Upload
temu-ningsih
View
33
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pusat sumber belajar berbasis Eduwisata
Citation preview
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PUSAT SUMBER BELAJAR SEKOPEK BERBASIS EDUWISATA:
SOLUSI CERDAS MENGATASI MASALAH PENDIDIKAN DI DAERAH
SEMARANG
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
TEMUNINGSIH (4401412102/2012)
BUDI WICAKSONO (1102412090/2012)
IDHA MEIYASA (4401412092/2012)
FLABELLA RIZKIANA (4001413026/2013)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : Pusat Sumber Belajar Sekopek
Berbasis Eduwisata: Solusi Cerdas
Mengatasi Masalah Pendidikan di
Daerah Semarang
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
f. Alamat email
: Temuningsih
: 4401412102
: Biologi
: Universitas Negeri Semarang
: Pahauran RT 05 RW 07 Desa
Sindangsari Kec. Banjarsari Kab.
Ciamis 46383/083893812181
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
: Sri Sukaesih, S.Pd, M.Pd.
: 0029087903
: Perum Bukit Sukorejo A/7
Semarang/ 08156542989
Semarang, 21 Maret 2015
Menyetujui
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
(Andin Irsadi, S.Pd., M.Si) (Temuningsih)
NIP. 197403102000031001 NIM. 4401412102
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Negeri Semarang
Dosen Pendamping
(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si) (Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd.)
NIP. 196012171986011001 NIDN. 0029087903
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 2
B. Tujuan ............................................................................................................ 3
C. Manfaat ........................................................................................................... 3
GAGASAN
A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ............................................................. 4
B. Solusi yang Ditawarkan Sebelumnya ............................................................. 6
C. Gagasan yang Diajukan ................................................................................. 6
D. Pihak yang Berperan dalam Implementasi Gagasan ..................................... 7
E. Langkah-langkah Strategis yang Dilakukan .................................................. 8
KESIMPULAN ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota dan DosenPendamping ......... 11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas ........................... 21
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim ......................................................... 22
1
PUSAT SUMBER BELAJAR SEKOPEK BERBASIS EDUWISATA:
SOLUSI CERDAS MENGATASI MASALAH PENDIDIKAN DI DAERAH
SEMARANG
Temuningsih, Budi Wicaksono, Idha Meiyasa, Flabela Rizkiana
(1) Pend.Biologi (2) Teknologi Pendidikan (3) Pend.Biologi (4) Pend. IPA
Universitas Negeri Semarang
RINGKASAN
Keterbatasan pusat sumber belajar IPA masih menjadi permasalahan signifikan
dalam dunia pendidikan, terutama tehadap keberlangsungan proses belajar peserta
didik. Penguasaan konsep peserta didik yang selama ini dibantu dengan sumber
belajar yang terdapat di sekitar sekolah saja ternyata menyebabkan peserta didik
tidak mampu menguasai kompetensi dasar sepenuhnya. Pemanfaatan potensi
wisata alam sebagai pusat sumber belajar berpeluang besar memberikan
pengalaman belajar bermakna peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA. Salah satu destinasi wisata alam yang dapat dimanfaatkan
adalah pemancingan Sekopek yang berlokasi di Kota Semarang. Pemancingan
Sekopek belum banyak dikembangkan sehingga keberadaannya belum diketahui
oleh masyarakat. Sekopek memiliki potensi yang dapat dikembangkan, yaitu (1)
tempat pemancingan, (2) tempat budidaya ikan, (3) tambak, (4) sawah dan
pemandangan hijau (5) sungai, (6) kolam renang, (7) tempat terapi ikan, (8) area
bermain bola dan pasir dan (9) restoran. Berdasarkan hasil observasi lapangan
diketahui bahwa spesies ikan yang ada disana meliputi 5 jenis ikan, yaitu ikan
Lele (Clarias batrachus), Nila/ Kakap Merapi (Oreochormis nilaticus), Bawal
(Pampus argentus), Karper (Cyprinus carpio), dan Gurami (Osphronemus
gouramy). Sekopek berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber belajar
berbasis eduwisata. Pusat sumber belajar yang dikembangkan adalah dengan
membuat paket eduwisata yang dirancang dalam kegiatan discovery learning.
