30
Teknologi pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit Konsep pengelolaan lingkungan yang memandang pengelolaan lingkungan sebagai sebuah sistem dengan berbagai proses manajemen didalamnya yang dikenal sebagai Sistem Manajemen Lingkungan (Environment Management System), melalui pendekatan ini, pengelolaan lingkungan tidak hanya meliputi bagaimana cara mengolah limbah sebagai by product (output), tetapi juga mengembangkan strategi-strategi manajemen dengan pendekatan sistematis untuk meminimasi limbah dari sumbernya dan meningkatkan eisiensi pemakaian sumber daya sehingga mampu mencegah pencemaran dan meningkatkan perorma lingkungan! "al ini berarti menghemat biaya untuk remediasi pencemaran lingkungan ( #disasmito, $%%&)! #da beberapa konsep tentang pengelolaan lingkungan sebagai berikut ' ! eduksi limb ah pada sumbe rny a (sourc e reduc tion) $! Minimisasi li mb ah *! +ro duk si be rsih dan teknol ogi ber sih ! +enge lolaan k ualita s lingk ungan menye luruh (to tal ual ity env ironmental management./0EM) 1! 2on tinous ual ity i mprovemen t (203) Penanganan dan penampungan limbah meliputi hal-hal sebagai berikut :  ! +emis ahan dan peng urang an! Limb ah dipila h-pilah den gan mempertimbangk an hal-hal yaitu kelancaran penanganan dan penampungan, pengurangan jumlah limbah yang memerlukan perlakuan khusus, dengan pemisahan limbah 4* dan non 4*, diusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non 4*, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis limbah untuk mengurangi biaya, tenaga kerja, dan  pembuangan, pemisahan limbah berbahay a dari semua limbah pada tempat penghasil limbah akan mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan penanganan! $! +enampunga n! Saran a penamp unga n harus memadai, dil etakka n pada temp at yang pas , aman, dan higienis! +emadatan merupakan cara yang paling eisien dalam penyimpanan limbah yang bisa dibuang dan ditimbun! 5amun tidak boleh dilakukan untuk limbah ineksius dan benda tajam! *! +emisahan limb ah! 6ntu k memud ahkan pen genala n jenis limbah adalah d engan ca ra menggunakan kantong berkode (umumny a dengan kode ber7arna)! Kode ber7arna yaitu kantong 7arna hitam untuk limbah domestik atau limbah rumah tangga biasa, kantong kuning untuk semua jenis limbah yang a kan dibakar (limbah ineksius), kuning dengan strip hitam untuk jenis limbah yang sebaiknya dibakar tetapi bisa juga dibuang ke sanitary landill bila dilakukan pengumpulan terpisah dan pengaturan pembuangan, biru muda atau transparan dengan strip biru tua untuk limbah autoclaving (pengolahan sejenis) sebelum pembuangan akhir!

Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

Embed Size (px)

Citation preview

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 1/30

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 2/30

"al-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan limbah klinis adalah sebagai berikut '

! +enghasil limbah klinis dan yang sejenis harus menjamin keamanan dalam memilah-

milah jenis sampah, pengemasan, pemberian label, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan

$! +enghasil limbah klinis hendaknya mengembangkan dan secara periodik meninjau

kembali strategi pengolahan limbah secara menyeluruh

*! Menekan produksi sampah hendaknya menjadi bagian integral dari strategi pengelolaan

! +emisahan sampah sesuai siat dan jenisnya adalah langkah a7al prosedur pembuangan

yang benar 

1! Limbah radioakti harus diamanakan dan dibuang sesuai dengan peraturan yang berlaku

oleh instansi ber7enang

8! 3ncinerator adalah metode pembuangan yang hanya disarankan untuk limbah tajam,

ineksius, dan jaringan tubuh

&! 3ncinerator dengan suhu tinggi disarankan untuk memusnahakan limbah citotoksis(%92)

:! 3ncinerator harus digunakan dan dipelihara sesuai dengan spesiikasi desain! Mutu emisi

udara harus dipantau dalam rangka menghindari pencemaran udara!

;! Sanittary landill mungkin diperlukan dalam keadaan tertentu bila sarana incinerator

tidak mencukupi

Penanganan Limbah di Sumber Limbah

Menurut <iku #disasmito ($%%&), rumah sakit mempunyai berbagai cara dalam mengolah

limbah, namun hal ini memba7a konsekuensi besarnya biaya pengadaan dan operasional yang

harus dikeluarkan! #dapun saran pengolahan limbah padat tersebut adalah melalui pe7adahan

dan pemilahan pada sumber, pengumpulan, pemindahan pada trolli bak pengangkut sampah,

 pengangkutan, pemilahan, pemotongan, pengolahan, dan pembuangan akhir!

Salah satu langkah pokok pengolahan limbah adalah menentukan jumlah limbah yang

dihasilkan! =umlah ini memnentukan jumlah dan volume sarana penampung lokal yang harus

disediakan, pemilihan incinerator dan kapasitasnya!

! =umlah menurut berat

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 3/30

=umlah produksi sampah domestik diperkirakan $ Kg per orang per hari! 6ntuk mendapatkan

angka yang lebih tepat sebaiknya dilakukan survei sampah di rumah sakit yang bersangkutan!

=umlah sampah dengan 1%% tempat tidur adalah *,$1 Kg per pasien per hari (>epkes 3, $%%$)!

$! =umlah disposibel

Meningkatkan jumlah sampah berkaitan erat dengan meningkatkan penggunaan barang

disposibel! >atar barang disposibel merupakan indicator jumlah dan kualitas sampah rumah

sakit yang diproduksi! 4erat, ukuran, dan siat kimia7i barang-barang disposibel mungkin perlu

dipelajari sehingga dapat diperoleh inormasi yang bermanaat dalam pengelolaan sampah

(>epkes 3, $%%$)!

*! =umlah menurut volume

?olume juga harus diketahui untuk menentukan ukuran bak dan sarana pengangkutan! Konversi

dari berat ke volume dapat dilakukan dengan membagi berat total dengan kepadatan (>epkes

3, $%%$)!

+engolahan limbah pada dasarnya merupakan upaya mengurangi volume, konsentrasi atau

 bahaya limbah, setelah proses produksi atau kegiatan, melalui proses isika, kimia atau hayati!

>alam pelaksanaan pengelolaan limbah, upaya pertama yang harus dilakukan adalah upaya

 preventi yaitu mengurangi volume bahaya limbah yang dikeluarkan ke lingkungan yang

meliputi upaya mengurangi limbah pada sumbernya, serta upaya pemanaatan limbah!

eduksi limbah pada sumbernya merupakan upaya yang harus dilaksanakan pertama kali karena

upaya ini bersiat preventi yaitu mencegah atau mengurangi terjadinya limbah yang keluar dan

 proses produksi! eduksi limbah pada sumbernya adalah upaya mengurangi volume,konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang akan keluar ke lingkungan secara

 preventi langsung pada sumber pencemar, hal ini banyak memberikan keuntungan yakni

meningkatkan eisiensi kegiatan serta mengurangi biaya pengolahan limbah dan pelaksanaannya

relati murah! 4erbagai cara yang digunakan untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah'

! +enanganan yang baik, usaha ini dilakukan oleh rumah sakit dalam menjaga kebersihan

lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta

menangani limbah yang terjadi dengan sebaik mungkin!

$! Segregasi aliran limbah, yakni memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis

komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi

volume, atau mengurangi biaya pengolahan limbah!*! +elaksanaan preventive maintenance, yakni pemeliharaan.penggantian alat atau bagian

alat menurut 7aktu yang telah dijad7alkan!

! +engelolaan bahan (material inventory), adalah suatu upaya agar persediaan bahan selalu

cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehiugga

tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan

terkontrol!

1! +engaturan kondisi proses dan operasi yang baik' sesuai dengan petunjuk

 pengoperasian.penggunaan alat dapat meningkatkan eisiensi!

8! +enggunaan teknologi bersih yakni pemilikan teknologi proses kegiatan yang kurang

 potensi untuk mengeluarkan limbah 4* dengan eisiensi yang cukup tinggi, sebaiknya

dilakukan pada saat pengembangan rumah sakit baru atau penggantian sebagian unitnya(#disasmito, $%%&)!

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 4/30

Kebijakan kodiikasi penggunaan 7arna untuk memilah-milah limbah di seluruh rumah sakit

harus memiliki 7arna yang sesuai, sehingga limbah dapat dipisah-pisahkan di tempat

sumbernya, perlu memperhatikan hal-hal berikut'

! 4angsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua 7arna, satu untuk limbah

klinik dan yang lain untuk bukan klinik!$! Semua limbah dari kamar operasi dianggap sebagai limbah klinik! Limbah dari kantor,

 biasanya berupa alat-alat tulis, dianggap sebagai limbah klinik!

*! Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai limbah klinik dan

 perlu dinyatakan aman sebelum dibuang!

