12
Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY Sie-Pend MYSTERY 2012 DEPARTMENT OF BIOCHEMISTRY MYSTERY Di Susun Oleh : Cindy Lidia Siska Fawaid Akbar Andyani Pratiwi Irene Olivia Salim Anis Komala FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014 KARBOHIDRAT Haloo ^.^ Pertama, kita mulai belajar biokimianya dari karbohidrat ya :) Biokimia ini banyak gambar-gambar yang rumit, tapi tetap harus semangat! Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan. Sumber karbohidrat ini dapat berasal dari: Sebagian besar dari kalori (60 %) terdapat dalam padi-padian, akar umbi dan sayuran dalam bentuk kanji nabati amilopektin dan amilosa. Buah-buahan, madu dan sayuran mengandung glukosa dan fruktosa. Sedangkan makanan yang berasal dari hewan contohnya daging dan ikan mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil. Itu yang ada di slide, selain itu juga ada susu yang mengandung laktosa. Makanan-makanan itu kalau dilihat dari struktur kimia nya seperti ini:

Tentir Biokimia Gastrointestinal 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OK

Citation preview

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    DEPARTMENT OF BIOCHEMISTRY MYSTERY

    Di Susun Oleh :

    Cindy Lidia

    Siska

    Fawaid Akbar

    Andyani Pratiwi

    Irene Olivia Salim

    Anis Komala

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK 2014

    KARBOHIDRAT

    Haloo ^.^ Pertama, kita mulai belajar biokimianya dari karbohidrat ya :) Biokimia ini banyak gambar-gambar yang rumit, tapi tetap harus semangat! Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan. Sumber karbohidrat ini dapat berasal dari:

    Sebagian besar dari kalori (60 %) terdapat dalam padi-padian, akar umbi dan sayuran dalam bentuk kanji nabati amilopektin dan amilosa.

    Buah-buahan, madu dan sayuran mengandung glukosa dan fruktosa.

    Sedangkan makanan yang berasal dari hewan contohnya daging dan ikan mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil.

    Itu yang ada di slide, selain itu juga ada susu yang mengandung laktosa. Makanan-makanan itu kalau dilihat dari struktur kimia nya seperti ini:

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Nah, itu sedikit perkenalan dari karbohidrat. Selanjutnya, kita belajar gimana caranya karbohidrat ini dicerna di dalam tubuh kita. MULUT Dalam saluran cerna, polisakarida dan disakarida dalam makanan diubah menjadi monosakarida oleh enzim (glikosidase) yang menghidrolisis ikatan glikosidat antara gula-gula. Perubahan kanji (amilopektin dan amilosa) menjadi glukosa berawal di dalam mulut. Kelenjar liur (glandula salivarius) mensekresikan sekitar 1 liter cairan per hari yang mengandung musin liur dan amilase- liur. Musin liur adalah suatu glikoprotein licin yang penting untuk melumas (lubrikasi) dan menyebarkan (disersi) polisakarida. Amilase- secara acak menghidrolisis ikatan -1,4 internal antara residu glukosil dalam amilopektin, amilosa, dan glikogen, mengubah polisakarida yang berukuran besar menjadi polisakarida yang lebih kecil yang disebut dekstrin. Amilase- bekerja pada ikatan internal di tempat yang terpencar-pencar dalam rantai polisakarida. Karena alasan ini, amilase- disebut suatu endoglikosidase. Sebaliknya, eksoglikosidase bekerja secara berurutan dari satu ujung pada rantai karbohidrat. Hasil pencernaan di mulut ini menghasilkan polisakarida, oligosakarida dan disakarida. LAMBUNG Makanan bergerak dari mulut melalui esofagus masuk ke dalam lambung, tempat kerja amilase- dihentikan oleh pH asam, yang menyebabkan denaturasi enzim. DUODENUM Proses pencernaan berlanjut sewaktu makanan berpindah dari lambung ke dalam bagian atas usus halus (duodenum). Sekresi pankreas eksokrin (sekitar 1,5 liter per hari) mengandung ion bikarbonat (HCO3

    -) yang menetralkan asam (HCl) dari lambung. Sekresi tersebut juga mengandung amilase- pankreas yang terus menghidrolisis ikatan -1,4 dalam kanji. Produk proses pencernaan pada tahap ini adalah disakarida yang mengandung unit glikosil yang dihubungkan dengan ikatan -1,4 (maltosa)

    dan ikatan -1,6 (isomaltosa) dan oligosakarida (limit dekstrin) yang mengandung 3-8 residu glukosil, termasuk ikatan cabang -1,6. Amilase- ini tidak bisa memecah ikatan 1,6 glikosidik. Di bawah ini adalah gambaran hasil kerjanya amilase- liur dan pankreas. Dari polisakarida yang panjang dipecah menjadi maltosa, isomaltosa dan oligosakarida (ada pula oligosakarida yang mengandung ikatan -1,6).

