Teori Belajar Pengolahan Informasi

Embed Size (px)

Citation preview

TEORI BELAJAR PENGOLAHAN INFORMASIBerbagai informasi yang memasuki pikiran setiap orang adalah melalui alat alat penginderaan, seperti melihat, mendengar atau merasakan.Setiap informasi yang masuk ke dalam alat penginderaan itu sebagian ada yang diabaikan dan ada yang masuk kedalam alat penginderaan tanpa disadari. Namun ada sebagian informasi disimpan sebantar di dalam memori dan kemudian dilupakan.Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap memori manusia untuk membatu para pakar teori belajar dalam menggambarkan proses mengingat taupun melupakan informasiDalam model pangolahan informasi (Gage dan Berliner, 1984) tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat di dalam sistem panampungan penginderaan jangka pendek (STSS).Apabila informasi itu diperhatikan, maka informasi itu disampaikan ke memori jangka pendek (STM) dan sistem panampungan memori kerja (WM). Informasi dalam STM dan WM jika dilang ulang ataupun disandikan maka dapat dimasukan dalam memori jangka panjang (LTM). Berikut di deskribsikan masing masing komponen dalam teori pengolahan informasi.1. Pengampungan Kesan-kesan Penginderaan Jangka Pendek (STSS)Komponen pertama sistem memori yang berfungsi menerima informasi baru adalah pusat penampungan kesan kesan penginderaan atau disebut juga memori ingderawi.komponen ini berfungsi menerma dan menahan informasi dalam waktu yang sangat singkat.Pusat penampungan kesan kean penginderaan ini menerima informasi dalam jumlah yang sangat banyak yang dihasilkan dari proses penginderaan dan menahanya dalam waktj yang sangat singkat yaitu tidak lebih dari 2 detik. Apabila informasi itu tidak diperhatikan maka informasi itu akan segera hilang.Gage dan Berliner (1984) menyatakan bahwa stimulus yang berasal dari luar sebagian besar mampu membangkitkan respon seseorang. Stimulus yang mampu membangkitkan perhatian dapat dikelompokan dalam 4 kategori yaitu :

Stimulus psikofisikVariasi intensitas, ukuran suara dan warna suatu stimulus dapat memunculkan respon tertentu.pendidik yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan suaranya berirama secara teratur, misalnya suara agak dikeraskan dengan suara agak dikeraskan dengan maksud memberi tekanan pada isi ateri tertentu, maka dapat membangkitkan respon pada diri peserta didik. Stimulus emosionalBanyak stimulus yang mampu membangkitkan respon emosi seseorang. Pendidik yang mampu mendramatisir materi pelajaran, maka akan mampu memnagkitkan emosi peserta didik yang pada akhirnya peserta didik cepet memahami pelajaran baru. Stimulus kesenjanganStimulus yang mampu membangkitkan perhatian sebagian terhgantung pada efek kebaharuan, kompleksitas, dan keunikannya.Pendidik dalam menjelaskan materi dengan menggunakan gambar, dan memberikan sedikit tulisan sebagai penjelasan akan lebih menarik dibandingkan dengan ketika pendidik memberikan banyak tulisan dalam menjelaskan materi pelajaran. Manding stimuliMand merupakan pernyataan verbal yang memiliki konsekuensi tinggi.dalam pembelajaran misalnya, pendidik pada waktu menjelaskan materi pelajaran tiba tiba menyatakan Nah! Sekarang perhatikan benda benda disekeliling kamu!. Pernyataan verbal ini memberi konsekuensi tertentu sehinngga peserta didik segera memperhatikan benda n=benda yang ada di sekelilingnya.2. Memori Jangka Pendek (STM) dan Memori Kerja (WM)Kapasitas penampungan ini terbatas, kurang lebih tujuh penggal informasi.informasi dapat digeser oleh informasi baru.STM adalah memori kesadaran , yakni seseorang menyadari adanya informasi.Informasi yang diamati dan diperhatikan oleh seseorang akan masuk ke dalam memori jangka pendek (STM) atau memori kerja (WM) melalui STSS. STM merupakan bagian dari memori dimana suatu informasi pada akhirnya dipikirkan untuk disimpan.Apabila seseorang berhenti memikirkakn informasi yang baru masuk, maka informasi akan segera hilang dari STM nya.Salah satu cara untuk menyimpan informasi ke dalam STM adalah memikirkan atau mengucapkanya secara terus menerus. Proses mempertahankan informasi di dalam STM melalui pengulangan disebut reharsal.Reharsal ini penting dalam belajar karena semakin lama informasi itu berada di STM , semakin besar peluangnya untuk dialihkan kedalam LTM.3. Memori Jangka Panjang (LTM)Memori jangka panjang (LTM) adalah bagian dari sistem memori dimana seseorang menyimpan informasi untuk periode waktu yang lama. LTM memiliki kapasitas yang tidak terbatas dalam penyompanan informasi.Para teorisi belajar kognitif membagi memori jangka panjang ke dalam 3 bagian, yaitu : Memori episodikMemori episodik adalah memori tentang pengalaman personal yakni semacam gambaran mental mengenai sesuatu yang telah dilihat atau di dengar Memori semiantikBerisi tentang fakta dan informasi tergeneralisasi ynag telah diketahui sebelumnya, konsep konsep, prinsip- prinsip, dan cara menggunakan informasi tersebut serta keterampilan pemecahan masalah dan strategi belajar Memori proseduralMemori prosedural menunjuk pada pengetahuan tentang cara mengerjakan sesuatu, terutama dalam tugas tugas fisik.Memori epidosik, semantik, dan prosedural memiliki perbedaan dalam cara penyimpanan dan mengorganisir informasi. Informasi dalam memori episodik disimpan dala bentuk bayangan yang diatur berdasarkan kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Informasi dalam memori semantik diatur dalam bentuk jaringan sejumlah gagasan yang oleh Piaget disebut skema.Informasi dalam memori prosedural disimpan dalam bentuk pasangan stimulus respon yang kompleks