Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    1/20

    GISELA TITANIA K. 3212100071

    PUTRI INDIARTRI N. 3212100073

    KADEK ARY WICAKSANA 3212100083

    ANINDYA D.L. 3212100097

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    2/20

    Sejarah merupakan aspek yang selalu berhubungan

    dengan teori arsitektur. Penafsiran secara historis dirasa

    dibutuhkan untuk mendapatkan definisi yang obyektif. Namun,

    hal ini membuat penafsiran dilakukan secara periode demi

    periode, dan menciptakan klise bahwa teori arsitektur selalu

    membutuhkan sejarah sebagai alat ukur. Hal ini kemudian

    dapat dihindari dan pengerucutan dapat dilakukan jika sejarah

    teori arsitektur dilihat dari sudut pandang bagaimana ia pada

    awalnya dirumuskan. Namun, pada beberapa kasus terdapat keadaan dimana sebuah

    teori dipahami dalam suatu era, namun tidak terdapat tulisan mengenainya, padahal telah

    terdapat bukti berupa arsitektur yang telah terbangun berdasarkan teori tersebut.

    Terkecuali Vitruvius, kasus seperti ini banyak terjadi pada masa kuno.

    Karena keadaan tersebut, terdapat pertanyaan mengenai seberapa jauh sebuah

    teori dapat diekstrapolasikan dari bukti arsitektur yang ada. Tak terdapat sebuah

    kesepakatan dalam hal ini, dan penginterpretasian sering kali bersifat subyektif. Analisisarsitektur secara historis kemudian seringkali bersifat ambigu dan tidak sesuai dengan

    teori-teori yang ada di baliknya. Bukti tertulis dari teori-teori kemudian menjadi sebuah

    keharusan, yang lalu membuat teori arsitektur selalu berhubungan erat dengan tulisan.

    Namun dengan batasan inipun, teori arsitektur tetap melibatkan pengamat sebagai

    bagian dalam prosesnya, sehingga subyektivisme masih terjadi walau mungkin dengan

    derajat yang lebih kecil. Sistem historis kemudian perlu dimengerti untuk mengatasi

    keadaan ini, dalam artian dasar pemikiran dan tujuan mereka. Penilaian setiap sistem

    teoretis harus dilihat berdasarkan tujuan mereka masing-masing, dan kepada siapa

    mereka ditujukan.

    Dalam teori arsitektur, menurut penulis, konsep perkembangan yang umumnya

    digunakan tidak dapat digunakan sebagai alat pendefinisi, karena kata perkembangan

    seakan mengasumsi bahwa kualitas dalam teori arsitektur meningkat seiring berjalannya

    waktu. Padahal, stagnasi atau bahkan kemunduran seringkali terjadi. Maka dari itu,

    INTRODUCTION : WHAT IS ARCHITECTURAL THEORY ?

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    3/20

    perkembangan teori arsitektur tidak dapat direduksi menjadi rumusan-rumusan seperti

    halnya pendekatan seni sejarah populer.

    Konteks teoretis arsitektur juga banyak ditemui di berbagai bidang lain, seperti

    dalam teori seni, atau dalam konteks sastra. Hal ini membuat teori arsitektur bersifat

    polivalen; ruang lingkupnya tidak dibatasi. Sisi lain dalam hal ini menyangkut tentang

    sikap yang harus diambil terhadap isu-isu praktis, seperti konstruksi, material, efisiensi, dan

    lain sebagainya, mengenai sejauh apa mereka dibawa ke dalam rangka kerja buku seperti

    ini, dan seberapa penting aspek-aspek ini bagi teori-teori yang bersangkutan.

    Mayoritas program-program yang berisi teori arsitektur mengombinasikan aspek-

    aspek estetika, sosial, dan praktis sebagai satu kesatuan. Penekanan pada salah satunya

    akan kemudian mengembangkan hal lain. Contohnya jika penekanan terjadi pada aspek

    teoretis akan lebih condong ke bidang kritik, atau jika lebih banyak menyingkap masalah

    teknis, format luaran akan lebih seperti handbookyang biasanya dipenuhi oleh kompilasi

    ilustrasi teknis berbagai macam bangunan.

    Aspek praktis ini juga memungkinkan adanya topik-topik individual. Contohnya

    bagian-bagian individu sebuah vila, untuk didiskusikan secara terpisah. Namun, hal inirawan akan terjadinya pengabaian konteks teoretis. Selain itu, seseorang juga rentan

    untuk salah menginterpretasikan pendiskusian parsial ini sebagai sebuah keseluruhan.

