30
LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN Nama Pembimbing : Muh. Saleh S.T, M.Si Nama Mahasiswa : Haerani Nim : 331 11 035 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Teknologi pangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknologi pangan

LABORATORIUM

TEKNOLOGI BAHAN PANGAN

Nama Pembimbing : Muh. Saleh S.T, M.Si

Nama Mahasiswa : Haerani

Nim : 331 11 035

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2013

Page 2: Teknologi pangan

LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Laboratorium Teknologi Bahan Pangan

Penyusun : Haerani/33111035

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil laporan praktikum yang

telah saya lakukan.

Makassar, Desember 2013

Menyetujui :

Pembimbing, Penyusun,

( Muhammad Saleh, S.T.,M.Si ) (Haerani)

196710081993031001 331 11 039

Page 3: Teknologi pangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat Rahmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan

Praktikum Laboratorium Teknologi Pangan ini dapat terselesaikan dengan baik

dan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Namun dalam penyusunan Laporan Praktikum Laboratorium Teknologi

Pangan ini penulis menemui beberapa hambatan dan rintangan yang akhirnya bisa

diatasi, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dengan selesainya Laporan Praktikum Laboratorium Teknologi Pangan ini,

penulis dengan berbesar hati dan tangan terbuka menerima setiap kritik dan saran

yang sifatnya membangun yang berkaitan dengan makalah ini.

Akhirnya, harapan penulis semoga Laporan Praktikum Laboratorium

Teknologi Pangan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya

pengembangan ilmu pengetahuan.

Makassar, Desember 2013

PENULIS

Page 4: Teknologi pangan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PERCOBAAN I PEMBUATAN TELUR ASIN

A. Tujuan .................................................................................. 1

B. Alat Dan Bahan ................................................................... 1

C. Dasar Teori ........................................................................... 1

D. Cara Kerja ........................................................................... 5

E. Pengamatan ......................................................................... 5

F. Pembahasan ......................................................................... 6

G. Kesimpulan .......................................................................... 6

PERCOBAAN II PEMBUATAN SELEI PISANG

A. Tujuan .................................................................................. 7

B. Alat Dan Bahan ................................................................... 7

C. Dasar Teori ........................................................................... 7

D. Cara Kerja ........................................................................... 9

E. Pengamatan ......................................................................... 9

F. Pembahasan ......................................................................... 9

G. Kesimpulan .......................................................................... 10

PERCOBAAN III PEMBUATAN TAPE UBI KAYU

A. Tujuan .................................................................................. 11

B. Alat Dan Bahan ................................................................... 11

C. Dasar Teori ........................................................................... 11

D. Cara Kerja ........................................................................... 14

Page 5: Teknologi pangan

E. Pengamatan ......................................................................... 14

F. Pembahasan ......................................................................... 14

G. Kesimpulan ......................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Teknologi pangan

PERCOBAAN I

TELUR ASIN

A. Tujuan

1. Mempelajari tentang proses pembuatan telur asin.

2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat

fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)

3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan

dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan.

B. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a) Baskom

b) Panci

c) Kompor

2. Bahan yang digunakan

a) Telur ayam ras

b) Air

c) Abu gosok

d) Garam

C. Dasar teori

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat,

mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya

murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai

makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %,

lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian

kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta

mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian

protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur

yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis

protein dan sedikit karbohidrat.

Page 7: Teknologi pangan

Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,

kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori

telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan

kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada

direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang

baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan

menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur

bebek, puyuh dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh :

1. Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning

telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning

telur) dan

2. Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan,

dan kebersihan kulit telur).

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2

minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak

dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan

pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat

udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah

karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta

putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula

disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih

berada dalam tubuh induknya.

Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit

telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan

mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet

daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu

penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.

Prinsip pengawetan telur adalah untuk :

1. Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur

2. Mencegah keluarnya air dari dalam telur.

Page 8: Teknologi pangan

Beberapa proses pengawetan telur utuh yang diawetkan bersama kulitnya

antara lain :

1. Proses pendinginan

2. Proses pembungkusan kering

3. Proses pelapisan dengan minyak

4. Proses pencelupan dalam berbagai cairan.

Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan

yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan

isinya. Telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi

garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :

1. Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering

2. Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh

3. Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak

atau cairan teh.

