ABSTRAK
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang
disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat
penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai,
daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan
daerah topografi karst.
Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air
tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu
cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan
sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan
sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2.
Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah
jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi
muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu
tajam.
Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya
limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas
permukaan genteng tidak langsung mengalir ke
selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus
ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah
air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan
mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan
komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur
resapan digunakan untuk satu
rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara
bersama-sama untuk lebih dari satu rumah.
KATA KUNCI : Konservasi air tanah, Akuifer, Dataran alivual, Sumur
resapan
JENIS TEKNOLOGI : Teknologi Pengelolaan Air Bersih
TARGET PENGGUNAAN : Rumah Tangga, Komunal (kelompok)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk
hidup. Air tanah
tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer
merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut
dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah
antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi
karst.
Akuifer ditinjau dari sistemnya terdiri dari akuifer tak tertekan,
akuifer semi tertekan dan akuifer tertekan. Akuifer dataran pantai
pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal
Jakarta) hal ini disebabkan karena akuifer daerah ini merupakan
sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota daerah
tersebut. Air
tanah di daerah tersebut disamping dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan kota juga digunakan untuk pertanian.
dasar bebas dan akuifer tertekan. Secara lebih umum susunan
hidrogeologi dalam lingkungan pantai adalah suatu jajaran lapisan
dengan berbagai kondisi terdiri dari kombinasi lapisan akuifer
tertekan dan tak tertekan.
Kondisi lapisan akuifer daerah pantai pada umumnya tidak seideal
dalam teori yaitu yang hanya terdiri dari lapisan akuifer tunggal
akan tetapi amatlah kompleks. Lapisan akuifer yang paling atas
dapat sebagai lapisan akuifer tertekan atau dapat juga sebagai
lapisan tak tertekan. Tebal tipis lapisan akuifer di berbagai
tempat tidak sama (seragam).
Untuk menggambarkan kondisi pantai, suatu penampang hidrogeologi
ideal ditunjukkan sebagai suatu sistem akuifer pantai berlapis yang
lepas pantainya diperluas hingga ke dasar tebing seperti Gambar 2.
Dalam kedaan alami, kondisi yang tidak terganggu, terdapat suatu
garis kemiringan hidrolik seimbang yang mengarah kelaut, dalam
setiap
akuifer dengan air tawar yang mengalir kelaut (Gambar 2.a). Di
lapisan paling atas pada akuifer tak tertekan air tawar mengalir
bebas kelaut. Di bawahnya pada akuifer tertekan air tawar mengalir
ke laut melalui bocoran terus ke lapisan atas dan atau mengalir
bebas ketebing.
Di bawah kondisi "steady-state" suatu "interface" yang tidak
berubah dipertahankan
Lapisan Dasar Imperme abel.
Gambar 2. Potongan Melintang Yang Ideal Suatu Sistem Akuifer
Pantai
Perubahan di dalam tanah oleh imbuhan atau perubahan luah aliran
dalam daerah air
tawar, menyebabkan perubahan "interface". Penurunan aliran air
tawar yang masuk ke laut menyebabkan "interface" bergerak ke dalam
tanah dan menghasilkan intrusi air asin
ke dalam akuifer. Sebaliknya suatu peningkatan aliran air tawar
mendorong "interface" ke arah laut. Laju gerakan "interface" dan
respon tekanan akuifer tergantung kondisi batas dan sifat akuifer
pada kedua sisi "interface".
Pada sisi dengan air asin dapat bergerak kedalam atau keluar, pada
sistem akuifer efek dari gerakan interface mempengaruhi perubahan
debit air tawar di lepas pantai. Dalam
suatu sistem akifer berlapis, air asin dapat masuk akuifer oleh
aliran melalui akuifer tersingkap atau bocoran yang melewati
lapisan pembatas atau lantai laut (Gambar 2 b).
Pengelolaan sumberdaya air tanah memerlukan suatu pengetahuan
dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air
asin. Untuk alasan ini, maka diperlukan suatu usaha meresapkan air
hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial
(buatan).