    Teori arsitektur, menurut penulis, terdiri dari sistem tertulis arsitektur apapun, baik

    secara keseluruhan ataupun parsial, yang berdasarkan pada kategori estetika. Definisi ini

    masih berlaku bahkan jika aspek estetika ini direduksi menjadi aspek fungsional. Definisi ini

    juga dapat bersifat lebih terbuka, dengan tidak memberi batasan yang terlalu tegas

    antara teori estetik dan teori artistik di satu sisi, serta aspek teknologi di sisi lain. Selain itu,

    terdapat pula hubungan yang erat antara teori arsitektur dan bidang sejarah lainnya,

    khususnya arkeologi, sejarah arsitektur, dan sejarah seni. Menariknya, hal ini juga terjadi

    pada area yang bertumpuk antara dunia utopia politik dan sosial, dimana pemikiran-

    pemikiran mengenai masyarakat dapat diekspresikan dalam bentuk pemikiran tentang

    arsitektur.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    4/20

    Untuk mengapresiasi bagaimana para arsitek memandang tugas mereka, penting

    bagi kita untuk mengerti fondasi teoretis yang berlaku pada masa tersebut dan

    evolusinya. Teori arsitektur merupakan konteks historis yang kausatif. Sistem-sistem baru

    selalu bermunculan dari sistem-sistem lama; tak ada yang namanya sistem baru. Maka

    dari itu, teori arsitektur selalu berkaitan dengan sejarah. Hal-hal yang ada pada masa kini

    selalu merupakan perwakilan dari sebuah fase dalam proses sejarah.

    Untuk memahami prinsip-prinsip arsitektur, pengetahuan akan teori-teori yang

    berkaitan dengan subjek yang akan dikerjakan menjadi hal yang sangat diperlukan, atau

    bisa disebut sebagai prasyarat dalam berarsitektur. Teori-teori tersebut akan sangat

    membantu arsitek dalam arsitekturnya sebagai referensi atau untuk mempelajari

    bagaimana arsitek terdahulu menghadapi permasalahan yang serupa, sebab arsitektur

    yang tidak berdasar pada suatu teori tertentu akan bersifat klise dan sewenang-wenang.

    Lantas bagaimanakah hubungan antara teori arsitektur dengan arsitektur? Apakah

    teori ex post facto merupakan pembenaran / melengkapi / memperkuat apa yang sudah

    terbangun? Ataukah teori tersebut menghasilkan suatu program / syarat apa yang harus

    ada dalam sebuah arsitektur? Kedua hal tersebut menimbulkan kemelut danmenimbulkan tafsir yang berbeda. Bisa saja teori tersebut menggambarkan kondisi

    arsitektur yang ada sebenarnya, dan bisa saja menggambarkan kondisi yang diinginkan

    dari relasi antara teori arsitektur dengan arsitektur.

    Muncul berbagai kritik yang bersifat menolak gagasan teori arsitektur yang

    mempengaruhi praktik. Salah satu kritik berasal dari Emil Kauffman (1924) dimana ia

    mengatakan bahwa teori ataupun kritik yang menginterverensi kreasi artistik seakan tidak

    dapat dipertahankan. Kreasi di masa depan akan berhutang banyak terhadap terhadap

    karya asalnya, seperti emosi yang ditimbulkan, pola asumsi intelektual yang dihadirkan

    pada suatu jaman tertentu, dan masih banyak lagi faktor yang lain. Kreasi seni yang

    terikat pada teori arsitektur seakan-akan terkesan tidak bebas, sehingga menimbulkan

    kesan teori arsitektur tidak lebih dari ekspresi zaman dan hanya akan menjadi sebuah

    monument akan ide-ide masa lampau.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    5/20

    Namun tidak lama setelah kritik Emil Kauffman muncul, Paul Valerie dalam

    dialognya (Eupalinos tahun 1923) mempertimbangankan hubungan naik turun antara

    teori dan praktik

    Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa arsitektur mulai jaman Renaisans sampai

    Neo-Klasik terlihat sangat berbeda dari pengaruh teori Vitruvius. Studi mengenai

    arsitektur klasik dan studi mengenai Vitruvius sebenarnya saling melengkapi, namun

    kedua hal tersebut memiliki jalur yang berbeda.

    Namun pengaruh teori arsitektur dengan arsitektur terbangun pada akhirnya

    muncul keambiguan. Dibalik teori tersebut terdapat norma, dimana pada akhirnya sebuah

    estetika muncul dari norma-norma yang telah disetujui. Hal ini pada akhirnya akan

    menghambat kreativitas. Teori arsitektur dapat membuat ketentuan yang mengarahkan

    dasar pemikiran yang klise, sehingga menurunkan arsitektur menjadi fungsi.

    Hanya di dalam sebuah dialog bahwa sebuah arsitektur dan teori arsitektur dapat

    berjalan dengan baik. Sebuah teori terdahulu dapat menjadi sebuah pernyataan,

    penyusunan dari praktik maupun program. Arsitektur yang kemudian merespon teori

    tersebut akan menjadi tolak ukur kegunaan sebuah teori arsitektur. Namun apakahsebuah arsitektur yang baik adalah arsitektur yang sesuai dengan teori arsitektur? Palladio

    dan Frank Lloyd Wright misalnya. Mereka tidak akan pernah dapat memahami

    arsitekturnya apabila mereka tidak kenal dengan teori arsitektur. Namun memang tidak

    ada penjelasan sederhana mengenai hubungan teori arsitektur dengan arsitektur itu

    sendiri.

