58

Teknis Perumusan Kerangka Pendanaan Rpjmd-renstra Pd-Agustinus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Great

Citation preview

  • 2PERENCANAAN

    UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan nasional

    UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

    PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

    PERMENDAGRI 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 08/2008

    SURAT EDARAN MDN NOMOR 120/253/SJ ttg PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TTG PEMDA

    PENGANGGARAN

    UU 17/2003 tentang Keuangan Negara

    UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara

    UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

    PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

    PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

    PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI 13/2006

  • 31. Permendagri tentang Tatacara Pelaksanaan Musrenbang(Pasal 20 ayat 3).

    2. Permendagri tentang Pedoman Perencanaan DanPenganggaran Terpadu (Pasal 37).

    3. Permendagri tentang Tatacara Koordinasi Antar Provinsididalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Pasal42 ayat 2).

    4. Permendagri tentang Pedoman Pengendalian Dan EvaluasiRencana Pembangunan Daerah (Pasal 51).

  • 4RPJPD

    1. pendahuluan;

    2. gambaran umum kondisi daerah;

    3. analisis isu-isu srategis;

    4. visi dan misi daerah;

    5. arah dan tahapan pembangunan; dan

    6. penutup.

    RPJMD

    1. pendahuluan;

    2. gambaran umum kondisi daerah;

    3. gambaran pengelolaan dan proyeksi

    keuangan daerah;

    4. analisis isu-isu srategis;

    5. visi, misi, tujuan dan sasaran.

    6. strategi dan kebijakan; dan

    7. program dan kerangka pendanaan.

    8. penutup.

    RKPD

    1. pendahuluan;

    2. kondisi pencapaian RKPD tahunlalu;

    3. prioritas pembangunan daerah;

    4. kerangka ekonomi dan keuangandaerah ;

    5. rencana program, kegiatan & pagu indikatif; dan

    6. penutup

    RENSTRA SKPD

    1. pendahuluan;

    2. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;

    3. isu-isu strategis pelayanan Perangkat Daerah;

    4. tujuan dan sasaran program Perangkat Daerah; dan

    5. rencana program, kegiatan dan kerangka pendanaan;

    6. penutup.

    RENJA-PD

    1. pendahuluan;

    2. hasil evaluasi Renja-PD tahun lalu; dan

    3. rencana program, kegiatan dan pagu indikatif.

    4. penutup.

    SISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PERANGKAT DAERAH (PD)

  • 5Arah & Tahapan Pembangunan

    Daerah

    I

    (5)

    II (10)

    III (15)

    IV

    20)

    Sasaran, program dan kerangka

    pendanaanI II III IV V

    Program dan kegiatan

    Pembangunan Daerah

    1 2 3 ....12

    Sasaran, program dan kegiatan PD

    I II III IV V

    Program dan keg Pemb Daerah

    1 2 3 .... 12

    RPJPD

    RPJMD

    Renstra PD

    Renja PD

    KONSISTENSI DAN SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

  • Rancangan Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra-SKPD, hasilevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulanprogram serta kegiatan yang berasal dari masyarakat.

    (Pasal 27 ayat (2), PP 08/2008)

    RENJA SKPD

    Realisasi Capaian Kinerja RENSTRA

    SKPD

    Capaian Kinerja Renja SKPD s.d tahun

    berjalan

    Analisis / Evaluasi

    Permasalahan Layanan SKPD &

    usulan prog/keg dari masyarakat

    Ekonomi Makro & Pendanaan layanan

    SKPD

    Ranwal RKPD

  • 7sesuai

    Musrenbang RPJMD

    Ranc. Akhir RPJMD

    Rancangan RPJMD

    PENYUSUNAN RANWAL

    RPJMD

    SE KDH ttg Penyusunan Rancangan

    Renstra-SKPDVERIFI-

    KASI

    sesuai

    Penyesuaian Rancangan

    Renstra-SKPD

    Rancangan Akhir Renstra

    SKPD

    PenyempurnaanRancangan Akhir

    Renstra-SKPD

    Penetapan Renstra SKPD

    Renstra SKPD

    VERIFI-KASI

    Tdk sesuai

    PERDA RPJMD

    Tidak sesuai

    sesuai

    Program prioritas,

    outcome, & pagu

    Kegiatanprioritas, output, & pagu

    Permasalahan& pendanaanlayanan dan isustrategis SKPD (atau draft ranc renstraSKPD)

    Penyusunan Rancangan

    Renstra SKPD

  • 8BAB I Pendahuluan

    BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

    BAB III Gambaran Pengelolaan KeuanganDaerah & Kerangka Pendanaan

    BAB IV Analisa Isuisu Strategis

    BAB V Visi, Misi, Tujuan & Sasaran

    BAB VI Strategi & Arah Kebijakan

    BAB VII Kebijakan Umum & ProgramPembangunan Daerah

    BAB VIII Indikasi Program Prioritas &Pendanaan

    BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

    BAB X Kaidah Pelaksanan

    RPJMD RENSTRA-SKPD

    BAB II Gambaran Pelayanan SKPD

    BAB III Isuisu Strategis Tugas danFungsi SKPD

    BAB IV Tujuan & Sasaran, Strategi dan Kebijakan

    BAB V Rencana Program & Kegiatan,Indikator Kinerja, KeluaranSasaran & Pedanaan Indikatif