Paket eduwisata merupakan sebuah program terobosan terbaru dalam
pengembangan pusat sumber belajar yang memanfaatkan potensi wisata alam
yang diiplementasikan dalam kurikulum pendidikan berbasis lingkungan sehingga
potensi wisata alam ini dapat digunakan sebagai pusat sumber belajar formal bagi
dunia pendidikan. Gagasan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 8 tahun dan
berkelanjutan. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis paket eduwisata di
pemancingan Sekopek melibatkan beberapa tahapan, yaitu (1) identifikasi
masalah dan kebutuhan, (2) pelaksanaan program yang terdiri atas (a) pencetakan
kader Eduwisata; (b) pengembangan kebijakan pariwisata berbasis eduwisata; (c)
pembuatan dan pengembangan kurikulum pendidikan berbasis lingkungan; (d)
pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis discovery learning; (e) sosialisai
dan publikasi; (f) pengontrolan berkelanjutan. Pelaksanaan program ini
memerlukan dukungan penuh dari pemerintah Semarang, masyarakat dan
pengelola tempat wisata Sekopek, sehingga pemanfaatan potensi wisata alam
pemancingan Sekopek sebagai pusat sumber belajar dapat memberikan keutungan
yang signifikan bagi sektor pariwisata dan pendidikan, diantaranya meningkatkan
pendapatan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan
kualitas pendidikan dengan memberikan wahana belajar dan bermain.
Kata kunci: pusat sumber belajar, Sekopek, paket eduwisata
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah memahami proses belajar peserta didik. Iklim belajar yang kreatif,
inovatif dan menyenangkann serta didukung oleh sumber belajar yang tepat dapat
mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan optimal.
Assosiation for Education Communication Technology (AECT)
mendefinisikan sumber belajar sebagai segala hal yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar yang dapat berupa pesan, orang, bahan, alat teknik dan
lingkungan (AECT, 1986). Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang
dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta didik. Penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar memungkinkan terjadinya proses belajar yang
lebih bermakna (meaningfull learning) karena adanya keterlibatan secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi nyata sehingga memiliki pengetahuan, sikap peduli terhadap masalah
lingkungan dan keterampilan memecahkkan masalah-masalah lingkungan
(Hilmi&Oom, 2009).
Permasalahan pendidikan IPA dewasa ini adalah kurangnya pemakaian
sumber belajar untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Keterbatasan sumber
belajar di lingkungan sekolah mengharuskan guru lebih kreatif dalam memberikan
informasi kepada peserta didik. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada
salah satu sekolah di Semarang, didapatkan informasi bahwa untuk menyediakan
sumber belajar guru mewajibkan kepada peserta didik untuk membawa preparat
atau menampilkan gambar pembading. Kurangnya keterlibatan peserta didik
dengan sumber belajar secara langsung berakibat tidak terciptanya iklim
pembelajaran yang bermakna, sehingga munjul kejenuhan dan tertariknya peserta
didik terhadap mata pelajaran IPA.
Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang diandalkan di Jawa
Tengah dituntut untuk menggali dan mengelola potensi yang dimiliki. Industri
pariwisata selain dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan daerah juga
dapat digunakan sebagai pusat sumber belajar. Jumlah sektor pariwisata di Jawa
Tngah yang tercatat dari tahun 2006-2011 secra berturut-turut adalah 246, 233,
255, 257, 266, 284. (Badan Pusat Statistika Jawa Tengah Tahun 2006-2011).
Dengan tingginya tingkat pertumbuhan sektor pariwisata dapat menjadi peluang
besar bagi sektor pariwisata untuk dikembangkan sebagai solusi tepat mengatasi
masalah pendidikan di Jawa Tengah khususnya daerah Semarang.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar perlu disesuaikan dengan
kurikulum pendidikan atau rencana pembelajaran. Dengan demikian, lingkungan
dapat memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari serta bermanfaat
sebagai laboratorium belajar. Pengembangan sumber belajar wisata alam berbasis
eduwisata menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pendidikan di
daerah Semarang.
3
Pengembangan eduwisata dapat mendukung terealisasikannya dukungan
program Visit Jawa Tengah. Melalui program tersebut, perlu adanya
pengembangan dan pengelolaan lingkungan, beragam daya tarik wisata alam
sangat potensial dikembangkan di daerah tujuan wisata di Semarang. Salah satu
tempat wisata di Kota Semarang yang berpotensi untuk dikembangkan adalah
Sekopek.
