Teori Empirisme

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    1/11

    PENDAHULUAN

    Hal yang sangat penting dalam psikologi dan sangat erat hubungannya

    dengan pendidikan adalah soal pembawaan dan lingkungan. Manusia

    mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Tiap individu

    (manusia maupun hewan) mempunyai kekhususannya sendiri yang

    membedakannya dengan individu-individu lainnya. Ada yang gemuk dan ada

    yang kurus, ada yang kuat dan ada yang lemah, dan sebagainya.

    Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam individu-individu tersebut di

    atas menimbulkan perdebatan di kalangan ilmuwan. Sebagian mereka

    berpendapat bahwa perkembangan manusia itu semata-mata ditentukan olehfactor-faktor yang sudah di bawa sejak lahir, dan sebagian dari mereka

    berpendapat bahwa perkembangan manusia semata-mata ditentukan oleh

    pengalaman-pengalaman dan pengaruh dari lingkungan. Jadi lingkungan di

    mana orang itu hidup adalah faktor terpenting yang membentuk kepribadian

    orang itu.

    Dalam makalah ini lebih lanjut akan dibahas tentang teori empirisme

    dalam proses perkembangan manusia dan implikasinya dalam bidang

    pendidikan.

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    2/11

    PEMBAHASAN

    Teori Empirisme dalam Perkembangan Manusia

    1. Pengertian Empirisme dan Tokohnya

    Pada pembahasan jiwa (anima) diketahui bahwa manusia memiliki

    kesempurnaan dibanding makluk yang lain. Manusia dalam hidup mengalami

    perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan psikologis).

    Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang mengakibatkan

    munculnya berbagai teori tentang perkembangan manusia. Salah satunya adalah

    aliran empirisme.

    Aliran ini mempunyai pendapat yang beralawanan dengan kaumnativisme. Meraka berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi

    manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau sejak

    pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia-manusia

    dapat didik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk)

    menurut kehendak lingkungan atau empiris ibu didiknya. Dalam pendidikan,

    pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme paedagogis. Kaum

    behavioris pun sependapat dengan kaum empiris itu. Watson seorang

    behaviouris (Amerika) mengatakan: Berikan saya sejumlah anak-anak yang

    keadaan badannya dan situasi-situasi yang saya butuhkan: dari setiap orang

    anak, entah yang mana, dapat saya jadikan dokter, seorang padagang, seorang

    ahli hukum, atau memang jika dikehendaki seorang pengemis atau seorang

    pencuri.1

    Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup

    pada tahun 1632-1704.2 Teorinya dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin),

    yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang

    1 Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1987, h. 166, lihat

    juga Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoritis dan Paktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006, h. 59-60.

    2 JP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi,Terj. Kartini Kartono, Jakarta: PT. Raja

    Grafindo Persada, 2005, h. 116 lihat juga Ngalim Purwanto, Pengantar Psikologi Umum,

    Jakarta: Bulan Bintang, 1982, h. 85.

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    3/11

    bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh

    lingkungan. Faktor bawaan dari orangtua (faktor keturunan) tidak dipentingkan.

    Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam,

    dan budaya).3 Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh

    besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor

    luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan

    lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima pendidikan sebagai

    pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta

    watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

    Misalnya: Suatu keluarga yang kaya raya ingin memaksa anaknya menjadi

    pelukis. Segala alat diberikan dan pendidik ahli didatangkan. Akan tetapi gagal,karena bakat melukis pada anak itu tidak ada. Akibatnya dalam diri anak terjadi

    konflik, pendidikan mengalami kesukaran dan hasilnya tidak optimal.

    Contoh lain, ketika dua anak kembar sejak lahir dipisahkan dan dibesarkan di

    lingkungan yang berbeda. Satu dari mereka dididik di desa oleh keluarga petani

    golongan miskin, yang satu dididik di lingkungan keluarga kaya yang hidup di

    kota dan disekolahkan di sekolah modern. Ternyata pertumbuhannya tidak

    sama.

    Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman.

    Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan.

    Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak

    mendukung. Jika sekiranya konsepsi ini memang betul-betul benar, maka kita

    akan dapat menciptakan manusia yang ideal sebagaiman kita cita-citakan

    asalkan kita dapat menyediakan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk itu.4

    Tetapi banyak kenyataan yang kita jumpai menunjukkan hal yang berbeda

    daripada apa yang kita gambarkan itu. Banyak anak-anak orang kaya atau orang

    yang pandai mengecewakan orang tuanya karena mereka kurang berhasil

    didalam belajar, walaupun fasilitas-fasilitas bagi mereka itu sangat luas.

    3one.indoskripsi.com

    4 Sumadi Suryabrata,Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008,

    h. 179.

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    4/11

    Sebaliknya banyak juga kita jumpai anak orang-orang yang kurang mampu

    sangat berhasil dalam belajar, walaupun fasilitas-fasilitas mereka perlukan

    sangat jauh dari mencukupi. Jadi aliran empirisme ini tidak dapat

    dipertahankan.

    2. Macam-Macam Lingkungan

    Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) mengatakan bahwa yang

    dimaksud dengan lingkungan (environment) meliputi semua kondisi dalam

    dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,

    pertumbuhan, perkembangan, life processes kita kecuali gen-gen., bahkan, gen-

    gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provideenvironment) bagi gen yang lain.5

    Lingkungan ialah faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan

    pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya. Pengaruh

    pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu sebenarnya terdapat perbedaan.

    Pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, dalam arti bahwa

    lingkungan tidak memberikan suatu paksaan kepada individu. Lingkungan

    memberikan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada

    individu. Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang

    diberikan oleh lingkungan tergantung kepada individu bersangkutan. Tidak

    demikian halnya dengan pendidikan. Pendidikan dijalankan dengan penuh

    kesadaran dan dengan secara sistematis untuk mengembangkan potensi-potensi

    ataupun bakat-bakat yang ada pada individu sesuai dengan cita-cita atau tujuan

    pendidikan. Dengan demikian pendidikan bersifat aktif, penuh tanggung jawab

    dan ingin mengarahkan perkembangan individu ke suatu tujuan tertentu.

    Sartain membagi lingkungan itu menjadi tiga bagian sebagai berikut6

    :

    1) lingkungan alam atau luar (external or physical environment)

    2) lingkungan dalam (internal environment)

    5 Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, h. 726Ibid

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    5/11

    3) lingkungan sosial (social environment)

    Lingkungan alam atau luar adalah segala sesuatu yang ada dalam dunia

    ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan

    hewan. Yang dimaksud lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang telah

    termasuk ke dalam diri kitayang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik kita.

    Suatu makanan atau minuman yang telah kita makan dan berada di dalam perut

    kita, ia berada di antara lingkungan dalam dan lingkungan luar kita. Jika

    makanan telah dicerna dan sari-sari makanan itu telah diserap ke dalam

    pembuluh-pembuluh darah atau masuk ke dalam cairan limpa dan dengan

    demikian mempengaruhi pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh, maka ia telah

    benar-benar termasuk ke dalam lingkungan dalam (internal environment) kita.Jadi sesungguhnya sangat sukar bagi kita untuk manarik batas yang tegas antara

    diri kita sendiri dengan lingkungan.

    Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah semua

    orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial

    itu ada yang kita terima secara langsung, seperti dalam pergaulan sehari-hari

    dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman kita, kawan sekolah,

    kawan sepekerjaan, dan sebagainya. Ada juga pengaruh yang tidak langsung

    seperti melalui radio, televisi, buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, dan

    sebagainya.

    3. Bagaimana individu berhubungan dengan Lingkungan?

    Untuk mengetahui bagaimana individu berhubungan dengan

    lingkungannya ada baiknya kita mulai dengan mengemukakan pengertian

    tentang kepribadian (personality) manusia. Allport merumuskan kepribadian

    manusia itu sebagai berikut: kepribadian adalah organisasi dinamis dari

    sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang

    unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.7

    7Ibid, 73

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    6/11

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    7/11

    4. Implikasinya terhadap Pendidikan

    Teori ini menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat agar

    menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk peserta

    didik.

    Penyediaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan

    sebanyak mungkin pengalaman belajar peserta didik.

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    8/11

    KESIMPULAN

    1. Teori empirisme berlawanan dengan teori nativisme. Jika teori

    nativisme berpendapat bahwa proses pendidikan amat tergantung

    kepada bakat dan kemampuan anak, maka teori empirisme berpendapat

    bahwa lingkungan anak akan sangat berpengaruh terhadap proses

    pendidikan anak.

    2. Tokoh yang mendukung teori empirisme antara lain adalah John Locke.

    3. Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan peserta didik akan ditentukan

    oleh lingkungan yang mempengaruhi sang anak, sejak ia lahir sampai ke

    liang lahat.4. Teori ini menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat agar

    menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk peserta didik dan

    menyediaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan sebanyak

    mungkin pengalaman belajar peserta didik.

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    9/11

    DAFTAR PUSTAKA

    JP. Chaplin,Kamus Lengkap Psikologi,Terj. Kartini Kartono, Jakarta: PT. Raja

    Grafindo Persada, 2005

    Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1987.

    ______________, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Paktis, Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya, 2006.

    ______________,Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Bulan Bintang, 1982

    Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

    2008.

    one.indoskripsi.com

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    10/11

    TEORI EMPIRISME DALAM

    PERKEMBANGAN MANUSIA

    Disusun untuk dipresentasikan dalam seminar kelas pada mata kuliah

    Teori Belajar pada Program Pascasarjana UIN SUSKA RIAU

    Oleh:

    ISNAINI SEPTEMIARTI

    NIM: 0804 S2 780

    Dosen Pembimbing

    Dr. KUSNADI, M.Pd

    KOSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM

    PROGRAM PASCASARJANA (S2)

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTAN SYARIF KASIM

    RIAU

    2009

  • 7/29/2019 Teori Empirisme

    11/11

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis ucapan kehadirat Allah SWT atas karunia

    dan rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada

    junjungan alam Nabi Muhammad SAW.

    Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dan dipresentasikan dalam

    seminar kelas pada mata kuliah Teori Belajar pada Program Pascasarjana

    Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

    Makalah ini membahas tentang Teori Empirisme dalam Perkembangan

    Manusia. Hal ini penting untuk didiskusikan karena ilmu ini sangat membantu

    kita dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanganmanusia dalam proses pendidikan.

    Namun makalah ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan sehingga

    kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan

    evaluasi dan perbaikan makalah ini. Terimakasih.

    Pekanbaru, November 2009

    Penulis