Awalnya masyarakat kita mengenal pengasinan sebagai salah satu upaya

untuk mengawetkan telur (memperpanjang masa simpan), membuang rasa amis

terutama telur itik. Namun kemudian selain telur yang mengalami pengasinan

tersebut awet disimpan, rasanya juga khas, sehingga banyak diminati. Maka

kemudian muncul budaya memasak telur asin. Berdasarkan proses

pengolahannya, telur asin dapat dibuat dengan cara merendam dalam larutan

garam jenuh atau menggunakan adonan garam. Adonan garam merupakan

campuran antara garam, abu gosok, serbuk bata merah, dan kadang-kadang sedikit

kapur.

Pembuatan telur asin dengan cara merendam dalam larutan garam jenuh

sangat mudah dan praktis. Namun, cara pembuatannya dengan menggunakan

adonan garam akan menghasilkan telur asin yang jauh lebih bagus mutunya,

warna lebih menarik, serta cita rasa lebih enak, tapi prosesnya lebih rumit.

Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena

dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri),

menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air

dari dalam telur.

Page 9: Teknologi pangan

Berkurangnya kadar air menyebabkan telur menjadi lebih awet. Garam

(NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes ke poris-pori kulit,

menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur. Garam NaCl mula-mula

akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang

sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan

mikroba pada telur. Makin lama dibungkus dengan adonan, makin banyak garam

yang merembes masuk ke dalamnya, sehingga telur menjadi awet dan asin.

Secara umum, telur asin (baik yang masih mentah maupun yang sudah

direbus) mempunyai daya awet yang tinggi, sehingga dapat disimpan dalam suhu

kamar. Walaupun demikian, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin

dilakukan pada suhu 12-15oC dan kelembaban udara 70-80%. Telur dapat

disimpan di dalam lemari es. Untuk mencegah kerusakan, memperlambat

hilangnya kelembaban, dan mencegah terserapnya bau tajam dari makanan, saat

menyimpan di lemari es sebaiknya telur asin dibungkus dengan wadah karton.

Bagian tumpul menghadap ke atas.

Penilaian terhadap mutu telur asin dapat dilakukan dengan menggunakan

parameter berikut:

1. Telur asin stabil sifatnya, artinya dapat disimpan lama tanpa mengalami

kerusakan. Semakin banyak garam yang digunakan dan semakin lama

waktu pengasinan, telur akan semakin awet dan asin. Setiap orang

mempunyai selera yang berbeda mengenai rasa asin ini. Karena itu,

penggunaan garam dan waktu pengasinan sebaiknya dibatasi, sampai taraf

yang enak dinikmati oleh lidah konsumen.

2. Aroma dan rasanya enak. Telur asin yang baik akan bebas dari rasa amis,

pahit, bau amoniak, bau busuk, serta rasa dan bau lainnya yang tidak

diharapkan.

3. Telur asin yang baik hanya mengandung minyak di bagian pinggirnya

saja.

4. Apabila campuran adonan garam yang digunakan tidak sempurna, yang

dihasilkan adalah putih telur yang berwarna kebiruan. Bila ke dalam

adonan ditambahkan sedikit kapur, putih telur akan berwarna kekuningan.

Page 10: Teknologi pangan

5. Letak kuning telur yang dikehendaki adalah di tengah-tengah. Apabila

bergeser, kemungkinan penyebabnya adalah telur segar yang digunakan

sudah rusak atau peletakan telur dalam tempayan tidak tepat. Sebaiknya

telur diletakkan dengan bagian tumpulnya menghadap ke atas.(Prof. DR.

Ir. Made Astawan, MS. Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

IPB)

D. Cara kerja

Menyiapkan 10 butir telur ayam ras, 5 butir direbus hingga matang dan

sisanya dibiarkan mentah. Menyiapkan adonan garam dengan cara melarutkan

garam dalam air kemudian mencampurkan larutan garam dengan abu gosok

hingga berbentuk pasta. Setelah telur yang direbus matang, dibungkus dengan

adonan garam begitupula dengan telur yang masih mentah. Disimpan selama satu

minggu kemudian diamati. Telur asin yang sudah direbus dapat dikonsumsi

langsung sedangkan telur asin yang masih mentah harus direbus terlebih dahulu.

