18

Click here to load reader

Teori Dan Isu Pembangunan Wilayah Perbatasan Negara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori Dan Isu Pembangunan Wilayah Perbatasan Negara dalam rangka ketahanan budaya ekonomi dan sosial kependudukan

Citation preview

Teori dan isu pembangunan

TEORI DAN ISU PEMBANGUNANDOSEN

PROF. DR. H. SUDARDJA ADIWIKARTADR. DRS. IKIN SODIKIN, M.SIIstilah Istilah pembangunan telah menjadi kata tunggal yang bermakna majemuk. Kata pembangunan dapat dipahami sekaligus sebagai kata kerja, kata benda dan kata sifat. sebagai kata kerja, pembangunan sebagai proses kegiatan yang berlanjut, berkesinambungan. Sebagai suatu sistem, proses pembangunan itu berlangsung dalam suatu totalitas sistem yang satu sama lain kegiatan tidak dapat dipisahkan; mulai perencanaan, pelaksanaan sampai padaevaluasi. Dengan kata lain, apa yang direncanakan harus dilaksanakan dilaksanakan, harus dievaluasi. Temuan hasil evaluasi menjadi masukan kembali dalam penyusunan rencana baru, begitu seterusnya. Meski proses kegiatan berlangsung secara berulang, namun pembangunan tidak boleh bersifat rutin dan berjalan ditempat. Kondisi baru harus menjadi makin baik dan meningkat. Profesor Sudardja Adiwikarta, mendefinisikan Pembangunan adalah upaya masyarakat/ bangsa untuk meningkatkan mutu semua segi kehidupan seluruh warganya, dengan memanfaatkan semua potensi sumber daya yang tersedia , melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang cermat dan terarah, serta dilaksanakan secara berkelanjutan.Pada pembanmgunan ditemukan istilah: Sosiologi Pembangunan, Studi tentang pembangunan dengan focus perhatian kepada peran serta dan pertisipasi warga masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Istilah lain: Politik pembangunan, kebijakan pembangunan, strategi pembangunan dsb.Masalah: Tragisnya, demikian pentingnya pembangunan, maka kata pembangunanpun menjadi sakral dan menjadi idelogi. Pemerintahpun yang semestinya melayani, berubah wujud menjadi penguasa yang merampas hak rakyat dan mengatasnamakan negara, demi pembangunan, masyarakat yang mempertahankan haknya kerap dituding anti pembangunan.

