29
BAB I TEORI DASAR TV satelit adalah broadcasting sinyal televisi melalui satelit ke pemirsa yang memiliki perangkat yang dapat menerima sinyal satelit. Perangkat tersebut bisa berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke penerima satelit sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit di dalamnya (built in). Direct Broadcast Satellite - DBS adalah satelit yang memiliki jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringan kecil untuk penggunaan di rumahan. DBS dapat diterima di rumah- rumah, atau suatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun TV kecil atau sistem TV kabel. Sistem DBS menyediakan gambar kualitas digital dan berpotensi menawarkan layanan interaktif kecepatan tinggi. Dengan menggunakan teknologi kompresi digital, sistem DBS dapat menawarkan jumlah kanal yang lebih banyak daripada sistem kabel analog. Sistem DBS dapat juga diatur untuk menyediakan layanan unik untuk video on demand (VOD), near video-on-demand (NVOD) dan kanal pay-per-view 1

Televisi satelit

  • Upload
    wibby

  • View
    1.724

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Televisi satelit

BAB I

TEORI DASAR

TV satelit adalah broadcasting sinyal televisi melalui satelit ke

pemirsa yang memiliki perangkat yang dapat menerima sinyal satelit.

Perangkat tersebut bisa berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke

penerima satelit sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit di

dalamnya (built in).

Direct Broadcast Satellite - DBS adalah satelit yang memiliki

jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringan

kecil untuk penggunaan di rumahan. DBS dapat diterima di rumah-rumah, atau

suatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun TV

kecil atau sistem TV kabel. Sistem DBS menyediakan gambar kualitas digital

dan berpotensi menawarkan layanan interaktif kecepatan tinggi. Dengan

menggunakan teknologi kompresi digital, sistem DBS dapat menawarkan jumlah

kanal yang lebih banyak daripada sistem kabel analog. Sistem DBS dapat juga

diatur untuk menyediakan layanan unik untuk video on demand (VOD), near

video-on-demand (NVOD) dan kanal pay-per-view interaktif.

Gambar di atas memperlihatkan sistem TV satelit yang

merupakan system distribusi media dengan jangkauan yang luas. Semua

1

Page 2: Televisi satelit

kanal TV dan program media dikirim pada kanal radio uplink ke satelit dan

mengirimkan ulang kembali ke bumi. Satelit ditempatkan kurang lebih

22.300 mil di atas bumi yang memungkinkannya berputar pada kecepatan

rotasi yang sama dengan bumi sehingga akan terlihat stasioner terhadap antena

yang menerima sinyalnya.

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode

revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit

buatan.

Satelit Adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu

bertahan sendiri.Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima

signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya,

kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan

coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam

komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak)

posisi satellite adalah sekitar 36.000 km diatas bumi.

Potensi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali

sinyal siaran ke seluruh tempat yang dapat dijangkaunya. Hal ini memungkinkan

siaran radio dan televisi dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap

oleh antena stasiun bumi. Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya

teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi.

Suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek

lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara

matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam

hukum gerakan planet Kepler . Dia menemukan bahwa orbit dari planet dalam

tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan lingkaran atau episiklus seperti

yang semula dipercaya.

Orbital Slot adalah Lokasi spesifik dari suatu satellite pada titik yang

tepat, diukur dalam satuan derajat, timur dan barat.

2

Page 3: Televisi satelit

Direct Broadcast Satellite disingkat dengan DBS. Suatu layanan yang

menggunakan satellite untuk memancarkan (broadcast) bermacam-macam

channel dari program televisi agar langsung diterima melalui sebuah antenna

dish kecil di bumi.

Fixed satellite service (FSS) menyediakan link untuk jaringan telepon

dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk

kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS; DTH ( Direct To

Home ), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame

relay, Sigital audio broadcasting (DAB) Keunggulannya yaitu, tidak tergantung

pada jarak, dapat menyediakan layanan ntuk cakupan semua wilayah.

