7
Tentir Dispepsia A. Pengertian Dispepsia adalah kumpulan keluhan / gejala yang “berasal” dari saluran cerna bagian atas, dan bersifat kronik (periodik/ menetap). B. Keluhan/Gejala rasa sakit / nyeri / tak enak di uluhati sebah, kembung, penuh, lekas kenyang anoreksia, mual, muntah sendawa, regurgitasi, panas di dada C. Etiologi 1) Penyakit saluran cerna bagian atas Esofagitis,Gastritis, Duodenitis,Tukak peptik Keganasan Fungsional Hipomotilitas Usus Irritable Bowel Syndrome Colitis 2) Penyakit sistemik Diabetes mellitus Gagal ginjal Penyakit tiroid 3) Obat-obatan yang digunakan terus-menerus NSAID Teofilin Digitalis Antibiotik 4) Hepatobilier Hepatitis Kolesistitis Kolelitiasis

Tentir Dispepsia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentir

Citation preview

Tentir Dispepsia

A. PengertianDispepsia adalah kumpulan keluhan / gejala yang berasal dari saluran cerna bagian atas, dan bersifat kronik (periodik/ menetap).

B. Keluhan/Gejala rasa sakit / nyeri / tak enak di uluhati sebah, kembung, penuh, lekas kenyang anoreksia, mual, muntah sendawa, regurgitasi, panas di dada

C. Etiologi1) Penyakit saluran cerna bagian atas Esofagitis,Gastritis, Duodenitis,Tukak peptik Keganasan Fungsional Hipomotilitas Usus Irritable Bowel Syndrome Colitis2) Penyakit sistemik Diabetes mellitus Gagal ginjal Penyakit tiroid3) Obat-obatan yang digunakan terus-menerus NSAID Teofilin Digitalis Antibiotik4) Hepatobilier Hepatitis Kolesistitis Kolelitiasis Keganasan5) Pankreas Pankreatitis KeganasanDispepsi,banyak dihubungkan dengan kelainan organik SCBA,dengan patofisiologi adanya ketidak seimbangan antara faktor defensif dan faktor agresif mukosa saluran pencernaan.D. Patofisiologi tukak Peptik: faktor agresif vs defensivePada keadaan normal, lambung dilindungi oleh lapisan mucus sehingga mukosa lambung aman dari gangguan apapun. Tetapi terdapat faktor agresif yang dapat merusak mukosa lambung yakni penggunaan NSAID dalam jangka waktu lama dan infeksi dari H.pylori. Mengapa NSAID dapat merusak mukosa lambung? Hal ini dikarenakan NSAID menghambat pembentukan mucus untuk memproteksi mukosa lambung. Hal ini menyebabkan perlindungan mucus terhadap mukosa lambung sangat lemah sehingga asam lambung dan enzim pepsin yang dihasilkan membuat mukosa lambung rusak.

E. Diagnosis Tukak Peptik1) Gejala nyeri epigastrium, lokasi jelas/tetap intermiten, nyeri waktu lapar dan membaik dengan makan/antasid (ulkus duodeni) nafsu makan turun Komplikasi:hematemesis-melena, penetrasi / perforasi: nyeri perut menghebat, menetap, meluas 2) Tanda fisik Tidak jelas, nyeri tekan uluhati Gx.Komplikasi (penetrasi, perforasi)3) Foto Saluran Cerna Bagian Atas Sebaiknya kontras ganda Khas Tukak Peptik: kawah tukak Kesalahan diagnostik: kontras tunggal 20-50%,kontras ganda 10-20%4) Endoskopi (Gastroduodenoskopi) akurasi tinggi (>95%) Dapat dilakukan biopsi (PA, kultur, dll.)