    BAB VI Indikator Kinerja SKPD mengacu ke RPJMD

  • KETERKAITAN PENYAJIAN MATERI ANTAR-BAB RENSTRA-PD

    BAB IIIISU-ISU STRATEGIS

    TUGAS & FUNGSI SKPD

    BAB IIGAMBARAN

    PELAYANAN PD

    BAB IVTUJUAN & SASARAN,

    STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    BAB VRENCANA PROGRAM & KEGIATAN, INDIKATOR

    KINERJA, KELUARAN SASARAN & PEDANAAN

    INDIKATIF

    BAB VIINDIKATOR KINERJA PD

    MENGACU KE RPJMD

    Sasaran Visi & Misi

    BAB I PENDAHULUAN

  • 10

    Analisis Gambaran Pelayanan SKPD

    analisis gambaran umum pelayanan

    SKPD

    analisis pengelolaan pendanaan

    pelayanan SKPD

    Identifikasi

    potensi dan permasalahan

    pelayanan SKPD.

    potensi dan permasalahan

    khusus pada aspek pendanaan

    pelayanan SKPD

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

    2.2. Sumber Daya SKPD

    2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

  • 11

    Pengeluaran Wajib & Mengikat serta Prioritas Utama

    Program Prioritasdialokasikan

    Pengeluaran Pembiayaan & Belanja tidak langsung yang

    besarnya disesuaikan dg kemamp. Keuda, seperti: bansos,

    tamb penghsl PNS, hibah, dll

    dialokasikan

    dialokasikan

    Prioritas I

    Prioritas II

    Prioritas III

  • NO URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019

    A KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH 1.759.294 2.044.228 2.395.439 2.819.960 3.334.124

    1 PENDAPATAN 1.653.846 1.928.517 2.259.848 2.660.339 3.145.400

    2 Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran 105.448 115.711 135.591 159.620 188.724

    B BELANJA 1.737.477 2.029.229 2.380.439 2.799.960 3.329.125

    1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 737.965 818.660 910.397 1.015.003 1.134.666

    PRIORITAS I 686.026 766.721 858.458 963.064 1.082.727

    a Belanja Pegawai 605.831 667.626 735.724 810.767 893.466

    b Belanja Bunga 1.592 1.592 1.592 1.592 1.592

    c Belanja Subsidi 2.800 2.750 2.700 2.652 2.604

    dBelanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

    dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik75.803 94.754 118.442 148.053 185.066

    PRIORITAS III 51.939 51.939 51.939 51.939 51.939

    a Belanja Hibah 35.939 35.939 35.939 35.939 35.939

    b Belanja Bantuan Sosial 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000

    c Belanja Tidak Terduga 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

    2 BELANJA LANGSUNG 999.512 1.210.569 1.470.042 1.784.957 2.194.458

    PRIORITAS I 105.087 131.777 166.644 212.319 272.294

    a Belanja Pegawai BLUD 4.592 5.051 5.556 6.112 6.723

    b Belanja Barang Jasa BLUD 20.288 22.317 24.548 27.003 29.704

    c Belanja Jasa Kantor 68.989 91.893 122.402 163.039 217.168

    d Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 5.190 6.488 8.109 10.137 12.671

    e Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.375 1.375 1.375 1.375 1.375

    f Dana Pendamping DAK 4.653 4.653 4.653 4.653 4.653

    PRIORITAS II 894.425 1.078.792 1.303.398 1.572.638 1.922.164

    PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI

    PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN LAINNYA

    C PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 139.338 15.000 15.000 20.000 5.000

    Pembentukan Dana Cadangan 15.000 10.000 10.000 15.000

    Penyertaan Modal 124.338 5.000 5.000 5.000 5.000

    A-(B+C) -117.521 0 0 0 0

    D PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 117.521 0 0 0 0

    Penerimaan Pinjaman Daerah 97.317

    Penerimaan Piutang 20.204

    SILPA 0 0 0 0 0

    KERANGKA PENDANAAN RPJMD

  • 13

    Program

    Kegiatan

    Masukan (Input)

    Dampak(Impact)

    Hasil(Outcome)

    Keluaran(Output)

    Hasil Pembangunan daerah ygdiperoleh dari pencapaian

    outcame

    Manfaat yang diperoleh darijangka menengah untuk

    beneficiaries tertentu sebagaihasil dari output

    Produk/barang/jasa adalahyang dihasilkan dalamproses/kegiatan yang

    megunakan input

    Sumberdaya yang memberikankonstribusi dalam

    menghasilkan output

    Apa yang ingin diubah

    Apa yang ingin dicapai

    Apa yang dikerjakan dandihasilkan (barang) atau

    dilayani (proses)

    Apa yang digunakandalam bekerja

    Tujuan danSasaran

    VISI/MISI

  • TAHAP PENYUSUNAN PROGRAMTAHAP PENYUSUNAN

    KEGIATAN

    LANGKAH 2

    Identifikasi Indikator

    Kinerja Sasaran(Impact)

  • SASARAN

    (IMPACT)PROGRAM

    OUTCOME/

    OUTPUT

    STANDAR

    BELANJA

    PAGU

    PROGRAMSKPD

    SASARAN 1

    Program 1 .......

    OUTCOME ...... Rp. .........

    Rp. ......... SKPD 1Keluaran 1 ...... Rp. .........

    Keluaran 2 ...... Rp. .........

    Dst ...... Rp. .........

    Program 2 .......

    OUTCOME ...... Rp. .........

    Rp. ......... SKPD 2Keluaran 1 ...... Rp. .........

    Keluaran 2 ...... Rp. .........

    Dst ...... Dst ......

    SASARAN 2 Program dst ....... Dst ......