Satelit Direct to Home(DTH) Menggunakan teknologi Direct To

Home (DTH) sebagai Infrastruktur TV link untuk mengirimkan berates-ratus

program langsung kerumah-rumah melalui satelit.

Satelite News Gathering (SNG) merupakan perangkat berteknologi

canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk proses siaran

langsung televisi.

DVB(Digital Video Broadcasting) merupakan salah satu sistem yang

digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user

VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, merupakan

terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video,

tidak termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah

transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau

oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang

menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC

misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di

langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station

komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing

komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah

topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional

3

Page 4: Televisi satelit

network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan

lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian

mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan

komputer pengguna VSAT yang lain.

Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi

terestrial yang umumnya banyak dipakai, yaitu:

1. Biayanya sama, baik itu dua ataupun duajuta sambungan

(downlink) yang menerima informasi yang disiarkan.

2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.

Jenis-jenis satelit berdasarkan penggunaannya ada 9 yakni:

Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati

planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa

dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang

mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit

geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit

Bumi rendah.

Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk

mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk

penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi,

pembuatan peta, dll.

Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang

disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah

titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah

GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila

pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka

dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data

posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.

4

Page 5: Televisi satelit

Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit

komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.

Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit

Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk

menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat

digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.

Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang

sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan

dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa

utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai

transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-

menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca

dan iklim Bumi.

Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru

dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg),

satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

[http://www.wikipedia.org/satelit]

Satelit buatan manusia oleh NASA dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

1. Satelit komunikasi dan navigasi

2. Satelit Meteorologi

3. Satelit pengindraan jarak jauh

4. Satelit Geologi

Sedangkan untuk keperluan regulasi teknik internasional NASA

membaginya menjadi 18 macam satelit.

Satelit berdasarkan ketinggiannya terbagi atas:

1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas

permukaan bumi.

2. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.

5

Page 6: Televisi satelit

3. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km

di atas permukaan Bumi.

4. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas

permukaan Bumi.

5. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Satelit berdasarkan orbit khusus terbagi menjadi 3:

1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan

inklinasi sekitar 63°

2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengna inlklinasi dan tinggi

tertentu yang selalu melinta ekuator pada jam lokal yang sama.

3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

Alat penangkap Sinyal satelit:

1. Satellite dish (Out Door Unit) : komponen ini berbentuk seperti

antenna parabola dengan diameter sekitar 60-180 centimeter.

2. Decoder : Dekoder merupakan alat yang berfungsi mengakses

layanan seperti penggantian channel.

3. Smart card : berguna untuk mengakses sistem.

6

Page 7: Televisi satelit

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Satelit TV

Televisi satelit adalah televisi yang disampaikan oleh alat komunikasi satelit

dan diterima oleh parabola dan set-top box. Di banyak daerah di dunia yang

menyediakan berbagai saluran dan layanan, sering ke daerah-daerah yang tidak

dilayani oleh terestrial atau kabel penyedia.

2.2 Sejarah Satelit TV

Sinyal televisi pertama satelit diteruskan dari Eropa ke Telstar satelit atas

Amerika Utara pada tahun 1962. Yang pertama geosynchronous komunikasi

satelit , Syncom 2 , diluncurkan pada tahun 1963. Teman komersial pertama

dunia komunikasi satelit, disebut Intelsat (dijuluki Early Bird), diluncurkan ke

orbit sinkron pada tanggal 6 April 1965. Nasional pertama jaringan televisi

satelit, yang disebut Orbita , dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967, dan

didasarkan pada prinsip menggunakan sangat elips Molniya satelit untuk

kembali penyiaran dan TV memberikan sinyal ke tanah downlink stasiun.

