Upload
susilo-gn
View
38
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Moblie Technology
Citation preview
Teknologi NFC
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami perkembangan
setiap saat. Tidak hanya peragkat keras semacam handphone yang berkembang namun
perangkat-perangkat lunaknya seperti system operasi dan teknologi pengiriman data
pun turut berkembang pesat. Salah satu peragkat lunak yang akan kita bahas dalam
posting kali ini adalah Near Field Communication atau NFC.
NFC adalah sebuah teknologi konektifitas (perpindahan data) nirkabel antar perangkat
elektronik dalam jarak dekat yang berbasis RFID (Radio Frequency Identification). Lebih
sederhananya, NFC ini bisa diibaratkan seperti teknologi bluetooth atau Wifi pada
kebanyakan ponsel, hanya saja yang membedakan antara NFC dan bluetooth adalah
kecanggihannya. Selain itu, perbedaan antara bluetooth dan NFC lainnya adalah
terletak pada sesi otentikasi atau penyamaan kode sebelum menggunakannya. Jika
proses otentifikasi pada bluetooth umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama,
tidak demikian untuk teknologi NFC ini, yakni hanya memerlukan waktu beberapa detik
saja. Teknologi NFC bisa menjadi masa depan untuk metode pembayaran, kunci
keamanan dan boarding pass. NFC merupakan teknologi terbaru dari QR Code. Banyak
smartphone baru memiliki kemampuan NFC, seperti Blackberry, Samsung, Nokia,
dsb.Namun tidak semua versi smartphone support teknologi ini.
Struktur Sistem NFC
Keterangan Gambar :
1. Radio Frequency unit dan Baseband Processor. Baseband Processor merupakan
perangkat atau sebuah chip di dalam sebuah smartphone yang mengatur semua
fungsi radio. Sedang kanradio Frequency unit merupakan sebuah perangkat yang
menangkap sinyal masukkan dari baseband dan mengeluarkan sebuah sinyal
frekuensi radio dan juga sebagai penghubung antar baseband dan antenna.
2. NFC proximity Antenna
3. NFC processor with security
4. SIM card, terhubung ke NFC processor dengan kabel tunggal.
5. Smart Card, komunikasi dilakukan pada ISO xxx APDUs.
6. Memory handset Dalam hal ini, aplikasi NFC bisa terdapat pada SIM card, Smart
card, maupun memory handset.
7. Application processor terdapat runtime,APis, dan aplikasi NFC, dalam kasus ini
sebuah runtime java seperti MIDP.
8. Perangkat luar atau perangkat lain seperti smart card, reader, dan tag.
Peran Teknologi NFC masa kini dan yang akan datang :
1. Menarik Uang Menggunakan NFC Smartphone
Jika biasanya kita untuk menarik uang dari akun kita harus melalui ATM dan kita harus
memasukkan sebuah ATM card. Tetapi dengan teknologi NFC yang ada di dalam smartphone, kita
bisa melakukan penarikan uang langsung dari ATM tanpa kartu. Cara melakukannya adalah kita
cukup mendekatkansmartphone kita dengan mesin ATM, setelah itu ATM dan smartphone akan
melakukan pairing. Setelah selesai pairing, ATM bisa mengeluarkan uang dari akun kita.
2. Berbelanja dengan NFC
Salah satu kegunaan lain yang bisa dirasakan dari NFC ini adaalah saat kita melakukan belanja.
Dengan NFC kita tidak perlu lagi membawa barang-barang banyak saat mengantre. Dengan NFC
kita cukup melakukan scanning barcode dari barang, dan akan di simpan melalui NFC, selama
berbelanja tidak perlu lagi membawa barang banyak-banyak. Dan padasaat di kasir, kita cukup
melakukan pairingdengan kasir, untuk mengetahui barang yang kita beli dan mengetahui jumlah
pembayaran yang harus dilakukan.
3.Melakukan Check-in
Hal yang sangat berguna lainnnya dari teknologi NFC ini, kita bisa melakukan verifikasi tanpa terlalu
lama. Dan dengan teknologi NFC ini, kita bisa melakukan verifiikasi check-in baik di hotel ataupun
diairport dan tempat-tempat lainnya. Jadi kita tidak perlu lagi repot-repot melakukan verifikasi yang
panjang, mulai dari tiket dan identitas.