Tujuan Tujuan Pembangunan meningkatkan mutu semua segi kehidupan seluruh warga negara . Tujuan yang ingin dicapai dapat dilukiskan dengan angka-angka yang konkrit. Tingkat pendapatan yang lebih tinggi dan lebih adil, kesempatan kerja yang bertambah banyak, jumlah produksi yang lebih meningkat, sarana transportasi dan komunikasi yang lebih baik dan lebih banyak, jumlah gedung sekolah yang makin bertambah, sarana kesehatan yang lebih banyak dan lebih bermutu, fasilitas produksi dan pemasaran yang lebih mudah serta mendorong kegiatan ekonomi rakyat dan usaha besar, dan sebagainya. Dengan demikian, rumusan tentang tujuan pembangunan harus terukur secara jelas, tidak boleh kabur dan bersifat sloganitas. Tujuan yang kabur dan tidak terukur mempersulit kegiatan evaluasi, sehingga tidak pernah dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada untuk meningkatkan pembangunan. Dalam ukuran yang konkrit, pembangunan baru dianggap berhasil kalau misalnya, hasil produksi dan pelayanan yang tersedia menjadi lebih bermutu dan lebih banyak. Dengan kata lain, pengadaannya menjadi lebih efektif dan lebih efisien.Karena tujuan juga dianggap sebagaikondisi yang lebih baik, istilah pembangunan juga dapat dipandang dalam hubungan sebagai kata sifat. Sebagai kondisi yang lebih baik, tujuan pembangunan menjadi yang diinginkan (desirable). Persoalannya, diinginkan oleh siapa? Selama pembangunan hanya bermanfaat bagi kelompok kecil yang kuat dan membawa melarat bagi sebagian besar golongan miskin, maka pembangunan menjadi tidak disukai oleh masyarakat. Masalahnya bukan terletak pada pembangunan itu sendiri, tetapi pada kepentingan siapa yang diwakili oleh pembangunan dimaksud.Tujuan pembangunan = karena bicara manausian, semua negara punya tujauan sama. Internal order, external security, justice, individual freedom, dan social welfare. (masadam) ,tujuuan negara Indonesia, lihat pembukaan UUD 1945 alinea 4strategiStrategi merupakan pendekatan pemikiran, ide, gagasan bahkan seni secara komprehensif berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan, eksekusi dan aksi pada kurun tertentu. Strategi dapat dikatakan dan diakitkan dengan rencan-rencana diikuti berbagai tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan. Karenanya strategi, adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Marrus (Umar, 2002:31) bahwa Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai Bryson (1988:163) menjelaskan: Strategi dapat dipikirkan sebagai suatu pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumberdaya yang menunjukkan jatidiri suatu organisasi, hal-hal yang dilakukannya, dan alasan melakukan hal-hal tersebut. Dengan demikian, strategi merupakan perluasan dari misi untuk menjembatani antara organisasi tersebut dengan lingkungannya. Strategi umumnya dibuat untuk menanggapi isu strategis, yaitu merupakan garis besar tanggapan organisasi tersebut terhadap pilihan kebijakan yang fundamental. (Bila pendekatan tujuan umum yang dipakai, maka strategi dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut; dan bila pendekatan visi yang dipakai, maka strategi dikembangakan untuk mencapai visi tersebut)Istilah strategis sering kita temukan dua paradigma, yakni pada manajemen strategis dan perencanaan strategis. Manajemen Strategis diartikan sebagai suatu cara memimpin organisasi untuk mencapai misi, tujuan dan sasarannya. Sedangkan Perencanaan Strategis (Bryson, 1999:24) adalah Salah satu cara untuk membantu organisasi dan komunitas mengatasi lingkungan mereka yang berubah.

Staregi dan faseSejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti:1.Strategi Pertumbuhan Dengan Distribusi : menganjurkan NSB (negara sedang berkembang) agar tidak hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (memprbesar kue pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi kue pembangunan tersebut. Syarat utamanya adalah orientasi pada sumberdaya manusia, atau ada yang menyebut sebagai orientasi populisme dalam pembangunan.2.Strategi Kebutuhan Pokok: dipandang sebagai dasar utama dalam strategi pembangunan ekonomi dan sosial. Ini dikarenakan kebutuhan pokok mencakup kebutuhan minimum konsumsi (pangan, sandang, perumahan) dan jasa umum (kesehatan, transportasi umum, air, fasilitas pendidikan)juga didukung dengan pendekatan lain yang mementingkan apa yang dapat membuat hidup ini lebih berharga. (Todaro, 1989:89), misalnya menekankan 3 nilai dasar pembangunan yaitu, kemampuan menyediakan kebutuhan dasar, kebutuhan untuk dihargai, dan kebebasan untuk memilih.3.Strategi Pembangunan Mandiri: agaknya berkaitan dengan strategi pertumbuhan dengan distribusi, namun strategi ini memiliki pola motivasi dan organisasi yang berbeda. Konsep mandiri telah muncul sebagai konsep strategis dalam forum internasional sebelum konsep Tata Ekonomi Dunia Baru (NIEO) lahir dan menawarkan anjuran kerjasama yang menarik dibanding menarik diri dari percaturann global. Perjuangan mengejar kemandirian pada tingkat lokal, nasional, atau regional, kadang kala bersifat revolisioner, di lain kasus kadang bersifat reaktif.4.Strategi Pembangunan Berkelanjuan: pembangunan berkelanjutan, atausustainable development, muncul ketika isu mengenai lingkungan muncul pada dasawarsa 1970. Pesan utamanya ialah bahwa tata dunia baru atau lama tidak akan menguntungkan apabila sistem biologis alam yang menopang ekonomi dunia tidak diperhatikan. Leseter Brown (1981) menunjuk 4 area utama dari sudut pandang sustainabilitas, yaitu: tertinggalnya transisi energi, memburuknya sistem biologis utama (perikanan laut, padang rumput, hutan, pertanian), ancaman perubahan iklim (polusi, efek rumah kaca, dll), serta kurangnya bahan pangan. Pada gilirannya, ini memperkuat pandangan bahwa strategi pembangunan di banyak negara seakan buta terhadap lingkungan hidup. Para pendukung utama pembangunan berkelanjutan lalu menunjuk pentingnya strategiecodevelopment, yang intinya menyatakan bahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-sama menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi, namun hal yang paling utama strategi pembangunan ini harus berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial.5.Strategi Berdimensi Etnik: Strategi ini (ethnodevelopment) bermula muncul dari konflik antar etnis. Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukan konsepethnodevelopmentdalam kebijakan ekonomi barunya. Ini dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia

Perencanaan strategik terkait dengan pekerjaan yang disusun instansi pemerintah harus meliputi: (1) Penyatuan visi, misi strategi, dan faktor-faktor keberhasilan organisasi, (2) Rumusan tentang tujuan dan sasaran serta uraian aktivitas organisasi, dan (3) Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dengan memiliki visi, misi dan strategi yang jelas maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Perencanaan strategik (LAN dan BPKP, 2000:44) merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematisSenapas dengan Marrus dan Bryson, Stoner, Freeman, dan Gilbert,Jr konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif: Intends to dodaneventually does. Apa yang ingin dilakukan, dan yang kedua, ialah apa yang akhirnya harus dilakukan. Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi, maupun organisasi lainnya yang sangat terkait.

Perencanaan strategiStoner (1993:167) mengemukakan: Perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijaksanaan dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran tertentu dalam rangka mencapai tujuan, dan penetapan metode yang dibutuhkan guna menjamin agar kebijaksanaan dan dan program strategis itu dapat dilaksanakan.Reformasi administrasi pemerintahan menuntut perencanaan srtategis.Perencanaan strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang bersifat formal untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi (Stoner:1993:168). Perencanaan strategis adalah kegiatan perencanaan dari sebuah organisasi di mana peranan manajer puncak adalah sangat penting. Perencanaan yang diadakan pada tingkat yang lebih rendah disebut perencanaan operasional.Perencanaan strategik (LAN dan BPKP, 2000:44) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1(satu) sampai dengan 5(lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Rumusan Strategis

Berdasarkan pandangannya tersebut, Olsen dan Eadie (Huges:1984), bahwa dalam proses perumusan perencanaan strategis harus meliputi komponen-komponen dasar: 1) Pernyataan misi dan tujuan umum (0verall mission and goals statement),yang dirumuskan oleh para pimpinan (eksekutif) manajemen dan menekankan pemikiran strategis yang dikembangkan dengan target-target ke depan.2) Analisis lingkungan (environmental scan or analysis), dengan mengidentifikasi dan melihat serta mengantisipasi faktor-faktor eksternal dan kondisi yang harus diperhitungkan untuk bahan memformulasikan strategi organsiasi.3)Memeriksa keadaan dan sumber daya internal (internal profile and resourse audit), dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi, sehingga dapat dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan strategis.4) Melaksanakan dan mengawasi rencana strategis (the implementation and control of the stratejic plan).

Di samping komponen-komponen dasar itu Osborn dan Gaebler (Huges: 1994) menyebut terdapat tahapan yang harus diperhatikan: 1) Analisis situasi, baik internal maupun eksternal (analysis of the situation, both internal and eksternal).2)Diagnosis, atau identifikasi isu-isu kunci (diagnosis, or identification of the key issues facing the organization).3)Mendefinisikan misi organisasi (definition of the organization swasta dan masyarakat fundamental mission).4)Mengartikulasikan tujuan dasar organisasi (articulation of the organization swasta dan masyarakat basic goals).5)Menciptakan sebuah visi: keberhasilan seperti apa yang diinginkan (creation of a vision: what success look like).6)Mengembangkan suatu strategi untuk merealisasikan visi dan tujuan-tujuan (development of strategy to realize the vision and goals).7) Mengembangkan jadual untuk melaksanakan strategi (development of a time table for that strategy).8)Mengukur dan mengevaluasi hasil (measurement and evaluation of results).