Masuknya air hujan kedalam tanah secara alami terjadi pada
daerah-daerah yang porus misalnya sawah, tanah lapangan, permukaan
tanah yang terbuka, Hutan, halaman rumah yang tidak tertutup dll.
Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya akan membasahi
tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Ketika air hujan
infiltrasi, air tersebut semakin lama akan meresap lebih dalam lagi
sampai memasuki daerah akuifer dan akirnya menjadi air
tanah.
Teknologi sumur resapan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang
bersifat pasif dan aktif. Pada teknologi sumur resapan pasif air
hujan dibiarkan meresap secara alami melalui sumur buatan,
sedangkan pada sumur resapan yang bersifat aktif air dipompa
(diinjeksikan) kedalam lapisan akuifer menggunakan pompa tekanan
tinggi.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1. Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas
lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
2. Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
3. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem
akuifer pantai. 4. Mengurangi limpasan permukaan
(runoff) dan erosi tanah.
1.3. Manfaat
Sumur resapan merupakan salah satu cara konsercasi air tanah.
Caranya dengan
membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air
hujan kedalam tanah.
1. Sumur resapan mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air
yang masuk ke dalam tanah.
2. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam
tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah
sehingga dapat mencegah
intrusi air laut. 3. Mereduksi dimensi jaringan
drainase dapat sampai nol jika diperlukan. 4.
Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah. 5.
Mempertahankan tinggi muka air tanah. 6. Sumur resapan
mempunyai manfaat untuk mengurangi limpasan permukaan
sehingga dapat mencegah banjir. 7. Mencegah terjadinya
penurunan tanah. 8. Melestarikan teknologi
tradisionil. 9. Sumur resapan dapat menambah jumlah air
yang masuk kedalam tanah dan
mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan
tanah.
1.4. Potensi
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan
adalah: 1.
Menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan.
Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam
tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu
musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan
akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan
yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir
ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus
ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah
air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan
mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
1.5. Kontak Personil
R. Haryoto Indriatmoko
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair,
Direktorat Teknologi Linkungan Kedeputian Teknologi Informasi,
Energi dan Material
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
JL. M.H. Thamrin No. 8. Jakarta Tel. 021-3169769, 3169770 Fax.
021-3169760 Email :
[email protected] Home
Page : http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/
II. BAHAN
1. Seng/Plastik. 2. Paralon. 3.
Beton/Bata.
Seng/Plastik digunakan untuk menampung air hujan yang berasal dari
genting, selanjutnya air tersebut dialirkan melalui paralon menuju
ke sumur resapan. Paralon digunakan untuk mengalirkan air hujan
dari talang ke sumur resapan. Beton (bis beton) atau dari batu bata
digunakan sebagai dinding sumur resapan.
Gambar 4. Bahan Bis Beton Yang Digunakan Untuk Sumur Resapan Dengan
Sistem Dinding Tidak Porus dan Porus
III. METODOLOGI
2. Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan
intensitas curah hujan
maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya
debit aliran.
3. Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri
dari berbagai macam
lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel
atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat
efisien jika dibuat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang
terdiri dari pasir atau gravel.
4. Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat dibangun dengan
menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata
yang disusun secara teratur.
Untuk membangun sumur resapan agar dapat memberikan kontribusi yang
optimum diperlukan metoda perhitungan sebagai berikut
(Sunjoto,1992) :
1. Menghitung debit masuk sebagai fungsi karakteristik luas
atap bangunan dengan formula rasional (Q=CIA, Q=debit masuk,
C=koefisien aliran (jenis atap rumah), I=intensitas hujan, A=luas
atap)
2. Menghitung kedalaman sumur optimum diformulakan sebagai
berikut:
H = Q/FK
H = Kedalaman air (m)
Q = Debit masuk (m3 /dt) F = Faktor geometrik (m) K =
Permeabilitas tanah (m/dt) R = Radius sumur.
T = Durasi aliran (dt).
3. Evaluasi jenis fungsi dan pola letak sumur pada jarak
saling pengaruh guna menentukan kedalaman terkoreksi dengan
menggunakan multi well system.
