28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama dikenal masyarakat, didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam dan dapat diperbaharui secara alami. Faktor-faktor seperti kesederhanaan dalam pengerjaan, ringan, sesuai dengan lingkungan (environmental compatibility) telah membuat kayu menjadi bahan konstruksi yang dikenal di bidang konstruksi ringan (light construction). Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tidak hanya didasari oleh kekuatannya saja, akan tetapi juga didasari oleh segi keindahannya. Secara alami kayu memiliki bermacam-macam warna dan bentuk serat, sehingga untuk bangunan expose material kayu tidak banyak memerlukan perlakuan tambahan. Pada perkembangan teknik penggunaan kayu struktural perlu diperhatikan sifat - sifat dan jenis-jenis kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu, sambungan dan alat-alat penyambung serta keawetan kayu. Keterbatasan penggunaan kayu selama ini terjadi dikarenakan keterbatasan kayu alami yang lurus dan relative panjang sudah jarang didapatkan, serta kayu dengan tingkat kekuatan yang tinggi sudah semakin berkurang. 1

Teknologi Bahan Kayu 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Arsitektur

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama dikenal masyarakat, didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam dan dapat diperbaharui secara alami. Faktor-faktor seperti kesederhanaan dalam pengerjaan, ringan, sesuai dengan lingkungan (environmental compatibility) telah membuat kayu menjadi bahan konstruksi yang dikenal di bidang konstruksi ringan (light construction).Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tidak hanya didasari oleh kekuatannya saja, akan tetapi juga didasari oleh segi keindahannya. Secara alami kayu memiliki bermacam-macam warna dan bentuk serat, sehingga untuk bangunan expose material kayu tidak banyak memerlukan perlakuan tambahan.Pada perkembangan teknik penggunaan kayu struktural perlu diperhatikan sifat - sifat dan jenis-jenis kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu, sambungan dan alat-alat penyambung serta keawetan kayu. Keterbatasan penggunaan kayu selama ini terjadi dikarenakan keterbatasan kayu alami yang lurus dan relative panjang sudah jarang didapatkan, serta kayu dengan tingkat kekuatan yang tinggi sudah semakin berkurang.Berdasarkan uraian-uraian diatas penggunaan kayu yang saat ini memiliki tingkat kebutuhan sangat tinggi dan semakin menurunnya sumber bahan kayu dari hutan alam di Indonesia,maka kami akan membahas materi tentang kayu dengan mengambil judul Kajian Mengenai Teknologi Bahan Kayu

B. Tujuan1. Untuk memperoleh informasi tentang teknologi bahan kayu sebagai konstruksi bangunan.2. Untuk memahami bahan kayu yang digunakan sebagai konstruksi bangunan.

C. ManfaatAdapun manfaat penulisan makalah ini adalah tersebarnya ilmu mengenai teknologi bahan kayu yang dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi dari segi kekuatan maupun keindahannya.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi KayuKayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayan alam,merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus,yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan yang lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan,yang di peroleh dari pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat di manfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industry maupun kayu bakar.B. Fungsi KayuSebagai bahan struktur, kayu memiliki fungsi khusus yaitu :a. Menahan TarikanKekuatan terbasar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat.

b. Menahan Tekanan (Desak)Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.c. Menahan LenturanBesarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menahan lenturan maka dapat menahan beban tetap maupun beban kejut/pukulan.