    MEMBRAN BRUSH-BORDER USUS APerubahan disakarida dan oligosakarida dalam makanan yang terbentuk dari kanji menjadi monosakarida dilakukan oleh glikosidase di membran brush-border sel absorptif dalam vili usus. Glikosidase (enzim yang menghidrolisis ikatan glikosidat) terdapat sebagai empat kompleks glikoprotein besar yang menonjol dari membran tersebut ke lumen usus: kompleks sukrase-isomaltase, kompleks glukoamilase, kompleks laktase atau B-glikosidase dan trehalase. Semua kopleks utama memiliki lebih dari

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    satu jenis substrat atau aktivitas. Hasil pencernaan akhir ini adalah monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa).

    KOMPLEKS SITUS

    KATALITIK

    AKTIVITAS

    -

    glukoamilase

    -Glukosidase Memecah ikatan -1,4 glikosidik antara

    unit glukosil, dimulai dari ujung ekor

    (ujung yang tidak mereduksi) rantai.

    Enzim ini merupakan salah satu

    eksoglukosidase. Substrat yang dipecah

    adalah amilase, amilopektin, glikogen

    dan maltosa

    -Glukosidase Sama seperti di atas, tetapi dengan

    sedikit perbedaan spesifitas dan afinitas

    dari substrat

    Sukrase-

    Isomaltase

    Sukrase-

    Maltase

    Memecah sukrosa, maltosa dan

    maltotriosa

    Isomaltase-

    Maltase

    Memecah ikatan -1,6 pada beberapa

    limit dekstrin, dan juga ikatan -1,4

    pada maltosa dan maltotriosa

    -Glikosidase Glukosil-

    ceramidase

    (Phlorizin

    hydrolase)

    Memeccah ikatan -glikosidik antara

    glukosa atau galaktosa dan residu

    hidrofobik, seperti glycolipid

    glucosylceramide dan

    galactosylceramide

    Laktase Memecah ikatan -1,4 antara glukosa

    dan galaktosa. Pada beberapa kasus

    tertentu, juga memecah ikatan -1,4 di

    antara beberapa disakarida selulosa

    Trehalase Trehalase Memecah ikatan antara trehalosa, yang

    terdiri dari dua unit glukosil yang

    dihubungkan oleh -1,1 melalui karbon

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    anomerik

    KUIS!!!!

    JAWABAN Ikatan (1) dan (3) mula-mula akan dihidrolisis oleh glukoamilase. Ikatan (2) akan memerlukan isomaltase. Ikatan (4) dan (5) kemudian dapat dihidrolisis oleh kompleks sukkrase-isomaltase, atau oleh kompleks glukoamilase, yang semuanya mengubah maltotriosa dan maltosa menjadi glukosa.

    MEKANISME ABSORPSI MONOSAKARIDA

    Transporter dependen-Na+ dan fasilitatif dalam sel epitel usus. Glukosa dan fruktosa dipindahkan oleh transporter glukosa fasilitatif di sisi luminal dan serosal sel absorptif dengan bantuan GLUT-1 dan GLUT-5. Glukosa dan galaktosa dipindahkan oleh kotransporter glukosa dependen-Na+ hanya pada sisi luminal (mukosal) sel absorptif.

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Gambar di bawah ini merupakan rangkuman dari seluruh perjalanan pencernaan karbohidrat tadi.

    Di slide dijelaskan ada dua kelainan pada pencernaan, yaitu diare dan intoleransi laktosa.