E. Pengamatan

Parameter

BahanTelur yang direbus sebelum di asinkan

Telur yang direbus setelah diasinkan

Warna  Kuning-kehijauan  Putih-kuningBau  Tengik dan busuk  Khas telurRasa  Tidak Enak  EnakTekstur  Lembut  Lembut

F. Pembahasan

Page 11: Teknologi pangan

Pada percobaan ini dilakukan pembuatan telur asin dari telur ayam ras yang

bertujuan untuk pengawetan telur. Seperti yang kita ketahui, telur asin biasanya

dibuat dari telur bebek, akan tetapi telur asin yang kami buat dari telur ayam ras,

dengan inovasi ini diharapkan orang-orang menjadi tertarik kepada telur asin yang

tidak biasa ini. Proses pembuatan telur asin ini sama dengan telur asin pada

umumnya yaitu dibungkus dengan adonan garam yang terbuat dari larutan garam

dan abu gosok kemudian didiamkan selama beberapa hari.

Telur ayam ras yang akan dibuat telur asin diberikan dua perlakuan yang

berbeda yaitu telur direbus terlebih dulu sebelum diasinkan dan telur yang direbus

setelah diasinkan. Pengamatan dilakukan setelah penyimpanan selama satu

minggu dimana dilakukan uji organoleptik terhadap telur asin yang dihasilkan

yaitu warna, bau, rasa dan tekstur. Pada perlakuan telur yang direbus terlebih dulu

sebelum diasinkan tidak layak dikonsumsi karena walaupun teksturnya lembut

akan tetapi warnanya kuning-kehijauan, berbau tengik dan busuk dan rasanya

yang tidak enak. Sedangkan telur yang direbus setelah diasinkan dapat

dikonsumsi karena memiliki warna dan bau khas telur, tekstur yang lembut, dan

rasa yang enak.

G. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telur asin juga

dapa dibuat dari telur ayam ras dengan rasa yang enak yang hampir sama dengan

telur asin yang terbuat dari telur bebek

PERCOBAAN II

Page 12: Teknologi pangan

SELAI PISANG

A. Tujuan

1. Mempelajari tentang proses pembuatan selai pisang

2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat

fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)

3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan

dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan.

B. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a) Baskom

b) Pisau

c) Blender

d) Wajan

e) Kompor

f) Sude

2. Bahan yang digunakan

a) Pisang raja

b) Air

c) Gula

C. Dasar Teori

Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah

satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah

dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah

padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti

tawar atau sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-

kue seperti kue Nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim.

Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan

asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau

keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa

Page 13: Teknologi pangan

menjadi kental. Selai biasanya dibuat dari berbagai macam jenis buah – buahan

yang terdapat banyak dipasaran , misalnya saja strawberry,  blueberry, nanas,

pisang. Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat yang

dasarnya dibuat dari campuran 45 bagian berat buah. Biasanya selai digunakan

sebagai penambah cita rasa dalam menikmati berbagai macam kue – kuehan

maupun saat menikmati roti, selain untuk menambah rasa selai juga dapat

memperindah tampilan kue – kue atau roti itu tersendiri karena selai memiliki

warna alami yang sangat menarik misalnya saja selai nanas memiliki warna

kuning yang sangan menarik perhatian. 

Manfaat Pisang

Pisang mengandung kandungan gula yang lengkap yaitu glukosa, sukrosa dan

fruktosa. Kandungan kalori pisang sekitar 90 kalori, nilai ini termasuk tinggi

untuk kategori buah buahan. Manfaat pisang sangat banyak. Khasiat pisang mulai

dari mengatasi anemia, mengatasi sembelit, mengurangi morning sickness,

mengurangi efek mabuk, menurunkan tekanan darah bagi penderita darah tinggi

serta masih banyak lagi manfaat buah pisang ini.

Buah pisang sangat cocok sekali untuk penderita hipertensi/tekanan darah

tinggi. Penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi makanan berkadar

garam tinggi. Pisang sangat cocok bagi penderita hipertensi karena pisang sangat

minim sekali kandungan garamnya. Pisang kaya akan kalium, kandungan kalium

yang tinggi ini juga bagus bagi penderita tekanan darah tinggi. Kombinasi kalium

yang tinggi dan garam yang sangat rendah menjadikan pisan buah yang

bermanfaat bagi penderita darah tinggi.

Badan yang berwenang memberikan izin terhadap kelayakan makanan di

amerika (FDA) telah mengakui akan manfaat pisang sehingga mengizinkan

produsen buah ini mengklaim bahwa manfaat pisang dapat menurunkan resiko

akan tekananan darah dan stroke.

D. Cara Kerja

Page 14: Teknologi pangan

Pisang dikupas dan dipotong kecil-kecil, kemudian diblender hingga halus.