Satelit domestik Amerika Utara pertama untuk membawa televisi Kanada 's

geostasioner Anik 1 , yang diluncurkan pada tahun 1972. ATS-6 , pertama di

dunia eksperimen pendidikan dan Langsung Siaran Satelit , diluncurkan pada

tahun 1974. The geostasioner satelit Soviet pertama untuk membawa Direct-

To-Home televisi, yang disebut Ekran , diluncurkan pada tahun 1976.

2.3 Sejarah Pertelevisian Indonesia

Pertelevisian Indonesia diawali dengan berdirinya Televisi Republik

Indonesia(TVRI) pada tahun 1962, setelah setahun sebelumnya Presiden

Soekarno mengirimkan Telegram dari Wina untuk mendirikan Stasiun Televisi.

7

Page 8: Televisi satelit

Stasiun Televisi di Indonesia dibangun atas dasar ingin meliput acara ASEAN

Games agar masyarakat bisa juga menyaksikan Pesta olah raga tersebut.

Kemudian sejarah kedua mencatat, pada tahun 1976 bulan Juli,

Presiden Soeharto memutuskan untuk meluncurkan satelit Palapa A-1, pada

saat itu Indonesia adalah Negara Ke-lima yang memiliki satelit buatan untuk

menghubungkan Indonesia sekurang-kurangnya dari Sabang-sampai Merauke.

Satelit palapa A-1 tersebut digunakan juga untuk keperluan penyiaran acara

televisi.

2.4 Penggunaan Satelit untuk Siaran (Broadcast)

Setelah manusia merambah angkasa luar diawal tahun 60-an sampai

sekarang, ditempatkan banyak stasiun radio pancar ulang diangkasa luar yang

sering disebut dengan satelit komunikasi. Kebanyakan dari satelit tersebut

diletakkan diketinggian ±36000 Km diatas permukaan bumi atau diletakkan

pada orbit Geosinkron (Geo).

Secara garis besar bisa digambarkan sebagai berikut prinsip kerja dari

setelit:

Figure 1: Prinsip Kerja Satelit

8

Page 9: Televisi satelit

- Segmen Angkasa terdiri atas:

1. Struktur / bus

2. Playload

3. Power Supply

4. Kontrol temperatur

5. Kontrol attitude dan orbit

6. sistem populasi

7. telemetry, Tracking, & command ( TT& C )

- Segmen Bumi ;

1. User terminal,

2. SB Master, dan

3. jaringan

Prinsip kerja dari satelit hampir sama dengan suatu rangkaian repeater

yaitu jenis ” RF Heterodyne Repeater ” SINYAL 6 GHZ, yakni sebagai berikut:

9

Page 10: Televisi satelit

Figure 2: Analogi Prinsip Kerja rangkaian Repeater Jenis "RF Heterodyne Repeater" Sinyal 6 GHZ

SINYAL 6 GHZ - FILTER - SWTCH -PENGUAT 6 GHZ -

DITURUNKAN MENJADI 4 GHZ – HYBRID CIRCULATOR - FILTER -

PENGUAT AKHIR - PANCARAN KE BUMI

Penguat akhir berfungsi menjumlahkan sinyal diatas menggambarkan

frekuensi naik (up link) 6 GHz dan frekuensi turun untuk turun (down link)

dipakai 4 GHz.

- Besarnya Loss antara satelit dan stasiun Bumi ( ~200 dB pada 6 GHz )

- Sistem penerima di Bumi memerlukan penerima yang sangat peka.

10

PENGUAT MIXER PENGUAT

ANTENAANTENA OSILATOR LOKAL

Page 11: Televisi satelit

2.5 Jenis Ban Yang Terdapat Pada Satelit

Satelit tersebut terbagi atas lingkup frekuensi sehingga terdapat beberapa

jenis Ban C, S, Ku, dan sebagainya. Yang sering digunakan untuk pancaran siaran

televisi Ban C, S dan Ku. Sedangkan yang digunakan untuk siaran langsung adalah Ban

Ku, tetapi untuk di daerah Indonesia karna memiliki curah hujan yang tinggi (beriklim

tropis) maka, tidak terlalu baik menggunakan Ban Ku, karna sangat rentan terhadap

curah hujan yang tinggi.