4.Menjadikan Smartphone Sebagai Remote dari Smart TV
Yang menarik tentang NFC di pameran CES terakhir selain cara mengontrol mobil
menggunakan smartphone, ada juga mengenai tentang Smart TV. Dengan NFC ini, Samsung
memamerkan bagaimana cara mengatur saluran/channel di dalam Smart TV buatan mereka,
menggunakan smartphone Samsung buatan mereka. Selain Samsung ada juga LG yang
memamerkan hal yang sama. Sepertinya ini akan menjadi fitur menarik dari kegunaan teknologi
NFC saat ini selain mengontrol mobil dan verifikasi check-in.
5. Mengatur Kendali Mobil Menggunakan NFC (Controlling the Car)
Mungkin ini akan menjadi kegunaan NFC pada masa yang akan datang untuk dapat lebih
dinikmatin, Pengunaan teknologi NFC pada bidang otomotif baru diperlihatkan dalam beberapa
pameran saja. Dengan teknologi ini kita bisa mengontrol mobil kita, mulai dari mengunci dan
membuka mobil. Selain itu ada teknologi Push GPS antar device, yang dengan mudah bisa
memberikan GPS yang ada di dalam smartphone ke dalam mobil.
Keuggulan dan Kelemahan NFC
Teknologi ini tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan, walaupun teknologi nampak wah jika
kita memandangnya, NFC juga memiliki beberapa kelemahan yang ada.
Keunggulan NFC diantaranya :
1. Mempermudah kita dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa menggunakan kartu
kredit atau kartu prabayar. Cukup dengan menggunakan smartphone yang telah terintegrasi
NFC.
2. Koneksi dengan perangkat lain sangat mudah, hanya dengan satu sentuhan saja.
3. Lebih aman dan nyaman karena NFC memiliki system security yang bagus.
4. ransaksi pembayaran yang dilakukan lebih cepat.
5. Sedikit kemungkinan untuk terjadi gangguan saat koneksi karena menggunakan system
RFID.
6. Transaksi yang dilakukan bebas biaya.
7. Keunikan dari NFC ini terletak pada kemampuannya untuk mengubah mode operasinya
menjadi reader/writer, peer to peer, atau card emulation. Mode operasi yang berbeda
tersebut berdasar pada ISO/EIC 18092 dan ISO/EIC 14443 contacless smart card standard.
Adapun Kelemahan dari NFC diantaranya :
1. Masih minimnya prasarana yang support dengan perangkat NFC di tempat – tempat umum
khususnya di Indonesia.
2. Masih belum banyaknya orang yang tahu tentang teknologi ini karena masih tergolong baru
di Indonesia.
3. Untuk komunikasi antar perangkat masih perlu jarak yang sangat dekat.
4. Harga perangkat NFC yang tidak murah, seperti harga smartphone yang masih cukup mahal
untuk saat ini.
5. Masih rendahnya kecepatan transfer data yang dapat dilakukan.
6. Device yang mendukung teknologi ini masih sangat sedikit.
7. Memerlukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk bank, operator selular, jaringan
kartu dan pedagang.
Contoh Penerapan NFC
Dalam video berikut, kita dapat mudah melihat beberapa implementasi NFC dalam kehidupan
sehari-hari :
dan dalam video dibawah merupakan prototipe aplikasi permainan menggunakan teknolgi Near
Field Communication :
POST 2
Meraih Profit Melalui Mobile Advertising
Hallo sobat sekalian , kali ini saya mau share mengenai salah satu keunggulan dalam
teknologi mobile saat ini atau yang sering disebut MAD (Mobile Advantage). Artikel ini juga
sebenernya ada kaitan dengan tugas mata kuliah Mobile Technology di kampus saya dan
menjadi salah satu tugas mata kuliah tersebut hhe.
Oke langsung saja kita bahas sesuai topik. Dalam era mobile saat ini, sebenarnya banyak
fasilitas dan celah untuk meraih keuntungan. Pada mobile marketing sendiri kita akan
mengenal perikalanan dalam mobile atau mobile advertising untuk penunjang sebagai
pemasaran suatu produk atau layanan.