    Diare : kekurangan salah satu hasil pencernaan, absorbsi air tidak baik

    Intoleransi laktosa : - Nonpersistent atau persistent lactase - Cedera intestinal

    INTOLERANSI LAKTOSA

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Salah satu kelainan yang sering ditemukan adalah intoleransi terhadap laktosa, diakibatkan oleh defisiensi laktase pada tubuh penderita. Sebagian besar anak-anak di bawah umur 4 tahun memiliki laktase yang adekuat, namun seiring bertambahnya umur jumlah laktase ini bisa berkurang. Saat orang dengan defisiensi laktase mengonsumsi asupan kaya laktosa seperti susu atau produk-produk dairy lain, laktosa yang tidak dapat dicerna akan tetap berada di lumen dan memiliki beberapa konsekuensi. Pertama, bakteri yang ada pada usus besar memiliki kemampuan untuk memecah laktosa. Bakteri ini menyerang laktosa sebagai sumber energi dan menyebabkan produksi gas dan asam laktat. Kedua, akumulasi laktosa akan menyebabkan gradien osmotik dan akan menarik air ke lumen usus. Kedua hal ini akan menyebabkan penggembungan perut (yang dapat memperlaju gerak peristaltik dan berujung pada malabsopsi) dan diare. Pada anak-anak defisiensi laktosa bahkan dapat berujung pada malnutrisi. SERAT DALAM MAKANAN Serat dalam makanan adalah bagian dari makanan yang tidak dicerna secara enzimatis oleh enzim pencernaan manusia sehingga tidak secara langsung berfungsi sebagai sumber gizi. Terdapat lima kategori utama yaitu selulosa, hemimselulosa, pektin, musilago dan getah (gum) serta lignin (yang bukan merupakan karbohidrat tetapi polimer fenilpropana). Walaupun enzim manusia tidak dapat mencerna serat, flora bakteri normal dalam usus manusia dapat menguraikan serat makanan yang lebih dapat larut, membebaskan produk tersebut ke dalam lumen usus. Hasil akhir metabolisme bakteri adalah CO2, H2O, H2, metana dan asam lemak rantai pendek (asetat, propionat dan butirat). Sebagian dari asam lemak ini mungkin diserap dan digunakan oleh sel epitel usus dan sebagian mungkin berpindah ke hati melalui vena porta hepatika.

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Nama Umum Senyawa Sumber Makanan

    Serat Tidak Larut Air

    Selulosa Polisakarida yang terdiri atas residu glukosil dengan ikatan -1,4

    Wortel, apel, paprika hijau, mentimun dengan kulit brokoli, kacang polong, kubis

    Hemiselulosa Polimer arabinoxylan atau galactomannan

    Akar lobak merah, gandum utuh

    Lignin Derivat phenylpropana yang polimerik dan non-karbohidrat

    Lobak, stroberi

    Serat Larut Air

    Substansi Pectic Galatouranan, arabinoglactan, -gluca, arabinoxylan

    Apel, labu, siam, jeruk

    Getah Galactomannan, arabinogalactan

    Bubur gandum, bunga kol kubis, wortel, kentang, stroberi

    Musilago Galactan bercabang dan sudah disubstitusi

    Biji rami, biji mustard

    LEMAK Lemak adalah suatu golongan senyawa heterogenus yang larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform dan aseton (Suwono, 1995). Lemak adalah suatu golongan senyawa tersendiri yang seringkali bergabung dengan golongan senyawa lain seperti karbohidrat dan protein dengan nama glikolipid dan glikoprotein (Martoharsono dan Mulyono, 1976). Fungsi Lemak Fungsi utama asam lemak essensial adalah sebagai prekursor pada sintesa prostaglandin. Lemak merupakan pelindung alatalat tubuh yang lunak dan melindungi tubuh dari suhu yang rendah (Martoharsono dan Mulyono, 1976). Fungsi utama lemak pada semua jenis sel berakar dari kemampuannya membentuk membran yang berbentuk seperti lembaran sebagai media penyimpanan energi yang efisien (Stansfield et al., 2003). Lemak mengabsorpsi karotin dan membantu penyerapan kalsium. Penelitian juga membuktikan bahwa total energi yang dibutuhkan dalam ransum menurun jika kandungan lemaknya tidak rendah (McDonald et al., 1973). Lemak merupakan cadangan energi untuk pengaturan dan produksi nutrient tubuh, membawa vitamin yang larut dalam lemak dan sebagai integral konstituen pada membran sel pada transport aktif (Pond et al., 1995). Proses Pencernaan Lemak Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Secara ringkas, pencernaan lemak berjalan sebagai berikut :

    Lipase Lemak (Trigliserida) ----------------------> Digliserida + asam lemak (1)