4eberapa hal perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan kodiikasi dengan 7arna

yang menyangkut hal-hal berikut'

! +emisahan limbah

• Limbah harus dipisahkan dari sumbernya• Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas

• +erlu digunakan kantung plastik dengan 7arna-7arna yang berbeda, yang menunjukkan

ke mana plastik harus diangkut untuk insinerasi atau dibuang!

$! +enyimpanan limbah

• Kantung-kantung dengan 7arna harus dibuang jika telah berisi $.* bagian! Kemudian

diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas

• Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga kalau diba7a mengayun

menjauhi badan, dan diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk dikumpulkan• +etugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan 7arna yang

sama telah dijadikan satu dan dikirim ke tempat yang sesuai

• Kantung harus disimpan di kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan he7an perusak

sebelum diangkut ke tempat pembuangannya

 *! +enanganan limbah

• Kantung-kantung dengan kode 7arna hanya boleh diangkut bila telah ditutup

• Kantung dipegang pada lehernya

• +etugas harus mengenakan pakaian pelindung, misalnya dengan memakai sarung tangan

yang kuat dan pakaian terusan (overal), pada 7aktu mengangkut kantong tersebut• =ika terjadi kontaminasi diluar kantung diperlukan kantung baru yang bersih untuk

membungkus kantung baru yang kotor tersebut seisinya (double bagging)

• +etugas diharuskan melapor jika menemukan benda-benda tajam yang dapat

mencederainya di dalma kantung yang salah

• /idak ada seorang pun yang boleh memasukkan tangannya kedalam kantung limbah

Pengangkutan limbah Padat

Kantung limbah dikumpulkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode 7arnanya! Limbah

 bagian bukan klinik misalnya diba7a ke kompaktor, limbah bagian klinik diba7a ke insinerator!

+engankutan dengan kendaran khusus (mungkin ada kerjasama dengan >inas +ekerjaan 6mum)

kendaraan yang digunakan untuk mengankut limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 5/30

dibersihkan tiap hari, kalau perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan

dengan menggunakan larutan klorin!

Kereta atau troli yang digunakan untuk transportasi sampah medis harus didesain sedemikian

sehingga'

! +ermukaan harus licin, rata dan tidak mudah tembus

$! /idak menjadi sarang serangga

*! Mudah dibersihkan dan dikeringkan

! Sampah tidak menempel pada alat angkut

1! Sampah mudah diisikan, diikat dan dituang kembali

>alam beberapa hal dimana tidak tersedia sarana setempat, sampah medis harus diangkut

ketempat lain'

• "arus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut, dan harus

dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi sampah lain yang diba7a!• "arus dapat dijamin bah7a sampah dalam keadaan aman dan tidak terjadi kebocoran

atau tumpah!

+engangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan internal dan eksternal! +engangkutan

internal bera7al dari titik penampungan a7al ke tempat pembuangan atau ke insinerator

(pengolahan on-site)! >alam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong , dan

dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian

kerja khusus! +engangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan

di luar (o-site)! +engangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan

harus dipatuhi petugas yang terlibat! +rosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutanlokal! Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor ("apsari,

$%%)!

Sampah medis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan! Sementara

menunggu pengangkutan untuk diba7a ke insinerator, atau pengangkutan oleh >inas Kesehatan

hendaknya '

! >isimpan dalam kontainer yang memenuhi syarat!

$! >itempatkan dilokasi yang strategis, merata dengan ukuran disesuaikan dengan

rekuensi pengumpulannya dengan kantong berkode 7arna yang telah ditentukan secara

terpisah!*! >iletakkan pada tempat kering.mudah dikeringkan, lantai tidak rembes, dan disediakan

sarana pencuci!

! #man dari orang-orang yang tidak bertanggung ja7ab, dari binatang dan bebas dari

inestasi serangga dan tikus!

1! /erjangkau oleh kendaraan pengumpulan sampah (>epkes 3, $%%$)!

+etugas penanganan limbah harus menggunakan alat pelindung diri (#+>) yang terdiri dari

topi.helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki. sepatu boot, dan

sarung tangan khusus (>epkes 3, $%%)!

Pembuangan dan Pemusnahan Limbah

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 6/30

Setelah dimanatkan dengan kompaktor, limbah bukan klinik dapat dibuang ditempat

 penimbunan sampah (land-ill site), limbah klinik harus dibakar (insinerasi), jika tidak mungkin

harus ditimbun dengan kapur dan ditanam limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang sama

sehingga tidak sampai membusuk! umah sakit yang besar mungkin mampu membeli

insinerator sendiri, insinerator berukuran kecil atau menengah dapat membakar pada suhu *%%

 @ 1%%A2 atau lebih tinggi dan mungkin dapat mendaur ulang sampai 8%B panas yangdihasilkan untuk kebutuhan energi rumah sakit! Suatu rumah sakit dapat pula memperoleh

 penghasilan tambahan dengan melayani insinerasi limbah rumah sakit yang berasal dari rumah

sakit lain! 3nsinerator modern yang baik tentu saja memiliki beberapa keuntungan antara lain

kemampuannya menampung limbah klinik maupun bukan klinik, termasuk benda tajam dan

 produk armasi yang tidak terpakai (#riin, $%%&)!

=ika asilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur dan ditanam!

Langkah-langkah pengapuran (liming) tersebut meliputi yang berikut'

! Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar $,1 meter!

$! /ebarkan limbah klinik didasar lubang sampai setinggi &1 cm!! /ambahkan lapisankapur! Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditambahkan sampai

ketinggian %,1 meter diba7ah permukaan tanah!

*! #khirnya lubang tersebut harus ditututup dengan tanah!!

Keseragaman standar kantong dan kontainer limbah mempunyai keuntungan sebagai berikut'

• Mengurangi biaya dan 7aktu pelatihan sta yang dimutasikan antar instansi.unit!

• Meningkatkan keamanan secara umum, baik pada pekerjaan di lingkungan rumah sakit

maupun pada penanganan limbah diluar rumah sakit!

+engurangan biaya produksi kantong dan container ("apsari, $%%)!

+elaksanaan pengelolaan limbah medis untuk masing-masing golongan adalah sebagai berikut '

a! Colongan #

) >ressing bedah yang kotor, s7ab, dan limbah lain yang terkontaminasi deri ruang pengobatan

hendaknya di tampung pada bak penampungan limbah medis.medis yang mudah dijangkau atau

 bak sampah yang dilengkapi dengan pelapis pada tempat produksi sampah! Kantong pelapis

tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari sekali atau bila tiga perempat penuh!

Kemudian diikat dengan kuat sebelum diangkut dan ditampung sementara di bak sampah medis!

4ak ini juga hendaknya jad7al pengumpulan sampah! 3si kantong jangan sampai longgar padasaat pengangkutan dari bak ke bak, sampah hendaknya dibuang sebagai berikut'

•  (a) Sampah dari unit haemodialisis' sampah hendakmya dimusnahkan dengan

insinerator! 4isa juga dengan autoclaving tetapi kantong harus dibuka dan dibuat

sedemikian sehingga uap panas bisa menembus secara eekti!

•   (b) Limbah dari unit lain' limbah hendaknya dimusnahkan dengan insinerator! 4ila

tidak memungkinkan bisa dengan menggunakan cara lain, misalnya dengan membuat

sumuran dalam yang aman!

$) +rosedur yang digunakan untuk penyakit ineksi harus disetujui oleh pimpinan yang

 bertanggung ja7ab! Kepala 3nstalasi Sanitasi dan >inas Kesehatan c.! Sub >inas +KLsetempat!

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 7/30

*) Semua jaringan tubuh, plasenta dan lain-lain hendaknya ditampung pada bak limbah medis

atau kantong lain yang tepat dan kemudian dimusnahkan dengan insinerator! Kecuali bila

terpaksa, jaringan tubuh tidak boleh dicampur dengan sampah lain pada saat pengumpulan!

) +erkakas laboratorium yang terineksi hendaknya dimusnahkan dengan insinerator!

3nsinerator harus dioperasikan diba7ah penga7asan bagian sanitasi atau bagian laboratorium!

b. Golongan B

Syringe, jarum dan cartridges hendaknya dibuang dengan keadaan tertutup! Sampah jenis ini

hendaknya ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bila telah penuh diikat dan ditampung

dalam bak sampah medis sebelum diangkut dan dimusnahkan dengan insinerator!

c. Golongan C

+embuangan sampah medis yang berasal dari Laboratorium patologi kimia, haemotologi, dan

transusi darah, mikrobiologi, histologi dan post-mortum serta unit sejenis (misalnya tempat binatang percobaan disimpan), dibuat dalam kode pencegahan ineksi dalam laboratorium medis

dan ruang post-mortum dan publikasi lain!

d. Golongan D

4arang dari produk medis yang baru sebagian digunakan hendaknya dikembalikan kepada

 petugas yang bertanggung ja7ab dibagian armasi!

e. Golongan

Kecuali yang berasal dari ruang dengan risiko tinggi, isi dari sampah dari golongan ini bisa

dibuang melalui saluran air, <2 atau unit pembuangan untuk itu! Sampah yang tidak dapat

dibuang melalui saluran air hendaknya disimpan dalam bak sampah medis dan dimusnahkan

dengan incinerator (#disasmito, $%%&)!