Sekopek merupakan salah satu objek wisata pemancingan yang berlokasi
di daerah Mijen, Kota Semarang. Potensi alam pemancingan Sekopek masih
tergolong alami, dan dikelilingi pemandangan alam yang hijau serta memiliki
aksesbilitas yang mudah, merupakan potensi besar yang masih belum tertata
dengan rapih memberikan peluang untuk dikembangkan sebagai pusat sumber
belajar. Pengembangan pusat sumber belajar mampu berkontribusi terhadap
terhadap penyelesaian masalah pendidikan di daerah Semarang dengan konsep
pembelajaran kontekstual dan menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan.
Keberadaan pusat sumber belajar eduwisata juga dapat memberdayakan
masyarakat lokal dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, dan
pemerintah
Pengembangan Sekopek berbasis eduwisata merupakan sebuah
terobososan baru dalam sektor pariwisata di Kota Semarang mengedepankan
konsep pembelajaran kontekstual yang telah terintegrasikan pada kurikulum
pendidikan. Pengembangan program ini sangat memerlukan dukungan dari
berbagai pihak, baik dari masyarakat dan pemerintah Kota Semarang. Dengan
adanya kerja sama dari semua pihak, pengembangan pemancingan Sekopek
berbasis eduwisata dapat menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.
B. Tujuan
Gagasan ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di
daerah Semarang dengan mengembangkan pusat sumber belajar berbasis
eduwisata.
C. Manfaat
Gagasan ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun
praktis.
1. Secara teoritis, manfaat dari gagasan ini adalah memberikan pengetahuan
tentang pemanfaatan potensi wisata alam sebagai sumber belajar berbasis
eduwisata.
2. Secara praktis, manfaat penulisan karya tulis ini adalah:
a. Mengembangkan potensi wisata alam sebagai pusat sumber belajar berbasis
eduwisata.
b. Menumbukembangkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pusat
sumber belajar eduwisata.
c. Meningkatkan income masyarakat di sekitar Sekopek.
d. Memberikan citra nama pada daerah Semarang sebagai kota Eduwisata.
4
GAGASAN
A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Pusat sumber belajar merupakan suatu tempat pengelolaan dan
pengembangan sumber-sumber belajar dengan tujuan membantu atau memberikan
fasilitas belajar manusia (Asnafiyah, 2015). Dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 juga menjelaskan bahwa sumber belajar diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sehingga proses
belajar akan lebih bermakna (meaningfull learning) ketika peserta didik
dihadapkan dengan sumber belajar sebenarnya (Marijan, 2012).
Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan dapat membangun pribadi
peserta didik yang berkarakter peduli lingkungan. Faktanya, pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar oleh guru masih sangat kurang. Pembelajaran
lebih banyak menyampaikan informasi konsep-konsep dengan metode ceramah.
Tidak banyak guru yang menyajikan pembelajaran dengan permasalahan yang
relevan untuk dipecahkan dengan didiskusikan sera kooperatif dalam kelompok
kecil.
Permasalahan kurangnya penggunaan sumber belajar untuk mendukung
suatu kegiatan belajar mengajar sebenarnya dapat diatasi dengan kehadiran pusat
sumber belajar yang dapat memotivasi peserta didik dan dapat menciptakan iklim
belajar yang ideal. Dengan hadirnya pusat sumber balajar yang telah
diintegrasikan dengan kurikulum pendidikan dapat menciptakan keaktifan dan
kreativitas peserta dalam kegiatan pembelajaran.
Pusat sumber belajar yang masih terbatas sebenarnya memberikan
peluang besar terhadap sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan sektor
penyumbang devisa terbesar setelah migas, yaitu dengan pertumbuhan yang
cukup sebsar yaitu 4% pertahun dan menyumbnag sekitar 11,6 % pada GDP dunia
(Lindberg, 2002). Sektor pariwisata juga merupakan salah satu sektor
pembangunan yang mempunyai manfaat ganda atau multiplier effect secara
ekonomi bagi pemerintah daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
ekonomi masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja dan peningkatan
pendapatan (Dhian, 2013). Pemerintah melalui TAP MPR No. IX/1998 juga
menyebutkan tentang pendayagunaan potensi pariwisata sebagai sumber devisa
negara. UU No. 9 tahun 1990 menjelaskan bahwa modal berupa sumber daya
alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan yang dimiliki bangsa
Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan
kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan
memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan
daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata
Indonesia, serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar
bangsa. Novi, et al. (2014) mengatakan bahwa untuk memperbesar pendapatan
asli daerah melalui sektor pariwisata maka pemerintah perlu mengembangkan dan
5
memfasilitasi tempat pariwisata agar sektor ini dapat memberikan sumbangan
bagi pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata selama ini masih menjadi sektor
yang hanya dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pendapatan daerah saja.