    Cairan empedu

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Lipase

    Digliserida ------------------------> Monogliserida + asam lemak (3) Cairan empedu

    40% Trigliserida pada makanan akan dihidrolisis hanya sampai monogliserida, sisanya dihidrolisis sempurna menjadi asam lemak + glicerol. Asam lemak dan monogliserida, yang diserap di dalam sel-sel villus akan disusun menjadi tetesan lemak, ini terjadi dalam RE yang halus dari sel-sel tersebut. Tetesan lemak kemudian akan dikeluar-kan melalui eksositosis ke dalam bagian dalam vilus, Tetesan lemak kemudian akan masuk ke anyaman kapiler dalam saluran lakteal yang merupakan bagian dari sistem limfatik, yg memiliki dinding lebih porus. Tetesan-tetesan lemak sewaktu ada di dalam saluran lakteal akan diedarkan dengan lambat melalui sistem limfatik sampai berhubungan dengan sistem sirkulasi darah. Lemak yang masuk dalam pembuluh darah dan hati akan digunakan dalam metabolisme atau disimpan. Lipid tidak larut dalam darah sehingga perlu dibentuk transport khusus. Asam lemak bebas ditransport dalam bentuk berikatan dengan albumin. TAG dan kolesterol ditransport dalam bentuk partikel bersama dengan protein yang disebut lipoprotein. Dalam bentuk lipoprotein, kolesterol, dan lipid lainnya ditransport ke jaringan. Lipid digunakan yaitu dioksidasi, disimpan, atau untuk proses sintesis. Terdapat 4 jalur transport lipid, yaitu: (1) asam lemak dari jaringan adiposa ke jaringan lain (dengan albumin); (2) lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron); (3) lipid yang disintesis dalam tubuh (endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL, LDL); (4) reverse transport kolesterol dari jaringan ekstrahepatik ke hati untuk diekskresikan melalui empedu (HDLKilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan karena kaya akan TAG. Kilomikron disintesis dalam sel epitel usus halus, mengangkut lipid dalam makanan yang diabsorpsi dari usus ke pembuluh limfe, selanjutnya ke sirkulasi darah. 80-

    90% TAG dalam kilomikron diambil jaringan dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL) di sel endotel kapiler jaringan. Setelah kehilangan TAG kilomikron menjadi kilomikron remnant yang kaya kolesterol kemudian mengikat pada reseptor di hati mengadakan endositosis, degradasi oleh lisosom menjadi komponen-komponennya. Emulsifikasi Lemak Emulsifikasi lipid yang ada dalam kime berair terjadi dalam duodenum dimana lipid berinteraksi dengan empedu. Bagian empedu yang menyebabkan emulsifikasi adalah asam empedu terkonjugasi, fosfatidilkolin dan kolesterol. Emulsifikasi berguna untuk memasukkan lipid makanan yang sukar larut ke dalam misel campuran (tersusun atas lebih dari satu senyawa). Misel campuran memberikan lingkungan non polar yang sangat sesuai bagi trigliserid dan ester kolesterol di dalam celah struktur miselar dan dengan cara ini berfungsi untuk menghamburkan lipid (Montgomery et al., 1993). Makanan yang mengandung lemak meninggalkan lambung dan masuk ke dalam usus halus, untuk menjalani emulsifikasi (tersuspensi dalam partikel-partikel halus dalam lingkungan air) oleh garam-garam empedu. Garam-garam empedu merupakan senyawa amfifatik (mengandung komponen hidrofobik dan hidrofilik), yang di sintesis di hati dan disekrisikan melalui kandung empedu ke dalam lumen usus (Almatsier, 2003). Enzim Pencerna Lemak Enizim pencerna lemak dihasilkan oleh pancreas eksokrin dan disekresi ke dalam duodenum (Montgomery et al., 1993). Lemak (trigliserida) dapat dihidrolisis oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas (steapsin) menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Hidrolisa dapat berlangsung pada pH 7,5-8,5 dan suhu antara 36-40 C. Pencernaan lemak terjadi apabila lemak dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol, semakin banyak asam lemak yang dibebaskan, maka semakin banyak larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisir kadar asam lambung (Sumardjo, 2008).