    Teori arsitektur dalam sejarahnya diwarnai oleh berbagai ideologi politik, bahkan

    sudah menjadi ideologi itu sendiri. Kedudukan teori arsitektur dalam tiap jaman, negara,

    budaya selalu berbeda-beda. Contohnya di Prancis pada masa Colbert, teori arsitektur

    mememenuhi kaidah norma dan fungsi, namun menahan kebebasan intelektual.

    Sementara pada masa totalitarian, hal tersebut menurun dikarenakan karena adanya

    keseragaman.

    Teori arsitektur harus dilihat sebagai sebuah prinsip di dalam konteks sejarah.

    Apabila sebuah bentuk dalam arsitektur mengadaptasi bentuk dari bentuk sejarah dan

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    6/20

    melepas latar belakang nilai historikalnya, maka nilai sejarahnya pun akan hilang. Ide

    estetika sebenarnya bukanlah hal yang paling penting; yang terpenting adalah ketika

    dibawah suatu keadaan dan mengandung berberapa konteks.

    Sistem teori arsitektural harus dipahami sebagai kesatuan dan bagian dari sekuens

    historis. Pertama kita harus paham sistem itu sendiri, baru kita dapat melakukan penilaian

    kritis. Untuk berlaku adil pada sebuah sistem, perlu dilakukan pengukuran yang melawan

    klaim dari sebuah sistem sebelum akhirnya membuat sebuat putusan kritis atas sistem

    tersebut.

    Buku karangan Hanno-Walter Kruft ini berusaha ditulis dengan tidak berpihak

    dengan sistem manapun dengan hasil penilaian berdasarkan perbandingan sejarah,

    bukan berdasar dari ideologi pribadi. Organisasi buku ini didasarkan pada kriteria

    kronologi, nasionalitas, linguistik, dan ketersediaan dokumen tertulis dan pengetahuan

    penulis atas dokumen dokumen tersebut. Pengaruh dan akibat yang ditimbulkan adalah

    fokus utama dari sejarah teori arsitektur.

    Pembahasan dimulai langsung dari Vitruvius karena merupakan teks tertua, meski

    sebenarnya Vitruvius sendiri merujuk pada teori-teori yang telah dikembangkansebelumnya. Meski teori arsitektur umumnya ditulis untuk keperluan jamannya, namun

    pengaruhnya seringkali baru dirasakan kemudian. Contoh: Teori Vitruvius tidak

    mempengaruhi Roma Klasik, tetapi arsitektur sejak abad 15

    Buku ini memiliki tujuan untuk menjaga kerangka sejarah, namun debat debat

    pasca Perang Dunia II yang muncul dirasa terlalu dini untuk dinilai dalam konteks sejarah.

    Hanno menilai dirinya sebagai partisipan yang terlibat dalam pengembangan sejarah teori

    arsitektur dan sebagai observan kritis.

    KESIMPULAN

    Teori arsitektur terdiri dari sistem tertulis arsitektur apapun, baik secara

    keseluruhan ataupun parsial, yang berdasarkan pada kategori estetika dan merupakan

    sejarah kausatif. Ambiguitas dan subyektivitas dalam bidang yang polivalen ini dapat

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    7/20

    dihindari dengan selalu mengevaluasi sudut pandang pada masa teori-teori tersebut

    muncul, dan dengan melihat konteks kepada siapa mereka diperuntukkan.

    Teori arsitektur memiliki hubungan yang sulit dipahami dengan praktiknya. Namun

    yang sudah pasti teori arsitektur dipengaruhi oleh jaman dan budaya yang berlaku

    disuatu tempat. Sehingga memungkinkan akan ada teori-teori arsitektur yang akan

    bermunculan di waktu depan.

    Teori arsitektur dapat digunakan sebagai pernyataan ataupun program dalam

    suatu praktik dalam arsitektur sehingga dapat digunakan untuk memperkuat arsitektur itu

    sendiri, sebab teori arsitektur mengandung makna yang dalam dari beberapa

    permasalahan yang dulu sudah pernah terselesaikan.

    TEORI

    Dalam dunia Arsitektur sebuah teori diperlukan sebagai landasan dalam

    berkonsep maupun sampai tahap rancangan. Teori arsitektur juga sebagai petunjuk untuk

    menentukan sebuah keputusan. Banyak yang mengatakan bahwa proses desain adalah

    sesuatu yang terus berkembang. Oleh karena itu, dengan adanya teori akan lebih paham

    tentang batasan sejauh mana desain tersebut harus dirancang hingga dikatakan sebuah

    arsitektur, bagaimana peran dan pengaruh desain arsitektur tersebut dengan lingkungan

    sekitar, dan bagaimana mendesain yang sistematis supaya terarah mencapai tujuan

    desain.