Salah satu istilah dalam advertising adalah advertiser dan publisher. Advertiser adalah
seseorang atau perusahaan yang melakukan promosi produk atau layanannya melalui iklan
yang selanjutnya iklan tersebut akan ditayangkan oleh publisher (penerbit iklan) dengan
imbalan komisi uang. Sobat yang sudah master dalam dunia periklanan seperti PPC ( Pay
per click) maupun PTC (Paid to Click) pastinya paham betul mengenai konsep advertising
ini.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai periklanan mobile, penting bagi sobat untuk
menegetahui istilah-istilah dalam dunia periklanan mobile selain dari advertiser dan
publisher tadi.
Beberapa istilah tersebut diantaranya :
Audience : Seseorang atau sebuah grup yang ditargetkan oleh advertiser untuk
iklannya. Audience biasanya diukur melalui seperti umur, jenis kelamin, profesi, dan
kewarganegaraan.
Click-to-Call :Pengguna ponsel secara otomatis menginisiasikan panggilan telepon
ke nomor tertentu ketika mengklik sebuah link di iklan.
Click-Through :Proses di mana pengguna ponsel diarahkan ke sebuah landing
page ketika mengklik sebuah link di iklan.
Click-Through Rate (CTR) :Cara untuk mengukur kesuksesan sebuah kampanye
iklan di online ataupun mobile. CTR dihitung dengan banyaknya pengguna yang
mengklik iklan dibagi dengan berapa kali iklannya ditayangkan.
Cost Per Mille / Cost Per Thousand (CPM) :Harga yang dibayarkan
oleh advertiser ke publisher untuk penayangan iklan sebanyak 1.000 kali.
Cost Per Click (CPC) :Harga yang dibayarkan oleh advertiser tiap satu klik di iklan
oleh pengguna ponsel yang dihasilkan oleh publisher.
Effective Cost Per Thousand (eCPM)
Sebuah ukuran yang merepresentasikan penghasilan yang dihasilkan dari berbagai
kanal marketing. eCPM dihitung dengan total penghasilan dibagi dengan
total impression dalam seribu.
Fill Rate :Persentase seberapa banyak iklan ditampilkan ke pengguna ponsel tiap
iklan diminta oleh publisher.
Impression : Seberapa banyak iklan dilihat oleh pengguna
Landing Page : Halaman pertama yang dilihat oleh pengguna ponsel setelah
mengklik sebuah iklan
Tracking :Cara untuk menilai performa sebuah aplikasi mobile atau kampanye iklan
Sumber Istilah : Mobile Marketing Industry Glossary
Model Iklan dalam Mobile Advertising
Terdapat beberapa macam bentuk iklan yang ditawarkan dalam mobile advertising
diantaranya Banner standar, Floating Banner, Interstital Banner dan Offer wall. Sobat juga
bisa melihat beberapa model dalam situs Mobile Theory :
http://mobiletheory.com/advertisers/ad_specs/
Menurut TeknoJurnal, Dua hal yang menjadi poin paling penting untuk diperhatikan dalam
memaksimalkan pendapatan dari iklan adalah: beberapa jumlah pengguna baru dan jumlah
pengguna aktif. Hal ini sebetulnya penting juga untuk model monetasi lain, namun untuk
model iklan ini sangat penting.
Tiap kali pengguna mengklik sebuah iklan dalam aplikasi kita, biasanya pengembang
aplikasi hanya mendapat sedikit uang per kliknya. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini,
diperlukan banyak pengguna aplikasi kita agar dapat meraup pendapatan dalam jumlah
yang besar.
Untuk dapat menarik banyak pengguna dan meningkatkan pengguna aktif, pengembang
aplikasi dapat melakukan berbagai macam hal mulai dari promosi aplikasi, mendesain
materi promo aplikasi semenarik mungkin, membuat aplikasinya secara berkualitas, hingga
terus memperbaharui aplikasinya.
Beberapa poin penting lainnya yang harus diperhatikan untuk iklan adalah pemposisian
iklan, penyedia layanan iklan yang digunakan, dan konten iklan itu sendiri. Untuk melihat
seberapa penting pemposisian iklan, mari kita lihat kasus di bawah ini:
Kasus 1: Iklan interstitial banner ditempatkan ketika terjadi transisi dari menu utama ke
menu berikutnya
Kasus 2: Iklan interstitial banner ditempatkan ketika pengguna menutup aplikasi
Dari kedua kasus di atas, saya yakin kasus 1 akan menghasilkan jumlah penampilan iklan
yang lebih banyak dibanding kasus 2. Hal ini karena pengguna ponsel jarang menutup
aplikasi secara manual dari dalam aplikasi, terutama untuk Android di mana pengguna
cukup menekan tombol home pada ponsel untuk keluar dari aplikasi sehingga iklan tidak
sempat ditayangkan jika dipasang pada transisi penutupan aplikasi.