Kebijakan pembuangan sampah lokal hendaknya tercantum berbagai prosedur yang digunakan

 bila terjadi tumpahan sampah medis! +eringatan hendaknya disertakan terutama pada sampah

yang dapat membahayakan petugas atau orang-orang yang berkaitan dengan

 pengankutan.pembuangan sampah atau pembersihan sampah atau kepada masyarakat umum!

+rosedur tersebut hendaknya dikonsultasikan dengan unit-unit yang berkaitan seperti unit

 pemadam kebakaran, kesehatan, polisi, otorita air dan sampah serta >inas Kesehatan!

/eknik pengolahan sampah medis (medical 7aste) yang mungkin diterapkan adalah'

  a! 3ncinerasi!

  b! Sterilisasi dengan uap panas.autoclaving (pada kondisi uap jenuh bersuhu $ A2!

  c! Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene oDide atau ormaldehyde)!

  d! >esineksi at kimia dengan proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai

desinektan)!

  e! 3naktivasi suhu tinggi!

  ! adiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi seperti 2o8%)!

  g! Micro7ave treatment!  h! Crinding and shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah)!

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 8/30

  i! +emampatan.pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi volume yang terbentuk (>epkes

3, $%%8)!

Teknologi Pengolahan Limbah Cair

+engolahan limbah dengan memanaatkan teknologi pengolahan dapat dilakukan dengan caraisika, kimia dan biologis atau gabungan ketiga sistem pengolahan tersebut! +engolahan limbah

cara biologis digolongkan menjadi pengolahan cara aerob dan pengolahan limbah cara anaerob

(Cinting, $%%&)!

>alam melakukan ungsinya rumah sakit menimbulkan berbagai buangan dan sebagian dari

limbah tersebut merupakan limbah yang berbahaya! Sumber air limbah rumah sakit dibagi atas

tiga jenis yaitu '

! #ir Limbah 3neksius

#ir limbah yang berhubungan dengan tindakan medis seperti pemeriksaan mikrobiologis dari poliklinik, pera7atan penyakit menular, dll!

$! #ir Limbah >omestik 

#ir limbah yang tidak berhubungan dengan tindakan medis yaitu berupa air limbah kamar

mandi, dapur, dll!

*! #ir Limbah Kimia

#ir limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, Laboratorium,sterilisasi, riset, dll (Cinting, $%%:)

Menurut #disasmito ($%%&) dalam buku Sistem Manajemen Lingkungan umah Sakit, Limbah

cair rumah sakit terdiri dari limbah cair ineksius dan non ineksius berasal dari kegiatan

• +elayanan M2K (Mandi, 2uci, Kakus) pasien berupa limbah cair dalam kamar mandi

dan pencucian peralatan yang digunakan!

• Laboratorium klinis, berupa air limbah dari pencucian peralatan laboratorium dan

sejenisnya!

• +engobatan. pera7atan klinis, terutama berasal dari kegiatan pencucian ginjal dan

 pencucian peralatan!• uang operasi!

• Laundry dan pembersihan ruang ineksi!

• Emergency (a7at >arurat)!

• adiologi!

Si!at Limbah "ang dibuang ke saluran

Menurut >irjen ++M F +L serta +elayanan Medik >epkes 3 ($%%$) dalam 4uku +edoman

Sanitasi umah Sakit di 3ndonesia, siat ukuran, ungsi dan kegiatan rumah sakit mempengaruhi

kondisi air limbah yang dihasilkan! Secara umum air limbah mengandung buangan pasien, bahan otopsi jaringan he7an yang digunakan di laboratorium, sisa makanan dari dapur, limbah

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 9/30

laundry, limbah laboratorium berbagai macam bahan kimia baik toksik maupun non toksik, dan

lain-lain! #pabila limbah laboratorium cukup besar (lebih dari pin atau %,18: liter) disarankan

untuk disediakan kontainer khusus atau dilakukan pengolahan khusus!

+engolahan air limbah dapat menggunakan teknologi pengolahan secara biologis atau gabungan

antara proses biologis dengan proses kimia-isika! +roses secara biologi dapat dilakukan secaraaerobik (dengan udara) dan anaerobik (tanpa udara) atau kombinasi aerobik dan anaerobik!

+roses biologis biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan 4G> yang tidak

terlalu besar!

! +engolahan 4iologi #erobik 

+engolahan limbah secara biologis aerobik dapat dibagi menjadi tiga yaitu '

a) +roses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended culture)

+roses biologis dengan biakan tersuspensi adalah sistem pengolahan dengan menggunakanaktiitas mikro-organisme untuk menguraikan senya7a polutan yang ada dalam air dan mikro-

organime yang digunakan dibiakkan secara tersuspesi di dalam suatu reaktor! 4eberapa contoh

 proses pengolahan dengan sistem ini antara lain ' proses lumpur akti standar.konvesional

(standard activated sludge), step aeration, contact stabiliation, eDtended aeration, oDidation

ditch (kolam oksidasi sistem parit) dan lainya (#disasmito, $%%&)!

 b) +roses biologis dengan biakan melekat (attached culture)

+roses biologis dengan biakan melekat yakni proses pengolahan limbah dimana mikro-

organisme yang digunakan dibiakkan pada suatu media sehingga mikroorganisme tersebutmelekat pada permukaan media! 4eberapa contoh teknologi pengolahan air limbah dengan cara

ini antara lain ' trickling

ilter atau bioilter, rotating biological contractor (42), contac aeration.oDidation (aerasi

kontak) (#disasmito, $%%&)!

c) +roses biologis dengan sistem kolam atau lagoon

+roses pengolahan air limbah secara biologis dengan lagoon atau kolam adalah dengan

menampung air limbah pada suatu kolam yang luas dengan 7aktu tinggal yang cukup lama

sehingga dengan aktiitas mikro-organisme yang tumbuh secara alami, senya7a polutan yangada dalam air akan terurai! 6ntuk mempercepat proses penguraian senya7a polutan atau

memperpendek 7aktu tinggal dapat juga dilakukam proses aerasi! Salah satu contoh proses

 pengolahan air limbah dengan cara ini adalah kolam aerasi atau kolam stabilisasi (stabiliation

 pond)! +roses dengan sistem lagoon tersebut kadang-kadang dikategorikan sebagai proses

 biologis dengan biakan tersuspensi (#disasmito, $%%&)!

$! +engolahan 4iologi #naerobik 

4eberapa teknologi pengolahan limbah cair yang sering digunakan di rumah sakit yaitu proses

lumpur akti (active sludge proces), reaktor putar biologis (rotating biological contactor.42),

 proses aerasi kontak, proses pengolahan dengan bioilter Hup lo7I, dan pengolahan dengansistem Hbioilter anaerob-aerobI! 6ntuk memilih jenis teknologi atau proses yang akan

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 10/30

digunakan untuk pengolahan air limbah, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain '

karakteristik air limbah, jumlah limbah serta standar kualitas air olahan yang diharapkan

(#disasmito, $%%&)!

Pengolahan sekunder dengan Lumpur #kti! $#cti%ed Sludge&

/eknologi pengolahan limbah dengan #ctivated Sludge (Lumpur #kti) ini sangat cocok untuk

rumah sakit dengan kapasitas yang besar! Karena jika diterapkan untuk rumah sakit dengan

kapasitas yang kecil, teknologi ini kurang ekonomis karena biaya yang diperlukan cukup besar!

Pengolahan dengan sistem 'olam (ksidasi

Sistem kolam oksidasi ini telah dipilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit yang terletak

ditengah-tengah kota karena tidak memerlukan lahan yang luas!

Kolam Gksidasinya dibuat bulat atau elip dan air limbah dialirkan secara berputar agar ada

kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara (aerasi)! Kemudian air limbahdialirkan ke dalam sedimentation tank untuk mengendapkan benda-benda pada dan lumpur

lainnya! Selanjutnya air yang sudah nampak jernih dialirkan ke bak klorinasi sebelum dibuang

ke dalam sungai atau kebadan air lainnya! Sedangkan lumpur yang mengendap diambil dan

dikeringkan pada sludge drying bed!