    Teori dalam arsitektur sendiri bukanlah sesuatu yang terukur atau presisi. Teori

    dalam arsitektur cenderung bersifat sintesis daripada analitis. Hal ini dikarenakan arsitektur

    merupakan sesuatu yang kompleks dimana arsitektur juga berhubungan dengan manusia

    sebagai pengguna. Teori dalam arsitektur diaplikasikan untuk memberi arahan dalam

    merancang namun tidak dapat memprediksi bagaimana hasil dalam rancangan tersebut.

    Teori arsitektur berbeda dengan teori sains dimana segala proyek sains yang

    berlandaskan teori akan dapat diprediksi sedangkan arsitektur tidak. Sebagai contoh,

    THEORY CRITICISM AND HISTORY OF ARCHITECTURE

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    8/20

    seorang arsitek merancang sebuah hotel. Rancangannya sudah memenuhi teori teori

    arsitektur yang ada. Namun, karena faktor manusia, lingkungan, ternyata hotel tersebut

    dihancurkan karena dapat meningkatkan kriminalitas lingkungan sekitar.

    Teori dalam arsitektur dibedakan menjadi tiga, yaitu pengertian arsitektur, peran

    arsitektur, dan bagaimana arsitektur dirancang. Penjelasan masing masing adalah

    sebagai berikut :

    WHAT ARCHITECTURE IS

    Memandang arsitektur dengan sebuah pendekatan. Sehingga paham betul tentanghirarki berpikir yang harus dilakukan ketika berkecimpung dalam dunia arsitektur.

    1. Mathematical analogy

    Arsitektur adalah sesuatu yang memiliki

    proporsi. Pendekatan matematis ini sering

    dikenal dengan golden section seperti pada

    bangunan kuno yunani, dimana bangunan

    memiliki sumbu simetris. Pendekatan ini melihat

    arsitektur sebagai bentuk utuh daripada bentuk geometri karena adanya proporsi

    yang teratur antara panjang, lebar, dan tinggi.

    2. Biological analogy

    Pendekatan ini melihat arsitektur sebagai sebuah proses alam, bukanlah sebuah

    proses estetis. Hal ini seperti konsep arsitektur organik yang diterapkan dalam

    falling water house karya Frank llyod Wright. Arsitektur ini mengikuti alur alam,

    seakan menghormati alam. Arsitektur dilihat sebagai pendatang baru di alam,

    maka harus mengikuti alam. Sebagai contoh dalam penggunaan materialnya

    digunakan sesuai dengan karakternya, misalnya kayu akan digunakan

    sebagaimana mestinya kayu, tentang kekuatannya, kekakuannyaa, dan lain lain.

    Dapat dikatakan pula sebagai biomorphicatau mengikuti alam.

    The Golden Section of Notre Dame de

    Paris

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    9/20

    Kantilever panjang cenderung berkesan

    menekan atau mengintimidasi

    seseorang

    Ekspresi arsitektur yang lengkung

    sebagai respons lahan yang datar.

    Elemen arsitektur sebagai simbol

    3.

    Romantic analogy

    Pendekatan yang melihat arsitektur dapat

    mempengaruhi emosi seseorang. Analogi

    romantika ini lebih memakai rasa yang terkesan

    abstrak, lebih menyentuh psikis seseorang.

    Alhasil dapat membuat orang merasa takut,

    senang, hangat, dingin. Permainan yang

    dilakukan oleh arsitek pada umumnya

    menggunakan skala yang monumental, kantilever yang sangat panjang, kontras

    warna. Arsitektur ini lebih cenderung melebih-lebihkan dan menarik mata.

    4. Linguistic analogy

    Linguistik secara harfiah bahasa. Analogi linguistik

    berarti analogi yang menggunakan bahasa

    seakan berbicara. Arsitektur dengan analogi

    mengindikasikan bahwa arsitektur adalah

    bangunan yang memiliki informasi untuk

    disampaikan kepada pengamat. Ada tiga macam

    linguistik yang disampaikan sebuah arsitektur.

    Pertama adalah arsitektur sebagai massa gramatik. Hal ini berarti arsitektur

    memiliki batasan supaya arsitektur dapat dimengerti oleh banyak orang. Salah

    satu contohnya adalah konstruksi. Konstruksi bangunan tentu sudah memiliki

    standar supaya bangunan kokoh. Bahasa yang disampaikan misalnya kolom

    untuk menopang balok lantai, balok lantai untuk

    menopang plat lantai, dan seterusnya.

    Kedua adalah arsitektur sebagai massa yang

    ekspresif. Dalamlingkungan di sekitarnya.

    Misalkan pada lahan yang datar, maka dibuat

    dengan ekspresi lengkung sebagai respons

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    10/20

    Unsur lengkung dan garis tegas

    yang berada dalam satu bangunan.