    Perhitungan Pagu Program

  • 16

    Kode

    Bidang Urusan Pemerintahandan Program

    Prioritas Pembangunan

    IndikatorKinerja

    Program(outcome)

    Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD

    (Tahun 0)

    Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

    SKPDPenang

    gung Jawab

    Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5Kondisi Kinerja

    pada akhir periode RPJMD

    target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

    1 Urusan Wajib

    1 01 Pendidikan

    1 01 01

    Program WajibBelajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

    AngkaPartisipasi

    Sekolah (%) 97,8 98,9 4 M 100 5,5M 100 6M 100 7M 100 2M 100 24,5MDinasPendidikan

    1 01 02 Program.........

    1 01 03 Dst .....

    1 02 Kesehatan

    1 02 01 Program.........

    1 02 02 Dst .....

    2 Urusan Pilihan

    2 01 Pertanian

    2 01 01 Program.........

    2 01 03 Dst .....

    2 02 Dst .......

    Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten/Kota.....*)

  • KETERKAITAN PROGRAM PRIORITAS DENGAN PROGRAM SKPD

    Kode

    Bidang Urusan Pemerintahandan Program

    Prioritas Pembangunan

    IndikatorKinerja

    Program(outcome)

    Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD

    (Tahun 0)

    Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

    SKPDPenang

    gung Jawab

    Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5Kondisi Kinerja

    pada akhir periode RPJMD

    target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

    1 Urusan Wajib

    1 01 Pendidikan

    1 01 01

    1 01 02 Program.........

    1 01 03 Dst .....

    Tujuan SasaranIndikator

    SasaranKode

    Program dan

    Kegiatan

    Indikator

    Kinerja

    Program

    (outcome)

    dan Kegiatan

    (output)

    Data

    Capaian

    pada

    Tahun

    Awal

    Perenca

    naan

    Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

    Unit

    Kerja

    SKPD

    Penangg

    ungjawa

    b

    LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

    Kondisi

    Kinerja pada

    akhir

    periode

    Renstra

    SKPD

    target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

    Tujua

    n 1

    Sasara

    n 1Program ............

    Kegiatan..............

    Kegiatan..............

    Program prioritas dalam RPJMD dimuat dalam Renstra SKPD sesuai

    dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, untuk diterjemahkan ke

    dalam kegiatan.

  • RPJMD (2014-2019)

    Sasaran:Meningkatkan angka harapan hidup

    AHH

    Program Prioritas

    Program penurunan kematian ibu

    hamil/melahirkan

    Program Perbaikan Gizi Masyarakat

    1

    2

    Pemberian tambahan makanan dan vitamin

    Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

    Penanggulangan Gizi-Lebih

    Program Perbaikan Gizi Masyarakat

    1

    Pembangunan puskesmas

    Penambahan tenaga bidan

    Pengadaan obat-obatan

    Penyuluhan kesehatan pada ibu hamil

    Program penurunan kematian ibu

    hamil/melahirkan

    2

    Pengembangan Arsitektur Kinerja Bidang Kesehatan

    Strategi

    Arah Kebijakan

    1 2 3 4 5

    Kondisi Awal Kondisi Akhir

    67 70

  • Penentuan Target Pembangunan untuk

    Mencapai Sasaran Pembangunan

    Indikator KinerjaKondisi

    AwalKondisi Akhir

    Th 2011 Th 2016Th 2015 Th 2017 Th 2018 Th 2019

    Angka Harapan Hidup 67 70

    Th 2011 67,667 68,2 69,1 70

    Program Perbaikan Gizi Masyarakat

    Th 2011 11%12 % 9% 7% 5%% Balita Gizi Buruk

    Program penurunan kematian ibu

    hamil/melahirkan

    Th 2011 450500 400 350 300Angka kematian Ibu Hamil/melahirkan

    outcome

    outcome

    impact

    Sasaran:Meningkatkan angka harapan hidup

  • TUJUAN

    untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspekpendanaan pelayanan SKPD.

    DATA & INFORMASI yang dibutuhkan

    Data perkembangan pendanaan pelayanan SKPD (pendapatan, belanja, danpembiayaan) minimal 5 (lima) tahun terakhir untuk menunjukkan kemampuanpengelolaan pendanaan SKPD (rasio antara dana yang dianggarkan dengan yangdirealisasikan), dan kapasitas pendanaan pelayanan SKPD.

    data dan informasi pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD: mencakup (1) datapendapatan SKPD, (2) data belanja SKPD, (3) data pembiayaan SKPD (khususSatuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah/SKPKD).

  • 21

    RealisasiPenjabaran APBD

    RealisasiAPBD

    NeracaSKPD

    NeracaDaerah

    Data Pendapatan

    Data Belanja

    DataPenerimaanPembiayaan

    Data PengeluaranPembiayaan

    Data Aset, Hutang &

    Ekuitas

    indikator makro

    ekonomi daerah

  • Melakukan Proyeksi Kapasitas Keuangan Daerah

    Menghitung Belanja Periodik Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama

    Menghitung Kapasitas Riil Keuangan Daerah

    Menyusun Kerangka Pendanaan RPJMD

    RANWAL RPJMD

    Menghitung ratio anggaran & realisasi serta pertumbuhan pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai TUSI SKPD

    Menghitung Belanja Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama SKPD

    Menghitung proyeksi pendanaanpelayanan SKPD selama 5 (lima)tahun ke depan

    Mengidentifikasi potensi dan permasalahan aspek pendanaan pelayanan SKPD.