Pengolahan #ir Limbah Dengan Proses Bio!ilter )*p +lo,

+roses pengolahan air limbah dengan bioilter Hup lo7I ini terdiri dari bak pengendap,

ditambah dengan beberapa bak bioilter yang diisi dengan media kerikil atau batu pecah, plastik

atau media lain! +enguraian at-at organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakterianaerobik atau acultati aerobik 4ak pengendap terdiri atas $ ruangan, yang pertama berungsi

sebagai bak pengendap pertama, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur

sedangkan ruang kedua berungsi sebagai pengendap kedua dan penampung lumpur yang tidak

terendapkan di bak pertama, dan air luapan dari bak pengendap dialirkan ke media ilter dengan

arah aliran dari ba7ah ke atas!

Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media ilter akan tumbuh lapisan ilm mikro-

organisme! Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan at organik yang belum sempat

terurai pada bak pengendap! #ir luapan dari bioilter kemudian dibubuhi dengan khlorine atau

kaporit untuk membunuh mikroorganisme patogen, kemudian dibuang langsung ke sungai atau

saluran umum!

Proses Pengolahan Dengan Sistem Bio!ilter #naerob-#erob

+roses ini pengolahan dengan bioilter anaerob-aerob ini merupakan pengembangan dari proses

 bioilter anaerob dengan proses aerasi kontak +engolahan air limbah dengan proses bioilter

anaerob-aerob terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap a7al, bioilter anaerob

(anoDic), bioilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi dengan bak kontaktor

khlor!

Pengolahan dengan Sistem #erasi 'ontak 

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 11/30

+roses pengolahan air limbah dengan aerasi ini merupakan pengembangan dari proses lumpur

akti dan proses bioilter! +engolahan air limbah dengan proses aerasi kontak ini terdiri dari dua

 bagian yakni pengolahan primer dan pengolahan sekunder!

a! +engolahan +rimer 

+ada pengolahan primer ini, air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk

menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll! Setelah

melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendapan a7al, untuk mengendapkan parikel

lumpur, pasir dan kotoran lainnya! Selain sebagai bak pengendapan, juga berungsi sebagai bak

 pengontrol aliran!

 b! +engolahan Sekunder 

+roses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor anaerob (#noDic) dan bak kontaktor

aerob! #ir limpasan dari bak pengendapan a7al dipompa dan dialirkan ke bak penenang,

kemudian dari bak penenang air limbah mengalir ke kontaktor anaerob dengan arah aliran dari ba7ah ke atas (6p Jlo7)! >i dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari

 bahan plastik atau kerikil.batu split! =umlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu

sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah! #ir limpasan dari bak kontaktor

anaerob dialirkan ke bak aerasi! >i dalam bak aerasi ini diisi dengan media dari bahan platik

(+olyethylen), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara

sehingga mikroorganisme yang ada akan menguraikan at organik yang ada di dalam air limbah

serta tumbuh dan menempel pada permukaan media! >engan demikian air limbah akan dengan

mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media

yang mana hal tersebut dapat meningkatkan eisiensi penguraian at organik! +roses ini sering

dinamakan #erasi Kontak (2ontact #eration)!

Pengolahan dengan Sistem 'olam #erasi atau 'olam Stabilisasi

Sistem pengolahan air limbah Hkolam stabilisasiI adalah memenuhi semua kriteria tersebut

diatas kecuali masalah lahan yang diperlukan, sebab untuk kolam stabilisasi memerlukan lahan

yang cukup luas, maka biasanya sistem ini dianjurkan untuk rumah sakit di pedalaman (di luar

kota) yang biasanya masih tersedia lahan yang cukup! Sistem ini hanya terdiri dari bagian-

 bagian yang cukup sederhana yakni '

  a! +ump (+ompa air kotor)

  b! Stabiliation +ond (Kolam Stabilisasi) biasanya $ buah  c! 4ak klorinasi

  d! 2ontrol oom (uangan untuk Kontrol)

  e! 3nlet

  ! 3nterconnection antara $ kolam stabilisasi

  g! Gutlet dari kolam stabilisasi menuju ke sistem chlorinasi (4ak 2hlorinasi)

#naerobic +ilter Treatment S"stem

+roses pengolahan anaerobik yaitu proses pengolahan air yang menggunakan organisme yang

akti dimana oksigen tidak ada dan proses ini ditunjukkan oleh proses ermentasi metan!

Sebagai hasil ermentasi metan oleh bakteri anaerobik at organik yang komplek sepertikarbohidrat, lemak dan protein dibusukkan ke dalam metan (2") dan karbon dioksida (2G$)!

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 12/30

+roses pengolahan anaerobik biasanya digunakan untuk mengolah air limbah yang

konsentrasinya tinggi atau lumpur, seperti pengolahan pada kotoran manusia atau air limbah

dari proses ermentasi alkohol dari tetes! +ada umumnya air limbah yang di proses dengan

 pengolahan anaerobik dilanjutkan dengan pengolahan aerobik!

Sistem #naerobic /reatment terdiri dari komponen-komponen antara lain sebagai berikut '

  a! +ump Sump (+ompa #ir kotor)

  b! Septic /ank (3nho /ank)

  c! #naerobic Jilter 

  d! Stabiliation /ank (4ak Stabilisasi)

  e! 2hlorination /ank (4ak 2hlorinasi)

  ! Sludge >rying 4ed (/empat +engeringan Lumpur)

  g! 2ontrol oom (uang 2ontrol)

Sesuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang juga tergantung dari besar kecilnya

rumah sakit atau jumlah tempat tidur, maka konstruksi anaerobic Jilter /reatment System dapatdisesuaikan dengan kebutuhan tersebut misalnya '

  a! ?olume Septic /ank 

  b! =umlah #naerobik Jilter 

  c! ?olume Stabiliation /ank 

  d! =umlah 2hlorinasi /ank 

  e! =umlah Sludge drying bed

  ! +erkiraan luas lahan yang diperlukan!

Pers"aratan Limbah Cair Rumah Sakit

Menurut Kepmenkes 3 5o! $%.ME5KES.SK..$%% tentang persyaratan kesehatan

lingkungan rumah sakit, limbah cair rumah sakit harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut '

! Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik bahan

kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan penyimpangannya!

$! Saluran pembungan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air dan

limbah harus mengalir dengan lancar serta terpisah dengan saluran air hujan!

*! umah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau bersama-sama

secara kolekti dengan bangunan disekitarnya yang mememnuhi persyaratan teknis,

apabila belum ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah perkotaan!! +erlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit harian limbah

yang dihasilkan

1! #ir limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus

dilengkapi.ditutup dengan grill!

8! #ir limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di 3nstalasi +engolahan #ir

Limbah (3+#L), bila tidak mempunyai 3+#L harus dikelola sesuai kebutuhan yang

 berlaku melalui kerjasama dengan pihak lain atau pihak yang ber7enang!

&! Jrekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah (eluent) dilakukan setiap bulan

sekali untuk s7apantau dan minimal * bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan

yang berlaku!

:! umah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena atradioakti, pengelolaanya dilakukan sesuai ketentuan 4#/#5

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 13/30

;! +arameter radioakti diperlukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioakti yang

dipergunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan!

PGL(L## #/R L/0B#1 R*0#1 S#'/T *T*'

L/0B#1 C#/R 

>ecember :, $%$ environmentalsanitation Leave a comment Co to comments 

umah sakit merupakan tempat untuk menyembuhkan orang sakit! #kan tetapi, rumah sakit

 juga memiliki kemungkinan memberikan dampak negati! >ampak negati yang dapat terjadi

salah satunya adalah pencemaran air akibat dari pembuangan limbah yang dihasilkan tidak 

dikelola dengan baik! /ujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan limbah cair 

di umah Sakit ! +engumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan 7a7ancara tidak 

terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada petugas yang bertanggung ja7ab terhadap

 pengelolaan limbah cair di umah Sakit ! +engolahan limbah cair di umah Sakit

menggunakan sistem eDtended aeration! "asil kualitas limbah cair terolah yang sudah

memenuhi baku mutu limbah rumah sakit (berada di ba7ah baku mutu) yang ditetapkan

+emerintah adalah p" (keasaman), 4iochemical GDygen >emand, 2hemical GDygen >emand,

/otal Suspendid Solid ! Sedangkan kadar ammoniaknya masih berada di atas baku mutu! "al ini

disebabkan oleh pengelolaan lumpur yang belum memadai! >isarankan sepuluh persen dari

lumpur yang mengendap di bak clariier dikembalikan ke bak aerasi! Sedangkan sisanya, yaitu;%B dari lumpur yang mengendap di bak clariier dapat dilakukan pengolahan lumpur lebih

lanjut!