Konteks NKRI

Pada kontek pembanagunan daerah, tetap harus merupakan bagian dan menguatkan NKRI. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 5 ayat (1), bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Untuk tingkat daerah, maka yang menyiapkan rancangan RPJP tersebut adalah Kepala BAPPEDA. Adapun berhubungan dengan tahapan perencanaan pembangunan nasional. Bab IV Pasal 8, meliputi: (1)Penyusunan rencana, (2)Penetapan rencana, (3)Pengendalian, pelaksanaan rencana dan (4)Evaluasi pelaksanaan rencana.Untuk merumuskan perencanaan strategis pembangunan ke depan dengan produk kebijakan berbentuk perda, dan otonomi daerah memberi basis kuat pada pertisipasi masyarakat, maka kesungguhan mengeksplorasi konsep baru berdasarkan kepentingan masyarakat menjadi suatu keniscayaan. Berikut ini saya gambarkan keterkaitan kepentingan, kebijakan dan pelayanan publik.

PandanganTradisionalPada mulanya upaya pembangunan negara sedang berkembang (NSB) diidentikan dengan upaya meningkatkan pendapatan per kapita, atau populer disebut strategi pertumbuhan ekonomi. Semula banyak yang beranggapan yang membedakan negara maju dengan NSB adalah pendapatan rakyatnya. Dengan ditingkatkan pendapatan per kapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan, misalkan melalui apa yang dikenal dengan dampak merembes kebawah (trickle down efect). Indikator berhasil tidaknya pembangunan semata-mata dari meningkatnya pendapatan nasional (GNP) per kapita riil, dalam arti tingkat pertumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan (setelah dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk.Kecenderungan di atas terlihat dari pemikiran-pemikiran awal mengenai pembangunan, seperti teori Harrod Domar, Arthur Lewis, WW Rostow, Hirschman, Rosenstein Rodan, Nurkse, dan Leibenstein. Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya mereka sependapat bahwa kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi.Tak pelak lagi konsep dan strategi pembangunan semacam itu dijiwai oleh pengalaman negara-negara Eropa. Inilah disebuteurocentrism,Eropa Sentris, dalam pemikiran awal tentang pembangunan (Hettne,1991). Paham developmentalis gaya eropa ini ditandai dengan munculnya kapitalisme, naiknya masyarakat borjuis sebagai kelas sosial yang dominan, relatif berhasilnya revolusi industri, dan diperkenalkannya perumbuhan sebagai ide perkembangan masyarakat. Tradisi pemikiran arus utama (mainstream) Eropa diterjemahkan lebuh lanjut oleh:

1.Model Liberal: mendasarkan diri pada berlangsungnya mekanisme pasar, industrialisasi yang bertahap, dan perkembangan teknologi.2.Strategi Kapitalis Negara: merupakan reaksi terhadap paradigma modernisasi.3.Model Soviet: merupakan pembangunan lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang nampaknya diilhami oleh kisah sukses Soviet dalam program industrialisasinya.4.Keynesianisme: merupakan manifestasi dari kapitalisme yang telah mencapai tahap dewasa, yang intinya mengehendaki campur tangan pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.5.Sekitar tahun 1960, ketika data makroyang dapat diperbandingkan secara internasional telah tersedia, Madison, Denison dan para ahli lain menemukan bahwa perbedaan dalam pembentukan modal dan faktor input tidak banyak menjelaskan mengapa timbul perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi. Ternyata baru disadari ada banyak faktor yang tadinya dianggap residual, ternyata ikut berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Residual disini dikaitkan dengan investasi modal manusia dengan kemajuan teknologi. Pentingnyainvestmentin man,yang menekankan peranan faktor pendidikan dan budaya, merupakan tahap pertama menuju kosep pembangunan yang semakin tidak murni ekonomi lagi. Pembangunan pun semakin disadari tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi multi dimensi.