Pada konstruksi biasanya kayu digunakan sebagai :1. Baloka. Untuk kuda-kuda/batang struktur (cm)8 x ( 8, 10, 12, 15, 18);10 x (10, 12, 15, 18);

b. Untuk balok antar tiang (cm)4 x (6, 8); 6 x (8, 12, 15);8 x (12, 15, 18); 10 x (12, 15);c. Untuk kusen pintu dan jendela (cm)6 x (10, 12, 13, 15); 8 x (10, 12, 15);Untuk balok langit-langit (cm)8 x ( 12, 15, 18, 20); 10 x (15, 18, 20);Untuk tiang balok (cm)8 x (8, 10, 12); 10 x ( 10, 12); 12 x (12, 15);2. Reng dan Kaso (cm)2 x 3; 2,5 x (3, 4, 5, 6, 8) ; 3,5 x (3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 18, 20, 22);5 x (7, 8, 10, 12, 13, 15, 18, 20, 22, 25)3. Lis dan Jalusi (cm)1 x (1, 3, 4, 5, 6, 8);1,5 x (3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 18, 20, 22);2 x (4, 5, 6, 8,10, 12);

4. Papan Kayu (cm)2 x (15, 18, 20, 22, 25);3 x (18, 20, 22, 25, 30);4 x (18, 20, 22, 25);

C. Unsur KayuUnsur yang terdapat didalam kayu mempunyai arti penting, karena menentukan kegunaan sesuatu jenis kayu. Juga dengan mengetahuinya, kita dapat membedakan jenis-jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu. Selain itu dapat pula menentukan pengerjaan dan pengolahan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal. Pada umumnya komponen kimia kayu terdiri dari 3 unsur: Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa Unsur non- karbohidrat terdiri dari lignin Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat ekstraktifDistribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kadar selulosa dan hemiselulosa banyak tedapat dalam dinding sekunder. Sedangkan lignin banyak terdapat dalam dinding primer dan lamella tengah. Zat ekstraktif terdapat di luar dinding sel kayu. Komposisi unsur-unsur kimia dalam kayu adalah: Karbon 50% Hidrogen 6% Nitrogen 0,04 0,10% Abu 0,20 0,50% Sisanya adalah oksigen.Komponen kimia kayu sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh,iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang.

Bidang orientasi kayu :1. Bidang tangensial : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu tegaklurus salah satu jari-jari kayu, searah serat, tidak melalui sumbu kayu.2. Bidang radial : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu searah serat melalui sumbu kayu.3. Bidang aksial/ kepala kayu : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu tegaklurus dengan sumbu kayu.D. Sifat KayuKayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu:a. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).b. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).c. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.d. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

E. Jenis KayuDibawah ini beberapa jenis kayu yang bisa dipergunakan untuk bahan konstruksi pada bangunan :1. Kayu JatiKayu ini sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa.2. Kayu MerbauKayu merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.3. Kayu BangkiraiKayu bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.4. Kayu KamperTelah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di Kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.5. Kayu KelapaKayu kelapa salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.6. Kayu Meranti MerahJenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau Kalimantan.7. Kayu GelamKayu ini sering digunakan pada bagian perumahan, perahu, Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.8. Kayu UlinKayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu ulin berwarna gelap serta tahan terhadap air laut, oleh karena itu kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.9. Kayu AkasiaKayu ini mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meubel-furnitur.

F. Konstruksi KayuKonstruksi rangka bangunan dengan bahan kayu sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu merupakan sistim konstruksi bangunan rangka yang pertama digunakan. Konstruksi rangka kayu merupakan bentuk dasar (prototype) bangunan pre-fabrikasi. Konstruksi rangka kayu dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :1. Konstruksi rangka tersusunMerupakan konstruksi rangka kayu dengan sistim pemasangan atau pembangunan bersambungan setingkat demi setingkat, lantai per lantai. Beberapa konstruksi rangka-rangka tersusun yang tradisional :1) Kasau2) Tambahan kasau miring3) Peran dinding4) Balok loteng5) Tiang6) Palang7) Bantalan8) Tiang sudut9) Kuda penopang10) Ambang jendela11) Balok loteng ekorKonstruksi ini terdiri dari susunan kayu yang terpasang horizontal, vertikal dan terpasang miring yang biasanya berperan sebagai balok penopang atau pengunci.2. Konstruksi rangka terusanMerupakan konstruksi rangka kayu dengan sistim pemasangan atau pembangunan dengan tiang menerus sesuai dengan ketinggian bangunan.Konstruksi rangka terusan pada umumnya dilapisi dengan papan. Karena menggunakan tiang yang menerus, makan penyusutannya lebih kecil. Penyusutan hanya terjadi pada bagian balok atau yang horizontal. Seluruh sambungannya disambung dengan ditakik dan di paku. Jarak tiap tiang rata-rata 60 cm.