    Contoh arsitektur itu mesin.

    The Charles Eames House

    yang kontras dengan kondisi lahan.

    Ketiga adalah arsitektur sebagai sebuah semiotik. Elemen arsitektur digunakan

    sebagai simbol. Sebagai contoh pada bangunan bank diberikan tiang dengan

    skala monumental. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki kekuatan

    terhadap segala resiko.

    5. Mechanical analogy

    Pemikiran yang ada pada analogi adalah arsitektur

    sebagai bangunan yang tampil adanya. Dalam arti

    bahwa arsitektur tampil sesuai dengan peran dan

    fungsinya berdiri sebagai arsitektur. Arsitektur

    dengan analogi seperti mesin ini dapat

    menimbulkan ketidakharmonisan bentuk karena

    tidak mementingkan eksplorasi estetika dari

    sebuah bangunan.

    6. Problem-solving analogy

    Dalam hal ini arsitektur dikatakan sebagai penyelesaian sebuah masalah secarasistematis, terarah,pemikiran logika. Arsitektur adalah sesuatu yang disengaja.

    Arsitektur seperti dapat dipelajari oleh semua orang karena melalui proses yang

    sistematis seperti melakukan sebuah penelitian. Arsitektur tidak lagi

    menggunakan rasa atau instuisi. Arsitektur menjadi sebuah proses yang rasional.

    Dapat dikatakan pulan sebagai penelitian desain yang setidaknya memenuhi tiga

    tahap, yaitu analitis, sintesis, dan evaluasi.

    7. Adhocist analogy

    Analogi ini melihat arsitektur sebagai sebuah bangunan yang responsif. Arsitektur

    sebaiknya menyesuaikan dengan

    kebutuhan yang ada dan

    memanfaatkan yang telah ada untuk

    mewujudkan arsitektur itu sendiri.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    11/20

    Sehingga dianggap tidak diperlukan sebuah inovasi bentuk atau inovasi desain

    lainnya. Selain responsif terhadap kebutuhan pengguna, arsitektur juga terbatasi

    oleh modul modul fabrikasi. Sebagai contoh, membuat luas ruangan sesuai

    dengan ukuran ubin. Hasil dari arsitektur ini dapat dikatakan sebagai modular.

    sebagai contoh adalah The Charles Eames House.

    8. Pattern language analogy

    Arsitektur diartikan sebagai bangunan yang efektif. Artinya, arsitektur harus

    memenuhi kebutuhan pengguna, namun harus tepat guna pula. Dapat dikatakan

    pula harus ada efisiensi dalam karya arsitektur. Hal ini disesuaikan dengan

    kebutuhan masing-masing pengguna karena setiap individu memiliki tingkat

    kebutuhan yang berbeda.

    9. Dramaturgical analogy

    Dramaturgical digunakan sebagai istilah saja, namun tidak berarti secara harfiah

    bahwa arsitektue adalah sebuah drama. Disini ditekankan bahwa arsitektur dapat

    mengatur perilaku manusia. Arsitektur dapat mengarahkan manusia. Arsitektur

    dapat mengatur pergerakan manusia. Contoh yang paling sederhana adalahsirkulasi. Seperti pada sebuah pusat perbelanjaan, eskalator naik dan turun

    diletakkan pada posisi yang berseberangan sehingga pengunjung harus melewati

    pertokoan supaya tergiur membeli barang dagangannya.

    WHAT ARCHITECTURE SHOULD DO

    Hal hal yang perlu dicapai pada sebuah arsitektur sehingga memenuhi hal hal

    yang harus dilakukan supaya arsitektur tersebut sesuai dengan konsep tujuannya.

    Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan dari arsitektur,

    yaitu :

    1. General goals

    Banyak para ahli yang berpendapat tentang aspek aspek yang harus

    dipenuhi pada sebuah arsitektur. Seperti menurut Vitruvius, arsitektur

    tergantung pada order, arrangement, eurithmy, symmetry, propriety, and

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    12/20

    economy.Namun kemudian seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan

    pemikiran individu, aspek aspek yang harus dipenuhi pada arsitektur

    berubah. Arsitektur dianggap sebagai sebuah organisasi atau saling

    terhubung antara sosial, teknik, ekonomi, psikologi. Aspek aspek ini tentu

    dapat berubah lagi seiring perubahan lingkungan yang diikuti oleh

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini kemudian dapat

    memunculkan isu isu baru pada arsitektur yang kemudian menimbulkan

    pemikiran baru terhadap hal hal yang harus dipenuhi pada sebuah

    arsitektur.

    2.

