12
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: .KP..262..TAHUN..20LL3 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mempertahankan dan memenuhi standar kelaikan operasi peralatan keamanan penerbangan yang digunakan dalam pemeriksaan keamanan, pemantauan keamanan dan penundaan upaya tindakan melawan hukum perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala atau khusus; t b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk dan Tata Cara Pemeriksaan dan Pengujian Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011. 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional; 6. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 260 Tahun 2012 tentang Sertifikat Peralatan Keamanan Penerbangan; l ^.*¥^*l**Ui-W**(*«*»V>i :

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

  • Upload
    ngodien

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR: .KP..262..TAHUN..20LL3

TENTANG

PETUNJUK DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mempertahankan dan memenuhistandar kelaikan operasi peralatan keamanan penerbanganyang digunakan dalam pemeriksaan keamanan, pemantauankeamanan dan penundaan upaya tindakan melawan hukumperlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala ataukhusus;

tb. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk dan Tata CaraPemeriksaan dan Pengujian Kinerja Peralatan KeamananPenerbangan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4956);

2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I KementerianNegara sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 92 Tahun 2011.

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2013tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional;

6. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP.260 Tahun 2012 tentang Sertifikat Peralatan KeamananPenerbangan;

l

^.*¥^*l**Ui-W**(*«*»V>i :

Page 2: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

2

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah peralatan-peralatan yang digunakan

dalam upaya mewujudkan keamanan penerbangan. 2. Peralatan Keamanan Penerbangan adalah peralatan yang digunakan untuk

mengenali atau mendeteksi orang, kendaraan atau barang/bahan yang berpotensi melakukan atau digunakan untuk tindakan melawan hukum dalam penerbangan.

3. Standar Kelaikan Operasi adalah parameter peralatan yang harus dipenuhi oleh peralatan keamanan penerbangan untuk dapat dioperasikan.

4. Parameter Peralatan adalah faktor-faktor dalam suatu sistem peralatan yang menggambarkan kinerja peralatan tersebut.

5. Pengujian adalah kegiatan mengukur pemenuhan standar teknis operasional

peralatan keamanan penerbangan. 6. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap

keandalan kinerja fasilitas keamanan penerbangan. 7. Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah Badan Usaha Bandar

Udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara, dan Badan Hukum yang terkait penebangan yang menggunakan fasilitas keamanan penerbangan.

8. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

10. Direktorat adalah Direktorat Keamanan Penerbangan.

11. Direktur adalah Direktur yang membidangi urusan Keamanan Penerbangan. 12. Kantor Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh

Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan.

13. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

Page 3: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

3

Pasal 2 Pemeriksaan dan pengujian peralatan keamanan penerbangan dilakukan terhadap peralatan : a. mesin x-ray (x-ray machine); b. pendeteksi cairan (liquid detector); c. pendeteksi bahan peledak (explosive detector); d. pendeteksi bahan nuklir, biologi, kimia dan radioaktif (NUBICHERA detector); e. mesin pemindai tubuh (body inspection machine); f. gawang pendeteksi metal (walk through metal detector); g. sistem kamera pemantau (closed circuit television); h. sistem pendeteksi penyusup perimeter (perimeter intruder detection system); i. pendeteksi metal genggam (hand held metal detector); j. sistem pengendali jalan masuk (access control system equipment); k. kendaraan patroli (patroll vehicle); dan l. radio komunikasi keamanan penerbangan (aviation security radio

communication).

Pasal 3

Pemeriksaan dan pengujian peralatan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, untuk mempertahankan keakurasian kinerja.

Pasal 4

(1) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan secara : a. berkala; dan b. khusus.

(2) Pemeriksaan dan pengujian secara berkala sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a, dilaksanakan paling sedikit satu bulan sekali. (3) Pemeriksaan dan pengujian secara khusus sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b, dapat dilaksanakan :

a. secara mendadak apabila dibutuhkan; b. untuk pemenuhan persyaratan standar kelaikan operasional sertifikat

peralatan keamanan penerbangan; c. setelah peralatan selesai perbaikan; d. dalam hal ditemukan indikasi peralatan tidak berfungsi dengan baik; e. ketika peralatan di pindah tempatkan; dan/atau f. atas permintaan penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.

Pasal 5

(1) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dilakukan oleh penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.

Page 4: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

4

(2) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian secara khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dilakukan oleh Direktorat dan Kantor Otoritas Bandar Udara.