Selain itu terdapat pula konstruksi kayu pada lantai, yaitu tahap akhiran atau finishing pada lantai tersebut, ada beberapa macam lantai dari bahan kayu seperti :a. Lantai papanLapisan lantai yang dipasang dari lapisan-lapisan papan yang disusun diatas sloof atau balok.dapat pula berfungsi sebagai plat lantai.b. Lantai parketMerupakan lapisan lantai dari kayu tipis dengan ketebalan berkisar 3,7 10 mm dengan panjang satuannya antara 10 15 cm. Dilem pada lantai beton kedap air yang benar-benar halus dan rata, dengan perekat khusus dengan pola pemasangan yang beragam seperti sejajar, mozaik, tulang ikan, blok, dll.c. Lantai kerakalSama seperti lantai parket, hanya lebih tebal. Ketebalannya mencapai 6 14 cm dengan ukuran 8/8 8/20 cm.

G. Kelebihan Kayu

Beberapa kelebihan penggunaan konstruksi bahan kayu pada bangunan :1. Banyak terdapat di Indonesia apabila melakukan daur ulang ketersediaanya dengan melakukan reboisasi.2. Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaan.3. Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.4. Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan kimia yang keras) cukup tinggi/baik.5. Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempunyai nilai dekoratif yang tinggi.6. Kedap suara

H. Kekurangan Kayu

Selain kelebihan penggunaan kayu sebagai konstruksi bangunan tentunya terdapat juga kekurangan penggunaan konstruksi bahan kayu, sebagai berikut :1. Sifat yang kurang homogen.2. Mudah dipengaruhi oleh iklim/ cuaca.3. Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.4. Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.5. Adanya cacat bawaan dan cacat alam pada kayu, seperti : mata kayu dan pecah-pecah.6. Agak mudah terbakar.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk digunakan material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan dan mudah dibentuk sesuai keperluan.2. Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan.3. Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan untuk kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.4. Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan kelas mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural, sedangkan yang lain dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.Kayu yang diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman rakyat tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolong kelas kuat II-III.

B. Kritik dan Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.

DAFTAR PUSTAKAFrick, Heinz. (2002). Ilmu Bahan Bangunan. Yogyakarta: KanisiusFrick, Heinz. (2004). Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu. Yogyakarta: KanisiusDumanauw, J.F. (2001). Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius

LAMPIRAN BAGIAN & BIDANG ORIENTASI KAYU

(sumber: http://www.mjumani.net/2013/03/bagian-bagian-kayu.html#_)

(sumber: https://tekniksipil313.wordpress.com/2012/11/10/kayu-sebagai-bahan-bangunan/ )

FUNGSI KHUSUS KAYU(sumber: http://www.tentangkayu.com/2008/01/sifat-mekanik-kayu.html)

Gbr. Kekuatan TarikGbr. Kekuatan Tekan

Gbr. Keteguhan Geser

Gbr. Kekuatan Lengkung JENIS KAYU (sumber : http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/11/mengenal-jenis-dan-ciri-kayu-yang.html)1. Kayu Jati

2. Kayu Merbau

3. Kayu Bangkirai

4. Kayu Kamper

5. Kayu Kelapa

6. Kayu Meranti Merah

7. Kayu Gelam

8. Kayu Ulin

9. Kayu Akasia

KONSTRUKSI KAYU

Gbr. Lantai Parket & Kerakal

Gbr. Lantai Papan1