    RANCANGAN RENSTRA

  • KINERJA PENGELOLAAN PENDANAAN PELAYANAN SKPD

    (Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya)

    1. Menghitung ratio antara Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

    2. Menghitung rata-rata pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

    3. Neraca SKPD

    KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN SKPD

    1. Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur.

    2. Menghitung rata-rata pertumbuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yangbersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama sesuai TUSI SKPD.

    3. Analisis Pembiayaan (khusus SKPKD)

    Analisis sumber penutup defisit riil, SiLPA & SILPA

    Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah

    POTENSI DAN PERMASALAHAN PENDANAAN PELAYANAN SKPD

    faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD, misalnyaprosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas personil (sumber daya manusia), pertumbuhan pendapatan,progres pelaksanaan program, dan sebagainya.

    KERANGKA PENDANAAN PELAYANAN SKPD

    Menghitung belanja periodik & pengeluaran pembiayaan yg wajib dan mengikat serta prioritas utamaSKPD

    menghitung proyeksi pendanaan pelayanan SKPD selama 5 (lima) tahun ke depan

  • KODE Uraian

    Anggaran pada Tahun ke-Realisasi Anggaran pada

    Tahun ke-

    Rasio antara Realisasi dan

    Anggaran Tahun ke-

    Rata-rata

    Pertumbuhan

    1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

    1 PENDAPATAN

    1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

    1.1.2 Hasil Retribusi Daerah

    2 BELANJA

    2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

    2.1.1 Belanja Pegawai

    2.2 BELANJA LANGSUNG

    2.2.1 Belanja Pegawai

    2.2.2 Belanja Barang dan Jasa

    2.2.3 Belanja Modal

    dapat dilihat pada tahun mana saja rasio antara realisasi dan anggaran dapat dikatakan baik atau

    kurang baik, dan selanjutnya perlu diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

    pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD, misalnya prosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas

    personil (sumber daya manusia), progres pelaksanaan program, dan sebagainya.

  • KODE URAIANTA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

    5. BELANJA

    5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

    5 . 1 . 1 Belanja Pegawai

    5 . 1 . 1 . 01 Gaji dan Tunjangan

    5 . 1 . 1 . 02 Tambahan Penghasilan PNS

    Dst ..... Dst .......

    5 . 2 BELANJA LANGSUNG

    5 . 2 . 1 Belanja Pegawai

    5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS

    5 . 2 . 1 . 02 Honorarium Non PNS

    Dst ......

    5 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa

    5 . 2 . 2 . 04 Belanja Premi Asuransi

    5 . 2 . 3 Belanja Modal

    5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Pengadaan Tanah

    Dst........

    NO URAIAN

    TOTAL BELANJA UNTUK PEMENUHAN

    KEBUTUHAN APARATUR (RP)

    TOTAL PENGELUARAN (BELANJA +

    PEMBIAYAAN PENGELUARAN) (RP) PROSENTASE

    ( a) ( b ) (a) /(b) X 100%

    1 TA 2009

    2 TA 2010

    3 TA 2011

    4 TA 2012

    5 TA 2013

  • ANALISIS BELANJA PERIODIK DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN YANG WAJIB DAN MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

    Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untukmenghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaanyang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.

    Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajibdibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahunoleh Pemda seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan,bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangkapanjang atau belanja sejenis lainnya.

    Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayarsetiap periodik oleh Pemda dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasarprioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan,seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya.

  • NO URAIANTA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 KENAIKAN

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) %

    A BELANJA TIDAK LANGSUNG

    Gaji dan Tunjangan

    Dst ....

    B BELANJA LANGSUNG

    Belanja Jasa Kantor *)

    Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir **)

    Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

    Dst ....

    *) khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya**) yang telah ada kontrak jangka panjangnya

  • proyeksi pendanaan pelayanan

    SKPD selama 5 (lima) tahun ke

    depan

    Mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi dana

    Optimalisasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah

    Data perkembangan pendanaan pelayanan SKPD (pendapatan, belanja, dan pembiayaan) minimal 5 (lima) tahun

    Identifikasi potensi dan

    permasalahan yang

    mempengaruhi kinerja

    pengelolaan pendanaan

    pelayanan SKPD

  • KODE Uraian

    TAHUN ANGGARANRata-rata

    Pertumbuhan

    2015 2016 2017 2018 2019 %

    1 PENDAPATAN

    1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

    1.1.2 Hasil Retribusi Daerah

    2 BELANJA

    2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

    2.1.1 Belanja Pegawai

    2.2 BELANJA LANGSUNG

    2.2.1 Belanja Pegawai

    2.2.2 Belanja Barang dan Jasa

    2.2.3 Belanja Modal

  • ANALISIS PENGELOLAAN

    KEUANGAN DAERAH

    DAN KERANGKA PENDANAAN

    Optimalisasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah

    KERANGKA PENDANAAN

    PEMBANGUNAN DAERAH

    Kapasitas Keuangan daerah dengan proyeksi 5 (lima)

    tahun kedepan

    Mengefektifkan dan

    mengefisiensikan alokasi dana

    Data Pendapatan

    DataPenerimaanPembiayaan

    Data Belanja

    Data PengeluaranPembiayaan

    indikator makro

    ekonomi daerah

  • KINERJA KEUANGAN MASA LALU

    1. Kinerja Pelaksanaan APBD

    Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah & Pembiayaan Daerah.