Pasal 6

(1) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan dengan menggunakan peralatan antara lain: a. combined test piece; b. object test piece; c. dummy test piece; dan/atau d. explossive sample material.

(2) Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus dicatat dan didokumentasikan dalam kertas kerja.

(3) Format kertas kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Peraturan ini.

Pasal 7

(1) Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) yang dilakukan secara berkala dilaporkan kepada Direktur dan Kepala Kantor setiap bulan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk rekapitulasi

sebagaimana terlampir dalam Lampiran II.

Pasal 8

Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) yang dilakukan secara khusus dilaporkan kepada Direktur Jenderal menggunakan format sebagaimana terlampir dalam Lampiran III.

Pasal 9

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, ketentuan yang mengatur mengenai tata cara pemeriksaan peralatan keamanan penerbangan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/40/II/98 tentang Tata Cara Pemeriksaan Prasarana dan Sarana Penerbangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

Direktur dan Kepala Kantor melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini.

Page 5: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

Pasal 11

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkandi : JAKARTAPada tanggal : 18 JULI 2013

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

Salinan SuratKeputusan ini disampaikan kepada Yth. ;1. Menteri Perhubungan;2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;'4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian

Perhubungan;5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara-7. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;8. Para Kepala Bandar Udara UPT di lingkungan Ditjen Hubud;9. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);10. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);11. Badan Hukum Indonesia penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAI&HUKUM DAN HUMAS

&&

ISRAFULHAYATPembina/ (IV/a)

NIP. 19680616 199403 1 002

Laptop Fauzan/Fauzan/RSKEP Tata Cara Pemeriksaan Fakampen 09072013 Salinan/ F-Peratun Fauzan- Draft q*rp TQf„ rv„- D a „Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan/Salinan/ 19-07-2013 ' ™WUn hauzan- Draft SKEP Tata Cara Pemenksaan dan Pengujian

. .,.'..- .... . .

Page 6: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

LAMPIRAN I PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARANOMOR

TANGGALKP 262 TAHUN 2013

JLS .THT.T ?nn

FORMAT KERTAS KERJA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANANPENERBANGAN

KERTAS KERJA

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

MESIN X-RAY BAGASI (X-RAY BAGGAGE MACHINE)FORMAT NUMBER

FKP-PPB-1

Nama Bandar Udara

Penyelenggara Bandar Udara

Tanggal & Waktu Pemeriksaan

Lokasi Penempatan/Gedung

Merk/Tipe/Nomor Seri

Tahun Instalasi

N PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

Parameter Kelaikan Peralatan

Kinerja Pendeteksian

LEMBARKE1DARI4

Posisi optimum penempatan CTP Kanan Tengah Kiri

1.1

1.2

»/

\

s

a s

R^

TEST 1a

TEST 2

4.7 mm 7.9 mm 11.1

5/16"

TEST 1b

Wired resolution

-> Lihat Test la dan tandai " V" padabagian yang terdeteksi (Minimaldapat mendeteksi kabel terbukasampai dengan kabel dengan

ketebalan 33 SWG / 30 AWG).

Useful penetration

-> Lihat Test lb dan tandai " V" padabagian yang terdeteksi (Minimaldapat mendeteksi kabel ketebalan

25 SWG yang tertutup aluminiumpada ketebalan 5/16" atau 24AWG pada ketebalan 7,9 mm.

TEST 3

^ $e s a

1.5 mm gaps

& ?3 ^

2.0 mm gaps

nnn

TJTJI]£UQ

D

D1.0 mm gaps

nnnn mru

•TEST 4 TEST 5

Terdeteksi

Terdeteksi

Page 7: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 2 DARI 4

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

STANDAR

KELAIKAN

OPERASI

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

1.3 Material discrimination (Organic

material & Inorganic material)

� Lihat Test 2 dan tandai “ √ ”

apabila dapat membedakan

garam dan gula.

� Pastikan juga kesesuaian warna

dasar hasil pendeteksian untuk

setiap tesnya :

a. Benda organic gula berwarna

orange.

b. Benda inorganic logam

berwarna biru, aluminium dan

garam berwarna hijau.

Terdeteksi

1.4 Simple penetration

� lihat Test 3 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat menembus baja ketebalan

14 mm dan dapat mendeteksi

timah yang terdapat di

bawahnya).

Terdeteksi

1.5 Spatial resolution (Horizontal &

vertical differentiation)

� lihat Test 4 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat dengan jelas menampilkan

garis horisontal dan vertikal

secara terpisah dengan gap 1.5

mm).