RANGE FREKUENSI

(GHz)

Nama

0.1 - 0.3

0.3 – 1.0

VHF

UHF

1.0 - 2.0 L

2.0 – 4.0 S

4.0 – 8.0 C

8.0 – 12.0 X

12.0 – 18.0 Ku

18.0 – 27.0 K

27.0 – 40.0 Ka

40.0 – 75.0 V

75.0 – 110.0 W

110.0 – 300.0 mm

300.0 – 3000.0 ?m

Table 1: Frekuensi Satelit

Indonesia banyak menggunakan Ban C sebagai untuk penggunaan

siaran (broadcast) televisi. Ban C memakai frekuensi pancaran kebumi (down

link) antara 3,7-4,2 GHz dengan Bandwith 500 MHz. kemudian, lebar tersebut

11

Page 12: Televisi satelit

dibagi dalam beberapa daerah dengan bandwith yang lebih kecil yang disebut

dengan Transponder.

Frekuensi kerja UHF keatas lazimya dipakai teknik polarisasi pancaran

untuk memperoleh tempat yang lebih luas. Sehingga bandwith 500MHz

tersebut bisa digunakan bersama untuk 2 macam polarisasi pancaran tanpa

saling mengganggu, Umumnya polarisasi Pancaran vertical dan Horizontal atau

bisa juga pancaran sirkuler yang terdapat dikiri dan dikanan. Dengan teknik

yang seperti ini diperoleh tambahan Bandwith sebesar 500MHz dengan

keluaran 24 Transponder yang memiliki bandwith ±40 MHz.

Berikut adalah gambaran dari C band Transponder:

C Band Transponder Frequency allocation

Vertical ODD Transponder center Frequency

T 1   T 3 T 5 T7 T9 T 11 T 13 T15 T 17 T 19 T 21 T23 Telemetry

down

link  3720   3760 3800 3840 3880 3920 3960 4000 4040 4080 4120 4160

Horizontal EVEN Transponder center Frequency

        T 2 T 4 T 6 T8 T10 T 12 T 14 T16 T 18 T 20 T 22 T24        

            3740 3780 3820 3860 3900 3940 3980 4020 4060 4100 4140 4180        

Efektivitas bandwith dari transponder adalah 36MHz sehingga ruang

antara transponder tersebut menjadi 4MHz.

DiIndonesia sama halnya seperti dinegara luar, untuk keperluan siaran

televisi biasanya digunakan 1 transponder penuh. Karena terdapat alasan

ekonomi maka hanya digunakan setengah dari transponder yang ada atau

menyewa sebuah transponder dan kemudian digunakan secara bersama dengan

pembagian FDM (Frequency Division Multiplexing) ataupun TDM (Time

Division Multiplexing) . Jika cara pembagian FDM yang dipakai maka saluran

12

Page 13: Televisi satelit

suara dan gambarnya dipisah menggunakan saluran SCPC (Single Channel Per

Carrier) yang mirip dengan sistem V-Sat.

2.6 Penggunaan Ban C untuk siaran Televisi

Pertama-tama Stasiun televisi menyalurkan Isyarat (kode)

programmnya tersebut ke stasiun bumi, lalu mengubahnya menjadi kode

frekuensi Base Band transponder yang sesuai. Seperti proses penambahan

gelombang segitiga berdenyut ±30Hz pada kode video(Teknik denyutan ini

bertujuan untuk mengurangi gangguan terhadap peralatan microwave terrestrial),

menentukan jenis pre emphasisnya. Kemudian dimodulasikan secara FM ke

frekuensi UPLINK sekitar 6GHz. Dan setelah itu dipancarkan ke satelit

geosinkron. Satelit menguatkan isyarat kode yang diterima dan mengubah

frekuensinya ke frekuensi downlink 3,7GHz, seterusnya dipancarkan ulang ke

bumi.