Pengembangan sektor parawisata yang hanya fokus pada pendapatan
devisa negara. Padahal bila melihat peluang disisi lain semestinya pemanfaatan
tempat-tempat wisata. Dengan tingkat pertumbuhan per tahun untuk wisata umum
hanya 5% sedangkan wisata alam sekitar 30%, hal ini memberikan peluang bagi
wisata alam di sektor pendidikan. Potensi alam yang dimiliki oleh tempat wisata
pemancingan Sekopek sebenarnya memiliki peluang yang besar untuk
dikembangkan mejadi destinasi eduwisata. Selama ini masyarakat hanya
mengenal Sekopek sebagai tempat pemancingan saja. Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan, bahwa pemancingan Sekopek juga menyuguhkan destinasi wisata
yang sangat luar biasa.
Hasil observasi menyebutkan bahwa luas pemancingan Sekopek adalah
8700 m2, belum termasuk lahan tambak untuk pengembangbiakan ikan dan
persawahan. Jika dilihat secara keseluruhan, maka terdapat beberapa area yang
berpotensi untuk dijadikan sumber belajar, yaitu area belajar indoor dan outdoor.
Area belajar indoornya adalah area resto yang berupa lesehan dan ruangan yang
terdapat televisi, vcd player, sound system, dan kipas angin. Ruangan ini dapat
dipesan atau langsung dipakai untuk rombongan hingga 40 orang. Pada area
outdoor-nya terdapat beberapa titik area belajar, yaitu (1) tempat pemancingan,
(2) tempat budidaya ikan, (3) tambak, (4) sawah dan pemandangan hijau (5)
sungai, (6) kolam renang, (7) tempat terapi ikan, (8) area bermain bola dan pasir
dan (9) restoran. Berdasarkan hasil observasi lapangan diketahui bahwa spesies
ikan yang ada disana meliputi 5 jenis ikan, yaitu ikan Lele (Clarias batrachus),
Nila/ Kakap Merapi (Oreochormis nilaticus), Bawal (Pampus argentus), Karper
(Cyprinus carpio), dan Gurami (Osphronemus gouramy). Sekopek berpotensi
untuk dikembangkan sebagai sumber belajar berbasis eduwisata. Kelima jenis
ikan ini berpotensi untuk dijadikan sumber belajar bagi siswa mengenai bagian-
bagian tubuh ikan, klasifikasi, maupun budidayanya.
Pemancingan Sekopek yang terletak di daerah Mijen Kota Semarang
selama ini hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi pemancingan ikan saja.
Potensi wisata didalamnya belum sepenuhnya dikembangkan. Hal ini terlihat pada
saat melakukan observasi banyak area di dalam kawasan pemancingan Sekopek
masih terbengkalai dan kurang dirawat. Area terapi ikan sudah hampir tidak
dipakai karena berkurangnnya ketersediaan ikan. Selain itu, kegiatan
pembudiyaan ikan juga mengalami penurunan karena keadaan kolam yang
semakin dangkal dan tidak terawat. Tempat pemancingan terbesar di Kota
Semarang ini sebenarnya memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan
menjadi pusat sumber belajar IPA, mulai dari pemanfaatan budidaya ikan, daur
ulang duri ikan menjadi cemilan sehat, keanekaragaman tumbuhan dengan potensi
6
alamnya dan sebagainnya. Seluruh aktivitas belajar tersebut akan dirancang dalam
paket-paket eduwisata.
Paket eduwisata yang telah terintegrasikann ke dalam kurikulum
pendidikan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan juga
pendidikan. Pemerintah seharusnya dapat melihat bahwa pada sektor pendidikan
juga masih memelukan pusat sumber belajar yang memanfaatkan tempat-tempat
wisata. Berdasarkan penjelasan tersebut didapat bahwa masih pengembangan
pusat sumber belajar yang memanfaatkan sektor pariwisata masih belum
dikembangkan.
B. Solusi yang Ditawarkan Sebelumnya
Pemanfaatan sumber belajar untuk meningkatkan keberhasilan belajar
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar
sekolah, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan kebun sekolah.
Pemilihan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar sebenarnya masih
belum dapat mengefektifkan keberhasilan belajar peserta didik. Dengan
keterbatasan sumber belajar membuat peserta didik mengalami kejenuhan dalam
belajar.