    2. Neraca Daerah (Rasio likuiditas, solvabilitas dan aktivitas)

    KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

    1. Proporsi Penggunaan Anggaran

    Analisis proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran

    Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur

    2. Belanja periodik & pengeluaran pembiayaan yg wajib dan mengikat serta prioritas utama

    Rata-rata Pertumbuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yangbersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama

    3. Pembiayaan Daerah

    Analisis sumber penutup defisit riil

    Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

    Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

    Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah

    KERANGKA PENDANAAN

    Menghitung belanja periodik & pengeluaran pembiayaan yg wajib dan mengikat serta prioritasutama

    menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan programpembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan

  • Angka rata-rata pertumbuhan setiap objek pendapatan

    daerah

    Kebijakan intensifikasi dan

    ekstensifikasi

    PROYEKSI PENDAPATAN

    DAERAH

    Kebijakan di bidang Keuangan Negara

    Asumsi indikator makro ekonomi

  • masing-masing rincian objek memiliki perilaku atau karakteristik yang berbeda, maka masing-masing daerah

    dapat mengembangkan teknik dan penghitungan sendiri yang dianggap paling akurat

    KODE URAIAN

    2011 2012 2013RATA-RATA

    PERTUMBUHAN

    (%)

    REALISASI

    (Rp)

    REALISASI

    (Rp)

    REALISASI

    (Rp)

    1 PENDAPATAN 1.025.015 1.327.592 1.659.572 27,26%

    1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 65.656 86.937 119.456 34,91%

    1.1.1 Hasil Pajak Daerah 16.789 23.366 28.611 30,81%

    1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 10.676 8.917 12.512 11,92%

    1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 7.908 9.319 12.112 23,91%

    1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 30.283 45.336 66.222 47,89%

    1.2 DANA PERIMBANGAN 877.390 1.054.683 1.388.273 25,92%

    1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 490.667 549.701 762.740 25,39%

    1.2.2 Dana Alokasi Umum 371.879 463.259 580.314 24,92%

    1.2.3 Dana Alokasi Khusus 14.844 41.723 45.219 94,73%

    1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 81.969 185.972 151.843 54,26%

    1.3.1 Pendapatan Hibah 0 3.500 0 -

    1.3.2Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

    Daerah Lainnya43.946 35.921 45.686 4,46%

    1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 34.119 118.905 79.327 107,61%

    1.3.5Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

    Daerah Lainnya3.904 26.553 26.830 290,62%

    1.3.6 Penerimaan Lain-lain 0 1.092 0 -

  • RATA-RATA PERTUMBUHAN REALISASI BELANJA DAERAH

    Kode Uraian

    2011 2012 2013

    RATA-RATA

    KENAIKAN

    (%)

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    2 BELANJA 952.305 1.196.553 1.566.203 28,27%

    2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 477.930 551.376 646.751 16,33%

    2.1.1 Belanja Pegawai 430.982 497.164 573.108 15,32%

    2.1.2 Belanja Bunga 3 0 0 -

    2.1.3 Belanja Subsidi 72 525 2.130 468,35%

    2.1.4 Belanja Hibah 8.035 12.677 23.242 70,56%

    2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 8.479 7.773 0 -54,16%

    2.1.6Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten

    Kota dan Pemerintahan Desa0 0 0 -

    2.1.7Belanja Bantuan Keuangan Kepada

    Provinsi/Kabupaten Kota dan Pemerintahan Desa29.740 32.120 47.012 27,18%

    2.1.8 Belanja Tidak Terduga 618 1.117 1.258 46,69%

    2.2 BELANJA LANGSUNG 474.375 645.177 919.452 39,26%

    2.2.1 Belanja Pegawai 43.056 32.187 47.906 11,80%

    2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 170.125 275.982 316.093 38,38%

    2.2.3 Belanja Modal 261.194 337.009 555.453 46,92%

  • Kode Uraian

    2011 2012 2013

    RATA-RATA

    KENAIKAN

    (%)

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    3 PEMBIAYAAN DAERAH

    3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 83.093 130.981 232.337 67,51%

    3.1.1Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun

    Sebelumnya83.093 130.981 223.522 64,14%

    3.1.2 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 -

    3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 0 0 8.814 -

    3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 24.822 22.603 10.217 -31,87%

    3.2.2 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 -

    3.2.2Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

    Daerah0 0 0 -

    Penyesuaian atas Pengeluaran Pembiayaan ke

    PDAM23.647 21.871 10.000 -30,89%

    3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 176 732 217 123,15%

    3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 1.000 0 0 -

    PEMBIAYAAN NETTO 58.271 108.378 222.120 95,47%

    Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 130.981 239.417 315.490 57,28%

  • URAIAN2009 2010 2011 2012 2012 RATA-RATA

    PERTUMBUHAN(Audited) (Audited) (Audited) (Audited) (Audited)

    ASET/ AKTIVA

    ASET LANCAR

    Kas

    Kas di Kas Daerah 81.327 81.085 125.916 221.646 312.860 43,0%

    Kas di Bendahara Penerimaan 0 454 9 31 33 38,2%

    Kas di Bendahara Pengeluaran 12.425 234 16 1 904 22503,7%

    Kas di Bendahara BLUD 0 3.119 5.078 2.905 1.726 5,1%

    Investasi Jangka Pendek

    Deposito 0 0 0

    Piutang

    Piutang lain-lain 700 2.949 2.380 29.740 52.476 382,0%

    Piutang Retribusi 10 97 76 698 372 405,0%

    Piutang Deviden 0 0 0 0 0

    Piutang Dana Bagi Hasil 13.429 7.138 979 0 0 -77,7%

    Persediaan 11.042 15.271 11.763 10.749 11.558 3,6%

    JUMLAH ASET LANCAR 118.933 110.347 146.217 265.770 379.929 37,5%

    Dst .............

