24
TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM POWERED BY :

Teknologi Spread Spectrum Dan ya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM

POWERED BY :

Page 2: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

SEJARAH SINGKAT TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM

Sistem telekomunikasi dengan teknologi spektrum tersebar mula-mula dikembangkan di kalangan militer karena memiliki sifat-sifat istimewa yang cocok diterapkan pada bidang tersebut, yaitu tahan terhadap derau, mampu menembus jamming dan kerahasiaan data yang tinggi.

Sekarang ini teknologi spektrum tersebar sudah dikembangkan di luar kalangan militer. Pengembangan sistem ini terutama untuk sistem-sistem akses jamak.

Page 3: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGERTIAN SPREAD SPECTRUMSpread spectrum merupakan suatu teknik

komunikasi yang dicirikan oleh bandwidth lebar dan peak power rendah. Sinyal-sinyal spread spectrum mirip dengan noise (derau), sulit dideteksi, dan bahkan lebih sulit lagi ditangkap atau didemodulasi tanpa menggunakan perangkat yang tepat.

Spread Spectrum mengunakan metode energi elektromagnetik yang dihasilkan dalam suatu bandwidth yang sengaja tersebar pada frekuensi domain, sehingga sinyal memiliki bandwidth yang lebih luas akan tetapi menggunakan peak power yang rendah.

Page 4: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGERTIAN SPREAD SPECTRUMJamming dan interferensi memiliki pengaruh yang lebih

ringan terhadap komunikasi spread spectrum jika dibanding terhadap komunikasi narrow band. Karena alasan ini, teknologi spread spectrum telah lama menjadi teknologi unggulan di dunia militer.

Teknik ini digunakan untuk berbagai alasan, termasuk pembentukan keamanan komunikasi, meningkatkan resistansi terhadap gangguan, interferensi, jamming dan untuk mencegah adanya deteksi.

Teknologi ini memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi disamping disebarkan dalam bentuk kode-kode juga dikarenakan sinyal-sinyal spread spectrum yang mirip dengan noise sehingga sulit dideteksi. Oleh karenanya teknologi ini digunakan pada militer cukup lama.

Page 5: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

TEKNIK SPREAD SPECTRUM

Page 6: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

TEKNIK SPREAD SPECTRUMSebuah sistem spread spectrum harus

memenuhi kriteria sebagai berikut :1. Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi2. Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi3. Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara sinyal yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh suatu generator lokal.

Page 7: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

TEKNIK SPREAD SPECTRUMAda 4 metode teknik yang digunakan

dalam teknologi spread spectrum akan tetapi hanya 2 teknik yang setujui dan diterapkan oleh FCC yaitu FHSS (Frequency hoping spread spectrum) dan DSSS (Direct sequence spread spectrum). Untuk lebih jauh mengenal teknik spread spectrum tersebut berikut pembahasan lebih lanjutnya.

Page 8: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Frequency Hopping Spread Spectrum merupakan teknik spread spectrum yang menggunakan teknik lompatan frekuensi yang berubah-ubah pada sinyal carrier untuk membawa suatu data informasi. Sinyal carrier atau sinyal pembawa mengubah-ubah frekuensi, atau melompat menurut urutan yang bersifat pseudorandom. Urutan pseudorandom ini digunakan sebagai suatu daftar beberapa frekuensi ke arah mana pembawa akan melompat pada suatu interval waktu yang ditetapkan sebelum terjadi pengulangan pola tersebut.

Transmiter menggunakan urutan lompatan ini untuk memilih frekuensi pemancarnya. Apabila daftar frekuensi tersebut telah terpakai semua, maka transmiter atau pemancar akan mengulangi urutan tersebut.