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Lipase pankreas mengkatalisis sebagian hidrolisis trigliserid yang mengandung asam lemak berantai panjang. Lipase bekerja pada persinggungan perhubungan natara air dan molekul trigliserid, dan absorpsi interfasial enzim merupakan langkah penting dalam proses katalisis. Enzim esterase kolesterol menghidrolisis ester kolesterol. Enzim fosfolipase A2 mencerna fosfogliserid dalam makanan (Montgomery et al., 1993). Pencernaan senyawa-senyawa triasilgliserol dimulai di dalam usus halus, kedalam organ inilah zimogen prolipase dikeluarkan oleh pankreas, di dalam usus halus tersebut, zimogen kemudian diubah menjadi lipase yang aktif, yang dengan adanya garam-garam empedu dan protein khusus yang disebut kolipase mengikat tetesan-tetesan senyawa triasil gliserol dan mengkatalisis pemindahan hidrolitik satu atau dua residu asam lemak bagian luar sehingga dihasilkan suatu campuran asam-asam lemak bebas (sebagai senyawa sabun dengan Na+ atau K+) dan senyawa 2-monoasilgliserol. Sebagian kecil dari senyawa triasil gliserol masih ada yang tetap tidak dihirolsis. Senyawa sabun asam lemak dan senyawa asil gliserol yang tidak terpecahkan diemulsifikasi menjadi bentuk butir-butir halus oleh peristaltik, yaitu suatu gerakkan mengaduk pada usus, dibantu oleh garam-garam empedu dan monoasil gliserol, yang merupakan molekul-molekul amfipatik dan memberikan efek detergen (Lehninger, 1994).

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    PROTEIN

    Protein yang terdapat dalam makanan adalah sumber utama untuk fiksasi nitrogen pada hewan tingkat tinggi. Dalam pencernaan, protein dihidrolisis oleh serangkaian enzim hidrolitik dalam perut dan usus halus menjadi peptida dan asam amino, yang diserap dari lumen dalam traktus gastrointestinal. Enzim dikenal secara kolektif sebagai enzim proteolitik atau protease, dan termasuk kelompok enzim yang disebut hidrolase. Semua enzim proteolitik mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida : R CO NH R + H2O R COO

    - + NH3+ - R

    Enzim proteolitik disekresikan di dalam getah lambung atau oleh pankreas sebagai prekursor tak aktif yang disebut zimogen, yang diaktivasi oleh pembelahan yang memungkinkan terjadinya perubahan konformasi dan pembentukan suatu tapak aktif fungsional (Kuchel, 2006). Dalam penyakit pankreatitis yang adakalanya mengikuti serangan penyakit gondok, enzim-enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh pankreas teraktivasi terlalu dini dan mencerna sel pankreas. Pepsinogen merupakan zimogen yang lain ( semua zimogen diawali dengan pro- atau diakhiri dengan ogen ) yang diubah dalam cairan lambung menjadi enzim aktif pepsin. Ketika kandungan perut lewat menuju usus halus, pH yang rendah menyebabkan pelepasan hormon sekretin dari sel usus halus. Sekretin menyebabkan pelepasan bikarbonat dari pankreas yang menetralkan asam hidroklorat dan memungkinkan enzim hidrolitik tripsin, kimotripsin, elastase, dan karboksipeptidase untuk berfungsi optimal pada pH 7-8. Dalam duodenum, zimogen pankreas yakni tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase, dan prokarboksipeptidase diubah menjadi enzim aktif oleh enteropeptidase serta tripsin. Tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase, dan prokarboksipeptidase semuanya disintesis sebagai rantai polipeptida tunggal dengan massa molekul relatif (Mr) sekitar 25.000 30.000. Tiga dari empat protease pankreas (yakni tripsin, kimotripsin, dan elastase) disebut serin protease karena semua aktivitasnya tergantung pada rantai samping residu serin dalam sisi aktif. Pepsin dan protease pankreas mengkatalisis konversi protein makanan menjadi peptida dan asam amino.