    Relationship between the built environment and other phenomena

    Arsitektur sebagai bangunan yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan

    sekitarnya tentu saja perlu memperhatikan kondisi dan fenomena pada

    lingkungan tenpat arsitektur tersebut berdiri. Setiap lingkungan memiliki

    karakter yang berbeda baik secara sosial maupun fenomena alamnya. Oleh

    karena itu, setiap negara atau wilayah akan memiliki respons arsitektur yang

    berbeda. Secara sosial, arsitektur memiliki peran untuk mewadahi aktivitasdan pergerakan atau pergeseran kehidupan sosial manusia. Sebagai

    tempat untuk mewadahi, arsitektur dituntut untuk dapat mengikuti

    perkembangan kebutuhan manusia.

    HOW TO DESIGN

    1. Staffing

    Arsitektur merupakan sebuah bangunan yang kompleks. Seorang arsitek

    tentu saja tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat menghasilkan sebuah

    karya arsitektur. Disiplin ilmu lain juga diperlukan untuk menghasilkan

    desain arsitektur yang terintegrasi, baik dalam sistem bangunan, struktur,

    dan estetika bangunan tersebut.

    Dalam merancangnya, yang perlu dilihat adalah mengelompokkan

    pekerjaan. Seorang arsitek harus jeli dalam mengelompokkan mana

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    13/20

    The Pompidou Centre By Renzo Piano And

    Richard Roger

    pekerjaan yang harus dengan tim atau pekerjaan yang harus dikerjakan

    personal. Hal ini untuk mencapai efisiensi proses merancang.

    2. Procedures

    Langkah awal dalam merancang bermacam macam. Dalam hal ini

    terdapat dua tipe merancang, yaitu deduktif dan induktif.

    Induktif, yaitu merancang yang berawal dari detail detail. Detail detail ini

    kemudian membentuk bangunan secara utuh. Sebagai contoh, sebuah

    dapur tidak boleh dilewati tamu, maka dapur diletakkan di belakang. Untuk

    efisiensi perpipaan, maka dapur diltekkan berdampingan dengan kamar

    mandi. Kamar mandi dekat dengan area servis namun tidak berdekatan

    dengan area ruang tamu dan ruang makan, dan seterusnya. Sehingga

    pada akhirnya membentuk kesatuan bangunan yang dimulai dari detail

    detail tersebut.

    Deduktif, yaitu merancang yang diawali dengan sebuah konsep. Misalkan

    memiliki sebuah konsep anak anak pada rancangannya, maka

    menampilkan suasana ruang yang ceria,luas, dan sebagainya sebagaidetail-detail dari konsep yang diusulkan.

    3.

    Priorities among various aspects of the problem

    Menentukan prioritas dalam merancang diperlukan. Mengutamakan bentuk

    dulu atau struktur dulu adalah pilihan. Namun, penentuan skala prioritas ini

    membantu rancangan menjadi lebih fokus. Dapat pula menghasilkan

    bentuk karena hasil dari sebuah

    konsep. Atau menggubah bentuk

    sedemikian rupa dengan konsep

    tertentu kemudian aspek lain

    mengikuti. Atau justru mengutamakan

    sistem bangunan seperti utilitas,

    transportasi vertikal dan mengesampingkan bentuk bangunan. Prioritas iniakan menghasilkan rancangan arsitektur yang unik dan khas seperti pada

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    14/20

    arsitektur karya Renzo Piano dan Richard Roger. Karya mereka unik,

    tampilan luar terlihat seperti pabrik, namun fungsi bangunan tersebut

    ternyata sebuah exhibition centre.

    KRITIK

    Kritik dalam arsitektur adalah rekaman dari tanggapan terhadap lingkungan

    buatan. Tidak hanya yang bersifat negatif, pada hakikatnya kritik bermaksud untuk

    menyaring dan memisahkan. Ciri pokok dari kritik adalah penilaian, bukan pembedaan.

    Media

    Media yang digunakan untuk merekam tanggapan tersebut sangatlah penting.

    Media yang paling terkenal untuk kritik arsitektur yaitu berupa kata-kata yang tertulis,

    sedangkan media lain yaitu seperti foto, sketsa kartun, atau ukuran-ukuran tertentu.

    Beberapa jenis kritik tidak dapat disampaikan secara baik dalam bentuk tulisan yang

    tercetak, contohnya reaksi penduduk pada rancangan perumahan umum biasanya dalam

    bentuk lisan atau melalui perbuatan penduduk sendiri pada bangunan tersebutatau

    bahkan kekerasan. Maka kita perlu mengetahui dan memanfaatkan metode-metode lain

    untuk merekam tanggapan.

    Metode

    Kritik yang dikemukakan oleh kritikus yang tidak memahami sifat dan potensi

    metode yang digunakan akan menjadi kurang efektif. Metode-metode konvensional yang

    digunakan oleh para kritikus untuk memberikan kritik:

    1. Normative Criticism

    Dasarnya berupa doktrin, sistem, tipe, atau ukuran. Hal ini digunakan

    sebagai pedoman uintuk menilai rancangan bangunan dan kota,

    tergantung pada keyakinan masing-masing. Pedoman-pedoman tersebut

    berbeda dalam kerumitan, keabstrakan, dan kekhususannya.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    15/20

    Doktrin adalah suatu pernyataan prinsip yang abstrak, seperti form follow

    function. Doktrin-doktrin lain yang belakangan ini digunakan sebagai dasar

    bagi kritik adalah : function should follow form; less is more; less is a

    bore; ornamentation is a crime; dll.