    RATA-RATA PERTUMBUHAN NERACA DAERAH

  • No Uraian 2011 2012 2013

    A Rasio Likuiditas

    1. Rasio lancar (current ratio) 254,73 125,25 221,79

    2. Rasio quick (quick ratio) 12,43 24,73 32,87

    B Rasio Solvabilitas

    1Rasio total hutang terhadap

    total asset 0,0002 0,0007 0,0018

    2 Rasio hutang terhadap modal0,0002 0,0007 0,0018

    ANALISIS RASIO KEUANGAN

  • No Indikator Makro SatuanTahun 2009

    Tahun 2010

    Tahun 2011

    Tahun 2012

    Tahun 2013

    Pertum-buhan

    PDRB (Harga Berlaku)

    PDRB (Harga Konstan)

    Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Berlaku tahun tertentuTingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu

    Tingkat Inflasi

    Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral

    Produktivitas Sektoral, yg merupakan rasio antara Nilai Tambah Bruto (NTB) setiap sektor thd Jumlah tenaga kerja di sektor yang bersangkutan Struktur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi Rumah Tangga, Konsumsi Pemerintah, Investasi, dan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri)

    Besaran ICOR (Incremental Capital Output Ratio)

    Jumlah Penduduk Miskin

    Tingkat PengangguranDisparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan:

    - Pendapatan Perkapita- Kemampuan Investasi- Besaran Indeks Gini (Gini Ratio Index) - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia) - dan sebagainya

    Berbagai macam besaran rasio dan perbandingan-perbandingan - Pajak Daerah terhadap PDRB - Biaya pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya

    terhadap PDRB - Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah (PAD dan Dana

    Perimbagan terhadap PDRB)- Struktur Pembiayaan Pembangunan Daerah- dan sebagainya.

  • 40

    NO Indikator Ekonomi 2010 2011 2012 20132014 2015

    APBNP RAPBN

    1Pertumbuhan ekonomi (%, yoy)

    6,2 6,5 6,3 5,8 5,5 5,6

    2 Inflasi (%, yoy) 6,96 3,79 4,30 8,38 5,30 4,4

    3 Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,57 4,84 3,19 4,42 6,00 6,2

    4 Nilai tukar (Rp/US$) 9.087 8.776 9.384 10.460 11.600 11.900

    5Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)

    79,4 111,5 112,7 105,9 105,0 105

    6Lifting Minyak (ribu barel per hari)

    954 899 861 825 818 845

    7Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)

    1.213 1.224 1.248

    Sumber: Kementerian Keuangan

  • 41

    NO Indikator EkonomiRAPBN2015

    Jangka Menengah

    2016 2017 2018

    1 Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,6 5,9 - 6,5 6,2 - 7,0 6,5 - 7,4

    2 Inflasi (%, yoy) 4,4 3,0 - 5,0 3,0 - 5,0 2,5 - 4,5

    3 Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,2 5,0 - 7,0 5,0 - 7,0 4,5 - 6,5

    4 Nilai tukar (Rp/US$) 11.900 11.400 - 12.000 11.200 - 11.800 11.000 - 11.600

    5Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)

    105 100 - 110 100 - 110 100 110

    6 Lifting Minyak (ribu barel per hari) 845 850 - 900 750 - 800 700 750

    7Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)

    1.248 1.250 - 1.300 1.225 - 1.250 1.250 - 1.300

    Sumber: Kementerian Keuangan

  • ANALISIS PROPORSI REALISASI BELANJA DAERAH DIBANDING ANGGARAN

    NO URAIAN

    2011 2012 2013

    RATA-

    RATAAnggaran realisasi%

    Anggaran realisasi%

    Anggaran realisasi%

    ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) %

    BELANJA 1.020.76

    8 952.305 93,3

    1.353.84

    8

    1.196.55

    3 88,4

    1.698.25

    7

    1.566.20

    3 92,2 91,3

    A BELANJA TIDAK LANGSUNG 475.124 477.930 100,6 597.692 551.376 92,3 704.987 646.751 91,7 94,9

    1 Belanja Pegawai 412.870 430.982 104,4 524.517 497.164 94,8 614.108 573.108 93,3 97,5

    2 Belanja Bunga 2.083 3 0,2 3.928 0 0,0 3.928 0 0,0 0,1

    3 Belanja Subsidi 2.284 72 3,1 3.307 525 15,9 2.497 2.130 85,3 34,8

    4 Belanja Hibah 9.320 8.035 86,2 13.606 12.677 93,2 32.211 23.242 72,2 83,8

    5 Belanja Bantuan Sosial 13.561 8.479 62,5 10.796 7.773 72,0 0 0

    6 Belanja Bagi Hasil 37 0 0,0 0 0 0 0

    7 Belanja Bantuan Keuangan 32.438 29.740 91,7 38.538 32.120 83,3 47.242 47.012 99,5 91,5

    8 Belanja Tidak Terduga 2.531 618 24,4 3.000 1.117 37,2 5.000 1.258 25,2 28,9

    B BELANJA LANGSUNG 545.644 474.375 86,9 756.156 645.177 85,3 993.271 919.452 92,6 88,3

    1 Belanja Pegawai 50.630 43.056 85,0 48.387 32.187 66,5 52.873 47.906 90,6 80,7

    2 Belanja Barang dan Jasa 210.345 170.125 80,9 322.550 275.982 85,6 349.985 316.093 90,3 85,6

    3 Belanja Modal 284.669 261.194 91,8 385.219 337.009 87,5 590.413 555.453 94,1 91,1

  • PROPORSI BELANJA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR

    KODE URAIANTahun 2012 Tahun 2013

    (Rp) (Rp)

    5. BELANJA 648.072 780.607

    5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 497.164 571.968

    5 . 1 . 1 Belanja Pegawai 497.164 571.968

    5 . 1 . 1 . 01 Gaji dan Tunjangan 403.445 444.637

    5 . 1 . 1 . 02 Tambahan Penghasilan PNS 81.266 114.990

    5 . 1 . 1 . 03Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta

    KDH/WKDH4.219 4.255

    5 . 1 . 1 . 04 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 8.233 8.086

    Dst ..... Dst .......