Sobat harus pandai memilih broker atau penyedia iklan. Pilih yang benar-benar dapat
menyajikan banya iklan dan menampilkan iklan yang menarik sehingga pengguna lebih mau
untuk mengklik. Konten iklan yang ditampilkan pun sebisa mungkin disesuaikan dengan
target pengguna, jangan aplikasinya tentang agama namun iklannya menampilkan konten
dewasa. Salah satu penyedia iklan yang terbaik adalah Google Admob.
Sebagai referensi tambahan dan untuk berdiskusi tentang iklan (terutama bagi pengembang
aplikasi Android), dapat mengunjungi forum Making Money with Android. Pada forum
tersebut, banyak dibahas mengenai mobile advertising dan banyak para master yang sudah
membuktikan dahsyatnya berpenghasilan dalam mobile dengan berbagai cara.
Beberapa sumber inspirasi : TeknoJurnal.com dan MMAGlobal.com
Salam,
Susilo Giono
Membuat Aplikasi Android Sederhana dengan Eclipse
Assalamualaikum, masih berhubungan dengan artikel sebelumnya mengenai mobile
advantage. Pada artikel kali ini saya akan membahas bagaimana membuat aplikasi
android sederhana dengan eclipse. Langkah pertama pastinya buka aplikasi
eclipse.exe . Anda bisa download eclipse disitus resmi eclipse.org
Setelah proses instalasi dilakukan, klik program eclipse.exe pada folder yang telah di
extract. Kemudian klik menu File -> new -> Project pada Toolbar Eclipse.
Langkah berikutnya, pilih Android Application Project pada menu Select Wizard, lalu klik
Next.
Isikan Application Name dengan nama Aplikasi yang akan kita buat. Pada tutorial kali ini
saya isikan " Susilo Giono Apps"
Pada window "New Android Application" klik checkbox seperti yang tertera pada
gambar dibawah ini.
Selanjutnya, anda bisa membuat Logo sendiri pada aplikasi yang akan dibuat. Pada
Fareground terdapat beberapa pilihan yakni, image, clipart, dan text. Disini saya
menggunakan fareground text "SG". Klik Center pada fareground scaling untuk
membuat tulisan menjadi tengah.
Pilih Blank Activity sebagai theme aplikasi yang akan kita buat.
Selanjutnya, klik finish untuk memulai koding pemrogramman android kita.
Setelah klik finish, maka akan tampil graphical layout untuk mendesain dan
mengembangkan aplikasi android kita. Berikut hasil desain sederhana aplikasi android
yang saya buat.
Langkah terakhir lakukan run program, dengan mengklik menu run pada toolbar
eclipse.
Sekian artikel tutorial ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua :)
Salam,
Susilo Giono
Membuat Aplikasi Android Menggunakan Sensor Accelerometer
Mungkin bagi sobat yang memiliki gadget IOS maupun Andorid telah mengenal adanya
sebuah fitur accelerometer. Accelerometer sendiri merupakan sensor yang digunakan untuk
mengukur percepatan suatu objek. Accelometer mengukur percepatan dynamic dan static.
Pengukuran dynamic adalah pengukuran percepatan pada objek bergerak, sedangkan
pengukuran static adalah pengukuran terhadap gravitasi bumi. Untuk mengukur sudut
kemiringan.
Aplikasi android yang memanfaatkan acceloremeter sudah banyak beredar dan bermanfaat
dalam berbagai bidang seperti transportasi, dimana accelorometer digunakan untuk
mendeteksi penurunan percepatan yang sangat besar yang biasanya terjadi ketika
terjadinya tabrakan antar kendaraan.Selain itu, bidang medis dan masih banyak lagi
tentunya.