Pisang yang sudah dihaluskan dimasak diwajan dan ditambahkan dengan gula

pasir, mula-mula digunakan api besar, setelah mendidih api dikecilkan untuk

sekedar menjaga agar tetap mendidih. Pengadukan dilakukan terus menerus

hingga menghasilkan selai.

E. Pengamatan

Parameter

Analisa

Warna  HijauBau  Khas pisangRasa  ManisTekstur  Sedikit lembut

F. Pembahasan

Selai atau selei adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau

buah-buahan yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental

atau berbentuk setengah padat. Selai biasanya dibuat dari berbagai macam jenis

buah-buahan yang terdapat banyak dipasaran, misalnya saja strawberry, 

blueberry, nanas, pisang. Pada percobaan ini dilakukan pembuatan selai dari

pisang raja, dimana selai yang dihasilkan mempunyai rasa yang manis, aroma

khas pisang, tekstur yang sedikit lembut, akan tetapi tidak menarik dari segi warna

karena warnanya yang kehijauan.

G. Kesimpulan

Page 15: Teknologi pangan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa selai dapat

dibuat dari pisang dimana diperoleh selai dengan rasa yang manis, aroma khas

pisang, tekstur yang sedikit lembut, tetapi tidak menarik dari segi warna.

PERCOBAAN III

Page 16: Teknologi pangan

TAPE UBI KAYU

A. Tujuan

1. Mempelajari tentang proses pembuatan tape ubi kayu.

2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat

fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)

3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan

dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan.

B. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a. Pisau

b. Panci

c. Kompor

d. Wadah Plastik

e. Daun Pisang

2. Bahan yang digunakan

a. Ubi kayu

b. Air

c. Ragi tape 2

C. Dasar Teori

Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia

terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi.

Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-

umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar

karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan

terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk

segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.

Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk

mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya

dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan

Page 17: Teknologi pangan

yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut

berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program

pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan,

terutama non-beras. Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan

sumber karbohidrat (sumber energi).

Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang

memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang

lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik

singkong dan lain-lain. Peuyeum adalah sejenis tapai, hanya saja proses

pembuatannya yang berbeda sehingga hasilnya lebih kering daripada tapai

singkong.

Tape singkong (ubi kayu) merupakan hasil fermentasi dari ubi kayu..

Proses fermentasi yang dilakukan terhadap singkong ini menghasilkan gula dan

alkohol, sehingga tape menjadi berasa manis, sedikit asam dan beraroma alkohol.

Tape singkong, selain mengandung karbohidrat sebagaimana dikandung singkong

juga mengandung vitamin A yang banyak diketahui bermanfaat untuk kesehatan

mata. Tape singkong yang berwarna kuning lebih banyak mengandung Vitamin A

daripada yang berwarna putih. Vitamin A pada tape singkong dapat mencapai 385

SI per 100 gram. Selain itu, singkong juga dianggap dapat mengusir jerawat pada

wajah.

Ragi merupakan bahan utama dalam proses pembuatan tape. Ragi

mengandung mikroba sacchoromyces cereviceae. Mikroba ini mengeluarkan

enzim yang berguna dalam proses fermentasi. Kesterilan ragi dan bahan dasar

pembuatan tape ketika akan digunakan sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar

tak dicemari bakteri lain. Jika hal ini terjadi proses fermentasi akan terhambat.

Bakteri yang sering mengeluarkan racun berbahaya bagi kesehatan manusia akan

ada dalam tape. Untuk mendapatkann tape dengan hasil yang baik, proses

fermentasi harus dilakukan secara optimal. Selain memilih bahan dasar yang baik,

proses pembuatan tape harus benar. Ragi yang digunakan harus bermutu tinggi.

Agar dihasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi

Page 18: Teknologi pangan

secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi

berlangsung harus diperhatikan.

Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan

menghasilkan karbondioksida, air, serta energi. Energi diperlukan oleh enzim

amilase, intervertase dalam hal proses fermentasi. pH atau kadar asam asetat yang

tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan

gangguan pencernaan. Proses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air

tape yang cukup banyak. Rasa manis pada tape akan berkurang. Lamanya proses

fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum

dan pemberian ragi terlalu banyak tekstur tape akan lembek dan terasa masam.

Rasa masam disebabkan pati yang diubah oleh enzim amilase menjadi gula

(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa. Hasilnya berupa

alkohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alkohol akan menghasilkan asam

asetat sehingga dapat menghasilkan tape yang terasa masam.