Kemudian, kode downlink dari satelit dikumpulkan oleh sebuah

antenna parabola yang diberkas kearah sebiah antenna lain bernama feedhorn

pada titik fokus. Kode ini diperkuat oleh LNA (Low Noise Amplifier) dan

disalurkan ke down converter yang mengubah frekuensinya menjadi lebih kecil.

Pada generasi awal TVRO memakai 70 MHz selebar 36 MHz dan pada proses

inilah dilakukan pula pemilihan transponder.

Setelah proses tersebut terdapat lagi perangkat penerima yang

berfungsi untuk menerima kode dari antenna, lalu memodulasinya menjadi

sebuah kode baseband yang kemudian disalurkan ke tiga unit rangkaian yaitu:

1. Rangkaian suara yang me-demodulasi isyarat gelombang FM suara

menjadi suara.

2. Rangkaian AFC untuk tegangan pemilih transponder.

3. Rangkaian pengolah video yang terdiri atas penguat video, rangkaian

deimphasis, low pass filter, pemilih polarisasi video, rangkai clamping

13

Page 14: Televisi satelit

yang memotong isyarat denyut gelombang segitiga dan akhirnya

penguat akhir video.

2.7 SNG (Satellite News Gathering)

Sebelum membahas tentang SNG (Satellite NewsGathering), kita

harus mengetahui terlebih dahulu apa itu transmisi. Transmisi itu sendiri

merupakan ujung tombak dan berperan penting dalam sebuah siaran broadcast.

Televisi merupakan media audio-visual, yang berarti memiliki unsur gambar dan

suara. Bayangkan saja jika kita menonton TV tetapi gambar atau suaranya tidak

bagus pasti tidak nyaman. Tugas dari transmisi adalah menyampaikan kualitas

video maupun audio dengan baik ke televisi yang ditonton oleh para pemirsa

yang ada dirumah.

Transmisi sering disingkat dengan Tx. Sebenarnya Tx hanya symbol

teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter, jadi Tx itu

bukan merupakan suatu singkatan.

Proses siaran yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

14

Page 15: Televisi satelit

Figure 3: Sistem Kerja SNG

15

STUDIO 1

STUDIO 2

STUDIO N

SIARAN VIA SATELIT

SIARAN VIA OB VAN

MASTER EQUIPMENT

ROOM(MER)

MASTER CONTROL

ROOM(MCR)

UPLINK

SATELIT

INDONESIA

Page 16: Televisi satelit

Semua siaran yang ada baik itu dari studio yang hanya rekaman

ulang(taping) ataupun acara langsung(live) yang ada di studio, yang langsung

dari lokasi kejadian dan juga melalui OB Van (Outdoor Broadcast) van

semuanya selalu melalui MCR(Master Control Room) sebelum dipancarkan

kesatelit. Di MCR gambar dipasang logo televisi tersebut, lalu terdapat segmen

iklan dan promo, sampai materi yang ingin disampaikan ke pemirsa dirumah

benar-benar siap on air.

Dari MCR, materi tersebut menuju ke perangkat UPLINK untuk

ditransmisikan melalu satelit ke stasiun relay yang berada diseluruh Indonesia.

Dalam siaran TV Broadcast, terdapat 3 macam sistem transmisi yang

bisa digunakan yaitu:

1. Transmisi satelit, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay

diseluruh Indonesia.

2. Transmisi tersetrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke

televisi pemirsa yang ada dirumah.

3. Transmisi microwave, yaitu transmisi yang menggunakan sinyal

gelombang micro, biasanya ini digunakan apabial terdapat event

dari lapangan ke studio, bisa juga untuk backup dari studio ke

stasiun relay terdekat, hal ini bisa terjadi jika keadaan cukup

memungkinkan.

