
1.
42 gram
2,3 gram
Page 7
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
8/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
39,7 gram
Perlakuan Benih
Perlakuan benih dengan bahan-bahan kimia sebelum disimpan biasanya dilakukan untuk menghindarkan
benih dari serangan hama dan penyakit yang disebabkan oleh cendawan yang mengkontaminasi benih dari
lapangan. Fungisida yang biasa digunakan antara lain : KOC, Dithane M-45, Thiram, Ceresan, Arasan,
Cuprocide, Captan.
Benih tomat yang telah dikeringkan untuk menghindari benih dari serangan hama maka benih ini diberi
fungisida, apabila benih tomat ini akan disimpan dalam waktu yang lama.
Penyimpanan dan Pelabelan
Tujuan utama penyimpanan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas benih dalam periode simpan
sepanjang mungkin. Yang dipertahankan adalah viabilitas maksimum benih yang tercapai pada saat benih
masak fisiologis. Bila ditinjau dari viabilitasnya secara umum benih dibedakan antara berdaya baik, sedang
dan jelek. Agar benih memiliki daya simpan yang baik, maka benih harus bertolak dari kekuatan tumbuh
(virgor) dan daya kecambah yang semakimum mungkin. Bekal kekuatan itu ditumpu oleh benih sewaktu
masih berada dalam asuhan pohon induknya. Mulai dari masa-masa awal pembentukan biji, kekuatan itu terus
bertambah dan mencapai maksimum pada saat biji masak fisiologis disaat biji tepat untuk dipanen. Biji yang
telah memiliki kekuatan maksimum itu kemudian dikeringkan hingga kadar air tertentu yang sesuai dengantujuan penyimpanan.
Barton (1941, dalam Owen, E.B, 1956) menemukan bahwa benih-benih dengan viabilitas awal yang lebih
tinggi lebih tahan terhadap kelembaban serta temperatur tempat penyimpanan yang kurang baik dibandingkan
dengan benih-benih yang memiliki viabilitas awal yang rendah. Ketahanan benih untuk disimpan beraneka
ragam tergantung dari jenis, cara dan tempat penyimpanan. Tempat untuk menyimpan benih juga bervariasi
tergantung dari macam benih maksud dan lama penyimpanan. Tempat penyimpanan di ruang yang terbuka
ataupun tertutup seperti : botol, kaleng, kantong kertas, kantong kain, kantong plastik, kantong aluminium, dan
lain-lain. Benih tomat, siap untuk disimpan dalam tempat yaitu dengan menggunakan kantong plastik.
Setelah benih itu kering, perlu dilakukan penyimpanan yang baik. Bila iklim tidak mendukung, benih bisa
membusuk dengan cepat jika penyimpanannya salah. Dalam penyimpanan, benih harus dilindungi dari:
Udara, yang akan mengurangi umur hidup benih.
Kelembaban, yang akan membuat benih membusuk.
Panas, yang akan mengurangi jumlah benih yang dapat tumbuh waktu ditanam.
Binatang, yang dapat merusak benih.
Serangga, yang dapat memakan atau merusak benih. Jika telur serangga ada dalam wadah
penyimpanan maka telur itu bisa menetas dan anakan serangga bisa memakan benih itu.