Terdeteksi

1.6 Thin metal imaging

� lihat Test 5 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat mendeteksi dan

membedakan lempengan logam

tipis setebal 0,10 mm).

Terdeteksi

2. Grey level differentiation

� Pastikan image B/W dari suatu

benda dapat ditampilkan

dengan tingkatan yang berbeda

dari putih hingga hitam

berdasarkan tingkatan densitas

(ketebalan) dari suatu benda.

� Benda dengan densitas tinggi

(baja, timah, dll.) akan

ditampilkan lebih gelap

/berwarna hitam pekat.

� Benda dengan densitas rendah

(kertas, kain, dll.) akan

ditampilkan lebih cerah /

berwarna putih cerah.

Berfungsi

Page 8: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 3 DARI 4

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

STANDAR

KELAIKAN

OPERASI

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

3. Kualitas tampilan gambar

- Brightness / contrast /

sharpness monitor Colour &

B/W.

- Dapat menampilkan hasil

pendeteksian dengan jelas

(Contoh antara lain : gambar

tidak blur / buram, dll.).

Berfungsi

4. Fungsi tombol pengendali dan papan

tuts

- Key on/off switch (power

on/off button

- Emergency stop

- Mouse roller/mouse pad

- Tuts key / keyboard

- FORWARD & REVERSE

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

5. Kondisi conveyor belt

� Tidak robek.

� Center deviation.

� Speed (mengacu pada technical

book)

Baik

6. Kondisi lead curtain

� Tidak robek.

� Tertutup rapat.

� Hentikan pengujian bila lead

curtain rusak/robek/tidak

tertutup rapat.

Baik

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN KONDISI NORMAL

JAWABAN KETERANGAN

YA TIDAK

B. Parameter pendukung

1. Buku Manual Peralatan (sesuai

merek dan tipe peralatan)

Tersedia

2. Pemeriksaan Fisik

2.1 Housing Panel

� Hentikan pengujian bila housing

panel tidak tertutup rapat

Tertutup rapat &

tidak cacat

2.2 Safety rollers at input and output Dapat diangkat

dan digerakkan

2.3 Instalasi kabel Baik & Rapi

3. Pemeriksaan Supply Voltage

3.1. Main Voltage (mengacu pada

technical book)

Sesuai

4. Pemeriksaan Functional Test

4.1 Organic & inorganic Berfungsi

4.2 Organic & Inorganic stripping Berfungsi

4.3 Zoom-in/zoom-out Berfungsi

4.4 Black and white image Berfungsi

4.5 Image density/high resolution Berfungsi

4.6 Automatic detection/operator assist

(if applicable)

Berfungsi

4.7 Threat image projection (TIP)

Berfungsi

Page 9: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 4 DARI 4

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN KONDISI NORMAL

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

5. Pemeriksaan Functional Indicator

5.1. Lampu Indicator generating X-Ray Menyala

5.2. Lampu indicator supply voltage Menyala

6. Monitor

6.1 Colour Berfungsi

6.2 B/W (if applicable) Berfungsi

7. UPS Unit

7.1 Respond time back up supply (Max. 3

Detik)

Terpenuhi

7.2 Kapasitas catu daya battery (Min. 15

Menit)

Terpenuhi

KESIMPULAN :

1. STANDAR KELAIKAN OPERASI PERALATAN : LAIK / TIDAK LAIK

2. CATATAN :

3. SARAN :

PETUGAS PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA :

1. ............................................................ .....................................

NIP. ....................................................

2. ............................................................ .....................................

NIP. ....................................................

3. ............................................................ .....................................

NIP. ....................................................

Page 10: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

KERTAS KERJA

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

MESIN X-RAY CABIN (X-RAY CABIN MACHINE)

FORMAT NUMBER

FKP – PPB - 2

LEMBAR KE 1 DARI 4

Nama Bandar Udara :

Penyelenggara Bandar Udara :

Tanggal & Waktu Pemeriksaan :

Lokasi Penempatan/Gedung :

Merk/Tipe/Nomor Seri :

Tahun Instalasi :

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

STANDAR

KELAIKAN

OPERASI

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

A. Parameter Kelaikan Peralatan

1. Kinerja Pendeteksian

Posisi optimum penempatan CTP Kanan Tengah Kiri

1.1 Wired resolution

� Lihat Test 1a dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat mendeteksi kabel terbuka

sampai dengan kabel dengan

ketebalan 33 SWG / 30 AWG).