    5 . 2 BELANJA LANGSUNG 150.909 208.639

    5 . 2 . 1 Belanja Pegawai 32.187 47.906

    5 . 2 . 1 . 00 Belanja Pegawai BLUD 0 4.592

    5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS 15.119 18.701

    5 . 2 . 1 . 02 Honorarium Non PNS 11.761 17.976

    5 . 2 . 1 . 03 Uang Lembur 5.307 6.637

    Dst ......

    5 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 83.632 102.745

    5 . 2 . 2 . 04 Belanja Premi Asuransi 12.199 11.876

    5 . 2 . 3 Belanja Modal 35.089 57.989

    5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Pengadaan Tanah 1.790 1.574

    5 . 2 . 3 . 02 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat 424 4.766

    5 . 2 . 3 . 03 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor 19.433 14.262

    Dst........

  • NO URAIAN

    TOTAL BELANJA UNTUK

    PEMENUHAN

    KEBUTUHAN APARATUR

    (RP)

    TOTAL

    PENGELUARAN

    (BELANJA +

    PEMBIAYAAN

    PENGELUARAN)

    (RP)

    PROSENTASE

    ( a) ( b ) (a) /(b) X 100%

    1 Tahun Anggaran 2012 648.072 1.219.156 53,16%

    2 Tahun Anggaran 2013 780.607 1.576.419 49,52%

    ANALISIS PROPORSI BELANJA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR

  • PROYEKSIpengeluaran wajib dan mengikat serta

    prioritas utama

    Angka rata-rata pertumbuhan

    pengeluaran wajib dan mengikat serta

    prioritas utama

    Asumsi indikator makro ekonomi

    Kebijakan Pembiayaan

    Daerah

    ANALISIS PROYEKSI BELANJA & PENGELUARAN yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama

    dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan)

  • PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

    NO URAIAN2012 2013 KENAIKAN

    (Rp) (Rp) %

    A BELANJA TIDAK LANGSUNG 416.422 459.108 10,3%

    Gaji dan Tunjangan 403.445 444.637 10,2%

    Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD

    serta KDH/WKDH4.219 4.255 0,9%

    Biaya Pemungutan Pajak Daerah 8.233 8.086 -1,8%

    Belanja Bunga 0 0 0,0%

    Belanja Subsidi 525 2.130 305,6%

    B BELANJA LANGSUNG 34.145 68.438 100,4%

    Belanja Pegawai BLUD 0 4.592 0,0%

    Belanja Barang Jasa BLUD 0 20.288 0,0%

    Belanja Jasa Kantor 29.166 38.861 33,2%

    Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 2.658 3.323 25,0%

    Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 2.321 1.375 -40,8%

    C PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 22.603 10.217 -54,8%

    Pembentukan Dana Cadangan

    Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 21.871 10.000 -54,3%

    Pembayaran Hutang kepada Pihak Ketiga 732,166 216,585446 -70,4%

    JUMLAH (A+B+C) 473.171 537.762 13,7%

  • ANALISIS PEMBIAYAAN DAERAH

    untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaandaerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadapsurplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukankebijakan pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungankapasitas pendanaan pembangunan daerah.

    Analisis sumber penutup defisit riil

    Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

    Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

    Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah

  • NO Uraian(n-3)

    (Rp)

    (n-2)

    (Rp)

    (n-1)

    (Rp)

    1. Realisasi Pendapatan Daerah

    Dikurangi realisasi:

    2. Belanja Daerah

    3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

    A Defisit riil

    Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan:

    4.Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

    5. Pencairan Dana Cadangan

    6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

    7. Penerimaan Pinjaman Daerah

    8. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

    9. Penerimaan Piutang Daerah

    B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

    A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

  • NO Uraian

    2011 2012 2013

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    Realisasi

    (Rp)

    1 PENDAPATAN DAERAH 1.025.015 1.327.592 1.659.572

    2 BELANJA DAERAH 952.305 1.196.553 1.566.203

    3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 24.822 22.603 10.217

    A. Defisit Riil 47.888 108.436 83.153

    Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan :

    3.1.1Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah

    Tahun Sebelumnya (SiLPA)83.093 130.981 223.522

    B. Total Realisasi Penerimaan 83.093 130.981 223.522

    Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 130.981 239.417 306.675

  • No. Uraian(n-3) (n-2) (n-1) Rata-

    rata pertumb

    uhanRp% dari SiLPA

    Rp% dari SiLPA

    Rp% dari SiLPA

    1. Jumlah SiLPA

    A Pelampauan penerimaan PAD

    B Pelampauan penerimaan dana perimbangan

    C Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah

    D Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya

    EKewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

    F Kegiatan lanjutan

    No. Uraian(n-3)

    (Rp)

    (n-2)

    (Rp)

    (n-1)

    (Rp)