Pada posting kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat aplikasi android sederhana
dengan memanfaatkan sensor accelerometer didalamnya. Pertama-tama persiapkan
software pendukung eclipse sebagai IDE Editor untuk pengembangan aplikasi android,
kemudian lakukan proses langkah-langkah membuat project aplikasi android seperti pada
tutorial yang pernah saya jelaska sebulumnya yakni "Membuat Aplikasi Android Sederhana
dengan Eclipse"
Nama Project diatas adalah SusiloGnAccelerometer
Source Code MainActivity.java :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
package com.example.susilognaccelerometer;
import android.hardware.Sensor;
import android.hardware.SensorEvent;
import android.hardware.SensorEventListener;
import android.hardware.SensorManager;
import android.os.Bundle;
import android.app.Activity;
import android.content.Context;
import android.view.Menu;
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
import android.widget.RelativeLayout;
import android.widget.TextView;
public class MainActivity extends Activity implements SensorEventListener {
private SensorManager mSensorManager;
private Sensor mAccelerometer;
TextView title,tv,tv1,tv2;
RelativeLayout layout;
@Override
public final void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
mSensorManager = (SensorManager) getSystemService(Context.SENSOR_SERVICE);
mAccelerometer = mSensorManager.getDefaultSensor(Sensor.TYPE_ACCELEROMETER);
//get layout
layout = (RelativeLayout)findViewById(R.id.relative);
//get textviews
title=(TextView)findViewById(R.id.name);
tv=(TextView)findViewById(R.id.xval);
tv1=(TextView)findViewById(R.id.yval);
tv2=(TextView)findViewById(R.id.zval);
}
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
@Override
public final void onAccuracyChanged(Sensor sensor, int accuracy)
{
// Do something here if sensor accuracy changes.
}
@Override
public final void onSensorChanged(SensorEvent event)
{
// Many sensors return 3 values, one for each axis.
float x = event.values[0];
float y = event.values[1];
float z = event.values[2];
//display values using TextView
title.setText(R.string.app_name);
tv.setText("X axis" +"\t\t"+x);
tv1.setText("Y axis" + "\t\t" +y);
tv2.setText("Z axis" +"\t\t" +z);
}
@Override
protected void onResume()
{
super.onResume();
mSensorManager.registerListener(this, mAccelerometer, SensorManager.SENSOR_DELAY_NORMAL);
}
@Override
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
protected void onPause() {
super.onPause();
mSensorManager.unregisterListener(this);
}
}
?
1
Source Code main_activity.xml
Selanjutnya anda dapat mencobanya pada gadget android anda, dengan cara mengirimkan
file .apk pada direktori bin project yang kita buat tadi .
Install di gadget android dan berikut screenshoot hasil pembuatan aplikasi sederhana yang
memanfaatkan sensor accelereometer dibawah ini :
Terima kasih, semoga tutorial ini bermanfaat bagi kita semua, terutama yang sedang
mendalami pemrogramman android :)
Salam hangat,
Susilo Giono
Penerapan Algoritma Rekursif dalam PHP
Kali ini saya mencoba menerapkan algoritma rekursif dalam bahasa pemrogramman PHP.
Ada 2 source code yang bisa sobat download disini, yakni fungsi rekursif faktorial dan fungsi
rekursif penjumlahan. Sebelumnya jangan lupa untuk menjalankannya dengan
menggunakan aplikasi server seperti apache maupun aplikasi paket seperti Xampp dan
appserv. okay, tanpa panjang lebar silahkan lihat penerapannya berikut :
faktorial.php
?