    Suatu sistem adalah prinsip yang saling bersangkut-paut, contohnya

    prinsip Vitruvius. Kritik yang sistematis akan lebih luas liputannya

    dibandingkan dengan kritik yang berdasarkan doktrin. Dalam sistem

    Vitruvius versi abad kedua puluh menganggap bangunan sebagai

    pengubah iklim, pengubah perilaku, pengubah budaya dan pengubah

    sumber daya, ini merupakan dasar bagi suatu kritik yang teliti.

    Suatu jenis merupakan model yang digeneralisasikan untuk suatu

    golongan tertentu, seperti pada gereja-gereja Inggris pada abad ke-

    limabelas oleh A.W.N Pugin dianggap sebagai arsitektur gereja yang

    menjadi model bagi gereja-gereja akhir (abad kesembilanbelas). Kritik yang

    menyangkut jenis dapat ditunjukkan pada tiga aspek bangunan yaitu

    struktur, pengaturan fungsi, atau bentuknya.

    Ada Laouise Huxtable menegaskan bahwa bangunan-bangunan umum seharusnya

    menghindari pemujaan terhadap masa lalu klasik, berdasarkan doktrin ini kritiknya

    terhadap Boston City Hall merupakan pujian karena bangunan ini tidak bersifat Gotik.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    16/20

    Ukuran adalah penilaian tentang suatu lingkungan buatan yang biasanya

    berupa angka numeral. Norma-norma yang dijadikan dasar untuk

    mengukur kritik dinyatakan sebagai kondisi minimum, rata-rata, atau yang

    lebih disukai dan mencerminkan keberagaman tujuan bangunanteknis,

    fungsional, perilaku. Kritik yang sifatnya teknis akan terpusat pada daya

    tahan bangunan. Kritik yang bersifat fungsional akan memandang

    keberhasilan bangunan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan yang

    telah ditetapkan. Kritik keperilakuan meneliti dampak banguna terhadap

    sikapperilaku yang dapat diamati.

    2. Interpretive Criticism

    Kritik penafsiran sifatnya pribadi, kritikus sebagai penafsir yang

    pandangannya sendiri lebih penting dari pedoman baku yang ada. Tujuan

    kritikus untuk membuat orang lain melihat lingkungan buatan seperti yang

    dilihatnya. Biasanya dengan menggunakan kiasan atau analogi untuk

    mengamati obyek bangunan.Evocative Criticismkritikus ingin menimbulkan emosi dan perasaan yang

    dialaminya kepada pembaca.

    Impressionistic Criticismkritikus menggunakan objek kritik sebagai dasar

    untuk menciptakan karya seni lain.

    Photo Criticismsecara bersamaan berkomentar tentang pokok

    permasalahan dan berdiri sendiri sebagai suatu karya seni.

    Montgomery Schuyler menegaskan bahwa rancangan Worlds Columbian Exposition di

    Chicago tahun 1893 dianggap sebagai suatu perangkat pentas, bukan merupakan suatu

    arsitektur kota atau arsitektur konvensional.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    17/20

    3.

    Descriptive Criticism

    Kritik deskriptif sifatnya tidak menilai, juga tidak menafsirkan. Semata-mata

    membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada. Kritik deskriptif

    mengemukakan dari apa bangunan tersebut terbentuk dan bagaimana

    bangunan ditata, juga bagaimana bangunan berlaku sebagai lingkungan

    yang dinamis. Dapat pula menjelaskan proses rancangan bangunan dan

    metode yang digunakan.

    Biographical Criticismmengidentifikasi fakta-fakta yang berkaitan

    mengenai kehidupan arsitek, klien, pembangunm dan dampak mereka

    terhadap bentuk akhir bangunan.

    Contextual Criticismberisi peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika proses

    perancangan dan produksi.

    Audience

    Pada akhirnya media dan metode harus dipandang oleh pengamat tertentu.

    Dalam kritik arsitektur pengamatnya beragam, ada pengamat yang menjadi arsitek dari

    suatu bangunan. Maka yang akan terjadi adalah kritikus memberikan tanggapan sesudah

    pembangunan selesai dan setelah bangunan ditempati. Ada juga arsitek secara umum,

    kritikus akan ingin menyampaikan pandangan baru atau mengajarkan suatu prinsip

    tertentu. Para klien, calon penghuni bangunan baru, dan ahli sejarah arsitektur juga

    Ada Louise Huxtable menggambarkan Ford

    Foundation Building di New York City sebagai

    kotak kaca yang digambar oleh pilar-pilar granit

    dan sebagian dipeluk oleh dinding-dinding granit

    yang memuat taman-taman besar, dua belas tingkat,

    tinggi 160 kaki, jendela atap, dengan pengkondisian

    udara taman seluas sepertiga acre.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    18/20

    merupakan seorang pengamat. Para kritikus tidak hanya menulis kritik untuk kesenangan

    pribadinya, namun juga seringkali untuk memberi informasi atau mengemukakan

    pendapat.