Gambaran Tukak Peptik

F. Alarm Features Umur > 45 Penurunan berat badan Disfagia, Odinofagia Muntah berulang Hematemesis & Melena Anemia Ikterus Epigastric mass Riwayat operasi abdomen Riwayat tukak peptik Riwayat pemakaian NSAID G. Pengobatan Non-Farmakologi Tukak Peptik1) Psikoterapi;penyakitnya tidak membahayakan dan perjalanan penyakitnya menahun2) Mengubah Pola Hidup;hindari merokok,hindari minuman alcohol,minum kopi,diet makanan asam/pedas,cara makan yang benar dan hindari stress psiko-sosial3) Dianjurkan untuk mencatat;pola keluhan,makanan, dan kejadian/kegiatan yang dihadapi

H. Terapi Medik Sindroma Dispepsia1. AntasidaAntasida merupakan obat yang paling umum dikonsumsi oleh penderita dispepsia. Pilihan utama untuk pasien dispepsia mual muntah disertai nyeri. Antasida bekerja dengan menetralisir asam lambung, mengurangi rasa sakit. Contoh: MgOH, Al(OH)3, Nat Bic2. Penghambat sekresi/produksi HCl a. Anti-muskarinikContoh: Clidinium bromide, pirenzepinb. H2RA (anti produksi)Obat ini juga umum diberikan pada penderita dispepsia. Efeknya menghilangkan rasa nyeri di ulu hati dan tidak memperbaiki keluhan umum lainnya.Contoh: Cimetidine, Ranitidine, Famtidine, Roxatidine. Nizatidinc. PPI. (anti sekresi)PPi bekerja dengan menghambat pompa proton untuk memproduksi H+ sebagai bahan baku pembuatan HCL. Contoh: Omeprazole, Lansoprazole, Pantoprazole, Rabeprazole, Esomeprazole PPI

Obat obat H2RA akan menghambat pada reseptor H2 yang merangsang produksi asam lambung. PPI menghambat di pompa proton. Sedaangkan antasid berkerja terakhir ketika pada konsentrasi HCl yang tinggi.3. Sitoproteksi (lokal/sistimik)a. Sucralfate Sitoproteksi localb. Bismuth colloidal sitoproteksi lokal dan anti-bakteri H.pyloric. Cetraxate, Teprenone, Rebamipidesitoproteksi sistimik, mukus promoter,anti-inflamasi, anti- free radikal, dll. d. Prostaglandin (misoprostol)sitoproteksi sistemik 4. ProkinetikObat prokinetik adalah obat yang akan meningkatkan peristaltic melalui jalur rangsangan reseptor serotonin, aseticolin, dopamine dan motilin. a. MetoclopramideMerupakan antagonis reseptor dopamine D2 dan antagonis reseptor serotonin (5-HT3). Berfungsi sebagai anti-muntah, efek sentral, melewati sawar darah otak sehingga berefek samping ekstrapiramidal serta mengantuk.b. DomperidoneTermasuk antagonis dopamine D2, berefek prokinetik gastroduodenal, tidak melewati sawar darah otak sehingga tidak menimbulkan efek samping ekstrapiramidal.c. CisaprideTergolong agonis reseptor 5-HT4 dan antagonis 5-HT3. Prokinetik SC sampai usus halus, lebih kuat. berefek samping pada aritmia jantung. d. Ondansetron/granisetron

I. Terapi Eradikasi H.pyloriPPI + 2 antibiotika, selama 7 hariTerapi standar

1. PPI + Amoksilin + Klaritromisin 2. PPI + Metronidazol + Klaritromisin3. PPI + Metronidazol + Tetrasiklin

Dosis Penghambat Pompa Proton: Omeprazol: 2x20 mg Lansoprazol: 2x30 mg Pantoprazol: 2x40 mg Rabeprazol: 2x10 mg Dosis Antibiotika: Amoksilin: 2x1000 mg Klaritromisin: 2x500 mg Metronidazol: 2x 500 mg Tetrasiklin : 2x500 mg

J. Pencegahan rekurensi Tukak Peptik Bila HP (+) : iradikasi HP Penderita dengan pengobatan OAINS :Diberikan OAINS yang Cox-2 selectiveKombinasi dng H2RA, PPI, sitoprotektor PPI / H2RA jangka panjang (1 th) 1 x / hari

K. Pengobatan Tukak Peptik dengan komplikasiTukak Peptik yang berdarah1. Resusitasi cairan : kristaloid, plasmaexpander, darah2. Pasang NGT : bilas lambung / 6 jam sampai berhenti3. Periksa : Hb, HT, trombosit / 6 jam4. Periksa faal koagulasi, bila terjadi :- Fibrinolisis primer : tranexaminic acid- Faktor pembekuan : berikan FFP- Defisiensi Vit K : berikan vitamin K5. Pemberian somatostatin6. PPI Intravena