1
2
3
4
5
<form action="faktorial.php" method="post">
<table>
<tbody><tr>
<td>Input Bilangan Faktorial dari</td>
<td><input type="text" name="a" maxlength="2"></td>
</tr>
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
<tr>
<td colspan="2"><input type="submit" value="Jalankan !"></td>
</tr>
</tbody></table>
<p>
</p></form>
<!--?php
if($_POST['a']){
$a = $_POST['a'];
// Fungksi Rekursif Faktorial
function faktorial($a)
{
if($a<1)
{
return 1;
}
else
{
return $a*faktorial($a-1);
}
}
for($i=1;$i<=$a;$i++)
{
echo " $i ";
if($i<=$a-1)echo " x ";
}
echo " = ".faktorial($a);
}
34
35
36
37
38
39
40
?-->
Penjumlahan.php
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
<form action="penjumlahan.php" method="post">
<table>
<tbody><tr>
<td>Input Penjumlahan Hingga bilangan ke</td>
<td><input type="text" name="a" maxlength="2"></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"><input type="submit" value="Go"></td>
</tr>
</tbody></table>
<p>
</p></form>
<!--?php
if($_POST['a']){
$a = $_POST['a'];
// Fungksi Rekursif Penjumlahan
function jumlah($a)
{
if($a<1)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
{
return 1;
}
else
{
return $a+jumlah($a-1);
}
}
for($i=1;$i<=$a;$i++)
{
echo " $i ";
if($i<=$a-1)echo " + ";
}
echo " = ".jumlah($a);
}
?-->
3 Pemikiran Dasar Technical Analysis
Dalam dunia technical analysis ada 3 pemikiran dasar yang harus dipahami oleh seorang
trader. Mungkin hal ini tidak terlalu menjadi bagian hal penting oleh sebagin trader karena
banyak dari mereka sekarang melewati hal hal yang bersifat dasar dan lebih memilih
langsung kepada materi inti. 3 Pemikiran dasar ini sebenarnya akan membentuk pola pikir
kita terhadap technical analysis, karena kencenderungan pergerakkan harga akan sesuai
dengan pemikiran tersebut.
Tiga pemikiran yang menjadi dasar technical analysis, yaitu :
1. pergerakkan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain ( market action
discounts everything).
2. Terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakkan harga (price move in trends).
3. Sejarah akan terulang kembali (history repeats itself).
Market action discounts everything adalah poin terpenting dan menjadi dasar utama
pemikiran dalam technical analysis. para technical trader yakin bahwa segala sesuatu yang
mempengaruhi harga pada pasar – baik dari segi fundamental, politik, maupun faktor-faktor
lainnya secara psikologi sebenarnya telah tercermin pada pergerakkan harga yang terjadi di
pasar. Hukum Penawaran dan permintaan (Supply & Demand) telah membentuk faktor
faktor psikologi tersebut, dimana dasar pada hukum ekonomi ini seora technical trader
menyimpulkan bahwa jika harga naik, demand pastinya akan lebih besar dari pada supply
dan dari sisi fundamental market harus bergerak bullish. Sebaliknya jika harga turun, supply
akan lebih besar daripada demand dan pada sisi fundamental market harus bergerak
bearish.
Pada pemikiran kedua, Price move in trends dimana ini merupakan prinsip dasar dari
metode trend-follower traders yang berpikir bahwa sebuah pola kecenderungan atau trend
untuk menghasilkan dan memaksimalkan keuntungan. oleh karena itu, kemampuan dalam
mengidentifikasi suatu trend adalah faktor kunci bagi seorang technical analysis.
prinsip pada pemikiran nomor tiga “History repeats itself” ini dibuktikan dalam menganalisis
sebuah pergerakkan harga dimana juga akan sering ditemukan suatu pola grafik (chart
pattern) yang sering terjadi atau berulang dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan akibat
serta refleksi dari psikologis dan sifat dasar manusia yang tetap sama sejak zaman dulu.
Dalam studi sebuah chart pattern, akan dikenal banyaknya suatu pola reversal (titik balik)
dan pola continuiation (berkelanjutan).
Sekian penjelasan ku mengenai studi 3 pemikiran dasar technical analysis. May the pips
with you all
Salam Trader,
SusiloGn
Support and Resistance
Salam trader , kali ini saya akan membahas mengenai Support dan Resistance yang
merupakan analisis klasik dan telah banyak digunakan oleh pada trader
professional.
Support dan Resistance adalah sebuah level level psikologis atau cerminan dari
pelaku pasar itu sendiri. Garis Support adalah level dimana terdapat kecenderungan
harga akan naik, karena pembeli lebih banyak dari penjual, atau demand lebih
besar dari supply. Sedangkan garis Resistance adalah level dimana terdapat
kecenderungan harga akan turun, karena penjual yang lebih banyak dari pada
pembeli, atau supply lebih besar daripada demand.
Kita bisa menarik garis garis support dan resistance berdasarkan trend sebelumnya
jika market dalam keadaan trending. Dimana jika trend menurun kita akan
menemukan support sebelumnya dan akan berubah menjadi resistance. Apabila
disaat harga menyentuh resistance dan harga pulback menuju support baru berarti
trend bearish sangat kuat terjadi.