Sebagai gambaran bagi kita jika akan membangun suatu sumur resapan
akan tetapi tidak ingin direpotkan oleh perhitungan yang cukuo
merepotkan maka Tabel 1 dapat digunakan sebagai bahan
acuan.
Tabel 1. Volume Sumur Resapan Pada Kondisi Tanah Permeabilitas
Rendah (SK Gub No.17 Th 1992)
No. Luas Kavling
Saluran Drainase Sebagai
Alat yang digunakan untuk membuat sumur resapan adalah
:
1. Peralatan pertukangan seperti tukang batu dan tukang
kayu. 2. Alat ukur ( meteran) 3.
Kayu/bambu
V. PEMBUATAN SUMUR RESAPAN
Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah :
1. Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan.
2. Penggalian baik untuk sumur itu sendiri maupun jaringan
yang baerasal dari atap
rumah. 3. Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau
batu bata dan pemasangan
jaringan dari rumah ke rumah.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan
komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur
resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu
sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu
rumah.
Gambar 5b. Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan
(Tampak Atas)
Gambar 6. Potongan Tegak Pemasangan Sumur Resapan
Gambar 7. Pemanfaatan Halaman Untuk Sumur Resapan
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Sumur/sumur.html
konservasi air tanah menggunakan sumur resapan Friday, April 12,
2013
konservasi air tanah
Peradaban bermula dari ide dan kreatifitas seorang manusia,
sehingga tercipta sesuatu
yang bermanfaat dalam membantu memaksimalkan potensi dari manusia
itu sendiri
yaituTEKNOLOGI. Seiring berjalannya waktu kehidupan manusia tak
mungkin lepas dari
teknologi. Konsumsi masyarakat akan pentingnya teknologi semakin
besar seiring
berkembangnya zaman. Teknologi memberikan peran masing-masing
dalam setiap aspek
kehidupan. Mulai dari komunikasi, transportasi, sosial, hingga
pemanfaatan dan pelestarian
lingkungan. Teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu
agar dapat disesuaikan
dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial,
politik, dan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan di sebut TEKNOLOGI TEPAT GUNA.
Teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumbber daya, mudah dirawat
dan bersifat polutif
minimalis. Dibandingkan dengan teknologi-teknologi modern pada
umumnya yang berimisi
dan mencemari lingkungan. Pencemaran yang dimaksud adalah
pencemaran lingkungan,
udara, tanah , dan air.
sebuah upaya pelestarian yang bertujuan menjaga keberadaan sesuatu
di sebuah daerah. Salah
satu manfaat teknologi yaitu dalam hal konservasi AIR
TANAH. Air tanah adalah air yang
tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami
pengisian/penambahan
secara terus menerus oleh alam. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan fenomena alam yang
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimanakah metode kerja dari teknologi sumur resapan
dalam menjaga kelestarian air tanah?.
2 Apakah yang terjadi pada sebuah wilayah apabila kelestarian
air tanahnya menurun atau
terganggu.
1. Keunggulan dan kelebihan dari teknologi sumur
resapan.
2. Sejauh manakah teknologi ini telah diterapkan dan
efektifitasnya.
3. Peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian air
tanah.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi air tanah di
perkotaan dan daerah tandus.
2. Menyediakan informasi tentang teknologi yang berperan
dalam pelestarian air tanah agar dapat di
terapkan di daerah yang kekurangan air tanah
3. Memaparkan manfaat dari air tanah dan bahayanya apabila
suatu daerah kekurangan air tanah.
4. Memberikan metode kerja dari teknologi tepat guna yaitu
teknologi sumur resapan.
5. Menghimbau masyarakat agar melestarikan lingkungan
khususnya air tanah.
1.5 Batasan Operasional
1. Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih
dapat kontak dengan udara.
Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah
permukaan, lapisan intermediate
yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air
kapiler.
2. Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang
relatif tak terhubung dengan
udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
a. Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui
berbagai media peresapan, antara lain
sebagai berikut.
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang
membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan
rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim
kemarau, dan pada waktu musim
hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan
lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan
meresapkan air lebih banyak daripada
tanah yang pejal.
b. Sifat – sifat Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai
beberapa karakteristik tertentu
tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium,
bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
1. Keuntungan:
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan
membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat
pengumpulan air alami.
