2
Menyuplik dari Catatan opa Yos mengenai cara menurunkan pH ada air nutrisi dan ditambahi sedikit saja... Ada banyak alternatif zat kimia yang bisa digunakan untuk menurunkan pH, yaitu di antaranya, H2SO4 (asam sulfat), H3PO4 (asam posfat), HNO3 (asam nitrat), HCl (asam klorida)dan CH3COOH (asam cuka). Yg mana yg paling tepat? Yuk, kita bahas.. Asam sulfat bisa diperoleh dari beli air aki (accu zuur) botol warna merah. Kalo ga salah kadarnya 30%. Ini masih lumayan tinggi. Hati-hati menanganinya, sedikitnya bikin gatal bahkan bisa bikin bolong baju. Dengan asam sulfat selain menurunkan pH juga dapat memberikan unsur S (sulfur) untuk tanaman. Sulfur berguna untuk proses pembentukan protein, menunjang pertumbuhan vegetatif. Secara umum, semua jenis tanaman baik sayuran atau buah memerlukannya. Kalo pada sayuran daun, semakin tinggi sulfur akan memberi efek harum pada saat ditumis. Asam posfat, biasanya ini kandungan yg ada pada produk “pH down” yg biasa dijual toko saprodi hidroponik. Kadarnya biasanya 10%, sudah dalam kadar yg lebih ramah di tangan. Selain menurunkan pH juga dapat memberi tambahan unsur P (posfor) yang berguna untuk menunjang pertumbuhan generatif sayuran buah. Jadi, kalo lagi nanem sayuran buah seperti tomat, melon, dll..cucok nih. Asam nitrat, ini yg opa Yos pakai di kebunnya. bertindak cepat, dengan mengaduk asal-asalan, larutan sudah teraduk rata. Tetapi ... ada bahaya mengancam! Karyawan sering ingin mengintip ke dalam jeriken asam nitrat, untuk mengetahui tinggal berapakah asam nitrat yang berada di dalamnya. Asam nitrat menghasilkan asap/uap, yang bila menyentuh mata, menyebabkan kebutaan. Solusinya : Encerkan ! Buatlah 1 : 9, misalnya 100 ml asam nitrat pekat + 900 ml air bersih = larutan asam nitrat 10 %, yang tidak sebegitu galak lagi, paling-paling baju bolong kalau kecipratan dan kulit melepuh bila ketetesan…parah juga ya. Memberi tambahan unsure N (nitrogen) dalam bentuk nitrat yang tentu saja diperlukan oleh semua jenis tanaman baik pada fase vegetative maupun generative. Berikutnya HCl alias asam klorida. Murah meriah. Tapi..efeknya akan ada tambahan ion Cl- (klorin) pada larutan nutrisi yang mana unsur itu

Tentang PH Air Nutrisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cara menurunkan pH air nutrisi hidroponik

Citation preview

Page 1: Tentang PH Air Nutrisi

Menyuplik dari Catatan opa Yos mengenai cara menurunkan pH ada air nutrisi dan ditambahi sedikit saja...

Ada banyak alternatif zat kimia yang bisa digunakan untuk menurunkan pH, yaitu di antaranya, H2SO4 (asam sulfat), H3PO4 (asam posfat), HNO3 (asam nitrat), HCl (asam klorida)dan CH3COOH (asam cuka). Yg mana yg paling tepat? Yuk, kita bahas..

Asam sulfat bisa diperoleh dari beli air aki (accu zuur) botol warna merah. Kalo ga salah kadarnya 30%. Ini masih lumayan tinggi. Hati-hati menanganinya, sedikitnya bikin gatal bahkan bisa bikin bolong baju. Dengan asam sulfat selain menurunkan pH juga dapat memberikan unsur S (sulfur) untuk tanaman. Sulfur berguna untuk proses pembentukan protein, menunjang pertumbuhan vegetatif. Secara umum, semua jenis tanaman baik sayuran atau buah memerlukannya. Kalo pada sayuran daun, semakin tinggi sulfur akan memberi efek harum pada saat ditumis.

Asam posfat, biasanya ini kandungan yg ada pada produk “pH down” yg biasa dijual toko saprodi hidroponik. Kadarnya biasanya 10%, sudah dalam kadar yg lebih ramah di tangan. Selain menurunkan pH juga dapat memberi tambahan unsur P (posfor) yang berguna untuk menunjang pertumbuhan generatif sayuran buah. Jadi, kalo lagi nanem sayuran buah seperti tomat, melon, dll..cucok nih.

Asam nitrat, ini yg opa Yos pakai di kebunnya. bertindak cepat, dengan mengaduk asal-asalan, larutan sudah teraduk rata. Tetapi ... ada bahaya mengancam! Karyawan sering ingin mengintip ke dalam jeriken asam nitrat, untuk mengetahui tinggal berapakah asam nitrat yang berada di dalamnya. Asam nitrat menghasilkan asap/uap, yang bila menyentuh mata, menyebabkan kebutaan. Solusinya : Encerkan ! Buatlah 1 : 9, misalnya 100 ml asam nitrat pekat + 900 ml air bersih = larutan asam nitrat 10 %, yang tidak sebegitu galak lagi, paling-paling baju bolong kalau kecipratan dan kulit melepuh bila ketetesan…parah juga ya. Memberi tambahan unsure N (nitrogen) dalam bentuk nitrat yang tentu saja diperlukan oleh semua jenis tanaman baik pada fase vegetative maupun generative.

Berikutnya HCl alias asam klorida. Murah meriah. Tapi..efeknya akan ada tambahan ion Cl- (klorin) pada larutan nutrisi yang mana unsur itu tidak begitu banyak diperlukan oleh tanaman bahkan lebih cenderung merugikan yaitu merusak rumah-tangga-air sel dan jaringan.

Asam cuka atau asam asetat adalah jenis asam lemah. Mudah didapat, tinggal lihat di dapur atau minta ke tukang bakso. Mungkin perlu beberapa tetes untuk sampai di pH yang diinginkan. Karena sifatnya yg asam lemah maka kestabilannya kurang baik. Pada beberapa waktu CH3COOH akan terurai menjadi CO2 dan H2O sehingga menaikkan pH kembali. Selain itu, penggunaannya tidak memberi efek tambahan untuk tanaman.

Demikian, sekilas info. Semoga bermanfaat.

Dari Kosambi, saya Purnama melaporkan untuk AHiK. #mariberhidroponik