Cahaya/sinar, yang juga bisa merusak benih. Untuk mencegah masalah tersebut, pastikan bahwa
benih-benih itu telah betul-betul kering dan bersih. Kemudian, pada saat cuaca cerah, tempatkan benih dalam
suatu wadah yang kedap udara. Untuk mengurangi masalah kelembaban, bisa ditambahkan abu kayu bakar
pada bagian bawah wadah itu (tentu saja
abu kayu bakar yang sudah dingin). Bisa juga digunakan bubuk susu atau bijian lain yang sudah sangat kering,ini akan menyerap kelembaban berlebih
Wadah untuk menyimpan benih dapat menggunakan apa saja yang kira-kira dapat menyimpan benih dengan
Page 8
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
9/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
aman. Simpanlah wadah itu di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Lindungi dari gangguan hewan dan
sering-seringlah mengecek benih yang disimpan itu untuk memastikan tidak ada masalah. Wadah
penyimpanan benih bisa berupa kotak anyaman bambu dari bahan bambu yang telah diawetkan. Anda bisa
juga melapisi bambu itu dengan getah pepohonan, minyak kelapa atau lilin dan kemudian keringkan di bawah
sinar matahari. Ini akan membuat wadah bertahan lebih lama. (Untuk informasi lebih lanjut tentang caramengawetkan bambu, Kaleng yang tipis dan gelas yang memiliki tutup juga baik dipakai sebagai wadah
penyimpanan benih. Begitu pula dengan botol plastik bekas atau wadah film bekas, namun hati-hati dengan
tikus karena tikus bisa mengerat plastik. Wadah dari plastik atau gelas juga harus dilindungi dari sinar
matahari langsung karena dapat merusak benih. Tas plastik dapat pula digunakan hanya jika tidak ada wadah
lain yang tersedia, namun perlu dimasukkan ke dalam suatu wadah lagi untuk mencegah binatang merusaknya.
Sebuah wadah yang besar dengan penutup yang baik dapat dipakai untuk menyimpan banyak tas-tas kecil
yang berisi benih. Untuk benih-benih yang lebih besar, kaleng biskuit, bekas wadah minyak
dan tong plastik besar merupakan wadah yang baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan langkah-langkah menyiapkan tomat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pemilihan benih tomat harus memiliki ciri fisik yang meyakinkan seperti bentuk, ukuran dan warna calon
benih harus seragam, permukaan kulitnya bersih tidak keriput dan tidak cacat, serta warna kulit cerah. Dalam
menyiapkan benih tomat maka harus melakukan penyortiran, ektrasksi, menimbang berat basah, mencampur
dengan abu gosok, membilas dengan air, pengeringan benih, pengukuran kadar air, perlakuan benih dan
penyimpanan.
Dalam menyiapkan benih tomat perlu memperhatikan beberapa faktor yaitu viabilitas benih, serangan bakteri,jamur pada benih.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat ada beberapa saran sebagai berikut :
Perlunya teknik penyiapan benih tomat dilakukan untuk perkebunan rakyat secara terstruktur baik
menggunakan cara yang tradisional maupun dengan cara modern.
Perlunya penelitian yang lebih lanjut mengenai penyiapan benih tomat dengan menggunakan metode
teknologi, sehingga dapat diproduksi benih dalam jumlah yang banyak.
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Teknik budidaya hortikultura Pengadaan Bibit Unggul. http://www.situshijau.co.id/media
pertanian online.htm. Diakses tanggal 4 Maret 2010.
Anonim. 2005. Modul 5. Penyimpanan Benih dan Pembibitan. Permakultur.menuju hidup lestari. Jakarta.
Kartapradja dan Djuariah, 1992. Budidaya Tamaman Tomat. Pertanian. Bandung
Solahuddin S, 1999. Penajaman Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian Dalam Rangka
Page 9
7/22/2019 TEKNIKPENYIAPANBEN_ChaidarWarianto_29
10/10
TEKNIK PENYIAPAN BENIH TOMAT (Solanum lycopersicum)
Memperkokoh Sistem Pertanian Nasional. Gerakan Terpadu Peduli Pertanian, Undip Semarang. 21 pp.
Sutopo L, 1990. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Owen, E.B. 1956. The Storage of seeds For Maintenance of Viability. Bulletin 43. Commenwealth Bureau ofpastures and Fiels Crops, Hurley, Berks, Commonwealth Agricultul.
Purwati dan Asga, 1990. Usaha Meningkatkan Kualitas beberapa varietas Tomat Dengan sistem Budidaya
Hidropinik. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005 : 77 83. Fakultas Pertanian. UNAIR.
Surabaya
Page 10