6paya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum,

 besar artinya bagi pengembangan sumber daya manusia 3ndonesia seutuhnya! Masyarakat

3ndonesia pada masa yang akan datang diharapkan mampu memperoleh pelayanan kesehatan

yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya!

umah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan sebagai upaya untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut! umah sakit sebagai salah satu upaya

 peningkatan kesehatan tidak hanya terdiri dari balai pengobatan dan tempat praktik dokter saja,

tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya, seperti ruang operasi, laboratorium, armasi,

administrasi, dapur, laundry, pengolahan sampah dan limbah, serta penyelenggaraan pendidikandan pelatihan! Selain memba7a dampak positi bagi masyarakat, yaitu sebagai tempat

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 14/30

menyembuhkan orang sakit, rumah sakit juga memiliki kemungkinan memba7a dampak 

negati! >ampak negatinya dapat berupa pencemaran dari suatu proses kegiatan, yaitu bila

limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik! +ada tahun ;;;, <"G melaporkan di

+erancis pernah terjadi : kasus pekerja kesehatan terineksi "3?, $ di antaranya menimpa

 petugas yang menangani limbah medis! "al ini menunjukkan bah7a perlunya pengelolaan

limbah yang baik tidak hanya pada limbah medis tajam tetapi meliputi limbah rumah sakitsecara keseluruhan! 5amun, berdasarkan hasil apid #ssessment tahun $%%$ yang dilakukan

oleh >itjen +$M+L >irektorat +enyediaan #ir dan Sanitasi yang melibatkan >inas Kesehatan

Kabupaten dan Kota, menyebutkan bah7a sebanyak 8: rumah sakit dari !&8 rumah sakit

yang ada, yang memiliki insinerator baru ;B dan yang memiliki 3nstalasi +engolahan #ir 

Limbah (3+#L) sebanyak *8B! >ari jumlah tersebut kualitas limbah cair yang telah melalui

 proses pengolahan yang memenuhi syarat baru mencapai 1$B!

"asil dari kualitas pengolahan limbah cair tidak terlepas dari dukungan pengelolaan limbah

cairnya! Suatu pengelolaan limbah cair yang baik sangat dibutuhkan dalam mendukung hasil

kualitas eluent sehingga tidak melebihi syarat baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah dan

tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan sekitar! Gleh karena pentingnya pengelolaan

limbah cair rumah sakit, maka diamati pengelolaan limbah cair di umah Sakit!+engolahan limbah cair di umah Sakit menggunakan sistem eDtended aeration! +ada a7alnya

air limbah dialirkan ke dalam inluent chamber! >alam proses penyaluran ke inluent chamber 

ini bahan padat dapat masuk ke sistem penyaluran! =ika bahan padat masuk ke sistem

 penyaluran dan mencapai unit pengolahan maka proses pengolahan limbah cair dapat terganggu!

Gleh karena itu, pada inluent chamber dilakukan pengolahan pendahuluan yaitu melalui proses

 penyaringan dengan bar screen! #ir limbah dialirkan melalui saringan besi untuk menyaring

sampah yang berukuran besar! Sampah yang tertahan oleh saringan besi secara rutin diangkut

untuk menghindari terjadinya penyumbatan! Selanjutnya air limbah diolah dalam eualiing

tank! >i dalam eualiing tank, air limbah dibuat menjadi homogen dan alirannya diatur dengan

lo7 regulator! Jlo7 regulator yang terdapat pada bak ekualisasi ini dan dapat mengendalikan

luktuasi jumlah air limbah yang tidak merata, yaitu selama jam kerja air diperlukan dalam

 jumlah banyak, dan sedikit sekali pada malam hari! Jlo7 regulator juga dapat mengendalikan

luktuasi kualitas air limbah yang tidak sama selama $ jam dengan menggunakan teknik 

mencampur dan mengencerkan! >engan dibantu oleh diuser, air limbah dari berbagai sumber 

teraduk dan bercampur menjadi homogen dan siap diolah! Selain itu, diuser juga dapat

menghilangkan bau busuk pada air limbah! Setelah itu, proses pengolahan secara biologis terjadi

di dalam aeration tank dengan bahan-bahan organik yang terdapat dalam air limbah

didekomposisikan oleh microorganisme menjadi produk yang lebih sederhana sehingga

menyebabkan bahan organik semakin lama semakin berkurang! >alam hal ini bahan buangan

organik diubah dan digunakan untuk perkembangan sel baru (protoplasma) serta diubah dalam

 bentuk bahan-bahan lainnya seperti karbondioksida, air, dan ammonia! Massa dari protoplasmadan bahan organik baru yang dihasilkan, mengendap bersama-sama dengan endapan

dalam activated sludge!

+roses oksidasi yang terjadi adalah '

  bakteri

2"G5S G$ nutrien 2G$ "$G 5"* sel-sel mikrobial bertambah

 5"* G$ sel-sel nitrat 5G$ 5G* "$G sel-sel nitrat bertambah

Kemudian air limbah beserta lumpur hasil proses biologis tadi dialirkan kedalam clariier tank 

agar dapat mengendap! Lumpur yang sudah mengendap di bagian paling ba7ah dipompakan

kembali ke bak aerasi dan lumpur pada air limbah yang baru datang dibiarkan turun mengendap

ke ba7ah sehingga terjadi pergantian! Lumpur yang telah mengendap pada dasar bak clariier 

dikembalikan ke bak aerasi tanpa ada yang diambil keluar atau dilakukan pengolahan lumpur lebih lanjut!

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 15/30

#ir limbah dari bak clariier yang sudah lebih jernih dialirkan ke bak eluent! Sebelum masuk 

ke eluent tank, air limbah diberikan khlorin untuk mengendalikan jumlah populasi bakteri

 pada ambang yang tidak membahayakan! Sebagai mata rantai terakhir, air limbah ditampung di

dalam eluent tank yang pada akhirnya akan dibuang ke parit dan bermuara ke sungai!

+emeliharaan 3+#L di umah Sakit pada prinsipnya relati mudah dilakukan! ang terpenting

adalah menjaga agar limbah padat tidak masuk ke dalam sistem dan mencegah penyumbatan- penyumbatan! 6ntuk mencegah limbah padat masuk dan mencegah terjadinya penyumbatan-

 penyumbatan, maka perlu selalu dilakukan pembersihan pada bar screen dari sampah padat

secara rutin! +eralatan yang digunakan adalah serok, garu, bak sampah, dan senter! Sedangkan

material yang digunakan adalah kaporit berupa khlorin sebagai disinektan! +enga7asan

dilakukan pada kualitas serta alat-alat dan mesin! +enga7asan kualitas air limbah terolah

dilakukan tiap * bulan sekali! Sedangkan penga7asan terhadap alat-alat dan mesin dilakukan

secara rutin 8 kali dalam sebulan!

PR(SS #/R L/0B#1 R*0#1 S#'/T 00#'#/

S/ST0 B/(+/LTR ##R(B-#R(B

 5ovember $%, $%$ environmentalsanitation Leave a comment Co to comments 

Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat

potensial. Oleh karena itu air limbah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke

saluran umum. Masalah yang sering muncul dalam hal pengelolaan limbah rumah sakit adalah

terbatasnya dana yang ada untuk membangun fasilitas pengolahan limbah serta operasinya,

khususnya untuk rumah sakit tipe kecil dan menengah. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu

dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, mudah operasinya

serta harganya terjangkau, khususnya untuk rumah sakit dengan kapasitas kecil sampai sedang.

Selain itu perlu menyebar-luaskan informasi teknologi khususnya untuk pengolahan air limbah

rumah sakit, sehingga dalam memilih teknologi pihak pengelola rumah sakit mendapatkan hasil

yang optimal.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 16/30

Rumah sakit adalah merupakan fasilitas sosial yang tak mungkin dapat dipisahkan dengan

masyarakat, dan keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat, karena sebagai manusia

atau masyarakat tentu menginginkan agar keseahatan tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit

mempunyai kaitan yang erat dengan keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat tersebut.Di masa lalu, suatu rumah sakit dibangun di suatu wilayah yang jaraknya cukup jauh dari dareah

pemukiman, dan biasanya dekat dengan sungai dengan pertimbangan agar pengelolaan limbah

baik padat maupun cair tidak berdampak negatip terhadap penduduk, atau bila ada dampak

negatip maka dampak tersebut dapat diperkecil.

Sejalan dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat, lokasi rumah sakit yang dulunya

 jauh dari daerah pemukiman penduduk tersebut sekarang umumnya telah berubah dan berada di

tengah pemukiman penduduk yang cukup padat, sehingga masalah pencemaran akibat limbah

rumah sakit baik limbah padat atau limbah cair sering menjadi pencetus konflik antara pihak

rumah sakit dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Dengan pertimbangan alasan tersebut, maka rumah sakit yang dibangun setelah tahun 1980 an

telah diwajibkan menyediakan sarana limbah padat maupun limbah cair. Namun dengan

semakin mahalnya harga tanah, serta besarnya tuntutan masyarakat akan kebutuhan peningkatan

sarana penunjang pelayanan kesehatan yang baik, dan di lain pihak peraturan pemerintah

tentang pelestarian lingkungan juga semakin ketat, maka pihak rumah sakit umumnya

menempatkan sarana pengolah limbah pada skala prioritas yang rendah. Akibatnya, sering

terjadi benturan perbedaan kepentingan antar pihak rumah sakit dengan masyarakat atau

pemerintah. Dengan adanya kebijakan legal yang mengharuskan pihak rumah sakit agar

menyediakan fasilitas pengolahan limbah yang dihasilkan, mengakibatkan biaya investasimaupun biaya operasional menjadi lebih besar.

Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air

yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa

organik yang cukup tinggi juga kemungkinan mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta

mikro-organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya.

Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehatan masyarakat sangat

besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya sampai memenuhi

persyaratan standar yang berlaku.

Dengan adanya peraturan yang mengharuskan bahwa setiap rumah sakit harus mengolah air

limbah sampai standar yang diijinkan, maka kebutuhan akan teknologi pengolahan air limbah

rumah sakit khususnya yang murah dan hasilnya baik perlu dikembangkan. Hal ini mengingat

bahwa kendala yang paling banyak dijumpai yakni teknologi yang ada saat ini masih cukup

mahal, sedangkan di lain pihak dana yang tersedia untuk membangun unit alat pengolah air

limbah tersebut sangat terbatas sekali. Untuk rumah sakit dengan kapasitas yang besar

umumnya dapat membangun unit alat pengolah air limbahnya sendiri karena mereka

mempunyai dana yang cukup. Tetapi untuk rumah sakit tipe kecil sampai dengan tipe sedang

umumnya sampai saat ini masih membuang air limbahnya ke saluran umum tanpa pengolahan

sama sekali.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 17/30

sakit yang murah, mudah operasinya serta harganya terjangkau, khususnya untuk rumah sakit

dengan kapasitas kecil sampai sedang. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat kedala yang

cukup besar yakni kurangnya tersedianya teknologi pengolahan yang baik dan harganya murah.

Masalah ini menjadi kendala yang cukup besar terutama untuk rumah sakit kecil, yang mana

pihak rumah sakit tidak/belum mampu untuk membangun unit alat pengilahan air limbah

sendiri, sehingga sampai saat ini masih banyak sekali rumah sakit yang membuang airlimbahnya ke saluran umum.

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT

Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh

kegiatan rumah sakit yang meliputi: limbah domistik cair yakni buangan kamar mandi, dapur,

air bekas pencucian pakaian; limbah cair klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan

klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll.; air limbah laboratorium;

dan lainya. Air limbah rumah sakit yang berasal dari buangan domistik maupun buangan limbah

cair klinis umumnya mengadung senaywa pulutan organik yang cukup tinggi, dan dapat diolah

dengan proses pengolahan secara biologis, sedangkan untuk air limbah rumah sakit yang berasaldari laboratorium biasanya banyak mengandung logam berat yang mana bila air limbah tersebut

dialirkan ke dalam proses pengolahan secara biologis, logam berat tersebut dapat menggagu

proses pengolahannya.Oleh karena itu untuk pengelolaan air limbah rumah sakit, maka air

limbah yang berasal dari laboratorium dipisahkan dan ditampung, kemudian diolah secara

kimia-fisika, Selanjutnya air olahannya dialirkan bersama-sama dengan air limbah yang lain,

dan selanjutnya diolah dengan proses pengolahan secara biologis. Diagram proses pengelolaan

air limbah rumah sakit secara umum dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.

Di dalam pengelolaan air limbah rumah sakit, maka yang perlu diperhatikan adalah sistem

saluran pembuangan air. Saluran air limbah dan saluran air hujan harus dibuat secara terpisah.

Air limbah rumah sakit baik yang berasal dari buangan kamar mandi, air bekas ccucian, airbuangan dapur serta air limbah klinis dikumpulkan ke bak kontrol dengan saluran atau pipa

tertutup, selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan air limbah. Setelah dilakukan pengolahan, air

hasil olahannya dibuang ke saluran umum. Untuk air hujan dapat langsung dibuang kesaluran

umum melalui saluran terbuka.

Teknologi Pengolahan Air Limbah 

Untuk mengolah air yang mengandung senyawa organik umumnya menggunakan teknologi

pengolahan air limbah secara biologis atau gabungan antara proses biologis dengan proses

kimia-fisika. Proses secara biologis tersebut dapat dilakukan pada kondisi aerobik (dengan

udara), kondisi anaerobik (tanpa udara) atau kombinasi anaerobik dan aerobik.

 

Proses biologis aeorobik biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BODyang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologis anaerobik digunakan untuk pengolahan air

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 18/30

limbah dengan beban BOD yang sangat tinggi. Dalam makalah ini uraian dititik beratkan pada

proses pengolahan air limbah secara aerobik.

Pengolahan air limbah secara biologis aerobik secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yakni

proses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended culture), proses biologis dengan biakan

melekat (attached culture) dan proses pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam. Proses

biologis dengan biakan tersuspensi adalah sistem pengolahan dengan menggunakan aktifitasmikro-organisme untuk menguraikan senyawa polutan yang ada dalam air dan mikro-organime

yang digunakan dibiakkan secara tersuspesi di dalam suatu reaktor. Beberapa contoh proses

pengolahan dengan sistem ini antara lain : proses lumpur aktif standar/konvesional (standard

activated sludge), step aeration, contact stabilization, extended aeration, oxidation ditch (kolam

oksidasi sistem parit) dan lainya.

Proses biologis dengan biakan melekat yakni proses pengolahan limbah dimana mikro-

organisme yang digunakan dibiakkan pada suatu media sehingga mikroorganisme tersebut

melekat pada permukaan media. Beberapa contoh teknologi pengolahan air limbah dengan cara

ini antara lain : trickling filter atau biofilter, rotating biological contactor (RBC), contact

aeration/oxidation (aerasi kontak) dan lainnnya. Proses pengolahan air limbah secara biologisdengan lagoon atau kolam adalah dengan menampung air limbah pada suatu kolam yang luas

dengan waktu tinggal yang cukup lama sehingga dengan aktifitas mikro-organisme yang

tumbuh secara alami, senyawa polutan yang ada dalam air akan terurai. Untuk mempercepat

proses penguraian senyawa polutan atau memperpendek waktu tinggal dapat juga dilakukam

proses aerasi. Salah satu contoh proses pengolahan air limbah dengan cara ini adalah kolam

aerasi atau kolam stabilisasi (stabilization pond). Proses dengan sistem lagoon tersebut kadang-

kadang dikategorikan sebagai proses biologis dengan biakan tersuspensi.

Teknologi Proses Pengoalahan Air Limbah Rumah SakitTeknologi proses pengolagan air

limbah yang digunakan untuk mengolah air limbah rumah sakit pada dasarnya hampir samadengan teknologi proses pengolahan untuk air limbah yang mengandung polutan organik

lainnya. Pemilihan jenis proses yang digunakan harus memperhatikan bebrapa faktor antara lain

yakni kualitas limbah dan kualitas air hasil olahan yang diharapkan, jumlah air limbah, lahan

yang tersedia dan yang tak kalah penting yakni sumber energi yang tersedia.

Berapa teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit yang sering digunakan yakni antara

lain: proses lumpur aktif (activated sludge process), reaktor putar biologis (rotating biological

contactor, RBC), proses aerasi kontak (contact aeration process), proses pengolahan dengan

biofilter “Up Flow”, serta proses pengolahan dengan sistem “biofilter anaerob-aerob”.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 19/30

 Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Lumpur Aktif Pengolahan air limbah dengan proses

lumpur aktif secara umum terdiri dari bak pengendap awal, bak aerasi dan bak pengendap akhir,

serta bak khlorinasi untuk membunuh bakteri patogen. Secara umum proses pengolahannya

adalah sebagai berikut. Air limbah yang berasal dari rumah sakit ditampung ke dalam bak

penampung air limbah. Bak penampung ini berfungsi sebagai bak pengatur debit air limbah

serta dilengkapi dengan saringan kasar untuk memisahkan kotoran yang besar. Kemudian, air

limbah dalam bak penampung di pompa ke bak pengendap awal. Bak pengendap awal berfungsi

untuk menurunkan padatan tersuspensi (Suspended Solids) sekitar 30 – 40 %, serta BOD sekitar

25 % . Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak aerasi secara gravitasi. Di dalam

bak aerasi ini air limbah dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan

menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah. Energi yang didapatkan dari hasil

penguraian zat organik tersebut digunakan oleh mikrorganisme untuk proses pertumbuhannya.

Dengan demikian didalam bak aerasi tersebut akan tumbuh dan berkembang biomasa dalam

 jumlah yang besar. Biomasa atau mikroorganisme inilah yang akan menguaraikan senyawa

polutan yang ada di dalam air limbah.