Pemanfaatan wisata alam sebagai sumber belajar sebenarnya sudah
dilakukan oleh para guru dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan melalukan
kunjungan lapangan. Namun dalam pemanfaatannya, guru masih mengalami
beberapa kedala, yaitu dibutuhkannya waktu lebih untuk meyesuaikan tempat
wisata dengan materi pelajaran sehingga peserta didik tidak sepenuhnya dapat
menemukan konsep belajar dari alam. Pihak pengelola di tempat wisata selama ini
sudah memfasilitasi sarana sumber belajar, namun belum adanya pakar kurikulum
dari pihak pengelola menyebabkan pengembangan pusat sumber belajar ini belum
sepenuhnya mengacu pada kebutuhan kurikulum pendidikan saat ini.
C. Gagasan yang Diajukan
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembelajaran. Lingkungan memberikan
peluang kepada peserta didik untuk dapat berinteraksi langsung dengan alam
sehingga lebih cepat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Kebutuhan pusat sumber belajar saat ini masih terbatas dalam skala formal saja,
misalnya perpustakaan, laboratorium, ruang kelas dan kebun sekolah. Dengan
keterbatasan pusat sumber belajar yang ada, maka hal ini membuka peluang bagi
sektor pariwisata untuk mengembangkan pusat sumber belajar non formal. Pusat
sumber belajar ini merupakan pusat sumber belajar yang memanfaatkan potensi
wisata yang dikemas dalam konsep eduwisata. Salah satu destinasi yang dapat
dikembangkan sebagai pusat sumber belajar berbasis eduwisata ini adalah
pemancingan Sekopek Semarang. Upaya pengembangan pusat sumber belajar
berbasis eduwisata ini merupakan sebuah terobosan baru dalam bidang sektor
pariwisata di Jawa Tengah khusunya Kota Semarang yang dapat mendatangkan
7
keutungan tinggi bagi pengelola wisata, masayarakat luas dan dunia pendidikan di
Jawa Tengah.
Pengembangan pusat sumber belajar berbasis eduwisata di pemnacingan
Sekopek ini menawarkan berbagai paket wisata edukasi. Dengan paket yang
tersedia pengujung akan disajikan dengan serangkaian kegiatan yang menarik dan
kaya akan ilmu pengetahuan. Dengan adanya pengembangan pusat sumber belajar
yang diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan dapat menjadikan wisata ini
menjadi pusat sumber belajar non formal di Kota Semarang.
Kegiatan pembelajaran berpaket eduwisata di pemancingan Sekopek
menggunakan kegiatan discovey learning yang dipandu oleh kader eduwisata
yang profesional. Pengembangan pusat sumber belajar yang memanfaatkan sektor
pariwisata ini memberikan banyak keuntungan bagi dunia pendidikan dan sektor
pariwisata itu sendiri. Sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar non
miga negara juga dapat menjadi destinasi wisata edukasi. Kegiatan pembelajaran
wisata yang telah terintegrasikan dalam kurikulum pendidikan, melalui
serangkaian proses selanjutnya akan dibuat kurikulum berbasis eduwisata.
D. Pihak yang Berperan dalam Implementasi Gagasan
Pihak-pihak yang bekerja sama dalam pengembangan sumber belajar
Sekope berbasis paket eduwisata adalah :
• Pihak terkait: Pemkot dan Dinas
pariwisata Kota Semarang.
• Output: disetujuinya
pengembangan pusa suber belajar
yang meanfaatkan potensi wisata
alam Sekopek
2017-2018
• Pihak terkait: pengelola Sekopek,
trainer eduwisata, kader eduwisata.
• Output: diketahuinya potensi
pemancingan Sekopek, tercetaknya
kader eduwisata yang profesional.
2016
Pihak terkait: Mass media,
masyarakat.
Output: terpublikasikannya pusat
sumber belajar Sekopek melalui
media cetak maupun media
elektronik serta memberikan
kemanfaatan bagi masyarakat
sekitar.
2022
Pihak terkait: Pakar teknologi
pendidikan (arsitektur pendidikan dan
pakar kurikulum), pakar arsitektur
pembangunan.
Output: terbentuknya pusat sumber
belajar berbasis eduwisata yang telah
diintegrasikan dalam kurikulum
pendidikan dan terbentuknya
kurikulum eduwisata.