Terdeteksi

1.2 Useful penetration

� Lihat Test 1b dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat mendeteksi kabel ketebalan

25 SWG yang tertutup aluminium

pada ketebalan 5/16” atau 24

AWG pada ketebalan 7,9 mm.

Terdeteksi

1.3 Material discrimination (Organic

material & Inorganic material)

� Lihat Test 2 dan tandai “ √ ”

apabila dapat membedakan

garam dan gula.

Terdeteksi

Page 11: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

FKP – PPB - 2 LEMBAR KE 2 DARI 4

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

STANDAR

KELAIKAN

OPERASI

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

� Pastikan juga kesesuaian warna

dasar hasil pendeteksian untuk

setiap tesnya :

a. Benda organic gula berwarna

orange.

b. Benda inorganic logam

berwarna biru, aluminium

dan garam berwarna hijau.

1.4 Simple penetration

� lihat Test 3 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat menembus baja ketebalan

14 mm dan dapat mendeteksi

timah yang terdapat di

bawahnya).

Terdeteksi

1.5 Spatial resolution (Horizontal &

vertical differentiation)

� lihat Test 4 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat dengan jelas menampilkan

garis horisontal dan vertikal

secara terpisah dengan gap 1.5

mm).

Terdeteksi

1.6 Thin metal imaging

� lihat Test 5 dan tandai “ √ ” pada

bagian yang terdeteksi (Minimal

dapat mendeteksi dan

membedakan lempengan logam

tipis setebal 0,10 mm).

Terdeteksi

2. Grey level differentiation

� Pastikan image B/W dari suatu

benda dapat ditampilkan

dengan tingkatan yang berbeda

dari putih hingga hitam

berdasarkan tingkatan densitas

(ketebalan) dari suatu benda.

� Benda dengan densitas tinggi

(baja, timah, dll.) akan

ditampilkan lebih gelap

/berwarna hitam pekat.

� Benda dengan densitas rendah

(kertas, kain, dll.) akan

ditampilkan lebih cerah /

berwarna putih cerah.

Berfungsi

3. Kualitas tampilan gambar

- Brightness / contrast /

sharpness monitor Colour &

B/W.

- Dapat menampilkan hasil

pendeteksian dengan jelas

(Contoh antara lain : gambar

tidak blur / buram, dll.).

Berfungsi

Page 12: TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA …gloopic.net/uploads/doc/skep/KP_262_Tahun_2013_tentang_PETUNJU… · g. sistem kamera pemantau ( closed circuit television ); h. sistem pendeteksi

FKP – PPB - 2 LEMBAR KE 3 DARI 4

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

STANDAR

KELAIKAN

OPERASI

JAWABAN

KETERANGAN YA TIDAK

4. Fungsi tombol pengendali dan papan

tuts

- Key on/off switch (power

on/off button

- Emergency stop

- Mouse roller/mouse pad

- Tuts key / keyboard

- FORWARD & REVERSE

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

5. Kondisi conveyor belt

� Tidak robek.

� Center deviation.

� Speed (mengacu pada technical

book)

Baik

6. Kondisi lead curtain

� Tidak robek.

� Tertutup rapat.

� Hentikan pengujian bila lead

curtain rusak/robek/tidak

tertutup rapat.

Baik

NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN KONDISI NORMAL

JAWABAN KETERANGAN

YA TIDAK

B. Parameter pendukung

1. Buku Manual Peralatan (sesuai

merek dan tipe peralatan)

Tersedia

2. Pemeriksaan Fisik

2.1 Housing Panel

� Hentikan pengujian bila housing

panel tidak tertutup rapat.

Tertutup rapat &

tidak cacat

2.2 Safety rollers at input and output Dapat diangkat

dan digerakkan

2.3 Instalasi kabel Baik & Rapi

3. Pemeriksaan Supply Voltage

3.1. Main Voltage (mengacu pada

technical book)

Sesuai

4. Pemeriksaan Functional Test

4.1 Organic & inorganic Berfungsi

4.2 Organic & Inorganic stripping Berfungsi

4.3 Zoom-in/zoom-out Berfungsi

4.4 Black and white image Berfungsi

4.5 Image density/high resolution Berfungsi

4.6 Automatic detection/operator assist

(if applicable)

Berfungsi

4.7 Threat image projection (TIP) Berfungsi

5. Pemeriksaan Functional Indicator

5.1. Lampu Indicator generating X-Ray Menyala

5.2. Lampu indicator supply voltage Menyala

6. Monitor

6.1 Colour

Berfungsi

6.2 B/W (if applicable)

Berfungsi