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang

mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak

aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Air limpasan(over flow) dari bak pengendap akhir

dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan

senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar

setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan proses

ini air limbah rumah sakit dengan konsentrasi BOD 250 -300 mg/lt dapat di turunkan kadar

BOD nya menjadi 20 -30 mg/lt. Skema proses pengolahan air limbah rumah sakit dengan sistem

aerasi kontak dapat dilihat pada gambar diatas. Surplus lumpur dari bak pengendap awal

maupun akhir ditampung ke dalam bak pengering lumpur, sedangkan air resapannya ditampungkembali di bak penampung air limbah. Keunggulan proses lumpur aktif ini adalah dapat

mengolah air limbah dengan beban BOD yang besar, sehingga tidak memerlukan tempat yang

besar. Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dalam jumlah yang besar.

Sedangkan beberapa kelemahannya antara lain yakni kemungkinan dapat terjadi bulking pada

lumpur aktifnya, terjadi buih, serta jumlah lumpur yang dihasilkan cukup besar.

Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Reaktor Biologis Putar (Rotating Biological

Contactor, Rbc)Reaktor biologis putar (rotating biological contactor) disingkat RBC adalah

salah satu teknologi pengolahan air limbah yang mengandung polutan organik yang tinggisecara biologis dengan sistem biakan melekat (attached culture). Prinsip kerja pengolahan air

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 20/30

limbah dengan RBC yakni air limbah yang mengandung polutan organik dikontakkan dengan

lapisan mikro-organisme (microbial film) yang melekat pada permukaan media di dalam suatu

reaktor.

Media tempat melekatnya film biologis ini berupa piringan (disk) dari bahan polimer atau

plastik yang ringan dan disusun dari berjajar-jajar pada suatu poros sehingga membentuk suatumodul atau paket, selanjutnya modul tersebut diputar secara pelan dalam keadaan tercelup

sebagian ke dalam air limbah yang mengalir secara kontinyu ke dalam reaktor tersebut.

Dengan cara seperti ini mikro-organisme miaslanya bakteri, alga, protozoa, fungi, dan lainnya

tumbuh melekat pada permukaan media yang berputar tersebut membentuk suatu lapisan yang

terdiri dari mikro-organisme yang disebut biofilm (lapisan biologis). Mikro-organisme akan

menguraikan atau mengambil senyawa organik yang ada dalam air serta mengambil oksigen

yang larut dalam air atau dari udara untuk proses metabolismenya, sehingga kandungan

senyawa organik dalam air limbah berkurang.

Pada saat biofilm yang melekat pada media yang berupa piringan tipis tersebut tercelup kedalam

air limbah, mikro-organisme menyerap senyawa organik yang ada dalam air limbah yang

mengalir pada permukaan biofilm, dan pada saat biofilm berada di atas permuaan air, mikro-

organisme menyerap okigen dari udara atau oksigen yang terlarut dalam air untuk menguraikan

senyawa organik. Enegi hasil penguraian senyawa organik tersebut digunakan oleh mikro-

organisme untuk proses perkembang-biakan atau metabolisme.

Senyawa hasil proses metabolisme mikro-organisme tersebut akan keluar dari biofilm dan

terbawa oleh aliran air atau yang berupa gas akan tersebar ke udara melalui rongga-rongga yang

ada pada mediumnya, sedangkan untuk padatan tersuspensi (SS) akan tertahan pada pada

permukaan lapisan biologis (biofilm) dan akan terurai menjadi bentuk yang larut dalam air.

Pertumbuhan mikro-organisme atau biofilm tersebut makin lama semakin tebal, sampai

akhirnya karena gaya beratnya sebagian akan mengelupas dari mediumnya dan terbawa aliran

air keluar. Selanjutnya, mikro-organisme pada permukaan medium akan tumbuh lagi dengan

sedirinya hingga terjadi kesetimbangan sesuai dengan kandungan senyawa organik yang ada

dalam air limbah. Keunggulan dari sistem RBC yakni proses operasi maupun konstruksinya

sederhana, kebutuhan energi relatif lebih kecil, tidak memerlukan udara dalam jumlah yang

besar, lumpur yang terjadi relatf kecil dibandingkan dengan proses lumpur aktif, serta relatif

tidak menimbulkan buih. Sedangkan kekurangan dari sistem RBC yakni sensitif terhadap

temperatur.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 21/30

Proses Pengolahan

 

Bak Pemisah Pasir

Air limbah dialirkan dengan tenang ke dalam bak pemisah pasir, sehingga kotoran yang berupa

pasir atau lumpur kasar dapat diendapkan. Sedangkan kotoran yang mengambang misalnya

sampah, plastik, sampah kain dan lainnya tertahan pada sarangan (screen) yang dipasang pada

inlet kolam pemisah pasir tersebut.

Bak Pengendap Awal

Dari bak pemisah/pengendap pasir, air limbah dialirkan ke bak pengedap awal. Di dalam bak

pengendap awal ini lumpur atau padatan tersuspensi sebagian besar mengendap. Waktu tinggaldi dalam bak pengedap awal adalah 2 – 4 jam, dan lumpur yang telah mengendap dikumpulkan

daan dipompa ke bak pengendapan lumpur.

Bak Kontrol Aliran

Jika debit aliran air limbah melebihi kapasitas perencanaan, kelebihan debit air limbah tersebut

dialirkan ke bak kontrol aliran untuk disimpan sementara. Pada waktu debit aliran turun / kecil,

maka air limbah yang ada di dalam bak kontrol dipompa ke bak pengendap awal bersama-sama

air limbah yang baru sesuai dengan debit yang diinginkan.

Kontaktor (reaktor) Biologis Putar

Di dalam bak kontaktor ini, media berupa piringan (disk) tipis dari bahan polimer atau plastik

dengan jumlah banyak, yang dilekatkan atau dirakit pada suatu poros, diputar secara pelan

dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah. Waktu tinggal di dalam bak kontaktor

kira-kira 2,5 jam. Dalam kondisi demikian, mikro-organisme akan tumbuh pada permukaan

media yang berputar tersebut, membentuk suatu lapisan (film) biologis. Film biologis tersebut

terdiri dari berbagai jenis/spicies mikro-organisme misalnya bakteri, protozoa, fungi, dan

lainnya. Mikro-organisme yang tumbuh pada permukaan media inilah yang akan menguraikan

senaywa organik yang ada di dalam air limbah. Lapsian biologis tersebut makin lama makin

tebal dan kerena gaya beratnya akan mengelupas dengan sedirinya dan lumpur orgnaik tersebut

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 22/30

akan terbawa aliran air keluar. Selanjutnya laisan biologis akan tumbuh dan berkembang lagi

pada permukaan media dengan sendirinya.

Bak Pengendap Akhir

Air limbah yang keluar dari bak kontaktor (reaktor) selanjutnya dialirkan ke bak pengendapakhir, dengan waktu pengendapan sekitar 3 jam. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif,

lumpur yang berasal dari RBC lebih mudah mengendap, karena ukurannya lebih besar dan lebih

berat. Air limpasan (over flow) dari bak pengendap akhir relaitif sudah jernih, selanjutnya

dialirkan ke bak khlorinasi. Sedangkan lumpur yang mengendap di dasar bak di pompa ke bak

pemekat lumpur bersama-sama dengan lumpur yang berasal dari bak pengendap awal.

Bak Khlorinasi

Air olahan atau air limpasan dari bak pengendap akhir masih mengandung bakteri coli, bakteri

patogen, atau virus yang sangat berpotensi menginfeksi ke masyarakat sekitarnya. Untukmengatasi hal tersebut, air limbah yang keluar dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak

khlorinasi untuk membunuh mikro-organisme patogen yang ada dalam air. Di dalam bak

khlorinasi, air limbah dibubuhi dengan senyawa khlorine dengan dosis dan waktu kontak

tertentu sehingga seluruh mikro-orgnisme patogennya dapat di matikan. Selanjutnya dari bak

khlorinasi air limbah sudah boleh dibuang ke badan air.

Bak Pemekat Lumpur

Lumpur yang berasal dari bak pengendap awal maupun bak pengendap akhir dikumpulkan di

bak pemekat lumpur. Di dalam bak tersebut lumpur di aduk secara pelan kemudian di pekatkan

dengan cara didiamkan sekitar 25 jam sehingga lumpurnya mengendap, selanjutnya air

supernatant yang ada pada bagian atas dialirkan ke bak pengendap awal, sedangkan lumpur

yang telah pekat dipompa ke bak pengering lumpur atau ditampung pada bak tersendiri dan

secara periodik dikirim ke pusat pengolahan lumpur di tempat lain.

Keunggulan dan Kelemahan RBC

Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah denga sistem RBC antara lain :

  * Pengoperasian alat serta perawatannya mudah.

  * Untuk kapasitas kecil / paket, dibandingkan dengan proses lumpur aktif konsumsi energi

lebih rendah.

  * Dapat dipasang beberapa tahap (multi stage), sehingga tahan terhadap fluktuasi bebanpengoalahan.

  * Reaksi nitrifikasi lebih mudah terjadi, sehingga efisiensi penghilangan ammonium lebih

besar.