2019-2021
8
E. Langkah-langkah Strategis yang Dilakukan
Keberhasilan tercapainya pengembangan sumber belajar Sekopek berbasis
paket eduwisata memerlukan serangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Gagasan
ini akan terimplementasikan dalam waktu 8 tahun dan berkelanjutan. Langkah
stategis yang dilakuakn untuk mewujudkan keberhasilan gagasan ini adalah:
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan
Tahap pertama adalah mengidentifikasi inti masalah terkait kurangnya
pusat sumber belajar di daerah Semarang. Identifikasi kebutuhan dilakukan
dengan mencari infomari sebanyak mungkin dari pengelolaan pemancingan
Sekopek dan kebutuhan dilapangan akan sumber belajar. Kegiatan identifikasi
bermanfaat untuk mengetahui potensi yang masih belum dikembangkan di
pemancingan Sekopek sehingga dapat dimanfaatkan sebagai solusi penyelesaian
masalah pendidikan di daerah Semarang pusat sumber belajar berbasis eduwisata.
2. Pelakasanaan program
Pelaksanaan program adalah dengan menentukan langkah-langkah
berikutnya untuk ketercapaian program, meriputi :
a. Pencetakan kader eduwisata
Kader eduwisata merupakan pihak yang akan menjalankan roda kegiatan
tempat wisata, seperti publikasi wisata dan pelayanan pada saat ada
kunjungan wisata, pemandu pada saat kegiatan pembelajaran. Pencetakan
kader merupakan bentuk persiapan yang dilakukan dengan pemberian
pelatihan/ training kepada calon kader sehingga memiliki keprofesionalan
dalam menjalankan tugas dalam pengelolaan pusat sumber belajar, yang
meliputi pengelolaan fungsi pengembangan sistem instruksional,
pengelolaan, administrasi, produksi, dan layanan.
b. Pengembangan kebijakan pariwisata berbasis eduwisata
Kebijakan pariwisaata berbasis eduwisata merupakan landasan dalam
mengembangkan potensi alam pemancingan Sekopek. Dalam pembuatan
kebijakan ini perlu adanya kerja sama anatar pengelola Sekopek, kader
eduwisata, Pemkot Semarang, Dinas Pariwisata kota Semarang dan
Pihak terkait: guru, peserta didik dan
wisatawan.
Output: pusat sumber belajar Sekopek
menjadi destinasi eduwisata pertama
di Indonesia yang digunakan sebagai
tempat menikmati keindahan alam dan
kegiatan pembelajaran berbasis
discovery learning.
2023
Pihak terkait: Evaluator dari pakar
pendidikan dan pariwisata.
Output: pelaksanaan pengelolaan
pusat sumber belajar dapat
dievaluasi baik sehingga
meningkatkan fungsi pusat sumber
belajar Sekopek.
2024-...
9
beberapa sekolah guna menentukan arah kebijakan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik akan sumber belajar.
c. Pembuatan dan pengembangan kurikulum berbasis eduwisata.
Pembuatan kurikulum berbasis eduwisata harus bersesuaian dengan
kurikulum pendidikan yang berlaku. Kurikulum eduwisata merupakan
landasan yang digunakan oleh pihak pengelola wisata untuk menentukan
paket eduwisata yang ditawarkan. Sehingga pemanfaatan pemancingan
Sekope ini bisa diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran siswa.
d. Pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis discovery learing
Pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis discovery learing
merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang ditawarkan oleh pihak
pengelola wisata kepada pengunjung. Pengembangan kegiatan ini akan
dimasukan ke dalam paket eduwisata.
e. Sosialisai dan Publikasi
Sosialisai dan publikasi dilakukan dengan audiensi, dan melalui
pemanfaatan media masa. Kegiatan audiensi ini dilakukan antara pihak
pengelola dengan masyarakat terkait kehadiran pusat sumber belajar
berbasis eduwisata pemancingan Sekopek, sedangkan dengan melalui
media masa dilakukan dengan pemanfaatan media cetak maupun
elektronik.
f. Pengontrolan berkelanjutan
Pengotrolan bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan wisata. Proses ini
meliputi pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang
ditetapkan) secara sistematis dan kontinyu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program/proyek eduwisata selanjutnya. Tujuannya adalah
memperbaiki efisiensi dan efektivitas program yang dilaksanakan yang
didasarkan pada satuan target dan aktivitas yang direncanakan Sehingga
kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki. Pengontrolan ini juga
merupakan tahapan untuk menemukan ide baru dalam bidang eduwisata
sehingga dapat menyesuaikan perkembangan pendidikan. Kegitan ini
dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, artinya bisa dilakukan setiap
hari bulan da tahunnya. Pihak yang terlibat dalam pengontrolan ini antara
lain pengelola wisata, Kepala Dinaas Pariwisata maupun pihak dari luar.