Tape singkong memiliki berbagai khasiat, berikut beberapa khasiat dari tape

singkong:

1. Dipercaya dapat menyembuhkan jerawat dan bisul

2. Banyak orang juga berpendapat singkong dapat menambah rangsangan

seksual suami-istri

3. Dapat menghangatkan tubuh karena mengandung Alkohol (jika

kebanyakan dapat memabukkan), dan dapat menyehatkan kulit.

4. Dapat menjadi energi alternatif selain nasi

5. Memperlancar menstruasi (bagi wanita)

6. Memperlancar sistem pencernaan

7. Tape singkong juga dapat menyembuhkan penyakit maag dengan cara

dikonsumsi pagi-pagi saat bangun tidur.

8. Dipercaya dapat mencegah anemia. Dapat menghilangkan noda di wajah

jika dikonsumsi setiap hari (1 piring kecil setiap hari)

9. Mengobati luka pada penderita diabetes (ditempel pada luka)

10. Obat alternatif untuk mengobati penyakit Wasir

Page 19: Teknologi pangan

D. Cara Kerja

Mengupas ubi kayu yang telah dipotong-potong kemudian dicuci hingga

bersih, setelah bersih direbus hingga setengah masak. Ubi yang setengah masak

diangkat dan ditiriskan kemudian didinginkan. Ragi dilumurkan pada seluruh

permukaan ubi kayu (pada bagian atas tumpukan ubi kayu, taburkan lagi ragi

sebelum ditutup dengan daun pisang). Peram selama ± 2~9 hari

E. Pengamatan

Parameter

Analisa

Warna  PutihBau  AlkoholRasa  AsamTekstur  Lembut

F. Pembahasan

Tape singkong (ubi kayu) merupakan hasil fermentasi dari ubi kayu.

Proses fermentasi yang dilakukan terhadap singkong ini menghasilkan gula dan

alkohol, sehingga tape menjadi berasa manis, sedikit asam dan beraroma alkohol.

Tape singkong, selain mengandung karbohidrat sebagaimana dikandung singkong

juga mengandung vitamin A yang banyak diketahui bermanfaat untuk kesehatan

mata. Tape singkong yang berwarna kuning lebih banyak mengandung Vitamin A

Page 20: Teknologi pangan

daripada yang berwarna putih. Vitamin A pada tape singkong dapat mencapai 385

SI per 100 gram. Selain itu, singkong juga dianggap dapat mengusir jerawat pada

wajah.

Ragi merupakan bahan utama dalam proses pembuatan tape. Ragi

mengandung mikroba sacchoromyces cereviceae yang akan mengeluarkan enzim

yang berguna dalam proses fermentasi. Kesterilan ragi dan bahan dasar

pembuatan tape ketika akan digunakan sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar

tak dicemari bakteri lain. Jika hal ini terjadi proses fermentasi akan terhambat.

Bakteri yang sering mengeluarkan racun berbahaya bagi kesehatan manusia akan

ada dalam tape. Untuk mendapatkan tape dengan hasil yang baik, proses

fermentasi harus dilakukan secara optimal. Selain memilih bahan dasar yang baik,

proses pembuatan tape harus benar. Ragi yang digunakan harus bermutu tinggi.

Agar dihasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi

secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi

berlangsung harus diperhatikan.

Pada percobaan ini tape yang dihasilkan berwarna putih yang berarti

kandungan vitamin A-nya dalam jumlah yang sedikit sedangkan tape yang

mempunyai kadar vitamin A yang tinggi berwarna kuning, selain itu rasanya

sangat asam yang kemungkinan diakibatkan oleh ragi yang digunakan terlalu

banyak serta adanya alkohol yang juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi

alkohol yaitu Acetobacter acetic yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan

menyebakan rasa masam pada tape yang dihasilkan.

G. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tape yang

kami buat dari ubi kayu rasanya sangat asam yang disebabkan oleh lamanya

waktu fermentasi sehingga tumbuh bakteri pengoksidasi alkohol yaitu

Acetobacter acetic yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan

rasa asam pada tape yang dihasilkan.

Page 21: Teknologi pangan

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Selai

http://manfaat-kesehatan-kita.blogspot.com/2011/04/tape-ubi-kayu.html

http://selai-sciencethree.blogspot.com/2013/02/pngertian-selai.html

http://usepsaepulanwar.blogspot.com/manfaat mengkonsumsi telur asin.htm

https://www.facebook.com/permalink_php?id=486364298041862&story_fbid=603130216365269