2.Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak
mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
b. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan.
(Wardhana,1995).
c. Manfaat Air Tanah
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan,
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami,
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan
mencuci),
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri
farmasi), dan
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian.
Dari hal yang telah dipaparkan di atas Nampak jelas bahwa air
tanah memiliki peran penting
dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari kerugiannya, keberadaan
air tanah ternyata semakin
menipis khususnya pada daerah perkotaan. Hal ini disebabkan karena
aktivfitas manusia yang
secara tidak langsung dapat merusak kelestarian air tanah, seperti
berdirinya gedung-gedung
pencakar langit yang menekan permukaan tanah, kemudian semenisasi
yang mengurangi daerah
resapan sehingga lama kelamaan permukaan tanah di kota tersebut
menurun. Maka disinilah
dibutuhkan peran teknologi yang dapat melestarikan air
tanah demi kalangsungan hidup manusia
yang lebih baik dan cinta lingkungaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Sumur Resapan
Menurut sebuah blog di Wikipedia, sumur resapan merupakan sumur
atau lubang pada
bermukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar
dapat meresap ke dalam
tanah. Sumur resapan kebalikan dari sumur air minum yang berfungsi
menaikan air tanah ke
permukaan. Dengan demikian, konstuksi dan kedalamannya
berbeda. Sumur resapan
digali dengan kedalaman di atas permukaan air tanah, sedangkan
sumur air minum digali
melebihi kedalaman air tanah. Perhatikan gambar
berikut.
Gambar 1.1
2.1.2 Kegunaan Sumur Resapan
Sumur resapan merupakan salah satu metode konservasi air tanah.
Caranya dengan
membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air
hujan kedalam
tanah. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk
kedalam tanah dengan
demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan
kemarau tidak terlalu
tajam.
1. Menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah.
2. Menjaga keseimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah
intrusi air laut.
3. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika
diperlukan.
4. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
5. Mempertahankan tinggi muka air tanah.
6. Mengurangi limpasan air permukaan sehingga dapat mencegah
banjir.
7. Mencegah terjadinya penurunan tanah.
8. Melestarikan teknologi tradisionil.
9. Mengisi pori-pori tanah sehingga dapat mencegah terjadinya
penurunan tanah.
2.1.3 Tata Cara Pembuatan Sumur Resapan
Sumur resapan ini dirancang untuk daerah perkotaan dan daerah yang
tandus atau
kekeringan. Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sumur
resapan adalah:
1. Alat penggali
3. Pipa paralon
Adapun langkah-langkah pembuatan sumur resapan apabila disesuaikan
dengan
kondisi di perkotaan dan daerah yang tandus. Namun sebelum membuat
sumur resapan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut:
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar dan tidak
ada tanah berlereng , curam atau
labil.
2. Lokasi sumur resapan minimal berjarak lima meter dari
tempat penimbunan sampah
dan septic tank , dan berjarak minimal satu meter dari
pondasi bangunan.
3. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau
maksimal dua meter dari
permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah
minimum 1,50 meter pada
musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai kemampuan menyerap air
(permeabilitas) tanah minimal
2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam dapat menyerap genangan
air stinggi 2 cm.
karena apabila permeabilitas tamah kurang, maka dapat menyebabkan
penuhnya sumur dan
air yang masuk akan lebih banyak keluar.
Pembuatan sumur resapan air dibedakan berdasarkan kondisi bangunan,
dan kondisi
lingkungannya yaitu, untuk rumah dengan talang air, dan untuk rumah
tanpa talang air, dan
untuk area terbuka (taman). Berikut adalah cara pembuatan sumur
resapan pada rumah
dengan talang air.
1. Buatlah sumur dengan diameter 80-110 cm sedalam 1,5 m
namun tidak melebihi permukaan
air tanah.
2. Untuk memperkuat dinding tanah gunakan buis beton,
pasangkan bata kosong (tanpa
plesteran) atau batu kosong.
3. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari
talang ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
muka air tanah tertinggi pada selokan drainase tersebut. Namun
apabila di sekitar bangunan
tidak ada parit atau selokan, air limpahan dari sumur resapan dapat
di tampung dalam bak
penampungan untuk persediaan air di musim
kemarau.
5. Isi lubang sumur resapan dengan pecahan batu setebal 20-30
cm, lalu lapisi kembali dengan
ijuk setebal 5-10 cm, dan lapisi kembali dengan arang batok.
Lapisan-lapisan ini berguna
untuk menyaring air yang akan diserap oleh tanah agar air tanah
dapat terjaga kebersihannya.
6. Tutup bagian atas sumur dengan plat beton. Di atas plat
beton dapat diurung dengan tanah.
Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut.
Gambar 1.2
Setelah melihat uraian di atas, terbayang seberapa sulit dan
mahalnya pembuatan dari
sumur resapan. Namun apabila dilihat dari sisi keetisan terhadap
lingkungan, teknologi
sangat bermanfaat, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Manfaat dalam jangka
panjang ialah menyediakan air ketika musim kemarau atau
ketika kita membutuhkan air
untuk kegiatan sehari-hari dari limpahan sumur resapan tersebut.
Dan manfaatnya dalam
jangka panjang adalah menjaga ketahanan air tanah yang bersih
dan bermanfaat bagi orang
banyak di masa sekarang terlebih di masa depan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
metode deskriptif yaitu
dengan member gambaran tentang permasalahan yang diangkat dan
menjelaskannya dengan
rincian dan data yang spesifik.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi atau data yang tersaji dipenulisan
karya ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
Yaitu metode penelitian dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber
berupa buku,
maupun data yang bersumber dari internet. Penelitian ini
menggabungkan pemikiran-
pemikiran dan terfokus kepada konservasi air tanah dan
bertujuan memperkenalkan lebih
luas lagi tentang konservasi air tanah menggunakan sumur
resapan.
3.2.2 Observasi Langsung
Penulis melakukan kunjungan langsung ke daerah yang termasuk ke
dalam subjek
penelitian yaitu daerah perkotaan dan daerah yang tandus atau
kekurangan air. Dan
mencocokkannya dengan teknologi yang akan diterapkan di daerah
tersebut.
3.3 Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif-
analitis, yaitu dengan
melakukan interpretasi secara kualitatif terhadap data yang telah
didapatkan.
BAB IV
Di Perkotaan Dan Daerah Tandus
Pesatnya pembangunan di perkotaan memberikan dampak tersendiri bagi
kehidupan
masyarakat yang hidup di dalamnya. Laju pembangunan ini akan
mengurangi dampak positif
yang dirasakan masyarakat apabila tanpa zonasi. Zonasi sendiri
yaitu suatu system yang
mengatur tata letak pembangunan agar tidak bercampur dan lebih
compatible. Zoning yang
kurang baik akan menyebabkan kurangnya daerah resapan air dalam
sebuah kota. Kondisi
seperti inilah peran sumur resapan sangat diperlukan, guna
menjalankan misi lingkungan
yaitu konsevasi air tanah. Pada beberapa kota besar yang ada di
Indonesia pemasalahan air
tanah sudah kerap dijumpai. Selain Daerah Khusus Ibukota
Jakarta yang telah mengalami
krisis air tanah yang parah, daerah lainnya sperti Daerah
Istimewa Yogyakarta juga telah
mengalami hal serupa, hal ini terjadi akibat pencemaran dan tidak
terkendalinya
pengambilan air tanah. Hal ini terungkap dalam diskusi
bertema Langkah Antisipatif
Menghadapi Krisis Air di DPRD DIJ. Potensi air tanah dan
keberadaan air permukaan satu
daerah di DIJ berbeda dengan daerah lainnya. Dan begitu pula pada
kota-kota besar lain di
Indonesia.