Begitu pula sebaliknya pada uptrend. Garis resistance sebelumnya akan berubah
menjadi support baru dan ketika harga menyentuh support lalu rally ini juga
menandakan trend bullish yang berlangsung cukup kuat. Kita bisa lebih
memahiminya pada sebuah gambar yang sudah terlampir diatas.
Sekian penjelasan mengenai Support and Resistance, semoga bermanfaat & May
the pips with you all
Salam,
Susilo Giono
Membuat Aplikasi Android Menggunakan Fitur GPS
GPS ( Global Positioning System ) adalah sistem untuk menentukan posisi dan navigasi
secara global dengan menggunakan satelit. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen
Pertahan Amerika utuk keperluan militer maupun sipil. Seiring dengan perkembangan
zaman, GPS dapat digunakan secara umum melalui ponsel atau gadget kita. Smarthpone
Android maupun IOS tentunya tidak asing lagi dengan fitur GPS didalamnya. Dalam artikel
ini akan dibahas bagaimana membuat aplikasi android sederhana dengan memanfaatkan
fitur GPS. Android akan mendapatkan titik longitude dan latitude dengan 2 cara yaitu
berdasarkan GPS provider dan Network Provider.
Jalankan Project Eclipse seperti biasa :
Selanjutnya, saya melakukan modifikasi icon menggunakan teks 'SG GPS', anda dapat
memodifikasi icon apps sesuai keinginan anda sendiri.
Lakukan peruabahan pada file androidManifest.xml dengan beberapa baris kode yang dapat
anda download disini
Kemudian kita akan membuat sebuah class baru dengan nama GpsService.java. Class
tersebut berisikan kode untuk memeriksa akses internet, memeriksa apakah GPS aktif atau
tidak, dan mendapatkan posisi GPS saat ini.
Source Code GpsService.java :
?
1
2
3
package com.example.susilogn_gpstrack;
import android.app.AlertDialog;
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
import android.app.Service;
import android.content.Context;
import android.content.DialogInterface;
import android.content.Intent;
import android.location.Location;
import android.location.LocationListener;
import android.location.LocationManager;
import android.os.Bundle;
import android.os.IBinder;
import android.provider.Settings;
public class GpsService extends Service implements LocationListener
{
private final Context _context;
boolean isGPSEnable = false;
boolean isNetworkEnable = false;
boolean canGetLocation = false;
Location location;
double latitude;
double longitude;
private static final long MIN_JARAK_GPS_UPDATE = 10;
private static final long MIN_WAKTU_GPS_UPDATE = 1000 * 60 * 1;
protected LocationManager locManager;
public GpsService(Context context)
{
_context = context;
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
getLocation();
}
private Location getLocation()
{
try
{
locManager = (LocationManager) _context.getSystemService(LOCATION_SERVICE);
isGPSEnable = locManager.isProviderEnabled(LocationManager.GPS_PROVIDER);
isNetworkEnable = locManager.isProviderEnabled(LocationManager.NETWORK_PROVIDER);
if (!isGPSEnable && !isNetworkEnable) {
} else {
canGetLocation = true;
if (isNetworkEnable) {
locManager.requestLocationUpdates(LocationManager.NETWORK_PROVIDER, MIN_WAKTU_GPS_UPDATE,
MIN_JARAK_GPS_UPDATE, this);
if (locManager != null) {
location = locManager.getLastKnownLocation(LocationManager.NETWORK_PROVIDER);
if (location != null) {
latitude = location.getLatitude();
longitude = location.getLongitude();
}
}
}
if (isGPSEnable) {
if (location == null) {
locManager.requestLocationUpdates(LocationManager.GPS_PROVIDER, MIN_WAKTU_GPS_UPDATE,
MIN_JARAK_GPS_UPDATE, this);
if (locManager != null) {
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
// dapatkan posisi terakhir user menggunakan GPS
location = locManager.getLastKnownLocation(LocationManager.GPS_PROVIDER);
// jika lokasi berhasil didapat
if (location != null)
{
// ambil latitude
latitude = location.getLatitude();
// ambil longitude
longitude = location.getLongitude();
}
}
}
}
}
} catch (Exception e)
{
e.printStackTrace();
}
return location;
}
@Override
public void onLocationChanged(Location location)
{
// TODO Auto-generated method stub
}
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
@Override
public void onProviderDisabled(String provider)