Page 9: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

kompleksnya teknologi yang digunakan pada FHSS maka perlu dibuat standarisasi aturan. IEEE mengeluarkan standarisasi operasi yang meliputi beberapa kategori sistem di antaranya :- Band Frekuensi- Hop Sequences- Dwell Time- Data Rate

Page 10: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

BAND FREQUENCYIEEE 802.11 menetapkan standart data rates sebesar 1 Mbps dan 2 Mbps, sedangkan OpenAir (suatu standar yang diciptakan oleh forum antar operasi LAN nirkabel yang sekarang tidak berfungsi) menetapkan data rates sebesar 800 kbps dan 1.6 Mbps. Agar suatu frequency hopping systems berada pada 802.11 atau sesuai dengan OpenAir, maka ia harus beroperasi pada band frekuensi 2.4 GHz ISM (yang didefinisikan oleh FCC berada pada kisaran dari 2.4000 GHz sampai 2.5000 GHz). Kedua standar ini memungkinkan operasi pada kisaran frekuensi 2.4000 GHz sampai 2.4833 GHz, atau dengan kata lain frequency hopping band memiliki lebar lebih dari 83 MHz.

Page 11: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

HOP SEQUNCEFrekuensi hopping bekerja menggunakan hop pattern yang disebut dengan channel. Berikut analogi dari teknik FHSS, dimana pada tiap periode waktu tertentu sinyal carrier akan mengalami perubahan frekuensi.

Page 12: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Page 13: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Dari frekuensi di atas yang dimiliki dimungkinkan terdapat pembagian frekuensi hingga 79 sinkronisasi (2.401 GHz - 2.479 GHz dengan masing-masing kanal 1 MHz), dimana dengan system sebanyak ini setiap frekuensi hopping radio membutuhkan sinkronisasi dengan yang lain tanpa adanya interferensi. Frequency hopping system secara tipikal menggunakan 26 pola lompatan sesuai standar dari FCC.

Page 14: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Dwell TimePada saat frequency hopping system memancar pada suatu

frekuensi, maka proses pemancaran ini harus berlangsung selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini disebut dwell time. Setelah dwell time habis,maka sistem ini beralih ke suatu frekuensi berbeda dan mulai memancar lagi.

Anggaplah suatu frequency hopping system hanya memancar pada dua frekuensi, yaitu 2.401 GHz dan 2.402 GHz. Sistem tersebut akan memancar pada frekuensi 2.401 selama jangka dwell time – misalnya 100 milidetik (ms). Setelah 100 milidetik radio tersebut akan mengubah frekuensi pemancarnya menjadi 2.402 GHz dan mengirimkan informasi pada frekuensi itu selama 100 milidetik. Karena dalam contoh ini, radio tersebut hanya menggunakan frekuensi 2.401 dan 2.402 GHz maka radio tersebut akan melompat kembali ke frekuensi 2.401 dan memulai proses tersebut secara berulang-ulang.

Page 15: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PERBEDAAN HOP TIME DENGAN DWELL TIME

Page 16: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM (DSSS)

Direct sequence spread spectrum merupakan jenis spread spectrum yang paling luas dikenal dan paling banyak digunakan, karena sistem ini dikenal paling mudah implementasinya dan memiliki data rate yang tinggi. Sebagian besar peralatan atau piranti LAN nirkabel yang ada di pasaran sekarang ini menggunakan teknologi DSSS. DSSS merupakan suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz. Saluran yang lebar ini memungkinkan piranti untuk memancarkan lebih banyak informasi pada data rate yang lebih tinggi dibanding FHSS system yang ada sekarang.

Page 17: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM (DSSS)

Bagaimana DSSS BekerjaDSSS menggabungkan sinyal data pada stasiun

pengirim dengan suatu data rate bit sequence yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai chipping code atau processing gain. Processing gain yang tinggi meningkatkan tahanan sinyal terhadap interferensi. Linear processing gain minimum yang diijinkan oleh FCC adalah 10, dan sebagian besar produk yang ada di pasaran bekerja di bawah 20. Kelompok kerja 802.11 IEEE telah menetapkan persyaratan processing gain minimum sebesar 11. Proses direct sequence dimulai dengan suatu carrier yang dimodulasi dengan suatu code sequence. Jumlah “chips” dalam code tersebut akan menentukan seberapa besar penyebaran (spreading) terjadi, dan jumlah chip per bit dan laju code (dalam chip per detik) akan menentukan data rate.