Dari fenomena kelangkahan air tanah yang terjadi wilayah-wilayah di
indonesia, baik
itu di daerah perkotaan maupun di daerah yang tandus mengalami hal
yang sama. Pada
daerah yang tandus atau kekurangan air, sumur resapan memberi
solusi yang efektif bagi
permasalahan-permasalahan air, khususnya kekurangan air
bersih. Salah satu fungsi dari
sumur resapan ialah menampung air hujan untuk selanjutnya diserap
oleh tanah atupun
digunakan kembali sebagai kebutuhan masyarakat.
4.2 Hal Apakah Yang Akan Terjadi Apabila Kekurangan
Atau
Kelestarian Air Tanahnya Terganggu?
Peran air tanah sebagai sumber daya yang melengkapi air permukaan
untuk pasokan air
yang terus meningkat dapat dipahami karena beberapa keuntungannya
yaitu: kualitas air
ysng umumnya baik, biaya investasi relatif rendah, dan
pemanfaatannya dapat dilakukan di
tempat yang membutuhkannya (insitu). Namun pengambilan air
tanah yang berlebihan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap sumber daya itu sendiri dan
bagi ekosistem yang
hidup di atasnya seperti intrusi air laut, pencemaran akuifer,
penurunan kualitas air
tanah akibat dari pemompaan yang berlebih dan amblesan tanah
(land subsidence). Melihat
hal ini, penggunaan air tanah sebaiknya di lakukan apabila
sumber daya air lainnya tidak lagi
Keberadaan air tanah sangat erat kaitannya dengan air
permukaan. Berasarkan Hukum
Darcy, dijelaskan jika tinggi mika air tanah mengalami penurunan
yang berkelanjutan akibat
dari pengambilan air tanah yang berlebihan maka kemungkinan
terjadinya rembesan air
sungai ke akuifer sangat besar. Jika aliran sungai cukup besar,
maka rembesan tersebut tidak
terlalu berpengaruh terhadap debit sungai. Namun jika akuifer
terbentuk dari tanah yang
memiliki permeabilitas besar dan pencemaran yang terjaadi di sungai
cukup tinggi, maka
akan berpengaruh terhadap adanya pencemaran air tanah.
Pengambilan air tanah secara berlebihan dapat mengakibatkan
menurunnya permukaan
tanah. Hal ini terjadi karena jumlah air tanah semakin sedikit dan
mengakibatkan gaya
angkat tanah berkurang sehingga terjadi peningkatan tegangan
efektif tanah. Akibat
meningkatnya tegangan efektif ini, menyebabkan penyusutan butiran
tanah kembali dan
penurunan tanah (Terzhagi dalam Danaryanto ; kodoatie, 2010 :
5). Disamping hal tersebut
kemungkinan terjadinya erosi bagian dalam tanah akibat terangkutnya
butiran di bawah
muka air tanah oleh penyerapan air tanah melalui pemompaan
sumur dalam secara
berlebihan.
Pengambilan air tanah yang terjadi secara berlebihan pada saat
ini menyebabkan
menurunnya muka air tanah, hal tersebut dikarenakan jumlah
pertumbuhan penduduk yang
semakin bertambah sehingga memicu untuk dilakukannya pengeboran
sumur di beberapa
titik yang memiliki potensi air tanah. Dari segala hal yang terjadi
di atas, telah dijelaskan
kondisi yang akan dialami oleh sebuah daerah apabila kekurangan air
tanah baik itu daerah
perkotaan maupun daerah yang tandus atau kekurangan air. Maka
dalam hal ini sangat
diperlukan peran serta masyarakat dalam melestarikan air tanah
dengan membantu proses
5.2 Saran dan Rekomendasi
Melihat kondisi yang terjadi di perkotaan dan daerah tandus yang
mengalami
permasalahan dengan sumber daya air yang bersih dan
persediaan air tanah yang semakin
menipis, diperlukan tindakan nyata dari masyarakat agar dapat
menjaga keseimbangan
ekosistem ditempati oleh masyarakat itu sendiri. Dimulai dari diri
sendiri, orang lain dan
seluruh masyarakat agar melindungi elemen penting yang ada di
kehidupan kita salah
satunya air tanah. Cukup dengan menerapkan teknologi sumur resapan
pada setiap rumah
yang ada pada suatu daerah.
http://aedtentakle.blogspot.com