    SEJARAH

    Dalam pendidikan arsitek, sejarah mempunyai peranan yang cukup banyak. Ada

    tiga aspek sejarah arsitektur yang penting diperhatikan yaitu; isinya (bahan apa yang layak

    dimasukkan), metode (bagaimana bahan dirumuskan dan disajikan), dan dampak apa

    yang diciptakan pengetahuan sejarah terhadap pendidikan arsitektur.

    Content of Historical Treatments

    Isi penggarapan sejarah yang ditulis oleh para ahli sejarah mencakup hal-hal

    mulai dari yang abstrak berbentuk teorisampai hal yang khusus seperti ukuran-ukuran

    ruang yang disyaratkan.

    1. Teoriharus diidentifikasi dan ditegaskan oleh para ahli sejarah, karena

    memiliki peranan dalam menghasilkan bentuk bangunan.

    2.

    Peristiwadampak peristiwa sosial, ekonomi, politik, teknologi dan yang lain

    menjadi minat utama dalam pembuatan sejarah.

    Dampak teori ini terlihat pada bagian depan gereja Santa

    Maria Novella di Florence oleh Alberti. Menurutnya

    keindahan mencakup perpaduan rasional proporsi-

    proporsi seluruh bagian sebuah bangunan sedemikian

    rupa sehingga setiap bagian punya ukuran dan bentuk

    yang benar-benar pas dan tak ada satupun yang dapat

    ditambahkan atau dikurangi tanoa merusak keselarasan

    keseluruhan. Kecocokan rasio-rasio dan persesuaian di

    antara semua bagian ini, geometri organik inisesungguhnya diperhatikan dalam setiap bangunan,

    terutama pada gereja-gereja.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    19/20

    3. Metode Perancangantatacara yang digunakan arsitek dalam merancang

    menjadi perhatian penting dari sejarah. Sistem modul, geometri, tipologi standar,

    dan metode perancangan lain mempunyai akibat berbeda dalam bentuk dan ciri

    bangunan.

    4. Bangunan dan Dokumen-Dokumen yang Terkaitpada akhirnya bangunan itu

    sendiri menjadi bagian dari sejarah, dimana rencana-rencana; penilaian; bahan-

    bahan; sistem struktur dan mekanis; dokumen-dokumen pajak dan perizinan

    merupakan bahan dari sejarah.

    Methods of Historical Treatment

    1. Depictive Treatmentpenggarapan sejarah yang tidak berisikan penafsiran-

    penafsiran, berupa fakta dari peristiwa-perisitwa yang dicatat seobjektif mungkin,

    sehingga pembaca diharapkan untuk menarik kesimpulan sendiri.

    2. Advocatory Treatmentpenggarapan sejaarah yang merupakan penonjolan suatu

    segi pandangan tertentu untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa.

    3.

    Expressionist Treatmentserupa dengan kritik impresionistis yang mana bagi

    penulis merupakan wahana untuk berkhayal dan keartistikan. Fakta-fakta historis

    Toko serba ada Libertys di London. Perkembangannya dipengaruhi oleh perubahan-

    perubahan, tekanan sosial, dan kebijakan pemerintah. Dipengaruhi pula oleh peperangan dan

    kesulitan ekonomi, serta perubahan mode dan selera.

  • 7/24/2019 Teori Arsitektur: Hanno Walter - Kruft dan Wayne O. Attoe

    20/20

    dituangkan dalam bentuk yang lebih mencerminkan perasaan penulis daripada

    kehidupan subjek.

    Impact in Education

    Sejarah merupakan bagian dari pendidikan arsitek yang sangat penting, dimana

    bukan hanya kita mempelajari sejarah namun juga kita harus belajar dari sejarah.

    KESIMPULAN

    Dalam arsitektur, teorikritiksejarah merupakan sesuatu yang saling berkaitan.

    Dimana teori yang muncul dan berkembang tidak lepas dari sejarah masa lalu, dan kritik

    yang diberikan oleh para kritikus juga berdasarkan teori-teori serta sejarah yang berupa

    fakta-fakta.

    Teori, kritik, dan sejarah arsitektur penting dalam masyarakat yang mengalami

    perubahan. Ditempat teknologi-teknologi baru dikembangkan, dan dimana

    ketidakpuasan akan masa lalu muncul atau disebarluaskan kedalam sistem sosial, teorikritiksejarah menjadi relevan. Perubahan dapat terjadi secara produktif bila terdapat

    kesadaran akan teori, kritik, dan sejarah.