Pengontrolan dapat berupa kegiatan evaluasi atau monitoring.
KESIMPULAN
Pusat sumber belajar merupakan penentu keberhasilan belajar peserta
didik untuk memahami materi pelajaran. Keterbatasan sumber belajar masih
menjadi masalah utama di dunia pendidikan yang mengakibatkan meningkatnya
kejenuhan belajar peserta didik sehingga tidak tercapainya kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Sektor pariwisata memberikan peluang besar sebagai pusat
10
sumber belajar melalui program eduwisata. Salah satu tempat wisata alam yang
berpotensi untuk dikembangkan sebagai eduwisata adalah pemancingan Sekopek.
Program eduwisata merupakan solusi tepat untuk mengembangkan pusat
sumber belajar yang selama ini menjadi kebutuhan di daerah Semarang. Program
ini menawarkan paket-paket eduwisata yang kegiatannya dikemas dalam kegiatan
pembelajaran discovery learning dan terintegrasikan ke dalam kurikulum
pendidika yang berlaku. Pelaksanaan program ini membutuhkan waktu yang
cukup lama, yaitu sekitar 8 tahun dan berkelanjutan. Tahapan pelaksanaan
program ini antaralain: (1) identifikasi masalah dan kebutuhan, (2) pencetakan
kader eduwisata, (3) pengembangan kebijakan pariwisata berbasis eduwisata, (4)
pembuatan dan pengembangan kurikulum berbasis eduwisata, (5) pengembangan
kegiatan pembelajaran berbasis discovery learing, (6) sosialisai dan publikasi, (7)
pengontrolan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Penerjemah: Yusufhadi Miarso, dkk.
Jakarta: Rajawali berkerja sama dengan Pusat Antar Universitas di
Universitas Terbuka.
Hilmi, Y. A. dan Oom R. 2009. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup:
Belajar dari Pengalaman dan Belajar dari Alam. Seminar Nasional PLH.
Bandung: Jurusan Pendidikan Arsitektur FPTK UPI.
Asnafyah. 2005. Pusat Sumber Belajar dan Peranannnya bagi Lembaga
Pendidikan Tenaga Kerja Kependidikan. Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Vol. II. No. 2.
Dhian Tyas dan Dhona Shahreza. 2013. Pengembangan Indigenous Kuliner
Melalui Kegiatan Wisata; Tantangan dan Peluang. Jurnal Ilmiah Pariwisata
Vo. 18 No. 2 Hal 135-145.
Fikri. M, Hanik, Sutrisno Anggoro dan Indah Susilowati. 2012. Pengelolaan
Wisata Alam Air Panas Canggar di Kota Batu. Jurnal EkosainsVol. IV No.3
Lindberg, K. 2002. Tourismas as a Development Path in The South,
dipresentasikan dalam Conference of Tourism in North/South Perspectives
diselengarakan oleh North/South Coalition and Forum.
Marijan. 2012. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar
Keanekaragaman Tumbuhan bagi Peserta Didik Kelas VII Semester 2
SMP Negeri 5 Wates Kulon Progo. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
Prosiding Semnas Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA.