Paradigma pembangunanPada akhir dasawarsa 1960an, (berarti ini paradigma rtelatif baru) banyak NSB mulai menyadari bahwa pertumbuhan (growth) tidak identik dengan pembangunan (development). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 1986:bab 1). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas dari sekedar peningkatan pertumbuhan ekonomi.Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti:1.Strategi Pertumbuhan Dengan Distribusi : menganjurkan NSB (negara sedang berkembang) agar tidak hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (memprbesar kue pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi kue pembangunan tersebut. Syarat utamanya adalah orientasi pada sumberdaya manusia, atau ada yang menyebut sebagai orientasi populisme dalam pembangunan.2.Strategi Kebutuhan Pokok: dipandang sebagai dasar utama dalam strategi pembangunan ekonomi dan sosial. Ini dikarenakan kebutuhan pokok mencakup kebutuhan minimum konsumsi (pangan, sandang, perumahan) dan jasa umum (kesehatan, transportasi umum, air, fasilitas pendidikan)juga didukung dengan pendekatan lain yang mementingkan apa yang dapat membuat hidup ini lebih berharga. (Todaro, 1989:89), misalnya menekankan 3 nilai dasar pembangunan yaitu, kemampuan menyediakan kebutuhan dasar, kebutuhan untuk dihargai, dan kebebasan untuk memilih.3.Strategi Pembangunan Mandiri: agaknya berkaitan dengan strategi pertumbuhan dengan distribusi, namun strategi ini memiliki pola motivasi dan organisasi yang berbeda. Konsep mandiri telah muncul sebagai konsep strategis dalam forum internasional sebelum konsep Tata Ekonomi Dunia Baru (NIEO) lahir dan menawarkan anjuran kerjasama yang menarik dibanding menarik diri dari percaturann global. Perjuangan mengejar kemandirian pada tingkat lokal, nasional, atau regional, kadang kala bersifat revolisioner, di lain kasus kadang bersifat reaktif.

4.Strategi Pembangunan Berkelanjuan: pembangunan berkelanjutan, atausustainable development, muncul ketika isu mengenai lingkungan muncul pada dasawarsa 1970. Pesan utamanya ialah bahwa tata dunia baru atau lama tidak akan menguntungkan apabila sistem biologis alam yang menopang ekonomi dunia tidak diperhatikan. Leseter Brown (1981) menunjuk 4 area utama dari sudut pandang sustainabilitas, yaitu: tertinggalnya transisi energi, memburuknya sistem biologis utama (perikanan laut, padang rumput, hutan, pertanian), ancaman perubahan iklim (polusi, efek rumah kaca, dll), serta kurangnya bahan pangan. Pada gilirannya, ini memperkuat pandangan bahwa strategi pembangunan di banyak negara seakan buta terhadap lingkungan hidup. Para pendukung utama pembangunan berkelanjutan lalu menunjuk pentingnya strategiecodevelopment, yang intinya menyatakan bahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-sama menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi, namun hal yang paling utama strategi pembangunan ini harus berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial.5.Strategi Berdimensi Etnik: Strategi ini (ethnodevelopment) bermula muncul dari konflik antar etnis. Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukan konsepethnodevelopmentdalam kebijakan ekonomi barunya. Ini dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia.

TeoriTeori pembangunan adalah serangkaian teori yang digunakan sebagai acuan cara untuk membangun sebuah masyarakat.Teori adalah sekelompok proposisi yang berhubungan yang menunjuk-kan mengapa suatu peritiwa terjadi. Dorin, dkk (1990) menyatakan bahwa teori menyediakan sebuah penjelasan umum atas suatu observasi, menjelaskan dan memprediksi perilaku, bisa dimodifikasi, dan memiliki kebenaran relatif untuk dites.Teori berhubungan dengan proposisi karena proposisi membentuk teori. Teori terdiri dari konsep dan hubungan di antara mereka (Hoover, 1984). Teori, menurut Hoover (1984), berguna untuk tujuan-tujuan berikut ini.Memberikan pola interpretasi data.Menghubungkan satu kajian dengan kajian lainMenawarkan kerangka kerja sehingga konsep dan variabel mendapatkan signifikansi yang khususMemandu menginterpretasi makna yang lebih luas dari temuan bagi diri dan lainnya. Proposisi teori deskriptif ialah jika ..., maka ..., sedangkan proposisi teori preskriptif ialah agar ...lakukan ini ... (Landa, 1983; Degeng, 1989).