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Amino peptidase dan dipeptidase dalam mukosa usus hampir menyempurnakan hidolisis peptida menjadi asam amino, tetapi beberapa peptida (terutama yang mengandung glutamat) lewat ke dalam sel mukosa saluran usus bersama dengan asam-asam amino bebas. Aminopeptidase menghilangkan asam amino dari ujung N suatu peptida. Asam amino, dipeptida, dan beberapa tripeptida ditranspor dari lumen menuju usus melalui membran perbatasan sel mukosa dan ke dalam sitoplasma, dimana peptida-peptida tersebut dihidrolisis menjadi asam amino (Ngili, 2009). PENCERNAAN PROTEIN Oke brooo sekarang kita masuk ke bahasan macho tapi cantik mengenai protein, yeaaah \m/ Pencernaan protein terjadi pertama kali di lambung, lalu dilanjutkan di usus halus. Enzim-enzim pencerna protein itu keren unik dan gaul karena disekresikan dalam bentuk zimogen/proenzim (bentuk enzim yang inaktif). Mengapa dalam bentuk zimogen? Tubuh kita kan tersusun atas sel-sel kan ya, terus komponen struktural sel itu adalah protein. Kalau enzim-enzim tersebut disekresikan dalam bentuk aktif ntar malah mencerna diri kita sendiri dong bro. Nah, jadinya zimogen ini baru akan diaktifkan ketika sudah mencapai lumen untuk menyerang makanan-makanan yang sebenarnya. Di lambung, protein terlebih dahulu didenaturasi oleh HCl supaya lebih mudah dicerna. Nah pencernaannya dilakukan oleh enzim Pepsin yang disekresikan dalam bentuk zimogen (Pepsinogen) yang dihasilkan oleh sel chief di lambung, pengaktifannya dilakukan oleh HCl, tetapi enzim ini juga dapat mengalami autoaktivasi. Pepsin kemudian akan menghidrolisis ikatan peptida dari protein (polipeptida panjang) menjadi pepton (polipeptida yang lebih pendek). Selain pepsin, ada juga enzim Renin yang berfungsi untuk mencerna kasein (protein pada susu) sehingga mudah dirombak oleh pepsin. Enzim ini terutama bekerja pada bayi dan anak kecil. Setelah masuk ke usus halus, sekret eksokrin pankreas akan keluar bercampur dengan kimus. Sekret ini mengandung beberapa zimogen

    seperti Tripsinogen, yang akan diaktifkan oleh enteropeptidase menjadi Tripsin. Kemudian, enzim tripsin juga dapat mengaktifkan beberapa zimogen lain seperti Kimotripsinogen menjadi Kimotripsin, Proelastase manjadi Elastase, serta Procarboksipeptidase menjadi Karboksipeptidase. Berdasarkan cara kerjanya, enzim tripsin, kimotripsin, dan elastase itu bersifat Endopeptidase, yakni dapat memotong semua ikatan peptida di dalam rantai asam amino. Sedangkan karboksipeptidase itu bersifat Eksopeptidase, yakni hanya dapat memotong ikatan peptida yang terletak di ujung-ujung protein (ujung karboksil). Enzim-enzim ini kemudian melanjutkan pencernaan polipeptida pendek (oligopeptida, tripeptida, dipeptida) yang dihasilkan dari lambung menjadi asam amino. Eeeh bro, enzim-enzim protease tadi itu tidak hanya berguna untuk mencerna makanan, tapi juga buat ngerusak struktur epitel usus yang udah tua, jadi ntar sel-sel ususnya akan digantikan oleh sel punca dari Kriptus duodenum. Nah untuk penyerapan asam amino, mekanismenya mirip dengan yang terjadi pada monosakarida (bagian terkecil dari karbohidrat) yang berlangsung di sisi mukosal (sisi antara lumen usus dengan epitel usus) serta di sisi serosal (sisi antara epitel usus dan kapiler darah). Pada sisi mukosal terjadi transpor aktif sekunder yang bergantung pada Na+ serta membutuhkan energi, sedangkan pada sisi serosal terjadi transpor terfasilitasi sesuai gradien konsentrasi.

  • Tentir Biokimia Modul GastrointestinalDepartemen Biokimia MYSTERY

    Sie-Pend MYSTERY 2012 Lulus TUMBANG 2013 Sie-Pend MYSTERY 2013

    Selanjutnya untuk sisa-sisa pencernaan dari protein, akan dihasilkan senyawa amina yang bersifat toksik (hasil dekarboksilasi asam amino). Bersama dengan ammonia, senyawa amina tersebut direabsorbsi dan dimetabolisme di hati membentuk urea yang akan dibuang melalui urin. Terkecuali senyawa Triptofan nih bro, dibuangnya melalui feses, triptofan itu diproses terlebih dahulu membentuk senyawa indol dan skatol yang menyebabkan feses kita memiliki aroma dahsyat yang begitu menyentuh hati. Hhm.