    1. Saldo kas neraca daerahDikurangi:

    2.Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

    3. Kegiatan lanjutanSisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

  • NO URAIAN

    TAHUN

    2011

    TAHUN

    2012

    TAHUN

    2013

    RATA-RATA

    PERTUMB

    ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) (%)

    1 Jumlah SiLPA 83.093 130.981 223.522 64,14%

    EKewajiban kepada pihak ketiga sampai

    dengan akhir tahun belum terselesaikan176 732 217 123,15%

    F Kegiatan lanjutan 1.000 0 0

    SiLPA riil (1-E-F) 81.917 130.249 223.305 65,22%

    Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

  • rata-rata pertumbuhan saldo kas neraca drh & rata-rata

    pertumbuhan Kewajiban kpd pihak ketiga s.d akhir thn blm terselesaikan serta kegiatan

    lanjutan

    Kebijakan Efisiensi belanja drh & peningkatan

    pendapatan drh

    PROYEKSI

    SiLPA riil

    Asumsi indikator makro ekonomi

    Kebijakan penyelesaian

    kewajiban daerah

    ANALISIS PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH

  • NoUraian

    Data tahun dasar

    (Rp)

    Tingkat pertum

    buhan

    (%)

    Proyeksi

    Tahun n+1

    (Rp)

    Tahun n+2

    (Rp)

    Tahun n+3

    (Rp)

    Tahun n+4

    (Rp)

    Tahun n+5

    (Rp)

    1. Saldo kas neraca daerah

    Dikurangi:

    2.Kewajiban kepada pihak ketiga sampaidengan akhir tahun belumterselesaikan

    3. Kegiatan lanjutan

    Sisa Lebih (Riil) PembiayaanAnggaran

    Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

  • NO URAIANTahun

    2013

    PERTUMB

    UHAN TAHUN PROYEKSI

    (%) 2015 2016 2017 2018 2019

    1

    Sisa Lebih Perhitungan

    Anggaran Daerah Tahun

    Sebelumnya (SiLPA)

    223.522 64,14 105.448 115.711 135.591 159.620 188.724

    NO URAIANTAHUN PROYEKSI

    2015 2016 2017 2018 2019

    1 Pendapatan Daerah 1.653.846 1.928.517 2.259.848 2.660.339 3.145.400

    2 Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran 105.448 115.711 135.591 159.620 188.724

    Total Kapasitas Kemampuan Keuda 1.759.294 2.044.228 2.395.439 2.819.960 3.334.124

    PROYEKSI SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN (SILPA)

    PROYEKSI KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

    Catatan: tingkat pertumbuhan SiLPA yang cukup besar yaitu 64,14% namun demikian dengan mempertimbangkan bahwa

    tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran diharapkan akan lebih baik dan sistem pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maka

    proyeksi dengan asumsi bahwa SilPA harus mampu menutup defisit anggaran yaitu maksimal 6% dari total APBD

  • ANALISIS

    Kerangka Pendanaan

    untuk menghitung total kapasitas & kapasitas riil keuangan daerahyang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunanjangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

    Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerahsetelah dikurangkan dengan belanja dan pengeluaran pembiayaanyang wajib dan mengikat serta prioritas utama.

    TUJUAN

  • NO URAIAN

    PERTUMBUHAN 2015 2016 2017 2018 2019

    % PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI

    A BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,30% 686.026 766.721 858.458 963.064 1.082.727

    1 Belanja Pegawai 10,20% 605.831 667.626 735.724 810.767 893.466

    2 Belanja Bunga 0,90% 1.592 1.592 1.592 1.592 1.592

    3 Belanja Subsidi -1,80% 2.800 2.750 2.700 2.652 2.604

    4

    Belanja Bantuan Keuangan Kepada

    Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

    dan Partai Politik

    25,00% 75.803 94.754 118.442 148.053 185.066

    B BELANJA LANGSUNG 100,40% 105.087 131.777 166.644 212.319 272.294

    1 Belanja Pegawai BLUD 10,00% 4.592 5.051 5.556 6.112 6.723

    2 Belanja Barang Jasa BLUD 10,00% 20.288 22.317 24.548 27.003 29.704

    3 Belanja Jasa Kantor 33,20% 68.989 91.893 122.402 163.039 217.168

    4 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 25,00% 5.190 6.488 8.109 10.137 12.671

    5 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 0,00% 1.375 1.375 1.375 1.375 1.375

    6 Dana Pendamping DAK 0,00% 4.653 4.653 4.653 4.653 4.653

    PRIORITAS I : JUMLAH (A+B) 13,70% 791.113 898.498 1.025.102 1.175.383 1.355.022

    PROYEKSI PENGELUARAN WAJIB DAN

    MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

  • KERANGKA PENDANAAN

    ALOKASI KAPASITAS KEUANGAN DAERAH

    No. Jenis Dana

    Alokasi

    Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

    % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

    1. Prioritas I 46% 791.113 44% 898.498 43% 1.025.102 42% 1.175.383 41% 1.355.022

    Belanja Tidak

    Langsung39% 686.026 38% 766.721 36% 858.458 34% 963.064 33% 1.082.727

    Belanja Langsung 6% 105.087 6% 131.777 7% 166.644 8% 212.319 8% 272.294

    2. Prioritas II 51% 894.425 53% 1.078.792 55% 1.303.398 56% 1.572.638 58% 1.922.164

    3. Prioritas III 3% 51.939 3% 51.939 2% 51.939 2% 51.939 2% 51.939

    Total 100% 1.737.477 100% 2.029.229 100% 2.380.439 100% 2.799.960 100% 3.329.125

  • 58