Purwanti, Novi D dan Retno Mustika Dewi. 2014. Pengaruh Jumlah Kunjungan
Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun
2006-2013. Jurnal Ilmiah
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota dan Dosen Pendamping
1) Ketua pelaksana program
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Temuningsih
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM/NIDN 4401412102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Caimis, 10 Juni 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 083893812181
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instasi SD Negeri 3
Sindangsari
SMP Negeri 1
Banjarsari
SMA Negeri 1
Cisarua
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Penelitian)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
1 Juara 1 Lomba Quick and Smart
Biology
HIMABIO Unnes September 2013
Unnes
2 Juara 2 Lomba Menulis Kisah
Inspiratif
BSC Unnes Oktober 2013
Unnes
3 Juara 3 Lomba Quick and Smart
Biology
HIMA BIO Unnes September 2014
Unnes
12
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
Semarang, 21 Maret 2015
Pengusul
(Temuningsih)
NIM. 4401412102
13
2) Anggota Pelaksana I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Budi Wicaksono
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknologi Pendidikan
4 NIM 1102412090
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 25 September 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 089666026877
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instasi SD Negeri 1
Kebumen
SMP Negeri 3
Kebumen
SMA Negeri 2
Kebumen
Jurusan
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Penelitian)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
1 Juara 1 Lomba Artikel
Persembahan untuk Sahabat
Cap Kaki Tiga 2014
2 Juara 2 Lomba Esay Blog SIGAB
Yogyakarta
2015
3 Juara Surat untuk Adik YAFI 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
14
Semarang, 21 Maret 2015
Pengusul
(Budi Wicaksono)
NIM. 1102412090
15
3) Anggota Pelaksana II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Idha Meiyasa
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 4401412092
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendal, 22 Mei 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 089624793791
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instasi SD Negeri 1
Tampingan-Boja
Kendal
SMP Negeri 16
Semarang
SMA Negeri 1
Semarang
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Penelitian)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
16
Semarang, 21 Maret 2015
Pengusul
(Idha Meiyasa)
NIM. 4401312092
17
4) Anggota Pelaksana III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Flabella Rizkiana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidika IPA
4 NIM 4001413026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 4 Juni 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085640270320
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instasi SD Negeri 2
Kedaleman Wetan
SMP Negeri 1
Puring
SMA Negeri 1
Kebumen
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-200130 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Penelitian)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
18
Semarang, 21 Maret 2015
Pengusul
(Flabella Rizkiana)
NIM. 4001413026
19
4) Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sri Sukaesih, S.Pd, M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Lektor
4 NIDN 0029087903
5 Tempat Tanggal Lahir Gunungkidul, 29 Agustus 1979
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 024 - 8445538/+6281325768034
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Instasi Universitas Negeri
Semarang
Universitas Pendidikan
Indonesia
Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Pendidikan IPA-Biologi
Tahun Masuk-
Lulus
1998-2003 2008-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Penelitian)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional
Biologi
Meningkatkan Motivasi
Siswa dalam Pembelajaran
Biologi Melalui Penerapan
Metode Bermain Peran
(Role Playing) Pada Materi
Ekosistem di Pondok
Modern Selamat Kendal
LPMP, 26 Agustus
2006
2 Seminar Nasional
FMIPA UNY
Penerapan Model
Conceptual Change yang
Diintegrasikan dengan
Alternatif Assesment untuk
Peningkatan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Biologi
Universitas Negeri
Yogyakarta
(UNY), 25 Agustus
2007
3 Seminar Nasional
IPA FMIPA Unnes
Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa dengan Menerapkan
Pembelajaran Berbasis
Praktikum pada Topik
Gedung C7 FIS
Unnes, 16 April
2011
20
Keanekaragaman Hayati
4 Seminar Nasional
FMIPA Unnes
The Implementation of
Scientific Inquiry Learning
Model To Increase The
Critical Thinking Ability
and Activities of The
Students at SMPN 2
Semarang
Unnes, 15
Desember 2012
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
Semarang, 21 Maret 2015
Pengusul
(Sri Sukaesih, S.Pd. M.Pd.)
NIDN. 0029087903
21
Lampiran 2. Susunsn Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/min
ggu)
URAIAN
TUGAS
1 Temuningsih
(4401412102)
Pendidikan
Biologi
Biologi 4
jam/ming
gu
Observasi
sekolah, menulis
proposal
2 Budi
Wicaksono
(1102412090)
Teknologi
Pendidikan
Arsitektur
Pendidikan
4
jam/ming
gu
Merevisi
penulisan
proposal PKM-
GT
3 Idha Meiyasa
(4401312092)
Pendidikan
Biologi
Biologi 4
jam/ming
gu
Melakukan
observasi
lapangan ke
Sekopek
4 Flabela
Rizkiana
(4001413026)
Pendidikan
IPA
IPA 4
jam/ming
gu
Mencari literasi
terkait sumber
informasi
22
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Rektor (024) 850808 Fax (024) 8508082 Purek (024) 8508001
Website: unnes.ac.id E-mail: [email protected]
Surat Pernyataam Ketua Pelaksana
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Temuningsih
NIM : 4401412102
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : FMIPA
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya
dengan judul: PUSAT SUMBER BELAJAR SEKOPEK BERBASIS
EDUWISATA: SOLUSI CERDAS PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI
DAERAH SEMARANG yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat
original dan belum pernah dibiayai lembaga atau sumber lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 21 Maret 2015
Mengetahui Yang Menyatakan
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan
(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si) (Temuningsih)
NIP. 196012171986011001 NIM. 4401412102