{
// TODO Auto-generated method stub
}
@Override
public void onProviderEnabled(String provider)
{
// TODO Auto-generated method stub
}
@Override
public void onStatusChanged(String provider, int status, Bundle extras)
{
// TODO Auto-generated method stub
}
@Override
public IBinder onBind(Intent intent)
{
// TODO Auto-generated method stub
return null;
}
public double getLatitude()
{
if (location != null)
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
latitude = location.getLatitude();
return latitude;
}
public void setLatitude(double latitude)
{
this.latitude = latitude;
}
public double getLongitude()
{
if (location != null)
longitude = location.getLongitude();
return longitude;
}
public void setLongitude(double longitude)
{
this.longitude = longitude;
}
public boolean canGetLocation()
{
return this.canGetLocation;
}
public void showSettingAlert()
{
AlertDialog.Builder alertDialog = new AlertDialog.Builder(_context);
// title Alertnya
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
alertDialog.setTitle("GPS Setting");
// pesan alert
alertDialog.setMessage("GPS tidak aktif. Mau masuk ke setting Menu ?");
alertDialog.setPositiveButton("Setting", new DialogInterface.OnClickListener()
{
@Override
public void onClick(DialogInterface dialog, int which)
{
Intent intent = new Intent(Settings.ACTION_LOCATION_SOURCE_SETTINGS);
_context.startActivity(intent);
}
});
alertDialog.setNegativeButton("Cancel", new DialogInterface.OnClickListener()
{
@Override
public void onClick(DialogInterface dialog, int which)
{
dialog.cancel();
}
});
alertDialog.show();
}
public void stopUsingGPS()
{
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
if (locManager != null)
locManager.removeUpdates(GpsService.this);
}
}
untuk bagian tampilannya kita ubah file activity_main.xml. Kodenya dapat anda download
di link ini, sehingga tampilannya menjadi seperti pada gambar dibawah ini :
Selanjutnya kita modifikasi file MainActivity.java dengan source code berikut :
?1
2
3
4
5
6
7
8
9
package com.example.susilogn_gpstrack;
import android.os.Bundle;
import android.app.Activity;
import android.content.Context;
import android.location.*;
import android.view.*;
import android.widget.*;
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
public class MainActivity extends Activity {
private LocationManager lm;
private LocationListener locationListener;
private TextView latitude;
private TextView longitude;
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
latitude = (TextView) findViewById(R.id.latitudeid);
longitude = (TextView) findViewById(R.id.longitudeid);
lm = (LocationManager) getSystemService(Context.LOCATION_SERVICE);
locationListener = new MyLocationListener();
lm.requestLocationUpdates(LocationManager.GPS_PROVIDER, 0, 0, locationListener);
}
private class MyLocationListener implements LocationListener{
@Override
public void onLocationChanged(Location loc) {
if (loc != null) {
latitude.setText(String.valueOf(loc.getLatitude()));
longitude.setText(String.valueOf(loc.getLongitude()));
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Toast.makeText(getBaseContext(), "Location changed : Lat: " + loc.getLatitude()
+ "Lng: " + loc.getLongitude(), Toast.LENGTH_SHORT).show();
}
}
@Override
public void onProviderDisabled(String provider) {
// TODO Auto-generated method stub
}
@Override
public void onProviderEnabled(String provider) {
// TODO Auto-generated method stub
}
@Override
public void onStatusChanged(String arg0, int arg1, Bundle arg2) {
// TODO Auto-generated method stub
}
}
@Override
public boolean onCreateOptionsMenu(Menu menu) {
// Inflate the menu; this adds items to the action bar if it is present.
getMenuInflater().inflate(R.menu.main, menu);
return true;
66
67
68
69
70
71
72
73
}
}
<pre></pre>
Jalankan project tersebut dan kita dapat juga mencobanya di android kita, dengan
mentransfer file .apk yang terletak di dalam folder 'bin' project yang kita buat tadi.
Screenshoot hasil project yang kita buat akan tampak seperti pada gambar dibawah ini :
Sekian artikel tutorial ini, semoga bermanfaat :).
Salam hangat,
Susilo Giono