  * Tidak terjadi bulking ataupun buih (foam) seperti pada proses lumpur aktif.

Sedangkan beberapa kelemahan dari proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC antara

lain yakni :

  * Pengontrolan jumlah mikro-organisme sulit dilakukan.

  * Sensitif terhadap perubahan temperatur.

  * Kadang-kadang konsentrasi BOD air olahan masih tinggi.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 23/30

  * Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul bau yang

kurang sedap.

Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Aerasi Kontak 

Proses ini merupakan pengembangan dari proses lumpur aktif dan proses biofilter. Pengolahan

air limbah dengan proses aerasi kontak ini terdiri dari dua bagian yakni pengolahan primer danpengolahan sekunder.

Pengolahan Primer

Pada pengolahan primer ini, air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk

menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah

melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel

lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak 

pengontrol aliran.

Pengolahan sekunderProses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor anaerob (anoxic) dan bak kontaktor

aerob. Air limpasan dari bak pengendap awal dipompa dan dialirkan ke bak penenang,

kemudian dari bak penenang air limbah mengalir ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran

dari bawah ke atas (Up Flow). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari

bahan plastik atau kerikil/batu split. Jumlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu

sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Air limpasan dari bak kontaktor

anaerob dialirkan ke bak aerasi. Di dalam bak aerasi ini diisi dengan media dari bahan pasltik

(polyethylene), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara

sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah

serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak

dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan

media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik. Proses ini

sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang

mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak

aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak

khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor

untuk membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses

khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses

anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), cara ini dapatmenurunkan konsentrasi nutrient (nitrogen) yang ada dalam air limbah. Dengan proses ini air

limbah rumah sakit dengan konsentrasi BOD 250 -300 mg/lt dapat di turunkan kadar BOD nya

menjadi 20 -30 mg/lt. Surplus lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir ditampung ke

dalam bak pengering lumpur, sedangkan air resapannya ditampung kembali di bak penampung

air limbah.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 24/30

Keunggulan Proses Aerasi Kontak 

  * Pengelolaannya sangat mudah.

  * Biaya operasinya rendah.

  * Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit.

  * Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi.

  * Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.

  * Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.

Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biofilter “Up Flow”

Proses pengolahan air limbah dengan biofilter “up flow” ini terdiri dari bak pengendap,

ditambah dengan beberapa bak biofilter yang diisi dengan media kerikil atau batu pecah, plastik

atau media lain. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri

anaerobik atau facultatif aerobik Bak pengendap terdiri atas 2 ruangan, yang pertama berfungsi

sebagai bak pengendap pertama, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur

sedangkan ruang kedua berfungsi sebagai pengendap kedua dan penampung lumpur yang tidak

terendapkan di bak pertama, dan air luapan dari bak pengendap dialirkan ke media filter dengan

arah aliran dari bawah ke atas.

Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-

organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat

terurai pada bak pengendap. Air luapan dari biofilter kemudian dibubuhi dengan khlorine atau

kaporit untuk membunuh mikroorganisme patogen, kemudian dibuang langsung ke sungai atau

saluran umum. Skema proses pengolahan air limbah dengan biofilter “Up Flow” dapat dilihat

seperti terlihat dalam Gambar di bawah ini.

Biofilter “Up Flow” ini mempunyai 2 fungsi yang menguntungkan dalam proses pengolahan air

buangan yakni antara lain :

1. Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada biofilter lama kelamaanmengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau yang disebut juga

biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik yang belum teruraikan pada

bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami proses penguraian secara

biologis. Efisiensi biofilter tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-

organisme yang menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya

maka efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain

menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi

padatan tersuspensi atau suspended solids (SS) dan konsentrasi total nitrogen dan posphor.

2. Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini. Sebagai

akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan bakteri E.coli setelah melalui

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 25/30

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 26/30

filter. Sistem biofilter anaerob-aerb ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa

memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan energi. Poses ini cocok digunakan

untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar

• Dengan kombinasi proses “Anaerob-Aerob”, efisiensi penghilangan senyawa phospor

menjadi lebih besar bila dibandingankan dengan proses anaerob atau proses aerob saja.

Phenomena proses penghilangan phosphor oleh mikroorganisne pada proses pengolahananaerob-aerob dapat diterangkan seperti pada Gambar III.8. Selama berada pada kondisi

anaerob, senyawa phospor anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme akan

keluar sebagi akibat hidrolosa senyawa phospor. Sedangkan energi yang dihasilkan

digunakan untuk menyerap BOD (senyawa organik) yang ada di dalam air limbah.

Efisiensi penghilangan BOD akan berjalan baik apabila perbandingan antara BOD dan

phospor (P) lebih besar 10. (Metcalf and Eddy, 1991). Selama berada pada kondisi

aerob, senyawa phospor terlarut akan diserap oleh bakteria/mikroorganisme dan akan

sintesa menjadi polyphospat dengan menggunakan energi yang dihasik oleh proses

oksidasi senyawa organik (BOD). Dengan demikian dengan kombinasi proses anaerob-

aerob dapat menghilangkan BOD maupun phospor dengan baik. Proses ini dapatdigunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban organik yang cukup besar.

Keunggulan Proses Biofilter “Anaerob-Aerob”

Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter anaerb-aerob antara lain

yakni :

• Pengelolaannya sangat mudah.

• Biaya operasinya rendah.

• Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit.

Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi.• Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.

• Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.

• Dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 27/30

Kriteria Perencanaan

Kriteria Perencanaan Bak Pengendap

Bak pengendap harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain :

  * Bahan bangunan harus kuat terhadap tekanan atau gaya berat yang mungkin timbul dan

harus tahan terhadap asam serta harus kedap air.

  * Jumlah ruangan disarankan minimal 2 (dua) buah.

  * Waktu tinggal (residence time) 1s/d 3 hari.

  * Bentuk Tangki empat persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar 2 s/d 3 : 1.

  * Lebar Bak minimal 0,75 meter dan panjang bak minimal 1,5 meter.

  * Kedalaman air efektif 1-2 meter, tinggi ruang bebas air 0,2-0,4 meter dan tinggi ruang

  * Untuk penyimpanan lumpur 1/3 dari kedalaman air efektif (laju produksi lumpur sekitar

0,03 – 0,04 M3/orang /tahun ).

  * Dasar bak dapat dibuat horizontal atau dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan

pengurasan lumpur.

  * Pengurasan lumpur minimal dilakukan setiap 2 – 3 tahun.

Kriteria Perencanaan Biofilter “Up Flow”Untuk merencanakan biofilter “Up Flow” harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni :

  * Bak biofilter terdiri dari 1 (satu) ruangan atau lebih.

  * Media filter terdiri dari kerikil atau batu pecah atau bahan plastik dengan ukuran diameter

rata-rata 20 -25 mm , dan ratio volume rongga 0,45.

  * Tinggi filter (lapisan kerikil) 0,9 -1,2 meter.

  * Beban hidrolik filter maksimum 3,4 M3/m2/hari.

  * Waktu tinggal dalam filter 6 -9 jam (didasarkan pada volume rongga filter).

Proses Pengolahan Dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob

Proses ini pengolahan dengan biofilter anaerob-aerob ini merupakan pengembangan dari prosesproses biofilter anaerob dengan proses aerasi kontak Pengolahan air limbah dengan proses

biofilter anaerob-aerob terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerob

(anoxic), biofilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi dengan bak kontaktor

khlor.

Air limbah yang berasal dari rumah tangga dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk

menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah

melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel

lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak 

pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion

(pengurai lumpur) dan penampung lumpur.

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan

arah aliran dari atas ke dan bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan

media dari bahan plastik atau kerikil/batu split. Jumlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat

lebih dari satu sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Penguraian zat-zat

organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau facultatif aerobik

Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-

organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat

terurai pada bak pengendap

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 28/30

Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di dalam bak

kontaktor aerob ini diisi dengan media dari bahan kerikil, pasltik (polyethylene), batu apung

atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang

ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada

permukaan media.

Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air

maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan

efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga

efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan Aerasi

Kontak (Contact Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang

mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak

aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak

khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khloruntuk membunuh micro-organisme patogen.

Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai

atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat

menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat

dan lainnya.

Bak Kontaktor Khlorine

Unit prototipe alat pengolahan air limbah rumah tangga tersebut dapat dilengkapi dengan bak

khlorinasi (bak kontaktor) yang berfungsi untuk mengkontakan khlorine dengan air hasil

pengolahan. Air limbah yang telah diolah sebelum dibuang ke saluran umum dikontakkan

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 29/30

8/16/2019 Teknologi Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-pengolahan-limbah-padat-rumah-sakit 30/30

Prototipe alat ini dirancang untuk dapat mengolah air limbah sebesar 10 -15 m3/hari, yang dapat

melayani rumah sakit dengan 30 –50 bed.