Dua teori pembangunan yang menjadi arus besar yaitu, teori pembangunan modernisasi dan teori depedensi/ketergantungan yang menggunakan teori strukturalis marxis. Teori pembangunan modernisme melihat faktor utama penyebab kemiskinan adalah faktor internal, seperti mental untuk mengejar kemajuan, modal,dan masalah ketrampilan. Oleh karenanya harus ada upaya mengubah kondisi internal tersebut seperti pengalaman masyarakat barat. Teori Ketergantungan lebih memfokuskan pada faktor eksternal, yaitu struktural ekonomi politik global yang bersifat timpang, oleh karenanya harus ada perubahan terhadap struktur politik dan ekonomi dunia.

ModelModel ialah suatu abstraksi yang dapat digunakan untuk membantu memahami sesuatu yang tidak bisa dilihat atau dialami secara langsung. Model adalah representasi realitas yang disajikan dengan suatu derajat struktur dan urutan (Seels & Richey,1994). Model ada yang bersifat prosedural, yakni mendeskripsikan bagaimana melakukan tugas-tugas, atau bersifat konseptual, yakni deskripsi verbal realitas dengan menyajikan komponen relevan dan definisi, dengan dukungan dataModel bisa menjadi sarana untuk menerjemahkan teori ke dalam dunia kongkret untuk aplikasi ke dalam praktek (model dari). Bisa juga model menjadi sarana memformulasikan teori berdasarkan temuan praktek (model untuk). Model merupakan salah satutooluntuk teorisasi. Arti teorisasi adalah proses empirik dan rasional yang menggunakan bermacam alat, seperti prosedur penelitian, model, logika dan alasan. Tujuannya adalah memberikan penjelasan penuh mengapa suatu peristiwa terjadi sehingga bisa memandu untuk memprediksi hasil.Molenda (1996), ada 2 macam model yang lazim dikenal dalam pembelajaran, yakni model mikromorf dan paramorf. Mikromorf adalah model yang visual, nyata secara fisik, contohya adalah planetarium dan simulasi komputer,flowchartsuatu proses. Paramorf adalah model simbolik yang biasanya menggunakan deskripsi verbal. Model paramorf dibagi menjadi 3 macam, yakni (1) model konseptual, (2) model prosedural, dan (3) model matematikModel konseptual sering sekali disamakan dengan teori, model ini merupakan deskripsi verbal sebuah pandangan atas realitas. Model ini tidak memberikan penjelasan penuh, tetapi komponen yang relevan disajikan dan didefinisikan secara penuh. Model konseptual bersifat deskriptif yang mendeskripsikan peristiwa relevan berdasarkan proses deduktif dari logika atau analisis dan juga kesimpulan dari observasi. Salah satu fungsinya yang penting adalah memberikan landasan untuk penelitian yang bisa menciptakan teori induktif.Model prosedural mendeskripsikan langkah-langkah untuk melakukan suatu pekerjaan. Dalam ilmu pembelajaran, langkah-langkah ini biasanya berdasarkan pengetahuan yang memberikan kesuksesan produk. Pengetahuan ini berdasarkan pengalaman atau diambil dari teori yang relevan. Model ini secara jelas adalah preskriptif. Idealnya model prosedural didasarkan pada teori daripada pengetahuan berdasarkan pengalaman saja.Model matematik mendeskripsikan hubungan bermacam-macam komponen dalam suatu situasi. Model ini menjadi abstrak dibandingkan model lainnya. Intinya model ini adalah kuantifikasi dari komponen-komponen yang mempengaruhi produk suatu peristiwa. Dengan memasukkan data dari situasi baru ke dalam model matematik, bisa didapatkan suatu hasil.