SNG (Satellite News Gathering) secara harfiah bisa diartikan

sebagai pengumpul berita melalui satelit, meskipun sebenarnya SNG tidak selalu

digunakan untuk kepentingan pemberitaan. SNG merupakan piranti (alat) untuk

transmisi satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa

kemana-mana (mudah berpindah tempat/mobile). Tidak hanya itu SNG ini juga

mudah dalam hal proses install dan uninstall.

Orang pernah menyebutnya sebagai lampu senter. Dimana SNG

merupakan lampu senternya sedangkan satelit merupakan cerminnya. SNG

16

Page 17: Televisi satelit

memantulkan materi berita/suatu kejadian, kemudian materi tersebut dipantulkan

oleh satelit ke perangkat penerimanya atau yang biasa disebut dengan Ground

Segment yang kemudian akan diproses di Master Control Room (MCR). SNG

bisa digunakan untuk acara live dari luar studio.

Figure 4: siaran dari luar studio menggunakan SNG

Figure 5: Siaran Langsung dari tempat kejadian

Siaran langsung dari lapangan seperti siaran langsung sepakbola,

SNG kemudian mengirimkan sinyal lalu di uplink ke satelit lau dipantulkan

kembali ke MCR(Master Control Room) lalu kemudian diproses dan siap untuk

17

Page 18: Televisi satelit

di uplink kembali ke satelit, lalu diterima oleh stasiun relay di seluruh Indonesia

kemudian baru di siarkan secara terrestrial ke televisi yang ada dirumah.

KESIMPULAN

Kemajuan teknologi komunikasi satelit menciptakan pelayanan-

pelayanan komunikasi baru. Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu

menyediakan pelayanan global dan terpadu untuk setiap orang dan setiap Negara

tidak hanya diIndonesia. Salah satunya teknologi Komunikasi satelit

menyediakan pelayanan dalam dunia pertelevisian. Dengan menggunakan SNG

komunikasi data yang mengalir bisa dilakukan secara digital. Dan bisa dilakukan

dimana saja, karena merupakan piranti yang portable. Di Indonesia SNG

digunakan oleh semua stasiun televisi swasta nasional untuk proses pemberitaan

secara live dari lokasi kejadian.

Perkembangan dunia telah menciptakan DSNG, yaitu pembaharuan

dari SNG. DSNG ini baru digunakan oleh perusahaan televisi di Eropa dan

Amerika, bentuknya jauh lebih kecil dari SNG dan belum digunakan oleh

perusahaan televisi yang ada di Indonesia.

18

Page 19: Televisi satelit

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi Satelit2. http://www.docstoc.com/docs/3958873/Bagaimana-TV-Satelit-Bekerja

3. Nasuton, Zulkarnaen. “SATELIT KOMUNIKASI: PERABOT BARU

MASYARAKAT MODERN ”. Pustaka UT: Yogyakarta.

4. Nurazizah, Rahmi. 2007. “Satelit”

5. Wirodono, Sunardian. “Matikan TV-mu Atau Hidupkan Pikiran Kritismu!”.

2007. Resist Yogyakarta.

6. http://yb0ah.tripod.com/homebrew/notes/shf/tvro4.html. [desember 2008]

7. http://id.wikipedia.org/wiki/Siaran. [Desember 2008]

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geosinkron[Desember 2008]

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geostasioner [Desember 2008]

10. http://www.total.or.id/info.php?kk=Satellite [Desember 2008]

11. http://www.total.or.id/info.php?kk=Hybrid%20Satellite [Desember 2008]

12. http://www.total.or.id/info.php?kk=Geostationary%20Satellite [Desember 2008]

13. http://aprilidyasari.blogspot.com/2008/07/mengidentifikasi-teknologi.html[Desember

2008]

19

Page 20: Televisi satelit

14. http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1983/09/03/ILT/

mbm.19830903.ILT44684.id.html

15. http://www.ajiindonesia.org/index.php?fa=article.read&id=MTI0[Desember

2008]

16. http://www.geocities.com/sistel_service/Vsat_Future.htm[Desember 2008]

17. http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/07/14/0030.html[Desember 2008]

20