Page 18: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

BAND FREKUENSI PADA DSSSPada 2.4 GHz ISM band, IEEE menetapkan penggunaan

DSSS pada data rate 1 atau 2 Mbps menurut standar 802.11. Sedangkan untuk standar 802.11b (high-rate wireless) menetapkan data rate sebesar 5.5 dan 11 Mbps. Piranti IEEE 802.11b yang bekerja pada 5.5 atau 11 Mbps mampu berkomunikasi dengan piranti-piranti 802.11 yang bekerja pada 1 atau 2 Mbps karena standar 802.11b menyediakan backward compatibility. Atau dengan kata lain, user yang menggunakan piranti-piranti 802.11 tidak perlu mengupgrade keseluruhan piranti LAN nirkabel mereka untuk dapat menggunakan piranti-piranti 802.11b pada jaringan mereka. Sedangkan teknologi 802.11g menjadi teknologi 54 Mbps pertama yang memiliki backward compatibility dengan piranti 802.11 dan 802.11b. Teknologi 802.11g merupakan sistem direct sequence yang bekerja pada 2.4 GHz ISM band yang dapat mengirimkan data hingga mencapai data rate sebesar 54 Mbps.

Page 19: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGATURAN SALURAN PADA TEKNIK DSSS

Berbeda dengan frequency hopping system yang menggunakan hop sequences untuk mendefinisikan saluran, direct sequence system menggunakan suatu definisi saluran yang lebih konvensional. Tiap saluran merupakan suatu band frekuensi yang bersebelahan yang lebarnya 22 MHz. Saluran 1, misalnya, bekerja dari frekuensi 2,401 GHz sampai 2,432 GHz (2,412 GHz ± 11 MHz); saluran 2 bekerja dari 2,406 sampai 2,429 GHz (2.417 ± 11 MHz), dan seterusnya. Berikut visualisasinya.

Page 20: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGATURAN SALURAN PADA TEKNIK DSSS

Page 21: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGATURAN SALURAN PADA TEKNIK DSSS

Kita dapat melihat bahwa saluran 1 dan 2 bertumpang tindih (overlap) dengan suatu besaran yang signifikan. Pemakaian sistem DSSS dengan saluran-saluran yang bertumpang-tindih (overlapping channel) akan menimbulkan interferensi antar-sistem tersebut. Jika kita melihat gambar di atas maka terdapat jarak 5 Mhz dari masing-masing frekuensi sentral (mis. saluran 1 f-sentral = 2,412 GHz sedangkan saluran 2 f-sentral = 2,417 dan seterusnya). Maka dengan demikian saluran-saluran hanya boleh ditempatkan pada lokasi yang sama dan yang terpisah satu sama lain yaitu saluran 1, 6 dan 11 tidak bertumpang-tindih; saluran 2 dan 7 tidak bertumpang-tindih, dan seterusnya.

Page 22: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PENGATURAN SALURAN PADA TEKNIK DSSS

Page 23: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

PERBANDINGAN FHSS DENGAN DSSSBaik teknologi FHSS maupun DSSS memiliki

keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri, dan administrator LAN nirkabel berkewajiban untuk memberikan bobot pertimbangan yang tepat untuk masing-masing sistem saat memutuskan bagaimana mengimplementasikan suatu LAN nirkabel. Bagian ini akan mencakup beberapa faktor yang harus dibahas pada saat menentukan teknologi mana yang cocok untuk perusahaan anda, yang meliputi:• Interferensi narrowband• Co-lokasi• Biaya• Kompatibilitas dan ketersediaan peralatan

Page 24: Teknologi Spread Spectrum Dan ya

IT’S TIME TO DISCUSS